Artikel Studi Al-qur'An
Artikel Studi Al-qur'An
QIRO’AT AL-QUR’AN
Dosen Pengampuh : Abdul Hanan, M.A.
Qiro'at adalah wajah bacaan dari qiro`at sab'ah atau qiro'at asyaroh atau dari yang lain,
yang disepakati oleh semua riwayat dan thoriq dari imam qiro'atnya. Adapun jika
diperselisihkan oleh rowinya maka namanya riwayat. Atau diperselisihkan oleh orang di
bawah rowinya maka namanya thoriq. Dan adapun selain dari itu semua, yakni cara baca
yang tergantung kepada pilihan pembaca, itu namanya wajah. Contohnya seperti
membaca basmalah di antara dua surat, ini qiro'at imam Ibnu Katsir, riwayat imam qolun
dari imam Nafi' dan thoriq imam Al-Ashbihani dari imam Warosy. Sedangkan contoh
wajah seperti pada lafazhpada lafazh اْلَعاَلِمْيِنdengan qoshr, tawashuth atau mad (sesuai
pilihan pembaca).
Imam Abu Abdillah Al-Hakim An-Naisaburi telah membuat satu bab khusus mengenai
qiro'at-qiro'at¹ baginda Nabi saw di dalam kitabnya Al- Mustadrok, yang kesemuanya itu dengan
sanad muttasil dan sahih. Di antara qiro'at-qiro'at Nabi saw tersebut adalah:
[1] qiro'at pada lafaz surat Al-Fatihah ayat 4) dengan tanpa alif sesudah mim-nya. Dalam qiro at
sab'ah, ini kemudian menjadi qiro at imam Nafi, imam Ibnu Katsir, imam Abu Amr, imam Ibnu
Amir dan imam Hamzah. Sedangkan imam qiro`at sab'ah yang lainnya (imam Ashim dan imam
Al- Kisa'i) itu dengan alif sesudah mim-nya ( )َم اِلِك.
[2] qiro'at pada lafazh: pada lafazh: ( الِّص َر اَطsurat-Fatihah ayat 6) dengan shod Dalam qiro at
sab'ah, ini kemudian menjadi qiro'at bagi semua imam qiro'at. Kecuali imam Qunbul, di mana
beliau membacanya dengan sin, dan kecuali imam Kholaf, di mana beliau membacanya dengan
isymam shod dan zay, yakni campuran suara shod dan zay sehingga keluar suara yang bukan
suara huruf shod dan bukan pula suara huruf zay.
[3] qiro'at pada lafazh: ( ُر ُهَّنsurat Al-Baqoroh ayat 283) dengan dibaca dhomah ro' dan Ha-nya
dan tanpa alif sesudah Ha-nya ( ) ُر ُهَّن. dalam qiro'at sab'ah, ini kemudian menjadi qiro'atnya
imam Ibnu Katsir dan imam Abu Amr. Sedangkan semua imam qiro`at sab'ah yang lain
membacanya dengan kasroh ro -nya, fathah Ha'-nya dan alif sesudah Ha-nya tersebut ( )ِر َهاٌن.
[4] qiro'at pada lafazh: ( ُتنِش ُرsurat Al-Baqoroh ayat 259) dengan huruf zay. Dalam qiro'at sab'ah
ini, kemudian menjadi qiro'at imam Ibnu Amir, imam Ashim, imam Hamzah dan imam Al-
Kisa'i. Sedangkan imam qiro'at sab'ah yang lain membacanya: pada lafazh: ُتنِش ُر هاdengan huruf
ro'.
[5] qiro'at pada lafazh: ( اَّل َتْج ِزىsurat Al-Baqoroh ayat 48) dengan dibaca fathah huruf ta'-nya.
Dalam qiro at sab'ah, ini kemudian menjadi qiro'atnya. semua qiro at sab'ah. Namun imam Abus-
Samak (di luar qiro at sab'ah) membacanya ُتْج ِز يdengan dhomah ta'-nya, dari lafazh َأْج َز ًا.
[6] qiroat pada lafazh: ( َأن َيُغلsurat Ali Imron ayat 161) dengan dibaca fathah huruf ya’-nya
dan dhomah huruf ghin-nya. Dalam qiro at sab'ah, ini kemudian menjadi qiro'atnya imam Ibnu
Katsir, imam Abu Amr dan imam Ashim. Sedangkan imam qiro at sab'ah yang lainnya
membaca: أن ُيغلdengan dhomah ya’-nya, fathah ghin-nya (yakni berbentuk pasif).
[7] qiro'at pada lafazh : ( َو اْلَعْيُن ِباْلَعْيِنsurat Al-Ma'idah ayat 45) dengan dibaca rofa’ lafazh اْلَعْيِن
yang pertamanya. Dalam qiroat sabah, ini kemudian menjadi qiro'atnya imam Al-Kisa'i.
Sedangkan semua imam qiro'at sab'ah yang lain membacanya َو الَعْيَنdengan dibaca nashab.
[8] qiro`at pada lafazh : ( َد َر ْسَتsurat Al-An'am ayat 105) dengan dibaca sukun sin-nya dan
fathah ta`-nya. Dalam qiro`at sab'ah, ini kemudian menjadi qiro`atnya imam Nafi', imam 'Ashim,
imam Hamzah dan imam Al- Kisa'i. Sedangkan imam Ibnu Katsir dan imam Abu Amr
membacanya َداَر ْسَتdengan alif sesudah dal-nya, sukun sin-nya dan fathah ta`-nya. Dan imam
Ibnu Amir membacanya َد َر َس ْتdengan tanpa alif, fathah sin-nya dan sukun ta`- nya.
[9] qiro'at pada lafazh : ( َهْل َتْس َتِط يُع َر َّبَكsurat Al-Ma'idah ayat 112) dengan huruf ta', dan lafazh
َر َّبَك-nya dibaca nashab menjadi maful bih. Dalam qiroat sab'ah, ini kemudian menjadi qiro`atnya
imam Al-Kisa'i saja. Sedangkan semua imam qiro at sab'ah yang lainnya membaca: َهْل َيْس َتِط يُع َر ُّبَك
dengan ya` dan lafazh َر ُّبَك-nya dibaca rofa' menjadi fa'il.
[10] qiro`at pada lafazh : ( َم ْن َأنُفِس ُك ْمsurat At-Taubah ayat 128) dengan dibaca fathah fa`-nya,
semakna dengan lafazh dengan َأْع َظِم ُك ْم. Ini kemudian menjadi qiro`at Ibnu Abbas, imam Ibnu
Muhaisin dan imam Az-Zuhri. Ketiganya ini di luar qiro`at sab'ah, karena semua imam qiro`at
sab'ah membacanya: ِّم ْن
َأنُفِس ُك ْمdengan dibaca dhomah fa`-nya, sebagai bentuk jamak dari lafazh َنْفٌس.
[11] qiro at pada lafazh : ( َو َك اَن َأَم اَم ُهْم َّم ِلٌك َيْأُخ ُذ ُك ّل َسِفيَنٍة َص اِلِح ٍة َغ ْص ًباsurat Al-Kahfi ayat 79) dengan
lafazh َأَم اَم ُهْمsebelum lafazh َم ِل ُك-nya dan dengan lafazh صالحةsesudah lafazh َس ِفيَنٍة-nya. Ini
kemudian menjadi qiro'at Ibnu Abbas ra dan imam Ibnu Jabir, dan tergolong ke dalam qiro'at
syadzah. Adapun imam qiro at sab'ah semua membacanya: َو َك اَن َو َر اَء ُهم َّم ِل ٌك َيْأُخ ُذ ُك َّل َس ِفيَنٍة َغ ْص ًبا
,dengan lafazh َو َر اَء ُهمsebelum lafazh َم ِلُك-nya dan dengan tanpa lafazh صالحةsesudah lafazh
َسِفيَنٍة-nya.
[12] qiro`at pada lafazh: ( َس ْك َر ى َو َم ا ُهم ِبَس ْك َر ىsurat Al-Hajj ayat 2) dengan fathah kemudian
sukun pada lafazh َس ْك َر ى-nya. Dalam qiro`at sab'ah, ini kemudian menjadi qiro'at imam Hamzah
dan imam Al-Kisa'i. Ibnu Abbas ra dan imam Ibnu Jabir, dan tergolong ke dalam qiro’at
syadzah. Adapun semua imam qiro`at sab'ah yang lainnya membaca: َو َتَر ى الَّناَس ُس َك َر ى َو َم ا ُهم ِبُس َك َر ى
, dengan dibaca dhomah sin-nya, fathah kaf-nya, dan alif sesudah kaf-nya (berwazan )ُفَعاَلى.
[13] qiro at pada lafazh: ( ُق َّرِة َأْع ْيِنsurat As-Sajdah ayat 17) dengan bentuk jamak. Ini
kemudian menjadi qiro'at Abdullah, Abuddarda', Abu Hurairoh, 'Aun dan Al-'Uqoili. Semuanya
ini di luar qiro`at sab'ah, karena semua imam qiro`at sab'ah membacanya: ُقَّرِة عينdengan bentuk
mufrod.
[4] qiro`at pada lafazh : ( َو َأَّتَبَعْتُهْم ُذ ِّرَّيُتُهمsurat Ath-Thur ayat 21) dengan ta` ta`nits pada lafazh
َو اَّتَبَعْتُهْم-nya dan rofa' serta mufrod pada lafazh ُذ ِّر َّيُتُهم-nya. Ini kemudian menjadi qiro`atnya
semua imam qiro`at sab'ah selain imam Abu Amr, karena beliau membacanya: َو َأْتَبْع َناُهْم ُذ ِّر َّياِتِهْم
dengan menggunakan hamzah qotho' yang dibaca fathah, sukun ta' dan 'ain-nya, dan nun yang
dibaca fathah serta alif sesudahnya. Sementara itu lafazh ُذ ِّر َّياِتِهْم-nya dibaca nashab serta jamak.
[15] qiro'at pada lafazh : ) َع َلى َر َفاِر َف ُخ ْض ِر َو َع َباِقِر َئsurat Ar-Rahman ayat 76( dengan shighot
jamak pada lafazh َر َفاِر َفdan َع َباِقِرَئ-nya. Ini kemudian menjadi qiroat sahabat Utsman bin Affan
ra, imam Nashor bin Ashim Al- Jahdari, imam Malik bin Dinar, imam Ibnu Muhaisin, imam
Zuhair Al-Furqubi, dan yang lainnya. Semuanya ini di luar qiroat sab'ah, karena semua imam
qiro`at sab'ah membacanya :: ُم َّتِكِثيَن َع َلى َر ْفَر ٍف ُخ ْض ِر َو َعْبَقِر ّي ِحَس اِنdengan shighot mufrod semua.
KESIMPULAN
Dari paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa Ilmu Qira’at Al-Qur’an adalah ilmu yang
mempelajari tentang cara membaca ayat-ayat Al-Qur'an,yang dipilih oleh para imam-imam ahli
qira'at.Sehingga dengan tahunya kita tentang qira'at Al-Qur'an kita tidak mudah menyalahkan
ketika mendengar orang lain membaca Al-Qur'an yang berbeda dengan kita.