Anda di halaman 1dari 2

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PEKALONGAN

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL


TAHUN AKADEMIK 2021/2022

Mata Ujian : PERPAJAKAN 1


Hari/Tanggal : Senin, 1 November 2021
Waktu : 24 Jam
Semester : V (Kelas Akuntansi Pagi B)
Dosen Pengampu : Kamalina Din Jannah, SE.MM
Sifat Ujian : Online Exam

Sebelum mengerjakan soal ujian silahkan berdoa terlebih dahulu, baca soal dengan teliti dan cermat, kerjakan
kemudian kirim ke siakad

1. Dewi Ratih memiliki usaha butik di kota J, status janda dan mempunyai 2 orang anak. Pada tanggal 30
Desember 2019. Dewi menikah lagi dengan Sumarno seorang duda beranak 2 dan berprofesi sebagai
Dokter. Jika Dewi Ratih memiliki NPWP sendiri berapa PTKP yang dapat digunakan oleh Dewi untuk
perhitungan PPh tahun pajak 2019
(Point :
10)

2. Victor Pakpahan adalah seorang pengacara ternama di kota JKT dan memiliki penghasilan netto fiskal
dalam tahun 2019 sebesar Rp. 675.900.000,-. Victor menikah dengan Widyaningsih seorang notaris
(NPWP digabung dengan suami ) dan memiliki 3 orang anak yaitu Regina Maryani (21 November 2010),
Renata Astuti (10 Agustus 2012) dan Melani Friskanita (25 Desember 2019). Selama tahun 2019 Victor
membayar pajaknya sendiri setiap bulan sebesarRp. 15.000.000-., sedangkan PPh yang dipotong oleh
pihak lain sebesar Rp. 20.000.000,- Istri Victor memiliki penghasilan bruto sebesar Rp. 750.000.000
pada tahun yang sama (norma penghitungan 50%). Menurut anda apakah perhitungan PPh terutang untuk
tahun pajak 2019 dapat digabungkan ? berikan penjelasannya dan kemudian hitung berapa PPh terutang
Victor tahun pajak 2019, apakah terjadi lebih bayar atau kurang bayar, dan berapa angsuran PPh pasal 25
tahun pajak berikutnya ?
(Point :
20)

3. Rudy Dirgantara adalah seorang pengusaha di bidang jasa perhotelan di kota S, memiliki omzet setiap
bulannya rata-rata sebesar Rp. 497.000.000,-, sedangkan biaya operasional rata-rata tiap bulan sebesar
Rp.397.600.000,- Status Rudy menikah dengan Dewi Sekartaji seorang PNS (memiliki NPWP) yang
memiliki penghasilan netto pada tahun 2019 sebesar Rp. 69.900.000,-. Dari hasil pernikahannya
dikaruniai 2 orang anak yang masih duduk dibangku SD. Selama tahun 2018 Rudy telah membayar
pajaknya sendiri setiap bulan Rp. 50.000.000,- sedangkan yang dipotong oleh pihak lain sebesar Rp.
23.000.000,- Hitung PPh terutang Rudy Dirgantara tahun pajak 2019, apakah terjadi lebih bayar atau
kurang bayar dan berapa angsuran PPh pasal 25 tahun pajak berikutnya !

(Point : 20)

4. Rahmadania memiliki usaha kuliner empek-empek dan tekwan Palembang yang cukup terkenal
dikotanya, usaha Rahma memiliki 3 cabangnya di beberapa pusat keramaian di kota yang sama. Rahma
status belum menikah dan menanggung sepenuhnya biaya hidup kedua orangtua dan adik bungsunya.
Rata-rata omzetnya setiap bulan adalah sebagai berikut :
BULAN WARUNG WARUNG 2 WARUNG
1 3
JANUARI 17.000.000 15.800.000 17.600.000
FEBRUARI 15.890.000 17.000.000 17.900.000
MARET 20.000.000 17.000.000 16.780.000
APRIL 18.000.000 17.500.000 18.000.000
MEI 18.700.000 17.000.000 17.000.000
JUNI 17.000.000 18.000.000 16.700.000
JULI 19.000.000 18.000.000 18.200.000
AGUSTUS 19.700.000 18.900.000 17.000.000
SEPTEMBE 17.900.000 17.000.000 17.000.000
R
OKTOBER 18.000.000 18.000.000 18.000.000
NOVEMBER 19.000.000 18.000.000 18.760.000
DESEMBER 18.600.000 19.000.000 17.000.000

Menurut anda apakah Rahma dikenakan kewajiban membayar pajak penghasilan? Kalau dikenakan apa
yang menjadi dasar hukumnya dan bagaimana cara menghitungnya dan berapa PPh terutang Rahma yang
harus dibayar ke negara
(Point : 20)

5. Tulkiyem (ber NPWP) mempunyai usaha handycraft yang cukup terkenal di kota Y, status menikah dan
mempunyai 2 orang anak. Anak pertama Kemuning (28 th) berkebutuhan khusus dan anak kedua Mawari
adalah seorang dokter pada sebuah Rumah Sakit Swasta di kota Y, suami Tulkiyem , Dulgani adalah
pengusaha makanan ringan di kota yang sama. Adapun data-data yang ada sebagai berikut :
Data Penghasilan selama Tahun 2019 (industri makanan ringan dan handycraft) sbb :
No Bulan Penghasilan Penghasilan Netto
Bruto/Omset (handycraft)
( Makanan ringan)
1 Januari Rp. 375.000.000,- Rp. 40.000.000,-
2 Februari Rp. 367.500.000,- Rp. 49.890.000,-
3 Maret Rp. 469.678.000,- Rp. 35.800.000,-
4 April Rp. 357.000.000,- Rp. 43.990.000,-
5 Mei Rp. 461.268.900,- Rp. 47.970.000,-
6 Juni Rp. 459.790.000,- Rp. 49.650.000,-
7 Juli Rp. 466.000.000,- Rp. 50.000.000,-
8 Agustus Rp. 470.980.900,- Rp. 44.534.000,-
9 September Rp. 460.900.750,- Rp. 56.600.000,-
10 Oktober Rp. 457.800.700,- Rp. 43.690.000,-
11 November Rp. 460.760.000,- Rp. 47.375.000,-
12 Desember Rp. 468.459.000,- Rp. 48.000.000,-

Selama tahun 2019 , biaya usaha yang dikeluarkan oleh Dulgani adalah sekitar 80% dari omset. Dulgani
telah membayar PPh pasal 25 sebesar Rp. 40.000.000,- setiap bulan sedangkan PPh yang dipotong pihak
lain (pasal 23) sebesar Rp. 6.500.000,-,. Sedangkan Tulkiyem membayar PPh pasal 25 selama tahun
2019 setiap bulannya sebesar Rp. 11.500.000,-. Jika dalam hal ini perhitungan PPhnya dilakukan secara
terpisah karena Tulkiyem memiliki NPWP sendiri. Hitung PPh terutang yang seharusnya dibayar oleh
Tulkiyem dan Dulgani tahun pajak 2019, apakah terjadi kurang atau lebih bayar dan berapa angsuran PPh
pasal 25 tahun pajak berikutnya masing-masing ?
(Point : 30)

SELAMAT MENGERJAKAN

Anda mungkin juga menyukai