Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

KELISTRIKAN

NAMA : IMELDA PURBA


NIM : 856003416

UPBJJ MEDAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

FOTO

Nama : IMELDA PURBA


NIM/ID Lainnya : 856003416
Program Studi : PGSD
Nama Sekolah : SD Negeri 091444 Dolok Maraja

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

FOTO

Nama(Gelar) : Wanri Lumbanraja, M.Sc


Nip/Id Lainnya :
Instansi Asal : UNIVERSITAS TERBUKA
Nomor Hp :
Alamat Email : lumbanrajawanri@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : IMELDA PURBA


NIM : 856003416
Program Studi : PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya sendiri
dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan
etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang
diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya
ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Simalungun, 16 November 2023


Yang membuat pernyataan

IMELDA PURBA
Laporan Praktikum IPA di SD
Kelistrikan
, 28 Desember

Percobaan 1: Muatan Listrik


a. Tujuan
1) Menunjukan adanya muatan listrik pada sebuah benda, akibat yang tibul dari sifat muatan.
2) Memperlihtkan adanya gaya elektrostika dua benda bermuatan.

b. Alat dan Bahan


1) Bola pingpong 2 buah.
2) Benang jahit secukupnya.
3) Lembaran wool dan nilon.
4) Tas plastic.
5) Isolasi.
6) Sisir plastic.
7) Potongan kertas yang kecil-kecil.

c. Cara Kerja
1) Menggantungkan sebuah bola pinpong pada bagian pinggir meja dengan menggunakan benang dan
isolasi. Menggosokan tas plastic pada baju beberapa kali, kemudian mendekatkannya pada bola pingpong dan
mengamati apa yang terjadi?
2) Menggosokan sisir pada rambut beberapa kali, kemudian mendekatkannya pada potongan-potongan kertas
yang terletak diatas meja dan mengamati apa yang terjadi?
3) Membiarkan percobaan 2 dalam waktu yang cukup lama dan mmengamati apa yang terjadi?
4) Mengikatkan kedua buah bola pingpong pada benang kemudian menggantungkannya kebagian pinggir
meja (ditempelkan menggunakan isolasi). Setelah itu mendekatkan pada kedua buah bola tetapi jangan sampai
bersentuhan. Serta mengamati apa yang terjadi?
5) Menggosokan bola kiri dan kanan dengan kain wool, setelah itu mendekatkan keduanya dan mengamati
yang terjadi?
6) Melengkapi tabel dengan hasil pengamatan pada lembar kerja.

d. Dasar Teori
Muatan listrik, Q, adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda. Satuan Q adalah coulomb, yang merupakan
6.24 x 1018 muatan dasar. Q adalah sifat dasar yang dimiliki oleh materi baik itu berupa proton (muatan positif)
maupun elektron (muatan negatif). Muatan listrik total suatu atom atau materi ini bisa positif, jika atomnya
kekurangan elektron. Sementara atom yang kelebihan elektron akan bermuatan negatif. Besarnya muatan
tergantung dari kelebihan atau kekurangan elektron ini, oleh karena itu muatan materi/atom merupakan
kelipatan dari satuan Q dasar. Dalam atom yang netral, jumlah proton akan sama dengan jumlah elektron yang
mengelilinginya (membentuk muatan total yang netral atau tak bermuatan.

Alat pengukur torsi (gaya yang sangat lemah) buatan Charles Coulomb untuk mengukur muatan listrik.

e. Data Hasil Pengamatan

Bola pingpong kiri Bola pingpong kanan digosok dengan


digosok dengan
wool plastik nilon
Wool tarik menarik tarik menarik tarik menarik
Plastic tarik menarik tolak menolak tarik menarik
Nilon tarik menarik tarik menarik tolak menolak
f. Analisis Data
1) Terjadi gaya tarik menarik antara tas plastik dengan bola pingpong.
2) Ada muatan listrik.
3) Potongan kertas sudah tidak tertarik oleh sisir, karena gaya listrik pada sisir sudah habis.
4) Tidak terjadi reaksi sama sekali diantara kedua bola pingpong.
5) Saling menolak karena karena kedua bola pingpong bermuatan listrik sejenis akibat gosokan dengan kain
wool.

g. Kesimpulan
Muatan listrik adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda.

h. Pertanyaan
1) Mengapa pada langkah (6) antara 2 bola tidak saling berinteraksi?
2) Apakah bola pingpong pada langkah (6) memiliki muatan yang sejenis atau berlawanan?
3) Jika terdapat 4 buah benda masing-masing A,B,C dan D. bila diketahui benda A menarik B, B menarik C,
sedangkan C menarik . Bila A bermuatan negative maka tentukanlah jenis muatan benda B, C, dan D !
4) Apa yang dapat anda simpulkan dari interaksi muatan yang sejenis maupun muatan yang berlawnan?

i. Jawaban Pertanyaan
1) Kedua bola pingpong tidak ada reaksi karena tidak mengandung muatan listrik.
2) Kedua bola pingpong bermuatan sejenis, sehingga saling menolak.
3) Terdapat 4 benda yaitu: A, B, C, dan D.Jika A menarik B, B menarik C, C menarik D. Diketahui A
bermuatan negative maka:
- B bermuatan positif
- C bermuatan negatif
- D bermuatan positif
4) Interaksi muatan sejenis adalah tolak menolak dan muatan berlawanan adalah tarik menarik.
Percobaan 2: Arus dan Tegangan Listrik

a. Tujuan
1) Menjelaskan aliran arus dalam suatu rangkaian listrik.
2) Menjelaskan pengaruh tegangan terhadap suatu rangkaian.

b. Alat dan Bahan


1) Baterai 1,5 volt 3 buah.
2) Kabel penjepit secukupnya (merah dan hitam)
3) Bola lampu 2,5 volt – 3,6 volt/ 0,007 A 3buah.
4) AVO meter 1 buah.
5) Dudukan baterai 3 buah.

c. Cara Kerja
1) Percobaan arus listrik:
a) Menyusun 3 buah baterai secara seri! Kemudian membuat gambar rangkaiannya.
b) Menghubungkan kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam pada kutub (-).
c) Salah satu ujungnya kabel merah dan hitam yang telah terpasang bola lampu (memilih saah satu dari bola
lampu 2,5 volt – 5,6 volt). Jika lampu menyala menandakan adanya aliran arus listrik dari kutub (+) menuju
kutub (-). Tetapi jika belum menyala langgsung memeriksa sebabanya.
d) Mencatat besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian dengan menggunakan amperemeter yang
dipasang secara seri, tetapi jika tersedia AVO meter, nyala lampu sudah cukup membuktikan adanya arus yang
mengalir.
e) Lalu menyusun rangkaiannya seperti gambar berikut.

2) Percobaan 2 tegangan listrik


a) Membuat rangkaian seperti gambar dibawah ini.
b) Kemudian membuat ragkaian seperti gambar berikut.
c) Melanjutkan dengan membuat rangakian seperti gambar berikut.
d) Melakukan hal yang sama pada langkah a, b, dan c dengan melakukan 3 buah baterai yang dirangkai
secara seri.
e) Mengapa pada percobaan b, c dan d nyala lampu berbeda

d. Dasar Teori
1) Arus listrik
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan elektron-elektron, mengalir
melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu. Arus listrik dapat diukur dalam
satuan Coulomb/detik atau Ampere. Contoh arus listrik dalam kehidupan sehari-hari berkisar dari yang sangat
lemah dalam satuan mikroAmpere ( ) seperti di dalam jaringan tubuh hingga arus yang sangat kuat 1-200
kiloAmpere (kA) seperti yang terjadi pada petir. Dalam kebanyakan sirkuit arus searah dapat
diasumsikan resistansi terhadap arus listrik adalah konstan sehingga besar arus yang mengalir dalam sirkuit
bergantung pada voltase dan resistansi sesuai dengan hukum Ohm.
Arus listrik merupakan satu dari tujuh satuan pokok dalam satuan internasional. Satuan internasional untuk
arus listrik adalah Ampere (A). Secara formal satuan Ampere didefinisikan sebagai arus konstan yang, bila
dipertahankan, akan menghasilkan gaya sebesar 2 x 10-7 Newton/meter di antara dua penghantar lurus sejajar,
dengan luas penampang yang dapat diabaikan, berjarak 1 meter satu sama lain dalam ruang hampa udara.
b. Tegangan listrik(kadang disebut sebagai Voltase)
Tegangan listrik adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, dan dinyatakan
dalam satuan volt. Besaran ini mengukur energi potensial dari sebuah medan listrik yang mengakibatkan
adanya aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik. Tergantung pada perbedaan potensial listriknya, suatu
tegangan listrik dapat dikatakan sebagai ekstra rendah, rendah, tinggi atau ekstra tinggi. Secara definisi
tegangan listrik menyebabkan obyek bermuatan listrik negatif tertarik dari tempat bertegangan rendah menuju
tempat bertegangan lebih tinggi. Sehingga arah arus listrik konvensional didalam suatu konduktor mengalir
dari tegangan tinggi menuju tegangan rendah.
e. Data Hasil Pengamatan
Hasil Pengamatan Jenis Bahan
No Bahan Lampu Konduktor
menyala tidak ya Tidak
1 Kawat besi √ √
2 Kawat tembaga √ √
3 Sendok kawat √ √
4 Kayu √ √
5 Karet penghapus √ √
6 Grafit (mata pensil) √ √
7 Kertas √ √
8 Tas plastic √ √
9 Air keran √ √
10 Air garam √ √

f. Analisis Data
1) Analisis percobaan arus listrik
a) Menyusun rangkaian listrik dangan 3 baterai secara seri:
b) Menghubungkan kabel merah dengan kutub (+) dan kabel hitam dengan kutub (-).
c) Salah satu ujung kabel merah dan hitam dipasang bola lampu. Ternyata lampu menyala. Hal ini
menandakan adanya aliran listrik dari kutub positif menuju kutub negative.
d) Nyala lampu menunjukkan adanya arus yang mengalir.
2) Analisis percobaan tegangan listrik
a) Rangkaian listrik seperti ganbar dibawah ini:
Saklar (s) ditutup, lampu tidak menyala. Karena rangkaian tersebut tidak ada tegangan listrik.
b) Membuat rangkaian listrik
Saklar (s) ditutup ternyata lampu menyala agak terang karena muatan listrik yang mengalir lebih besar.
c) Membuat rangkaian listrik
Setelah saklar ditutup ternyata lampu menyala lebih terang karena muatan listrik yang mengalir lebih besar
lagi. Hal ini disebabkan karena jumlah baterai lebih banyak.
d) Membuat rangkaian seri dengan 3 buah baterai:
Setelah saklar ditutup, lampu menyala sangat terang karena jumlah baterai banyak, sehingga muatan listrik
yang mengalir juga besar.

g. Kesimpulan
1) Besarnya arus listrik selalu berbanding lurus dengan besarnya tegangan listrik dan berbanding
terbalik dengan besarnya hambatan.
2) Tegangan listrik berbanding lurus antara arus listrik dengan hambatan listrik.

Anda mungkin juga menyukai