Anda di halaman 1dari 3

Pencuri Petir Sang Dewa Zeus

Oleh : Khansa Maliha

a) Identifikasi buku
Judul buku : Percy Jackson and The Olympians (The Lightning Thief)
Penulis : Rick Riordan
Penerbit : Mizan Fantasi
Tahun terbit : Januari 2022 (cetakan ke-21)
Jumlah Halaman : 454 halaman
Genre (Aliran) : Fantasi
b) Orientasi
The Lightning Thief merupakan seri pertama dari novel Percy Jackson, novel ini
diterbitkan pertama kali pada tahun 2005 versi asli berbahasa inggris di Amerika
Serikat. Seri Percy Jackson yang pertama ini telah meraih penghargaan New York
Times Notable Book pada 2005, menjadi buku terlaris New York Times, pemenang penghargaan Mark Twain 2008,
pemenang penghargaan Askews Torchlight (UK) 2006, dan sederet penghargaan lainnya yang didapat buku ini. Buku
ini telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dan diterbitkan pertama kali di Indonesia pada tahun 2008 oleh Mizan
Fantasi. Film layar lebarnya telah tayang pada Februari 2010. Rick Riordan sang penulis, mengemas kisah-kisah
berdasarkan cerita mitologi yang penuh petualangan dan kejadian yang sungguh tak terduga.

c) Sinopsis
Novel ini menceritakan Percy Jackson, seorang pemuda berusia dua belas tahun,
penderita disleksia dan GPPH (Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktif), hampir dikeluarkan dari sekolah
asramanya untuk yang ke-6 kalinya. Namun, itu hanya sedikit saja dari sekian banyak masalah yang menantinya. Suatu
hari ia diberitahu bahwa dia adalah putra Dewa Poseidon. Sejak saat itu, dia harus menghadapi petualangan yang tak
pernah ia bayangkan sebelumnya. Percy harus melawan para monster yang tiba-tiba menyerangnya, Dewa-Dewi dari
Gunung Olympus berebutan mencarinya, sebagian melindungi dan sebagian menyerangnya.
Masalah semakin rumit ketika Percy membuat seorang dewa marah besar. Petir asali milik Dewa Zeus telah hilang
dicuri, hal itu membuat Dewa Tiga Besar (Zeus, Poseidon, dan Hades) saling menyalahkan dan memunculkan konflik
besar di Gunung Olympus. Tanda-tanda akan terjadinya perang mulai terlihat, dunia terancam hancur. Percy pun
menjadi tersangka utama pencurian dan penyebab perpecahan para dewa.
Kini Percy dan dua orang temannya hanya punya waktu sepuluh hari sebelum titik balik musim panas untuk
mencari dan mengembalikan benda keramat tersebut juga mencegah terjadinya perang besar di Olympus. Namun,
Percy harus menghadapi tantangan besar, sebuah kekuatan mengerikan yang lebih hebat daripada kekuatan para
dewa sendiri. Ternyata, kekuatan itu adalah Kronos (bapak dari Dewa Zeus, Poseidon, dan Hades). Dahulu Kronos
memakan anak-anaknya sendiri, ia sangat kejam, namun Poseidon (ayah Percy) telah membunuhnya, dan Zeus
memberikan ramuan kepada Kronos sehingga Kronos memuntahkan anak-anaknya, Kronos tidak sepenuhnya binasa,
ia berada di lubang bangsa Titan, nyawanya masih ada dan tidak akan pernah hilang.
Kronos mempunyai anak buah yaitu Luke Castellan, yang merupakan teman dari Percy sendiri yang sama-sama
tinggal di Perkemahan Bukit Blasteran. Perkemahan Bukit Blasteran sendiri adalah tempat tinggal sementara bagi anak
blasteran dewa selama musim panas (liburan sekolah). Sebelum Percy berangkat menjalankan misi mencari petir dan
mengembalikannya ke Olympus, Percy diramalkan oleh seorang Oracle, bahwa Percy akan melakukan perjalanan ke
arah barat, lalu pulang dengan selamat, namun akan ada satu dewa yang berkhianat, dan satu orang berkhianat yang
sebelumnya kau anggap sebagai teman. Pada akhir cerita, Luke-lah yang berkhianat, ia ternyata yang telah mencuri
petir asali itu atas perintah Kronos. Tak heran, Luke adalah anak Dewa Hermes yang dikenal sebagai Dewa Pencuri.

d) Analisis
Novel Percy Jackson mengangkat tema petualangan berdasarkan mitologi zaman Dewa-Dewi Yunani Kuno. Novel
ini menggabungkan dunia modern zaman sekarang dengan kehidupan Dewa-Dewi mitologi Yunani Kuno. Novel Percy
Jackson diceritakan dengan sudut pandang orang pertama, sehingga tokoh Percy-lah yang sekaligus menjadi narator
dalam ceritanya.
Penokohan: tokoh-tokoh dalam novel ini saling berkaitan satu sama lain, dengan asal- usul yang rumit. Jumlah tokoh
dalam novel ini bisa dibilang cukup banyak. Dalam novel, Percy menjadi tokoh utama yang berwatak protagonis.
Berikut adalah beberapa contoh tokoh dan wataknya:
Perseus “Percy” Jackson: Baik, pemberani, jujur, pintar, bijaksana
Grover : Penjaga, setia, tulus
Annabeth Chase : Kutu buku, rajin, perencana handal, pintar
Luke Castellan : Pengkhianat, suka mencuri, licik
Chiron : Pembimbing yang baik, penasehat, penyayang
Dewa Poseidon : Bijaksana, adil, pemberani
Dan masih banyak tokoh-tokoh lain dalam buku ini, yang akan pembaca temukan dalam novel ini.
Alur: Novel ini menggunakan alur maju
Bahasa Pencipta:
Bahasa yang digunakan oleh Rick Riordan adalah bahasa yang mudah dimengerti karena tidak lepas dari dari
deskripsi yang diringkas penulis dengan baik. Selalu diselingi kata-kata humor yang membuat pembaca sedikit ada
jeda dari perasaan tegang, sedih, dan terharunya adegan perang. Yang paling unik, setiap ramalan yang membawa
satu misi selalu mempunyai arti ganda sehingga membuat pembaca ingin segera menyelesaikan novel tersebut.

e) Evaluasi
Kelebihan novel:

 Penulis memaparkan setiap latar dengan sangat deskriptif, sehingga pembaca hanyut dalam bayangan nyata
tempat, ataupun perang-perang.
 Hal yang menarik terjadi pada penokohan antara protagonis dan antagonis. Dalam novel ini, antara
protagonis dan antagonis tidak jelas di mana tokoh dituliskan benar-benar baik atau benar-benar jahat.
Misalnya, tokoh yang tadi dikira oleh pembaca berwatak baik, ternyata di akhir novel cerita justru berwatak
sebaliknya (tak terduga). Hal ini membuat cerita mengalir dengan wajar dan tidak dibuat-buat. Bahkan di
novel ini, dewa pun digambarkan tidak sempurna karena mereka layaknya manusia yang haus akan duniawi.
 Banyak mengandung ilmu sejarah tentang mitologi Yunani yang akan menambah wawasan para pembaca.
 Dikisahkan dengan kecepatan sempurna, dengan momen-momen yang menyentak.
 Terkadang pada beberapa bab diberi gambar-gambar ilustrasi, sehingga tidak seperti novel biasanya yang
hanya berupa tulisan.

Kekurangan novel:
 Tokohnya yang banyak membuat pembaca sedikit bingung.
Amanat novel:
Novel ini memuat amanat bahwa rasa marah dan dendam penuh kebencian hanya akan menghancurkan segalanya.
Hidup kalau hanya dibuat untuk balas dendam sampai kapanpun tidak akan ada habisnya. Novel ini juga memuat
pesan bagi kita bahwa apabila kenal dengan orang baru, hendaknya kita selalu waspada, karena kita tidak tahu apa
yang akan ia niatkan kepada kita. Berniat baik atau sebaliknya.

f) Saran-saran
 Menurut saya sebaiknya para pembaca benar-benar membaca novel ini dengan saksama, karena tokoh yang
banyak dan cerita yang rumit membuat pembaca butuh kecermatan ekstra untuk memahami cerita secara
sempurna.
 Ulangi lagi saat membaca apabila ada kalimat-kalimat yang belum dipahami.

Kesimpulannya, saya sangat merekomendasikan novel ini untuk dibaca karena novel ini sangat menarik, bahasanya
mudah dipahami, dan banyak mengandung ilmu sejarah tentang mitologi Yunani Kuno yang akan menambah
wawasan para pembaca.

Anda mungkin juga menyukai