PDF Ttki
PDF Ttki
IKA SAVITA
23660071
i
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN
BAUBAU
2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadiran Allah S.W.T. karena atas taufik
serta hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
praktikum Pengolahan Bahan Galian Acara IV: Shaking Table. Laporan ini
merupakan tugas matakuliah Tata Tulis Karya Ilmiah.. Laporan ini
membahas tentang penggunaan alat Shaking Table yang merupakan
salah satu alat penting dalam pengolahan bahan galian khususnya dalam
separasi berdasarkan densitas dan ukuran partikel.
Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan
kepada dosen pembibing matakuliah Tata Tulis Karya Ilmiah, Ir Sarman,
S.T., M.T. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada para asisten
yang telah membantu serta membimbing dalam praktikum serta dalam
penyusunan laporan ini. Tak lupa juga penulis ucapkan terimakasih
kepada teman-teman praktikan khususnya teman kelompok dua karena
sudah bekerja dengan baik pada saat praktikum.
ii
Penyusunan laporan ini tak lepas dari kesalahan-kesalahan, oleh
karena itu kritik dan saran sangat penulis butuhkan untuk membangun
kesempurnaan dalam penyusunan laporan ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan Percobaan
1.4. Manfaat Percobaan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Konsentrasi Gravitasi
iii
2.2. Shaking Table
BAB III METODOLOGI PERCOBAAN
3.1. Alat dan Bahan
3.2. Prosedur Percobaan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Error! Bookmark not defined.
4.2. Pengolahan Data Error! Bookmark not defined.
4.3. Pembahasan
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
iv
Gambar 3.9 Oven
Gambar 3.10 Sarung Tangan
Gambar 3.11 Pasir Besi
Gambar 3.12 Kantong Sampel
Gambar 3.13 Alkohol
DAFTAR TABEL
v
BAB I PENDAHULUAN
1
1.2. Rumusan Masalah
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
4
jarang digunakan proses pemisahan timah dan mineral-mineral berat lainnya. Alat
ini termasuk jenis konsentrasi gravitasi dengan prinsip aliran ke bawah, sama
halnya dengan spiral dan jig yang menggunakan proses konesntrasi gravitasi
untuk memisahkan material (Ish, 2016).
6
Gambar 2.3 Mekanisme Pemisahan Shaking Table (Erik, 2015)
Faktor yang mempengaruhi kapasitas shaking table (Fitria, 2016):
a. Ukuran dari feed
b. Operasi (roughing/cleaning)
c. Perbedaan berat jenis mineral-mineralnya
d. Berat jenis rata-rata mineralnya
Faktor yang mempengaruhi gerakan aliran ( flowing film concentration), yaitu (Fitria,
2016):
a. Slope Deck
Pada deck yang horizontal, tidak akan ada gerakan dari partikel. Partikel akan
mulai bergerak menggelinding ketika bidang mempunyai sudut kemiringan. Sudut
kemiringan meja juga menentukan kecepatan bergulirnya konsentrat dan
terbawanya tailing bersamaan aliran air turbulen.
b. Tebal atau Kecepatan Air
Kecepatan atau ketebalan air yang dialirkan ke dalam meja goyang, akan
menghasilkan gaya dorong yang besar terhadap material yang mengalir bersamanya. c.
Viskositas Fluida
Semakin cair fluida yang digunakan maka akan semakin baik produk yang
dihasilkan, sedangkan pada fluida yang kental biasanya masih ada pencampuran
antara konsentrat dengan tailing-nya.
d. Bentuk Partikel
Bentuk partikel cukup berpengaruh dalam proses pemisahan material. Bentuk
partikel yang membola akan lebih cepat dipisahkan jika dibandingkan dengan
material yang berbentuk bidang datar atau yang tidak beraturan.
e. Berat Jenis Material atau Partikel
Berat jenis akan menentukan keakuratan pemisahan antar partikel. Jika antara
material konsentrat dan tailingnya memiliki keterpautan berat jenis yang besar
maka partikel baik konsentrat maupun tailing akan lebih mudah untuk dipisahkan.
f. Kekerasan Permukaan Deck
Kekerasan permukaan deck berpengaruh pada besar kecilnya gaya gesek yang
dihasilkan antara butiran partikel dengan permukaan deck, semakin kecil gaya
gesek yang diterima.
g. Koefisien Tumbukan Antar Partikel
7
Besarnya koefisien gesekan antar partikel juga cukup menentukan kecepatan
dari proses pemisahan, dimana material yang memiliki ukuran lebih besar
cendrung jatuh didekat aliran dan bertahan di riffle paling atas sedangkan pertikel
yang berukuran lebih kecil akan terlempar akibat tumbukan antar partikel dan
terbawa bersama aliran air yang turbulen.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi produk pada shaking table, yaitu
(Fitria, 2016):
a. Kemiringan Deck
Deck yang telalu miring akan mempengaruhi kecepatan aliran air dan
bila kecepatan aliran air tersebut terlalu cepat maka partikel ringan akan
terbawa air semuanya sehingga yang tertinggal hanya mineral berat. Hasilnya
berupa produk yang berkadar tinggi tapi kapasitasnya sedikit. Untuk
kemiringan kecil sehingga kecepatan aliran air lambat maka produk yang
didapat berkadar rendah dengan kapasitas besar.
b. Kecepatan Feeding
Bila terlalu cepat feedingnya dan kemiringan dek kecil maka proses
pemisahan akan berjalan kurang baik karena umpan tertumpuk dan akan
masuk ke konsentrat.
c. Persen Solid
Bila terlalu encer, pemisahan akan baik dan sebaliknya bila kental maka
semua partikel akan masuk ke konsentrat.
d. Jumlah dan Panjang Stroke
Pengaruh terhadap proses pemisahan adalah stroke yang panjang untuk
material kasar dan stroke untuk material halus material yang halus akan lebih
tepat jika menggunakan stroke yang pendek.
Berdasarkan pada ukuran besar butir material yang dipisahkan maka
meja goyang dapat dibedakan menjadi sand table dan slime table. Perbedaan
pada kedua alat ini terletak pada:
a. Jumlah dan Jarak antar Riffle
1) Jumlah riffle pada sand table tinggi
2) Jumlah riffle pada slime table sedang
3) Jarak antar riffle: Sand Table: ¼ - 1 ¼ inch, Slime Table: Lebih besar dari
sand table
b. Riffle
8
1) Pada sand table, bagian yang tidak diberi riffle digunakan untuk slime 2)
Pada slime table, ada bagian deck yang tidak dipasang riffle.
Alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan praktikum Pengolahan Bahan
Galian Acara III (Magnetic Separation) adalah sebagai berikut:
3.1.1. Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum Pengolahan Bahan Galian yaitu:
9
4. Wadah, fungsinya untuk meletakkan material hasil pemisahan sakhing table
saat ditimbang.
5. Cawan, digunakan sebagai tempat atau wadah konsentrat pada saat proses
pengeringan.
Gambar 3.8Desiccator
11
3.1.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam kegiatan praktikum Pengolahan Bahan Galian yaitu:
1. Pasir besi, fungsinya sebagai umpan (feed) dalam proses pemisahan dengan
menggunakan shaking table.
12
3.2 Prosedur Percobaan
13
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Pembahasan
14
umpan yang digunakan berasal dari pasir yang diperoleh di permukaan dengan
kedalaman kurang dari 50 cm. Hal ini mengkibatkan pasir pada bagian ini
memiliki kandungan besi yang rendah, karena material besi memiliki berat jenis
yang lebih besar bila dibandingkan dengan material disekitarnya sehingga pasir
dengan konsentrasi besi yang tinggi akan banyak diperoleh pada kedalaman
sekitar 4 meter. Nilai nisbah konsentrasi diperoleh dengan membagi jumlah feed
yang di gunakan dengan jumlah konsentrat yang diperoleh. Nilai dari nisbah
konsentrasi yang diperoleh adalah 50,94. Hal ini juga sangat dipengaruhi oleh
persentase/kadar besi di dalam pasir.
15
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
16
Adapun saran untuk asisten, yaitu:
1. Sebaiknya asisten bisa lebih interaktif lagi pada saat praktikum.
2. Sebaiknya peralatan yang digunakan dalam praktikum diperiksa dan
dipersiapkan sebelum praktikum dilaksanakan.
17
DAFTAR PUSTAKA
Sajima dkk. 2011. Pembuatan Konsentrat Zirkon Sebagai Umpan Proses Peleburan
Menggunakan Shaking Table (Meja Goyang). Prosiding Seminar Penelitian dan
Pengelolaan Perangkat Nuklir.
Sandgren, Erik, dkk. 2015. Basics In Minerals Processing. Edisi 10. English: Metso
Corporation.
Sufriadin. 2016. Pengolahan Bahan Galian. Makassar: Program Studi Teknik
Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.
18
19