Anda di halaman 1dari 3

Muhammad Rhafi’I Hamdani

20311428
DISTRIBUTIVE BARGAINING SITUATION

Jadi dalam Distributive bargaining situasion ada tiga hal penting, pertama kita harus
paham mengenai konsep dasar adanya konflik, apa yang menyebabkan pihak lain berkonflik
dengan satunya contoh misal MUI lambang halal di ganti, mungkin ada yang tidak
senang/puas, kita harus mengetahui kenapa mereka tidak senang. Kedua jadi kita harus
paham sumber daya daya yang ada untuk menyelesaikan konflik itu asumsinya tetap dan
terbatas.
Jadi setiap pihak-pihak yang berkonflik bisa di akomodasi semuanya. Ada yang
dikalahkan ada yang dimenangkan. Ketiga jadi ketika satu pihak memiliki kepentingan dan
dia memiliki sumber daya maka diupayakan untuk bisa memaksimalkan apa yang dimiliki.
Contoh satu pihak memiliki sumber daya terkait kapital lebih kuat dari pihak yang lain, misal
ketika ada konflik antara buruh dengan pengusaha, artinya pihak pengusaha tentunya
dianggap paling besar.

Kemudia tiga titik penting distributive bargaining situation yaitu, Pertama target
point/titik aspirasi adalah dimana tujuan masing-masing pihak yang ingin dicapai, contoh ada
penjual menjual dagangannya setinggi-tingginya sedangkan pembeli membeli barang
serendah-rendahnya. Kedua walkaway point/titik resistensi adalah ketika penjual sudah
menawarkan harga, si penjual berusaha harganya tetap tinggi jangan sampai
digoyang/ditawar oleh pembeli. Ketiga asking price/initial offer sebagai penawaran harga
awal.

Kemudian ada peran alternatif terkait Ketika kemudian nanti ada perjanjian
dinegosiasikan itu akan muncul turunannya terkait alternatif yang bisa memberikan
negosiator sebuah power atau kewenangan guna untuk memenuhi aspek walkway dalam
tahapan negosiasi.
Pertama jika alternatifnya menarik, harga yang ditawarkan penjual menarik, maka
seorang negosiator dapat, pertama menetapkan tujuan mereka lebih tinggi artinya ketika
mereka hanya membeli kuantiti terbatas kemudian dinaikkan lagi kuantitasnya, mungkin
sebaliknya jika terjadi fluktuasi yang menyebabkan sumberdaya nya itu menjadi lumpuh dia
harus mundur dari proses negosiasi. Kedua membuat lebih sedikit konsesi, misal sebuah
pabrik pengolahan kelapa sawit tidak membeli sawit karena sedang mahal kemudian pabrik
tidak beroperasi maka dibuatlah konsesi, yaitu menghitung berapa kerugian ketika memang
harus memenuhi harga yang ditawarkan oleh penjual.
Kedua jika tidak ada alternatif yang menarik yang artinya situasi sepi, pasar sepi,
bahan baku mahal, kursi melemah, pasar global dinamis. Berarti peluang negosiator untuk
bergerak bebas semakin sempit karna tidak bisa apa-apa. Ada opsi perusahaan terus lanjut
untuk survive atau perusahaan menyerah. Artinya dia mau tidak mau harus menerima
tawaran dari penjual. Karna secara kondisi eksternal maupun internal dalam posisi yang tidak
menguntungkan.

Kemudian strategi dasar terkait bagaimana melakukan alternatif bargaining atau tawar
menawar,
yang pertama ada mendorong untuk penyelesaian mendekati titik resistensi lawan, itu
berarti jika kita diposisikan sebagai pembeli menghadapi seorang penjual berarti kita harus
mengetahui resistensi nya dia dimana, kita bisa menawar mendekati resisten si penjual. Yang
kedua adalah minta pihak lain untuk mengubah titik resistensinya dan sebaliknya, agar saling
menguntungkan sehingga bisa terjadi transaksi. Ketiga jika penyelesaian nya negatif maka
pihak lain seharusnya suka rela mengubah resistensinya supaya nanti ada win win solutions.
Keempat artinya titik keseimbangan yang baru tadi itu diyakinkan pada pihak penjual dan
pembeli bahwa ini yang terbaik.

Dalam keys strategies ada beberapa kunci yang perlu di garis bawahi
pertama adalah menemukan pihak pertama menemukan titik resistensi bagi pihak lain.
Kalau mau bernegosiasi harus mengetahui ketika penjual menginginkan harga setinggi-
tingginya dan atau ketika pembeli menginginkan harga serendah-rendahnya.
Kedua apa saja faktor yang mempengaruhi titik resisten pihak lain, pertama misal
semakin langka barangnya maka penjual menang, semakin tidak langka maka pembeli
menang. Kedua misal ketika minyak goreng semakin mahal kita harus memperhitungkan
apakah harus di ekskusi saat itu juga atau ditunda menunggu situasi lebih baik lagi.
Ketiga ketika satu pihak misalnya pembeli memberikan sudut pandang atau penilaian
terhadap suatu permasalahan itu cenderung supaya harga yang diinginkannya itu tercapai tapi
kenapa semakin mahal itu disimpulkan bahawa titik resisten nya semakin rendah.
Keempat terkait dengan ada kemungkinan salah satu pihak baik penjual maupun
pembeli itu ada penolakan, misal penjual menolak harganya bergerak sedikitpun atau
sebaliknya pembeli menawar harga kemudian penjual tidak menurunkan harga kemudian
berpindah ke tempat lain. Ini akan dimungkinkan jadi suatu masalah ketika dalam konsep
bargaining power.

Tactical task of negosiators, bicara mengenai bagaimana menilai hasil dari biaya yang
muncul ketika ada penetapan dari pihak lainkita. kedua mengelola kesan dari pihak lain
misal ketika sudah disepakati tapi kedepannya dia mau atau tidak melakukan transaksi lagi
dengan kita. Ketiga memodifikasi presepsi dari pihak lain artinya meyakinkan bahwa yang
telah disepakati ini adalah yang terbaik. Keempat memanipulasi biaya aktual yang ditunda
contoh misal minyak goreng sebulan lalu semua orang menahan diri, harapannya sebulan lagi
sesuai janji pemerintah ok tapi ditunda, ini bisa dimanipulasi ketika ok sesuai dengan target
itu tidak apa-apa tapi ketika itu tidak oke tidak sesuai target itu akan jadi sebuah masalah.
Manipulasi cost itu tindakannya bisa melakukan penyimpanan stok banyak atau kita
menitipkan uang pada si penjual agar harga lebih murah.

Jadi bagaimana menilai hasil biaya yang muncul dengan titik tolak dari pihak yang
lain, jadi kita memandang ketika kita pembeli melihat dari sudut pandang penjual yang
pertama secara inderctly itu adalah menentukan informasi yang bersebrangan untuk
menetapkan terkait dengan target dan resisten poin, misal membeli barang di retail dan kita
sudah mengetahui harga pabriknya jadi kita bisa menawar sampai target atau resisten
poinnya. Kedua secara directly itu adalah menentukan informasi secara langsung, misal
langsung dari penjual retailnya atau minyak goreng sedang tinggi pemerintah belum
mensubsidi harapannya semakin sedikit kalau minyak goreng kembali normal. Artinya kita
harus menentukan sikap apakah kita nekat membeli atau kita tetap menunda pembelian.

Anda mungkin juga menyukai