Anda di halaman 1dari 30

PENGARUH INFORMASI LABA AKUNTANSI DAN INFORMASI

CORPORATE SOSIAL RESPONSIBILITY TERHADAP RETURN


SAHAM PADA PERUSAHAAN INFRASTRUKTUR YANG TERDAFTAR
DI BEI PERIODE 2018-2020

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Syarat – Syarat


Guna Memenuhi Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

AULIA KHOIRUN NISWA NASUTION

NIM: 190420106

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

LHOKSEUMAWE

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena
dengan segala rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan proposal
skripsi yang berjudul "Informasi Laba Akuntansi dan Informasi Corporate Sosial
Responsibility Terhadap Return Saham pada Perusahaan Infrastruktur yang
Terdaftar di BEI Periode 2018-2020". Tidak lupa pula sholawat dan salam tak
lupa penulis panjatkan kepada Rasulullah Muhammad SAW.

Penulisan proposal skripsi ini merupakan salah satu syarat menyelesaikan


studi pada program Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Univesitas
Malikkussaleh. Dalam penulisan proposal ini, penulis menyadari masih banyak
kekurangan baik dalam segi penulisan maupun pembahasan, maka dari itu
penulis mengharapkan kritikan yang dapat meningkatkan hasil proposal skripsi
ini.

Akhir kata, penulis meminta maaf atas kekurangan yang ada dalam
proposal skripsi ini, semoga proposal skripsi ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca dan segala yang berkepentingan.

Lhokseumawe, Juli 2022

Penulis

Aulia Khoirun Niswa Nst

Nim.190420106

i
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR……………...………………………….…………………..i

DAFTAR ISI………………………………………………………………………ii

DAFTAR TABEL…………………………………………………………………v

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………..vi

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………1

1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian……………………………………………1


1.2 Rumusan Masalah……………………………….…………………………….2
1.3 Tujuan Penelitian……………………………………………………………...2
1.4 Kegunaan Penelitian…………………………………………………………...3

BAB II STUDI KEPUSTAKAAN………………………………………………...4

2.1 Landasan Teori………………………………………………………………...4

2.1.1 Teori Persinyalan……………………………………………………4

2.1.2 Return Saham………………………………………………………..4

2.1.2.1 Pengertian Return Saham………………………………….4

2.1.2.2 Jenis-Jenis Return Saham……………………………..….. 5

2.1.2.3 Faktor yang Mempengaruhi Keuntungan Return Saham….6

2.1.2.4 Hubungan Return Saham dengan Informasi Laba Akuntansi


dan Corporate social and Responsibility…………………………..6

ii
2.1.3 Informasi Laba Akuntansi………………………………………….7

2.1.3.1 Pengertian Laba Akuntansi………………………………..7

2.1.3.2 Jenis-Jenis Laba Akuntansi………………………………..7

2.1.3.3 Sifat Laba Akuntansi………………………………………8

2.1.3.4 Hubungan Laba Akuntansi dengan Return Saham………..9

2.1.4.1 Informasi Corporate Sosial and Responsibility……………………9

2.1.4.2 Manfaat CSR……………………………………………..10

2.1.4.3 Jenis-Jenis CSR untuk dilakukan………………………...11

2.1.4.4 Hubungan CSR dengan Return Saham…………………..12

2.2 Penelitian Terdahulu…………………………………………………………13

2.3 Kerangka Konseptual………………………………………………………...14

2.4. Hipotesis……………………………………………………………………..14

BAB III METODOLOGI PENELITIAN………………………………………...15

3.1 Objek dan Lokasi Penelitian…………………………………………………15

3.2 Populasi dan Sampel…………………………………………………………15

3.2.1 Populasi………………………………….…………………………15

3.2.2Sampel………………………………………………………………15

3.3 Teknik Pengumpulan Data…………………………………………………...16

3.4 Defenisi Operasional Variabel Penelitian……………………………………17

3.4.1 Variabel Dependen…………………………………………………17

iii
3.4.2 Variabel Independen………………………………………………17

3.4.2.1 Infomasi Laba Akuntansi………………………………...17

3.4.2.2 Corporate Sosial and Responsibility……………………..17

3.5 Teknis Analisis Data…………………………………………………………18

3.5.1 Statistik Deskriptif…………………………………………………………18

3.5.2 Uji Asumsi Klasik……………………….…………………………………18

3.5.2.1 Uji Normalitas……………………………………………………18

3.5.2.2 Uji Auto Korelasi………………………………………………...19

3.5.2.3 Uj Multikolinearitas………………………………...……………19

3.5.2.4 Uji Heteroskesdasitas…………………………………………….20

3.5.3 Analisis Regresi Linear Berganda…………………………………………20

3.6 Pengujian Hipotesis………………………………………………………..…21

3.6.1 Uji Parsial……………………………………………………………..……21

DAFTAR PUSTAKA

iv
DAFTAR TABEL

2.2 Tabel Penelitian Terdahulu…………………………………………………..13

3.2 Kriteria Pemilihan Sampel…………………………………………………...16

v
DAFTAR GAMBAR

2.3 Kerangka Konspetual………………………………………………………...14

vi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian

Return Saham di dalam pasar modal memiliki arti sebagai tingkat


pengembalian yang diterima oleh seorang investor dari saham yang
diperdagangkannya di pasar modal (saham perusahaan go public).

Di dalam dunia perinvestasian, return saham merupakan hal yang penting,


karena return saham merupakan salah satu factor penentu kinerja perusahaan oleh
investor untuk menginvestasikan modal pada suatu perusahaan dipasar saham .

Informasi Laba Akuntansi merupakan komponen laporan keuangan


perusahaan yang bertujuan untuk menilai kinerja perusahaan dalam suatu periode
tertentu. Informasi laba akuntansi berguna untuk membantu memperkirakan
kemampuan mendapatkan laba yang representatif dalam jangka panjang, dan
memperhitungkan suatu risiko dalam investasi.

Corporate Sosial and Responsibility adalah sebuah kegiatan dimana


perusahaan bertanggung jawab secara sosial kepada stake holder dan masyarakat
luas sebagai bentuk perhatiannya dalam meningkatkan kesejahteraan yang
berdampak positif bagi lingkungan. Perusahaan besar pada dasarnya sering
menimbulkan berbagai potensi yang dapat merusak lingkungan. Dengan adanya
Corporate Sosial Responsibility, perusahaan diharapkan dapat membantu
mengurangi bahkan menghilangkan kemungkinan tersebut .
Menurut penellitian yang dilakukan oleh Istri Raissa Wulandari dan Gusti
Ayu Made Asri (2014), serta Kurnia Adi Saputra dan Ida Bagus Putra Astika
(2013) menunjukkan bahwa informasi laba akuntansi dan corporate soial and
responsibility berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham.

1
2

Menurut Ida Bagus Gede dan I Made Karya (2015), Corporate soial and
responsibility berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham,
sedangkan informasi laba akuntansi tidak berpengaruh terhadap retur saham.

Sedangkan menurut Azhar Maksum dan Riantri Barus (2011), corporate soial
and responsibility berpengaruh terhadap return saham.

Dari permasalahan yang telah dikemukakan di atas, penulis akan melakukan


penelitian dengan judul “ Pengaruh Informasi Laba Akuntansi dan Corporate
Soaial and Responsibility terhadap Return Saham pada Perusahaan Sektor
Infrastruktur yang terdaftar di BEI “

1.2. Rumusan Masalah


1. Apakah informasi laba akuntansi berpengaruh terhadap return saham?
2. Apakah informasi corporate social and responsibility berpengaruh
terhadap return saham?
3. Apakah informasi laba akuntansi dan informasi corporate social and
responsibility berpengaruh terhadap return saham?
1.3. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh informasi laba akuntansi terhadap return


saham.

2. Untuk mengetahui pengaruh corporate social and responsibility terhadap


return saham.
3. Untuk mengetahui pengaruh informasi laba akuntansi dan informasi
corporate social and responsibility terhadap return saham.
3

1.4. Kegunaan Penelitian


1. Untuk membantu perusahaan menilai kinerja mereka yang
mempengaruhi return saham.
2. Membantu Investor dalam menentukan objek penginvestasiannya.
3. Dengan dilakukannya penelitian ini, diharapkan di masa yang akan
datang, penelitian ini akan menjadi referensi penelitian sejenis.
BAB II

STUDI KEPUSTAKAAN

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Teori Persinyalan

Teori pensinyalan menjelaskan alasan pentingnya perusahaan menyajikan


informasi kepada publik (Wolk et al., 2006). Informasi tersebut bisa berupa
laporan keuangan, informasi kebijakan perusahaan maupun informasi lain yang
diungkapkan secara sukarela oleh manajemen perusahaan.

Maka dari itu, teori ini memiliki hubungan dengan pentingnya suatu
perusahaan menyajikan informasi keuangan perusahaan dan dapat mendukung
riset ini yang mengungkapkan pengaruh informasi laba akutansi dan good
corporate responsibility.

2.1.2. Return Saham

2.1.2.1 Pengertian Return Saham

Brigham et al mengatakan bahwa return digunakan ketika mengukur hasil


keuangan investasi pada suatu perusahaan yang membeli sahamnya. Menurut
Corrado dan Jodan, return saham merupakan profit yang didapatkan dari saham
yang dimiliki oleh investor atas investasinya yang berupa deviden serta capital
gain/loss.

Pengertian return menurut Supramono (2014:450) Return adalah


keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan individu dan institusi dari hasil
kebijakan investasi yang dilakukannya.

4
5

Sedangkan menurut Gitman (2010: 228) Return saham


merupakan tingkat pengembalian untuk saham biasa dan merupakan pembayaran
kas yang diterima akibat kepemilikan suatu saham pada saat awal investasi.

Dari defenisi return saham menurut ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa
return saham merupakan keuntungan merupakan keuntungan saham yang dapat
dibagikan kepada seorang investor yang melakukan suatu investasi.

2.1.2.2 Jenis-Jenis Return Saham

Ada dua jenis return saham, yaitu:

1. Return realisasian

Mengutip dari Yahoo Finance, return realisasian adalah return yang dihitung
mengenai data historis. Data historis sendiri adalah sebuah ringkasan atau
rangkuman perkembangan harga saham dari emiten tertentu yang memang
terdaftar dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

2. Return ekspektasian

Return ekspektasian adalah jenis imbal balik yang masih dalam bentuk
harapan atau prediksi dari investor itu sendiri. Tentunya, return ekspektasian ini
tidak pasti terjadi.

Terdapat beberapa komponen-komponen di dalam return saham, yakni:

 Capital Gain: adalah kenaikan dari harga saham yang dapat


menguntungkan investor.
 Capital Loss: Kebalikan dari capital gain, capital loss adalah penurunan
harga saham yang membuat investor harus merugi.
 Yield: Yield sendiri adalah komponen dari imbal balik yang merefleksikan
aliran pendapatan atau kas dalam periode tertentu pada investasi saham.
(Sandy).
6

2.1.2.3 Faktor yang Mempengaruhi Keuntungan Return


Saham

Ada 2 faktor yang mempengaruhi keuntungan yang akan didapatkan oleh


seorang investor,yaitu :

1. Faktor Makro

Faktor makro yang mempengaruhi pengembalian saham bisa merupakan


faktor ekonomi dan non ekonomi. Untuk faktor ekonomi, di antaranya adalah
suku bunga, inflasi, kurs valuta asing, tingkat pertumbuhan ekonomi, dan lain
sebagainya. Sedangkan faktor makro non ekonomi adalah peristiwa politik
domestik dan internasional.

2. Faktor Mikro

Faktor mikro adalah kondisi yang terjadi dalam perusahaan termasuk


informasi atau data keuangan dan non keuangan serta informasi fundamental dan
teknikal. Divide, tingkat penjualan, ukuran perusahaan, dan karakteristik
keuangan merupakan informasi fundamental dari dalam perusahaan. Informasi
teknikal yaitu informasi yang berasal dari luar perusahaan termasuk politik,
ekonomi, dan keuangan.

2.1.2.4 Hubungan Return Saham dengan Informasi Laba


Akuntansi dan Corporate social and Responsibility

Dalam menentukan return saham, banyak faktor yang mempengaruhi


tingkat keuntungan return saham, baik factor mikro maupun makro. Salah satu
factor yang mempengaruhi return saham adalah faktor mikro. Dalam faktor mikro
ada faktor informasi keuangan dan informasi perusahaan. Informasi laba
akuntansi dan informasi good corporate and responsibility termasuk salah satu
faktor mikro itu.
7

2.1.3 Informasi Laba Akuntansi

2.1.3.1 Pengertian Laba Akuntansi

Menurut Charles Thomas Horngren, laba adalah penghasilan lebih dari total
jumlah pendapatan dengan perbandingan total beban. Hal ini juga disebut dengan
keuntungan bersih. Sedangkan menurut Don R. Hansen dan Maryanne M.
Mowen, laba adalah pendapatan dari kegiatan operasi perusahaan yang sudah
dikurangi dengan jumlah biaya bunga, pajak, biaya penelitian dan pengembangan.
Penghasilan bersih tersaji dalam bentuk laporan laba-rugi.

Pendapat dari M. Nafarin (2007: 788), mengartikan laba sebagai selisih


antara pendapatan dengan pengeluaran dan keseimbangan biaya-biaya pada
periode akuntansi tertentu. Sedangkan pendapat dari Abdul Halim dan Bambang
Supomo, laba merupakan tanggung jawab inti dengan menghitung selisih
pemasukan dan pengeluaran atau selisih dari pendapatan dan biaya (Halim &
Supomo, 2005: 139).

Dari pendapat para ahli diatas, dapat diketahui bahwa informasi laba
akuntansi adalah Pendapatan yang diperoleh oleh perusahaan, baik belum atau
sudah dikurang beban, pajak dan lainnya.

2.1.3.2 Jenis-Jenis Laba Akuntansi

Adan 4 jenis laba akutansi yaitu:

1. Laba kotor penjualan

Laba kotor penjualan merupakan penghasilan kotor penjualan yang


merupakan selisih dari harga pokok penjualan dan penjualan bersih. Penghasilan
kotor ini belum dikurangi dengan jumlah beban operasi perusahaan dalam suatu
periode tertentu.
8

2. Laba operasional

Penghasilan bersih operasional merupakan pengurangan penghasilan kotor


penjualan dengan semua biaya produksi, biaya administrasi, biaya penjualan, dan
biaya operasional lainnya.

3. Laba sebelum pajak

Laba sebelum pajak dikenal juga dengan Earning Before Tax (EBT) yang
merupakan pendapatan menyeluruh perusahaan sebelum terkena potongan pajak
perseroan.

4. Laba sesudah pajak

Laba sesudah pajak adalah laba bersih sesudah dikurang oleh pajak
penghasilan

2.1.3.3 Sifat Laba Akuntansi

1) Laba Psikis (Psychic Income)

Penghasilan bersih jenis satu ini dapat dirasakan ketika produk atau jasa
perusahaan mengalami peningkatan kepuasaan dari konsumen. Hal ini memang
sulit untuk diukur karena kepuasan manusia sangat tergantung dari kemakmuran
dan pencapaian tingkat sosial.

2) Laba Riil (Real Income)

Yang dimaksud dengan laba riil adalah berarti adanya sutau kenaikan
kemakmuran ekonomi.
9

3. Laba Uang (Money Income)

Jenis ini adalah terjadinya kenaikan jumlah uang dalam satu periode tanpa
mempertimbangkan faktor daya beli dan hanya fokus pada pengukuran
penghasilan bersih akuntansi.

2.1.3.4 Hubungan Laba Akuntansi dengan Return Saham

Informasi laba akuntansi adalah salah satu informasi yang biasanya


digunakan investor untuk melihat peluang investasi di dalam suatu perusahaan.
Banyak komponen-komponen dalam laba akuntansi yang menjadi pertimbangan
pihak eksternal untuk berinvestasi, dimana tujuan pertama investasi untuk
mendapat keuntungan. Maka dari itu peneliti ingin membuktikan apakahinformasi
laba akuntansi berpengaruh terhadap return saham investor.

2.1.4 Informasi Corporate Sosial and Responsibility

Menurut (Wibisono 2007:8) CSR dapat didefinisikan sebagai tanggung


jawab perusahaan kepada para pemangku kepentingan untuk berlaku etis,
meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif yang
mencangkup aspek ekonomi sosial dan lingkungan (triple bottom line). Dalam
rangka mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

Menurut Kotler dan Lee (2005) dalam (Solihin 2009) mengartikan bahwa
kegiatan CSR semata-mata merupakan komitmen perusahaan secara sukarela
untuk turut meningkatkan kesejahteraan komunitas dan bukan meruapakan
aktifitas bisnis yang diwajibkan oleh hukum dan perundang-undangan seperti
kewajiban untuk membayar pajak atau kepatuhan perusahaan terhadap undang-
undang ketenagakerjaan.

Menurut Undang-undang Perseroan Terbatas No.40 tahun 2007 pasal 1


ayat 3. Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan adalah komitmen Perseroan
untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna
10

meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi


Perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa CSR merupakan salah satu bentuk


pertanggungjawaban perusahaan dalam bentuk social dan lingkungan dengan
melakukan kegiatan yang meminimaliskan dampak negative terhadap lingkungan.

2.1.4.2 Manfaat CSR

a. Bagi Lingkungan Hidup

Pertama, manfaat CSR adalah membantu menjaga lingkungan hidup.


Suatu perusahaan diminta tak hanya mengejar keuntungan dalam jangka waktu
tertentu, namun harus aktif berkontribusi terhadap kualitas lingkungan melalui
dana CSR perusahaan.

b. Bagi Masyarakat

Selanjutnya, manfaat corporate social responsibility adalah untuk


berkontribusi dalam masyarakat. Contoh nyata corporate social responsibility
adalah pendirian pabrik di tengah-tengah masyarakat dengan memperhatikan
kenyamanan dan keamanan warga sekitar. Selain itu, CSR perusahaan juga dapat
diwujudkan dengan menyerap tenaga kerja dari warga di lingkungan perusahaan.

c. Bagi Perusahaan

CSR membantu perusahaan dalam meningkatkan citra di mata masyarakat.


Ketika nama perusahaan terbentuk baik di mata masyarakat, maka proses
branding juga akan lebih mudah, terutama jika target masyarakat yang merasakan
CSR berskala nasional, seperti beasiswa sepak bola, pendirian sumur di daerah
kering, dan sebagainya.
11

d. Bagi Pemerintah

CSR mendukung program-program pemerintah terkait kemajuan bangsa


dan negara. CSR adalah aksi sosial yang dilakukan oleh perusahaan terhadap
masyarakat.

2.1.4.3 Jenis-Jenis CSR untuk dilakukan

1. Rehabilitasi Alam

Perusahaan memiliki tanggung jawab besar terhadap penjagaan alam,


terutama bagi perusahaan produsen limbah. Beberapa contoh kegiatan rehabilitasi
alam yang dapat dilakukan misalnya reboisasi hutan, hibah bibit tanaman
produktif, penanaman bakau, dan sebagainya.

2. Pengolahan Limbah Berwawasan Lingkungan

Pengelolaan limbah diharapkan dapat meminimalisasi toksisitas limbah.


Sehingga saat dibuang, limbah tidak menimbulkan kerusakan ekosistem.

Untuk melakukan pengolahan limbah berwawasan lingkungan, perusahaan


perlu memilah terlebih dulu jenis limbahnya (organik, anorganik, dan beracun).
Setelah itu, perusahaan wajib mengolah limbah-limbah tersebut menggunakan
teknik sesuai agar dapat diserap alam dengan baik.

3. Filantropi

Kegiatan filantropi merupakan aktivitas kemanusiaan demi menolong


orang yang membutuhkan. Bentuk kontribusi filantropi beragam, mulai dari
penggalangan dana melalui donasi, membuka kampung wirausaha, bantuan dana
UMKM, dan sebagainya.
12

4. Penggunaan Sumber Energi Terbarukan

Jenis lain dari CSR adalah memanfaatkan sumber energi terbarukan,


seperti angin, air, uap alam, dan tenaga surya. Dengan menggunakan energi
terbarukan, harapannya perusahaan dapat ikut melestarikan sumber daya terancam
punah seperti minyak bumi dan gas alam.

5. Budaya Kerja Ramah SDM

Tidak selalu mengenai materi, CSR perusahaan bisa berupa penanaman


nilai dan sikap. Tentu hal ini jauh lebih penting. Sehingga SDM memiliki karakter
yang baik.

6. Kegiatan Volunteering

. Program volunteering rutin misalnya dengan mengirimkan tenaga


pengajar ke daerah terpencil, volunteer relawan medis, dan sebagainya. Sementara
itu kegiatan volunteering insidental bisa berbentuk penerjunan tenaga relawan
ketika bencana.

7. Pemberdayaan Ekonomi Karyawan

Dana CSR juga bisa dialokasikan untuk peningkatan skill karyawan agar
mampu berdaya secara ekonomi. Misalnya dengan membentuk koperasi
karyawan, melatih kemampuan wirausaha, dan menyediakan bantuan pendanaan
usaha bagi karyawan.

2.1.4.4 Hubungan CSR dengan Return Saham

CSR merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban perusahaan


terhadap aspek lingkungan dan sosial untuk mengurangi dampak negative
lingkungan. Dalam melakukan CSR sebagai salah satu kegiatan perusahaan,
dibutuhkan dana dalam melakukannya. Maka dari itu, peneliti ingin melihat
apakah CSR berhubangan dengan keuntungan yang akan diperoleh investor.
13

2.2 Penelitian Terdahulu


Tabel 2.2
Penelitian Terdahulu

No Judul Penelitian Variabel Hasil-Hasil Penelitian


Penelitian
1. Pengaruh Informasi -Informasi Laba - Informasi Laba akuntansi
Laba Akuntansi dan Akuntansi berpengeruh dan signifikan
Informasi Corporate -Informasi pada return saham.
Social Responsibility Corporate Sosial - Informasi Corporate Sosial
pada Return Saham Resposibility Resposibility berpengaruh
-Return Saham positif dan signifikan pada
return saham.
2. Pengaruh -Pengungkapan - Informasi Corporate Sosial
Pengungkapan Corporate Sosial Resposibility berpengaruh
Corporate Sosial Responsibility positif signifikan pada return
Responsibility dan - Informasi Laba saham.
Informasi Laba Akuntansi - Informasi Laba akuntansi
Akuntansi pada - Return Saham tidak berpengeruh terhadap
Return Saham return saham.
3. Pengaruh Informasi -Informasi Laba - Laba Akuntansi
Laba Akuntansi dan Akuntansi berpengaruh positif pada
Informasi Corporate - Informasi return saham
Social Responsibility Corporate Social - Corporate Sosial
pada Return Saham Responsibility Resposibility berpengaruh
( Studi pada - Return Saham positif pada return saham.
Perusahaan
Pertambangan di
BEI)
4. Analisis -Informasi Pengungkapan Informasi
Pengungkapan Corporate Social Corporate Social
Informasi Corporate Responsibility Responsibility berpengaruh
Social Responsibility - Return Saham terhadap return saham
dan Pengaruhnya
terhadap Return
Saham
5. Pengaruh Laba -Laba Akuntansi - Laba Akuntansi
Akuntansi dan Good - Good Corporate berpengaruh positif dan
Corporate Governance signifkan pada return saham
Governance terhadap - Return - Good Corporate
Return Saham Sahamvx Governance berpengaruh
Perusahaan Peserta positif dan tidak signifkan
Corporate pada return saham
Governance
Perception Index

14
2.3 Kerangka Konseptual

Informasi
Laba H1
Akuntansi

Return
Saham

Corporate
H2
Sosial
Responsibility
y

H3

Gambar 2.2 Kerangka Konseptual

2.4 Hipotesis

Berdasarkan kerangka konseptual diatas maka penulis merumuskan suatu


hipotesis yaitu :

H1 = Variabel Informasi Laba Akuntansi berpengaruh positif dan signifikan


terhadap return saham.

H2 = Variabel Informasi Corporate Responsibility berpengaruh positif dan


signifikan terhadap return saham.

H3 = Variabel Informasi Laba Akuntansi dan Informasi Corporate Responsibility


berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Objek dan Lokasi Penelitian

Objek penelitian merupakan suatu permasalahan yang diteliti, dipaparkan,


ataupun dibahas dalam suatu riset atau penelitian. Objek penelitian merupakan
topic utama yang dikaji dalam penelitian. Objek yang akan dibahas dalam
penelitian ini yaitu Informasi Laba Akuntansi, dan Informasi Corporate
Responsibility.

Lokasi penelitian merupakan tempat peneliti mencari dan mendapatkan


informasi yang dibutuhkan. Lokasi penelitian merupakan tempat dimana
penelitian itu akan dilaksanakan. Pada penelitian ini, lokasi yang diambil adalah
Bursa Efek Indonesia (BEI). Data yang diambil adalah laporan perusahaan
infrastruktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2018-2020.

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian yang dilakukan. Nilai


yang dihitung dan diperoleh dari populasi ini disebut dengan parameter. Populasi
merupakan seluruh jumlah dari subjek yang akan diteliti oleh seorang peneliti.
Dalam penelitian ini menggunakan populasi dari perusahaan infrastruktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebanyak 58 perusahaan. Periode pengamatan
menggunakan data pada tahun 2018-2020.

15

16
3.2.2 Sampel

Sampel merupakan sebagian kecil dari objek penelitian yang dipakai oleh
peneliti. Sampel merupakan bagian kecil dari populasi. Dalam penelitian ini
teknik yang digunakan yaitu metode purpove sampling.

Tabel 3.2

Kriteria Pemilihan Sampel

Keterangan Jumlah
Perusahaan sektor infrastruktur yang terdaftar di Bursa 58
Efek Indonesia tahun 2018-2020
Perusahaan sektor infrastruktur yang tidak menerbitkan
laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia tahun 2018-
2020
Perusahaan sektor infrastruktur yang menerbitkan laporan
keuangan di Bursa Efek Indonesia tahun 2018-2020

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Ada beberapa teknik yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu teknik
dengan metode studi dokumentasi, yaitu teknik mengumpulkan data melalui
dokumen. Dimana pada penelitian ini data diperoleh dari Bursa Efek Indonesia
(BEI) www.idx.o.id. Dan juga menggunakan teknik studi pustaka yaitu teknik
pengumpulan data yang diperoleh dari buku, sumber tertulis lainnya, serta
penelitian terdahulu yang berhubungan dengan informasi terakait yang
dibutuhkan.

17
3.4 Defenisi Operasional Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2016:68), Variabel penelitian merupakan suatu atribut


atau sifat atau nilai dari orang, obyek, organisasi, atau kegiatan yang mempunyai
variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Ada dua variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel
independen dan dependen. Berikut penjelasannya:

3.4.1 Variabel Dependen

Variabel dependen merupakan variabel yang menyebabkan atau


menimbulkan variabel dependen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah
return saham (y). Return saham merupakan tingkat keuntungan yang diperoleh
investor atas investasi yang dilakukannya. Variabel return saham diukur dengan
menggunakan closing price saham periode t dan closing price saham periode t-1.

3.4.2 Variabel Independen

Variabel Independen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang


menjadi akibat karena adanya variabel bebas(Sugiyono,2015:7). Variabel
independen (x)dalam penelitian ini adalah :

3.4.2.1 Informasi Laba Akuntansi

Variabel Informasi Laba Akuntansi diukur dengan menggunakan rasio


ROA (Return On Asset) yaitu dengan rumus laba sebelum pajak dibagi dengan
jumlah asset yang dimiliki.

3.4.2.2 Corporate Sosial and Responsibility

Variabel informasi Corporate Sosial and Responsibility diukur dengan


Corporate Sosial and Responsibility Indeks (CSR).

18
3.5 Teknik Analisis Data

Teknis analisis data merupakan suatu proses mengolah data menjadi informasi
baru agar lebih mudah dimengerti sebagai solusi atas suatu masalah pada
penelitian. Karena enelitian ini menggunakan teknik regresi linear berganda, maka
diperlukan uji asumsi klasik sebelum dilakuka hipotesis.Uji asumsi klasik
digunakan untuk memastikan bahwa fungsi regresi linear berganda akurat dan
valid.

3.5.1 Statistik Deskriptif

Statistika deskriptif adalah metode yang berhubungan dengan pengumpulan


dan penyajian suatu kumpulan data sehingga memberikan informasi yang
berguna. Statistika deskriptif merupakan metode yang berhubungan dengan
pengolahan data untuk mendapatkan informasi. Statistika deskriptif mengaacu
pada proses pengumpulan, analisis dan penyajian data yang bisa berupa mean,
median, standar deviasi, range, dan lain sebagainya.

3.5.2 Uji Asumsi Klasik

3.5.2.1 Uji Normalitas

Uji Normalitas merupakan pengujian yang dilakukan untuk menilai


sebaran data pada sebuah kelompok data atau variabel, untuk menguji apakah
sebaran data tersebut berdistribusi normal atau tidak.

Uji Normalitas digunakan untuk menentukan data yang telah dikumpulkan


berdistribusi normal atau diambil dari populasi normal. Menurut pengalaman
beberapa pakar statistik, data yang banyaknya lebih dari 30 angka (n > 30), maka
sudah dapat diasumsikan berdistribusi normal. Biasa dikatakan sebagai sampel
besar. Uji statistik yang dapat digunakan diantaranya adalah: Uji Chi-Square,
Kolmogorov Smirnov, Lilliefors, Shapiro Wilk, Jarque Bera.

19
3.5.2.2 Uji Auto Korelasi

Auto korelasi merupakan permasalahan yang muncul karena adanya


observasi yang berurutan sepanjang waktu dan saling berkaitan satu sama lainnya
(Ghozali, 2016). Uji autokorelasi memiliki tujuan untuk menunjukkan korelasi
anggota observasi yang diurutkan berdasarkan waktu atau ruang (Ajija, 2011). Uji
autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada
korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada
periode t-1 (sebelumnya).

Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Masalah


ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi
ke obervasi lainnya. Jika data observasi di atas 100 data sebaiknya menggunakan
uji Lagrange Multiplier.

Gejala autokorelasi dapat dideteksi menggunakan uji Durbin Watson Test


dengan menentukan nilai durbin watosn (DW). Uji autokorelasi hanya dilakukan
pada data time series (runtut waktu) dan tidak perlu dilakukan pada data cross
section seperti pada kuesioner di mana pengukuran semua variabel dilakukan
secara serempak pada saat yang bersamaan.

3.5.2.3 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas merupakan pengujian yang dilakukan untuk menguji


apakah terdapat korelasi antar variabel bebas dalam model regresi.
Multikolinearitas berarti adanya hubungan linier yang sempurna antara beberapa
atau semua variabel yang menjelaskan model regresi (Ajija, 2011). masing
variabel independen.

Pengujian multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui apakah model


regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independent/ atau variable bebas
(Ghozali, 2016). Hal tersebut berarti standar error besar, akibatnya ketika
koefisien diuji, t-hitung akan bernilai kecil dari t-tabel.

20
Untuk menemukan terdapat atau tidaknya multikolinearitas pada model
regresi dapat diketahui dari nilai toleransi dan nilai variance inflation factor (VIF).
Nilai Tolerance mengukur variabilitas dari variabel bebas yang terpilih yang tidak
dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai tolerance rendah sama
dengan nilai VIF tinggi, dikarenakan VIF = 1/tolerance, dan menunjukkan
terdapat kolinearitas yang tinggi. Nilai cut off yang digunakan adalah untuk nilai
tolerance 0,10 atau nilai VIF diatas angka 10.

3.5.2.4 Uji Heteroskesdastisitas

Homoskedastisitas tidak terjadij jika model regresi baik.


heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah
terdapat ketidaksamaan varians dari residual pada suatu pengamatan ke
pengamatan lainnya (Juliandi et al., 2014). Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk
mengetahui apakah pada suatu model regresi terjadi ketidaknyamanan varian dari
residual pada satu pengamatan terhadap pengamatan lainnya. Biasanya data
crossection mengandung situasi heteroskedastisitas karena data ini menghimpun
data yang mewakili berbagai ukuran kecil, sedang, dan besar (Ghozali, 2016).

Untuk medeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dalam suatu model


regresi linear berganda, maka dilakukan dengan melihat grafik scatterplot atau
nilai prediksi variabel terikat yang disebut SRESID dengan residual error ZPRED.

3.5.3 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi digunakan untuk mengukur seberapa besar pengaruh antara


variabel bebas dan variabel terikat. Apabila hanya terdapat satu variabel bebas dan
satu variabel terikat, maka regresi tersebut dinamakan regresi linear sederhana
(Juliandi, Irfan, & Manurung, 2014). Sebaliknya, apabila terdapat lebih dari satu
variabel bebas atau variabel terikat, maka disebut regresi linear berganda. Regresi
linear berganda merupakan model regresi yang melibatkan lebih dari satu variabel
independen. Analisis regresi linear berganda dilakukan untuk mengetahui arah

21
dan seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen
(Ghozali, 2018).

3.6 Pengujian Hipotesis

3.6.1 Uji Parsial (Uji Statistik)

Uji t dikenal atau uji parsial merupakan ujian untuk menguji bagaimana
pengaruh masing-masing variabel bebasnya secara sendiri-sendiri terhadap
variabel terikatnya. Uji ini dapat dilakukan dengan mambandingkan t hitung
dengan t tabel atau dengan melihat kolom signifikansi pada masing- masing.

Uji t bertujuan untuk menguji variabel dependen dengan variabel


independen secara parsial. Peran dari variabel dependen dengan variabel
independen di uji dengan uji t yang mnggunakan tariff kepercayaan 95% dan
tingkat signifiksi sebesar 0,05. Adapun kriteria saat menentukan keputusan ketika
di tolak atau di terimanya hipotesis ialah dengan memperhatikan nilai signifikansi.
Hipotesia akan di tolak jika memiliki nila sigbifikansi > 0,05 begitupula
sebaliknya hipotesis akan diterima jika nilai signifikansi < 0,05 (Pufa, 2019).

DAFTAR PUSTAKA
Raissa Istri, I Gusti. (2014). Pengaruh Informasi Laba Akuntansi dan Informasi
Corporate Sosial Responsibility pada Return Saham.Diakses pada 3 Juli 2022.

Ida Bagus, I Made. (2016) Pengaruh Pengungkapan Corporate Social


Responsibility dan Informasi Laba Akutansi pada Return Saham. Diakses pada 3
Juli 2022.

Kurnia Adi, Ida Bagus.(2013). Pengaruh Informasi Laba Akutansi dan Informasi
Corporate Sosial Responsibility pada Return Saham. Diakses pada 3 Juli 2022.

Riantri Barus, Azhar Maksum. (01 Juni,2011). Analisis Pengungkapan Informasi


Corporate Social and Responsibility dan Pegaruhnya Terhadap Return Saham.
Diakses pada 3 Juli 2022.

Mawar Suci, Dewi. Pengaruh Laba Akutansi dan Good Corporate Governance
terhadap Return Saham Perusahaan Peserta Corporate Governance Perception
Index. Diakses pada 3 Juli 2022.

Anda mungkin juga menyukai