Anda di halaman 1dari 5

Nama : Lia Andelinawati

Nim : 2225160041

Kelas : 3B Pendidikan Matematika

Mata Kuliah : Kurikulum dan Pembelajaran

Dosen : Dr. Yuyu Yuhana, M.Si.

KURIKULUM 2013

Pendidikan memiliki tujuan mengembangkan potensi individu semaksimal mungkin


dalam batas-batas kemampuannya, sehingga terbentuk manusia yang pandai, terampil, jujur,
tahu kemampuan dan batas kemampuannya, serta mempunyai kehormatan diri.

Seperti yang dikemukakan Furqon (2010: 18) bahwa : Pendidikan tak cukup hanya
untuk membuat anak pandai, tetapi juga harus mampu menciptakan nilai-nilai luhur atau
sikap kukuh, kuat dalam jiwa pelajar, supaya kelak mereka dapat bertahan dalam masyarakat.

Diungkapkan juga bahwa pendidikan bertugas mengembangkan potensi individu


semaksimal mungkin dalam batas-batas kemampuannya, sehingga terbentuk manusia yang
pandai, terampil, jujur, tahu kemampuan dan batas kemampuannya, serta mempunyai
kehormatan diri.

Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional disebutkan bahwa kurikulum sebagai seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Kurikulum dalam arti sempit merupakan kumpulan berbagai mata pelajaran yang
diberikan peserta didik melalui kegiatan yang dinamakan proses pembelajaran (Kwartolo,
2002). Selanjutnya menurut Taba (dalam Munir, 2008) kurikulum adalah rencana untuk
pembelajaran.

Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis kompetensi dan karakter secara terpadu
yang merupakan penyempurnaan dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Kurikulum ini dipandang sesuai dengan program pendidikan yang berbeda dengan
kurikulum-kurikulum sebelumnya. Perbedaan tersebut nampak pada beberapa karakteristik
Kurikulum 2013 yakni pendekatan saintifik dan penilaian otentik dalam pembelajaran.

Implementasi Kurikulum 2013 diharapkan mampu menghasilkan insan produktif,


kreatif, dan inovatif untuk bersaing dalam dunia Internasional. Hal itu dimungkinkan karena
Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang berbasis karakter dan kompetensi, secara prinsip
konseptual memiliki beberapa kelebihan.

Menurut Mulyasa ( 2014:65 ) kurikulum 2013 mempunyai tujuan untuk


mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan
warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif dan afektif serta mampu berkontribusi
pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. Kurikulum 2013
lebih fokus dan berangkat dari sikap serta kompetensi yang akan dibentuk, baru memikirkan
untuk mengembangkan tujuan yang akan dicapai. Pembelajaran bukan hanya membentuk
kognitif siswa melainkan juga sikap yang dibentuk oleh siswa selama pembelajaran dan juga
setelah pembelajaran dilakukan.

Hal tersebut juga sejalan dengan isi dari kurikulum 2013, yang dalam kegiatan
pembelajaran menuntut siswa untuk memahami materi ajar untuk membentuk afektif dalam
hal ini adalah sikap. Kurikulum 2013 sangat menekankan pada pembentukan sikap. Terlebih
pada tingkat dasar, karena akan menjadi fondasi bagi tingkatan berikutnya. Peranan sikap
dalam kurikulum 2013 menjadi unsur yang paling utama sebagai dasar penilaian
keberhasilannya.

Kurikulum 2013 menyandang harapan tinggi untuk mampu membentuk karakter


bangsa Indonesia dan menyelesaikan masalah-masalah dalam dunia pendidikan Indonesia.
Sewajarnya, kurikulum baru yang sedang dalam masa sosialisasi ini, menerima sambutan pro
dan kontra dari masyarakat.

Dalam pandangan Kurikulum 2013, kegiatan pembelajaran adalah suatu proses


pendidikan yang memberikan kesempatan bagi siswa agar dapat mengembangkan segala
potensi yang mereka miliki menjadi kemampuan yang semakin lama semakin meningkat
dilihat dari aspek sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotor).
Kemampuan ini akan diperlukan oleh siswa tersebut untuk kehidupannya dan untuk
bermasyarakat, berbangsa, serta berkontribusi pada kesejahteraan kehidupan umat manusia.
Karena itu suatu kegiatan pembelajaran seharusnya mempunyai arah yang menuju
pemberdayaan semua potensi siswa agar dapat menjadi kompetensi yang diharapkan.

Berikutnya, strategi pembelajaran yang digunakan oleh seorang guru di dalam


kelasnya seharusnya ditujukan agar dapat memfasilitasi tercapainya kompetensi yang telah
dirancang dalam dokumen kurikulum sehingga pada gilirannya setiap siswa mampu menjadi
pembelajar yang mandiri sepanjang hayatnya. Mereka akan menjadi komponen penting
untuk mewujudkan sebuah masyarakat belajar (komunitas belajar/learning community).

Kualitas lain yang dikembangkan kurikulum dan harus terealisasikan dalam proses
pembelajaran yang wujudnya dapat berupa kreativitas, kemandirian, kerja sama, solidaritas,
kepemimpinan, empati, toleransi dan kecakapan hidup peserta didik guna membentuk watak
serta meningkatkan peradaban dan martabat bangsa.

Pelaksanaan penyusunan kurikulum 2013 adalah bagian dari melanjutkan


pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang telah dirintis pada tahun 2004
dengan mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu,
sebagaimana amanat UU 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada penjelasan
pasal 35, di mana kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah
disepakati. Paparan ini merupakan bagian dari uji publik Kurikulum 2013, yang diharapkan
dapat menjaring pendapat dan masukan dari masyarakat.

Menurut saya kurikulum 2013 ini sebenarnya sangat bagus apabila guru dapat
menerapkan cara pengajarannya nya dengan baik dan murid-murid dapat diajak bekerja sama
untuk membangun proses belajar-mengajar dengan efektif. Karena banyak inovasi-inovasi
baru yang tedapat pada kuikulum 2013 ini yang sebenarnya dapat dilihat baik dari sisi positif,
tetapi kebanyakan orang bahkan siswa atau guru yang melaksanakannya merasa bahwa hal
tersebut adalah memberatkan.

Contohnya seperti Penambahan jam pelajaran, sebenarnya jika dilihat dari sisi positif
hal ini sangat membantu siswa dalam memahami pelajaran, bahkan siswa jadi tidak perlu
repot-repot untuk penambahan jam pelajaran atau bimbingan belajar diluar sekolah yang
secara finansial biayanya terhitung mahal untuk masyarakat yang kurang mampu.

Penambahan jam pelajaran disini juga tidak hanya dimaksudkan untuk hal tersebut,
tetapi juga merupakan upaya meningkatkan capaian pendidikan melalui pembelajaran siswa
aktif berbasis kompetensi; efektivitas pembelajaran melalui kurikulum, dan peningkatan
kompetensi dan profesionalitas guru. Memang jika dilihat dari sisi negatif, penambahan jam
pelajaran memberatkan guru juga siswa terutama yang masih duduk di bangku sekolah dasar.

Apabila guru tersebut tidak diberikan tunjangan dan fasilitas yang cukup, tentunya
seorang guru pun bisa merasa lelah. Siswa yang masih duduk di bangku sekolah dasar
memiliki batas fokus dalam hal belajar yang berbeda dengan yang sudah sekolah di SMP dan
SMA. Mereka masih butuh ruang untuk bermain dan butuh penjelasan lebih dalam
memahami pelajaran, sedangkan pada kurikulum 2013 siswa dituntut untuk belajar mandiri.

Jika dilihat dari sisi positif memang bagus jikalau hal tersebut dapat terlaksana, tetapi
akan menimbulkan permasalahan secara psikologis apabila hal tersebut terasa memberatkan
untuk anak didik. Kurikulum 2013 secara strukturalnya sebenarnya ingin membuat pelajar
Indonesia berstandar internasional, karena kurikulum berbasis kompetensi ini sangat
mendukung terciptanya mental pelajar yang disiplin dalam belajar. Tentunya kementrian
pendidikan sudah menimbang baik buruknya ketentuan sebelum ketentuan tersebut
dikeluarkan untuk kepentingan pendidikan bangsa Indonesia. Ada baiknya jika kita terus
mendukung jalannya pendidikan di Indonesia, agar bangsa Indonesia bisa lebih maju dengan
sumber daya manusia berkualitas yang berlimpah. Setiap hal yang menjadi keputusan
tentunya ada baik buruknya jika dilihat dari sisi yang berbeda. Jadi karena pendidikan adalah
suatu hal yang positif, lebih baik berfikir positif pula terhadap jalannya pendidikan dengan
kurikulum 2013.

Setiap kurikulum mempunyai kelebihan dan kekurangannya sendiri. Dapat dilihat


juga ada beberapa kelebihan yang terdapat di Kurikulum 2013, seperti : Siswa lebih dituntut
untuk aktif, kreatif dan inovatif dalam setiap pemecahan masalah yang mereka hadapi di
sekolah. Adanya penilaian dari semua aspek. Penentuan nilai bagi siswa bukan hanya didapat
dari nilai ujian saja tetapi juga didapat dari nilai kesopanan, religi, praktek, sikap dan lain-
lain. Munculnya pendidikan karakter dan pendidikan budi pekerti yang telah diintegrasikan
ke dalam semua program studi. Adanya kompetensi yang sesuai dengan tuntutan fungsi dan
tujuan pendidikan nasional. Kompetensi yang dimaksud menggambarkan secara holistic
domain sikap, ketrampilan, dan pengetahuan. Banyak kompetensi yang dibutuhkan sesuai
perkembangan seperti pendidikan karakter, metodologi pembelajaran aktif, keseimbangan
soft skills dan hard skills, kewirausahaan. Hal yang paling menarik dari kurikulum 2013 ini
adalah sangat tanggap terhadap fenomena dan perubahan sosial. Hal ini mulai dari perubahan
sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional, maupun global. Standar penilaian
mengarahkan kepada penilaian berbasis kompetensi seperti sikap, ketrampilan dan
pengetahuan secara proporsional. Mengharuskan adanya remediasi secara berkala. Sifat
pembelajaran sangat kontekstual. Meningkatkan motivasi mengajar dengan meningkatkan
kompetensi profesi, pedagogi, sosial dan personal. Ada rambu-rambu yang jelas bagi guru
dalam melaksanakan proses pembelajaran (buku induk). Guru berperan sebagai fasilitator.
Diharapkan kreatifitas guru akan semakin meningkat. Efisiensi dalam manajemen sekolah
contohnya dalam pengadaan buku, dimana buku sudah disiapkan dari pusat. Sekolah dapat
memperoleh pendampingan dari pusat dan memperoleh koordinasi dan supervise dari daerah.
Pembelajaran berpusat pada siswa dan kontekstual dengan metode pembelajaran yang lebih
bervariasi. Penilaian meliputi aspek kognitif, afektif, psikomotorik sesuai proporsi.
Ekstrakurikuler wajib Pramuka meningkatkan karakter siswa terutama dalam kedisiplinan,
kerjasama, saling menghargai, cinta tanah air dan lain-lain.

Jadi untuk itu, janganlah kita terlalu melihat kekurangan dari kurikulum. Karna sudah
pasti bahwa setiap adanya perubahan kurikulum itu pasti ada tujuan didalamnya yang
menginginkan siswa-siswi di Indonesia menjadi penerus bangsa yang bisa membanggakan
Indonesia. Jadi, kurikulum terbaik pada saat ini adalah kurikulum 2013, begitupun kurikulum
pada masanya adalah kurikulum yang terbaik.

Anda mungkin juga menyukai