Anda di halaman 1dari 4

Kandungan hadits yang menyatakan haram hukumnya ikut campur dalam masalah

harga ketika kenaikan harga itu disebabkan banyaknya permintaan konsumen sedangkan stok
barang sedikit. Dengan demikian pengaruh perubahan sosial amat berpengaruh terhadap
perkembangan bentuk suatu muamalah dalam islam. Disinilah letaknya bahwa hukum islam itu
sangat elastis dan fleksibel. Tapi jika perubahan tempat dan masa juga amat berpengaruh
terhadap perkembangan zaman dan tempat.

Adapun beberapa contoh transaksi muamalah dapat berkembang sesuai zaman dan
tempat,seperti upah mengupah, sewa menyewa, jual beli, dsb. Transaksi muamalah bisa juga
dilakukan pada kegiatan permodalan dan usaha karena kedu kegiatan transaksi tersebut masih
masuk kedalam kegiatan transaksi muamalah.
C. Mengapa muamalah bersifat universal dan inklusif

Ajaran islam mengapa muamalah bersifat universal dan inklusif,sesuai dengan surah al
anbiyak 107.Kami tidak mengutusmu kecuali untuk sekalian alam.Ajaran islam dalam non
muslim,kenyataan ini tersirat dalam suatu ungkapan yang diucapkan oleh khalifah ali : “dalam
bidang muamalah kewajiban mereka adalah kewajiban kita dan hak mereka adalah hak kita”.

Salah satu unsur yang menjadi dasar perbedaan antara sistem ekonomi Syariah dengan
sistm ekonomi lainnya adalah pada falsafahnya.yang terdiri dari nilai nilai dan tujuan.dalam
ekonomi islam,nilai nilai ekonomi bersumber alquran dan hadits berupa prinsip prinsip
universal.di saat sistem ekonomi lain hanya terfokus pada hukum dan sebab akibat dari suatu
kegiatan ekonomi,islam lebih jauh membahas nilai nilai dan etika yang terkandung dalam
setiap kegiatan ekonomi tersebut.nilai nilai inilah yang selalu mendasari setiap kegiatan
ekonomi islam.nilai fundamental yang menjadi fondasi utama konstruksi ekonomi syariah
adalah tawhid.fondasi berikut adalah syariah dan akhlak.pengalaman syariah dan akhlak
merupakan refleksi dari tauhid.landasan tawhid yang tidak kokoh akan mengakibatkan
implementasi syariah tidak terganggu.

Penerapan ekonomi syariah di indonesia dimaksudkan untuk memberikn kemaslahatan


terbesar bagi masyarat,bangsa dan negara serta berkontribusi secara nyata dan optimal bagi
perekonomian nasional untuk mewudkan perekonomian nasional mewujudkan stabilitas
ekonomi,pemerataan,pertumbuhan dan kemandirian ekonomi bangsa.dengan demikian upaya
pengembangan ekonomi syariah dari pembangunan nasional yang di orintasikan untuk
kepentingan bangsa.

Sistem ekonomi syariah yang hendak diterapkan adalah sebuah sistem yang bersifat
universal, inklunsif, dan modern. Universalisme dan inklusivisme ekonomi syariah
meniscayakan eksistensi ekonomi syariahterbuka bagi seluruh masyarakat indonesia tanpa
terkecuali. Modern berarti sistem ekonomi syariahdirumusukan secara rasional dan canggih
untuk mengatasi permasalah ekonomi yang sedang dihadapi oleh bangsa indonesia. Dengan
cara demikian, maka maka upaya pengembangan sistem ekonomi syariah akan senantiasa
dilihat dan diterima oleh segenap masyarakat indonesia sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan yang dihadapi bangsa dan negara indonesia.

Untuk mewujudkan penerapan ekonomi syariah diindonesia,diperlukan roadmap


ekonomi syariah. Masyarakat ekonomi syariah untuk jangka waktu 2010/2020. Ekonomi
syariah ini memuat visi dan misi syarat-syarat pengembangan ekonomi syariah serta sejumlah
inisiatif strategis dengan prioritas dan jelas dan terukur untuk mencapai sasaran dalam kurung
waktu 10 tahun kedepan, dengan pecapaian sasaran pada lima pilar utama,yaitu sumber daya
insani, regulasi,institusi,supervisi,dan teknologi.
D. Mengapa nash-nash muamalah bersifat general

Islam merupakan agama yang sempurna yang mengatur segala sendi kehidupan
manusia. Sifat-sifat dari muamalah ibadah, berisfat tetap, bisa berkembang, bersifat khusus,
ekslusif, nash-nash lebih terperinci dan luas dan bersifat general.

Pada dasarnya dalam ibadah adalah haram kecuali ada dalil yang membolehkannya dari
sisi materi auran muamalah terkait tata cara dalam memenuhi nash-nash sehingga bersifat
general .

E. Bagai mana peluang ijtihad secara luas

Ijtihad adalah pengerahan segenap daya upayah untuk menemukan okum sesuatu

secara rinci.hal ini di upayakan oleh ulama untuk menjawab segala persoalan yang muncul
ketika dalam sumber utama dalam islam tidak ditemukan dalil atau ketentuan hukum yang
jelas.

Ijtihad adalah proses menetapkan hukum syariat islam dengan mencurakan semua pikiran
dan tenaga secara sungguh sungguh, jadi dapat dikatakan bahwa ijtihad merupakan
penetapan sumber hukum isalam.

Fungsi ijtihad sebagai sumber hukum islam adalah untuk menetapkan sesuatu hukum dimana
hal tersebut tidak dibahas dalam al-qur’an dan hadist. Jadi bisa dikatakan ijtihad merupakan
sumber hukum ketiga setelah al-qur’an dan hadist.

Imam al-amidi menjelaskan bahwa pengertian ijtihad yaitu mencurahkan semua kemampuan
untuk mencari hukum syarah yang bersifat dhanni,sampai merasa dirinya tidak mampu untuk
mencari tambahan kemampuannya itu.

Kembali kepada ijtihad jamai’iy, kedudukannya sangat kuat,apalagi bila dibandingkan dengan
ijtihad individu (fardy).jika lembaga ijtihad kolektif di kolitifkan lagi pada lembaga atasnya
yang lebih besar ,maka kedudukannya dalam syariah semangkin kuat dan mengikat
umat,sekalian namanya fatwa.

Keputusan ijtihad secara internasional dapat disebut sebagai ijma;apalagi ijtihad kolektip itu di
lakukan berkali kali oleh semua ulama dan majma’.

Contoh hasil ijtihad adalah penentuan diantara 1 ramahdan dan 1 syawal yang dimana
seluruh ulama melakukan pendiskusian terhadap hukum islam dalam melakukan penetapan
dari 1 syawal.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Secara umum,prinsip prinsip muamalah memang tampak terimplementasi dalam
hukum perbankan Indonesia sebagai mana ditemukan dalam beberapa pasal dalam undang-
undang perbankan, namun tidaklah berarti diimplementasikan. Maksudnya , ketika undang
undang itu disusun, kuat dugaan tidaklah mengacu kepada prinsip prinsip muamalah,atau
legislator tidaklah membawa pesan khusus untuk memasukan prinsip-prinsip muamalah dalam
draf undang-undang perbankan. Adanya prinsip-prinsip muamalah terimplementasikan dalam
undang-undang perbankan, itu lebih karena prinsip-prinsip muamalah bersifat universal yang
dijunjung tinggi oleh manusia beradab. Dalam prinsip-prinsip muamalah, dua pihak yang
melakukan transaksi diposisikan mempunyai kedudukan yang sama dalam hak dan kewajiban.
Kesan yang ditimbulkan dari undang-undang perbankan lebih banyak mengatur dan
memproteksi bank sebagai lembaga keuangan. Sementara posisi nasabah tidak mendapatkan
porsi yang cukup dalam undang-undang, sehingga terkesan nasabah dalam suatu perjanjian
lebih cenderung sebagai obyek bukannya subyek.

Anda mungkin juga menyukai