Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL PENELITIAN

ANALISIS PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BETON BERTINGKAT


MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH DI KOTA
SURABAYA

DISUSUN OLEH :
KRISNA ANJAR DEVA (C.111.20.0130)

YAYASAN ALUMNI UNIVERSITAS DIPONEGORO


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS SEMARANG
2023

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................................................... ii


BAB I ........................................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................................................................... 1
C. Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 1
D. Batasan Masalah ......................................................................................................................... 2
E. Tujuan Penelitian......................................................................................................................... 2
F. Manfaat Penelitian ...................................................................................................................... 2
G. Keterbaruan Penelitian ............................................................................................................... 2
H. Sistematika Penulisan.................................................................................................................. 3
BAB II ....................................................................................................................................................... 5
STUDI PUSTAKA ....................................................................................................................................... 5
I. Gedung Beton Bertingkat ............................................................................................................ 5
J. Sistem Rangka Pemikul Momen .................................................................................................. 5
BAB III ...................................................................................................................................................... 7
METODOLOGI PENILITIAN ....................................................................................................................... 7
K. Metodologi Penelitian ................................................................................................................. 7
L. Jadwal Penelitian......................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................................... 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di Kota Surabaya banyak gedung bertingkat untuk mengakomodasi pertumbuhan
jumlah penduduk dan kegiatan bisnis. Seiring dengan hal tersebut, metode perencanaan
dan konstruksi bangunan gedung bertingkat perlu terus dikembangkan agar dapat
menghasilkan bangunan yang aman, tahan gempa, dan efisien. Salah satu metode yang
dapat digunakan adalah sistem rangka pemikul momen menengah pada struktur
bangunan. Sistem rangka pemikul momen menengah telah terbukti efektif dalam
menghadapi beban lateral yang diakibatkan oleh gempa bumi. Namun, perencanaan
struktur gedung beton bertingkat dengan sistem ini masih belum banyak dikaji secara
mendalam di kota Surabaya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis dan merancang struktur gedung beton bertingkat dengan menggunakan
sistem rangka pemikul momen menengah yang sesuai dengan kondisi geoteknik, cuaca,
dan populasi di kota Surabaya.
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan masukan dan rekomendasi
bagi para perencana dan pengembang gedung di kota Surabaya dalam merancang
struktur gedung beton bertingkat yang aman dan efisien. Selain itu, penelitian ini juga
dapat menjadi acuan bagi penelitian selanjutnya dalam bidang perencanaan struktur
gedung beton bertingkat dengan sistem rangka pemikul mome menengah.

B. Identifikasi Masalah
Masih terdapat beberapa kendala dalam penggunaan sistem rangka pemikul momen
menengah pada struktur gedung bertingkat di Kota Surabaya. Beberapa kendala
tersebut antara lain kurangnya pemahaman mengenai sistem konstruksi ini, kurangnya
informasi mengenai performa struktur bangunan yang telah menggunakan sistem
rangka pemikul momen menengah, dan kurangnya referensi atau pedoman dalam
menggunakan sistem rangka pemikul momen menengah pada gedung bertingkat di
Kota Surabaya.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, dapat dirumuskan beberapa
masalah penelitian sebagai berikut :
1. Apa saja karakteristik sistem rangka pemikul momen menengah pada struktur
bangunan ?
2. Bagaimana kinerja struktur bangunan gedung bertingkat yang menggunakan sistem
rangka pemikul momen menengah di Kota Surabaya ?
3. Apa keuntungan dan kerugian dalam menggunakan sistem rangka pemikul momen
menengah pada struktur gedung bertingkat di Kota Surabaya ?

1
D. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini, terdapat beberapa batasan masalah yang perlu diperhatikan.
Batasan masalah tersebut antara lain :
1. Penelitian hanya membahas tentang struktur bangunan gedung bertingkat
menggunakan sistem rangka pemikul momen menengah di Kota Surabaya
2. Penelitian hanya berfokus pada kinerja struktur bangunan yang menggunakan
sistem rangka pemikul momen menengah
3. Penelitian tidak membahas tentang proses konstruksi gedung bertingka

E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk :
1. Menganalisis sistem rangka pemikul momen menengah pada struktur bangunan
gedung bertingkat di Kota Surabaya
2. Mengevaluasi kinerja struktur bangunan gedung bertingkat yang menggunakan
sistem rangka pemikul momen menengah di Kota Surabaya
3. Menganalisis keuntungan dan kerugian dalam menggunakan sistem rangka pemikul
momen menengah pada struktur gedung bertingkat di Kota Surabaya.

F. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan merancang struktur gedung
beton bertingkat dengan menggunakan sistem rangka pemikul momen menengah yang
sesuai dengan kondisi geoteknik, cuaca, dan populasi di kota Surabaya.

G. Keterbaruan Penelitian
Contoh penelitian perencanaan gedung yang menggunakan sistem rangka pemikul
momen menengah antara lain :
- Perancangan Struktur Gedung Perkuliahan 4 Lantai Dengan Metode Sistem Rangka
Pemikul Momen Menengah di Wilayah Sukoharjo.
Penambahan fasilitas, sarana dan prasarana dilakukan karena jumlah mahasiswa
yang meningkat setiap tahunnya. Salah satunya adalah dengan membangun gedung
perkuliahan baru. Untuk membangun gedung perkuliahan baru dengan fasilitas
yang memadai dan optimal, perlu dilakukan perancangan dengan sebaik-baiknya,
disesuaikan dengan faktor ketersediaan lahan dan kebutuhan ruang. Namun, dengan
keterbatasan lahan yang dimiliki universitas, maka pola aktifitas yang akan terjadi
adalah secara vertikal. Selain itu dalam perancangan gedung harus benarbenar aman
karena menyangkut keselamatan manusia, dan juga harus memperhatikan aspek
kebutuhan lahan hijau di area gedung agar menjadikan penggunanya terasa nyaman.

- Perencanaan Struktur Apartemen 5 Lantai + 1 Basement Dengan Sistem Rangka


Pemikul Momen Menengah (SRPMM) Di Sukoharjo.
Kota Sukoharjo adalah salah satu kota di Jawa Tengah yang tengah
berkembang pesat, terutama pada segi bisnis. Seiring dengan pertumbuhan

2
populasi penduduk yang tinggi, maka kebutuhan hunian atau tempat tinggal
juga ikut meningkat. Di daerah perkotaan, dimana lahan untuk membuat hunian
sangat terbatas sehingga dibutuhkan konsep rumah susun vertikal. Dengan
memanfaatkan ruang udara di atas, konsep tersebut bisa membuat hunian dalam
jumlah unit yang banyak dengan luas tanah yang terbatas. Apartemen adalah
salah satu jenis konstruksi hunian berbentuk vertikal. Dengan lahan yang terbatas,
apartemen harus didesain sedemikian rupa agar mampu memanfaatkan lahan
tersebut semaksimal mungkin. Dari segi fisik gedung, struktur gedung
apartemen juga harus direncanakan dengan baik dan sesuai kebutuhan,
sehingga gedung mampu menahan beban-beban luar seperti beban gempa.
Perencanaan struktur gedung juga harus seefisien mungkin dalam artian bahwa
struktur yang dibuat sesuai dengan kebutuhan beban yang didapat.

- Perencanaan Struktur Rumah Sakit Dokter Rosendy 6 Lantai + 1 Basement


Dengan Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM) Di Kota Solo.
Kota Solo menjadi sentral rujukan rumah sakit di daerah sekitarnya, sehingga
kebutuhan akan rumah sakit menjadi meningkat untuk melayani kesehatan
masyarakat di daerah kota solo dan sekitarnya. Perencanaan pembangunan
gedung rumah sakit harus benar-benar aman karena menyangkut
keselamatan manusia dan memiliki efisiensi dari segi energi, biaya, fungsi
ruang dan ramah lingkungan. Konsep desain pada perencanaan gedung rumah sakit
ini adalah hemat energi dengan cara penggunaan kaca pada fasad
gedung untuk miminimalisir penggunaan lampu. Ditinjau dari segi struktur
ada beberapa keunggulan diantaranya jarak kolom yang memiliki pola seragam
dan jarak antar kolom tidak terlalu lebar sehingga lebih kompak dalam
menghadapi guncangan gempa, struktur dengan ukuran elemen konsisten dan
juga jarak antar tingkat sama sehingga penyaluran beban tidak terputus,
denah gedung berbentuk U simetris dengan pemisahan portal (dilatasi)
menjadikan denah portal berbentuk kotak-kotak sederhana untuk menghindari
torsi horisontal pada gedung saat gempa.

Dari ketiga contoh penelitian di atas bisa disimpulkan perbedaan dari penelitian
analisis perencanaan gedung beton bertingkat menggunakan sistem rangka momen
menengah di kota Surabaya adalah perencanaan yang akan digunakan dalam
pembangunan gedung bertingkat menyesuaikan dari kondisi geoteknik, cuaca dan
populasi di kota Surabaya.

H. Sistematika Penulisan
Dalam pembahasan proposal penelitian ini penulis akan menguraikan ke dalam 3
(tiga) bab yaitu sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini akan menjabarkan tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah,
rumusan masalah,tujuan, batasan, keterbaruan penelitian dan sistematika penulisan.

3
BAB II STUDI PUSTAKA
Pada bab ini menguraikan tentang teori-teori yang mendukung penelitian ini dan
berisi tentang referensi yang dianggap relevan dalam bidang pembahasan dan
menguraikan tentang studi dari seluruh variabel yang akan diteliti.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini akan membahas mengenai metodologi penelitian yang terdiri dari waktu
penelitian, cara analisis data, cara memperoleh data dan pengambilan sampelnya.

4
BAB II
STUDI PUSTAKA

I. Gedung Beton Bertingkat


Gedung bertingkat adalah bangunan yang terdiri lebih dari satu lantai dan dirancang
secara vertikal. Sementara pencakar langit adalah bangunan yang mencakup lebih
dari 200 meter. Baik gedung bertingkat maupun pencakar langit atau supertall,
dibangun untuk memenuhi meningkatnya permintaan ruang di tengah keterbatasan
lahan. Dalam merancang sebuah bangunan struktur, ada banyak hal yang harus
diperhatikan. Tidak hanya material pembentuk struktur apakah baja atau beton.
Tetapi juga fungsi gedung yang akan dipakai, apakah untuk apartemen,
perkantoran, sekolah, atau rumah sakit. Dalam merancang sebuah bangunan
struktur, kita harus mengecek beberapa hal yang harus diperhatikan diantaranya:
- Sistem Rangka Pemikul Momen yang digunakan
- Pembebanan
- Daktilitas

J. Sistem Rangka Pemikul Momen


SRPM adalah singkatan dari Sistem Rangka Pemikul Momen, atau Moment
Resisting Frame. Istilah ini sering kita dengar pada pembahasan mengenai struktur
gedung tahan gempa. SRPM merupakan salah satu "pilihan" sewaktu
merencanakan sebuah bangunan tahan gempa. Ciri-ciri SRPM antara lain: Beban
lateral khususnya gempa, ditransfer melalui mekanisme lentur antara balok dan
kolom. Jadi, peranan balok, kolom, dan sambungan balok kolom di sini sangat
penting; Tidak menggunakan dinding geser. Kalaupun ada dinding, dinding
tersebut tidak didesain untuk menahan beban lateral; Tidak menggunakan bresing
(bracing). Dalam hal ini, bangunan tersebut dapat dianalisis sebagai SRPM pada
arah sumbu kuat kolom. SRPM dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu:

1. Sistem Rangka Pemikul Momen Biasa (SRPMB), untuk daerah yang berada di
wilayah gempa dengan kategori disain seismik (KDS) A dan B.
2. Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM), untuk daerah yang
berada di wilayah gempa dengan kategori disain seismik (KDS) A, B , dan C.
3. Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK), untuk daerah yang berada di
wilayah gempa dengan kategori disain seismik (KDS) A, B, D, E, dan F.

5
Prinsip dari sistem rangka pemikul momen menengah (SRPMM) yaitu :
1. Keruntuhan geser tidak boleh terjadi sebelum keruntuhan lentur
a. Keruntuhan geser bersifat mendadak (tidak memberi kesempatan
penghuni untuk menyelamatkan diri) => harus dihindari
b. Penulangan geser pada balok dan kolom dihitung berdasar kapasitas
tulangan lentur terpasang (bukan dari hasil analisa struktur)
c. Balok dipaksa runtuh akibat lentur terlebih dahulu dengan membuat
kuat geser melebihi kuat lentur
2. Strong column weak beam (Kolom kuat balok lemah)
a. Kerusakan dipaksakan terjadi pada balok
b. Hubungan Balok Kolom harus didesain sesuai persyaratan gempa

6
BAB III
METODOLOGI PENILITIAN

K. Metodologi Penelitian
SRPMM (Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah) yaitu sistem rangka ruang
dimana komponen-komponen struktur dan joint-jointnya menahan gaya yang bekerja
melalui aksi lentur,geser dan aksial, sistem ini pada dasarnya memiliki daktilitas
sedang dan dapat digunakan di zona 1 hingga zona 4. Memiliki Faktor Modifikasi
Respons R = 5,5. Detail penulangan komponen SRPMM harus memenuhi ketentuan-
ketentuan SNI 03-2847-02 Pasal 23.10(4), bila beban aksial tekan terfaktor pada
komponen struktur tidak melebihi (Ag fc’/10). Bila beban aksial tekan terfaktor pada
komponen struktur melebihi (Ag fc’/10), maka 23.10(5) harus dipenuhi kecuali bila
dipasang tulangan spiral sesuai persamaan 27(sumber: SNI 03 – 2847 – 02).

L. Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian dalam proposal penelitian analisis perencanaan struktur gedung
beton bertingkat menggunakan sistem rangka pemikul momen menengah di kota
Surabaya:

1. Tahap Persiapan (bulan 1-2):


- Membaca dan mempelajari literatur terkait tentang perencanaan struktur gedung
beton bertingkat dengan sistem rangka pemikul momen menengah.
- Mengumpulkan data-data yang diperlukan, seperti data geoteknik, data cuaca, dan
data populasi di kota Surabaya.
- Melakukan survei lapangan untuk mengumpulkan data topografi dan kondisi
lingkungan di lokasi penelitian.

2. Tahap Analisis (bulan 3-4):


- Menggunakan perangkat lunak perencanaan struktur untuk melakukan analisis
struktural gedung beton bertingkat dengan sistem rangka pemikul momen
menengah.
- Menganalisis kekuatan struktur gedung berdasarkan beban yang diberikan, seperti
beban mati, beban hidup, dan beban gempa.
- Melakukan analisis stabilitas struktur untuk memastikan bahwa gedung aman dari
bahaya kegagalan struktural.

3. Tahap Perancangan (bulan 5-6):


- Merancang dimensi dan kekuatan elemen struktural, seperti kolom, balok, dan
plat lantai.
- Memilih material yang sesuai untuk digunakan dalam konstruksi struktur gedung
beton bertingkat.
- Menyusun gambar-gambar teknis perancangan struktur gedung.

7
4. Tahap Evaluasi (bulan 7-8):
- Melakukan evaluasi terhadap hasil perancangan struktur gedung, seperti kekuatan
struktur, stabilitas, dan keamanan.
- Membandingkan hasil evaluasi dengan standar perencanaan yang berlaku di
Indonesia, seperti SNI (Standar Nasional Indonesia) dan ACI (American Concrete
Institute).
- Menganalisis kebutuhan perbaikan atau penyempurnaan pada perancangan
struktur gedung.

5. Tahap Penyusunan Laporan (bulan 9-10):


- Menyusun laporan penelitian yang berisi tentang tujuan penelitian, metodologi
penelitian, hasil analisis dan perancangan, serta kesimpulan dan saran.
- Menyusun daftar pustaka yang mencakup referensi-referensi yang digunakan
dalam penelitian.
- Mengedit dan memformat laporan penelitian agar sesuai dengan tata cara
penulisan ilmiah.

6. Tahap Presentasi dan Diskusi (bulan 11-12):


- Mempresentasikan hasil penelitian kepada dosen pembimbing dan penguji.
- Menerima masukan dan kritik dari dosen pembimbing dan penguji untuk
penyempurnaan penelitian.
- Membahas hasil penelitian dengan dosen pembimbing dan penguji dalam forum
diskusi.

8
DAFTAR PUSTAKA

Badan Standar Nasional. 2002a.Standar Perencanaan Ketahanan Gempa untuk


Struktur Bangunan Gedung (SNI 03-1726-2002), Jakarta: BSN.

Badan Standarisasi Nasional, 2012. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa


Untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung SNI 1726:2012. Jakarta.

Hanafi, M.B., 2015. Perencanaan Struktur Apartemen 5 Lantai + 1 Basement


Dengan Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM) Di Sukoharjo. Skripsi.
Surakarta: Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Surakarta.

Muhammad, H., 2015. Perencanaan Struktur Rumah Sakit Dokter Rosendy 6 Lantai
+ 1 Basement Dengan Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM) Di Kota
Solo. Skripsi. Surakarta: Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Muhammadiyah Surakarta.

Asroni, A. 2015. Struktur Beton Lanjut Sesuai SNI 2847-2013. Surakarta: Program
Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Anda mungkin juga menyukai