5 Bencana Alam Dan Penyebabnya
5 Bencana Alam Dan Penyebabnya
Bencana gempa bumi dan tsunami di Aceh merupakan salah satu bencana alam dahsyat di
Indonesia bahkan di dunia untuk kurun waktu 40 tahun terahir. Menurut PBB,sebanyak 229.826
korban gempa dan tsunami hilang dan 186.983 lainnya tewas. TsunamiSamudra Hindia menjadi
gempa dan Tsunami terburuk 10 tahun terakhir. Gempa berkekuatan9.3 SR (menurut Pacific
Tsunami Warning Center) ini telah meluluh lantahkan aceh bagianutara, Sumatera Utara, Pantai
Barat Semenanjung Malaysia, Thailand, Pantai Timur India, SriLanka, bahkan sampai Pantai
Timur Afrika. Bencana ini merupakan kematian terbesar sepanjang sejarah. Indonesia, Sri
Lanka, India, dan Thailand merupakan negara dengan jumlah kematian terbesar.Di Indonesia
sebanyak 126 ribu jiwa melayang akibat bencana tersebut, dan lebih dari30 ribu lainya
dinyatakan hilang. Wilayah yang paling parah terkena dampak bencana gempa bumi dan tsunami
adalah meulaboh dan Banda aceh. Hampir 50 % bangunan di wilayahtersebut hancur tekena
dampak gempa bumi yang diikuti oleh gelombang tsunami yangketinggiannya mencapai 9 meter.
Jumat dini hari 5 November 2010merupakan erupsi terbesar sejak tahun 1872. Luncuran awan
panas mencapai yang 15 kmmerupakan luncuran awan panas terpanjang sejak 1872 silam yang
mencapai 11- 12 km.Letusan pada 5 November menewaskan lebih dari 200 korban. Wilayah
yang terkenadampak dari letusan gunung merapi merupakan wilayah yang berjarak sekitar 16
sampai 18kilometer dari puncak Merapi.
Tanda tanda terjadinya erupsi pun juga terdapat perbedaan, jika pada tahun 2006 terdapat kubah
lava yang terbentuk terlebih dahulu sehingga ketika kubahlava tersebut tidak stabil dan kemudian
gugur, saat itulah terjadi awan panas. Akan tetapi pada erupsi tahun 2010 hal tersebut tidak
terjadi, justru yang terjadi adalah erupsi yang berupa letusan( eksplosif) sehingga resikonya lebih
besar. Selain hal- hal yang telahdisebutkan sebelumnya, jika ditilik dari jumlah korban erupsi
merapi pada tahun 2010 jauh lebuh banyak yaitu mencapai 275 korban ( menurut BNPB) yang
mencakup warga DIY dan jawa Tengah. Sedangkan erupsi pada tahun 2006 menelan 2 korban
jiwa.
Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung
berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi.
Beberapa gempa bumi (jarang namun) juga terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat
besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga
dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam bumi (contoh. pada beberapa
pembangkit listrik tenaga panas bumi dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir, gempa juga
dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes
rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa bumi yang disebabkan oleh manusia
seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi
Mengantisipasi Gempa Bumi
Antisipasi yang harus dilakukan bagi masyarakat luas adalah apa dan bagaimana cara
menghadapi kejadian gempa, pada saat dan sesudah gempa terjadi. Beberapa saran dalam
menghadapi kejadian gempa adalah sebagai berikut:
1. Sebelum terjadi gempa
a) Mengetahui secara teliti jalan-jalan keluar masuk dalam keadaan darurat di mana pun kita berada.
Ingat gempa dapat terjadi sewaktu-waktu.
b) Meletakkan barang-barang yang berat di tempat yang stabil dan tidak tergantung.
c) Matikan segera lampu, kompor minyak atau gas serta listrik agar terhindar dari bahaya
kebakaran.
2. Saat terjadi gempa
Jika berada di dalam ruangan: diamlah sejenak, jangan panik dan segeralah keluar dari
bangunan. Secepatnya mencari perlindungan di bawah meja atau di dekat pintu. Jauhi tempat-
tempat yang mungkin mengakibatkan luka seperti kaca, pipa gas atau benda-benda tergantung
yang mungkin akan jatuh menimpa.
3. Setelah terjadi gempa
a) Tetap menggunakan alas kaki untuk menghindari pecahan-pecahan kaca atau bahan-bahan yang
merusak kaki.
b) Periksalah apakah kamu mendapat luka yang memerlukan perawatan segera.
c) Periksalah aliran/pipa gas yang ada apakah terjadi kebocoran. Jika tercium bau gas usahakan
segera menutup sumbernya dan jangan sekali-kali menyalakan api dan merokok.
d) Periksalah kerusakan yang mungkin terjadi pada bangunan kamu.e) Dengarkan informasi melalui
televisi, radio, telepon yang biasanya disiarkan oleh pemerintah, bila hal ini memungkinkan.
e). Bersiaplah menghadapi kemungkinan terjadinya gempa-gempa susulan. Dan berdoa agar
terhindar dari bencana yang lebih parah.
4. Banjir Wasior . 4 Oktober 2010
Banjir bandang yang terjadi tepatnya di Wasior,
Teluk Wondama, Papua Barat inidisebabkan
karena kerusakan yang terjadi di hutan wasior
sehingga ketika hujan secara terusmenerus
mengguyur kota tersebut mengakibatkan
terjadinya luapan pada sungai batang Salai.Walhi
memperkirakan sekitar 30 –40% hutan di
kawasan tersebut mengalami alih fungsisehingga memicu terjadinya luapan pada sungai- sungai akibat
tidak terserapnya dengan baik air hujan ke dalam tanah. Aktivitas penebangan pohon sejak tahun 1990-
an dinilai menjadi penyebab utama kerusakan hutan yang berakibat pada terjadinya banjir bandang.Banjir
yang terjadi menyebabkan banyak infrastruktur di Wasior hancur termasuk lapangan udara di Wasior,
sementara kerusakan juga menimpa rumah warga, rumah sakit, jembatan dan juga beberapa
gereja.Kerusakan yang terjadi disebabkan banjir yang terjadimembawa serta batu-batuan besar, batang-
batang pohon, lumpur.
Bencana banjir bandangyang terjadi juga mengganggu hubungan komunikasi, jaringan listrik terputus dan
aktifitas masyarakat lumpuh.Banjir bandang juga menyebabkan 158 orang tewas dan 145 orang masih
dinyatakan hilang Sementara sebagian besar korban luka-luka dibawa ke Manokwari dan Nabire.
Sementara sebagian korban luka lainnya dan warga yang selamat ditampung di tempat-tempat
pengungsian. Akibat banjir yang terjadi yang merusak rumah warga dan infrastruktur banyak warga yang
selamat memutuskan mengungsi ke Manokwari dengan menggunakan kapal laut.
Minggu lalu Global Forest Watch, sebuah sistem online baru yang mencatat perubahan tutupan
hutan serta kebakaran hutan secara nyaris seketika, melaporkan dalam serangkaian tulisan bahwa
pembukaan lahan untuk tujuan agrikultur menjadi pendorong utama dari terjadinya kebakaran
ini. Seperti yang terjadi sebelumnya, sekitar setengah dari kebakaran tersebut berlangsung di
lahan yang dikelola oleh perusahaan tanaman industri, kelapa sawit, serta kayu. Global Forest
Watch menunjukkan bahwa sebagian dari kebakaran yang paling besar berada pada lahan yang
telah sebenuhnya ditanami, terlepas dari fakta bahwa banyak dari perusahaan ini yang
berkomitmen untuk menghentikan penggunaan api dalam praktik pengelolaan mereka.
Faktor alam misalnya karena suhu pada musim kemarau yang sangat panas, sambaran
petir, atau karena aktivitas vulkanik dari gunung berapi (aliran lahar ataupun awan panas)
Kecerobohan manusia, contohnya adalah membuang puntung rokok sembarangan atau
lupa untuk mematikan api ketika melakukan perkemahan.
Pembukaan lahan baru atau membersihkan lahan pertanian dengan membakarnya, dan
tindakan vandalisme.
Ground fire/ kebakaran yang terjadi di dalam tanah, biasanya terhadu di daerah yang
memiliki tanah gambut sehingga dapat menyulut terjadinya api terutama di musim
kemarau dengan suhu yang panas.
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghindari terjadinya kebakaran hutan kembali
adalah: