Anda di halaman 1dari 5

1.

Tsunami 26 Desember 2004 di Nanggroe


Aceh Darussalam

Nias, Asia Selatan, Asia Tenggara dan


Afrika. Korban lebih 200.000 orang (150.000
orang di Aceh dan Nias). Ketinggian tsunami
mencapai 35 meter karena gempa bumi
tektonik berkekuatan 8,5 SR berpusat di
Samudra India (2,9 LU dan 95,6 BT di
kedalaman 20 km (di laut berjarak sekitar 149
km selatan kota Meulaboh, Nanggroe Aceh
Darussalam). Gempa itu disertai gelombang
pasang (Tsunami) yang menyapu beberapa wilayah lepas pantai di Indonesia (Aceh dan
Sumatera Utara), Sri Langka, India, Bangladesh,

Bencana gempa bumi dan tsunami di Aceh merupakan salah satu bencana alam dahsyat di
Indonesia bahkan di dunia untuk kurun waktu 40 tahun terahir. Menurut PBB,sebanyak 229.826
korban gempa dan tsunami hilang dan 186.983 lainnya tewas. TsunamiSamudra Hindia menjadi
gempa dan Tsunami terburuk 10 tahun terakhir. Gempa berkekuatan9.3 SR (menurut Pacific
Tsunami Warning Center) ini telah meluluh lantahkan aceh bagianutara, Sumatera Utara, Pantai
Barat Semenanjung Malaysia, Thailand, Pantai Timur India, SriLanka, bahkan sampai Pantai
Timur Afrika. Bencana ini merupakan kematian terbesar sepanjang sejarah. Indonesia, Sri
Lanka, India, dan Thailand merupakan negara dengan jumlah kematian terbesar.Di Indonesia
sebanyak 126 ribu jiwa melayang akibat bencana tersebut, dan lebih dari30 ribu lainya
dinyatakan hilang. Wilayah yang paling parah terkena dampak bencana gempa bumi dan tsunami
adalah meulaboh dan Banda aceh. Hampir 50 % bangunan di wilayahtersebut hancur tekena
dampak gempa bumi yang diikuti oleh gelombang tsunami yangketinggiannya mencapai 9 meter.

a. Penyebab terjadinya tsunami


Tsunami dapat terjadi jika terjadi gangguan yang menyebabkan perpindahan sejumlah besar air,
seperti letusan gunung api, gempa bumi,longsor maupun meteor yang jatuh ke bumi.Namun,
90% tsunami adalah akibat gempa bumi bawah laut. Dalam rekaman sejarah beberapa tsunami
diakibatkan oleh gunung meletus, misalnya ketika meletusnya Gunung Krakatau.
Gerakan vertikal pada kerak bumi, dapat mengakibatkan dasar laut naik atau turun secara tiba-
tiba, yang mengakibatkan gangguan keseimbangan air yang berada di atasnya. Hal ini
mengakibatkan terjadinya aliran energi air laut, yang ketika sampai di pantai menjadi gelombang
besar yang mengakibatkan terjadinya tsunami.
Kecepatan gelombang tsunami tergantung pada kedalaman laut di mana gelombang terjadi,
dimana kecepatannya bisa mencapai ratusan kilometer per jam. Bila tsunami mencapai pantai,
kecepatannya akan menjadi kurang lebih 50 km/jam dan energinya sangat merusak daerah pantai
yang dilaluinya. Di tengah laut tinggi gelombang tsunami hanya beberapa cm hingga beberapa
meter, namun saat mencapai pantai tinggi gelombangnya bisa mencapai puluhan meter karena
terjadi penumpukan masa air. Saat mencapai pantai tsunami akan merayap masuk daratan jauh
dari garis pantai dengan jangkauan mencapai beberapa ratus meter bahkan bisa beberapa
kilometer.
Gerakan vertikal ini dapat terjadi pada patahan bumi atau sesar. Gempa bumi juga banyak terjadi
di daerah subduksi, dimana lempeng samudera menelusup ke bawah lempeng benua.
Tanah longsor yang terjadi di dasar laut serta runtuhan gunung api juga dapat mengakibatkan
gangguan air laut yang dapat menghasilkan tsunami. Gempa yang menyebabkan gerakan tegak
lurus lapisan bumi. Akibatnya, dasar laut naik-turun secara tiba-tiba sehingga keseimbangan air
laut yang berada di atasnya terganggu. Demikian pula halnya dengan benda kosmis atau meteor
yang jatuh dari atas. Jika ukuran meteor atau longsor ini cukup besar, dapat terjadi megatsunami
yang tingginya mencapai ratusan meter.
Gempa yang menyebabkan tsunami :
a) Gempa bumi yang berpusat di tengah laut dan dangkal (0 – 30 km)
b) Gempa bumi dengan kekuatan sekurang-kurangnya 6,5 Skala Richter
c) Gempa bumi dengan pola sesar naik atau sesar turun
b. Cara Mengantisipasi Tsunami :

Beberapa langkah dalam antisipasi dari bencana tsunami:


a) Jika kamu sedang berada di pinggir laut atau dekat sungai, segera berlari sekuat-kuatnya ke
tempat yang lebih tinggi. Jika memungkinkan, berlarilah menuju bukit yang terdekat.
b) Jika situasi memungkinkan, pergilah ke tempat evakuasi yang sudah ditentukan.
c) Jika situasi tidak memungkinkan untuk melakukan tindakan No.2, carilah bangunan bertingkat
yang bertulang baja (ferroconcrete building), gunakan tangga darurat untuk sampai ke lantai
yang paling atas (sedikitnya sampai ke lantai 3).
d) Jika situasi memungkinkan, pakai jaket hujan dan pastikan tangan kamu bebas dan tidak
membawa apa-apa.

2. Erupsi Gunung Merapi di Yogyakarta

Gunung merapi merupakan salah satu gunung teraktif


di dunia yang memiliki siklus puncak erupsi setiap
dua hinga lima tahun . Dalam kurun waktu 10 tahun
terahir, tercatat 2letusan besar yang terjadi. Letusan
besar pertama terjadi pada tahun 2006, tepatnya pada
Juni2006 dan yang kedua yaitu erupsi yang terjadi
pada 5 November 2010.Erupsi Gunung Merapi yang
terjadi pada

Jumat dini hari 5 November 2010merupakan erupsi terbesar sejak tahun 1872. Luncuran awan
panas mencapai yang 15 kmmerupakan luncuran awan panas terpanjang sejak 1872 silam yang
mencapai 11- 12 km.Letusan pada 5 November menewaskan lebih dari 200 korban. Wilayah
yang terkenadampak dari letusan gunung merapi merupakan wilayah yang berjarak sekitar 16
sampai 18kilometer dari puncak Merapi.

Letusan itu bahkan menghempaskan kubah Merapi yang baruterbentuk.Jika dibandingkan


dengan letusan yang terjadi pada tahun 2006, letusan gunungMerapi pada november 2010 ini
mengeluarkan energi yang jauh lebih besar. Jika sebelumnyaguguran lava hanya menjangkau 3-
4 km dari puncak, pada tahun 2010 jarak guguran lavamencapai lebih dari 10 km.

Tanda tanda terjadinya erupsi pun juga terdapat perbedaan, jika pada tahun 2006 terdapat kubah
lava yang terbentuk terlebih dahulu sehingga ketika kubahlava tersebut tidak stabil dan kemudian
gugur, saat itulah terjadi awan panas. Akan tetapi pada erupsi tahun 2010 hal tersebut tidak
terjadi, justru yang terjadi adalah erupsi yang berupa letusan( eksplosif) sehingga resikonya lebih
besar. Selain hal- hal yang telahdisebutkan sebelumnya, jika ditilik dari jumlah korban erupsi
merapi pada tahun 2010 jauh lebuh banyak yaitu mencapai 275 korban ( menurut BNPB) yang
mencakup warga DIY dan jawa Tengah. Sedangkan erupsi pada tahun 2006 menelan 2 korban
jiwa.

Ciri-ciri gunung berapi akan meletus


Gunung berapi yang akan meletus dapat diketahui melalui beberapa tanda, antara lain :
a) Suhu di sekitar gunung naik.
b) Mata air menjadi kering
c) Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang disertai getaran (gempa)
d) Tumbuhan di sekitar gunung layu
e) Binatang di sekitar gunung bermigrasi
3. Gempa bumi Sumatera Barat , 30 september
2009.

Gempa bumi terjadi dengan kekuatan 7,6Skala


Richter di lepas pantai Sumatera Barat pada
pukul 17:16:10WIBtanggal30 September 2009.[3]

Gempaini terjadi di lepas pantaiSumatera,sekitar


50 km barat lautKota Padang. [3]

Gempa menyebabkan kerusakan parah di


beberapa wilayah di Sumatera Barat seperti
Kabupaten Padang Pariaman, Kota
Padang, Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Pariaman, Kota Bukittinggi, Kota Padangpanjang, Kabupaten
Agam, Kota Solok,dan Kabupaten Pasaman Barat. Menurut data Satkorlak PB, setidaknya 6.234
orangtewasakibat gempa ini yang tersebar di 3 kota & 4 kabupaten di Sumatera Barat ,korban luka berat
mencapai 1.214 orang, luka ringan 1.688 orang,korban hilang 1 orang. Sedangkan 135.448 rumah rusak
berat, 65.380 rumahrusak sedang, & 78.604 rumah rusak ringan. Menurut catatan ahli gempa
wilayahSumatera Barat memiliki siklus 200 tahunan gempa besar yang pada awal abadke-21 telah
memasuki masa berulangnya siklus.Akibat yang di timbulkan oleh gempa bumi ini adalah putusnya
jaringantelekomunikasi, serta terjadinya kebakaran di sejumlah titik disamping korban jiwa dan
kerusakan bangunan.

Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung
berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi.
Beberapa gempa bumi (jarang namun) juga terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat
besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga
dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam bumi (contoh. pada beberapa
pembangkit listrik tenaga panas bumi dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir, gempa juga
dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes
rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa bumi yang disebabkan oleh manusia
seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi
Mengantisipasi Gempa Bumi
Antisipasi yang harus dilakukan bagi masyarakat luas adalah apa dan bagaimana cara
menghadapi kejadian gempa, pada saat dan sesudah gempa terjadi. Beberapa saran dalam
menghadapi kejadian gempa adalah sebagai berikut:
1. Sebelum terjadi gempa
a) Mengetahui secara teliti jalan-jalan keluar masuk dalam keadaan darurat di mana pun kita berada.
Ingat gempa dapat terjadi sewaktu-waktu.
b) Meletakkan barang-barang yang berat di tempat yang stabil dan tidak tergantung.
c) Matikan segera lampu, kompor minyak atau gas serta listrik agar terhindar dari bahaya
kebakaran.
2. Saat terjadi gempa
Jika berada di dalam ruangan: diamlah sejenak, jangan panik dan segeralah keluar dari
bangunan. Secepatnya mencari perlindungan di bawah meja atau di dekat pintu. Jauhi tempat-
tempat yang mungkin mengakibatkan luka seperti kaca, pipa gas atau benda-benda tergantung
yang mungkin akan jatuh menimpa.
3. Setelah terjadi gempa
a) Tetap menggunakan alas kaki untuk menghindari pecahan-pecahan kaca atau bahan-bahan yang
merusak kaki.
b) Periksalah apakah kamu mendapat luka yang memerlukan perawatan segera.
c) Periksalah aliran/pipa gas yang ada apakah terjadi kebocoran. Jika tercium bau gas usahakan
segera menutup sumbernya dan jangan sekali-kali menyalakan api dan merokok.
d) Periksalah kerusakan yang mungkin terjadi pada bangunan kamu.e) Dengarkan informasi melalui
televisi, radio, telepon yang biasanya disiarkan oleh pemerintah, bila hal ini memungkinkan.
e). Bersiaplah menghadapi kemungkinan terjadinya gempa-gempa susulan. Dan berdoa agar
terhindar dari bencana yang lebih parah.
4. Banjir Wasior . 4 Oktober 2010
Banjir bandang yang terjadi tepatnya di Wasior,
Teluk Wondama, Papua Barat inidisebabkan
karena kerusakan yang terjadi di hutan wasior
sehingga ketika hujan secara terusmenerus
mengguyur kota tersebut mengakibatkan
terjadinya luapan pada sungai batang Salai.Walhi
memperkirakan sekitar 30 –40% hutan di
kawasan tersebut mengalami alih fungsisehingga memicu terjadinya luapan pada sungai- sungai akibat
tidak terserapnya dengan baik air hujan ke dalam tanah. Aktivitas penebangan pohon sejak tahun 1990-
an dinilai menjadi penyebab utama kerusakan hutan yang berakibat pada terjadinya banjir bandang.Banjir
yang terjadi menyebabkan banyak infrastruktur di Wasior hancur termasuk lapangan udara di Wasior,
sementara kerusakan juga menimpa rumah warga, rumah sakit, jembatan dan juga beberapa
gereja.Kerusakan yang terjadi disebabkan banjir yang terjadimembawa serta batu-batuan besar, batang-
batang pohon, lumpur.

Bencana banjir bandangyang terjadi juga mengganggu hubungan komunikasi, jaringan listrik terputus dan
aktifitas masyarakat lumpuh.Banjir bandang juga menyebabkan 158 orang tewas dan 145 orang masih
dinyatakan hilang Sementara sebagian besar korban luka-luka dibawa ke Manokwari dan Nabire.
Sementara sebagian korban luka lainnya dan warga yang selamat ditampung di tempat-tempat
pengungsian. Akibat banjir yang terjadi yang merusak rumah warga dan infrastruktur banyak warga yang
selamat memutuskan mengungsi ke Manokwari dengan menggunakan kapal laut.

Penyebab Terjadinya Banjir


Secara umum, penyebab terjadinya banjir adalah sebagai berikut :
a) Penebangan hutan secara liar tanpa disertai reboisasi,
b) Pendangkalan sungai,
c) Pembuangan sampah yang sembarangan, baik ke aliran sungai mapupun gotong royong,
d) Pembuatan saluran air yang tidak memenuhi syarat,
e) Pembuatan tanggul yang kurang baik,
f) Air laut, sungai, atau danau yang meluap dan menggenangi daratan.
c. Dampak dari Banjir
Banjir dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup berupa:
a) Rusaknya areal pemukiman penduduk,
b) Sulitnya mendapatkan air bersih, dan
c) Rusaknya sarana dan prasarana penduduk.
d) Rusaknya areal pertanian
e) Timbulnya penyakit-penyakit
f) Menghambat transportasi darat
d. Cara Mengantisipasi Banjir
Untuk mengantisipasi bencana banjir banyak hal yang harus dilakukan, diantaranya adalah :
a) Membersihkan saluran air dari sampah yang dapat menyumbat aliran air sehingga menyebabkan
terjadinya banjir.
b) Mengeruk sungai-sungai dari endapan-endapan untuk menambah daya tampung air.
c) membangun rute-rute drainase alternatif (kanal-kanal sungai baru, sistem-sistem pipa) sehingga
dapat mencegah beban yang berlebihan terhadap sungai.
d) tidak mendirikan bangunan pada wilayah (area) yang menjadi daerah lokasi penyerapan air.
e) tidak menebangi pohon-pohon di hutan, karena hutan yang gundul akan sulit menyerap air,
sehingga jika terjadi hujan lebat secara terus menerus air tidak dapat diserap secara langsung
oleh tanah bahkan akan menggerus tanah, hal ini pula dapat menyebabkan tanah longsor.
f) Membuat tembok-tembok penahan dan tanggul-tanggul di sepanjang sungai, tembok-tembok laut
di sepanjang pantai-pantai dapat menjaga tingkat ketinggian air agar tidak masuk ke dalam
daratan.
5. Kebakaran Hutan Di Riau

Di awal Maret 2014, kebakaran hutan dan


lahan gambut di provinsi Riau, Sumatera,
Indonesia, melonjak hingga titik yang
tidak pernah ditemukan sejak krisis kabut
asap Asia Tenggara pada Juni 2013.
Hampir 50.000 orang mengalami masalah
pernapasan akibat kabut asap tersebut,
menurut Badan Penanggulangan Bencana
Indonesia. Citra-citra satelit dengan
cukup dramatis menggambarkan banyaknya asap polutan yang dilepaskan ke atmosfer, yang juga
berkontribusi kepada perubahan iklim.

Minggu lalu Global Forest Watch, sebuah sistem online baru yang mencatat perubahan tutupan
hutan serta kebakaran hutan secara nyaris seketika, melaporkan dalam serangkaian tulisan bahwa
pembukaan lahan untuk tujuan agrikultur menjadi pendorong utama dari terjadinya kebakaran
ini. Seperti yang terjadi sebelumnya, sekitar setengah dari kebakaran tersebut berlangsung di
lahan yang dikelola oleh perusahaan tanaman industri, kelapa sawit, serta kayu. Global Forest
Watch menunjukkan bahwa sebagian dari kebakaran yang paling besar berada pada lahan yang
telah sebenuhnya ditanami, terlepas dari fakta bahwa banyak dari perusahaan ini yang
berkomitmen untuk menghentikan penggunaan api dalam praktik pengelolaan mereka.

Penyebab kebakaran hutan diantaranya adalah:

 Faktor alam misalnya karena suhu pada musim kemarau yang sangat panas, sambaran
petir, atau karena aktivitas vulkanik dari gunung berapi (aliran lahar ataupun awan panas)
 Kecerobohan manusia, contohnya adalah membuang puntung rokok sembarangan atau
lupa untuk mematikan api ketika melakukan perkemahan.
 Pembukaan lahan baru atau membersihkan lahan pertanian dengan membakarnya, dan
tindakan vandalisme.
 Ground fire/ kebakaran yang terjadi di dalam tanah, biasanya terhadu di daerah yang
memiliki tanah gambut sehingga dapat menyulut terjadinya api terutama di musim
kemarau dengan suhu yang panas.

Dampak dari terjadinya kebakaran hutan antara lain:

1. Dapat menyebabkan tersebarnya emisi gas CO2ke atmosfer.


2. Menyebabkan musnah nya satwa dan tumbuhan yang hidup di dalam hutan.
3. Menyebabkan kegundulan hutan.
4. Banjir menerjang yang dikarenakan kegundulan hutan.
5. Kekeringan mengancam karena berkurangnya sumber air.
6. Berkurangnya hingga musnah nya bahan baku untuk industri yang menggunakan kayu
atau bahan lainnya yang terdapat di hutan sehingga pengusaha harus menutup usahanya.
7. Meningkatnya penderita infeksi saluran nafas dan kanker paru-paru terutama untuk yang
berusia lanjut dan anak-anak.
8. Api yang menjalar dapat memusnahkan benda sekitarnya misalnya rumah.

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghindari terjadinya kebakaran hutan kembali
adalah:

 Memuat peta tentang daerah yang rawan terjadinya kebakaran.


 Memantau keadaan dan tanda-tanda kebakaran.
 Memberikan penyuluhan tentang pentingnya hutan.
 Melarang pembukaan lahan dengan membakar hutan.
 Tidak membuang puntung rokok sembarangan.

Anda mungkin juga menyukai