DOSEN PENGAMPU: H.Dedy yusuf yudhyarta, S.Mn.,M.pd.I.
PENYUSUN: M.damyati Darlan syah
PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
SISTEM FILSAFAT PANCASILA Sistem filsafat suatu atau kumpulan ajaran yang terkoordinasi dengan ciri-ciri yang berbeda dengan sistem lain, misalnya sistem ilmiah. Pancasila sebagai sistem filsafat sudah dikenal sejak para pendiri negara membicarakan masalah dasar filosofis negara (phikosofische grondslag) dan pandangan hidup bangsa. (Weltanschauung). Meskipun kedua istilah tersebut mengandung muatan filosofis, tetapi Pancasila sebagai sistem filsafat yang mengandung pengertian lebih akademis memalukan perenungan lebih mendalam.Filsafat pancasila merupakan istilah yang mengemuka dalam dunia akademis. Ada dua pendekatan yang berkembang dalam pengertian filsafat pancasila, yaitu pancasila sebagai genetivus objectivus dan pancasila sebagai genetivus subjectivus. Kedua pendekatan tersebut saling melengkapi karena yang pertama meletakkan pancasila sebagai aliran atau objek yang dikaji oleh aliran-aliran filsafat lainnya, sedangkan yang kedua meletakkan pancasila sebagai subjek yang mengkaji aliran-aliran filsafat lainnya. Pentingnya pancasila sebagai sistem filsafat ialah agar dapat diberikan pertanggung jawaban rasional dan mendasar mengenai sila-sila dalam pancasila sebagai prinsip-prinsip politik. Agar dapat dijabarkan lebih lanjut sehingga menjadi operasional dalam penyelenggaraan Negara agar dapat membuka dialog dengan berbagai perspektif baru dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dan agar dapat menjadi kerangka evaluasi terhadap segala kegiatan yang bersangkutpaut dengan kehidupan bernegara, berbangsa, dan bermasyarakat. Pancasila merupakan sistem filosofi negara Indonesia yang berdasarkan pada lima sila sebagai perwujudan dari aktualisasi diri masyarakat dan bangsa. Kemajuan teknologi juga didukung dari kemajuan cara berfikir kritis manusia yang semakin kompleks yang didasari oleh pemikiran filsafat akan perkembangan hidup. Semakin majunya kehidupan manusia mengakibatkan bergesernya perspektif budaya yang sedikit-demi-sedikit nilai-nilai lima sila menjadi pudar dan berdampak pada sistem kehidupan yang tidak lagi mempertimbangkan keTuhanan, musyawarah, keadilan dan persatuan republic Indonesia. Munculnya dinamika terkait minimnya nilai-nilai Pancasila dalam diri masyarakat haruslah menjadi fokus utama dalam membangun karakter bangsa kedepan sehingga ruh dari nilai Pancasila akan sejalan dengan karakter budaya Indonesia. REFERENSI • Jurnal pendidikan Tambusai 7 (3),22032-22039,2023 • Jurnal filsafat 1 (1),9-13,1996 • Jurnal penKoMi:kajian pendidikan dan ekonomi 6 (1),59- 67,2023