Anda di halaman 1dari 17

PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Manajemen Mutu Terpadu
Pendidikan Semester Genap 2021 / 2022

Disusun Oleh Kelompok 7 / MPI B :


1. Noviana Dian F. 206190055
2. Sri Wahyuni 206190071
3. Suci Arindasari 206190072

Dosen Pengampu:
Dr. Muhammad Thoyib, M. Pd.

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO
SEPTEMBER 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. karena atas limpahan rahmat, taufiq,
serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Pemecahan Masalah dan
Pengambilan Keputusan” ini. Sholawat serta salam semoga tetap kami curahkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW, kepada keluarga dan para sahabatnya serta seluruh
kaum muslimin yang tetap berpegang teguh pada ajaran beliau.
Makalah ini merupakan makalah yang dibuat sebagai bagian dalam memenuhi
kriteria mata kuliah Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan. Dalam penulisan makalah ini
terdapat para pihak yang ikut serta memberikan bantuan baik moril maupun material, kami
haturkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Muhammad Thoyib, M. Pd. selaku dosen pembimbing mata kuliah
Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan.
2. Seluruh teman yang telah memberikan bantuan serta motivasi untuk makalah ini
selesai pada waktunya.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih terdapat kekurangan dan
kesalahan. Oleh karena itu, segala bantuan, dorongan, dan saran serta bimbingan yang telah
diberikan kepada kamu semoga menjadi nilai ibadah di sisi Allah SWT., untuk segala
masukan, kritik, dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat. Aamiin.

Ponorogo, 1 September 2022

Penyusun

Kelompok 7 / MPI B
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1


A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 2
C. Tujuan .................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................. 3


A. Metode Pemecahan dan Pencegahan Timbulnya Masalah ....................... 3
B. Definisi dan Proses Pengambilan Keputusan ........................................... 6
C. Aspek-aspek Dalam Pengambilan Keputusan ......................................... 8
D. Alat-alat Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan .................... 9
E. Pengambilan Keputusan dan Pemecahan Masalah Secara Ilmiah .......... 10

BAB III PENUTUP ........................................................................................ 11


A. Kesimpulan .......................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 12
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masalah adalah hal yang lumrah bagi manusia. Tanpa masalah, kehidupan akan
tersara hambar dan kurang berwarna. Manusia akan selalu menemui masalah, bahkan
penyelesaian masalah tertentu justru kadang memunculkan masalah baru, yang perlu
dicari pemecahannya. Demikian seterusnya hidup individu senatiasa berhadapan dengan
masalah. Apapun bentuk masalah yang dihadapi, setiap masalah perlu diselesaikan agar
tidak menghambat roda perjalanan hidup individu dan roda perjalanan hidup organisasi.
Masalah yang tidak ditangani dengan semestinya akan menjadi duri bagi perjalanan
hidup pribadi dan orgaisasi di hari-hari selanjutnya. Dalam hal menyelesaikan masalah
yang memiliki kemungkinan memunculkan masalah baru, maka masalah perlu dianggap
sebagai tantangan dan peluang yang memungkinkan orgaisasi menemukan pelajaran
baru, yang membuat anggota orgaisasi dapat belajar sesuatu yang belum ditemui
sebelumnya.
Pengambilan keputusan adalah bagian kunci kegiatan manager. Pembuatan
keputusan menggambarkan proses bagaimana serangkaian kegiatan dipilih sebagai
penyelesaian suatu masalah tertentu. Kualitas keputusan manajer akan menentukan
efektifitas rencana yang disusun. Pengambilan keputusan yang baik merupakan bagian
vital dari manajemen yang baik karenasetiap keputusan yang diambil akan menentukan
bagaimana sebuah organisasi dapat mencapai tujuan-tujuannya. Seorag manajer harus
dapat menetapkan dan memutuskan keputusan yang harus diambil yaitu keputusan
terbaik dengan mempertimbangkan secara menyeluruh.
Keputusan bisa dibuat berulang kali secara rutin dan dalam bentuk persoalan
yang sama sehingga mudah dilakukan keputusan. Keputusan yang dihadapi mungkin
serupa dengan situasi yang pernah dialami, tetapi ada ciri khusus dari permasalahan yang
baru timbul.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana metode pemecahan masalah dan pemecahan timbulnya masalah?
2. Apa definisi dan proses pengambilan keputusan?
3. Apa aspek-aspek dalam pengambilan keputusan?
4. Apa alat-alat pemecahan masalah dan pengambilan keputusan?
5. Bagaimana pengambilan keputusan dan pemecahan masalah secara ilmiah?
C. Tujuan
1. Mengetahui metode pemecahan masalah dan pemecahan timbulnya masalah.
2. Mengetahui definisi dan proses pengambilan keputusan.
3. Mengetahui aspek-aspek dalam pengambilan keputusan.
4. Mengetahui alat-alat pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.
5. Mengetahui pengambilan keputusan dan pemecahan masalah secara ilmiah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Metode Pemecahan Masalah dan Pemecahan Timbulnya Masalah
Masalah merupakan perbedaan atau kesenjangan anatara kenyataan yang
dihadapi atau diterima dengan sesuatu yang diinginkan, masalah tersebut menuntut
untuk segera diselessikan. Metode pemecahan masalah atau problem solving
merupakan sebuah metode yang berusaha membahas permasalahan untuk mecari
pemecahan atau jawabannya.
Berberapa metode pemecahan masalah dan pengambilan keputusan yang
populardan terus dikembangkan dewasa ini adalah creative problem solving method,
decisiontree method, delphi technique.1

1. Creative problem solving method


Metode ini dikembangkan oleh Alex Osborn dan Sidney parnes padapertengana tahun
1950an. Pada dasarnya metode ini memiliki prinsip pemecahanmasalahn menggunakan
Teknik sumbang saran dan pola berpikir kreatif guna menemukan solusi akan
sebuah permasalahan. Metode ini menggunakan tahap pemecahan masalah
dengan istilah OFPISA yakni objective finding, factfinding,problem finding,
solution finding dan acceptance finding.

a. Tahap objective finding (perumusan masalah)

Pada tahap ini digunakan untuk merumuskan dan menetapkan tujuan


sertakeinginan yang akan dicapai dalam pemecahan masalah. Jika tahapan
ini dilakukan dalam suatu kelompok mala perlu disepakati oleh semua
kelompok. Pada tahap ini dilakukan identifikasi akan permasalahan yang
sedang dihadapi. Salah satu cara yang digunakan adalah dengan Teknik
brain stroming (Teknik sumbang saran)
b. Tahap fact finding (perumusan masalah)

Pada tahapan ini dilakukan pengumpulan fakta yang relevan dengan


daftar masalah yang timbul atau masalah yang sedang dihadapi. Fakta atau
data yang dikumpulkan tersebut digunakan untuk memberikan gambaran
tentang besarnya masing-masing masalah. tahap pemecahan masalah
dengan istilah OFPISA yakni objective finding, fact finding,problem
finding, solution finding dan acceptance finding.

1
Bibin Rubini, Widodo Sunaryo, Pemecahan Masalah Dan Pengambilan Keputusan Yang Efektif.
(Bogor :Paspa Press, 2016) Hal : 21
c. Tahap objective finding (perumusan masalah)

Pada tahap ini digunakan untuk merumuskan dan menetapkan tujuan


sertakeinginan yang akan dicapai dalam pemecahan masalah. Jika tahapan
ini dilakukan dalam suatu kelompok mala perlu disepakati oleh semua
kelompok. Pada tahap ini dilakukan identifikasi akan permasalahan yang
sedang dihadapi. Salah satu cara yang digunakan adalah dengan Teknik
brain stroming (Teknik sumbang saran)
d. Tahap fact finding (perumusan masalah)

Pada tahapan ini dilakukan pengumpulan fakta yang relevan dengan


daftar masalah yang timbul atau masalah yang sedang dihadapi. Fakta atau
data yang dikumpulkan tersebut digunakan untuk memberikan gambaran
tentang besarnya masing-masing masalah.
e. Tahap problem finding (perumusan masalah)

Dalam tahapan ini dilakukan berberapa hal yakni memilih dan


merumuskan apa yang menjadi pokok masalah. Setelah masalah ditetapkan,
kemudian dilakukan identifikasi terhadap faktor yang diduga menjadi
penyebab timbulnya masalah dan merumuskan deskripsi faktor-faktor
tersebut.
f. Tahap idea finding (identifikasi idea-idea untuk pemecahan masalah.

Pada tahapan ini setiap anggota kelompok melakukan Teknik brain


stroming diminata untuk mengemukakan ide-ide yang merupakan alternatif
solusi pemecahan masalah. Setelah itu dilakukan diskusi kelompok untuk
memilih alternatif-alternatif yang paling memungkinkan untuk dilaksanakan
g. Tahap solution finding (memilih/menentukan alternatif-alternatif solusi
terbaik)

Alternatif yang telah disepakati kemudian dianalisis guna pengambilan


keputusan. Pengambilan keputusan hendaknya didasarkan pada prinsip
keputusan SMART. Setelah itu analisis tersebut digunakan untuk memilih
alternatif solusi terbaik menjadi keputusan-keputusan untuk memecahkan
masalah.
h. Tahap acceptance finding (mempersiapkan Langkah-langkah Tindakan)
Pada tahap ini dilakukan berberapa hal yakni merumuskan
Langkah-
langkah Tindakan untuk tiap keputusan yang telah ditetapkan Bersama. Tiap
anggota kelompok diminta untuk memberikan ide-ide yang kreatif tentang
Langkah-langkah tindakan untuk tiap keputusan. Langkah-langkah tindakan
yang baik setidak-tidaknya mengandung faktor-faktor 4W+1H
2. The Decision Tree Technique
The decision tree atau pohon keputusan merupakan metode yang
dikembangkan kedalam kelas kelas dalam bentuk diagram prmrtaan untuk
alternatif pemecahan masalah.2 The Decision Tree merupakan suatu alat atau
teknik untuk membantu suatu pengambilan keputusan dengan membuat cabang-
cabang alternatif keputusan (seperti cabang-cabang pohon), dimana pada tiap
cabang alternatif keputusan dilakukan analisis sasaran yang dapat dicapai dan
konsekuensi (risiko) yang dari masing-masing alternatif keputusan (baik ditinjau
dari faktor probabilitas keberhasilan masing-masing alternatif, dan biaya yang
diperlukan masing-masing alternatif). Berdasarkan analisis probabilitas dan
konsekuensi, dapat dilihat perbandingan hasil akhir dari berbagai alternatif
keputusan. Pada umunya, „Decision Tree Technique‟ dapat berfungsi efektif
manakala digunakan pada aktivitas-aktivitas sebagai berikut:
1. Digunakan untuk memprediksi „risiko dan manfaat‟ (cost and benefit) dari
suatu keputusan tentang beberapa alternatif program investasi. Dalam hal ini
dapat dianalisis dan dibandingkan probabilitas hasil investasi dan
kemungkinan-kemungkinan risiko yang akan dihadapi.

2. Sebagai alat atau teknik untuk membuat skenario pengambilan suatu


keputusan yang berasal dari berbagai alternatif keputusan. Berdasarkan
scenario pengambilan keputusan akan dapat ditentukan alternative
keputusanterbaik.
3. Teknis ini menggunakan pendekatan dan analisis kuantitatif, yang
memudahkan dilakukannya perbandingan „nilai‟ (atau skor) dari berbagai

2
Indah Werdiningsih, Barry Nuqoba, Muhammadun, Data Mining Menggunakan Android, Weka
Dan Spss (Surabaya: Pusat Penerbitan Dan Percetakan UNAIR, 2020) Hal : 81
alternatif keputusan.
3. Delphi Technique

Merupakan suatu cara sistematik dalam mengumpulkan dan mengorganisir


pendapat-pendapat (ideas) dari para ahli (experts) untuk disepakati (consensus)
menjadi suatu keputusan. Proses ini dilakukan oleh suatu tim (organizer).
Prosespengumpulan pendapat tidak harus dilakukan dengan forum tatap muka
(rapat), melainkan dapat dilakukan melalui korespondensi atau pengiriman e-
mail. ProsesDelphi Technique dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Delphi Technique dapat digunakan dengan efektif untuk memecahkan
masalah-masalah yang bersifat kompleks, baik dari suatu disiplin tertentu
ataupun yang bersifat multi-disiplin, yang memerlukan keahlian-keahlian
tertentu
2. Delphi Technique dapat menjangkau banyak ahli dari berbagai disiplin dan
keahlian (expertises), karena tidak menuntut kehadiran mereka dalam
pertemuan-petemuan tatap muka,yaitu dengan dilengkapi sarana teknologi
informasi dan komunikasi (email, internet, dan lain-lain).
3. Delphi Technique relatif memerlukan banyak waktu (time-consuming), dan
cukup rumit dalam mengkompilasikan pendapat/idea dari para ahli. Delphi
Technique kurang tepat untuk digunakan pada situasi-situasi kritis yang
memerlukan keputusan segera dan memiliki waktu terbatas.
B. Definisi dan Proses Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan (decision making ) adalah melakukan penilaian dan
menjatuhkan sebuah pilihan. Keputusan ini diambil setelah melalui beberapa
perhitungan dan pertimbangan-pertimbangan dari beberapa alternatif. Sebelum
pilihan dijatuhkan atau pilihan diputuskan, ada beberapa tahap yang mungkin akan
dilalui oleh pembuat keputusan. Tahapan tersebut bisa saja meliputi identifikasi
masalah utama, Menyusun alternatif yang akan dipilih dan sampai pada pengambilan
keputusan yang terbaik. Secara umum, pengertian pengambilan keputusan telah
dikemukakann oleh beberapa ahli, diantaranya adalah:
1. G.R Terry, mengemukakan bahwa pengambilan keputusan yaitu sebagai
pemilihan yang didasarkan pada kriteria tertentu
2. Claude. S.George, mengatakan bahwa proses pengambilan keputusan
dikerjakan oleh kebanyakan manajer berupa suatu kegiatan pemikiran yang
termasuk pertimbangan, pemilihan diantara sejumlah alternative
3. Horold dan Cyril Odonell, mengatakan bahwa pengambilan keputusan adalah
pemilihan alternatif mengenai suatu cara untuk bertindak
4. P. Siagan, pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan sistematis terhadap
suatu masalah,pengumpulan fakta, dan data penelitian yang matang atas
alternatifdan tindakan.3

Proses pengambilan keputusan hanyalah merupakan prosedur yang logis untuk


mengidentifikasi, menganalisis, dan menghasilkan pemecahan masalah. Dalam
keadaan apapun pengambilan keputusan yang professional merupakan proses
sistematis yang melibatkan beberapa langkah khusus. Proses pengambilan keputusan
melibatkan tiga unsur penting, yaitu sebagai berikut:

1. Pengambilan keputusan haruslah didasarkan pada fakta yang ada. Makin sedikit
fakta yang relevan dan tersedia, maka sulit proses pengambilan keputusannya
Pengambilan keputusan melibatkan analisa informasi aktual. Analisa dapat
menggunakan uji statistik, computer, atau hanya merupakan proses pemikiran
yang logis dan sederhana.
2. Proses pengambilan keputusan membutuhkan unsur pertimbangan dan penilaian
yang subjektif dari manajemen terhadap situasi, berdasarkan pengalaman dan
pandangan umum. Walau secara teoritis ada kemungkinan untuk menjalankan
proses pengambilan keputusan secara mekanis, tetapi jarang sekali tersedia cukup
banyak data, sumber daya atau waktu untuk menganalisisnya secara lengkap.

Proses pengambilan keputusan terdiri atas empat tahapan sebagai berikut:


a. Mengidentifikasikan masalah.

Masalah pokok yang dihadapi oleh manajer adalah berada dalam suatu situasi
dan kondisi tertentu. Manajer yang baik harus mempunyai kemampuan untuk
mengidentifikasi masalah. Tahap ini merupakan hal yang paling sulit. Sering
dijumpai antara gejala dan masalah yang sesungguhnya sering terjadi
kerancuan. Contoh kita melihatnya sebagai masalah laba yang rendah, padahal
laba yang rendah tersebut hanya merupakan akibat dari sistem distribusi yang
tidak efisiendan berbiaya tinggi. Apabila masalah telah dapat dirumuskan secara
jelas maka kita dapat menanganinya secara mudah

3
Haudi, Teknik Pengambilan Keputusan, (Sumatra Barat:Insan Cendekia Mandiri, 2021), 1-2
b. Merumuskan berbagai alternatif.

Manajer harus menentukan berbagai alternatif penyelesaian terhadap masalah


yang dihadapi. Beberapa alternatif kadang-kadang dapat diperbaiki dengan
mempertimbangkan pengalaman di waktu yang lalu
c. Menganalisa alternatif

Tahap ini mungkin memerlukan pengujian yang sulit, yakni mempertimbangkan


mengenai rugi laba untuk setiap alternatif. Hal ini menyangkut tujuan jangka
panjang dan jangka pendek perusahaan. Meskipun analisis harus dilakukan
secaraobjektif, tetapi proses pemilihan akhir harus mengandung unsur penilaian
yang subjektif.

d. Mengusulkan suatu penyelesaian dan menyarankan suatu rencana tindakan.


Setelah melewati tahapan-tahapan diatas, manajer dapat menyarankan suatu
penyelesaian logis meskipun kenyataan kesempatan dan resiko yang dihadapi
sama,tetapi kesimpulan yang diambil dapat berbeda-beda diantar para manajer.4
C. Aspek-aspek Dalam Pengambilan Keputusan
Mincemoyer and Perkins menampilkan keterampilan pengambilan keputusan
yaitu mengidentifikasi masalah, merumuskan alternative-alternatif,
mempertimbangkan resiko atau konsekuensi, memilih alternative dan evaluasi sebagai
berikut:
1) Mengidentifikasi masalah
Mengidentifikasi masalah merupakan proses dalam membentuk tujuan yang
sistematis, mendeskripsikan masalah secara tepat, bereaksi terhadap situasi tujuan
dengan berfikir, menafsirkan dan bertanya, memahami bahwa membuat pilihan
adalah proses kognitif.
2) Merumuskan alternative-alternatif
Merumuskan alternative adalah kemampuan untuk mencari kemungkinan pilihan,
mencari informasi, menganalisis pilihan, menjelaskan keakuratan sumber
informasi dan mengkombinasikan beberapa alternative pilihan.
3) Mempertimbangkan resiko atau konsekuensi
Pada tahap ini, penting untuk menjelaskan keuntungan atau kelebihan dan
konsekuensi dari keputusan yang akan diambil, memodifikasi pilihan apabila

4
Nuraini Kemalasari Istiqomah Dkk, Teori Pengambilan Keputusan, (Cv. Catleya Darmaya Fortuna), 172-173
pilihan tersebut kurang menguntungkan namun layak untuk dipilih, memeriksa
kesesuaian pilihan dengan tujuan dan nilai-nilai serta mengembangkan kriteria
untuk mendiskusikan solusi yang mungkin ada.
4) Memilih Alternatif
Memilih alternative adalah tahap-tahap dalam membuat pilihan darialternatif
yang terdaftar, merencanakan pelaksanaan keputusan dan menyatakan komitmen-
komitmen alternative yang dipilih.
5) Evaluasi
Evaluasi merupakan tahap terakhir dari pengambilan keputusan yaitu mengamati
dan menginterpretasi hasil, menyatakan kesesuain pilihan dengan kriteria, serta
menilai kembali keputusan yang dibuat.5
Aspek aspek ketika terjadinya pengambilan keputusan menurut Herbert A. Simon:
 Intelligence (penyelidikan) yaitu pencarian kondisi yang memerlukan keputusan
 Design (rancangan) yaitu dengan pengembangan dan analisis terhadap berbagai
kemungkinan tindakan
 Choice (pemilihan) yang berkenaan dengan pemilihan tindakan yang
sesungguhnya.6
D. Alat-alat Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan dalam suatu orgaisasi, merupakan tugas yang sangat
penting bagi pimpinan seperti lembaga pendidikan. Pimpinan disini dapat rector,
dekan, atau kepala unit kerja. Dapat kepala sekolah, wakil dan pimpinan departemen.
Pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses
mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara
beberapa alternative yang tersedia. Setiap proses pengambilan keputusan selalu
menghasilkan satu pilihan final. Pakar mutu, Edward Deming merekomendasikan
penggunaan alat-alat berikut ini untuk membatu proses pemecahan maslaah atau
pengambilan keputusan.
1. Cause and effect diagrams; merupakan diagram yang menujukkan berbagai
penyebab dari sebuah even yang spesifik. Ide diagram ini pertama kali
diperkenalkan oleh seorang pakar manajemen mutu bernama Kaoru Ishikawa.

5
Ahmad Risqi Syahputra Nasution, “Penyelesaian Masalah dan Pengambilan Keputusan” Jurnal
Pendidikan dan Ilmu Pendidikan, Vol. 1, No. 1, 2018. Hal. 169
6
Bibin Rubini, Widodo Sunaryo, “Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan yang Efektif”
(Universitas Pakuan: Bogor) 2016. Hal. 10
2. Flowcharts; merupakan bagan (chart) yang menunjukkan aliran (flow) dalam
program atau prosedur dalam sebuah system. Bagan aliran tersebut dimanfaatkan
sebagi alat bantu koordinasi, komunikasi dan dokumentasi.
3. Pareto charts; merupakan grafik berbentuk batang yang menunjukkan masalah
berdasarkan urutan banyaknya jumlah kejadian. Urutannya mulai dari jumlah
masalah yang paling banyak sampai yang paling sedikit. Batang grafik tertinggi
(posisi paling kiri) hingga grafik terendah (paling kanan). Diagram pareto
bermanfaat untuk mennetukan prioritas masalah yang akan diselesaikan. Tentu
saja masalah yang paling banyak dan sering terjadi merupakan prioritas utama.
4. Run charts; adalah tools atau alat untuk pengembangan atau memperbaiki sebuah
proses. Caranya dengan menampilkan dan mempelajari data yang diambil dalam
urutan watu. Data-data yang ditampilkan seringkali mewakili beberapa aspek
output atau kinerja dari sebuah proses. Misalnya: bagaiman kita bisa
menampilkan data complain wali murid dari waktu ke waktu. Bagaimana pola
yang terbentuk akan membantu melihat atau menemukan masalah dan mencari
solusi yang tepat.
5. Histograms; manfaat histogram untuk memberikan gambaran atau informasi
tentang variasi sebuah proses. Histogram membantu manajemen untuk membuat
keputusan dalam rangka peningkatan proses. Misalnya proses belajar mengajar di
sekolah
6. Control charts; berguna untuk memastikan apakah proses-proses (missal:
pendidikan) sedang dalam keadaan control statistic. Control chart dapat memberi
panduan untuk melakukan perbaikan. Control chart dapat juga dimanfaatkan
sebagai alat untuk memonitor adanya resiko.
7. Scatter diagrams; disebut diagram tebar, berfungsi untuk melakukan pengujian
seberapa kuat hubungan antara 2 variabel, dan untuk menentukan jenis hubungan
dari 2 variabel tersebut. apakah mempunyai hubungan positif, negative atau tidak
ada hubungan sama sekali.7
E. Pengambilan Keputusan dan Pemecahan Masalah Secara Ilmiah
Pengambilan keputusan adalah suatu proses dimana serangkaian kegiatan
dipilih sebagai penyelesaian suatu masalah tertentu. Menurut Stoner, keputusan

7
Budi Santoso, dkk. “Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar dan Kemampuan Memecahkan Masalah
Siswa Melalui Model Problem Based Learning Berbantu Konsep Alat Gerak Lurus” Jurnal Kumparan Fisika,
Vol. 3, No. 1, April 2020. Hal 11-18.
adalah pemilihan diantara alternatif-alternatif. Menurut Atmosudirjo, keputusan
adalah pengakhiran daripada proses pemikiran tentang suatu masalah untuk menjawab
pertanyaan apa yang harus diperbuat guna mengatasi masalah, dengan menjatuhkan
pilihan pada suatu alternatif. Menurut Terry, pengambilan keputusan adalah proses
yang digunakan untuk memilih suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah.
Hakekat pembuatan keputusan secara ilmiah :
a) A Great Mental Revolution, menyangkut mental pembuat keputusan dan pihak
yang merasakan dampak dari keputusan
b) Penerapan ilmu pengetahuan untuk menghilangkan sistem coba-coba pada setiap
pembuatan kepuasan atas persoalan yang dihadapi.
Dari Irving dan Leon, ada lima tahap dalam pengambilan keputusan, yaitu :
 Mempertimbangkan tantangan dan resiko yang muncul, setiap individu
akan mempertanyakan dan menyelidiki yang muncul
 Mencari alternatif atau pilihan lain, setiap individu akan mencari alternatif
yang lebih kecil resikonya atau menghindari resiko apabila dihadapkan
pada pilihan.
 Mencari bobot dari alternatif yang ada, setiap individu akan mencari
bobot pilihan yang paling kecil
 Membahas keputusan yang akan diambil dengan orang lain, setiap
individu akan mencari orang lain yang lebih berpengalaman (guru, orang
tua, teman) untuk mendiskusikan pilihannya
 Mempertimbangkan akibat yang paling buruk, setiap individu telah
menyadari keputusan apa yang memiliki akibat yang paling buruk yang
mudah diatasi.8
Gegne dalam Ida (2006) mengemukakan kegiatan pemecahan masalah dapat melatih
kecakapan berfikir , karena memungkinkan dapat menghasilkan cara pemecahan yang
baru. Tujuan utama dalam pemecahan masalah adalah (1) untuk memperjelas dan
memperkuat konsep-konsep, prinsip, hukum bidang studi; (2) untuk meningkatkan
kompetensi siswa dalam keterampilan intelektual, strategi dan prosedur sehingga dapat
menampilkan perkembangan intelektual (Selvaratnan, dkk, 2008). 9

8
Abrori. 2012. Di Simpang Jalan Aborsi. Semarang : gigihpustakamandiri. 29-31
9
Sabaruddin, “PENGGUNAAN MODEL PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN BERFIKIR ANALISIS PESERTA DIDIK PADA MATERI GRAVITASI NEWTON”,
Lantanida Journal, Vol. 7, No. 1, 2019. 29
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Metode pemecahan masalah atau problem solving merupakan sebuah metode yang
berusaha membahas permasalahan untuk mecari pemecahan atau jawabannya.
Langlah-langkah metode pemecahan masalah adalah sebagai berikut; Adanya
permasalahan yang dianggap penting, merumuskan masalah, analisa hipotesa,
mengumpulkan data, menganalisis data, mengambil keputusan, menerapkan
kesimpulan yang telah diperoleh, menilai Kembali seluruh proses pemecahan
masalah.
2. Pengambilan keputusan (decision making ) adalah melakukan penilaian dan
menjatuhkan sebuah pilihan. Keputusan ini diambil setelah melalui beberapa
perhitungan dan pertimbangan-pertimbangan dari beberapa alternatif. Sebelum
pilihan dijatuhkan atau pilihan diputuskan, ada beberapa tahap yang mungkin akan
dilalui oleh pembuat keputusan. Tahapan tersebut bisa saja meliputi identifikasi
masalah utama, Menyusun alternatif yang akan dipilih dan sampai pada
pengambilankeputusan yang terbaik
3. menampilkan keterampilan pengambilan keputusan yaitu mengidentifikasi
masalah, merumuskan alternative-alternatif, mempertimbangkan resiko atau
konsekuensi, memilih alternative dan evaluasi
4. beberapa alat untuk pemecahan masalah seperti; Cause and effect diagrams,
Flowcharts, Pareto charts, Run charts, Histograms, Control charts, Scatter
Diagrams.
5. Pengambilan keputusan adalah suatu proses dimana serangkaian kegiatan dipilih
sebagai penyelesaian suatu masalah tertentu. Dengan melakukan beberapa tahapan
dalam melakukan pengambilan keputusan untuk menghasilkan keputusan yang
mudah diatasi.
DAFTAR PUSTAKA

Abrori. 2012. Di Simpang Jalan Aborsi. Semarang : gigihpustakamandiri.

Haudi, 2021. Teknik Pengambilan Keputusan, Sumatra Barat:Insan Cendekia Mandiri.

Nuraini Kemalasari Istiqomah Dkk, Teori Pengambilan Keputusan, Cv. Catleya Darmaya
Fortuna

Risqi Syahputra Nasution, Ahmad. 2018. “Penyelesaian Masalah dan Pengambilan


Keputusan” Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pendidikan, Vol. 1, No. 1.

Rubini, Bibin. 2016. Widodo Sunaryo, Pemecahan Masalah Dan Pengambilan


Keputusan Yang Efektif. Bogor :Paspa Press

Rubini, Bibin. Widodo Sunaryo, 2016. “Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan
yang Efektif” (Universitas Pakuan: Bogor).

Sabaruddin, 2019. “Penggunaan Model Pemecahan Masalah Untuk Meningkatkan


Kemampuan Berfikir Analisis Peserta Didik Pada Materi Gravitasi Newton”,
LantanidaJournal,Vol.7,No.1

Santoso, Budi. dkk. 2020. “Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar dan Kemampuan
Memecahkan Masalah Siswa Melalui Model Problem Based Learning Berbantu
Konsep Alat Gerak Lurus” Jurnal Kumparan Fisika, Vol. 3, No. 1.

Werdiningsih, Indah. Dkk. 2020 . Data Mining Menggunakan Android, Weka Dan Spss
Surabaya: Pusat Penerbitan Dan Percetakan UNAIR

Anda mungkin juga menyukai