Laporan Modul Vii - Kelompok 3
Laporan Modul Vii - Kelompok 3
LAPORAN
PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH
PEMERIKSAAN TRIAXIAL CU
(CONSOLIDATED– UNDRAINED)
Disusun Oleh:
1. Yose Rizal Basithuta 104118026
2. Achmad Rafi H 104119016
3. Malvin Sudarsono Sebastian 104119036
4. Nur Cahyo Dwi Saputro 104119054
5. Aditya 104119078
6. Revina Ayu Saraswati 104119098
LEMBAR ASISTENSI
PEMERIKSAAN TRIAXIAL CU
(CONSOLIDATED– UNDRAINED)
KELOMPOK : 3
Aditya 104119078
: Givson Gabriel
Asisten
ii
UNIVERSITAS PERTAMINA|2021
Kelompok 3 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
DAFTAR ISI
COVER .................................................................................................................... i
LEMBAR ASISTENSI ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. v
1. BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
4. BAB IV SIMPULAN..................................................................................... 34
4.1 Simpulan................................................................................................. 34
iii
UNIVERSITAS PERTAMINA|2021
Kelompok 3 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Data hasil pemeriksaan triaxial saturation.............................................. 9
Tabel 3.2 Tabel pemeriksaan triaxial CU ............................................................. 10
Tabel 3.3 Data hasil pengamatan nilai B pada triaxial saturasi ............................ 11
Tabel 3.4 Data hasil pengamatan perubahan volume tekanan balik pada triaxial
saturasi................................................................................................................... 12
Tabel 3.5 Data hasil pengamatan volume sel pada triaxial saturasi ..................... 12
Tabel 3.6 Data hasil pengamatan perubahan volume contoh pada triaxial saturasi
............................................................................................................................... 13
Tabel 3.7 Data hasil pengamatan regangan pada triaxial CU .............................. 14
Tabel 3.8 Data hasil pengamatan tekanan pori dan tegangan deviator ................ 15
Tabel 3.9 Data hasil pengamatan rasio tegangan pada triaxial CU ...................... 16
Tabel 3.10 Hasil perhitungan nilai B pada triaxial saturasi.................................. 18
Tabel3.11 Perhitungan perubahan volume pada triaxial saturasi ......................... 19
Tabel3.12 Perhitungan perubahan volume sel pada triaxial saturasi ................... 20
Tabel 3.13 Perhitungan regangan pada triaxial CU.............................................. 21
Tabel3.14 Perhitungan tekanan pori dan tegangan deviator pada triaxial CU ..... 24
Tabel3.15 Perhitungan rasio tegangan pada triaxial CU ...................................... 28
iv
UNIVERSITAS PERTAMINA|2021
Kelompok 3 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Kriteria diagram Mohr ....................................................................... 4
Gambar 1.2 Diagram Mohr ................................................................................... 5
Gambar 2.1 Alat triaxial compression ................................................................... 6
Gambar 2.2 Rubber Membranes............................................................................ 6
Gambar 2.3 Jangka sorong .................................................................................... 7
Gambar 2.4 Pisau kawt .......................................................................................... 7
Gambar 2.5 Sampel tanah ekstruder ...................................................................... 7
Gambar 3.1 Grafik hubungan antara nilai B dan σ3 Tekanan Sel pada triaxial
saturasi................................................................................................................... 31
Gambar 3.2 Grafik hubungan tekanan pori dengan strain pada triaxial CU ....... 32
Gambar 3.3 Grafik hubungan tekanan deviator dengan strain pada triaxial CU . 32
Gambar 3.4 Diagram Mohr pada triaxial CU ...................................................... 33
v
UNIVERSITAS PERTAMINA|2021
Kelompok 3 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
1. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kekuatan tanah sangat penting untuk tidak terjadi pergeseran tanah atau
keruntuhan pada tanah yang menahan beban atau gaya yang berada di atasnya.
Untuk mengukur kemampuan tanah menahan tekanan tanpa terjadi
keruntuhan maka kekuatan geser tanah ditentukan. Kekuatan geser suatu
tanah tergantung pada tahanan geser antara butir- butir tanah dan kohesi pada
permukaan butir tanah. Nilai kekuatan geser tanah ini berubah-ubah sesuai
dengan jenis dan kondisi tanah. Nilai ini digunakan untuk menghitung daya
dukung tanah (bearing capacity), tekanan tanah terhadap dinding penahan
(earth pressure) dan kestabilan lereng (slope stability). Ada beberapa cara
untuk menentukan kuat geser tanah yaitu percobaan geser langsung (direct
shear test), percobaan triaxial (triaxial test) dan percobaan kekuatan geser
“unconfined” (tekanan bebas).
Pada praktikum yang berjudul Pemeriksaan Geser Langsung (Direct
Shear Test) dilakukan uji tes triaxial CU untuk mendapatkan nilai parameter
tanah. Metode ini dilakukan karena memperoleh hasil yang lebih akurat
dibandingkan metode pengujisn tanah lainnya. Dengan adanya metode
pengujian triaxial seorang engineer dapat lebih mudah untuk melakukan desain
kekuatan dari infrastruktur yang ada di atas tanah. Hal ini dikarenakan output
yang dihasilkan dari pengujian triaxial ini memiliki lebih banyak parameter
yang dapat diketahui. Sehingga engineer dapat memiliki data daya dukung
tanah yang lebih akurat.
1
UNIVERSITAS PERTAMINA|2021
Kelompok 3 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
2
UNIVERSITAS PERTAMINA|2021
Kelompok 3 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
3
UNIVERSITAS PERTAMINA|2021
Kelompok 3 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
Keterangan:
𝜏𝑓 : Tegangan geser (kN/m2)
𝑐 : Kohesi (kN/m2)
𝜎 : Tegangan normal (kN/m2)
: Sudut geser (°)
𝑓 : Fungsi normal stress
4
UNIVERSITAS PERTAMINA|2021
Kelompok 3 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
Gambar 1.2. Persamaan tegangan geser dan tegangan normal yang terjadi pada
bidang geser pada saat kegagalan, dinyatakan dengan:
1 (Persamaan 1.3)
𝑓 ′ − ′ sin 2𝜃
2
1 1 (Persamaan 1.4)
𝑓 ′ − ′ + ′ − ′ cos 2𝜃
2 2
∅ (Persamaan 1.5)
𝜃 45 +
2
Keterangan :
𝜏𝑓 : Tegangan geser (kN/m2)
𝑐 : Kohesi (kN/m2)
𝜎 : Tegangan normal (kN/m2)
: Sudut geser (°)
𝜃 : Sudut (°)
5
UNIVERSITAS PERTAMINA|2021
Kelompok 3 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
2. BAB II
METODE PENELITIAN
2.1 Alat dan Bahan
1. Alat triaxial compression.
6
UNIVERSITAS PERTAMINA|2021
Kelompok 3 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
3. Jangka sorong
7
UNIVERSITAS PERTAMINA|2021
Kelompok 3 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
8
UNIVERSITAS PERTAMINA|2021
Kelompok 3 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
3. BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
1. Data Pengamatan
Data dari percobaan yang dilakukan sebagai berikut:
Tabel 3.1 Data hasil pemeriksaan triaxial saturation
9
UNIVERSITAS PERTAMINA|2021
Kelompok 3 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
10
UNIVERSITAS PERTAMINA|2021
Kelompok 3 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
11
UNIVERSITAS PERTAMINA|2021
Kelompok 3 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
Tabel 3.4 Data hasil pengamatan perubahan volume tekanan balik pada triaxial
saturasi
Perubahan Volume Tekanan
Balik
Sebelum Setelah Beda
(cc) (cc) (cc)
Tabel 3.5 Data hasil pengamatan volume sel pada triaxial saturasi
Perubahan Vol Sel
Sebelum Setelah Beda
(cc) (cc) (cc)
12
UNIVERSITAS PERTAMINA|2021
Kelompok 3 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
Tabel 3.6 Data hasil pengamatan perubahan volume contoh pada triaxial saturasi
Perubahan Vol. Contoh
-
+Konsolidasi
Pengembangan
(cm³)
(cm³)
2,03
0,90
4,13
1,90
3,83
2,00
0,63
1,40
1,53
13
UNIVERSITAS PERTAMINA|2021
Kelompok 3 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
14
UNIVERSITAS PERTAMINA|2021
Kelompok 3 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
Tabel 3.8 Data hasil pengamatan tekanan pori dan tegangan deviator
pada triaxial CU
Tegangan
Beban Tekanan Pori Deviator
Beban u Δu Teg.
(kg) (kPa) (kPa) (kPa)
7 8 9 13
0 190 0 0
4,62 194 4 39,93785
5,73 197 7 49,53331
6,78 199 9 58,6101
7,52 202 12 65,00707
8,1 205 15 70,02091
8,58 206 16 74,1703
8,85 200 10 76,50433
9,18 200 10 79,35704
9,47 200 10 81,86396
9,63 200 10 83,24709
10,23 200 10 88,43382
10,95 196 6 94,6579
11,42 195 5 98,72084
12 195 5 103,7347
12,45 195 5 107,6247
12,87 195 5 111,2555
12,96 195 5 112,0335
13,01 195 5 112,4657
13,02 195 5 112,5521
13,01 195 5 112,4657
12,93 195 5 111,7741
12,77 195 5 110,391
15
UNIVERSITAS PERTAMINA|2021
Kelompok 3 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
16
UNIVERSITAS PERTAMINA|2021
Kelompok 3 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
3.2 Pembahasan
1. Analisis Hasil
Nilai kuat geser dapat ditentukan dengan cara membuat garis
horizontal di puncak lingkaran mohr, hal ini dapat dilihat pada Gambar 3.4.
Dari garis tersebut menunjukkan nilai kuat geser sebesar 50,75 Kpa.
Pemplotingan deviator stress dengan strain menunjukkan hubungan antara
principal stress difference dan axial strain. hubungan antara deviator stress
dengan strain ditunjukan pada grafik 3.3 yang menunjukkan perbandingan
lurus (semakin besar nilai deviator stress maka strain akan semakin besar
pula).
Penentuan tekanan pori pada tanah consolidated undrained dapat
menggunakan cara pemutlakan dari pengurangan nilai tekanan air pori
dengan tekanan pori awal (selisih dari nilai tekanan air pori dengan tekanan
pori awal).
Diagram mohr adalah grafik yang menunjukkan keruntuhan Mohr-
Coloumb. Untuk menentukan diagram mohr maka nilai mayor (σ’1) dan
minor (σ’3) principal stress dihitung pada saat failure. Kemudian untuk
mendapatkan persamaan keruntuhan mohr – cloumb, garis singgung yang
menyinggung kerja lingkaran mohr harus ditentukan. Garis singgung ini
diteruskan hingga memotong sumbu singgung dengan sumbu mendatar
menyatakan sudut perlawanan geser (Φ). Nilai major principal stress dan
minor principal stress pada diagram mohr-coulomb dari pembacaan triaxial
consolidated undrained dengan cara menentukan nilai maksimum dari σ’1
dan σ’3. Dari pembacaan diagram mohr yang pada gambar 3.4 didapatkan
nilai major principal stress sebesar 136,51 KPa dan dan nilai minor
principal stress sebesar 35 KPa.
17
UNIVERSITAS PERTAMINA|2021
Kelompok 3 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
4 100 60 =
=0,40
5 90 90
=ΔU/Δσ3
6 150 120 =
=0,60
7 140 140
=ΔU/Δσ3
8 200 180 =
=0,80
9 190 190
=ΔU/Δσ3
10 225 214 =
=0,96
18
UNIVERSITAS PERTAMINA|2021
Kelompok 3 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
19
UNIVERSITAS PERTAMINA|2021
Kelompok 3 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
20
UNIVERSITAS PERTAMINA|2021
Kelompok 3 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
4 =0
0 = ,
=0
=
,
0,2 = ,
=0,263158
=
,
0,4 = ,
=0,526316
=
,
0,5 = ,
=0,657895
=
,
0,8 = ,
=1,052632
1 = ,
=1,315789
=
1,2 ,
= ,
21
UNIVERSITAS PERTAMINA|2021
Kelompok 3 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
=1,578947
=
,
1,4 = ,
=1,842105
=
,
1,6 = ,
=2,105263
=
,
1,8 = ,
=2,368421
2 = ,
=2,631579
3 = ,
=3,947
4 = ,
=5,263158
5 = ,
=6,578947
6 = ,
=7,894737
7 =
22
UNIVERSITAS PERTAMINA|2021
Kelompok 3 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
= ,
=9,210526
8 = ,
=10,52632
=
,
8,2 = ,
=10,78947
=
,
8,6 = ,
=11,31579
=
,
8,8 = ,
=11,57895
9 = ,
=11,84211
10 = ,
=13,15789
11 = ,
=14,47368
23
UNIVERSITAS PERTAMINA|2021
Kelompok 3 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
=
=190 -190
0 190 =
=0 ,
=0
=
,
=194 - 190 =
4,62 194 ,
=4
=39,93785
=
=197 - 190 ,
5,73 197 =
=7 ,
=49,53331
=
,
=199 - 190 =
6,78 199 ,
=9
=58,6101
=
,
=202 - 190 =
7,52 202 ,
=12
=65,00707
=
,
=205 - 190 =
8,1 205 ,
=15
=70,02091
24
UNIVERSITAS PERTAMINA|2021
Kelompok 3 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
=
,
=206 - 190 =
8,58 206 ,
=16
=74,1703
=
,
=200 - 190 =
8,85 200 ,
=10
=76,50433
=
,
=200 - 190 =
9,18 200 ,
=10
=79,35704
=
,
=200 - 190 =
9,47 200 ,
=10
=81,86396
=
,
=200 - 190 =
9,63 200 ,
=10
=83,24709
=
,
=200 - 190 =
10,23 200 ,
=10
=88,43382
=
=196 - 190 ,
10,95 196 =
=6 ,
25
UNIVERSITAS PERTAMINA|2021
Kelompok 3 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
=94,6579
=
,
=195 - 190 =
11,42 195 ,
=5
=98,72084
=195 - 190 =
12 195 ,
=5
=103,7347
=
,
=195 - 190 =
12,45 195 ,
=5
=107,6247
=
,
=195 - 190 =
12,87 195 ,
=5
=111,2555
=
,
=195 - 190 =
12,96 195 ,
=5
=112,0335
=
,
=195 - 190 =
13,01 195 ,
=5
=112,4657
=195 - 190 =
13,02 195 ,
=5 = ,
26
UNIVERSITAS PERTAMINA|2021
Kelompok 3 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
=112,5521
=
,
=195 - 190 =
13,01 195 ,
=5
=112,4657
=
,
=195 - 190 =
12,93 195 ,
=5
=111,7741
=
,
=195 - 190 =
12,77 195 ,
=5
=110,391
27
UNIVERSITAS PERTAMINA|2021
Kelompok 3 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
= σ1 - u
=267,54 - 194 =( (σ1)-( σ1-σ3)) –(u)
=((267,54) – (39,937)) - 194
39,93785 267,54 =73,54 =33,60215
28
UNIVERSITAS PERTAMINA|2021
Kelompok 3 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
=96,94 22,7697
= σ1 - u =( (σ1)-( σ1-σ3)) –(u)
=305,18 - 200 =((305,18) – (76,504)) - 200
29
UNIVERSITAS PERTAMINA|2021
Kelompok 3 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
=131,03 27,29531
= σ1 - u =( (σ1)-( σ1-σ3)) –(u)
=329,03 - 195 =((329) – (107,624)) - 195
30
UNIVERSITAS PERTAMINA|2021
Kelompok 3 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
=130,42 20,029
3. Gambar Grafik
Nilai B
1,20
1,00
0,80
Nilai B
0,60
0,40
0,20
0,00
0 50 100 150 200 250
σ3 Tekanan Sel (kPa)
Gambar 3.1 Grafik hubungan antara nilai B dan σ3 Tekanan Sel pada
triaxial saturasi
Gambar 3.1 menunjukkan grafik antara tekanan sel dan nilai b. Bahwa
tekanan sel dan nilai b memiliki hubungan yaitu perbandingan lurus, apabila
nilai tekanan sel semakin besar, maka akan semakin besar pula nilai b,
begitupun juga sebaliknya.
31
UNIVERSITAS PERTAMINA|2021
Kelompok 3 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
15
Tekanan Pori 10
0
0,000 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 12,000 14,000 16,000
Regangan ɛ(%)
Gambar 3.2 Grafik hubungan tekanan pori dengan strain pada triaxial CU
Pada gambar 3.2 menunjukkan grafik hubungan antara tekanan pori dan
strain. Pada grafik dapat dilihat bahwa awal nilai tekanan pori dan strain
sama-sama meningkat tetapi pada seiringnya regangan terjadi penurunan
pada nilai tekanan pori. Hal ini menunjukkan hubungan antara tekanan pori
dan strain adalah berbanding lurus hingga titik tertentu hingga mencapai titik
puncak dan mengalami perbandingan terbalik saat mengalami penurunan
tekanan pori.
100
80
60
40
20
0
-2 0 2 4 6 8 10 12 14
Regangan ɛ(%)
Gambar 3.3 Grafik hubungan tekanan deviator dengan strain pada triaxial
CU
Pada gambar 3.3 menunjukkan grafik hubungan antara
tegangandeviator dan strain. Pada grafik dapat dilihat bahwa nilai tegangan
deviator berbanding lurus dengan nilai regangan. Sehingga semakin besar
nilai tegangan deviatornya, maka nilai strain akan semakin besar pula.
32
UNIVERSITAS PERTAMINA|2021
Kelompok 3 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
Diagra Mohr
60
50
40
30
20
10
0
0 20 40 60 80 100 120 140 160
33
UNIVERSITAS PERTAMINA|2021
Kelompok 3 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
4. BAB IV
SIMPULAN
4.1 Simpulan
Dari praktikum yang berjudul Pemeriksaan Triaxial CU (Consolidated
Undrained) yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa, nilai kuat geser
sebesar 50,75 Kpa. Pemplotingan deviator stress dengan strain menunjukkan
hubungan antara principal stress difference dan axial strain. hubungan antara
deviator stress dengan strain ditunjukan pada grafik 3.3 yang menunjukkan
perbandingan lurus (semakin besar nilai deviator stress maka strain akan
semakin besar pula).
Penentuan tekanan pori pada tanah consolidated undrained dapat
menggunakan cara pemutlakan dari pengurangan nilai tekanan air pori dengan
tekanan pori awal (selisih dari nilai tekanan air pori dengan tekanan pori awal).
Tekanan air pori paling besar bernilai 16 KPa pada saat gerak vert berada di
nilai 1,2 mm dengan nilai regangan sebesar 1,579%.
Diagram mohr adalah grafik yang menunjukkan keruntuhan Mohr-
Coloumb. Untuk menentukan diagram mohr maka nilai mayor (σ’1) dan minor
(σ’3) principal stress dihitung pada saat failure. Nilai major principal stress
dan minor principal stress pada diagram mohr-coulomb dari pembacaan
triaxial consolidated undrained dengan cara menentukan nilai maksimum dari
σ’1 dan σ’3. didapatkan nilai major principal stress sebesar 136,51 KPa dan dan
nilai minor principal stress sebesar 35 KPa.
34
UNIVERSITAS PERTAMINA|2021
Kelompok 3 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (n.d.). Standard Test Method for Consolidated – Undrained Triaxial
Compression on Cohesive Soils. In Anonim, American Stnadard Test
Method (p. 2850). ASTM International.
Das, B. M. (1993). Mekanika Tanah (Prinsip-prinsip Rekayasa Geoteknis) Jilid 1.
Jakarta: Erlangga.
KARAKTERISTIK KUAT GESER TANAH LEMPUNG EKSPANSIF DI
SEKITAR KOLOM SICC. (2017, Maret 16). BULETIN TEKNIK SIPIL, pp.
1-5.
Modul Praktikum Mekanika Tanah II. (n.d.). Universitas Pertamina.
Nugroho, S., Putra, A., & Ermina, R. (2012). KORELASI PARAMETER KUAT
GESER TANAH HASIL PENGUJIAN TRIAKSIAL DAN
UNCONFINED COMPRESSION STRENGTH (UCS). Jurnal Sains dan
Teknologi 11, 1-2.
Nurdian, S., Setyanto, & Afriani, L. (2015, Maret). JRSDD. KORELASI
PARAMETER KEKUATAN GESER TANAH DENGAN MENGGUNAKAN
UJI TRIAKSIAL DAN UJI GESER LANGSUNG PADA TANAH LEMPUNG
SUBSTITUSI PASIR, pp. 13- 26.
Rachman, A., & Sutono, S. (n.d.). PENETAPAN KEKUATAN GESER TANAH.
Penetapan Kekuatan Geser Tanah, p. 83.
35
UNIVERSITAS PERTAMINA|2021
Kelompok 3 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
LAMPIRAN
36
UNIVERSITAS PERTAMINA|2021
Kelompok 3 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
37