Anda di halaman 1dari 54
Menimbang Mengingat GUBERNUK SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH PROVINS! SULAWESI TENGGARA 1 NOMOR : J. TAHUN 2012 TENTANG : RETRIBUSI JASA USAHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SULAWESI TENGGARA, bahwa dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, maka Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara yang termasuk Golongan Retribusi Jasa Usaha perlu disesuaikan; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, maka perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Retribusi Jasa Usaha Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1964 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Fengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1964 tentang Pembentukan Daerah Tingkat | Sulawesi Tengah dan Daerah Tingkat | Sulawesi Tenggara dengan mengubah Undang- Undang Nomor 47 Prp.Tahun 1960 tentang Pembentukan Daerah Tingkat | Sulawesi Utara-Tengah dan Daerah Tingkat | Sulawesi Selatan-Tenggara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1964 Nomor $4, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2687); Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang- Undang Hukurn Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Takun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209); Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 29, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4617); sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomior 4915); Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lernbaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437); sebagaimana telah diubah dua kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lemharan Negara Republik Indonesia Nomor 4844); Menetapkan 5, Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 6. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan PenYéelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tanun 2010 tentang Tata Cara Pemberian dan Pemanfaatan Insentif Pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5161); 10. Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat | Sulawesi Tenggara Nomor 7 Tahun 1989 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil. Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA dan GUBERNUR SULAWESI TENGGARA MEMUTUSKAN ; : PERATURAN DAERAH TENTANG RETRIBUSI JASA USAHA. BABI KETENTUAN UMUM Pasal 4 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan 1. Daerah adaiah Provinsi Sulawesi Tenggara 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara; 3. Gubernur adalah Gubernur Sulawesi Tenggara 4 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara 5. 10. "1 12. 13. 14, 15. 16. Retribusi Daerah yang selanjutnya disebut Retribusi adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah Daerah uniuk kepentingan orang pribadi atau badan: Jasa adalah kegiatan Pemerintah Daerah berupa usaha dan pelayanan yang menyebabkan barang, fasilitas, atau kemanfaatan lainnya yany dapat dinikmali oleh orang pribadi atau badan; Jasa usaha adalah jasa yang disediakan oleh Pemerintah Daerah dengan menganut prinsip-prinsi‘komersial karena pada dasarnya dapat pula disediakan oleh sektor swast; Pemakaian Kesayaan Daerah adalah kekayaan yang dimiliki oleh daerah yang meliputi penyewaan tanah dan bangunan, laboratorium, ruangan dan kendaraan bermotor; Wajib Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menurut Peraturan Perundang-undangan Retibusi_diwajitkan untuk melakukan pembayaran retribusi, termasuk emungut atau pemotong retribusi tertentu; Masa Retribusi adalah suatu jangka waktu terteritu yang merupakan batas waktu bagi wajib retribusi untuk memanfaatkan Jasa dan Perizinan tertentu dari Pemerintah Daerah yang bersangkutan; Surat Setoran Retribusi Daerah yang selanjutnya disingkat SSRD adalah bukti pembayaran atau penyetoran retribusi yang telah dilakukan dengan menggunekan formulir atau telah dilakukan dengan cara lain ke Kas Daerah melalui tempat pembayaran yang ditunjuk oleh Kepala Daerah; Surat Ketetapan Retribusi Daerah yang selanjutnya disingkat SKRD adalah surat ketetapan retribusi yang menentukan besarnya jumlah pokok retribusi yang terutang; Surat Ketetapan Retribusi Daerah Lebih Bayar yang selanjutnya disingkat SKRDLB adalah surat ketetapan retribusi_ yang menentukan jumlah kelebinan pembayaran retribusi karena jumlah kredit retribusi lebih besar dari pada retribusi yang terutang atau seharusnya tidak terutang; Surat Keputusan Keberatan adalah Surat Keputusan Keberatan terhadap SKRD atau dokumen lain dipersamakan dengan SKRDLB yang diajukan oleh wajib retribusi; Surat Tagihan Retribusi Daerah yang selenjutnya disingkat STRD adalah surat untuk melakukan tagihan retribusi dan/atau sanksi administrasi berupa bunga dan/atau denda; Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan mengnimpun dan mengola data keterangan dan/atau bukti yang dilaksanakan secara objektif dan profesional berdasarkan suatu standar pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan daerah dan retribusi dar/atau untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan Peraturan Perundang-undangan Retribusi Daerah; ure 20, 21 22. 23. 24, (1) a4. Penyidikan Tindak Pidana di bidang Retribusi Daerah adalah serangkaian tindakan yang dilakukan oleh penyidik untuk mencari serta mengumpulkan oukti yang dengan bukti itu membuat terang tindak pidana di bidang retribusi daerah yang terjadi serta menemukan tersangkanya;, Tanah adalah tanah yang dikuasai oleh Pemerintah Daerah baik yang bersertifikat maupun vang belum bersertifikat; Rumah Daerah adalah bangunan yang dikuasai oleh Pemerintah Daerah yang berfungsi sebagal tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinean keluarga; Bangunan adalah konstruksi teknik yang ditanam atau diletakkan secara telap pada tanah dan atau perairan, yang berupa bangunan gedung dan etau bukan gedung yang dikuasai oleh Pemerintah Daerah; Peralatan adalah sumberdaya yang melipatgandakan jasa manusia untuk mencapai usahanya sekaligus menunjukkan spesifikasi jenis usaha manusia tersebut; Harga Sewa adalah jumlah ataupun nilai baik dalam bentuk uang maupun dalam bentuk lain yang dibayarkan oleh penyewa kepada pemilik sebagai imbalan atas pemanfaatan kekayaan daerah untuk jangka waktu tertentu; Kas Daerah adalah Kas Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara; Penyidik Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disebut PPNS, adalah pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan Pemerintah Daerah yang diberi wewenang dan kewajiban untuk melakukan kewajiban untuk melakukan penyelicikan terhadap pelanggaran Peraturan Daerah yang memuat ketentuan pidana. BAB II JENIS RETRIBUSI JASA USAHA Pasal 2 Jenis Retribusi Jasa Usaha adalah a, retribusi pemakaian kekayaan daerah; retribusi tempat khusus parkir; retribusi tempat penginapan/pesangrahanivilla; retribusi pelayanan kepelabuhanan; retribusi tempat rekreasi dan olahraga; x @eog retribusi penjualan produksi useha daerah Retribusi sebagaimane dimaksud pada ayat (1) digolongkan sebagai Retribusi Jasa Usaha. -6 BAB Ili RETRIBUSI PEMAICAIAN KEKAYAAN DAERAH Bagian Kecatu Nama, Obyek, Subyek dan Wajib Retribusi asal 3 Dengan Nama Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah dipungut retribusi atas penggunaan/pemanfaatiin kekayaan daerah. * Pasal 4 (1) Obyek Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a adalah Pemakaian Kekayaan Daerah yang meliputi : 1) pemakaian tanah; 2) pemakzian gedung dan bangunan; 3) pemakaian laberatorium; 4) pemakaian kendaraan, alat-alat berat dan peralatan. (2) Dikecualikan dari Pemakaian “ Kekayaan Daerah adalah penggunaan tanah yang tidak mengubah fungsi dan tanah antara lain pemancangan tiang listri/telepon atau pembentangan kabel listrik/telepon ditepi jalan’ umura. Pasal § (1) Subyek Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah adalah orang pribadi atau badar, yang menggunakan/menikmati pelayanan atas peinakaian kekayaan daerah. (2) Wajib Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan Peraturan Perundang- undangan retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran retribusi termasuk pemungut atau pemotong retribusi pemakaian kekayaan daerah Bagian Kedua Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa Pasal 6 Tingkat penggunaan jasa diukur berasavkan jenis, Iokasi dan lamanya pemakaian Kekayaan Daerah. Bagian Ketiga Prinsip yang dianut dalam Penetapan Struktur dan besernya Tarif Retribusi Pasal 7 Prinsip dalam penetapan struktur dan besaran tarif retribusi didasarkan pada tujuan untuk memperoleh keuntungan yang layak sebagaimana keuntungan yang pantas diterima oleh pengusaha swasta sejenis yang beroperasi secara efisien dan beror‘entasi pada harga pasar. -6- Bagian Keempat Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi Pasal 8 Struktur dan besamya Retribusi_ Pemakaian Kekayaan Daerah tercantum dalam lampiran | vang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Derah ini. BABIV ¥ RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR Bagian Kesatu Lokasi dan Pengelolaan Pasal 9 Lokasi Tempat Khusus Parkir meliputi : . Tempat Khusus Farkir Rumati Sakit Umum Provinsi; Tempat Khusus Parkir Rumah Sakit Jiwa Kendari; . Tempat Khusus Parkir Lokasi MTQ; . Tempat Khusus Parkir Perpustakaan Daerah; Tempat Khusus Parkir Sarana Olahraga; Tempat Khusus Parkir Museum Negeri Kendari; Tempat Khusus Parkir Taman Budaya, Tempat Khusus Parkir Laboratorium Kesehatan; . Tempat Khusus Parkir di Bandara Haluoleo. ©ePNOasRONS Pasal 10 Apabila terjadi perkembangan tesedianya lokasi tempat parkir khusus yang baru selain yang ditetapkan didalam Pasal 9 akan ditetapkan lebih lanjut dengan Keputuan Gubernur. Pasal 11 Pengelolaan tempat parkir khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 dan Pasal 10 dilaksanakan oleh Unit Kerja dimana tempat khusus parkir berlokasi Pasal 12 Tempat khusus parkir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 dilengkapi dengan fasilitas perparkiran, ketertiban, keamanan, dan fasilitas lainnya. Pasal 13 (1) Pengelolaan Parkir adalah Unit Kerja yang menyediakan fasilitas parkir, (2) Pengelolaan Parkir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertanggungjawab atas keamanan dan keselamatan kendaraan milik pengguna jasa parkir. -T- Bagian Kedua Nama, Objek, Subjek dan Wajib Retribusi Pasal 14 Dengan Nama Retribusi Pelayaran Tempat Khusus Parkir dipungut Retribusi atas Pelayanan/Pemanfaatan tempat khusus parkir yang dimiliki dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah Pasal 48 (1) Objek Retribusi tempat khusus parlér sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf b adalah pelayanan tempat khusus. parkir yang disediakan, d.miliki dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah. (2 Dikecualikan dari objek retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pelayanan tempat parkir yang disediakan, dimiliki dan/atau dikelola oleh Pemerintah, BUMN, BUMD dan Pihak Swasta. Pasal 16 (1) Subjek Retribusi tempat khusus parkir adalah orang pribadi atau badan hukum yang menggunakan/menikmati pelayanan atau tempat khusus parkir. : (2) Wajib retribusi tempat khusus parkir adalah orang pribadi atau badan hukum yang menurut ketentuan Peraturan Perundang- undangan retribusi. diwajibkan untuk melakukan pembayaran retribusi termasuk pemungut atau pemotong retribusi tempat khusus parkir. Bagian Ketiga Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa Pasal 17 Tingat penggunaan jasa diukur berdasarkan jenis fasilitas perparkiran, lokasi, jangka waktu penggunaan, dan jenis kendaraan. Bagian Keempat Prinstp yang dianut dalam Penetapan Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi Pasal 18 Prinsip dan sasaran dalam penetapan tarif retribusi didasarkan pada tujuan untuk memperoleh keuntungan yang layak sebagaimana keuntungan yang pantas diterima oleh pengusaha swasta sejenis yang beroperasi secata efisien dan berorientasi pada harga pasat Bagian Kelima Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi Pasal 19 Struktur dan besarnya Retribusi ‘Tempat Khusus Parkir tereantum dalam lampiran ll yang merupakaa bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini -8- BABV RETRIBUS! TEMPAT PENGINAPAN/PESANGGRAHANIVILLA. Bagian Kesatu Nama, Objek, Subjek dan Wajib Retribusi Pasal 20 Dengan Nama Retribusi Tempat Penginapan/Pesangrahan/Villa dipungut Retribusi_atas_-—-~PelayéMan/Pemanfaatan _ tempat Penginapan/Pensangrahan/Villa yang dimiliki dan/atau clkelola oleh Pemerintah Daerah. Pasal 21 (1) Objek Retribusi tempat Penginapan/Pesangrahan/Villa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf c adalah pelayanan tempat penginapan/pesangrahan/villa yang disediakan, dimiliki dan/atau dikelola o1eh Pemerintah Daerah. (2) Dikecualikan dari objek retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah tempat penginapan/pesangrahanivilla yang disediakan, dimiliki dan/atau dikelole oleh Pemerintah, BUMN, BUMD dan Pihak Swasta Pasal 22 (1) Subjek Retribusi tempat, Penginapan/Pesangrahan/Villa adalah orang pribadi atau badan hukum yang menggunekan/ menikmati fasilitas penginapan/pesangrahanivilla. (2) Wajib retribusi tempat Penginapan/Pesangrahan/Villa adalah orang pribadi atau badan hukum yang menurut ketentuan Peraturan Perundang-undangan retribusidiwajibkan untuk —melakukan pembayaran retribusi termasuk pemungut atau pemotong retribusi tempat penginapan/pesangrahan/villa. Bagian Kedua Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa Pasal 23 Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan jenis dan fasilitas kamar dan waktu pemakaian serta pelayanan. Bagian Ketiga Prinsip yang dianut dalam Penetapan Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi Pasal 24 Prinsip dan sasaran dalam penetapan tarif retribusi didasarkan pada tujuan untuk memperoleh keuntungay yang layak sebagainiana keuntungan yang pantas diterima oleh pengusaha swasta sejenis yang beroperasi secara efisien dan berorientasi pada harga pasar. aoe Bagian Keempat Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi Pasal 25 Struktur dan besarnya Retribusi Tempat Penginapan/Pesangrahan/Villa tercantum dalam lampiran Ill, yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini BaByl * RETRIBUSI PELAYANAN KEPELABUHANAN Bagian Kesatu Lokasi dan Pengelolaan Pasal 26 Lokasi- Kepelabuhanan yang melayani lintas _penyeberangan Kabupaten/Kota, meliputi: a. Pelabuhan Penyeberangan Kendari; Pelabuhan Penyeberangan Wawonil; Pelabuhan Penyeberangan Torobulu; Pelabuhan Penyeberangan Tampo; Pelabuhan Penyeberangan Bau - Bau; Pelabuhan Penyeberangan Kamiaru; . Pelabuhan Penyeberangan Wanci; Pelabuhan Penyeberangan Mawasangka; Pelabuhan Penyeberangan Tondasi; Pelabuhan Penyeberangan Dongkala. vr se>eeaos Pasal 27 Pelabuhanan penyeberangan sebagainana dimaksud dalam Pasal 26 melayani lintas penyeberangan sebagai berikut 4. Lintasan Penyeberangan Kendari — Wawonii; 2. Lintasan Penyeberangan Torobulu — Tampo; 3. Lintasan Penyeberangan Bau — Bau — Waara; 4. Lintasan Penyeberangan Kamaru — Wanci. 5. Lintasan Penyeberangan Bat ~ Bau ~ Dongkala; 6. Lintasan Penyeberangan Mawasangka ~ Dongkala; 7. Lintasan Penyeberangan Tondasi — Bira Pasal 28 Apabila terjadi perkembangan tesedianya lokasi dan lintasan pelabuhan penyeberangan yang baru selain yang ditetapkan didalam Pasal 26 akan ditetapkan lebih lanjut dengan Keputusan Gubernur. -10- Pasal 29 Pengelolaan pelabuhan penyeberangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 dan Pasal 27 dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika dan secara operasional dilaksanakan oleh Unit Pelaksana Teknis Dinas Pelabuhan Penyeberangan. Pasai 30 Pelabuhan Penyeberangan sebagaimana glimaksud dalam Pasa! 26 dilengkapi dengan fasilitas penunjang pelabuhan penyeberangan sebagaimana diatur dalam Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Bagian Kedua Nama, Objek, Subjek dan Wajib Retribusi Pasal 31 Dengan Nama Retribusi Pelayanan Kepelabuhanan dipungut Retribusi atas Pelayanan/Pemanfaatan Jasa Kepelabuhanan termasuk fasilitas lainnya dilingkungan pelabuhan yang disediakan,diniliki dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah Pasal 32 (1) Objek Retribusi Pelayanan Kepelabuhanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf d adalah Pelayanan Jasa Kepelabuhanan, termasuk fasilitas lainnya dilingkungan pelabuhan yang disediakan, dimiliki dan/aia dikelola oleh Pemerintah Daerah; (2) Dikecualikan dari objek retvibusi_ sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah Pelayanan Jasa Kepelabuhanan yang disediakan, dimiliki dan/atau dikelola oleh Pemerintah, BUMN, BUMD dan Pihak Swasta. Pasal 33 (1) Subjek Retribusi Pelayanan Kepelabuhanan adalah orang pribadi atau Badan Hukum yang menggunakan/menikmati Pelayanan Kepelabuhanan; (2) Wajib Retribusi Pelayanan Kepelabuihanan adalah orang ‘pribadi atau Badan Hukum yang menurut ketentuan Peraturan Perundang- undangan retribusi diwejibkan untuk melakukan pembayaran retribusi termasuk pemungut atau pemotong retribusi Pelayanan Kepelabuhanan Bagian Ketiga Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa Pasal 34 Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan jenis frekuensi, volume, jangka waktu dan fasilitas yang digunakari. <1. Bagian Keempat Prinsip yang dianut dalam Penetapan Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi Fasal 35 Prinsip dan sasaran dalam penetapan tarif retribusi didasarkan pada tujuan untuk memperoleh keuntungan yang layak sebagaimana keuntungan yang pantas diterima oleh pengusaha swasta sejenis yang beroperasi secara efisien dan berorientasi pada harga pasar. ¥ Bagian Kelima Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi Pasal 36 Struktur dan besarnya Retribusi Pelayanan Kepelabuhanan tercantum dalam Lampiran IV yang merupakan bagian yang tidak terpisahken dari Peraturan Daerah ini. BAB VII RETRIBUSI TEMPAT REKREAS! DAN OLAHRAGA Bagian Kesatu Nama, Objek, Subjek dan Wajib Retribusi Pasal 37 Dengan Nama Retriousi Tempat Rekreasi dan Olahrega dipungut Retribusi atas Pelayanan/Pemanfaatan tempat Rekreasi dan Olahraga yang dimiliki dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah. Pasal 38 (1) Objek Retribusi tempat Rekreasi dan Olahraga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) quruf e adalah pelayanan tempat rekrasi, pariwisata dan olahraga yang disediakan, dimiliki dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah (2) Dikecualikan dari objek retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pelayanan ternpat rekreasi, pariwisata dan olahraga yang disediakan, dimiliki dan/atau dikelola oleh Pemerintah, BUMN, BUMD dan Pihak Swaste. Pasal 39 (1) Subjek Retribusi tempat rekreasi dan olahraga adalah orang pribadi atau badan hukum yang menggunakan fasilitas tempat rekreasi dan olahraga; (2) Wajib Retribusi tempat rekreasi dan olahraga adalah orang pribadi atau badan hukum yang menurut ketentuan Peraturan Perundang- undangan retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran retribusi termasuk pemungut atau pemotong retribusi tempat rekreasi dan olahraga -12- Bagian Kedua Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa Pasal 40 Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan jenis dan fasilitas yang digunakan dan waktu pemakaian serta pelayanan. Bagian Ketiga Prinsip yang dianut dalarh Penetapan‘Struktur dan Besarnya Tarif R@tribusi Pasal 41 Prinsip dan sasaran dalam penetapan tarif vetribusi didasarkan pada tujuan untuk memperoleh keuntungan yang layak sebagaimana keuntungan yang pantas diterima oleh pengusaha swasta sejenis yang beroperasi secara efisien dan berorientasi pada harga pasar. Bagian Keempat Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi Pasal 42 Struktur dan besarnya Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga tercantum dalam Lampiran V yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini, BAB VIII RETRIBUS! PENJUALAN PRODUKSI USAHA DAERAH Bagian Kesatu Nama, Objek, Subjek dan Wajib Retribusi Pasal 43 Dengan Nama Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah dipungut Retribusi atas Pelayanan Penjualan Produksi Usaha Daerah yang dimiliki dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah. Pasal 44 (1) Objek Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf f adalah pelayanan penjualan produksi usaha daerah yang disediakan, dimiliki dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah yang terdifi dari a. benih/bibit tanaman pangan; b. hibit ternak; dan c. bibitbenih ikan, (2) Dikecualikan dari objek retribusi sebagaiinana dimaksud pada ayat (1) adalah penjualan produksi usaha daerah yang disediakan, dimiliki dan/atau dikelola oleh Pemerintah, BUMN, BUMD dan Pihak Swasta. -13- Pasal 45 (1) Subjek Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah adalah orang pribadi atau badan hukum yang mendapat jasa_pelayanan penjualan produxsi usaha daerah. (2) Wajib Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah adalah orang pribadi atau badan fhukum yang menurut ketentuan Peraturan Perundang-undangan retribusi diwajibkan untuk —melakukan pembayaran retribusi termasuk pemungul a atau pemotong retribusi penjualan produksi usaha daer’h. ¢ Bagian Kedua Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa Pasal 46 Tingkat penggunean jasa diukur berdasarkar jenis, jumlah serta kualitas hasil produksi usaha daerah. Bagian Ketiga Prinsip yang dianut dalam Penetapan Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi Pasal 47 Prinsip dan sasaran dalarn psnetapan tarif retribusi didasarkan pada tujuan untuk memperoleh keuntungan yang layak sebagaimana keuntungan yang pantas diterima oleh pengusaha swasta sejenis yang beroperasi secara efisien dan berorientasi pada harga pasar. Bagian Keempat Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi Pasal 48 Struktur dan besarnya Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah tercantum dalam lampiran VI yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini BAB IX WILAYAH PEMUNGUTAN Pasal 49 Wilayah Pemungutan Retribusi adalah di wilayah daerah BABX PENENTUAN PEMBAYARAN, TEMPAT PEMBAYARAN, ANGSURAN DAN PENUNDAAN PEMBAYARAN Pasal 50 (1) Pembayaran retribusi dilakukan di Kas Daerah ata: tempat lain yang ditunjuk dengan menggunakan SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan dalam jangka waktu paling lama 1 x 24 jam. ade (2) Dalam hal pembayaran dilakukan ditempat lain yang ditunjuk sebagaimaina dimaksud pada ayat (1) hasil penerimaan retribusi disetor ke Kas Daerah. (3) Apabila pembayaran retribusi dilakukan setelah lewat waktu yang telah ditentukan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) maka dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen) dengan menerbitkan STRD. Pasal 51 (1) Pembayaran retribus: dilakukan secara'tunai/lunas; (2) Pembayaran retribusi sebagairnana dimaksud pada ayat (1) diberikan tanda bukti pembayaran; (3) Setiap pembayaran dicatat dalam buku penerimaan; (4) Tata cara pembayaran retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Gubernur. BAB XI SANKSI ADMINISTRASI Pasal 52 Dalam hal wajib Retribusi tidak membayar tepat pada waktunya atau kurang membayar. dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen) setiap bulan dari besarnya retribus! yang terutang yang tidak atau kurang bayar dan ditagih dengan menggunakan STRD. Pasal 53 Pejabat dan/atau petugas yang ditunjuk tidak melaksanakan pemungutan, penyetoran, pencatatan dan pelaporan dengan benar sesuai ketentuan yang berlaku dikenakan sanksi administrasi sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan. BAB XII PENAGIHAN Pasal 54 (1) Retribusi dipungut dengan menggunakan SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan; (2) Dokumen lain yang dipersamakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa kupon, karcis dan kartu berlangganan; (3) Dalam hal Wajib Retribusi tertentu tidak merebayar tepat waktu atau kurang membayar, dikenakan sanksi administratif berupa bunga sebesar 2% (dua persen) setiap bulan dari retribusi yang terutang yang tidak atau kurang dibayar dan ditagin dengan menggunakan STRD; (4) 5 7 (8) 2 3) 4 (5) a @) -15- Penagihan retribusi sebagaimana dimaksud paca ayat (3) didahului dengan surat teguran; Pengeluaran surat teguran/peringatan/surat lain yang sejenis sebagai awal tindakan pelaksanaan _penagihan _retribusi dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari sejak jah tempo pembayaran; Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah tanggal surat teguran/peringatanisurat lain yang sejenis sebagaimana yang dimaksud pada ayat (5), Wajib Retribusi harus melunasi retribusinya yang terutang; * Surat teguran, peringatan/surat lain yang sejenis sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dikeluarkan oleh Pejabat yang ditunjuk; Tata cara pelaksanaan pemungutan retribusi ditetapkan dengan Peraturan Gubernur. BAB Xill KEDALUWARSA PENAGIHAN Pasal 55 Hak untuk melakukan penagihan Retribusi menjadi kedaluwarsa setelah melampaui waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejak saat terutangnya Retribusi, kecuali jika Wajib Retribusi melakukan tindak pidana dibidang Retribusi Kedaluwarsa penagihan Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tertangguh jika: a. diterbitkan Surat Teguran; atau b. ada pengakuan utang Retribusi dari Wajib Retribusi, baik langsung maupun tidak langsung. Dalam hal diterbitkan Surat Teguran sebagaimaria dimaksud pada ayat (2) huruf a, kedaluwarsa penagihan terhitung sejak tanggal diterimanya Surat Teguran tersebut. Pengakuan utang Retribusi secara_langoung sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b adalah wajib Retribusi dengan kesadarannya menyatakan masih mempunyai utang Retribusi dan belum melunasinya kepada Pemerintuh Daerah. Pengakuan utang Retribusi secara tidak langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b dapat diketahui dari pengajuan permohonan angsuran atau penundaan pembayaran dan permohonan keberatan oleh Wajib Retribusi. Pasal 56 Piutang Retribusi yang tidak mungkin ditagih lagi karena hak untuk melakukan penagihan sudah kedaluwarsa dapat dihapuskan; Gubernur menetapkan Keputusan Penghapusan Piutang Retribusi yang sudah kedaluwarsa sebagaimana dimaksud pada ayat (1); (3) (1) (2) S qa Rn (2) Q) -16- Tata cara penghapusan piutang retribusi yang sudah kedaluwarsa diatur dalam Peraturan Gubernur. BAB XIV PELAKSANAAN PEMUNGUTAN, MASA RETRIBUS! DAN SAAT RETRIBUSI TERUTANG Pasal, 67 * Pemungutani retribusi tidak dapat diborongkan; Retribusi dipungut dengan menggunakan SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan; Retribusi dipungut oleh Bendaharawan Khusus Penerima yang diangkat oleh Gubernur. Pasal 58 Masa retribusi adalah jangka waktu yang lamanya disesuaikan dengan pelayanar; Saat terutangnya retribusi adalah pada saat diterbitkannya SKRD atau dokumen iain yang dipersamakan. Pasal 59 Pemanfaatan dari masing-masing jenis retribusi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, Pasal 19, Pasal 25, Pasal 36, Pasal 42 dan Pasal 48 diutamakan untuk merdanai kegiatan yang berkaitan langsung dengan penyelenggaraani pelayanan yang bersangkutan; Besamnya alokasi pemanfaatan penerimaan retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dalam Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah pada setiap tahun anggaran. BAB XV PENGURANGAN, KERINGANAN, ATAU PEMBEBASAN RETRIBUSI Pasal 60 Gubernur dapat memberikan pengurangan, keringanan dan pembebasan retribusi; Tata cara pemberian pengurangan, keringanan dan pembebasan retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Gubernur. “17- BAB XVI PEMBETULAN, PENGURANGAN KETETAPAN, PENGHAPUSAN DAN PEMBATALAN. Pasal 61 Wajib Retribusi dapat mengajukan permohonan pembetulan SKRD dan STRD yang dalam penerbitannya terdapat kesalahan tulis, kesalahan hitung dan/atau kekeliryan dalam penerapan Peraturan Perundang-tndangan Retribusi Daerah Wajib retribusi dapat mengajukan pembatalan permohonan pengurangan atau penghapusan sanksi administvasi berupa bunga dan kenaikan retribusi yang terutang dalam hal sarksi tersebut dikenakan ‘arena kekhilafan Wajib Retribusi atau bukan karena kesalahannya; Wajib retribusi dapat mengajukan permohonan pengurangan atau pembatalan ketetapan retribusi yang tidak benar; permohonan pembetulan, pengurangan ketetapan, penghapusan atau pengurangan sanksi administrasi dan — pembatalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai dengan ayat (3) harus disampaikan secara tertulis kepada Gubernur atau: Pejabat yang ditunjuk paling lama 3 (tiga) bulan sejak tanggal diterima SKRD atau STRD dengan memberikan alasan’ yang jelas dan meyakinkan untuk mendukung permohonannya; Keputusan atas permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dikeluarkan oleh Gubernur atau Pejabat yang ditunjuk paling lama 6 (enam) bulan sejak surat permohonan diterima; Apabila setelah lewat waktu 6 (enam) bulan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) Gubernur arau Pejabat yang ditunjuk tidak memberi keputusan, maka permohonan pembetulan, pengurangan ketetapan, penghapusan atau pengurangan sanksi administrasi dan pembatalan dianggap dikabulkan. Pasal 62 Atas kelebihan pembayaran Retribusi, Wajib Retribusi dapat mengajukan permohonan pengembalian kepada Gubernur; Gubernur dalarn jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan, sejak diterimanya permohonan pengembalian kelebihan pembayaran Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus memberikan keputusan; Apabila jangka waktu sebagaimaria dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) telah dilampaui dan Kepala Daerah tidak memberikan suatu keputusan, permohonan pengemibalian pembayaran Pajak atau Retribusi dianggap dikabulkan dan SKPDLB atau SKRDLB harus diterbitkan dalam jangka waktu paling lama 4 (satu) bulan. Pasal 63 Pengembalian sebayaimana dimaksud dalam pasal 18 ayat (1) dilakukan dengan menerbitkan surat perintan membayar kelebihan retribusi; B (3 (4) (5) (6) (2) (3 4 6 ) (2) -18- Kelebihan pembayaran retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diperhitungkan dengan pembayaran_ retribusi selanjutnya; Perhitungan pengembalian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diterbitkan bukti beruga pemindahbukuan yang berlaku juga sebagai bukti pembayaran; Pengembalian kelebihan: pembayaran Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) bulan sejak diterbitkanny& SKRDLB: Jika pengembalian kelebihan pemBayaran Retribusi dilakukan setelah lewat 2 (dua) bulan, Gubernur memberikan imbalan bunga sebesar 2% (dua persen) sebulan atas keterlambatan pembayaran kelebinan pembayaran Retribusi; Tata cara pengembalian kelebihan pembayaran Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Gubernur. BAB XVII KEBERATAN Pasal 64 Dalam jangxa waktu paling lama 3 (tiga) bulan, Wajib Retribusi Daerah capat mengajukan keberatan kepada Gubernur atau Pejabat yang ditunjuk atas SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan; Pengajuzn keberatan tidak menunda kewajiban membayar retribusi daerah dan pelaksanaan Penagihan Retribusi Daerah; Dalam jangka waktu paling 'ama 6 (enam) bulan, Gubernur harus memberi Keputusan atas keberatan yang diajukan dengan menerbitkan Surat Keputusan Keberatan; Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (3) telah lewat dan Gubernur tidak memberi suatu Keputusan, keberatan yang diajukan tersebut dianggap dikabulkan; Jika pengajuan keberatan dikabulkan sebagian atau seluruhnya, kelebihan pembayaran Retribusi dikembalikan dengan ditambah imbalan bunga sebesar 2 % (dua persen) sebulan untuk paling lama 12 (dua belas) bulan. BAB XVIII PENINJAUAN TARIF RETRIBUS! Pasal 65 Tarif Retribusi ditinjau kemballi paling lama 3 (tiga) tahun sekali; Peninjauan tarif retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan memperhatikan indeks harga dan perkembangan - perekonomian; (1) (4 (3 -19- Penetapan tarif Retribusi sezagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Gubernur, BAB XIX INSENTIF PEMUNGUTAN Pasal 66 SKPD/unit kerja yang melakukan pémungutan retribusi dapat diberikan insentif atas dasar pencapaian kinerja tertentu; Pemberian insentif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan melalui APBD pada DPA masing-masing SKPD/unit kerja; Tata cara pemberian dan pemanfaatan insentif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Gubernur yang berpedoman pada Peraturan Pemerintah. BAB XX PEMBINAAN DAN PENGAWASAN | Pasal 67 Pengawasan atas pelaksanaan ketentuan dalam Peraturan Daerah ini dilaksanakan oleh SKPO terkait; Pembinaan administrasi pungutan retribusi atas pelayanan jasa usaha secara teknis fungsional dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan & Asset Daerah dan Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara. BAE XX! PENYIDIKAN Pasal 68 Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan Pemerintah Daerah diberi wewenang khusus sebagai Penyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidana dibidang Retribusi Daerah, sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Hukum Acara Pidana Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah Pejabat Pegawai negeri Sipil tertentu di lingkungan Pemerintah Daerah yang diangkat oleh Pejabat yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Wewenang penyidik sebagaimana dirnaksud pada ayat (1) adalah 204 a. menerima, mencari, mengumpulkan, dan meneliti keterangan atau laporan berkenaan dengan tindak pidana di bidang Retribusi Daerah agar keterarigan atau laporan tersebut menjadi lebih lengkap dan’jelas; . b. meneliti, mencari, dan mengumpulkan keterangan mengenai orang pribadi atau Badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tinaak pidana Retribusi Daerah; c. meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi atau Badan sehubungan dengan tindak. wpidana di bidang Retribusi Daerah; d. memeriksa buku, catatan, dan dokumen lain berkenaan dengan tindak pidana di bidang Retribusi Daerah; e. melakukan penggeledukan untuk mendapatkan bahan bukti pembukuan, pencatatan, dan dokumen lain, serta melakukan penyitaan terhadap bahan bukti tersebut; f,_meminta bantuan tenage ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana di bidang retribusi Daerah; g. menyuruh berhenti dan/atau = melarang ~~ seseorang meninggalkan ruangan atau tempat pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa identitas orang, benda, dan/atau dokumen yang dibawa; h. memotret_seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana Retribusi Daerah; i, _memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi; j. menghentikan penyidikan; dan/atau k. melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana dibidang Retribusi Deerah sesuai dengar, ketentuan Peraturan Perundang-undangan Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memberitahukan dimulainya penyidikan dan menyampaikan hasi! penyidikannya kepada Penuntut Umum melalui Penyidik Pejabat Polisi Negara Republik Indongsia, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Hukum Acara Pidana. BAB XXII KETENTUAN PIDANA Pasal 69 Wajib Retribusi yang tidak melaksanakan kewajibannya sehingga merugikan Keuangan Daerah diancam pidana kurungan paling lama (tiga) bulan atau denda paling banyak 3 (tiga) kali jumlah Retribusi terutang yang tidak atau kurang dibayar. Bote BAB XXIIL KETENTUAN PERALIHAN Pasal 70 Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, maka retribusi yang terutang berdasarkan Peraturan Daerah tentang Retribusi mengenai jenis Retribusi Jasa Usaha, masih dapat ditagin selama jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak saat terutang retribusi * BAB XXIV KETENTUAN PENUTUP Pasal 71 Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku maka a. Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat | Sulawesi Tenggara Nomor 17 Tahun 1996 tentang Perubahan Pertama Peraturan Daerah Tingkat | Sulawesi Tenggara Nomor 13 Tahun 1983 tentang Sewa Rumah Daerah, . Peraturan Daerah Propins: Daerah Tingkat | Sulawesi Tenggara Nomor 8 Tahun 1998 tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah; Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat | Sulawesi Tenggara Nomor 9 Tahun 1998 tentang Retribusi_ Penginapan/ Pesanggrahan/Villa; |. Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat | Sulawesi Tenggara Nomor 11 Tahun 1998 tertang Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga; . Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat | Sulawesi Tenggara Nomor 12 Tahun 1998 tentang Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah; Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara Nomor 6 Tahun 2004 tentang Pengelolaan Pelabuhan Penyeberangan; . Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara Nomor 3 Tahun 2006 tentang Retribusi Pemanfaatan Fasilitas Balai Pelatihan Pada Unit Pelaksana Teknis Dinas Lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara: Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara Nomor 6 Tahun 2007 tentang Retribusi Jasa Pelayanan dan Pemanfaatan Fasilitas Sisi Darat Bandar Udara Wolter Monginsidi Kendari; Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara Nomor 8 Tahun 2007 tentang Pergelolaan Tempat Parkir Khusus Milik Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara; dicabut dan dinyatakan tidak berlaku -22- Pasal 72 Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai peraturan pelaksanaannya, akan ditetapkan lebih lanjut dengan Peraturan Gubernur. Pasal 73 Peraturan Daerah ini mula berlaku patfa tanggal diundangkan. Agar‘ setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara. Ditetapkan di Kendari Pada tanggal 49 #b2eae 2012 GUBERNUR SULAWESI TENGGARA, H. NUK ALAM Diundangkan di Kendari 29 Febtuen’ 2012 eS PROVINSI KAWES) eaeoare LEMBARAN DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012 -23- PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI JASA UBAHA, UMUM Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan,pelaksanaan pembangunan dan pelayanan masyarakat di daerah diperlukan dukungan dana yang bersumber dari pendapatan asli daerah, sehingga pengelolaan retribusi daerah sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah perlu dilaksanakan secara optimal Dengan telah ditetapkannya Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah menegaskan bahwa semua pungutan daerah baik pajak daerah maupun retribusi daerah yang telah ditetapkan berdasarkan unaang-undang nomor 34 Tahun 2000 tentang perubahan atas Undang-undang nomor 19 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah harus disesuaikan dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009. Bahwa retribusi pemakaian kekayaan daerah, retribusi ternpat khusus parkir, retribusi_ tempat penginapan/pesanggarahan/villa, retribusi__ pelayanan kepelabuhanan, retribusi tempat rekreasi dan olah raga dan retribusi penjualan produksi usaha daerah merupakan jenis retribusi jasa usaha yang dapat dikelola oleh daerah dan untuk memiberikan kepastian hukum dalam hal pemungutannya maka perlu diatur dalam Feraturan Daerah |. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Cukup jelas Pasal 2 : Cukup jelas Pasal 3 Cukup jelas Pasal 4 : Pelayanan atas pemakaian kekayaan daerah meliputi: pemakaian tanah, pemakaian gedung dan bangunan, pemakaian laboratorium dan pemakaian kendaraan, alat-alat berat dan peralatan lainnya Pasal 5 Cukup jelas Pasal 6 : Cukup jelas Pasal 7 Pasal 8 Pasal 9 Pasal 10 Pasal 11 Pasal 12 Pasal 13 Pasal 14 Pasal 15 Pasal 16 Pasal 17 Pasal 18 Pasal 19 Pasal 20 Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23 Pasal 24 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 27 Pasal 28 Pasal 29 Pasal 31 Pasal 32 24. > Cukup jelas Cukup jelas : Pelayanan tempat khusus parkir meliputi tempat khusus parkir yang disediakan oleh Pemerintah Daerah > Cukup jelas Cukup jelas Cukup jelas Cukup jelas Cukup jelas Cukup jelas Cukup jelas Cukup jelas : Cukup jelas : Cukup jelas : Objek retribusi tempat penginapan/pesanggarahan/villa dan asrama yang disediakan dimiliki dan/atau dikelola oleh pemerintah daerah meliputi : tempat penginapan yang dikelola oleh Pemerintah Daerah, asrama_ kantor penghubung. Cukup jelas Cukup jelas Cukup jelas > Cukup jelas > Cukup jelas Pengelolaan pelabuhan meliputi pengelolaan Pelabuhan Penyeberangan Lintas Kabupaten/Kota. : Cukup jelas. : Cukup jelas Cukup jelas : Cukup jelas Cukup jelas Pasal 33 Pasal 34 Pasal 35 Pasal 36 Pasal 37 Pasal 38 Pasal 39 Pasal 40 Pasal 41 Pasal 42 Pasal 43 Pasal 44 ayat(1) : Pasal 45 Pasal 46 Pasal 47 Pasal 48 Pasal 49 Pasal 50 . Pasal 51 Pasal 52 Pasal 53 Pasal 54 Cukup jelas : Cukup jelas > Cukup jelas > Cukup jelas : Pelayanan tempat rekreasi dan olah raga meliputi pantai segi tiga teluk, pantai maya ifia, pemakaian kolam renang, pemakaian gedung olah raga, pamakaian stadion lakidende, lapangan tenis, penggunaan fasilitas lapangan golf, penggunaan lapangan tembak dan penggunaan tribune dayung yang dikelola cleh pemerintah daerah. : Cukup jelas Cukup jelas : Cukup jelas : Cukup jelas > Cukup jelas Cukup jelas Pelayanan atas produksi usaha daerah meliputi ; penjualan produksi atas hasil-hasil pertanian, perkebunan, perilanan dan kelautan, peternakan dan kesehatan hewan Benih/bibit dan komoditi yang dihasilkan oleh pertanian dan hortikultura kehutanan, perkebunan, peternakan dan kesehatan hewan serta perikanan yang diedarkan kepada masyarakat merupakan tiasil seleksi dan bermutu baik yang dibuktikan dengan sertifikasi/abel. : Cukup jelas Cukup jelas : Cukup jelas Cukup jelas > Cukup jelas : Cukup jelas : Cukup jelas : Cukup jelas Cukup jelas > Cukup jelas Pasal 55 Pasal 56 Pasal 57 ayat (1) ayat (2) Pasal 58 Pasal 59 Pasal 60 Pasal 61 Pasal 62 Pasal 63 Pasal 64 Pasal 65 Pasal 66 Pasal 67 Pasal 68 Pasal 69 Pasal 70 Pasal 71 Pasal 72 Pasal 73 -26- : Cukup jelas Cukup ielas : Yang dimaksud dengan tidak dapat diborongkan adalah bahwa selruh proses kegiatan pemungutan retribusi tidak dapat diserahkan kepada pihak ketiga dalam hal proses penentuan tarif, penetapan ‘fetribusi terutang, pengawasan penyetoran retribusi dan penagifan retribusi tetapi tidak berarti bahwa Pemerintah Daerah tidak dapat bekerjasama dengan Pihak Ketiga ramun dengan sangat selektif dapat saja Pemerintah Daerah melakukan kerjasama sebagian tugas pemungutan dengan badan-badan tertentu yang memiiliki profesionalise dengan pertimbangan logika efisien Yang dimaksud dengan dokumen lain yang dipersamakan adalah suatu dokumen yang menentukan besarnya jumlah pokok retribusi sebagai rengganti SKRD. Cukup jelas : Cukup jelas Cukup jelas : Cukup jelas Cukup jelas : Cukup jelas Cukup jelas : Cukup jelas > Cukup jelas Cukup jelas : Cukup jelas : Cukup jelas : Cukup jelas : Cukup jelas Cukup jelas > Cukup jelas No. 1 JENIS PELAYANAN ‘SATUAN RETRIBUSI | KET | PEMAKAIAN (Rp) | | A. PEMAKAIAN TANAH DINAS PERTANIAN | 4. Sewa Lahan Sawa Musim/tanamyna 1.000.000, | 2. Sewa Lahan Tegalan untuk Padi Gogo Musimitananvha 500,000. | 3. Sewa Lahan Tegalan Tanarran Palawija ieim/tanam/ha, | 500.000.- | DINAS PERHUBUNGAN | 4. Tanah Tidak Diperkeras 2rBulan 250,-| 2. Tanah Diperkeras M2/Bulan 500, 3. Tanah Kosong Untuk Agrobisnis M2/Bulan 40,- 4. Pemasangan Reklame 41) Satu sisi pandang tanpa iampu | w2ruian 14,000,- 2) Salu sisi pandang pakai lampu atau dua sisi pandang tanpa lamou ‘MarButan “28.000, 3) Dua sisi pandang pakai lampu atau tiga sisi pandang tanpa lamou Ma/Bulan 56.000, 4) Tiga sisi pandang pakai lampu atav ‘empat sisi pandang tanpa lampu 'a2/Butan 112,000,- 5) Empat sisi pandang atau lebik pakai lampu M2/Bulan 224.000,- 5. Pemasangan Reklame dengan | ‘menggunakan tiang pancang selain dikenakan sewa pemasangan rekiame, dikenakan sewa tiang pancang Martahun | 28.000,- | UPTO Tahura Nipa-Nipa | 1) Sewa Lahan | Hartahun 3.5000.000,- 2) Lahan Usaha Lokasi/Bulen 50.000,~ 3) Kios dan Tempat Usaha UniBulan 100.096, PEMAKAIAN GEDUNG DAN BANGUNAN | AULA a. Aula BPMPD Hari 250,000,- . Aula Dinas Koperasi dan UMKM | Hari 400.000, ¢. Aula Dinas Nakertrans Hari 100.000.- d. Aula UPTD Balai Latihan Masyaranat | Hari | 25.000,- @. Aula Dinas Kehutanan | Hari 4.000.000.- | f, Aula Dinas Perindag Hari 500.000, 4g. Aula Dinas Pendidikan Hari 2.000.000, h Aula Asrama BPKB | Hari 780,000,- GEDUNG DAN BANGUNAN ' a. Gedung Baruga Sapta Pesona Diskebpar Hari 3.000.000,- | b. Gedung Dinas Pertanian Tahun 10.000 000, = Rumah Potong Hewan | Tahun 40.000.000,- | ¢. Gedung UPTO Bapelkes Hari 800,000,- Ruang kelas Hari 175,000, ~ Kamar Asrama (AC) Hari | 37°50. - Sewa Kamar Asrama (Non AC) Hari 15.000,- 4, Gedung Pertemuan Dinas Koperasi & UMKM, Hari 200.000.- - Sewa Kamar Hari 15.000,- ¢. Gedung Pertemuan Dinas Kehutanan Hari 250.000,- {, Gedung Asrama UPTO Balai Perlindungan Tanaman Perkebunan Har 200.000 9. Gedung Pertemuan Dinas Pendidikan Hari 250.000,- LAMPIRAN |: PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWES! TENGGARA NOMOR : 2012 TANGGAL : 2012 TENTANG RETRIBUSI JASA USAHA TARIF RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH —— aR AN TARE hy Gedung Badan Bikiat ~ Asrama (termasuix aula dan/atau kelas) ~ Aula = Kelas j. Gedung Serbaguna RSJ |. Sewa Kamar UPTD Balai Latihan Masyarakat k Sewa Kamar BPMPO |. Sewa Kamar Asrama BPKB GEDUNG DAN BANGUNAN SERTA. PELATARAN Eks. MTQ. 4. Gerlung utama | (Eks Bangunan VIP) ~ Siang = Malam 2. Gedung Il (Eks Bangunan Seritilawa) urtuk pesta 3. Pelataran sisi timur Tugu Persatuan untuk festival seni 4, Pelataran Tengah/Sisi Barat Tugu Persatuan 4) Kegiatan Expo 2). Kegiatan promosiikomersial 3) Non-komersial 4) Konser Musik = Artis bu kota Ais lokal 5) Kegiatan keagamaan, sosil, budaya dan pendidikan 6) Kegiatan pemerintah non-komersi! 5. Pelataran Parkir barat 4) Promosi produk 2) Konser music iokal 3) Kegiatan non-komersil 6. Pemakaian pelataran parkir selatan 7. Pemekaian pelataren parkir utara Pemakaian untuk pemasangan reklame dan sejenisnya Pemakaian untuk pemasangan spanduk komersil Lokasi Eks. MTQ 1. Daya lstrk 5.000-10.600 watt 2, Daya listrik 40.600-23.000 watt 3. Daya listrik 23.000-33.000 watt 4, Daya listrik $3.000-66.000 watt 5, Daya listrik 66.000-150.000 watt 6. Daya listrik 15,000-250,000 watt 7. Daya listrik 25,000-560.00 watt GEDUNG TERMINAL BANDARA HALUOLEO 1. Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara 2. Pelayanan Jasa Penyimpanan Pesawat Udara 1) Dalam Negeri 2) Luar Negeri 3. Pelayanan Jasa Pemakaian Garbarata 1) Penerbangan Daiam Nege:i 2) Penerbangan tuar Negeri = sd, 100 Ton + sd. 200 Ton + s.d.300 Ton = Diatas 300 Ton 4, Pelayanan Jasa Pemakaian Conter Pelaporan (check in counter) 1) Penerbangan Dalam Negeri 2), Penerbangan Luar Negeri | Herilorang, Hari Hari Hari Hariforang Hari Hari Hag Hari Heri Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hadi Hari Hari Hari Hari Tahun Buah/Bulan Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Penumpang 1000 kg/12 jam atau bagiannya 1000 kg/1?2 jam atau bagiannya Biok on/Blok offjam Pesawat Pesawat Pesawat Pesawat Penumpang Penumpang 20.000,- 500.000,- 450.000.~ 200.000, 2.500 10.000. 10.000,- 41,000.000,- 4.506 000,- 2.800,000,- 1.500.000.- | 3.000.000, 3,000.00 1.000.000,- 3.000.000, 1,000.000,- 1.000.000,- 750.000,- 1.800.000, 750,000, 750,000, 750,000, 750.000,- 41,500.000,- 150.000,- 287.500,- 575.000 4.180.000, 2.300.000, 4,800.000,- 9.200.000, - 18.400.000,- 24.000,- 2.330,- 131.222- 200.000,- 65.616,- 164.928,- 274.878, 310.346,- 2,000,- 7.984. 5, Pelayanan Jasa Penumpuken Barang dalam Gudang di Bandar Udara 1). Barang impor ‘a, Masa! (Hari ke 4 sid Hari k2 3) b. Masa Il (Hari ke 4 sid Hari ke 10) ©. Masa lll (Hari ke 11 sid Hari ke 20) d. Masa ke IV (Hari ke 21 dst) 2) Barang Ekspor a. Masa | (Hari ke 1 sid Hari ke 3) b._ Masa Il (Hari ke 4 dst) 3) Barang antar Bandara Dalam Negeri 1. Masa | (Hari ke 1 s/d Hari ke 3) 2. Masci Il (Hari ke 4 dst) 6 Penyewaan ruangan yang nvelakukan kegiatan usaha. Selain dikenakan tarit sewa ruangan, dikenakan pungutaa tambahan (konsensi) 7. Usaha pemasangan reklame melalui closed circuit televise (CCTV), selain dikenakan sewa ruangan, dikenakan pungutan tambahan (konsensi) 8. Sewa ruangan untuk promosi berupa peragaan (display) produk 8, Shoting film pemoiretan dan promosi ‘a. Shoting film b. Pemotretan 6, Promosi tanpa counter d._Promosi dengan counter 10. Pemakaian ruang tunggu khust's (CiP/Commercial Imortant Person Room) atau VIP Room Bahteramas 14, Sewa Ruangan 1) Didalam terminal ~ Terbuka tanpa AG - Tertutup tanpa AC Terbuka dengan AC = Tertutup dengan AC 2). Dituar terminat = Terbuka tanpa AC + Tertutup tanpa AC ~ Terbuka dengan AC + _Tertutup dengan AC 42. Tanda masuk kawasan terbatas di Bander Udara ~ Orang 4) Umum (1) Harian (2) Bulanan (3) Tahunan 2) Perusahaan Penerbangan (1 Bulanan (2) Tahunan 3) Perusahaan Non Penerbangan (1) Bulanan (2) Tahunan + Sedanipick-up/jeep 1) Umum (1) Haran 7 (2) Bulanan (3) Tahunan 2) Perusahaan Penerbangan (1) Bulanan (2) Tahunan 3) Perusahaan Non Penerbangan (1) Bulanan (2) Tahunan ~ Sepeda Motor 4) Umum (1) Harian (2) Bulanan kg KgiHari KglHari kgiHari Kg KgiHari Kg KglHari Konsesioner Konsesioner Ma/ulan Heri Hari Hari Hari Jam M2iBulan M2/Bulan M2iBulan M2iBulan M2/Bulan M2/Bulan ‘M2/Bulen Ma/Bulen Orang Orang Orang ‘Orang Orang Orang Orang Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Max. 6 % total jual Max. 8% total jual 50.000, 280,000, 72.000, 14.000, 28.000. i 300.006, 18.000,- 22.000,- 24.000, 30.000. 12.000,- 16,000,- 18,000,- 24.000,- 20.000,- 32.000, 320.000. 10.000,- 40.000,- 16,000,- 60.000,- 30.000,- 64.000,- 640.000,- 20.000,- 80.000.- 30.000,- 100.000, - 20.000, 40.000.- aa 2) Pérusahean Penersangan (1) Bulanan Unit 20.000,- (2) Tahunan Unit 200.000, 3) Perusahean Non Penervangan | (1) Bulanan | uni | 15.000, (2) Tahunan Unit | 60.000, ~ Trukbusftangki, dsb | 4) Umum (1) Harian | Unit 40.000, (2) Bulanan Unit 90.006, (3) Tahuriar Unit 600.000. 2) Perusahaan Penerbangan v : (1) Bulanan Unit 20.000,- (2) Tahunan Unit 200.000, 3) Perusahaan Non Penerbangan (1) Bulanan Unit 24.000,- (2) Tahunan Unit 240.000.- 19, Pas masuk ke enjungan pengantar (waving galeni) | ‘Orang 2.000,- 414, Tarif penggunaan air minum, lstrik dan, telepon 1) Air minum - PDAM we Tarif PDAM + 10% ~ _Pribadi Mw Tarif PDAM + 10% 2) Listrik KWH Tarif Listrik + 10 % 3) Telepon Biaya Pengganti pemekaian Sambungan intercom cabang/bulan 20.000,- Biaya penggantian pemakaian telepon Pulsa [Tarif Telkom + 10 % Biaya penggantian pemakaian | telepon interlokal perbulan melalui sentral bandar udara Pulsa Hari Tekkom + 10% ‘SEWA RUMAH DINAS DINAS KESEHATAN 4. Rumah Dinas UPTD LABKES Tipe C Hari | 25.000,- 2 Rumah Dinas UPTD LABKES Tipe D | Hari | 20.000. | | | } RUMAH SAKIT JIWA KENDARI | | 4. Sewa Geaung Serbaguna | Hari | 300.000. | 2. Sewa Rumah | ‘a. Tipe B Hari 25,000, b. Tipe Hari | 20.000,- c. Tipe D Hari | 15.000, ¢. Tipe E Hari | 10,000,- SEWA RUMAH DAERAH | 1. Luas bangunan 36 - 95 M? (Type C -D - E) 4) Type 21 Bulan 2) ype 36 Bulan 3) Type 40 Bulan 4) Type 45 Bulan 5) Type 60 Bulan 6) Type 54 Bulan 7) Type 60 Bulan 8) Type 63 Bulan 9) Type 66 Bulan 40) Type 70 Bulan 11) Type 72 Bulan 12) Type 75 Bulan 13) Type 86 Bulan 414) Type 86 Bulan 18) Type 90 Bulan 16) Type 95 Bulan 2, Luas bangunan 96 - 185 hf? (Type B) 41) Type 96 Bulan 2) Type 100 Bulan 3) Type 115 Bulan 4) Type 120 Bulan | 8) Type 123 al Bulan a 768.000 6) Type 135 Bulan 181.000,- 7) Type 140 Bulan 187.800, 8) Type 142 Bulan 190,50¢, 9) Type 148 | Bulan 198.500,- 10) Type 150 Bulan 41) Type 165, Bulan 12) Type 175, Bulan 234.800,- 13) Type 180 Bulan 241,500, 14) Type 185 Bulan 248,200,- 3. Luas bangunan 185 M? > (Type A) 1) Type 188 Bulan: 286,800,- 2) Type 190 Bulan 293.000, 3) Type 200 Bulen 308.400, 4) Type 220 Bulan 339,200,. 5) Type 240 Bulan 370.C00,- 6) Type 250 | Bulan 385.500,- 7) Type 300 Bulan 462.600.- F. | PEMAKAIAN KENDARAAN ALAT-ALAT BERAT DAN PERALATAN LAINNYA. 1, | DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI 4, Sewa Traktor 4WD- Pakai 75.000,- 2. Sewa Hand T-aktor Pakai 50.000,- 2, | DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN Pemakaian Fasililas dan Pelayanan Jasa Pelabuhan. I Dok/Gelanggang Kapal ikan 4. 01 Gt, sampai dengan 10 Gt Hari 50.000,- 2. 11 Gt, sampai dengan 20 Gt. Hari ] 75.000,- 3. 216i. ke atas Hai 100.000,- 4. Fasililas tambavlabuh | Hari 28.000,- Jasa Perbengkelan Sarana Penangkapen Ikan ‘1. Rlongkar pasang mesin kapal penargkap ‘kan 1) 1.PK sampai dengan 10 PK ! Unit 0.000, 2) 11.PK sampai dengan 50 PK Unit 100.900,- 3) 51 PK sampai dengan 1000 PK Unit 150.000,- 4) 100 P« ke alas Unit 200.000, 2. Jasa Bubutan: 1) Bubutan As Mesin Kapal: = 4 (satu) incl Buah 100.000, = 2 (dua) inci Buah 125.000, = 3 (tiga) inci Buah 150.000, 2). Bubutan propellerfoaling-naling mesin | kapal = 1 (satu) inci | Buah 100.000,- 2 (dua) inci Buah i 150.000,- = 3 ga) inci Buah 200,000) 3), Bubutan wings Buah | 4100.000,- 3. Las Listrik: 1) pres lahar Buah §,000,- 2) cabut baut Til 7.000, 3) sambung As Propeller | *ukuran 4 (satu) inci Batang 50,000,- - —ukuran 2 (dua! \ Batang 100.000,- = ukuran 3 (tiga) inci Batang 150,000,- 4, Perbaikan Alat Tangkap Ikan: | 1). Rusak ringan Pice 50.000,- 2). Rusak berat Pice 180.000,- 5, Perbaikan Alat Bubutan Penangkapan Ikan 4), Rusak ringan Unit 50.000,- 2). Rusak berat Unit 6. Perbaikan Sarana Penangkapan Ikan behan fiber glass m2 50.000,- 7. Perakitan Lat/peralatanisukw cadang perikanan tangkap: 1) Ukuran keci 2). Ukuran sedang 3) Ukuran besar 8. Rancang Bangun Sarana Penangkapan Than 4), Ranceng Bangun Alat Tangkap Ikan 2). Ranceng Bangun Alat Bantu Penangkap tkaa 9. Rancang Bangun Kapal Penangkag Ikan 3. | DINAS PEKERJAAN UMUM Bulldoser Motor Grader Excavator Link Belt Pile Driver Hammer 3 Wheel Roller Tandem Vib. Roller Dump Truck Tire Roller ANP (Aspal Mixing Plan) 4, | DINAS PENDAPATAN DAN ASSET DAERAH Alat Musik. 6. | RUMAH SAKIT JIWA KENDARI Alat Musik: 6. | DINAS KESEHATAN 4. LCDIEpidiaskope 2. Laptop. 3. OHP dan Layar 4, Sound System/Mirelles 5. Kursi Belajar G. | ALAT-ALAT LABORATORIUM 1. | DINAS PERTANIAN 1. Diterminasi Pohon Induk Suait-Buahan 1} Pohon induk batang atas baru 2) Pohon indck batang bawah 2. Sertitkasi/Pengujian Laboratorium | 1 Paci sawahipact gogo (1) Pemeriksaan Lapangan BS (Benih Penjenis) 8D (Benin Dasar) BP (Benih Pokok) BR (Benin Sebar) Pengujjan Benin untuk Pengisian Data Label BS (Benin Penjenis) 80 (Benih Dasar) BP (Benih Pokok) | BR (Benin Sedar) (3) Pengujian Benih untuk Pelabelan Ulang BS (Benih Penjenis) 8D (Benih Dasar) BP (Benih Pokok) BR (Benih Seba} (4) Pengujan Benin untuk keperluan Pengujian Khusus BS (Benih Penjenis) 8D (Beni Dasar) BP (Benih Pokok) BR (Benih Seber) Q Buah Buah Buah Unit Unit Unit v dam Jam Jam Jam Jam Jam Jam Jam Ton Hari Heri Jam/Pakai Hari Hari Hari BuabiHari Pohon Pohan Ha Ha Ha Ha ContohiBenin Contoh/Benin Contoh/Benin Contoh/Berin 50.000,- 150.000,- | '300,000,- | 200.000,- 300.000, | 750.000,~ 206.000,- 188.000,~ 212.000.- 82.900.- 400.000, 126.000, 103.000,- 187.000,- 32.500,- 250.000,- 300.009, 400.000.- 150.000,- 10.000, 9.006,- 7.000,- 6 .000.- 2) Jagung Bersari Bebas (Konipcsit) (1) Pemeriksaan Lapangan BS (Beni Penjenis) Ha BD (Benin Dasar) Ha BP (Berilh Pokok) Ha BR (Benin Sebar) Ha (2) Pengujian Benin untuk Pengisian Data Label BS (Benih Penjenis) Kg BD (Benin Dasar) Kg BBP (Benilh Pokok} kg BR (Benin Sebar) kg (3) Pengujian Benih untuk Pelabeian " g Ulang BS (Benih Penjeniis) kg 40- 8D (Benin Dasar) kg | 30, BP (Benin Pokok) Kg } 20. BR (Benin Sebar) Kg 15. (4) Pengujian Genin untuk keperluan Pengujian Khusus 8S (Benin Penjenis) ContohvBenii 8D (Benih Dasar) | GontohBenin &P (Benin Pokok) GontoivBenin BR (Benih Sebar) ContotBenin | 3). Jagung Hibrida (1) Pemeriksaan Lapangan Ha BS (Benin Penjenis) Ha 8D (Benih Dasar) Ha BP (Benih Pokok) Ha BR (Benih Seba") (2) Pengujien Benih untuk Pengisian Data Label Kg BS (Benin Penjenis) Kg BD (Benih Desar) Kg BP (Benin Pokok) Kg BR (Benin Sebar) (3) Pengujian Benin untuk Pe’ahelan Ulang Kg BS (Beni Penjenis) kg BD (Benih Dasar) kg BP (Benin Pokok) Kg BR (Benin Sebar) (4) Pengujian Benih untuk keperluan Pengujian Khusus ContobvBen’n 10.000,- 8S (Benin Penjenis) GontohiBenit 9.009 BD (Benih Dasar) Contoh/Benih 7.000,- BP (Benin Pokok) GontonrBenih 6.000 BR (Benih Sebar} 4) Kedelai Ha §.000,- (1) Pemeriksaan Lapangan Ha 5.000, 8S (Benih Penjeris) ia 4.500,- BD (Benih Dasar) Ha 4.500,- BP (Benih Pokok) BR (Benin Sebar) (2) Pengujian Benin untuk Pengisian kg Data Labe! kg BS (Beni Penjenis) Kg BD (Benin Dasar) kg BBP (Benin Pokok) BR (Benin Sebar) (3) Pengujian Benin untuk Pelabelan ko Ulang Kg BS (Beni Penjenis) Kg BD (Benih Dasar) kg BP (Benih Pokok) BR (Benin Sebar) Pengujian Knusus BS (Benin Penjenis) BO (Benih Dasa’) {BP (Benih Pokok) BR (Benin Sebar) 5) Kacang Tanah (1) Pemeriksaan Lepangar BS (Benih Penjenis) 8D (Benin Dasar) BP (Berih Poko) j BR (Benin Sebar) | (2) Pengujian Benin untuk Pengisian Data Label BS (Beni Penjenis) BD (Benin Dasar) 18° (Benih Pokok) BR (Benih Sebar) (3) Pengujian Benin untuk Pelabelan | Uleng BS (Benih Penjenis) | BD (Benih Dasar) | BP (Benih Pokok) BR (Benih Sebar} (4) Pengujian Benih untuk keperluan Pengujian Khusus BS (Benin Penjenis) 8D (Benih Dasar) BP (Benin Pokok) BR (Benih Sebar) 6) Kacang Hijau (1) Pemeniksaan Lapangan BS (Benih Penjenis) 8D (Benih Daser) BP (Benin PoKok) | BR (Benih Sebar) Pengyjian Benin untuk Pergisian Data Label } BS (Benin Penjeris) | BD (Benih Dasar) BP (Benth Poxok) BR (Benih Sebar) (3) Pengujian Benin untuk Petabelan Ulang BS (Benin Penjenis) BD (Benih Dasar) BP (Berilh Pokok}) BR (Benih Sebar) Pengujian Benih untuk keperluan Pengujian Khusus BS (Benin Penjenis) j BD (Benih Dasar) BP (Benih Pokok) BR (Benth Sebar) Q 4 7) Kacang Panjang Tomat / Gabe / Bayam / Kentang / Tanaman lainnya } (1) Pemeriksean Lapangan 8S (Benin Penjen's) 8D (Benin Dasar) | BP (Benih Pokok) BR (Berih Sebar) (2) Pengujian Benin untuk Pengisian | Data Label BS (Benih Penjenis) BD (Benih Dasar) BP (Benih Pokok) ——Tay Penguyian Beni “gntuk Reperuan TO BR (Benin Sebar) ContohiBenih Contoh/Benth ContohvBenih ContohiBenih Ha Ha, Ha) Ha Contor/Benin ContohBenin Contoh/Benin Contoh/Benin Ha Ha Ha Contoh/Benin Contoh/Benin Contoh/Benin Contoh/Benin Ha Ha Ha Ha @ Pengujian Benih uniuk Petabslan Ulang BS (Benlh Penjenis) 8D (Benin Dasar) BP (Benin Pokok) BR (Benth Sebar) Penguijian Benih untuk keperluan Pengujian Khusus BS (Beni Penjenis) BD (Benih Dasar) BP (Benin Pokok) BR (Benih Sebar) 4 8) Duran (1) Pemeriksaen Lapangan Seediing/Batang Bawah. (2) Pemeriksaan Lapangan setelah dinyatakan iulus, (3) Tanaman yang diperbanyak dengan graffing/okutasi dan ‘cangkok siap untua dilate! dikenat biaya tambahan. (4) Benih yang didatangkan dari iuaran Provinsi Sultra, 9) Rambutan (1) Pemeriksaan Lapangan Seedling/Batang Bawah. (2) Pemeriksaan Lapangan setelah dinyatakan lulus, (3) Tanaman yang diperbanyak dengan graffing/okulasi dan ‘cangkok siap untuk dilabel dikenai biaya tambahan (4) Benin yang didatangkan dari iuaran Provinsi Sultra 10) Sukun, (1) Pemeriksaan Lapanguin Seediing/Betang Bawah (2) Pemeriksaan Lapangan setelah dinyatakan lulus. (3) Tanaman yang diperbaryak dengan graffing/okulasi dan Ccangkok siap untuk dilahel dikena? biaya tambahan, (4) Benin yang didatangkan dari iuaran Provinsi Sultra, 11) Jetuk (1) Pemeriksaan Lapangan Seedling/Batang Bawah (2) Pemeriksaan Lapangan setelah dinyatakan lutus (3) Tanaman yang diperbanyak dengan graifing/okulasi dan ccangkok siap untuk dilabel vikenal biaya tambahan (4) Benin yang didatangkan dari luaran Provinsi Sultra 12) Nenas (1) Pemeriksaan Lapangan Seedling/Batang Bawah. (2) Pemeriksaan Lapangan setelah dinyatakan lulus. (3) Tanaman yang diperoanyak dengan graffing/okulasi dar cangkok siap untuk dilabel dikenai biaya tambahan ContohiBenin ContohiBenin ContohiBenih Contohisénin Pohon Pohon Pohon Pohon Pohon Pohon Pohon Pohon Pohon Ponon Pohon Pohon Pohon Pohon Pohon Pohon Pohon Pohon Pohon 40- 30,- 20- 40.000, 9,000,- 7.000,- 6.000,- 18 36, 8C,- 100,- 15, 35, 50, 100,- 15. 35, 56, 100,- 15. 35 50, 100, 16. 50,- -10- 7 Banih yang didatanghan dari iaran Provinsi Suita, 3. Bidang Petemakan dan Kesehatan Hewan 1) Susu Sapi Perah 2). Strow Sapi Cross 3) Ayam Pedaging 4). Sapi tidak tayak bibit(betina) 4. Sapitidak tayak bibit (jantan) Leguminosa 4) Centrosema pubescens (sentro) 2) Desmanthus virgathus (L.Mini) 3) Leucaena leucocephala (L.Gung) 4) Sesbania grandiflora (Turi) 5) Stylosanthes ciat 184 (Stylo) 6) Macropthilium acropurpurcum (Siratro) 7) Cliicidia speum (Gamal) 8). Giitoria (Kltoria) Rumput 1}, Pennisetium purpurcides (R.Raja) 2), Pennisetium purpurcides (R.Raja/Basah) 3) Pennisetium purpuicides (R’Gajah) 4) Pennisetinm puipurcides (R.Gajah/Basah) 5) Setaria splendida (Setaria) 6) Brachiaria decumbers (Bede) 7) Penicium Maximum (R-Benggala) 8} Penicium CV. Gaton (R. Benggala) 8) Para Grass 10) Paspalum atratum (R. Paspalum) 11) Brachiaria ruziziensis (R.Ruzi) 12) Choris Gayana (R.Rhodes) 43) Pemeriksaan Serum HAVHI Test 14) Pemeriksaan Bedah Bangkai 18) Pemeriksaan Parasit (1) Hematokrit (2) Ulas Darah (3) Identifikasi Cacing 16) Pemeniksaan Serum (1) RBT (Rose Bengal Test) (2) UjiBlisa SEAT 417) Pemeriksaan Darah (1) PCV (Pocked Cell Velumey (2) HB (Hemogicbin) (8) RBC (Red Blond Cell) DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN 1. Pengujan Fisik (Organoleptik/Sensory) 41) Mutiara (SNI 01-4989-1993) 2), Ikan Beku (SNI 01-2346-2006) 3). Ikan Segar (SNI 01-2372-7-2008) 4). Filth (SNI01-2372-1998) 5) Suhu Pusat (SNI 01-2372.1-2906) 6) Bobot Tuntas (SNI 01-2372.2-1898) 2. Pengujian Mirobiologi 1) ALT/TPC/ dan ALT Aerob (SNI 0%- 2332.3-2006) 2) Vibrio cholerae (SN! 01-2392.4-2006) 3) Salmonella sp (SNI 01-2332.2-2C06) 4) Escherichia coli (SNi 01-2332 1-2006) 5) Vibrio parahaemolyticus (SNI 01-2332 5- 2006) 6} Staphylococcus aureus (SNI 01-232 1991) Pohon Dosis Ekor Ekor Sampel Eko Sampel Sampel Sampel Sampel Sampel Sampel Sampel ‘Sampel 5.000.000.~ 5.000.004 287.500, 287.50 4/1000 x nila jual, 25,000, 25,000, 100.000, 50.000, 100.000, 100,006,- 156,000, 450.000, 150.000,- 160.000,- 200.000,- | “ue 3) Penguiian Kimia 41) Kadar protein (SNI 01-2354 4-2006) - 200.000,- 2). Kadar lemak (SNI 01-2354 3-2008) - 00.000,- 3) Kadar abu (SNI 01-2354, 1-2006) - 100.000, 4) Kadar air (SNI 01-2354,2-2006) : 100.000, 5) TriMethy! Amine (TMA) (SNi 01-4199- 1998) : 200.000, - 6) Total Volatite Base (TVB) (SNI01-4499- 1998) - 200,000,- 7) Histamin (flourosernse) (SNI 01-2360- } 1991) - 250.000,- 8) Logem Berat Merkury (Hg) (SNI01- : | 2354.6-2006) : 200.000, - 9) Logam Berat Plumibuin (Pb) (SNIO1- 2354.7-2006) 200.000,- 10) Logam Berat Cadmium (Cd) (SNIO1- | 2354.5-2006) 7 | 200.000,- 414] Formalin (Tes Kit) Merck - | 12) Chloramphenicol (Elisa Tes Kit) | : | 13) Nitrofuran (Elisa Tes Kit) : 500.000,- 14) Tetraciciyn (Elisa Tes Kity : 500.000,- 3. | DINAS PEKERJAAN UMUM. 1, Laboratorium Tanah (Geo Teknik) 1) Kadar Air Tanah Fer sampel 2) Berat Jenis Tanah Per sarnpe! 3) Atterberg Limit Persampel | 4) Analisa Saringan Per sampe! 5) Pemadatan Standar Per sampel 6) Pemadatan Modified Per sampel 7) CBR Laboratorium Per sampel 8) Hidrometer Per sampel 9). Shrinkage Limit Per sampel 10)Uncofinend Comp. Strenght Fer sampel 11) Konsolidasi Por sampel 12)Berat Isi Per sampe! 13) Kuat Geser Langsung Per sampe! 14) Permeabilitas (Constant Head) Per sampe! 15) Permeabiltas (Filling Head) Per sampel 16) Triaviai (U.U) | Per sampel 47) Triaxial (C.J) Per sampel 18) Mix Desain Per sampel 2. Mekanika Bantuan 1) Pengukuran sifat-sifat dasar bantuan Per sampel 50.000,- 2) Kuat lentur Per sampel 50.000,- 3) Kuat tekan Per sampel 60.000,- 4) Kuat geser tak largsung Persampel 75.000,- 5) Kuat geser langsung Per sampel 180.000,- | 6) Pengukuran cepat lambat gelombang ultrasonik Per sampel 5¢.000,- 7) Kuat tekan triaxial Per sampel 150.000, 8) Kuat tekan bantuan Per sampel 60.200.- 3. Pekerjaan Lapangan (Geo Tel:nik) 4) Pemboran tangan Per meter 2) Pengambiran contoh tana asi Pertabung 3) SP.T Per uji 4) Pemboran mesin tanah Pr meter 5} Pemboran mesin batu Per meter 6) Sumur Uji Per uji 7) Geo listrik ' Per tite i 8) Penyondiran ringan Peer tit | 9) Seismic Permeter | 10) Vamne shear tes Fer uji 11) Send Cone Per titik 12)DCP Per titic 13) CBR lapangan Per titk Dinamika Tanah (Triaxial Dianamig) | Per sampel 80.000 5. Aspal Keras 4) Penetrasi Per sampel 55.000 2) Titik lembek Per sampel 35.000, 3) Daktiitas Per sampel * 80.000, 4) Kelarutan dalam C?HCL? Per sampel 30.000, 5) Penetrasi setelah kehilangan berat Per sampel 35.000, 6) Titik nyala Per sampel 31.000,- 8. Aspal Cair 41) Vikskositas Per sampel 60.000,- 2) Penyulingan Per sampet 0.000,- 3). Penelrasi Per eampel 55.000, 4). Datiitas Per sampel 80.000. 5) Kelarutan dalam Per sampel 350.000,- 6). Berat Jenis aerometer 31.000- 7) Titik nyata Per sampel 35.000, 8) Pelekatan Per sampel 37.500, 9) Kedar air | Persampel 87.500. | 7. Aspat Buton 1) Ekstraksi (p.a) Per sampel 175.000,- 2) Kelarutan dalam G?HCL” | Persampel | 350.000,- 3) Core dri | Per titk se.so0-| 8. Aspal Emus | | 4) Viskosites Per sampe! 60.000, | 2) Pengendapanikestatilan Per sampel 35.000.- | 3) Kelekatan aspal terhadap batuan i kering | Per sampet 30.000,- 4) Kelekatan aspal terhadap batuan | basah | Persampet 30.000, 5) Campuran semen | Fersampel | 35.000. 6) Analisa saringan | Por sampel | 40.000,- 7) Penyulingan Per sampel 50.000,- | 8) Penetrasi Per sampe! 55.000- 9) Daktelitas Per sampel 62.000,- | 10) Kelarutan dalam C*HCL? Per sampel | 11) Klasifixasi Per sampel 12), Muatan lstrik Per sampel 9. Pengambitan Contoh Aspal Keras 1) Dati tangki Per sampel 2) Dati drum Par sampet 3) Darijalan Fer sampel 4) Aspal cair Per sampel 5) Aspal buton Per sampel 10. Semen 4) Konsistensi semen Per sampel 2) Pengikatan awal semen Per sampel 3) Kuat tekan mortal Per sampel 4) Berat jenis semen | Persampel 5) Kehalusan semen Per sampel 6) Kadar air Per sampel 7) Ketetapan bentuk Par sampet 8) Bobet Per sampel 11. Agregat 1) Abrasi Per sampel 2) Gradasi Per sampel 3) Berat jenis Par sampel 4) Berat Per sampel 5) Kadar lumpur | Persampel 6) Soundness | Persampel | 7) Organik | Persampel | 8) Nix desain Per sampel 8) Modifikasi mix Per sampel 150.000, | Per sampel 15.000, 12 Benda Uj (kubus, cyinder, Beton, cil Per sampel 15.000 13, Kuat tekan 1) Kuat tarik Per sampel 2) Lentur Per sampel 3) Kuat tekan dengan hammer ‘es Per tit 43. Pengeboran Beton Per sampel 14, Permablltes Tanah (Bahan Jatan) 1) Kadar ait Per sampel 2) Berat jenis Per safnpel 3) Atterberg limit Per sampél 4) Analisa saringen Per sampel 5) Pemadatan standar Per sampel 6) Pemadatan modifed Por sampel 7) CBR standar Per samoel 85.000, 5) CBR modifed Per sampel 100.000,- 9} Lolos saringan No.200 Per sampe! AE.00 18, Agregat 1) Analisa saringan/orada: Per sampel 2) Berat jenis dan penyerapan agregat kasar Per sampel 2) Berat jenis dan penyerapan agregat alus Per sampel 4) Berat isi Per sampel 5) _Kelekatan terhadap aspal Per sampel 6) Keausan dengan mesin fos angeles / abrasi Per sampel 7) Impact tes Per sampel 8) Soundness agregat kasar Per sampe! 8} Soundness agregat halus Per sampel 40) Sanc egulvalent Per sampel 16, Campuran Aspal 1) Kadar air campuran. Per sampol 87.500. 2) Ekstraksi campuran Per sampel 178.009,- 3) Berat isi campuran Per sampel 45,000, 4) Berat jenis campuran Per sampel 45.000. 5) Perencanaan campuranmarshall Ce sea! 483.000, Ubin Semen 1) Kadar air Per sampel 2) Penyerapan Per sempel 3) Berat jenis Per sampel 4) Kuat lentur Per sampel 5) Keausan Persampel 6) Ukuran Per sampcl 18. Bak Cetak Tras Kapur eke oe | Persampel 10.000,- 2) Penyerapan Per sampel 20.000,- 3) Bobot is Per sampel +1.000,- 4), Kuat tekan Per sampel 20.000,- 5) Ukuran Per sampet 48.000 19. Genteng Keramik 41) Ukuran berat Per eampet 2) Tampak luar eet sampet 3) Ketahanan terhadap perebesan air Persampel 4) Beban lentur Per sampel 5) Penyerapan air Per sampel 6) Berat jenis Per sampel 20. Bata Merah 1) Ukuran berat Per sampel 10.000,- 2) Kadar garam Per sampel 15.000. 3). Kuat tekan Per sampel 25.000,- 2) Penyerapan Per sampel 46.000,- eo “14 2 2, 23, 24 Kayo 1) Kadar air 2) Berat jenis kering udara 3) Kekerasan 4) Kuat tekan/buah 5) Kuat geser/buah Hidrokimia (Sedimen lengkap) Hidrolika Muara - Pantal 4) Pengukuran arus (per jam) 2) Pengukuran kegaramnan (per jam) Limbah Cait/Air 1) Fisik dan Sifat Agregat (1) Bau (2) Daya hantar lstrik/Conductvity (3) Keasaman (4) Kebaszhan/Alkaliniti (5) Kekeruhan/Turbiaity (6) Kesadahan kalsium (CaCO*) (7) Kesadahan totaltotal hardness (8) Klorin bebasici? (9) Oksigen terlarut/0O (10)Rasa (11) TemperaturiSuhu (12)Warna (13)Zat padat tertarut total (TDS) (14)Zat padat tersuspensi (TSS) (15)Zat padat totaltotal solid (TSiresidu) 2). Anorganik Non Metal (1) Amonia (CH°N) (2) Baron (8} (3) Flourida (F) (4) Klorida (CL) (5) Nitrat (NQ*-N) (6) Nitrit (NO?-N) (2) Nitrogen Organi (8) Nitrogen total (9) pH (10)Total fosfat (P) (11)Sianida (CN) (12)Sitiki (SO*) (13)Sulfat (SO*) 3) Organik Agregat (1) Biological Oxygen demand (BOD) (2) Chemical Oxygen demard (COD) (3) Detergen (MBAS) (4) Fenol (5) Minyak dan Lemak Per sumpel Per sampel Per sampel Por sampel Per sampel Per sampel Per sampel Per sampel Fer sampel Per sampet Per sampel Per sampel Per sampel Per sampel Per sampel Per sampel Per sampel Per sampel Per sampel Por sampe! Per sampel Per sampel Fer sampel Fer sampel Per sampai Per sampel Per sampel Per sampel Per sampel Per sampel Per sampel Per sampel Per sampel Per sampel Por sampel Per sampel Per sampel Per sampel Per sampel Per sampel Per sampel {DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Ne. JENIS KEGINTAN, PARAMETER TARIF (Rp) MIETODE ANALISA, f z 3 4 s ‘A. [ANALISIS MINERAL / BATUAN JSecara Kimia 1 [Analisis Kimia Lempung. Kaotin, Bentonit, Preparasi 50,000 }/eolit, Ball Clay. Flelspay. Tula, Tras, Pelarutan 35.000 Perl, Mika, Distome. Fimice, Tanah. sio2 Gravimetri Abu Ratubara, Batu Apt Cad yr Volumetci MgO 4 Volumetsi 1208 50.000 Volumetsi e203 50.000 Spectrofoton 102 32.900 Speetrofotomeiri ‘Mn02 40.000 Speetiofotometri 205 0.000 Gravimetri so3 32.900 AAS azo 32.900 AAS K20 32.900 AAS Lol (Hilang Bakar ) 15,000 Gravimetri 2 [Analisis Kimia Spalerit, Galena, Pit, Preparasi 50.000 Kalkoporit, Antimon dll, Emas, Perak, Pelarutan 35.000 Batuan/Biji Sulfide Au 70.500 AAS. Ag 45.000 AAS Pb 45,000 AAS cu 45.000 AAS Zn 30.000 AAS. Mn 45.000 AAS. ca 30.000 AAS s 45.000 Geavimeti As 45.00" AAS. So 30.100 AAS. Bi amon Aas r 30,000 Aas. Pe 30.000 AAS. Fe203 30.000 AAS. Lol (Hilang Bakar ) 15,000 Gravimetsi 4. Analisis Kimia Ratu Gamping, Kali Preparasi 0.000 Dotomit, Kapur Marner 35.000 43.100 Volumeter 32.900 Volumetrh 32.900 Voluiete 0.100 Voluinets sn.000 Volumetr 32,900 Spektrofotometsi 40.000 Spektrafotometti 50.000 Spektrofotometri 32.900 Gravimetsi 32.900 Volumetr 32.909 Volumetri Lol ( Hang Bakar ) 00. Giravimeteh n 2 3 4 5 4 Janatsis Kimia Preparasi 0,000 Pasir Kuaesa Pelaratan 35.000 Pasir Zivocn siv2 43.10 riot cad 32.900 Volts Mao 32.900 Volant Apos Volume e203 Spectoformeti Tio 32.900 AAS Mar 1% ro.n00 Spectrfoonete 208 50.000 $03 32.900 20 32.900 k20 32.900 AAS Lot (tang Baker) 15.000, Gravimet [Analisis Kimia Preparasi 50.000 Bijih Best Petarutan 35.000 Pasir Best sioz 43.100 Gravimet Latent 30 32.900 Votumetr Peler Bes Mpo 32.900 Volumetr An203, 50.000 Volumeti F203 50.000 Volumes Fe Total 40.000 Volumes Tor 32.900 Spectofotmetr NI 40.000 AAs. P208 50.000 Spectrofotomett ca03 35.800 AAS Moisture Content ( MC) 35.800 Gravina 6 favalisis Kieia 50000 Bawan Pospat 35.000 43.100 Geant 32.900 Volumet 32,900 Volum 51.000 Votunetr 50,000 Spectofotmets 40.000 Spectofotmetri so.000 Spectofotmet 0.000 Spoetofoomet Lol (Itllang Bakar ) 15.00 Grove 7 {Analisis Kimia Preparesi 50.000 hi Mangan Prelarutan 13.000 20) 32.900 Gravinetr Meo 32.900 Wola Ano} 0.000 Volume e203, 0.100 Youur Mno 49.000 Spestoinomet cu 48.000 AAs ros 0.000 Spectotaonite soa 32.900, Aas Bad) 50.008 ime i z 3 4 nati Kini Preps 0000 is nani tran 3s.090 sion 13.100 ravine eno 32.900 Volant Mo 32.900 Votumet ‘so 50.000 Volume e203 0.000 Vohinet Ns20 32.900 Volante x20 jr 32.900 Spekteofotmee ioz 32.900 ravine Let Cilang kar) 15.000 Grass 9 Prost icimia Preparsi 50.200 ih ina Petaratn 35.000 bis, Antinon 02 2.10 easiness x0 32.940 Voto Mo 32.900 Volumes Anon sown Volune e203 50.000 Grint sos 32.900 AAS sa 30.000 AAS ca 45,000 Aas Bi 30000 AAS ca 30000 AAS as 45.000 Aas sh 30.000 AAS Pb 45.000 ms 1 nati Kimia Prepars 0.000 ipsum 35.000 13.100 ravine x0 32900 Volumetri Meo 32.900 Volumetr ‘z01 50.000 Volante 2203 50.000 raves Naz0 32.900 Gravis x20 32.900 Aas 0 soo Gravina Moisture Coment (MC) 15.000 Gravina 11 {nats kimi Prepersi 50.000 lear, Barium, Kacbonat Felsen 35.000 sioz 43.100 ravimet co 32.900 Volunets Meo 323900 Volant anos 50.000 Volontr e203 soon Goavines 80 0.006 ans Moisture Content (MC 33400 Grav Ll (Hil Bakar) 15.000 Gravina z 2 3 z 5 1 [ANALISIS BATUDARATASPAL, Preparsi Persampel 50.000 Prosimate Analisis 1 Air LembabAir Dried Moisture Persampel 19.000 AIM D3ITARS 1016 2 AbwAsh 15.000 ASTM DAITSIS 1016 3 Za Turbang ‘Voile Miter 25.000 ASTM DITEMS 10116 Carbon PadavFied Caton 25.000 ASTM DSI76NS 19116 ate Analisi Carbon TotaFotal Carbon 280,000 ASTM D3IT7AMS 1016 2 Hideogen Total / Tota Hydrogen = 71000 ASTM D3ITRBS 1016 itpen 70.000 1S 1016 1 Belerang Total Hot 0.00 ns 1016 5) Oksigen 0 Petite Nita’ Kalor/Catorivie Vale 0.90 ASIN D TOROS TONG Bonk tsterang 1 Heteung Suan 20.00 ASTM D.1I7aMS 10116 2 eleang Pyit 0.000 ASTM D.2492M8 10116 3 Belerang Organik 70.000 ASTM D3ITSMS 10116 lcwtor Persampel 75.090 Bs 10116 |Carbontiousida Persampel 70.000 bs 10116 sitar Ketergerusan Persampel rn. ASTM 409 Siti st eds Persampel 20 onc ASTM 724 erat tenis Sesungeuya Persampel 1.010 Povtiwoena tative Density Peesampel Ison Pergan atk Dewsity Peesarpel 20.000 Peeing ott Persampel v.00 Peshitwaga Minegrat 1 Aentitikasi Minera Persumpel 130.000 Fa ftom 2 Deskripsi Petropratt Peesarpel 250.000 ee 3. Deskripsi Petrografi Mineral Biji Persempel 230.000 Fama Fturee Pengujian Mekanike 1 Kaa Air Persampel s0.00m 2 Herat Jenis Persampel 40.00 Geavimets 3 Robot tsi Persampel 49,000 Gravina 4 Kwat Tekan Uniast Pessampel 130.000 lama forest 5 Shear Box Persampel 120.000, lana Fotomet 6 Kut Geser Triaksial Persampel 200.000 lama ftom 2 3 a JANALISA AIR 1 ott Peli 15.000 PH Meter 2 Warna Poni 15.000 Geaviment 3 bow Peri 10.000 Gravineti 4 Kekerhan Peri 10.000 ‘ater Quay Chasker U10 5 Kesadahan Peri 35.000 Volume 6 Kalsivm (Ca) Peni 30.000 Yotumets 7 Magnesium (Ma) Perwji 30,000 Volume 8 Desi Fe) Peri 75,000 Volumes 9 Mangan (Ma) Peru 75.000 Volumes 10 Katium (kK) Pena 30,000 Volumes LY Natrluss (Na) Pera 30.000 Volumetti 12. Karbonat (CO3) Pera 35.000 Volumes 13 Bikivoonat (HC03) Peru 35.000 Volumes 14. Keebondioksia (CO2) Peng 35.000 Volumes 15 Liu i) Pera 30.000 Votumet 16 lov (CI) Pera 00.900 Vetus 17 sata (804) Peru 35.000 Vovwacte 18 Nitrogen Nir (N-NOD) Peru 35,000 Voluntri 19 Nitrogen Nitra (NOD Peru 10.000 Vote 20 Za Deganik Peru 6.4100 ones 21 Zot Pat Terarut Peng 30.000 Voluaeui 22. Sitka (Si02) Peru 60.000 Volumes 23 Haktesi Cott Pera 300.1100 Volante ws Herat 1 Femaga (Cad Persampe sio0nt AAs 2 Vinal Pb) Persoanpt 0.008 AAS 3 Seng an) Persainpel 30.0001 ae 4 Krom (Ce Perssrmpel 30,000 AAS 5 Kot (Co) Persampel 30.0010 AAS. 6 Nikel Ni) Persaampe! 30,000 AAS 7. Aluminio (AD) ersampel 30.000 AAS ® Raksa Hg) Persampel 85,000 Aas, 3 Arsen (As) Persampel ‘900 AAs, 1H Selenium (Se) Persampel a.gon Aas. ina 1 nop Pensunpel 30,00 Volumes 2 con Perstunpel 3a.400 ont by |ANALISIS MINERALBATUAN reparal 50,000 Dengan Metode XRF Uji Sampet nina! Unsur 200.000 XR PorifPerensur 40.000 XRF 5. TARIF_MUTU BARANG / KOMODIT! DINAS PERINDAG NO. - URAIAN ‘SATUAN BIAVATTARIF 1. |Jasa pengambitan Gontoh a. Kakao Per Ton Rp 7.500 b, Mete Gelondong PerTon Rp 7.500 . Mete Kupas Per Ton Rp 7.500 6. lada Putih Per Ton Rp 7.500 e. Kopra Per Ton Rp 7.500 #. Rumput Laut (Per Ton Rp 7.500 & garam Beryodium Peitfon Rp 7.500 2 |Jasa Sarana Pengujian : Ja. Kakao (SNI 01-2323-2008) Per Komoditi Rp $22,000 1. Serangga Hidup Per Parameter Rp 60.000 2. Kadar Air Per Parameter Rp 90.000 3. Biji Berbau Asap dan atau "Hammy" dan atau Per Parameter Rp 36.000 Berbau Asing 4, Kadar Benda Asing Per Parameter Rp 36.000 5. Kedar ili Berjamur Per Parameter Pp 60.000 6, Kadar Bij Siaty Per Parameter Rp 60.060 7. Kadar Bill Berserangga Per Parameter ap 60.00 8. Kadar Kotoran / waste Per Parameter Rp 60.000 9, Kadar Biji Berkecambah Per Parameter Rp 60.000 1b, Mote Gelondong (SNI 01-4483-1998) Per Komoditi Rp 270.000 | 1 kadar air Per Parameter Rp 90,000 2. Kadar Kotoran Per Parameter Rp. 60.000 3. kadar Gelondong cacat Per Parameter Rp. 50,000 4, Katlar tsi Per Parameter Rp. 60,000 Jc. Mete Kuipas (SNI 01-2806-1952) Per Komoditi Rp 438.000 4. Jumlah Bij per 500 ge Pet Parameter Rp 60,000 2. kadar Air Per Parameter Rp 90.000 3. Warna Per Parameter Rp 36.000 4.63 Per Parameter Rp 36.000 5. Bij Rusak Per Parameter Rp 60.000 6. Bij Bertesta Per Parameter Rp 60.000 7. Pecahan Bij Per Parameter Rp 60.000 8. Benda Asing Per Parameter Rp 36.000 Jd. Lada Putih (SNI 01-0004.1995) Per Komoditi Rp 576.000 4. Cemaran Binatang Per Parameter Rp 60.000 2, Wama Per Parameter Rp 36,000 3. Kadar Benda Asing Per Parameter Rp 36.000 4. Kavlar Bi Enteng, Per Parameter Rp 36.000 5, kaclar Cemaran (Kapang) Per Parameter Rp 60.000 6. Kadar Lada Berwarna Kehitam-hitaman Per Parameter Rp 36.000 7. Kadar Air Per Paran.eter Rp 90.000 8. Kadar Piperin Per Parameter Rp. 350,000 9. kadar Minyak Atsiri Per Parameter Rp 72,000 jo. Kopra (SNI01-3941-1995) Per Komoditi Rp 492,000 1. Kadar Air Per Parameter Rp 90.000 2. Kadar Minyak (Kadar Lemak} Per Parameter Rp 90.000 3. Kadar Asam Lemak Bebas Dalam Minyak Per Parameter Rp 72.000 (Asam Laurat) 4, Kadar Benda Asing PerParameter * | Rp 36.000 5. Bagian Berkapang Per Parameter Rp 108.000 6. Bagian Berhama Per Parameter Rp 60.000 7. Bagian Cacat Per Parameter Rp 36.000 r TRAIAN SATUAN BIAYATTARIE 1. Rumpuit Laut (SN 04-2690-1998) Per Komoi Rp 342,000 hin Per Parameter Rp 36.000 2 kadar Air Per Parameter Rp 90.000 2. Radar Glenda Asing Per Parameter ap 36.000 4, Kadar Keragenan / Kadar Agar Per Parameter Rp. 150.000 1g. Garam Beryodium (SNI01-3556-2000) Per Komodit Rp 1.002.000 1 Kavlar Air Per Parameter &p 90.000 2 Kadar NaCl dibitung, cari juumlan clorida (Cl) Pe®arameter Rp 72.000 Kadae lodaam Ditilung Sebmigai Kalium lodat Per Parameter fp 120.000 4 Cemsaran Logam Tirpal (Pb) Per Parameter Ro 168.000 Tembag (Cu) Per Parameter Ro 168.000 Raksa (Hg) Per Parameter Rp 192.000 - Arsen (As) Par Parameter Rp 192.000 \Jasa Ponguji Mutu Barang 3, Penguii Terampit 1 Penata Pelaksana, Golongan / Ruang Ifo sid IV PerOrang/Jam | Rp 36.000 2. Penata Pelaksana Lanjutan, “olongan / Puang Per Orang / Jam Rp 42.000 ia sie 3 Penata Penyelia, Golongan / Ruang Illic dan Illid PerOrang/Jam . | Rp 48.000 ». Penguj Ali +. Penata Pratama, Golongan / Ruang Illia dan tli Fer Orang / Jam Rp 60.000 2 Penata Muda, Goiongan / Ruang lil(¢ dan IIc Per Orang / Jam Rp 72.000 3 Penata Madya , Golongan / Ruang (Via sid IVic Per Orang / Jam Rp 90.000 jJasa Penerbitan Sertifikat Per Sertifikal Rp 1.000.000 GUBERNUR 5| AWESI TENGGARA, Np ANAM

Anda mungkin juga menyukai