Anda di halaman 1dari 10

KETERKAITAN Q.

S AL HUJURAT AYAT 11 TENTANG

AKHLAK DAN ILMU SOSIAL

Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah integrasi studi islam

Dosen Pengampu: Dr. Muhammad Faisal, M.Us

Disusun Oleh:
Nafis Hasibuan ( 0403222221)

Dicky Syafrizal ( 0403222189)

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN DAN STUDI ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

MEDAN
2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa
memberikan limpahan rahmat dan karunia yang tak terhingga, sehingga pemakalah mampu
menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya kami tidak akan mampu
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat beserta salam semoga tetap tercurah
limpahkan kepada baginda alam yaitu Nabi Muhammad SAW, dengan harapan kelak kita akan
dapat memperoleh syafa’atnya di hari kemudian. Aamiin.
Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah Integrasi Studi Islam
yang bertema “keterkaitan q.s al hujurat ayat 11 tentang ilmu sosial dan akhlak ”. Kami juga
mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Dr. Muhammad Faisal, M.Us, selaku dosen
mata kuliah Integrasi Studi Islam yang telah membimbing kami agar dapat terlaksananya untuk
menyelesaikan makalah ini.
Kami memohon maaf jika dalam pembuatan makalah ini masih banyak memiliki
kekurangan baik dari segi penulisan, isi, bahasa, dan lain sebagainya. Maka kami harapkan
kritikan dan saran yang membangun guna menjadi perbaikan untuk pembuatan makalah di hari
yang akan datang. Demikian yang dapat kami sampaikan sebagai pengantar kata, semoga
makalah ini dapat dipahami oleh pembaca, dan semoga ilmu yang kita peroleh bermanfaat dan
diberkahi oleh Allah SWT.

Medan , 17 Desember 2023

Kelompok 9
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii

BAB I: PENDAHULUAN ............................................................................................... 1


A. Lata Belakang ....................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 11

BAB II: PEMBAHASAN ................................................................................................ 2


A. Pengerian Akhlak .................................................................................................. 2
B. Pengertian Ilmu Sosial .......................................................................................... 2
C. Keterkaitan akhlakdan ilmu sosial ....................................................................... 3

BAB III: PENUTUP ........................................................................................................ 5


A. Kesimpulan ........................................................................................................... 5
B. Saran ..................................................................................................................... 5

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 6


BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berbicara tentang Akhlak tentunya kita berbicara mengenai tatakrama yaitu
bersikap sopan dan santun sesama ummat manusia mulai dari cara berbahasa(berbicara)
hingga bahasa tubuh. Semua agama memiliki panutan atau figur masing-masing, dan kita
sebagai ummat muslim panutannya adalah Nabi Muhammad SAW yang dimana Beliau di
gelari Al-Amin oleh orang-orang terdekat Beliau yang artinya adalah “dapat dipercaya”.
Nabi Muhammad adalah utusan Allah SWT untuk penyempurna seluruh ajaran dan
juga Suri tauladan bagi orang-orang yang beriman, di dalam Q.s. Al-Ahzab ayat 21 yang di
tafsirkan oleh Muhammad Quraish Shihab. “Kalian benar-benar mendapatkan teladan yang
baik pada pribadi Nabi Muhammad. Teladan bagi orang-orang yang mengharap kasih
sayang Allah dan kesenangan hidup di akhirat. Teladan bagi orang-orang yang banyak
berzikir mengingat Allah di setiap kesempatan, kala susah maupun senang
Sebagai makhluk sosial Akhlak adalah bumbu kita dalam berkomunikasi dengan
orang lain sehingga dapat menghindari kesalah pahaman dalam berbicara dan sebagainya,
khususnya kita sebagai ummat muslim yang paling utama kita terapkan dalam diri kita.

B. Rumusan
Dari latar belakang yang telah di cantumkan di atas dapat kita ambil beberapa simulan
masalah yaitu sebagai beriut:
1. Apa pengertian Akhlak?
2. Apa pengertian Ilmu Sosial?
3. Bagaimana keterkaitan Akhlak dan Ilmu Sosial dalam Q.S. al_Hujurat ayat 11?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Akhlak

Kata akhlak menurut bahasa adalah budi pekerti atau kelakuan.1 Kata akhlak berasal
dari bahasa Arab akhlaq, yang merupakan bentuk jamak (plural) dari khuluq, yang
sebenarnya memiliki beragam makna yang terkadang tidak identik seperti budi pekerti,
tabiat, perangai, harga diri (muru'ah), marah, dan agama. Dalam Al Quran, kata akhlaq
dengan makna budi pekerti disebut dalam bentuk tunggal (mufrad) yaitu khuluq (QS Al
Qalam 68:4). Pemakaian kata akhlak dalam bahasa Indonesia mungkin diilhami oleh
sebuah Hadits Nabi yang sangat populer yaitu bu’itstu li utammima makarimal akhlaq (aku
di utus untuk menyempurnakan akhlak mulia) dari kata makarim al akhlaq ini kemudian
muncul istilah "akhlakul karimah" dalam kosa kata bahasa Indonesia. Sementara Al Quran
memakai istilah al akhlaq al adzimah dengan konotasi makna yang sama seperti tersirat
dari pengertian QS Al Qalam 68:4.

Secara terminologis, akhlakul karimah bermakna perilaku ideal seorang muslim


seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah. Memahami makna terminologis (istilahi) dari
akhlakul karimah tentu tidak sesulit memahami kandungan detail dari definisi itu.
Sederhananya, apa saja perilaku atau budi pekerti yang membuat seseorang layak disebut
ber-akhlakulkarimah.2

Dan berikut ini dalah beberapa pengertian akhlak menurut para ulama:

1) Imam Al-Ghazali reengatakan akhlak salah sifat yang tertanam dalam jiwa yang
menimbulkan bermacam-macam perbuatan dengan gampung dan mudah, tanpu
memerlukan pemikiran dan pertimbangan.
2) M. Abdullah Duraz, mendefinisikan akhlak sebagai satu kekuatan dalam
kehendak yang mantap, kekuatan berkombinasi membawa kecenderungan pada
pemilihan pihak yang benar (Akhlak baik) atau pihak yang jahat (Akhlak
buruk).

3) Ibn Miskawaih mendefinisikan Akhlak sebagai satu keadaan yang meledak pada
jiwa manusia, yang dengan mudah, tanpa melalui proses pemikiran atau
pertimbangan dahulu.3

1
Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI)
2
Fatih Syuhud,Pribadi Akhlakul Karimah. Malang:Pustaka Alkhoirot. h, 6-7
3
Yatimin Abdullah, Op Cit, h.4
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa akhlak adalah sifat-sifat dibawa
sejak lahir yang pertama dalam jiwanya yang selalu ada padanya, bersifat konstan, spontan, tidak
temporer, tidak memerlukan pemikiran dan pertimbangan serta dorongan dari luar. Sifat yang lahir
dalam perbuatan baik di sebut akhlak mulia, sedangkan perbuatan buruk di sebut akhlak yang
tercela sesuai dengan pembinaannya.

B. Pengertian Ilmu Sosial

Ilmu sosial ialah suatu disiplin ilmu yang meliputi seluruh aspek di dalam
kehidupan mulai dari sifat seseorang atau individu, interaksi antar individu, individu
dengan kelompok, dan interaksi antar kelompok. 4Ilmu sosial merupakan ilmu pengetahuan
yang memiliki objek pembahasan dengan topik masyarakat. Contoh dari ilmu sosial yaitu
berupa ilmu geografi, sosiologi, sejarah, antropologi, ilmu politik, ekonomi, hukum,
psikologi sosial dan lain-lain. Ilmu inilah yang digunakan untuk menyelesaikan dan
memecahkan masalah sosial yang berkembang dalam bermasyarakat. Masalah sosial yang
sering berkembang seperti pengangguran, kenakalan remaja, kejahatan (kriminalitas) dan
penyalahgunaan narkotika. (Syafrudin and Meriam, 2016).5

Adapun beberapa pendapat ahli tentang pengertian ilmu sosial.Di antaranya sebgaii
berikut:
1 .Peter Herman
Ilmu sosial merupakan sesuatu yang dipahami sebagai suatu perbedaan namun tetap
merupakan sebagai satu kesatuan.
2 .Achmad Sanusi
Ilmu sosial terdiri dari disiplin ilmu pengetahuan sosial yang bertaraf akademis dan
umumnya dipelajari pada tingkat perguruan tinggi.
3 .Gros
Ilmu sosial merupakan disiplin intelektual yang mempelajari manusia sebagai

4
Utami Pratiwi, Ilmu Sosial , Sebuah Pengantar.Yogyakarta: DIVA Press. h, 9
Novita Ika Wardani,Lumastari Ajeng Wijayanti,dkk.Ilmu Sosial Budaya Dasar Untuk Kebidanan.Sumatra Barat:PT GLOBAL
5

EKSEKUTIF TEKNOLOGI. h, 4-5


makhluk sosial secara ilmiah, memusatkan pada manusia sebagai bagian dari masyarakat
dan kelompok, atau masyarakat yang ia bentuk.

4 . Lewis
Ilmu sosial dasar adalah sesuatu yang dicapai, dihasilkan dan ditetapkan dalam
interaksi sehari-hari antara warga negara dan pemerintahannya.6

C. Keterkaitan Akhlak dan Ilmu Sosial


Adapun dalil yang pemakalah ambil dari Q.s. Al-Hujurat aya 11 sebagai berikut ini:
‫يايها ألذين ءامثوا ل يسخر قوم من قوم عسى أن يكونوا خيرا مثهم ول نساء من نساء عسى أن يكن‬
٠
‫خيرا مثهندول تلمزوا أنفسكم ول تثابروا بأاللقبد بئسن أالسم ألفسوق بقن أاليمن ج ومن لم يتب فأولئك هم ألظ ِل ُمون‬

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki


merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka.
Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang
direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan
memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah
(panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka
itulah orang-orang yang zalim.

a. Asbab al-Nuzul
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa seorang laki- laki mempunyai dua atau
tiga nama, dan dipanggil dengan nama tertentu agar orang itu tidak senang dengan
penaggilan itu. Maka ayat ini turun sebagai larangan untuk menggelari orang dengan
nama-nama yang tidak menyenangkan. (diriwayatkan oleh Tarmizi)

Dalam riwayat lain disebutkan, bahwa nama-nama gelaran di zaman Jahiliah sangat
banyak. Ketika Nabi SAW. memanggil seseorang dengan nama gelarnya, ada orang

6 Utami Pratiwi, Ilmu Sosial , Sebuah Pengantar.Yogyakarta: DIVA Press. h, 10-11


yang memberitahukan kepada Nabi SAW. bahwa gelar itu tidak disukainya. Maka
turunlah ayat ini. (Riwayat Al-Hakim).

b. Penjelasan
Pada ayat ke-11 Allah memperingatkan kaum beriman supaya jangan ada suatu
kaum mengolok-olokkan kaum yang lain. Karena boleh jadi mereka yang diolok-
olokkan itu pada sisi Allah jauh lebih mulia dan terhormat dari pada mereka yang
mengolok-olokkan. Demikian pula di kalangan wanita; jangan ada segolongan wanita
yang mengolok-olokkan wanita yang lain. Karena boleh jadi para wanita yang diolok-
olokkan itu pada sisi Allah jauh lebih mulia dan terhormat dari pada para wanita yang
mengolok-olokkan. Dalam ayat ini, Allah juga melarang kaum beriman mencela kaum
mereka sendiri, karena sesama mereka harus dipandang secara egaliter. Juga dilarang
saling memanggil dengan nama yang buruk, seperti panggilan: Hai fasik, hai kafir, dan
sebagainya. (Departemen Agama, 1990: 431, jilid IX).7

Dari asbab al-Nuzul dan juga penjelasan ayat di atas sangat erat sekali hubungan Akhlak
dengan Ilmu Sosial, karna sebagai manusia juga utamanya kita sebagai Ummat Muslim yang
dimana panutan serta suri tauladan kita yaitu nabi Muhammad Saw yang sudah Allah SWT utus
untuk kita agar memuliakan akhlak, akhlak itu terbagi menjadi dua bagian, yaitu akhlak yang
terpuji dan akhlak yang tercela, disini yang dimaksud ialah akhlak yang terpuji. dalam firman Allah
di atas kita di larang bertutur kata atau pun memanggil seseorang dengan sebutan yang tidak ia
sukai, karna sama dengan mencaci, itu adalah akhlak yang tercela, karna sipat tersebut bisa
menimbulkan perselisihan dan juga rasa benci sehingga hubungan antara individu atau pun
kelompok menjadi renggang dan dapat juga berdampak kepada sosial kemasyarakatan dan lain-
lain.

7
Muhammad Sofyan. Tafsir Ayat-Ayat Keimanan Dan Sosial Kemasyarakatan. Medan: Duta Azhar. h, 140-141
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari pembahasan yang telah di paparkan oleh pemakalah dapat di simpulan beberapa
simpulan, sebagai berikut ini:

a. Penulis menyimpulkan bahwa akhlak itu sebagai mana Imam Al-Ghazali mengatakan
akhlak salah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan bermacam-macam
perbuatan dengan gampung dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan
pertimbangan.
b. Ilmu sosial merupakan ilmu pengetahuan yang memiliki objek pembahasan dengan
topik masyarakat. Contohnya dari ilmu sosial yaitu berupa ilmu geografi, sosiologi,
sejarah, antropologi, ilmu politik, ekonomi, hukum, psikologi sosial dan lain-lain. Ilmu
inilah yang digunakan untuk menyelesaikan dan memecahkan masalah sosial yang
berkembang dalam bermasyarakat.
c. Kesimpulan daripada penjelasan surat Al-Hujurat ayat 11 tersebut ialah, dalam
bersosial kemasyarakatan kita tidak boleh menyepelekan seseorang ataupun kelompok
dengan memanggil sebutan yang buruk ataupun yang tidak di sukainya, karna bisa jadi
mereka lebih mulia dari kamu yang merendahkan mereka. Oleh sebab itu kita perlu
merubah akhlak kita menjadi akhlak yang baik agar terhindar dari hal-hal buruk seperti
yang sudah dijelaskan sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Fatih Syuhud,Pribadi Akhlakul Karimah. Malang:Pustaka Alkhoirot.

https://tafsirweb.com/9781-surat-al-hujurat-ayat-11.html

Muhammad Sofyan. Tafsir Ayat-Ayat Keimanan Dan Sosial Kemasyarakatan. Medan: Duta
Azhar.

Novita Ika Wardani,Lumastari Ajeng Wijayanti,dkk.Ilmu Sosial Budaya Dasar Untuk


Kebidanan.Sumatra Barat:PT GLOBAL EKSEKUTIF TEKNOLOGI.

Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI).

Utami Pratiwi, Ilmu Sosial , Sebuah Pengantar.Yogyakarta: DIVA Press.

Yatimin Abdullah, Op Cit.

Anda mungkin juga menyukai