Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Masyarakat Dalam Memilih Hunian Peri Urban Surabaya (Serlin Dan Umilia (2013)
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Masyarakat Dalam Memilih Hunian Peri Urban Surabaya (Serlin Dan Umilia (2013)
Maka n.. = (n1+n2+n3+...+nr)=(n1+n2+n3+...+nk) permukiman yaitu jarak hunian menuju tempat bekerja dengan
Setelah semua nilai harapan (expected value) didapat, waktu tempuh, jenis rumah, dan moda yang digunakan.
selanjutnya dicari nilai statistik χ2 (Chi Kuadrat) dengan Dari hasil analisis didapat bahwa karakteristik masyarakat
menggunakan rumus: peri urban dilihat dari struktutr rumah tangga didominasi oleh
jumlah keluarga kecil (1-5 orang) dan usia Kepala Keluarga
x2 = Ʃi Ʃj (cij-eij)2 (KK) dengan rentang usia 30-36 tahun. Tingkat pendapatan
didominasi oleh tingkat pendapatan Rp.1.500.000,- s/d
eij Rp.3.000.000,- dengan jenis pekerjaan sebagai karyawan
swasta. Untuk tingkat pendidikan didominasi oleh kepala
keluarga dengan pendidikan terakhir di Perguruan Tinggi
=Ʃ (fo – fe)2 (2) (PT). untuk status kepemilikan lahan dang bangunan di
Kecamatan Taman di dominasi oleh bangunan milik sendiri
fe sedangkan di Kecamatan Waru didominasi oleh Bangunan
sewa/kontrak. Untuk karakteristik pekerja ulang alik
Dimana: didominasi oleh pekerja ulang alik yang memiliki jarak lokasi
fo = frekuensi observasi hunian dengan tempat bekerja 6-10 km dengan waktu tempuh
fe = freuensi harapan 1-15 menit. Untuk jenis rumah yang terdapat di Kecamatan
Untuk menguji hubungan dan tingkat ketergantungan antar Waru dan Kecamatan Taman di dominasi oleh tipe rumah
kategori (antara baris dan kolom dalam tabel kontingensi) sederhana. Untuk moda yang digunakan yaitu kendaraan roda
dapat digunakan koefisien kontingensi (Contingency dua (motor), mobil dan juga kendaraan umum.
Coefficient) Cc yang dapat dihitung dengan menggunakan
B. Identifikasi Faktor- faktor yang Mempengaruhi
pendekatan nilai χ2 yang dirumuskan sebagai berikut
Masyarakat Dalam Memilih Lokasi Hunian Peri Urban di
Semakin besar nilai Cc,
Sidoarjo
maka semakin besar pula tingkat hubungan dan Pengukuran dengan uji Validitas dan Reliabilitas kuesioner
ketergantungan antar kategori (baris dan kolom). Jumlah baris dilakukan untuk mendapatkan faktor-faktor yang
dan kolom dalam tabel kontingensi menentukan nilai mempengaruhi masyarakat dalam menentukan karakteristik
maksimum yang dapat dicapai oleh Cc, yang tak pernah lebih lokasi hunian mereka khususnya dalam memberikan deskripsi
dari satu. Jika jumlah baris dan kolom dalam tabel kontingensi untuk mengetahui variabel mana saja yang dapat mewakili
besar, misalnya g, karakteristik lokasi hunian berdasarkan preferensi masyarakat.
Uji ini dilakukan karena terdapat faktor-faktor yang perlu di
maka nilai Cc tidak akan melebihi, sehingga nilai Cc dapat uji tingkat validitasnya. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan
dinyatakan : dengan jumlah responden 270 orang. Output tingkat pengaruh
0 ≤ Cc ≤ 1 (3) masing-masing sub faktor memiliki nilai Cronbach’s Alpha >
Dimana: Bila Cc = 0 berarti tidak ada hubungan 0,60 atau mengacu pada kriteria indeks reliabilitas dan
Bila Cc = 1 berarti ada hubungan sempurna memenuhi batas cukup yang berarti hasil kuesioner sudah
reliabel atau menunjukkan jawaban responden cukup
Merumuskan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Masyarakat konsisten. Selain itu, pada uji validitas ditentukan berdasarkan
Dalam Memilih Lokasi Hunian Peri Urban Surabaya Di nilai Corrected Item-Total Correlation > R tabel dari df
Sidoarjo (degree of freedom), dimana nilai df = N-2, 270-2 = 268 yang
Analisa yang digunakan untuk merumuskan faktor-faktor memiliki nilai 0,113. Uji validitas kuesioner menunjukkan
yang mempengaruhi masyarakat dalam memilih lokasi hunian butir-butir pertanyaan yang sudah layak mendefinisikan faktor
peri urban Surabaya di Sidoarjo adalah dengan metode analisa penelitian.
deskriptif. Berdasarkan uji validitas dan reliabilitas terhadap 34 faktor
yang berpengaruh terhadap pemilihan lokasi hunian
masyarakat peri urban Surabaya di wilayah Kabupaten
III. ANALISA DAN DISKUSI Sidoarjo, didapatkan 7 faktor yang tidak valid yaitu fasilitas
peribadatan berupa gereja, prasarana listrik, prasarana
A. Identifikasi Karakteristik Masyarakat Peri Urban pembuangan sampah berupa ketersediaan TPA, harga
Analisis Karakteristik Masyarakat Peri urban Surabaya lahan/rumah, kemudahan mendapatkan KPR, fisik dan
yang melakukan perjalanan ulang alik didapat dengan cara lingkungan permukiman yang tediri dari sirkulasi udara, dan
mengidentifikasikan masing-masing aspek sosial yang terdiri intensitas terjadinya kriminal.
Jumlah anggota keluarga masing-masing Kepala Keluarga,
usia kepala keluarga, tingkat pendapatan, jenis pekerjaan, C. Menganalisis hubungan antara karakteristik masyarakat
tingkat pendidikan dan status kepemilikan lahan dan rumah. dengan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi masyarakat
Sedangkan untuk aspek ekonomi dilihat berdasarkan tingkat di Kecamatan Waru dan Kecamatan Taman dalam memilih
pendapatan masing-masing Kepala Keluarga, untuk lokasi hunian
karakteristik pekerja ulang alik dilihat berdasarkan lokasi Berdasarkan hasil crosstabulation didapat faktor
karakteristik lokasi hunian yang tidak memiliki hubungan
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-146
dengan pertokoan merupakan faktor penting dalam Ketersediaan fasilitas perbelanjaan ini dapat
memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari. Sarana menunjang masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan
perbelanjaan berupa pertokoan tersebut tersebar sehari-hari. Untuk fasilitas perbelanjaan dan niaga
merata di wilayah penelitian, yang disediakan oleh yang berskala Kecamatan di Taman yaitu Pasar
penduduk setempat dan digunakan untuk melayani Taman Jl.Stasiun, Pasar Wage Jl.raya Wage, Pasar
kebutuhan sehari-hari masyarakat dalam lingkup RT. IndukAgribis (PIA) Jemundo Jl. Sawunggaling.
2. Faktor kedua yang mempengaruhi adalah Sedangkan untuk toko grosir, rumah makan, toko
Ketersediaan Prasarana Air Bersih. Untuk faktor peralatan listrik, toko pakaian dan lainnya terdapat di
ketersediaan prasarana air bersih dibedakan menjadi Jl. Raya Ngelom, Jl. Raya Wonocolo, Jl. Raya
2 jenis karakteristik masyarakat yaitu karakteristik Bebekan,Jl. Raya Sepanjang. Untuk fasilitas
masyarakat yang dilihat dari usia kepala keluarga dan pertokoan dengan skala pelayanan lokal berkembang
dan karakteristik masyarakat dilihat dari tingkat pada kawasan perumahan formal seperti di
pendidikan. Untuk karakteristik masyarakat dilihat Perumahan Delta Sari, Griya Mapan Sentosa, dan
dari usia kepala keluarga, Masyarakat dengan rentang Pondok Candra.
usia kepala keluarga 16-25 tahun dari 4 orang 7% 4. Faktor keempat yang mempengaruhi adalah
memilih ketersediaan jaringan air bersih Ketersediaan Fasilitas Peribadatan (Mushola).
mempengaruhi responden dalam menentukan Masyarakat yang hanya memiliki 2 jumlah anggota
karakteristik lokasi hunian. Untuk Kepala Keluarga keluarga sebanyak 3%, memilih ketersediaan fasilitas
dengan rentang usia 26-35 tahun sebanyak 15,9% peribadatan (mushola) mempengaruhi responden
memilih ketersediaan jaringan air bersih dalam menentukan karakteristik lokasi hunian. Untuk
mempengaruhi responden dalam menentukan masyarakat dengan jumlah 3 anggota keluarga
karakteristik lokasi hunian. Untuk kepala keluarga sebanyak 4,8%, Untuk masyarakat dengan jumlah
berusia 36-45 tahun sebanyak 23,7% memilih anggota keluarga 4 anggota sebanyak 10,7% memilih
ketersediaan jaringan air bersih mempengaruhi ketersediaan fasilitas peribadatan (mushola)
responden dalam menentukan karakteristik lokasi mempengaruhi responden dalam menentukan
hunian. Dan untuk total responden Kepala Keluarga karakteristik lokasi hunian. Dan untuk total
dengan usia > 45 tahun sebanyak 23%. Sedangkan masyarakat dengan jumlah anggota keluarga > 4
untuk karakteristik masyarakat yang dilihat dari anggota (sebanyak 2,2% yang memilih ketersediaan
tingkat pendidikannya, sebanyak 7% kepala keluarga fasilitas peribadatan (mushola) mempengaruhi
dengan tingkat pendidikan tamatan SD memilih responden dalam menentukan karakteristik lokasi
bahwa ketersediaan jaringan air bersih berpengaruh hunian. Ketersediaan fasilitas peribadatan (mushola)
dalam menentukan karakteristik lokasi hunian, untuk yang banyak terdapat di Kecamatan Waru dan
total responden sebanyak 7,4% memilih bahwa Kecamatan Taman yang masing-masing berjumlah
ketersediaan jaringan air bersih berpengaruh dalam 210 dan 327 buah merupakan faktor yang dianggap
menentukan karakteristik lokasi hunian. Sedangkan penting dalam memilih lokasi hunian dikarenakan
untuk tamatan SMA sebanyak 30,7%. Dan 148 Ketersediaan fasilitas peribadatan (mushola)
54,8% dengan tingkat pendidikan S1. Faktor dianggap dapat menunjang kehidupan sosial dan
ketersediaan prasarana air bersih merupakan faktor beragama dalam kehidupan sehari-hari.
penting yang diperlukan dan dibutuhkan dalam 5. Faktor kelima yang mempengaruhi adalah
memenuhi kebutuhan sehari-hari. Penduduk di Keindahan (kebersihan). Masyarakat yang hanya
wilayah penelitian menggunakan air bersih untuk memiliki 2 jumlah anggota keluarga sebanyak 2,2%
keperluan sehari-hari seperti mencuci, memasak, memilih kebersihan mempengaruhi responden dalam
minum, dan mandi. Ketersediaan Air Bersih di menentukan karakteristik lokasi hunian. Untuk total
wilayah penelitian diperoleh dari PDAM Kota responden dengan jumlah anggota keluarga hanya 3
Surabaya, Sungai Pelayaran yaitu Instalasi anggota sebanyak 6,3%. Untuk total responden
Penjernihan Air (IPA) di Desa Tawangsari dengan jumlah anggota keluarga 4 anggota sebanyak
Kecamatan Taman, dan Sungai Afvur Buntung yaitu 7%. Dan untuk total responden dengan jumlah
Instalasi Penjernihan Air (IPA) di Desa Tambak anggota keluarga > 4 anggota sebanyak 5,9%. Faktor
Sumur Kec. Waru. keindahan (kebersihan) dianggap penting dalam
3. Faktor ketiga yang mempengaruhi adalah pemilihan lokasi hunian dikarenakan masyarakat
Ketersediaan Fasilitas Perbelanjaan (Pertokoan). yang telah berkeluarga menilai bahwa lokasi hunian
Masyarakat yang hanya memiliki 2 anggota keluarga yang tidak bersih atau dekat dengan lokasi TPA
sebanyak 9,6% memilih ketersediaan fasilitas misalnya akan membawa pengaruh yang tidak baik
perbelanjaan (pertokoan) mempengaruhi responden misalnya penyakit.
dalam menentukan karakteristik lokasi hunian, Untuk 6. Faktor keenam yang mempengaruhi adalah
jumlah anggota keluarga hanya 3 orang sebanyak Aksesibilitas (Kemudahan Menuju Angkutan
12,2%, responden dengan jumlah anggota keluarga Umum). Masyarakat yang memiliki hunian di rumah
hanya 4 anggota sebanyak 11,1%, dan jumlah sendiri sebanyak 16,3% memilih ketersediaan
anggota keluarga > 4 anggota sebanyak 10%. angkutan umum mempengaruhi responden dalam
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-148
menentukan karakteristik lokasi hunian. Dan untuk Karakteristik masyarakat peri urban khususnya masyarakat
masyarakat yang masih tinggal di rumah sewa / pekerja ulang-alik di Kecamatan Waru dan Kecamatan
kontrak sebanyak 20% memilih ketersediaan Taman dapat disimpulkan sebagai berkut:
angkutan umum mempengaruhi responden dalam a. Didominasi oleh masyarakat yang yang mempunyai
menentukan karakteristik lokasi hunian. Faktor ini anggota keluarga < 5 orang
dianggap penting dikarenakan kemudahan b. Usia Rata-rata Kepala Keluarga 30-36 tahun
aksesibilitas hunian menuju angkutan umum terdekat c. Didominasi oleh masyarakat dengan tingkat
dapat memudahkan masyarakat dalam mencapai pendapatan Rp.1.500.000 s/d Rp.3.000.000
tempat bekerjanya. d. Didominasi oleh masyarakat yang memiliki pekerjaan
7. Faktor ketujuh yang mempengaruhi adalah sebagai karyawan swasta
Aksesibilitas (Kemudahan Menuju Sekolah). e. Didominasi oleh Kepala Keluarga dengan tingkat
Masyarakat yang memiliki hunian di rumah sendiri pendidikan terakhir di Perguruan Tinggi
sebanyak 29,3% memilih Aksesibilitas (Jarak Dari f. Untuk wilayah Penelitian di Kecamatan Taman di
Rumah Menuju Sekolah) mempengaruhi responden dominasi oleh bangunan rumah milik sendiri
dalam menentukan karakteristik lokasi hunian. Dan sedangkan untuk wilayah Kecamatan Waru didominasi
untuk masyarakat yang masih tinggal di rumah sewa / oleh bangunan rumah sewa/kontrak
kontrak sebanyak 22,6% memilih Aksesibilitas (Jarak g. Didominasi oleh pekerja yang melakukan perjalanan
Dari Rumah Menuju Sekolah) mempengaruhi dari lokasi hunian ke tempat bekerja dengan jarak 6-10
responden dalam menentukan karakteristik lokasi km dengan waktu tempuh 1-15 menit
hunian. Banyaknya jumlah sekolah yang terdapat di h. Didominasi oleh hunian dengan tipe rumah sederhana
wilayah penelitian mendukung masyarakat untuk dengan luas kavling antara 90-150 m2
memilih kedekatan dengan jarak huniannya. Terdapat 9 rumusan Faktor- faktor yang berpengaruh
8. Faktor kedelapan yang mempengaruhi adalah terhadap pemilihan karakteristik lokasi hunian di
Ketersediaan Jaringan Listrik. Berdasarkan hasil Kecamatan Waru dan Kecamatan Taman sesuai dengan
kuisioner dapat dilihat bahwa faktor ketersediaan karakteristik masyarakatnya yaitu: Aksesibilitas
prasarana jaringan listrik memiliki pengaruh kepada (Kemudahan Menuju Pusat Perbelanjaan); Ketersediaan
masyarakat dalam memilih lokasi hunian. Sebanyak Prasarana Air Bersih; Ketersediaan Fasilitas Perbelanjaan
41 responden menjawab bahwa faktor ketersediaan (Pertokoan); Ketersediaan Fasilitas Peribadatan
jaringan listrik sangat berpengaruh dan 171 (Mushola); Keindahan (kebersihan); Aksesibilitas
responden menjawab faktor ini memiliki pengaruh (Kemudahan Menuju Angkutan Umum), Aksesibilitas
dalam memilih karakteristik lokasi hunian. Sebagian (Kemudahan Menuju Sekolah), Ketersediaan Jaringan
besar rumah tangga di Kecamatan Waru dan Listrik dan Harga Lahan/Rumah
Kecamatan Taman telah terlayani prasarana
listrik/penerangan.
9. Faktor kesembilan yang mempengaruhi adalah UCAPAN TERIMA KASIH
Harga Lahan/Rumah. Untuk faktor harga lahan Penulis M.A.S mengucapkan terima kasih kepada pihak-
walaupun masyarakat di Kecamatan Waru dan pihak terkait, instansi, dan institusi, khususnya pemerintah
Kecamatan Taman sebagian besar Kabupaten Sidoarjo, yang menjadi sumber data dan/atau
menyewa/mengontrak rumah tetapi faktor harga responden yang membantu menyukseskan penelitian ini.
lahan menjadi pertimbangan ketika mereka akan
memilih lokasi hunian, hal ini dapat dilihat pada hasil
DAFTAR PUSTAKA
kuisioner dimana 53 orang memilih faktor ini sangat
berpengaruh dan 145 menjawab faktor ini [1] Andreas, R. “Elements of Urban Fringe Patterns”in
berpengaruh terhadap pemilihan lokasi hunian. Harga economics. No.28
lahan merupakan faktor yang memiliki pengaruh [2] Putri, dkk, 2010. Penerbit: Institut Teknologi Bandung.
penting dalam pemilihan lokasi hunian di wilayah Jurnal Working Paper Regional and Rural Planning
peri urban Surabaya. Dilihat dari NJOP tertinggi dan Research Group “Karakteristik Wilayah Peri Urban
terendah di Kecamatan Waru dan Kecamatan pada Pada Metropolitan Jabodetabekjur”
tahun terakhir (2011) nilai lahan berada di sekitar Rp. [3] Rachmadita, Sri Oka. 2009. Arahan Kebijakan Modal
164.042 - Rp. 1.085.138 per m2 sedangkan untuk di Shift Kendaraan Pribadi ke Bus Kota untuk Pekerja
pusat Kota Surabaya harga lahan per m2 adalah Rp. UlangAlik Sidoarjo – Surabaya di Kecamatan Waru.
2.000.000 - Rp.9.000.000 Surabaya: Tugas Akhir PWK ITS.
[4] Rencana Tata Ruang Wilayah Surabaya Tahun 2003-
2013
IV. KESIMPULAN/ RINGKASAN
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat
diperoleh kesimpulan sebagai berikut: