Skripsi - Final
Skripsi - Final
Oleh :
Zaenal Arifin
1731072
Oleh :
Zaenal Arifin
1731072
II
INSTITUT AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA
(IAINU) KEBUMEN
SK. Direktur Jenderal Pendidikan Islam No. 3522 Tahun 2013
Jl. Tentara Pelajar No. 55 B Telp. (0287) 385902 Kebumen 54316
Website: http://www.iainukebumen.ac.id Email: iainukebumen55b@gmail.com
NOTA DINAS
Hal: Skripsi
Yth. Dekan Fakultas Syari’ah Ushuluddin dan Dakwah IAINU Kebumen
c/q Biro Pelaksana Skripsi
Di
Tempat
ِالرحْي ِم
َّ ْحن
ٰ ْ ِالر
َّ بِ ْسمِهللا
Assalamu’alaikum, wr. wb.
Berdasarkan Surat Keputusan Rektor Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama (IAINU)
Kebumen No. In.11/X.10/IAINU/FSUD/III/ /2021 tertanggal 21 Maret 2021 tentang
Judul dan Pembimbing Skripsi Mahasiswa Program S.1 Tahun Akademik 2020/2021.
Atas tugas kami sebagai Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa :
Nama : Zaenal Arifin
NIM : 1731072
Jurusan/Program : IAT/S.1
Tahun Akademik : 2021
Judul Skripsi : Kajian Tafsir Al Qur’an Berbasis Digital (Studi Website
tafsiralquran.id)
Maka setelah kami teliti dan diadakan perbaikan seperlunya, akhirnya kami anggap
Skripsi tersebut sebagai hasil penelitian/kajian mendalam telah memenuhi syarat
untuk diajukan ke sidang munaqasyah IAINU Kebumen.
Demikian, semoga dalam waktu dekat bisa dimunaqasyahkan, dan bersama ini kami
kirimkan 3 (tiga) eksemplar Skripsi dimaksud.
Wassalamu’alaikum, wr. wb.
Pembimbing 1 Pembimbing 2
III
PENGESAHAN
SKRIPSI
KAJIAN TAFSIR AL QUR’AN BERBASIS DIGITAL
(STUDI WEBSITE TAFSIRALQURAN.ID)
Oleh:
ZAENAL ARIFIN
1731072
Telah dimunaqasyahkan di depan Sidang Penguji dan dinyatakan memenuhi
syarat guna memperoleh gelar Sarjana Strata 1 Agama (S.Ag.)
pada tanggal 29 September 2021.
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Mengetahui
Dekan Fakultas Syariah, Ushuluddin, dan Dakwah
IV
PERNYATAAN
Jika dalam perjalanan waktu terbukti skripsi karya saya tidak sesuai
dengan pernyataan ini, saya bersedia menanggung segala resiko, termasuk
pencabutan gelar kesarjanaan yang saya sandang.
(Zaenal Arifin)
V
MOTTO
_______
VI
PERSEMBAHAN
VII
ABSTRAK
Al-Qur’an sebagai pedoman utama umat Islam akan selalu relevan dengan
perkembangan zaman. Terkait penyampaian pesan al-Qur’an melalui tafsir, pada
dasarnya ada dua hal penting yang harus diperhatikan, pertama adalah terkait cara
memahami maknanya sehingga pesan penting dari al-Qur’an dapat diperoleh. Yang
kedua adalah terkait cara menyampaikan pesan tersebut sehingga pesan itu benar-
benar sampai kepada umat Islam. Secara historis dapat ditemukan bahwa dari masa
ke masa tafsir muncul dengan perangkat metodologi yang selalu baru dan juga
dengan dimediasi oleh media yang selalu berubah. Selama ini kajian yang
dilakukan perkembangan metodologi tafsir telah banyak dilakukan, namun bentuk
penyajian yang ada masih berupa bentuk fisik buku atau kitab yang tebal.
Berangkat dari hal itulah, penulis tertarik untuk menelaah kajian atas penafsiran
al-Qur’an yang ada pada perkembangan media saat ini dan sangat erat kaitannya
dengan teknologi digital. Dalam menelaah topik ini, peneliti memfokuskan pada
kajian penafsiran al-Qur’an di website tafsiralquran.id. Kajian ini difokuskan pada
dua rumusan masalah yakni terkait model penafsiran al-Qur’an di media dan
bagaimana implikasi website tafsiralquran.id tersebut terhadap perkembangan
studi al-Qur’an. Penelitian ini merupakan studi kualitatif normatif dengan jenis
studi pustaka yang berusaha menelaah kajian tafsir dengan mengambil objek
fenomena tafsir al- Quran berbasis digital dan dengan kerangka teori media milik
Marshall McLuhan. Dalam teori ini memuat empat gagasan utama, yakni Medium
Age untuk pengkategorian perkembangan media tafsir, Medium is the Message
untuk mengetahui sistem kerja pada media baru,kemudian Global Village dan
Technology Determinism untuk mengetahui dampak yang timbul dari penggunaan
media baru.
Hasil kajian yang penulis lakukan menunjukkan bahwa penafsiran dalam
website tafsiralquran.id muncul dengan model atau bentuk baru yaitu berupa tafsir
visual. Penyajian tafsir al-Qur’an yang ada website tafsiralquran.id merupakan
digitalisasi tafsir yang bersumber pada penafsiran ulama tafsir sebelumnya. Dengan
adanya website ini, masyarakat manjadi terbantu dengan adanya penafsiran al-
Qur’an beserta serba-serbi yang melingkupinya serta kemudahan dalam mengakses.
VIII
ABSTRACT
Al-Qur'an as the main guideline for Muslims will always be relevant to the
times. Regarding the delivery of the message of the Koran through interpretation,
basically there are two important things that must be considered, the first is related
to how to understand its meaning so that important messages from the Koran can
be obtained. The second is related to how to convey the message so that the message
really reaches Muslims. Historically it can be found that from time to time
interpretations emerge with ever-new methodological devices and are also mediated
by ever-changing media. So far, many studies have been carried out on the
development of interpretation methodology, but the form of presentation that exists
is still in the form of physical books or thick books.
Departing from this, the author is interested in examining the study of the
interpretation of the Koran which exists in current media developments and is very
closely related to digital technology. In examining this topic, the researcher focuses
on studying the interpretation of the Koran on the tafsiralquran.id website. This
study is focused on two problem formulations, namely related to the model of
interpretation of the Koran in the media and how the implications of the website
tafsiralquran.id have for the development of al-Qur'an studies. This research is a
normative qualitative study with the type of literature study that seeks to examine
the study of interpretation by taking the object of the phenomenon of digital-based
interpretation of the Koran and with the framework of Marshall McLuhan's media
theory. This theory contains four main ideas, namely Medium Age for categorizing
the development of interpretive media, Medium is the Message to find out the work
system in new media, then Global Village and Technology Determinism to find out
the impact arising from the use of new media.
The results of the study conducted by the author show that the interpretation on
the tafsiralquran.id website appears with a new model or form, namely in the form
of visual interpretation. The presentation of the interpretation of the Koran on the
tafsiralquran.id website is a digitization of interpretation that originates from the
interpretation of previous interpretations of scholars. With this website, people are
helped by the interpretation of the Qur'an and the sundries that surround it and the
ease of access.
IX
PEDOMAN TRANSLITERASI
berpedoman pada Surat Keputusan Bersama antara Menteri Agama dan Menteri
053b/U/1987.
A. Konsonan Tunggal
Huruf
Nama Huruf Latin Nama
Arab
ا alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan
ب ba’ B Be
ت ta’ T Te
ث ša S| Es (dengan titik di atas)
ج jim J Je
ح ĥ H{ Ha (dengan titik di bawah)
خ kha' Kh Ka dan Ha
د dal D De
ذ źal Z| Zet (dengan titik di atas)
ر ra R Er
ز zai Z Zet
س sin S Es
ش syin Sy Es dan Ye
ص şad S{ Es (dengan titik di bawah)
ض d’ad D{ De (dengan titik di bawah)
ط ţa T{ Te (dengan titik di bawah)
ظ ża Z{ Zet (dengan titik di bawah)
ع ‘ain ‘ koma terbalik di atas
غ gain G Ge
ف fa’ F Ef
X
ق qaf Q Qi
ك kaf K Ka
ل lam L ‘el
م mim M ‘em
ن nun N ‘en
و waw W W
ه ha’ H Ha
ء hamzah ‘ Apostrof
ي ya’ Y Ye
(ketentuan ini tidak tidak diperlakukan pada kata-kata Arab yang sudah
terserap ke dalam basaha Indonesia, seperti zakat, salat dan sebagainya,
kecuali bila dikehendaki lafal aslinya).
2. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah, maka
ditulis h.
كرامة الاولياء Ditulis Karāmah al-auliyā
3. Bila ta’ marbūţah hidup atau dengan harakat, fatĥah atau kasrah atau
dammah ditulis dengan t.
زاكة الفطر Ditulis Zakāt al-fiţr
XI
D. Vokal Pendek
----َ---
fatĥah Ditulis a
فعل
----َ---
kasrah Ditulis i
ذكر
----َ---
dammah Ditulis u
يذهب
E. Vokal Panjang
Fatĥah + alif Ditulis Ā
جاهلية Ditulis jāhiliyah
Dlammah +
Ditulis ū
wāwu mati
فروض Ditulis furūď
F. Vokal Rangkap
Fatĥah + ya’ mati Ditulis ai
بينمك Ditulis bainakum
XII
G. Vokal Pendek yang Berurutan dalam Satu Kata Dipisahkan dengan
Apostrof
أأنت Ditulis a’antum
XIII
KATA PENGANTAR
karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Tak
lupa juga Shalawat serta Salam senantiasa kita haturkan kepada Nabi Muhammad
Saw. yang telah merubah dunia ini menjadi lebih baik, dan semoga kita termasuk
Digital (Studi Website Tafsiralquran.id)” ini tak lain adalah berkat takdir dan
cinta Allah terhadap penulis. Serta dikarenakan adanya usaha yang selalu penulis
perjuangkan dan doa yang selalu dipanjatkan. Untuk itu, penulis mengucapkan
XIV
7. Teman-teman Prodi IAT IAINU Kebumen angkatan 2017, Pak Suwarno, Pak
Ngafifudin (almarhum), Pak Nurdin Hidayat, Aulia Rahma Dewi, Atina Hasnal
Muna, Zaenal Arifin, Amin Khasnawi, Nailul Ihsani Rohman, Abdul Wahab,
Ali Maksum, Umi Musyarofatul Fitriyah, Fatthur Rohmah, dan Dwi Asta
Asyam Aufa yang baik secara langsung maupun tidak langsung memberi
semangat dan menemani penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
8. Semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak bisa penulis sebutkan
satu persatu.
Semoga yang telah diberikan merupakan amal kebaikan yang dapat
memberikan manfaat bagi semua. Penulis hanya dapat berdoa jazakumullah
ahsasnal jaza’. Penulis menyadari sepenuhnya terlalu banyak kekurangan dalam
penulisan skripsi ini, tetapi penulis meyakini, justru dari kekurangan itulah
kesempurnaan bisa diraih. Maka dalam hal ini penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Penulis
berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para
pembaca pada umumnya. Amin.
24 September 2021
Penulis
XV
DAFTAR ISI
........................................................................................................................ III
PENGESAHAN ............................................................................................. IV
PERNYATAAN ...............................................................................................V
MOTTO .......................................................................................................... VI
ABSTRAK ...................................................................................................VIII
DAFTAR GAMBAR..................................................................................... XX
D. Penegasan Istilah................................................................................... 6
XVI
G. KerangkaTeori .................................................................................... 12
2. Visi ........................................................................................... 41
1. Tafsir Tematik.......................................................................... 44
XVII
4. Cari Ayat .................................................................................. 51
A. Kesimpulan ......................................................................................... 70
B. Saran ................................................................................................... 71
XVIII
DAFTAR TABEL
XIX
DAFTAR GAMBAR
Gambar 15. Contoh hasil pencarian pada menu cari ayat ............................. 52
tafsiralquran.id ..................................................................................... 58
quran.kemenag.go.id ............................................................................. 59
XX
Gambar 20. Mengetahui penulis dari postingan yang dimuat ...................... 61
Gambar 22. Fungsi hyperlink dalam metode penyajian tafsir menuju sumber
XXI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mempelajari kitab suci al- Qur`an merupakan suatu kewajiban bagi setiap
dalam segi hubungan al- Qur`an dan dengan Ilmu Pengetahuan. Permasalahan
ini tidak dapat dihindarkan, terlebih mengingat era modern, dimana ilmu
berbagai macam kajian al-Qur`an berbasis digital, mulai dari perangkat lunak
(software) seperti produk Tafsir Tematik dan Tafsir Ilmi milik LPMQ
tersebut berisi puluhan buku yang berupa tampilan Flash Player dimana
Selain itu ada media Ebook, sebagaimana dilansir dari website Oxford
1
Oxford University Press, “Definition of e-book noun from the Oxford Advanced
Learner's Dictionary” Artikel diakses pada 14 September 2021 dari
www.oxfordlearnersdictionaries.com.
1
2
yang khusus juga sesuai dengan format ebook tersebut dibuat. Ada berbagai
(Amazon World).
berbeda-beda sesuai dengan jenis file dari ebook tersebut, sehingga harus
faktor pendukung ini sebenarnya membuat penggunaan ebook jauh lebih rumit
Untuk mengakses kedua jenis media diatas dapat dilakukan secara offline
(tanpa jaringan internet) selagi pembaca memiliki software atau ebook yang
sudah tersimpan di perangkat. Selanjutnya ada pula media yang berbasis online
Facebook, Twitter, Instagram dan lain sebagainya. Berdasarkan data dari hasil
Survei Literasi Digital Indonesia 2020 yang dilakukan oleh Kominfo, media
sosial merupakan sumber informasi yang paling banyak diakses. Adanya media
sosial juga mempermudah khalayak dalam menerima suatu hal yang baru,
2
Roudlotul Jannah, “Tafsir Al-Quran Media Sosial: Studi Model Tafsir Pada Akun
Instagram @Quranriview”, Skripsi S1 Fak. Syarian UIN Malang, ( Fak. Syarian UIN Malang,
Tahun 2021), h. 2.
3
Dalam salah satu media sosial yakni Instagram, terdapat beragam akun
satunya adalah akun @Quranreview dimana konten pada akun ini berupa
Instagram yang postingan di dalamnya berupa foto atau video dengan caption
sebagai penjelas dari foto atau video yang diunggah, memiliki keterbatasan
karakter/huruf. Namun disini, author atau penulis dan pembaca dapat saling
komunikasi dua arah, berbeda dengan software dan ebook yang hanya satu
arah.
Selain media sosial ada media berupa website, yaitu fasilitas hypertext
berupa teks, gambar, suara, animasi dan lainnya dengan mengunakan browser
Google ini merupakan mesin pencari yang banyak digunakan untuk mencari
sesuatu di internet hanya dengan menuliskan kata kunci dari apa yang akan
dicari, lalu kita akan disuguhi dengan berbagai alamat website yang memuat
3
Databoks, “Website Paling Sering Diakses Publik Indonesia”, artikel diakses pada 9
Juli 2022 dari https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2018/02/02/website-paling-sering-
diakses-publik-indonesia
4
misalnya Google, akan ditampilkan banyak website dengan konten yang terkait
Dari sekian banyak website yang berhasil disajikan oleh mesin pencari,
terdapat salah satu website yang muncul di urutan pertama pada saat pencarian
dari namanya, dapat kita tangkap sekilas isi dari website tersebut yakni tentang
tafsir al-Qur’an dan juga artikel lain yang masih dalam lingkup kajian al-Qur’an
yang memposting artikel keagamaan, baik itu berkaitan dengan hadis, al-
Quran, bahkan dengan tafsir itu sendiri. Akan tetapi, dari beberapa website
yang baik sehingga bisa menempati posisi paling awal di halaman mesin
pencari. Dengan posisi ini, menunjukkan bahwa website ini sangat relevan
dengan kata kunci yang di masukkan pada mesin pencari dan akan lebih mudah
4
Google.com, diakses pada 18 Sep 2021 Pukul 22.50.
5
Hal ini menjadi sangat menarik untuk dikaji lebih lanjut, mengingat bahwa
kitab suci al-Quran merupakan pedoman ummat Islam yang dijadikan sebagai
makna yang tersirat didalamnya tidak bisa hanya di baca dan difahami secara
tekstual saja, namun harus ada upaya menafsirkan pula. Selain itu, media
ayat al-Qur’an, akan membuatnya lebih cepat tersebar luas dan menjadikan
yang telah ada untuk dapat melihat secara utuh perkambangan penafsiran
modern saat ini, juga lebih mudah tersebar luas dan diterima di berbagai
penjuru.
B. Pembatasan Masalah
masalah penelitian yang akan diteliti yang berguna untuk memberi arahan yang
jelas dan ketajaman analisa dalam pembahasan, maka perlu adanya pembatasan
suatu permasalahan yang akan yang akan dibahas dalam tulisan ini. Penulis
tafsiralquran.id.
6
C. Rumusan Masalah
Qur’an?
D. Penegasan Istilah
a. Digital
yang diambil dari bahasa Yunani yang artinya jari jemari. Oleh karena itu
dari angka 0 dan 1 atau off dan on (bilangan biner). Semua sistem komputer
5
https://kbbi.web.id/digital. Diakses pada 14 September 2021 Pukul 20.18 WIB
7
lainnya.7
b. Website
informasi teks, gambar diam atau gerak, animasi, suara, dan atau gabungan
dari semuanya itu baik yang bersifat statis maupun dinamis yang
6
Irma Surya Ningsih, “Peran Literasi Digital Dalam Meningkatkan Minat Membaca
Mahasiswa Pgsd Stkip Al-Maksum Langkat”, dalam Jurnal Mahasiswa Stkip Al Maksum
Volume 2, Nomor 1, Juni 2020, h. 17.
7
Ezmieralda Melissa, “Budaya Digital Dan Perubahan Konsumsi Media Masyarakat”,
Departemen Komunikasi dan Public Relations, Fakultas Ekonomi dan Humaniora, Universitas
Swiss German,
8
Putu Krisnayani dkk. “Analisa Usability Pada Website UNDIKSHA Dengan
Menggunakan Metode Heuristic Evaluation”, dalam Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan
Teknik Informatika Volume 5 Nomor 2 , Tahun 2016, h.2
8
1. Tujuan Penelitian
capai. Tujuan penelitian dicantumkan agar penulis maupun orang lain yang
membaca laporan penelitian dapat mengetahui dengan pasti apa tujuan itu
2. Kegunaan Penelitian
a) Manfaat Teoritis
memberikan sudut pandang yang lebih luas terhadap tafsir al-Quran. Hal
9
Husaini Usman dan Purnomo Setiadi Akbar. Metodologi Penelitian Sosial…, h. 57
9
tersebar di media.
b) Manfaat Praktis
F. Tinjauan Pustaka
membuat kajian literatur yang relevan dengan tema penelitian. 10 Selain akun
10
Moh. Soehada, “Metode Penelitian Sosial Kualitatif Untuk Studi Agama”
(Yogyakarta: Suka Press, 2012), h. 143
10
tentang keagamaan, baik itu berkaitan dengan hadis, al-Quran, bahkan dengan
tentang kontennya, yaitu adalah sebuah search engine khusus tafsir Al-Quran
dan Hadits, untuk memudahkan umat islam mencari dan memahami tafsir ayat-
Ada pula learn-quran.co yang tidak berbeda jauh dengan tafsirq.com yang
Qur’an), tafsir disajikan dalam entri per ayat, yakni ketika mengeklik opsi di
sebelah kiri, ada menu untuk menampilkan tafsir secara ringkas dan juga tafsir
versi Kemenag.
Sejauh yang peneliti ketahui, ada beberapa kajian yang membahas tema
1. Roudlotul Janah, Tafsir Al-Quran Media Sosial: Studi Model Tafsir Pada
11
www.tafsirq.com. Diakses pada 14 September 2021
11
Yogyakarta, 2016.
McLuhan. Teori ini mencakup empat gagasan utama, yaitu Medium Age
media baru dalam kajian tafsir, serta Global Village dan Technology
media baru.13
12
Sederhananya, cybermedia di sini lebih bermakna sebagai jurnalisme online. Sedangkan
dalam arti luas cybermedia mencakup segala komunikasi dan interaksi yang menggunkan
media internet. Misal : Friendster, Facebook, Youtube, blog, msn live, skype dan lain-lain.
13
Nafisatuzzahro, “Tafsir Al-Qur’An Audiovisual Di Cybermedia: Kajian Terhadap
Tafsir Al-Qur’an di YouTube dan Implikasinya terhadap Studi al-Qur’an dan Tafsir, (Tesis
Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga, 2016) h. vi.
12
tersebut untuk diteliti muatan kajian tafsirnya serta untuk meneliti ideologi
yang dibawakan.
G. KerangkaTeori
ini adalah kemunculan teknologi sebagai media baru dalam kajian al-
Qur’an dan tafsir, sehingga perangkat teoritis yang digunakan disini adalah
perangkat teori media. Untuk itu, dalam hal ini penulis menggunakan
Adapun teori media yang peneliti gunakan dalam kajian ini yaitu :
14
Tim Penyusun, “Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah Ushuluddin dan
Dakwah”,( Fakultas Syariah Ushuluddin dan Dakwah IANU Kebumen, 2020), h.11
13
analisis bahasa.
hanya alat untuk mengirimkan pesan, tetapi juga mempengaruhi cara kita
secara online. Hal ini juga termasuk analisis tentang pengaruh media
15
Astrid Faidlatul Habibah dan Irwansyah, “Era Masyarakat Informasi sebagai Dampak
Media Baru” dalam Jurnal Teknologi dan Informasi Bisnis, Vol. 3 No.2 (Juli 2021), h. 32.
16
Ajeng Iva Dwi Febriana, “Determinisme Teknologi Komunikasi Dan Tutupnya Media
Sosial Path” dalam Jurnal Lontar Vol.6 No 2 (Juli-Desember 2018), h. 14.
14
tepat.
kita memahami tafsir Al Quran dan apakah teknologi ini dapat membantu
dalam kajian tafsir Al Quran. Melalui penggunaan teori media dari Marshal
H. Metode Penelitian
langkah sistematis dan logis dalam mencari data yang berkenaan dengan
1. Jenis penelitian
tafsir al-Qur’an secara praktis dalam dunia maya. Dalam hal ini ada dua
jenis sumber data yang dibutuhkan penulis, yaitu data utama terkait tafsir
17
Soerjono Soekanto, “Pengantar Penelitian Hukum”, (Jakarta: UI Press, 1986), cet ke-1,
h. 3.
15
2. Pendekatan Penelitian
maya ini didudukkan sebagai objek baru yang menjadi bagian dari aspek
yang terkena bias dari perkembangan teknologi. Dari penelitian ini penulis
3. Desain Penelitian
Karena peneltian ini adalah studi kajian tafsir al-Qur’an di sebuah media
4. Objek Penelitian
18
Sugiyono, “Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D” (Bandung: Alfabeta,
2018), h.86
16
menjadikan hasil analisis dalam ruang diskursus al-Quran dan tafsir untuk
Adapun untuk mengkaji data yang sudah diperoleh, data akan dianalisis
ini juga penting untuk melihat hal-hal yang tampak muncul disekeliling
hasil analisis ini dalam ruang besar diskursus al-Qur’an dan tafsir untuk
7. Instumen Penelitan
I. Sistematika Penulisan
suatu karya ilmiah. Urutan pembahasan dalam penelitian ini bisa dibagi
menjadi tiga bagian utama yakni pendahuluan, isi dan penutup. Pada uraian
bab-bab dirumuskan secara runtut, dimulai dari bab pertama hingga bab kelima
yaitu:
Bab ini menguraikan secara jelas apa, mengapa dan bagaimana penelitian ini
dilakukan. Dalam bab ini menentukan sistematika penelitian yang akan diteliti.
Pada bab kedua akan dijelaskan perihal kajian al-Qur’an dan Tafsir beserta
media internet.
Pada bab ketiga, hal terpenting yang ingin dibahas adalah terkait proses
kemunculan fenomena tafsir di media website. Dalam bab ini akan dipaparkan
yang dimunculkan fenomena ini. Selanjutnya, pada bab ini akan depaparkan
gambaran umum serta fitur yang ada pada website ini serta berbagai bentuk
tafsir yang ada dalam website tafsiralquran.id. Setelah itu maka akan
18
Bab keempat sebagai kelanjutan dari analisis pada bab ke tiga berisi
berbagai hasil dari penelitian dengan memaparkan seperti apa model penafsiran
serta kontribusi apa yang berhasil diberikan oleh website tafsiralquran.id untuk
wacana umat Islam secara umum dan diskursus keilmuan al-Qur’an dan tafsir
khususnya.
proses penelitian ini dengan kesimpulan yang menjadi kata kunci utama
dari proses penelitian sebagai sebuah temuan dan jawaban dari rumusan
beberapa saran untuk penelitian selanjutnya, terutama terkait kajian sejenis ini.
BAB II
TEORI MEDIA BARU DAN TAFSIR AL QUR’AN
secara khusus, akan dibahas terlebih dahulu mengenai pengertian dan sejarah
Perkembangan teknologi yang terjadi di media merupakan hal yang tidak dapat
informasi dan media merupakan dua hal yang saling berhubungan, dimana
1
Novi Kurnia, “Perkembangan Teknologi Komunikasi dan Media Baru : Implikasi
Terhadap Teori Komunikasi”, dalam Mediator Vol. 6, No.2 (Desember 2005), h. 292.
2
Muhammad Miftahuddin, “Sejarah Penafsiran di Indonesia”, dalam Nun Vol. 6, No.02
(Tahun 2020), h. 118.
17
20
media adalah inti atau esensi dari peradaban masyarakatnya. Dominasi dan
manusia dan kehidupan kolektifnya.3 Dalam hal ini, media sebagai perantara
Sejak pertama kali turunnya ayat al-Qur’an pada masa Rasulullah Saw.
kemudian disampaiannya ke ummatnya, media yang ada saat itu hingga media
yang digunakan saat ini dan cara penyampaian yang dilakukan sangatlah
berbeda.
sejarah media ke dalam empat tahap yaitu Tribal Age, Literate Age, Print Age,
Electrinic Age. Dimulai dari manusia baru mengenal tulisan hingga saat ini
Pada periode ini indra manusia menjadi kunci dalam proses transmisi
peran utama dalam berinteraksi dengan manusia dan alam. Selama periode
3
Asef Saifudin, “Perkembangan Teknologi Komunikasi: Perspektif Komunikasi
Peradaban”, dalam Meditor, Vol. 9, No. 2 (Tahun 2008), h. 384.
4
Muhammad Miftahuddin, “Sejarah Penafsiran…”, h.119.
5
Menurut Kamus Bahasa Inggris Terjemahan Indonesia, arti kata tribal adalah keturunan.
Arti lainnya dari tribal adalah berkenaan dengan suku.
21
pada era ini direspon melalui indera pendengaran dan disebarkan secara oral
budaya yang terbangun adalah budaya komunal dan lebih eksternal. Suara
didukung oleh indra penglihatan dan peraba.8 Bunyi yang dihasilkan dari
mengungkapkan bahwa kata tak hanya ungkapan hampa dan kosong. Kata
adalah simbol dari makna. Makna dihasilkan oleh pikiran yang bekerja.
Pikiran, makna, dan kata adalah tiga hal penting pencipta peradaban
hafalan.
6
Morissan, Teori Komunikasi: Individu hingga Massa (Jakarta: Kencana, 2013), h. 488.
7
Miski Mudin, Islam Virtual Diskursus Hadis, Otoritas, dan Dinamika Keberislaman di
MediaSosial, (Yogyakarta: Bildung, 2019), h.14.
8
Muhammad Miftahuddin, “Sejarah Penafsiran…”, h.120.
9
Reza A.A Wattimena, Filsafat Kata. (Jakarta Timur: Evolitera, 2011), h. 6.
22
َ َّ َ ْ َُ َ َُ
ُ ۗف ُيض ُّل ه ْ َ َو َمآ َا ْر َس ْل َنا م ْن َّر ُس ْول اَّلا بل َس
اّٰلل َم ْن يشا ُۤء َو َي ْه ِد ْي َم ْن ِ ان قومِ هٖ ِليب ِين لهم
ِ ِِ ِ ٍ ِ
َْ َ ْ ُ َ ُ َ َّ
ۗوه َو الع ِزْي ُز الح ِك ْي ُم يشاۤء
10
Quraish Shihab, Rekontruksi Sejarah Al-Quran, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001),
h.129-130.
11
Membaca disini diartikan dengan mengucapkan secara lisan. Ada pemaknaan lain
terhdap istilah membaca, sebagaimana dikutip dari KBBI Daring, membaca berarti melihat
serta memahami isi dari apa yang tertulis (dengan melisankan atau hanya dalam hati), mengeja
atau melafalkan apa yang tertulis.
12
Terjemah Kemenag 2002 dalam plug in Qur’an Kemenag In Word.
13
Manna’ Khalil al-Qattan, Studi Ilmu-ilmu Al-Qur’an, terj. Mudzakir (Bogor: 2016), h.
472.
23
dalam hadis, sehingga jenis tafsir yang muncul pada era ini yaitu tafsir
manusia menitikberatkan pada indera pendengar dan lisan. Hal ini sesuai
cara meriwayatkan sebuah pesan secara oral lalu dihafalkan oleh para
Pada masa ini indra yang lebih ditekankan terletak pada indra
individu lain. Model komunikasi menggunakan media ini sudah tidak lagi
terbatas hanya dalam satu suku saja, namun sudah meluas ke lain suku.
disampaikan dari jarak jauh tanpa khawatir akan terjadi reduksi atas
pesannya.15
14
Muhammad Miftahuddin, “Sejarah Penafsiran…”, h.120.
15
Nafisatuzzahro, “Tafsir Al-Qur’An Audiovisual Di Cybermedia: Kajian Terhadap
Tafsir Al-Qur’an di YouTube dan Implikasinya terhadap Studi al-Qur’an dan Tafsir”, (Tesis
Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga, 2016)
24
Dikarenakan informasi yang telah bisa didapatkan dalam ruang waktu yang
berbeda, masyarakat pada tahap ini mulai memiliki sifat individualistik dan
sahabat dan awal masa tabi’in dikategorikan sebagai tafsir era qabl at-
pertama atau era kesukuan. Sedangkan Era Tulisan (Literacy Age), masuk
pada era kedua dimana tafsir pada era ini masih terbergabung dalam bab
hadis berupa cabang dari hadis dan belum memiliki bentuk yang teratur.
16
Donny Prasetyo dan Irwansyah, “Memahami Masyarakat Dan Perspektifnya”. dalam
JMPIS Vol. 1, No.1 (Januari 2020), h.171.
17
Muhammad Miftahuddin, “Sejarah Penafsiran…”, h.120
18
Muhammad Zainul Falah, “Kajian Tafsir di Media Online (Analisis Penafsiran al
Qurr’an di situs muslim.or.id dan islami.co)”, Skripsi S1 Fak. Ushuluddin dan Humaniora UIN
Walisongo Semarang, 2020, h.20.
19
Manna’ Khalil al-Qattan, Studi Ilmu-ilmu Al-Qur’an, terj. Mudzakir (Bogor: 2016),
h.478.
25
tafsir pertama kami. Dalam salah satu versi yang dinukil dari Ibn Khalikan
dan Ibn Taimiyah, orang pertama yang mengarang kitab tafsir adalah Ibn
Juraij (80-150 H.).20 Dalam riwayat lain juga ada yang mengatakan bahwa
upaya pembukuan tafsir pertama kali dilakukan oleh Abu al-Aliyyah al-
bin Ka’ab. Riwayat lainnya menyebutkan pula bahwasanya Zaid bin Aslam
(w. 167 H.) juga memiliki kitab tafsir. 21 Namun dari beberapa versi
Pada Akhir abad ke-3 atau permulaan abad ke-4 H. geliat tafsir
dengan tertib mushaf. Upaya ini dilakukan oleh Ibn Jarir at-Tabari (w. 310
bin al-Munzir an-Naisaburi (w. 318 H), Ibn Abi Hatim (w. 327 H), Abusy-
20
Tim Forum Karya Ilmiah RADEN, Al Qur’an Kita. Studi Ilmu, Sejarah dan Tafsir
Kalamullah, (Kediri: Lirboyo Press, 2013), h.211.
21
Ibid.,
22
Ibid., h.212-213.
26
Syaikh bin Habban (w. 369 H), al Hakim (w. 405 H), dan Abu Bakr bin
pada saat itu memimpin peradaban dunia, dan pada saat inilah dikenal
gramatikal Arab, Hadis, Sejarah, Ilmu Kalam, dan lainnya termasuk tafsir
al-Qur’an.24 Beberapa kitab tafsir yang muncul pada masa keemasan antara
lain tafsir al-Kasysyaf ‘an Haqa’iq al-Qur’an karya Abu al-Qasim Mahmud
Titik awal dari era ini adalah terciptanya mesin pencetak yang
menjadikan penyebaran pesan jauh lebih mudah dan meluas. Di era ini pula
23
Manna’ Khalil al-Qattan, Studi Ilmu-ilmu.., h.482.
24
Tim Forum Karya Ilmiah RADEN, Al Qur’an Kita..., h.213.
27
sangat dinamis.25
tahun sebelum penemuan mesin cetak oleh Gutenberg. Mesin cetak yang
digunakan oleh bangsa Jepang dan China berupa balok kayu, sedangkan
diciptakan ketiga bangsa ras kuning itu tidak dapat mencetak lembaran-
metal yang telah diukir untuk menggantikan model kayu dan tanah liat
dengan sistem moveable metal type (huruf logam yang bisa dipindah-
pindah). Melalui frame seukuran buku halaman buku dan kemudian menata
huruf-huruf menjadi menjadi kata, mesin cetaknya itu bisa digunakan untuk
Tidak lama dari munculnya mesin cetak, al-Quran juga mulai dicetak.
25
Abdul Malik, “Revolusi Gutenberg”, dalam Komunikasi Vol. 02, No. 02, (Banten:
2013). h.1.
26
Ibid., h. 2.
27
tafsiralquran.id, diakses pada 18 Sep 2021 Pukul 22.55.
28
Mushaf Venice ini terdiri dari 456 lembar, tidak berhalaman, tidak memiliki
Complete Text of The Qur’an). Cetakan edisi ini dibuat dalam 2 jilid yang
Lama berselang, pada tahun 1787 baru muncul lagi cetakan al-Qur’an
1796 M.).31 Al-Quran cetakan ini di-tahqiq oleh sarjana-sarjana Islam dan
dicetak lagi pada tahun 1789, 1790, 1793, 1796 dan 1798 M. Pada tahun
1905 al-Qur’an dicetak lagi di sini dengan format yang lebih bagus,
28
Roudlotul Jannah, “Tafsir Al-Quran Media Sosial: Studi Model Tafsir Pada Akun
Instagram @Quranriview”, Skripsi S1 Fak. Syarian UIN Malang, ( Fak. Syarian UIN Malang,
Tahun 2021), h. 21.
29
Limmatus Sauda, “Sejarah Pencetakan Al-Quran dari Italia hingga Indonesia”, Artikel
diakses pada 19 September 2021 dari https://tafsiralquran.id/sejarah-pencetakan-al-quran-dari-
italia-hingga-indonesia
tafsiralquran.id.
30
М. Yakubovych, History of Printing the Qur'an in Europe, (Digital Repository of
Ostroh Academy, 2016). h.58.
31
Limatus Sauda…,
29
didirikan seni cetak Tatar dan Turki dan sebagai penanggung jawabnya,
satu kaligrafer terbaik di kalangan Muslim Rusia. Dalam cetakan ini terdiri
dari 477 halaman dan ada tambahan do’a tilawah beserta do’a sujud tilawah.
32
orang Islam untuk mencetak al-Qur’an hingga tahun 1726 ketika percetakan
juga mulai dicetak beberapa kitab tafsir seperti al-Baydawi dan al-
Jalalyn.33
32
М. Yakubovych, History of …,h.65-66.
33
Limmatus Sauda, “Sejarah Pencetakan…,
30
Pada era ini interaksi dan komunikasi manusia terjalin sangat mudah.
segera dan singkat, sehingga reaksi yang diberikan pun juga bisa bersifat
pendek atau telegraf sederhana oleh Samuel Morse, kode atau bunyi pendek
itu lalu dikenal dengan Sandi Morse, yang memicu produk komunikasi
radio menandai adanya media baru yang hadir dalam tradisi Islam,
walaupun pada saat itu tafsir belum disampaikan menggunakan radio. Pada
era elektronik ini, secara garis besar kajian al- Quran diproduksi dalam dua
bentuk media yaitu dalam bentuk CD dan internet. Pada tahun 1960,
34
Muhammad Miftahuddin, “Sejarah Penafsiran…”, h.122.
35
Roudlotul Jannah, “Tafsir Al-Quran…”, h.39.
36
Muhammad Miftahuddin, “Sejarah Penafsiran…, h.122.
31
kepada komputer. Sejak saat itu, keberadaan al- Quran dalam berbagai
dalam mencari dan mendapatkan informasi yang tidak lagi terbatas pada
informasi surat kabar, audio visual dan elektronik, tetapi juga sumber-
internet. Oleh karena itu, hadirnya internet sebagai media baru dengan
kita tentang berbagai masalah dan persoalan yang ada di muka bumi ini
37
Nafisatuzzahro, “Tafsir Al-Qur’An…”,
32
terbatas pada cetakan dan siaran dengan akses yang terbatas menuju media
mengkonsumsi jenis media yang ada, baik itu cetak, audio, visual, audio-
gabungan berbagai jenis media, teks, gambar, suara, dan video, ditambah
saat. Pengakses internet dapat melihat berita atau artikel yang ditayangkan
bertahun-tahun sebelumnya.39
pergeseran pada bentuk kajian penafsiran. Hal ini tentu berbeda dengan
38
Abdoel Gofar, “Penggunaan Internet Sebagai Media Baru dalam Pembelajaran”,
dalam Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Vol.8 No. 2 (Juli 2008), h.38
39
Ibid.,
33
kajian tafsir yang terdapat dalam kutub at-tafsir yang sulit diakses, baik
mempelajari al-Quran.40
Kini, belajar tafsir tidak hanya sebatas membaca dengan mencari buku
menggunakan fasilitas yang ada di internet untuk mencari topik kajian tafsir
internet, yakni:
a. Visual
40
Roudlotul Jannah, “Tafsir Al-Quran…”, h.27.
34
hanya karya tulis yang ada, baik berupa artikel, jurnal, maupun ebook.
Bentuk kajian ini tidak hanya menyajikan tafsir berupa teks, ada
terdapat dua komponen yang terpisah yaitu teks ayat al-Qur’an dan
41
Istilah meme merupakan singkatan dari Mimeme, yang pertama kali dikenalkan oleh
Richard Dawkins, dimana meme ialah gambar yang diberi tulisan guna untuk mendukung
ekspresi dari gambar tersebut. (N.W. Hidayah & Clarisyah Daniar Putri N.V, 2018:2)
35
b. Audio
Selain teks, model penyajian tafsir di media online juga ada yang
berupa audio masih belum banyak digunakan oleh media online. Selain
internet. Beberapa situs media online yang terdapat kajian tafsir berupa
spotify.43
c. Audiovisual
Dalam era internet sekarang, kajian tafsir tidak hanya sebatas teks
42
Muhammad Zainul Falah, “Kajian Tafsir Di Media Online (Analisis Penafsiran Al-
Qur’an di Situs muslim.or.id dan islami.co)”, Skripsi S1 FaKultas Ushuluddin Dan Humaniora
UIN Walisongo Semarang, 2020, h. 32.
43
Spotify sebenarnya merupakan penyedia layanan streaming musik, namun di dalamnya
terdapat juga konten non-musik yang dikelompokkan dalam kategori Podcast.
37
yang merujuk pada kitab tafsir tertentu yang dilakukan oleh para
narator.
44
Pemetaan Muhammad Syaltut terkait metode penyajian tafsir membagi menjadi 3 yakni,
pertama, metode ijmali (global). Kedua, metode tahlili (analitis). Ketiga, metode maudhu’i
(tematik), kemudian ditambahkan oleh Ahmad Sayyid al-Kumi satu lagi yaitu metode muqaran
(perbandingan). Baca Forum Karya Ilmiah Purna Siswa 2011, Al Qur’an Kita, hal. 227.
38
penyajian tafsir di media online. Di media online, ada banyak metode yang
a. Ayat
beberapa ayat. Hal ini umum di beberapa media internet karena metode
penyajian seperti ini akan lebih memahamkan karena hanya fokus pada
berupa satu atau lebih ayat. Berbeda jika keseluruhan ayat dalam satu
b. Surat
c. Tematik
Metode yang satu ini masih terkesan baru dan sedang populer saat
yang diambil sebagai bahan kajian adalah yang sedang menjadi topik
45
Muhammad Zainul Falah, Kajian Tafsir Di Media Online (Analisis Penafsiran Al-
Qur’an di Situs muslim.or.id dan islami.co), Skripsi S1 Fak. Ushuluddin dan Humaniora UIN
Walisongo, Semarang, 2020), h. 34-36.
BAB III
HASIL PENELITIAN WEBSITE TAFSIRALQURAN.ID
organisasi terersebut.
pada tanggal 27 April 2020 dengan server yang berlokasi di Surabaya, Jawa
sebagai ikhtiar untuk turut andil dalam visi besar membangun peradaban
dunia yang Islami berbasis tafsir al-Qur’an. Geliat umat Islam di dunia
Islam juga harus adaptif dan tidak hanya berbasis offline tetapi mulai
1
CRIS Foundation awalnya merupakan forum yang digagas oleh mahasiswa Jurusan
Tafsir Hadis di UIN Sunan Ampel Surabaya, yang dalam kegiatannya meliputi kajian lapangan
dan kajian kepustakaan; pengkajian kitab-kitab kuning, pembedahan buku, pendidikan
bermasyarakat, serta pelatihan-pelatihan akademis lainnya. Sedangkan el-Bukhari merupakan
yayasan yang berbadan hukum dengan misi berusaha mengenalkan hadis ke publik serta
mengampanyekan Islam moderat.
2
Sederhananya, Whois adalah layanan internet yang memberikan informasi tentang
sebuah domain. Informasi ini sering disebut whois record atau data whois.
38
41
di tengah arus informasi yang semakin deras. Hal ini sangat perlu
namanya internet.
juga merupakan wadah baru bagi para pengkaji, peminat, dan penikmat
2. Visi
Upaya untuk menggali makna al-Qur’an yang luas lagi dalam menjadi
Sebagaimana perkataan dari Ali bin Abi Thalib RA, bahwasanya “Alquran
pada prinsip ilmiah (Ulumul Quran) dan mengacu pada pendapat ulama
3. Susunan Pengelola
No Jabatan Nama
1. M. Najih Arromadloni
1 Penanggung Jawab
2. Abdul Karim Munthe
1. Wildan Imaduddin
2 Pimpinan Redakasi
2. Limmatus Sauda’
1. Halya Millati
3. Senata Adi
1. Nur Istiqlaliya
4 Media Sosial
2. Sihalia
2. M. Fathur Rozaq
3. Jaka Ghianovan
5. Lukman Hakim
6. Ahmad Mustaan
7. Miatul Qudsia
3
tafsiralqur’an.id, Diakses pada 24 September 2021 Pukul 00.12 WIB
43
8. Mufidatul Bariyah
9. Maqdis
12. Wahyudi
memuat 5 menu utama, dibawah header ada 3 (tiga) buah highlight 4 yang
Highlight ini dapat dilihat menonjol karena ukuran dari gambar (thumbnail)
untuk postingan tersebut lebih besar dari yang lainnya. Selanjutnya dibawahnya
ada ruang untuk kategori tafsir tematik. Dibawahnya lagi merupakan ruang
4
Highlight dalam suatu website merupakan postingan yang disorot atau dianggap
penting. Pemahaman lainnya dari highlight adalah postingan yang diutamakan.
44
untuk kategori tokoh tafsir, ilmu tajwid, kisah al-Qur’an, tafsir tahlili, ulumul
dalam kolom header yakni ada Tafsir Tematik, Tafsir Tahlili, Ulumul Qur’an,
sebagai berikut :
1. Tafsir Tematik
yang pertama yakni Tafsir Tematik, yakni metode penafsiran dengan cara
Pada menu ini masih masih terbagi lagi menjadi beberapa kategori,
yaitu :
a. Tafsir Ahkam
Tafsir Ahkam dikenal juga dengan tafsir fiqh, yakni tafsir yang
5
Tim Forum Karya Ilmiah RADEN, Al Qur’an Kita. Studi Ilmu, Sejarah dan Tafsir
Kalamullah, (Kediri: Lirboyo Press, 2013), h.230.
6
Ibid., h.244.
45
Tafsir Ahkam.
b. Tafsir Ekologi
lingkungan hidup.7
satu terminologi yang baru dalam ranah kajian tafsir al-Qur’an. Tafsir
7
Ahmad Zainal Abidin dan Fahmi Muhammad, “Tafsir Ekologis Dan Problematika
Lingkungan (Studi Komparatif Penafsiran Mujiyono Abdillah Dan Mudhofir Abdullah
Terhadap Ayat-Ayat Tentang Lingkungan), dalam Jurnal Studi Al-Qur’an dan Tafsir IAIN
Tulungagung Volume 4, Nomor 1, Tahun 2020, h. 1.
46
ini membahas tentang timbal balik antara makhluk hidup dan kondisi
alam sekitarnya.
c. Tafsir Isyari
yang tidak sesuai dengan makna yang tampak secara lahir, dengan
8
Adb. Wahid, Tafsir Isyari dalam Pandangan Imam Ghazai, Dalam Jurnal Ushuluddin
Vol 16 No.2 (November 2010), h. 1.
47
d. Tafsir Kebangsaan
9
Tim Forum Karya Ilmiah RADEN, Al Qur’an Kita. Studi Ilmu, Sejarah dan Tafsir
Kalamullah, (Kediri: Lirboyo Press, 2013), h.241
48
e. Tafsir Tarbawi
10
Ahmad Munir, Tafsir Tarbawi : Mengungkap Pesan Al-Quran Tentang Pendidikan
(Yogyakarta : Teras, 2008) hal. 2
49
menghimpun satu atau beberapa ayat tertentu dari suatu surat al-
tersebut.
Untuk saat ini baru sebatas mengupas beberapa surat saja, yakni
pada surat al-Kahfi ayat 7-8, dan ayat pada surat Yasin yang sudah
2. Tafsir Tahlili
Tafsir tahlili disebut juga tafsir analitis, yakni suatu cara penafsiran
ayat-ayat al-Qur’an secara terperinci sesuai dengan urutan ayat dan surat
berhubungan dengan setiap ayat, baik berupa makna, kosa kata, gramatika,
suatu surat secara urut, yang mana dalam setiap postingan membahas 2 atau
beberapa ayat saja, maka postingan dari kategori tafsir tahlili merupakan
3. Ulumul Qur’an
Dalam menu ini berisi ilmu-ilmu seputar kajian al-Qur’an, mulai dari
11
Tim Forum Karya Ilmiah RADEN, Al Qur’an Kita…, h.227.
12
Ulumul Qur’an ialah ilmu yang membahas masalah-masalah yang berhubungan dengan
Qur’an dari segi asbabun nuzul, pengertian dan penertiban Qur’an, pengetahuan tentang surah-
surah Makkah dan Madinah, an-nasikh wal mansukh, al-muhkam wal mutasyabih, dan lain
sebagainya yang berhubungan dengan al Qur'an. Lihat Manna’ Khalil al-Qattan, Studi Ilmu-
ilmu.., h. 9.
51
24 September 2021.
4. Cari Ayat
Menu ini merupakan sebuah fitur untuk mencari sebuah ayat dengan
memasukkan kata kunci yang ingin di cari. Fungsinya hampir mirip dengan
mesin pencari di internet, hanya saja fitur ini hanya berfungsi internal yaitu
Selain dari fitur pencarian ayat, dalam website ini juga dilengkapi
ayat. Audio yang digunakan dalam fitur ini merupakan rekaman dari
salah satu Qori’ terkenal dan juga Imam Besar Masjidil Haram, yakni
tersedia dalam fitur ini, hanya beberapa surat saja yang sudah tersedia.
surat untuk diisi, hanya saja dari slot yang ada tersebut masih belum
13
Sementara ini hanya tersedia satu jenis Qori pada opsi pemutaran ayat al Qur’an pada
menu ini.
53
Selain dari 5 menu diatas, ada kategori lain yang dimuat dalam website
a. Tokoh Tafsir
b. Ilmu Tajwid
c. Kisah al-Qur’an
14
Nadzam adalah susunan kata yang selaras dan bersajak (Al Munjid h.818). Dalam buku
ini, istilah nadzam memang sering dipakai untuk menyebutkan rangkaian syair atau sajak yang
dikutip dari sebuah buku.
15
Acep Iim Abdurohim, Pedoman Ilmu Tajwid Lengkap, (Bandung: CV. Penerbit
Diponegoro, 2003), h. 4
54
diambil hikmahnya.
d. Khazanah
Qur’an, baik nusantara maupun luar negri. Selain itu juga berisikan
artikel-artikel lain yang tidak termasuk dalam sub menu yang dijlaskan
sebelumnya.
e. Video
website tafsiralquran.id baik dari menu yang ada beserta dengan fitur-
fiturnya, yang mana untuk kaitannya dengan Model kajian dari website ini
16
Konten audiovisual ini tidak termuat langsung dalam website ini, namun melalui
tautan atau link yang terhubung ke tersedia pada platform penyedia layanan video yakni
YouTube.
BAB IV
ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Sesuai dengan nama dari website ini yaitu tafsiralquran.id sudah bisa
konten dalam website ini juga dilengkapi ilmu-ilmu al-Qur’an lainnya, dimana
ilmu-ilmu ini saling melengkapi satu sama lain sebagai perangkat yang
dimuat dalam website ini tergolong kontemporer dan syarat akan fenomena
fokus masalah yang akan di kaji dalam penelitian ini sebagaimana tertera dalam
al-Qur’an yang digunakan dalam website ini, maka bisa dilihat dari beberapa
aspek.
1. Metode Penyajian
penyajian tafsir di media online dapat dibagi menjadi tiga yakni berbasis
57
56
satu postingan hanya membahas satu atau beberapa ayat saja dengan
Penafsiran berbasis ayat ini redaktur mengutip 2 atau lebih ayat dalam
satu surah, kemudian dibagian awal tulisan dijelaskan tentang apa ayat
2021, sementara ini baru memuat 166 postingan. Salah satu contoh
menegaskan bahwa
yang menyekutukan-Nya.”1
dalam Q.S. An-Nur [24]: 41. Dalam menafsirkan redaksi ayat tersebut,
Zamakshyari.
1
https://tafsiralquran.id/tafsir-tarbawi-jangan-bandingkan-kemampuan-peserta-didik/.
Diakses pada 24 September 2021 pukul 09.38 WIB
58
Senata mengutip nasihat dari salah satu ulama Nusantara yakni Gus Mus,
Gambar 17. Contoh penafsiran al-Qur'an surat Shad ayat 1 pada tafsiralquran.id
59
quran.kemenag.go.id
memang untuk tafsir al-Qur’an berbasis ayat ini bersumber dari tafsir
langsung dialihkan ke halaman yang merupakan tafsir tahlili untuk surat al-
2-3/.
60
Gambar 19. Keterkaitan antara fitur al-Qur'an dan Terjemahannya dengan postingan
tafsir tahlili
61
penafsiran ini diproduksi oleh beberapa author2 atau penulis. Author pada
sebagaimana yang tertera pada bab sebelumnya, dan juga dari author
eksternal, yakni penulis yang berasal dari luar jajaran redaktur, namun ikut
di wesbite tafsiralquran.id.
Untuk mengetahui penulis dari salah satu postingan, dapat dilihat dari
berikut :
2
Author adalah jenis metadata yang penting dan secara default ditambahkan ke postingan
website. Hal ini memungkinkan pembaca memahami siapa penulis yang membuat konten di
website yang sedang dibaca. www.baranews.id, diakses pada 24 September 2021 pukul 15.41
WIB.
62
Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa postingan tersebut ditulis oleh
Nasif merupakan alumnus Pon. Pes. Lirboyo alumnus UIN Sunan Kalijaga
tahun 2016 pada Jurusan Tafsir Hadis, yang telah menulis buku-buku
September 2021 ini, dimana dari semua author ini dapat dilihat profil
yang ditulis oleh author Norma Azmi Farida. Dalam awal penyajian
yang terjadi di lapangan, dan menjelaskan tentang term yang akan dibahas
3
tafsiralquran.id/author/m-nasif, diakses pada 24 September 2021 pukul 16.14 WIB.
63
Qur’an Kemenag.
menuju website yang memuat penafsiran asli dari mufasir yang dijadikan
rujukan, yang tersedia di website lain berupa format PDF maupun ebook.
Gambar 22. Fungsi hyperlink dalam metode penyajian tafsir menuju sumber rujukan asli
64
dimaknai sebagai bentuk negosiasi kajian tafsir dalam media baru, yakni pada
satu sisi memberikan kemudahan untuk komunitas umum, tidak hanya bagi
orang yang mampu memahaminya dari sumber aslinya (misal: apbila sumber
penafsiran aslinya berbahasa Arab), namun pada sisi lain juga tidak
karena itu, persoalan otoritas dalam penafsiran tidak lagi menjadi perdebatan
kolom untuk para pembaca agar bisa mengomentari atau memberi tanggapan.
Twitter, Linkedin, Whatsapp, dan Line. Sehingga hal ini menjadikan pola
4
Achmad Rifai, “Tafsirweb: Digitalization Of Qur'Anic Interpretation And
Democratization Of Religious Sources In Indonesia”, dalam At-Tibyan Vol.5, No.2 (Desember
2020), h. 161.
65
tersebut. Sistem baru ini membuat umat Islam lebih suka dan sering
sebagai sumber bacaan maupun rujukan. Dengan fasilitas yang sangat cepat dan
Efek dari media baru ini, membuat manusia lebih memilih untuk
berdampak pada bentuk kajian sosial, politik, keilmuan, pola kehidupan bahkan
untuk memediasi tafsir dengan tujuan untuk mempermudah umat Islam dalam
memiliki karakter dan cara tersendiri dalam memediasi tafsir. Perubahan ini
bisa dilihat dari perbedaan bentuk interaksi dari media lama kepada media baru.
Media lama dalam kajian tafsir dapat ditunjukkan dengan kitab tafsir, hal ini
5
Ita Musfirowati Hanika, Fenomena Phubbing di Era Milenia (ketergantungan Seseorang
padaSmartphone terhadap Lingkungannya”, Dalam Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol. 4, No. 1,
(2015), h. 44.
66
Hal ini tentu berbeda dengan media baru, dimana masyarakat untuk
mesin pencarian maka akan disuguhi kajian yang relevan dengan yang dicari.
Alexa Rank 6 yang sering dijadikan rujukan untuk cek traffic website,
6
Alexa Rank merupakan produk dari Alexa Internet Inc. alat ini hadir dalam bentuk
berupa layanan metric yang mampu menyusun peringkat website sesuai popularitasnya.
67
tafsirweb.com adalah situs web ke-Islaman yang secara khusus membahas dan
di internet. Hal ini menjadikan website sebagai media baru tentu berperan
dalam memediasi tafsir di intenet, dengan memberikan bentuk dan cara baru
interaksi yang sudah membentuk jaringan serta konten yang selalu bisa diakses
satu kelebihan dunia virtual.8 Hal ini juga bisa dilihat dalam media website
yang memiliki sistem dan jaringan yang bisa dijangkau secara lebih luas.
Budaya ilmiah untuk berguru kepada seorang ulama juga mulai digantikan
7
Data diperoleh dari www.similarweb.com pada tanggal 25 September 2021 pukul 00.14
WIB.
8
Rulli Nasrullah, Teori dan Riset Khalayak Media, (Jakarta: Prenadamedia Grop,
2019), h. 92.
68
sosial, yang akan berdampak pada interaksi manusia dan struktur sosial.
teknologi internet memberikan dampak pada bentuk dan cara komunikasi tafsir.
masyarakat memakan waktu yang lama untuk mencari tafsir, masyarakat perlu
kitab tafsir yang tebal tersebut. Bentuk ini berbeda dengan cara yang dapat
yang baru. Dengan melihat muatan tasfir yang dibahas dengan bahasa yang
mudah dipahami dan dengan penjelasan yang cukup padat, lebih cepat
prinsip ilmiah (Ulumul Quran) dan mengacu pada pendapat ulama dan literatur
perantara munculnya bentuk tafsir baru yang bersifat digital yaitu tafsir visual.
Tafsir yang sebelumnya berupa literatur buku dan kitab, pada media baru ini
satu ayat”. Dengan ini masyarakat harus menyadari bahwa adanya media
populer mendorong mereka untuk mengikuti pola baru dengan cara ikut serta
A. Kesimpulan
kesimpulan.
bentuk baru yaitu berupa tafsir visual. Penyajian tafsir al-Qur’an yang ada
ilmiah (Ulumul Quran) dan mengacu pada pendapat ulama dan literatur
masyarakat yang pada saat ini lebih memilih menggunakan internet untuk
kutab tafsir yang jelas akan menghabiskan waktu yang lama, akan terbantu
72
71
ini.
B. Saran
mempersiapkan diri untuk selalu menyesuaikan diri dan melek teknologi agar
tentang kajian tafsir dalam masa yang akan datang. Tentunya, pembahasan
mengenai tafsir dalam era digital akan selalu melahirkan kajian- kajian baru
yang semakin canggih akan memungkinkan tafsir muncul dengan model yang
baru lagi.
72
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Internet
alexa.com
altafsir.com
buyayahya.net
greattafsirs.com
hadinur.net
kbbi.kemdikbud.go.id
languages.oup.com
learn-quran.co
muslimcentral.com
open.spotify.com
oxfordlearnersdictionaries.com
scholar.google.com
similarweb.com
tafsiralquran.id
tafsirq.com
zamzamacademy.com
76
CURRICULUM VITAE
Pengalaman Organisasi
NO Nama Organisasi Jabatan Periode
Gerakan Pemuda Ansor Ranting
1 Sekretaris 2020-2022
Jogomertan
2 HMPS IAT IAINU Kebumen Ketua 2018-2019
3 HMPS IAT IAINU Kebumen Koor. Sosial Media 2018-2019
Forum Komunikasi Mahasiswa
4 Tafsir Hadis Indonesia Korwil Divisi Media 2019-2020
Jateng-DIY
Dewan Eksekutif Mahasiswa
5 Divisi Kominfo 2021
IAINU Kebumen
77
Lampiran 1. Wawancara peneliti dengan Pimpinan Redaksi, serta Tim Media dan
Marketing tafsiralquran.id.
78
Ketersediaan Ketersediaan
No Nama Surah No Nama Surah
Ayat Ayat
1 Al Fatihah Lengkap 58 Al Mujaadilah Belum Tersedia
2 Al Baqarah Lengkap 59 Al Hasyr Belum Tersedia
3 Ali Imran Lengkap 60 Al Mumtahanah Belum Tersedia
4 An Nisa Lengkap 61 Ash Shaff Belum Tersedia
5 A Maa-idah Lengkap 62 Al Jumu'ah Belum Tersedia
6 Al An'aam Lengkap 63 Al Munaafiquun Belum Tersedia
7 Al A'raaf Lengkap 64 At Taghaabun Belum Tersedia
8 Al Anfaal Lengkap 65 Ath Thalaaq Belum Tersedia
9 At Taubah Lengkap 66 At Tahrim Belum Tersedia
10 Yunus Lengkap 67 Al Mulk Belum Tersedia
11 Huud 1-41 68 Al Qalam Belum Tersedia
12 Yusuf Lengkap 69 Al Haaqqah Belum Tersedia
13 Ar Ra'd Lengkap 70 Al Ma'aarij Belum Tersedia
14 Ibrahim 1-52 71 Nuh Belum Tersedia
15 Al Hijr Lengkap 72 Al Jin Belum Tersedia
16 An Nahl Lengkap 73 Al Muzzammil Belum Tersedia
17 Al Israa' Lengkap 74 Al Muddatstsir Belum Tersedia
18 Al Kahfi Lengkap 75 Al Qiyaamah Belum Tersedia
19 Maryam Lengkap 76 Al Insaan Belum Tersedia
20 Thaahaa Lengkap 77 Al Mursalaat 1-10
21 Al Anbiyaa' Lengkap 78 An Nabaa' Lengkap
22 Al Hajj Lengkap 79 An Naazi'aat Lengkap
23 Al Mu'minuun Lengkap 80 'Abasa Lengkap
24 An Nuur Lengkap 81 At Takwiir Lengkap
25 Al Furqaan Belum Tersedia 82 Al Infithaar Lengkap
26 Asy Syu'araa' Belum Tersedia 83 Al Muthaffifiin Lengkap
27 An Naml Lengkap 84 Al Insyiqaaq Lengkap
28 Al Qashash Lengkap 85 Al Buruuj Lengkap
29 Al Ankabuut 1-10 86 Ath Thaariq Lengkap
30 Ar Ruum Lengkap 87 Al A'laa Lengkap
31 Luqman Belum Tersedia 88 Al Ghaasyiyah Lengkap
31 As Sajdah Belum Tersedia 89 Al Fajr Lengkap
33 Al Ahzab Belum Tersedia 90 Al Balad Lengkap
82
35 Azkiyatuttahiyah 75 Kusroni