Anda di halaman 1dari 8
oO 9 PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMBAS NOMOR 22 TAHUN 2000 TENTANG PEMBERDAYAAN, PELESTARIAN DAN PENGEMBANGAN Menimbang : a, Mengingat be, , Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Pe ADAT ISTIADAT SERTA LEMBAGA ADAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SAMBAS, bahwa adat-istiadat, kebiasaan-kebiasaan masyaraket dan tembaga adat yang diakui keberadaannya dan digunakan dalam kebidupan oleh masyarakat luas dan yang tumbub berkembang di Kabupaten Sambas berknalitas sebagai nilai- nilai dan ciri-cirl budaya serta kepribadian bangsa yang perlu diberdayakan, dibina dan dilestarikemn; bahwa untuk maksud terscbui dinias pada huruf a, make perlu ditetapkan dengan Peraturan Daerah. enelapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1952 tentang Pembentukan Daerah Tingkat i di Kalimantan (Lembaran Negara Republik indonesia Tahun 1953 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 352) sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820) ; Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintuhan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomer 60, Tambahan Lembaran Negara Republik indenesia Nomor 3839) ; Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangar Keuangan Antara Pemerintah Pusat dn Dacrah (Lembaran Negara Republik Inconesia Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3848) ; Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangen Pemerininh dan Propinsi Sebagai Daemh Otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik indonesia Nomor 3952); S. Keputisan Menteri Dalam Negeri Nomor 63 Tahun 1999 tentang Petunjuk Pelaksanaan dan Penyesuaian Peristilahan dalam Penyelenggaraan Pemerintahn Desa dan Kelurahan ; 6. Kepunisan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 1909, tentang Pedoman Umum Pengaturan Niengenai Desa ; 7. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 65 Tahun 1999 tentang Pedoman Umum Mengenai Kelurahan. Dengan persetujuan, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SAMBAS MEMUTUSKAN Mcneiapkan ; PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMBAS TENTANG PEMBERDAYAAN, PELESTARIAN DAN PENGEMBANGAN ADAT ISTIADAT SERTA LEMBAGA ADAT. BAS I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ind, yang dimaksud dengan 1. Kepala Daerah adalah Bupati Sambas.. 2, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah Dewan Perwakiian Daerah Rakyat Kabupaten Sambas, 3, Dacrah adalah Kabupaten Sambas . 4. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah beserta Perangkat Dacrah Otonom yang lain scbagai Badan Eksekutif Daerah , 5. Camat adalah Kepala Pemerintah Keeamatan yang berada dibawah Bupati. 6 Kecamatan adalah dacrah kerja Camat sebagai perangkat Dacrah Kabupaten. 7. Desa atau yang dischut dengan nama lain, selanjuinya discbut Desa, adalah kesatuan masyarakat uke veng memiliki kewenangan untule mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat scicmpat berdasarkan asalusul dan adat istiadat setcmpat yang diakui dalam sistem Pemerintahan Nasional dan berada di Daerah Kabupaten . 8. Kelurahan adalah Dacrah Kerja Luh sebagai perangkat Kabupaten dibawah Kecamatan . 9. Adat istiadat adalah seperangkat nilai atau nonma, kairiah dan keyekinan sosial yang tumbuh dan berkembang bersamaan dengan pertumbuhan dan perkembangan masyarakal desa dan sian satuan mesyaraket lainnys seria nilai atau norma Iain yang masih dihaysti dan dipelihara masyarakat scbagainana terwujud dalam berbagai pola kelakuan yang merupakan kebiasaan - kebiasan dalam kehidupan masyarakat setempat 10. ti. 12, 13. 14, 16. 17. a Adat adalah organisasi kemasyarakatan, baik yang sccara sengaja dibentuk maupun yang sccara wajar telah tumbuh dan berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam satu masyarakat hukum adat tertentu dengan wilayah hukum dan hak atas harta kekayaan di dalam wilayah hukum adat tersebut, seta berhak dan berwenang untuk mengatur, mengurus dan menyelesaikan bagi permasalahen kehidupan yang berkaitan dan mengact pada adat istiadat dan hukum adat yang berlaku . Kebiasaai-kebiasaan dalam kehidupan masyarakat adalah pola-pola kegiatan atan perbuntan yang dilnkuken pars warga mnsyarakat, yang merupakan sebuah kesatuan hukum tertentu yang pada dasarnya dapat bersumber pada hukum adat atau adat istiadat sebagaimana dialeui keabsahannya oleh warga masyarakat terscbut dan oleh warga masyarakat lainnya dan masih beriaky dalam kehidupan masyarakat tersebut Perberdayaan adalah rangkainn upaya aktif agar kondisi dan keberadaan adat istiadat, kebiasann-Kebiasaan masyarakat, dan lembaga adat dapat lestari dan makin kukuh, sehingga hal itu berperan positif dalam pembangunen nasional dan berguna bagi masyarakat yang bersangkulan sesuai dengan tingkat kemajian dan perkembangan zaman . Pelestarian adalah upaya untuk menjaga dan memelihar nilai-nilai budaya masyaraker yang bersengkutan, teratame nilai-nilai etike, moral dan dab yong merupakan inti adat istiadat, kebiasaan-kebiasaan dalam masyarakat dan lembaga adat agar keberadaannya tetap terjaga dan berlanjut . Pengembangan adalah upays yang terencana, terpadu dan terarah agar adat istiadat, kebiasaan-kebiasaan dalam masyaraket dan iembaga adat dapat berubah sehingga mampu meningkatkan perannya dalam pembangunan sesuai dengan perubahan sosial, budaya dan ekonomi yang sedang berlakut , Wilayah adat adalah wilayah satwan budaya tempat adat istiadat itu tumbuh, hidup dan berkembang sehingga menjadi penyangga keberadaan adat istiadat yang bersangkutan . Hak adat adalah hak untuk hidup di dalam memanfaatkan sumber daya yang ada dalam lingkungan hidup warga masyarakat sebagaimana tereantum dalam lembaga adat, yang berdasarkan hukum adat dan yang berlaku dalam masyarakat atau persekutuan hukum adat tertentu . Hukum adat adeleh bukum yeng benar-benar hidup dalam kesadaran hati nurani warga masyarakeat dan tercermin dalam pola-pola tindakan mereka sesuai dengan adat istiadatiya dan pole-pola sosial bedayanya yang tidak bertentangan dengan kepentingan Daerah dan Nasional, BAB I PEMBERDAYAAN, PELESTARIAN DAN PENGEMBANGAN ADAT ISTIADAT SERTA LEMBAGA ADAT Pasal 2 Pemberdayaan, pelestarian dau pengembangan adat istiadal, kebiasaan- kebiasaan masyarakat dan lembaga adat dilakukan bersama dengan orgenisasi atau lembaga adat oleh : a. Kepala Daerah b, Camat ¢. Kepala Desa/Kepala Kelurahan d. Kepala Adat atan pemuka-pemuka masyarakat adat. Pasal 3 Guna memantapkan pelaksanaan pemberdayaan. dan pelestarian serta pengembangan adat istiadat, kebiasaan-kebiasaan masyarakat, dan lembaga adat, Kepala Daerah berkewafiban mendorong dan membantu tersedianya sarana dan prasarana yang memadai bagi terselenggatauya poranan dan fingsi Iembaga adat dalam menunjang kegintan-kegiatan penyelenggaraan pemerintaban, pelaksanzan pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan di aera. Pasal 4 Pemberdayaan, pelestarian dan pengembangan scbagaimana dimaksud Pasal 2 Peraturan Daerah ini diarahkan kepada hal-hal sebagai berilet : 1} Pembangunan manusia Indonesia seutuhnya melalui penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan — pembinaan kemasyarakatan yang tidak bertentangan dengan ketentwan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2) ‘Tenwujudnya kelestarian kebudayaan daerah, baik dalam upaya memperkaya kebndayaan dacrah maupun dalam rangka memperkaya khazanah kebudayaan Nasional. 3) Tercipianya kebudayaan daerah yang menunjang kebudayaan nasional yang mengandung nilai-nili Iuhur dan beradab sehingea mampu menyaring sccara selektif terhadap ilai-nilai budaya asing, yakni menerima yang positifdan menolnk vang negatif 4) Terkondisinya suasana yang dapat mendorong peningkatan peranan dan fungsi adat istindat, kebiasaan-kebiasaan masyarakai dan lembaga adat dalam upaya : a. Meningkatkan harkat dan martabat manusia Indonesia dalam memperkuat jati diri dan kepribadian bangsa. b. Meningkatken sikap kerja keras, disiplin dan tanggung jawab sosial, menghargai prestasi, berani bersaing, mampu bekerja sama dan menyesuaikan dirt serta kreatif, untuk memajukan kehidupan dirt pribadi secara sosial memajukan masyarakatnya. ©, Mendukung dan berpartispesi aktif dalam menunjang kelancaran penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pembingan Kemasyaraketan pada semun tingkaien pemerintahan di deerah, tertutama di Desa/Kelurahan. Pasal 5 (1) Pemberdayaan dan pelcstarian serta pengembangan adat istiadat, kebiasaan-kebiasan masyarakat dan lembaga adat sebagaimana dimaksud falam Pasal 4 Peratutan Dacrah ini, terutama ditujnkan kepada adat istisdat dan kebiasaan-kebiasaan masyarakat vang masihgsidup atau yang telah ada tetapi mengalami kemerosotan, serta yang hampit punah (2) Dalam melakukan pembcrdayaan dan pelestarian serta pengembangan adat istiadat, kcbiasaan-kcbiasaan masvarakat dan lembaga adal sebagaimecie dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini, harus mendorong terciptanya t 4 Sikap demokratis, adil dan obyektif di kalangan aparat peme-intahan dan masyarcket yang bersangkutan ; terhadap pengaruh nilai-nilai budaya dacrah lain ©, Integritas nasional yang makin kukuh dengan kebhinekaan bangs BAB Il MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 6 (1) Maksud dilakukan pemberdayaan dan pelestarian seria peugembangan adat istiadat, kebiasann-kebiasnan msvaraket dan lembaga adat sebagaimana dimaksudkan Pasal 3 Peraturan Daerah ini, adalah untuk meningkatkan peranan nilai-nilai adet istindat, kebiasaan-kebiaasaan masyarakat dan lembaga adat di daerah dalam menunjang kelancaran penyelenggarnan pemerintahan, kelangsungan pembangunan dan Peningkatan ketahanan nasional, scrta turut mendorong upaya mensejahterakan warge masyarakat setempat. (2) Tujuannya ialnh mendorong, memunjang dan meningkatkan partisipasi masyarakat guna kelancaran penyelenggaraan _pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pembinaan masyarakat di daerah, terutama di desa/kelurahan schingga warga masyarakat setempat merasa terpanggil untuk turut Serta berianggung jawab arms kescjaliteraan hidup masyaraket dan lingkungannya. BAB IV SUSUNAN ORGANISASI LEMBAGA ADAT Pasal 7 Susunan Organisasi lembaga adat istiadat sestiai dengan kondisi dan wilayah adat setempat. BABY KEDUDUKAN,TUGAS DAN FUNGSI LEMBAGA ADAT Pasal 8 (} Lembaga adat berkedudukan sebagai wadah organisasi permusyawaratan / permufaketan kepalt adat/pemangkn —adat/tema adat dan pemimpin/ pemuka-pemuka adat lainnya yang berada di luar susunan organisasi pemerintahen di dacrah, Kecamatan dan atan Desa/ keluralen. (2) Lembaga adat mempunyai tugas sebagai berikut : @ Menampung dan menyalurkan pendapat masyarakat kepada Pemerintah serta menyelesaikan perselisihan yang menyangkut hukum adat, adat tiadat dan kebiasaan-kebiassan masvarakal ; b, Memberdayakan, melestarikan dan mengembangkan adat istiadatden kebinsan-kebiasaan masyarakat dalam rangka memperkaya budaya decrah seria memberdayakan mesyarakat dalam —menunjang penyelenggaram pemérintahan, pelaksaan pembangunan, dan pembinaan kemasyarakatan ; c. Mencipiakan hubungan yang demokratis dan harmonis serta obyektit antara kepala adat/pemangku adat/tetua adat dan pimpinan atau pemuka adat dengan aparat Pemerintah di dacrah (3) Jika ada perbedaan pendapat antara lembaga adat dan aparat pemerintah di daecrah, maka perhedaan pendapat itu dapat diselesaikan secara musyawarah/mufakat. (4) Untuk menjalankan tugas-tugas sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal (2) Peraturin Daerah inj, lembaga adat mempunyat fungst metaksenakan kegiatan-kegiatan pendataan = dalam = mendukung _ikelancaran penvelenggaraan pemerintahan, kelangsungan pembangunan, dan mendwkung keberhasilan pembinasn kemasyarakatan. BAB VI HAK, WEWENANG DAN KEWAJIBAN LEMBAGA ADAT Pasal 9 1) Lembaga adat mempunyai hak dan wewenang sebagai berikut : a. Mewakili masyarakai adat keluar wilayah adat yakni dalam hal-hal yang menyangkut kepentingan dan penyelesaian permasalahan adat mempengaruhi adat, b. Mengelola hak-hak adat danjatau harta kekayaan adat untuk meningkatkan kemajnan dan taraf hidup masyarakat ke arah yang lebih layak dan lebih baik ; Menyelesaikan persclisihin yang menyangkui perkara adat istiadat dan kebiasoan-kebiasanan masyarukat sepanjang penyclesaian itn tidak berentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dalam wilayah adat masing-masing, (2) Lembaga adat berkewajiban untuk melakukan hal-hal sebagai berikcut % Membantu kelancaran penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan das pembinaan kemasyarkatan, terutama dalam pemanfaatan hak-hak adat dan harta kekayaan lembaga adat dengan tetap memperhatikan kepentingan adat setempat ; b. Memeliasa stabilitas nasional yang schat dan dinamis yang dapat memberikan pelmang yang luas kepada aparat pemerintah, terutama pemerintah desa/kelurahan dalam melaksanakan — tugas-tugas penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan benwibawa, pelaksanaan pembangunan yang Icbiah berkualitas, dan pembinuan masyarakat yang adil dan demokratis ; © Menciptakan suasana yang dapat menjamin tetap terpeliharanya Kebhinckaan masyarakat adat dalam rangka memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa BAB VII PEMBINAAN Pasal 10 Guna menunjang keberhasilan pemberdayaan, pelestarian, dan pengembangan adat istiadat, kebiasaan-kebiasaan masyarakat dan lembaga adat sebagaimana dimaksud Pasal 3 Peraturan Daerah ini, perlu pembinaan dari Pemerintah Daerah. BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 1i Hal-hal yang belum distur atau belum cukup diatur dalam Peraturan Daerah ini, akan diatur lebih anjut oleh Bupati Pasal 12 Dengan berlakunya Peraturan Dacrah ini, maka segala ketentuan lain yang mengatur materi yang sama dan bertentangan dengan Peraturan Daerah ini dinyatakan tidak berlaku lagi. Pasal 13 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan, Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Sambas. Disahkan di Sambas Pada tanggal 30 Oktober 2000 BUPATI SAMBAS TTD H. TARYA ARYANTO Diundangkan di Sambas pada tanggal 3 Nopember 2000 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SAMBAS: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SAMBAS TAHUN 2000 NOMOR 23. PENJELASAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMBAS NOMOR 22 TAHUN 2000 TENTANG PEMBERDAYAAN, PELESTARIAN DAN PENGEMBANGAN ADAT ISTIADAT SERTA LEMBAGA ADAT. UMUM Balwa berdasarhan pengamatan sclama ini, adat istiadat, kebiasaan- kebiasaan masyarakat dan lembaga adat cenderung mulai memwidar scbagai akibat pengaruh modemisasi dan globalisasi, schinggs dikhawatirkan dapat menghilangkan jati diri dan akar budaya bangsa yang memiliki keanekaragaman adat istiadat, ‘kebiasaan-kebiasaan masyarakat dan lembaga adat vang ada di daerah, Unik mengaiasi dan mengantisipasi kemungkinan berkembangnya keadaan sebagaimana tersebut di atas, diperlukan serangkaian upaya berupa pemberdayaan pelestarian dan pengembangan adat istiadat, kebiasaan-kebiasazn masyzrakat dan perma ada di dacrah diam kerangka memperkokoh jati diri dan akar budava daerah yang merupakan bagian dari budaya bangsa Indonesia. Kesemuanya itu diarahkan ‘untuk —menunjang kelancaran penyelenggaraan pemerintahan, — pelaksanaan peningkatan pembangunan kescjahteraan masyarakat dan memperkokoh kualitas ‘Ketahanan Nasional. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 + Cukup Jelas Pasal 2 Cokup Jelas Pasal 3 Cukup Jelas Pasal4——; Cukup Jelas Pasal 5 + Cukup Jelas Pasal6 > Cukup Jelas Pasal7 ——: Cukup Jelae Pasal 8 Cukup Jelas, Pasal 9 Cukup Felas Pasal 10°; Cukup Jelas Pasal 11: Cukup Jelas Pasal 120: Pasal 13

Anda mungkin juga menyukai