Anda di halaman 1dari 2

Beberapa faktor penyebab pelanggaran Etika:

1. tidak berjalannya control dan pengawasan dri masyarakat


2. Kurangnya iman dari individu tersebut.
3. rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai substansi kode etik pada setiap bidang, karena
buruknya pelayanan sosialisasi dari pihak prepesi sendiri
4. belum terbentuknya kultur dan kesadaran dari orang tersebut.
5. tidak adanya kesadaran etis da moralitas dari orang tersebut.
6. kebutuhan individu
7. tidak ada pedoman hidup dari individu tersebut

Perbedaan Etiket dengan Etika


K. Bertens memberikan 4 macam perbedaan etiket dengan etika, yaitu :

1. Etiket menyangkut cara (tata acara) suatu perbuatan harus dilakukan manusia. Misal : Ketika
saya menyerahkan sesuatu kepada orang lain, saya harus menyerahkannya dengan menggunakan
tangan kanan. Jika saya menyerahkannya dengan tangan kiri, maka saya dianggap melanggar
etiket.

Etika menyangkut cara dilakukannya suatu perbuatan sekaligus memberi norma dari perbuatan
itu sendiri. Misal : Dilarang mengambil barang milik orang lain tanpa izin karena mengambil
barang milik orang lain tanpa izin sama artinya dengan mencuri. “Jangan mencuri” merupakan
suatu norma etika. Di sini tidak dipersoalkan apakah pencuri tersebut mencuri dengan tangan
kanan atau tangan kiri.

2. Etiket hanya berlaku dalam situasi dimana kita tidak seorang diri (ada orang lain di sekitar
kita). Bila tidak ada orang lain di sekitar kita atau tidak ada saksi mata, maka etiket tidak berlaku.
Misal : Saya sedang makan bersama bersama teman sambil meletakkan kaki saya di atas meja
makan, maka saya dianggap melanggat etiket. Tetapi kalau saya sedang makan sendirian (tidak
ada orang lain), maka saya tidak melanggar etiket jika saya makan dengan cara demikian.

Etika selalu berlaku, baik kita sedang sendiri atau bersama orang lain. Misal: Larangan mencuri
selalu berlaku, baik sedang sendiri atau ada orang lain. Atau barang yang dipinjam selalu harus
dikembalikan meskipun si empunya barang sudah lupa.

3. Etiket bersifat relatif. Yang dianggap tidak sopan dalam satu kebudayaan, bisa saja dianggap
sopan dalam kebudayaan lain. Misal : makan dengan tangan atau bersendawa waktu makan.

Etika bersifat absolut. “Jangan mencuri”, “Jangan membunuh” merupakan prinsip-prinsip etika
yang tidak bisa ditawar-tawar.

4. Etiket memandang manusia dari segi lahiriah saja. Orang yang berpegang pada etiket bisa juga
bersifat munafik. Misal : Bisa saja orang tampi sebagai “manusia berbulu ayam”, dari luar
sangan sopan dan halus, tapi di dalam penuh kebusukan.

Etika memandang manusia dari segi dalam. Orang yang etis tidak mungkin bersifat munafik,
sebab orang yang bersikap etis pasti orang yang sungguh-sungguh baik.
3. Etika sosial adalah sebuah tatanan yang mengatur tentang perilaku seseorang terkait
pergaulan dengan lingkungan. Etika profesi adalah aturan perilaku pemegang profesi dalam
melaksanakan tanggung jawab profesionalnya dengan cara menerapkan nilai-nilai etika yang
berlaku di lingkungan kerja.
Etika organisasi menekankan perlunya seperangkat nilai yang dilaksanakan setiap orang
anggota. Nilai tersebut berkaitan dengan pengaturan bagaimana seharusnya bersikap dan
berperilaku dengan baik seperti sikap hormat, kejujuran, keadilan, dan tanggung jawab.

Moralitas Pribadi Moralitas pribadi merupakan kesesuaian sikap dan perilaku seseorang
dengan norma- norma yang ada, yang terkait dengan baik buruknya suatu perbuatan. Moralitas
pribadi menyangkut kualitas moral masing-masing orang atau individu.

Profesi merupakan jabatan atau pekerjaan pada bidang tertentu yang menuntut keahlian dan
dapat dipertanggungjawabkan. Keahlian tersebut diperoleh dari pendidikan dan pelatihan resmi.

Profesional merupakan orang yang yang menyandang suatu pekerjaan atau jabatan yang
dilakukan dengan keahlian atau keterampilan tinggi.

Bahwa pengguna internet berasal dari berbagai negara yang mungkin memiliki budaya, bahasa
dan adat istiadat yang berbeda-beda. • Pengguna internet merupakan orang-orang yang hidup
dalam dunia anonymouse, yang tidak mengharuskan pernyataan identitas asli dalam berinteraksi.
• Berbagai macam fasilitas yang diberikan dalam internet memungkinkan seseorang untuk
bertindak etis seperti misalnya ada juga penghuni yang suka iseng dengan melakukan hal-hal
yang tidak seharusnya dilakukan. • Harus diperhatikan bahwa pengguna internet akan selalu
bertambah setiap saat dan memungkinkan masuknya “penghuni” baru didunia maya tersebut.

Anda mungkin juga menyukai