Anda di halaman 1dari 24

[Logo Penyedia Jasa] [Logo Pengguna Jasa]

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI(RKK)


PELAKSANAAN

&&&&&&&&&&&&&&&&&&.
(nama pekerjaan konstruksi)
&&&&&&&&&&&&&&&&&&.
(nama pekerjaan konstruksi)

Lokasi Pekerjaan :

Nomor Kontrak :

Waktu Pelaksanaan :

Periode Laporan :

Kemajuan Pekerjaan :

DISUSUN OLEH

&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&. (Nama

Penyedia Jasa)
Logo
Perusahaan
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI (RKK) PELAKSANAAN
Pekerjaan : &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&.
No. Dok : Tanggal diterbitkan : Halaman :
No. Revisi : Paraf :

LEMBAR PENGESAHAN

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI(RKK)

&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&. (Nama
Pekerjaan Konstruksi)

Pihak Penyedia Jasa Pihak Pengawas Pihak Pengguna Jasa


Pekerjaan

Dibuat Oleh: Diperiksa Oleh: Disetujui Oleh:

Pengguna Jasa
&&&&&&&&&&&&. &&&&&&&&&&&&. (Penanggung Jawab
(Nama Jabatan) (Nama Jabatan) Kegiatan)

Ttd
Ttd Ttd

&&&&&&&&&&&&. &&&&&&&&&&&&. &&&&&&&&&&&&.


(Nama lengkap) (Nama lengkap) (Nama lengkap)
NIP :&&&&&&&&&&

(Ditandatangani oleh Pimpinan (Ditandatangani oleh Pimpinan (Diisi oleh Pengguna Jasa
Tertinggi Penyedia Jasa Konstruksi) Tertinggi Penyedia Jasa Konsultansi setelah memberikan
Konstruksi Pengawasan) persetujuan pada rapat
persiapan pelaksanaan
pekerjaan konstruksi (pre
construction meeting)
Logo
Perusahaan
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI (RKK) PELAKSANAAN
Pekerjaan : &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&.
No. Dok : Tanggal diterbitkan : Halaman :
No. Revisi : Paraf :

DAFTAR ISI

A. KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI TENAGA KERJA DALAM KESELAMATANKONSTRUKSI

A.1 Kepedulian Pimpinan Terhadap Isu Eksternal dan Internal


A.2 Organisasi Pengelola SMKK
A.3 Komitmen Keselamatan Konstruksi dan Partisipasi Tenaga Kerja
A.4 Supervisi, Training, Akuntabilitas, Sumber Daya dan Dukungan
B. PERENCANAAN KESELAMATAN KONSTRUKSI
B.1 Identifikasi Bahaya, penilaian risiko, pengendalian dan peluang
B.2 Rencana Tindakan Keteknikan, Manajemen, dan Tenaga Kerja (Sasarandan Program)
B.3 Standar dan Peraturan Perundang-undangan Keselamatan Konstruksi

C. DUKUNGAN KESELAMATAN KONSTRUKSI


C.1 Sumber Daya
C.2 Kompetensi Tenaga Kerja
C.3 Kepedulian
C.4 Manajemen Komunikasi
C.5 Informasi Terdokumentasi

D. OPERASI KESELAMATAN KONSTRUKSI


D.1 Perencanaan Implementasi RKK
D.2 Pengendalian Operasi Keselamatan Konstruksi
D.3 Kesiapan dan Tanggapan Terhadap Kondisi Darurat
D.4 Investigasi Kecelakaan Konstruksi
E. OPERASI KESELAMATAN KONSTRUKSI
E.1 Pemantauan atau Inspeksi
E.2 Audit
E.3 Evaluasi
E.4 Tinjauan Manajemen
E.5 Peningkatan Kinerja Keselamatan Konstruksi
A. KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI PEKERJA DALAM KESELAMATAN KONSTRUKSI

Memuat daftar isu internal dan eksternal yang mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan
ditandatangani oleh ahli teknik terkait dan Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi.

1. Kepedulian Pimpinan Terhadap Isu Eksternal dan Internal

Daftar Identifikasi Isu Internal dan Eksternal

Memuat daftar isu internal dan eksternal yang mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan
ditandatangani oleh ahli teknik terkait dan Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi.

Daftar isu, terdiri atas :


1) Tata kelola, struktur organisasi, peran dan akuntabilitas;
2) Kebijakan, tujuan, dan strategi untuk mencapainya;
3) Kemampuan dan pemahaman dalam hal sumber daya, pengetahuan, dan kompetensi
(seperti modal, waktu, sumber daya manusia, proses, sistem, dan teknologi);
4) Hubungan dengan, serta persepsi dan nilai-nilai dari, pekerja;
5) Pengaturan waktu kerja;
6) Kondisi kerja; dan
7) Perubahan dan lain-lain yang terkait dengan hal-hal di atas

2. Identifikasi isu eksternal yang akan dihadapi saat pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan
pengaruhnya terhadap penerapan Keselamatan Konstruksi di antaranya:
1) Lokasi pekerjaan, sosial, budaya, teknologi, dan alam;
2) Subkontraktor, pemasok, mitra dan penyedia, teknologi baru, danmunculnya pekerjaan
baru;
3) Pengetahuan baru tentang produk dan pengaruhnya terhadap kesehatandan
keselamatan;
4) Hubungan dengan kepentingan pengguna jasa terkait dengan pekerjaankonstruksi;
5) Perubahan dan lain-lain yang terkait dengan hal-hal di atas
2. Organisasi Pengelola SMKK
Memuat bagan struktur organisasi yang dapat menjelaskan hubungan koordinasi antara pelaksana
konstruksi, Kantor Pusat dan pengelola SMKK. Dilengkapi dengan uraian tugas dan tanggung jawab
yang dapat dijabarkan sesuai dengan lampiran tugas dan tanggung jawab dalam peraturan menteri.
Organisasi pengelola SMKK disesuaikan dengan tingkat risiko keselamatan konstruksi.

3. Komitmen Keselamatan Konstruksi dan Partisipasi Tenaga Kerja

1. Lembar Pakta Komitmen Keselamatan Konstruksi

[Format Pakta Integritas Badan Usaha Tanpa KSO]

PAKTA KOMITMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : ................................................. (nama wakil sah badan usaha)
Jabatan : &&&&&&&&&&&.
Bertindak Untuk : PT / CV / Firma/atau lainnya &. (pilih yang dan atas namasesuai dan
cantumkan nama)

Dalam Rangka pengadaan &&. (isi nama paket) pada ................................ (isi sesuai dengan
nama Pokja Pemilihan) berkomitmen melaksanakan konstruksi berkeselamatan demi terciptanya
Zero Accident, dengan memastikan bahwa seluruh pelaksanaan kontruksi :
1. Memenuhi ketentuan keselamatan konstruksi.
2. Menggunakan tenaga kerja kompeten bersertifikat.
3. Menggunakan peralatan yang memenuhi strandar kelaikan.
4. Menggunakan material yang memenuhi standar mutu
5. Menggunakan teknologi yang memenuhi standar kelaikan, dan
6. Melaksanakan standar operasi dan prosedur (SOP)
7. Memenuhi 9 (Sembilan) komponen biaya penerapan SMKK

&&&&. [Tempat]&&&& (tanggal]&&[bulan] 20&&[tahun][Nama jabatan

Pimpinan Perusahaan Tertinggi Penyedia Jasa)

[tanda tangan]
[Format Pakta Integritas Badan Usaha Dengan KSO]

PAKTA KOMITMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI

1. Kami yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : &&&&&&&&&&..(nama wakil sah badanusaha)
Jabatan : &&&&&&&&&&&.
Bertindak Untuk : PT / CV / firma atau lainnya &. (pilih yang sesuaidan
cantumkan nama)
Dan atas nama

2. Nama : &&&&&&&&&&..(nama wakil sah badanusaha)


Jabatan : &&&&&&&&&&&.
Bertindak Untuk : PT / CV / firma atau lainnya &. (pilih yang sesuaidan
cantumkan nama)

3 ...................... [dan seterusnya, diisi sesuai dengan jumlah anggota KSO]

Dalam Rangka pengadaan &&. (isi nama paket) pada ................................ (isi sesuai dengan
nama Pokja Pemilihan) berkomitmen melaksanakan konstruksi berkeselamatan demi terciptanya
Zero Accident, dengan memastikan bahwa seluruh pelaksanaan kontruksi :
1. Memenuhi ketentuan keselamatan konstruksi.
2. Menggunakan tenaga kerja kompeten bersertifikat.
3. Menggunakan peralatan yang memenuhi strandar kelaikan.
4. Menggunakan material yang memenuhi standar mutu
5. Menggunakan teknologi yang memenuhi standar kelaikan, dan
6. Melaksanakan standar operasi dan prosedur (SOP)
7. Memenuhi 9 (Sembilan) komponen biaya penerapan SMKK

&&. [Tempat]&& [tanggal]&&&[bulan]20 .......................... [tahun]

[Nama pimpingan KSO Penyedia] [Nama Wakil KSO Penyedia] [Nama Wakil KSOPenyedia]

[tanda tangan] [tanda tangan] [tanda tangan]


2. Lembar Kebijakan Keselamatan Konstruksi
Memuat lembar kebijakan Keselamatan Konstruksi yang dibuat oleh penyedia jasa ( tertulis,
tertanggal dan ditanda tangani ) dan disahkan oleh pengguna jasa. Kebijakan Keselamatan
Konstruksi harus:
1. Dikomunikasikan kepada seluruh pemangku kepentingan, baik para pemangku kepentingan
internal maupun pemangku kepentingan eksternal; dan
2. Tersedia sebagai informasi terdokumentasi
3. Tinjauan Pelaksanaan Komitmen
Kunjungan pimpinan penyedia jasa pekerjaan konstruksi dilakukan untuk melihat konsistensi
penerapan kebijakan yang ditetapkan oleh perusahaan secara berkesinambungan dengan
melakukan diantaranya :
a. Kegiatan berdiskusi dengan pekerja tentang masalah-masalah
Keselamatan Konstruksi di Lapangan;
b. Memberikan solusi pemecahan terhadap masalah-masalah Keselamatan Konstruksi di
Lapangan;
c. Menegakkan kedisiplinan dengan melihat atas pelanggaran-pelanggaran yang terjadi
Tinjauan pelaksanaan komitmen dilakukan dengan menyusun jadwal komunikasi pimpinan
perusahaan atau 1 (satu) level dibawah pimpinan perusahaan untuk melakukan kunjungan ke
proyek dalam rangka memastikan RKK dilaksanakan dan meningkatkan partisipasi pekerja.
4. Konsultasi dan Partisipasi Pekerja
Penyedia jasa harus secara berkesinambungan melakukan konsultasi denganpekerja dan/ atau
perwakilan/ sertifikat pekerja, diantaranya:
1. Konsultasi mencakup kegiatan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi kinerjadan tindakan
perbaikan SMKK
2. Konsultasi dilakukan dengan :
a. Menyediakan mekanisme, waktu, dan sumber daya yang diperlukanuntuk konsultasi;
b. Menyediakan informasi SMKK yang valid dan dapat diakses setiap saat;
c. Menghilangkan dan/ atau meminimalkan hal-hal yang menghambatpekerja untuk
berpartisipasi; dan
d. Melakukan konsultasi dengan pekerja lain yang berkepentingan terkaitdengan:
1. kebijakan, kebutuhan, program dan kegiatan SMKK;
2. susunan, peran, tanggung jawab dan wewenang organisasi;
3. pemenuhan ketentuan peraturan perundang-undangan dan
peraturan lainnya;
4. tujuan keselamatan konstruksi dan perencanaan pencapaian;
5. pengendalian terhadap alihdaya dan pengadaan barang dan jasa;
6. pemantauan dan evaluasi;
7. program audit;
8. perbaikan berkelanjutan.

4. Suvervisi, training, akuntabilitas, sumber daya dan dukungan


Pimpinan penyedia jasa harus memastikan terlaksananya supervise, training, akuntabilitas,
sumber daya dan dukungan yang kemudian dituangkandalam elemen dukungan keselamatan
konstruksi dan elemen evaluasi kinerja keselamatan konstruksi
B. PERENCANAAN KESELAMATAN KONSTRUKSI

B.1 Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko, Pengendalian dan Peluang

NO. JENIS/TYPE IDENTIFIKASI JENIS PENGENDALIAN


PEKERJAAN BAHAYA DAN RESIKO K3 RESIKO K3
1 2 3 4
Divisi 1 Umum
1.2 Mobilisasi a. Kecelakaan saat a. Memastikan alat beratdi
perjalanan--> luka jalur tronton
berat/meninggal
b. Tronton pada landasanyang
b. Alat berat terguling dari kuat saat alat berat di
tronton-->luka naikkan
berat/meninggal
c. Setelah alat berat
diatas tronton
diusahakan diikat
dengan kuat.
DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH DAN GEOSINTETIK
3.1.(1) Galian Biasa a. Tertimbun bahan galian - a. Pekerja dilengkapi atau
-> luka berat menggunakan Alat
Pelingung Diri (APD) (Safety
b. Terbentur alat berat -->luka Helmet, Masker, Safety
berat shoes, Sarung Tangan).
b. Memasang jenis rambudan
semboyan K3-L sesuai
dengan SOP (Standard
Operating
Prosedure)

3.1.(4) Galian Struktur a. Tertimbun bahan galian - a. Pekerja dilengkapi atau


dengan kedalaman -> luka berat menggunakan Alat
0-2 meter b. Terbentur alat berat 3 Pelingung Diri (APD) (Safety
->luka berat Helmet, Masker, Safety
shoes, Sarung Tangan).
b. Memasang jenis rambudan
semboyan K3-L sesuai
dengan SOP (Standard
Operating
Prosedure)
3.2.(1a) Timbunan a. Tertimbun bahan material a. Pekerja dilengkapi atau
Biasa dari Sumber dari Dump truck--> luka menggunakan Alat
Galian berat Pelingung Diri (APD) dan
Alat Pelindung Kesehatan
(APK) (Safety Helmet,
Masker, Safety shoes,
Sarung Tangan).
b. Memasang jenis rambudan
semboyan K3-L sesuai
dengan SOP (Standard
Operating
Prosedure)
DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR
5.1.(2) Lapis Fondasi a. Tertimbun bahan materialdari a. Pekerja dilengkapi atau
Agregat Kelas B Dump truck--> luka berat menggunakan Alat
Pelingung Diri (APD) (Safety
b. Terbentur alat berat -->luka Helmet, Masker, Safety
berat shoes, Sarung Tangan).
b. Memasang jenis rambudan
semboyan K3-L sesuai
dengan SOP (Standard
Operating Prosedure)

DIVISI 7. STRUKTUR
7.1 (5a) Beton Struktur,fc9 30 a. Mata terkena cipratan a. Pekerja dilengkapi atau
Mpa adukan beton 3> luka berat menggunakan Alat
b. Kecelakaan Lalu Lintas Pelingung Diri (APD)
(Safety Helmet, Masker,
Safety shoes, Sarung
Tangan).
b. Memasang jenis rambu
dan semboyanK3-L
sesuai dengan SOP
(Standard Operating
Prosedure)
7.1 (7a) Beton Struktur,fc9 20 a. Mata terkena cipratan adukan a.Pekerja dilengkapi atau
Mpa beton menggunakan Alat
b. Kecelakaan Lalu Lintas Pelindung Diri (APD)
(Safety Helmet, Masker,
Safety shoes, Sarung
Tangan).
b. Memasang jenis rambu dan s
semboyan K3-L sesuai
dengan SOP ( Standard
Operating Prosedure)
7.1 (8) Beton, fc9 15Mpa a. Mata terkena cipratan a. Pekerja dilengkapi atau
adukan beton menggunakan Alat
b. Kecelakaan Lalu Lintas Pelindung Diri (APD)
(Safety Helmet, Masker,
Safety shoes, Sarung
Tangan).
b. Memasang jenis rambu
dan semboyanK3-L
sesuai dengan SOP
(Standard Operating
Prosedure)
7.2 (1b) Penyediaan dan a.Tertimpa material a. Pekerja dilengkapi atau
Pemasangan Unit b.Terjatuh ketika pemasangan menggunakan Alat
Pracetak Gelagar Pelindung Diri (APD)
Tipe I Bintang 25 (Safety Helmet, Masker,
Meter Safety shoes, Sarung
Tangan).
b. Memasang jenis rambu
dan semboyanK3-L
sesuai dengan SOP
(Standard Operating
Prosedure)
7.2 (10 ) Beton Pratekan a.Tertimpa material diafragma a. Pekerja dilengkapi atau
Untuk Diafragma b.Terjatuh ketika pemasangan menggunakan Alat
fc9 45 Mpa Pelingung Diri (APD)
termasuk (Safety Helmet,Masker,
pekerjaan pasca 3 Safety shoes,Sarung
Tarik (post 3 Tangan).
tension) b, Memasang jenis rambu
dan semboyanK3-L
sesuai dengan SOP
(Standard Operating
Prosedure)
7.2 (12 ) Penyediaan dan a.Tertimpa material a. Pekerja dilengkapi atau
Pemasangan b. Terjatuh ketika pemasangan menggunakan Alat
Panel Full Deplh Pelingung Diri (APD)
slab (Safety Helmet,Masker,
Safety shoes,Sarung
Tangan).
b. Memasang jenis rambu
dan semboyanK3-L sesuai
dengan SOP (Standard
Operating Prosedure)

7.3 (4 ) Baja Tulangan a.Terjepit saat pemasangan a. Pekerja dilengkapi atau


Sirip BJTs 420B b. Terkena serpihan besi menggunakan Alat
Pelingung Diri (APD)
(Safety Helmet,Masker,
Safety shoes,Sarung
Tangan).
b. Memasang jenis rambu
dan semboyanK3-L sesuai
dengan SOP (Standard
Operating Prosedure)
7.4 (1a) Penyediaan dan a. Baja struktur terjatuh dari a. Pekerja dilengkapi atau
Pemasangan Baja crane dan tali crane putus ð menggunakan Alat
Struktur Grade 250 luka berat Pelingung Diri (APD) dan
(Kuat Leleh 250 b. Terjepit saat pemasangan Alat Pelindung Kesehatan
MPa) baja struktur -> luka berat (APK) (Safety Helmet,
c. Terkena peralatan kerja crane Masker, Safety shoes,
-> luka berat Sarung Tangan).
b. Memasang jenis rambu dan
semboyanK3-L sesuai
dengan SOP (Standard
Operating Prosedure)

7.6 (11a) Penyediaan Tiang a. Rangka baja terjatuh dari a. Pekerja dilengkapi atau
Pancang Beton crane dan tali crane putus ð menggunakan Alat
Pratekan Pracetak luka berat Pelingung Diri (APD) dan
Diameter 400 mm b. Terjepit saat pemasangan -> Alat Pelindung Kesehatan
luka berat (APK) (Safety Helmet,
c. Terkena peralatan kerja crane Masker, Safety shoes,
-> luka berat Sarung Tangan).
b. Memasang jenis rambu dan
semboyanK3-L sesuai
dengan SOP (Standard
Operating Prosedure)
7.6 (17a) Pemancangan Tiang a. Rangka baja terjatuh dari a. Pekerja dilengkapi atau
Pancang Beton crane dan tali crane putus ð menggunakan Alat
Pratekan Pracetak luka berat Pelingung Diri (APD) dan
Diameter 400 mm b. Terjepit saat pemasangan -> Alat Pelindung Kesehatan
luka berat (APK) (Safety Helmet,
c. Terkena peralatan kerja crane Masker, Safety shoes,
-> luka berat Sarung Tangan).
b. Memasang jenis rambu dan
semboyanK3-L sesuai
dengan SOP (Standard
Operating Prosedure)
7.10 (3a) Bronjong dengan a. Terjepit batu -> luka ringan a. Pekerja dilengkapi atau
kawat yang dilapisi b. Terkena Peralatan Kerja ->luka menggunakan Alat
Galvanis ringan Pelingung Diri (APD)
c. Terluka Saat Pemasangan (Safety Helmet,Masker,
Safety shoes,
Sarung Tangan).
b. Memasang jenis rambu dan
semboyanK3-L sesuai
dengan SOP (Standard
Operating Prosedure)
7.12 (3a) Landasan a. Terjatuh saat pemasangan a. Pekerja dilengkapi atau
Elastomerik Karet menggunakan Alat
Sintetis Berlapis Pelingung Diri (APD)
Baja Ukuran 600 (Safety Helmet,Masker,
mm x 600 mm x 73 Safety shoes,
mm Sarung Tangan).
b, Memasang jenis rambu dan
semboyanK3-L sesuai
dengan SOP (Standard
Operating Prosedure)
7.14 (1) Papan Nama a. Mata Terkena Adukan semen - a. Pekerja dilengkapi atau
Jembatan >luka ringan menggunakan Alat
Pelingung Diri (APD)
(Safety Helmet,Masker,
Safety shoes,
Sarung Tangan).
b. Memasang jenis rambu dan
semboyanK3-L sesuai
dengan SOP (Standard
Operating Prosedure)
7.15 (2) Pembongkaran a. Mata terkena debu pincaran a. Pekerja dilengkapi atau
Beton menggunakan Alat
Pelingung Diri (APD)
(Safety Helmet,Masker,
Safety shoes,
Sarung Tangan).
b. Memasang jenis rambu dan
semboyanK3-L sesuai
dengan SOP (Standard
Operating Prosedure)
7.16 (2b) Pipa Penyalur PVC a. Tangan terkena gergaji a. Pekerja dilengkapi atau
4 Inch b. Kaki terjepit menggunakan Alat
Pelingung Diri (APD)
(Safety Helmet,Masker,
Safety shoes,
Sarung Tangan).
c. Memasang jenis rambu dan
semboyanK3-L sesuai
dengan SOP (Standard
Operating Prosedure)
DIVISI. 9 PEKERJAAN HARIAN & PEKERJAAN LAIN 3 LAIN
9.2.(5) Patok Pengarah a. Kecelakaan Saat Pengerjaan a. Pekerja dilengkapi atau
--> Luka Berat menggunakan Alat
Pelingung Diri (APD) (Safety
Helmet, Masker, Safety
shoes, Sarung Tangan).
Memasang jenis rambu dan
semboyan K3-L sesuai
dengan SOP (Standard
Operating Prosedure)

DIVISI. 10 PEKERJAAN PEMELIHARAAN KINERJA


10.1 (17) Pengecetan Dinding a. Kecelakaan Saat a. Pekerja dilengkapi atau
Jembatan Pengerjaan --> Luka menggunakan Alat
Berat Pelingung Diri (APD)
b. Mata terkena Cipratan (Safety Helmet,Masker,
Safety shoes,Sarung
Tangan).
b. Memasang jenis rambu
dan semboyanK3-L sesuai
dengan SOP (Standard
Operating Prosedure)

B.2 Rencana Tindakan Keteknikan, Manajemen, dan Tenaga Kerja (Sasarandan Program)

1. Sasaran Umum dan Program Umum


Memuat tabel sasaran Umum dan Program Umum berdasarkan identifikasi bahaya, penilaian
risiko yang bersifat umum, sekurang 3 kurangnya berisi sebagai berikut:

No Sasaran Umum Program Umum


A Kinerja Keselamatan Kerja
- Severity Rate (SR)/Tingkat Keparahan = 0
SR =
hh i hi g 1.000.000
hj o g ke j e i

(perhitungan SR mengikuti peraturan


terkait)
- Perhitungan

÷ Sasaran Umum
Nihil Kecelakaan kerja yang fatal ( Zero Fatal Accidents) pada pekerjaan Konstruksi
÷ Sasaran Khusus
Sasaran Khusus adalah sasaran rinci dari setiap pengendalian risiko yang disusun guna
tercapainya Sasaran Umum
Program
Program K3 meliputi sumber daya, jangka waktu, indicator pencapaian,monitoring dan penanggung
jawab
2. Sasaran khusus dan program khusus
Memuat tabel sasaran khusus dan program khusus berdasarkan identifikasi bahaya,
penilaian resiko, dan peluang yang bersifat khusus yaitu memiliki skala prioritas sedang
dan besar.

B.3 Standar dan Peraturan Perundangan Keselamatan Konstruksi


a. UU No. 18 tahun 1999 tentang jasa konstruksi
b. UU No. 13 Tahun 2003 tentang ketenaga kerjaan
c. Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2012 tentang Penerapan SMK 3
d. Keputusan Menteri tenaga Kerja RI. Nomor : kep 3 51/Men/1999 Tentang Nilai Ambang
batas Faktor Fisika ditempat kerja
e. Permen Naker No. PER.05/MEN/1996 Tentang sistem Manajemen Keselmatan dan
Kesehatan Kerja
f. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor : 05/prt/m/2014 tentang pedoman sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja (smk3) konstruksi bidang pekerjaan umum

C. DUKUNGAN KESELAMATAN KONSTRUKSI


C.1 Sumber Daya
Peralatan
ø Memuat Surat Ijin Kelaikan Operasi (SILO) pesawat angkat & angkut (alat berat) yang
digunakan pada Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi.
ø Memuat sertifikat kelaikan peralatan konstruksi lainnya yang digunakan pada Pelaksanaan
Pekerjaan Konstruksi

ø Memuat daftar peralatan utama yang akan digunakan pada pelaksanaan pekerjaan konstruksi
sekurang-kurangya terdiri dari jenis peralatan, merk & tipe peralatan, kapasitas peralatan,
jumlah peralatan, kondisi peralatan, lokasi peralatan, dan status kepemilikan peralatan yang
dibuktikan dengan surat kepemilikan maupun surat perjanjian. Daftar peralatan utama
ditandatangani oleh Kepala Pelaksana Pekerjaan Konstruksi

Material
ø Memuat Informasi terkait dengan pengendalian Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) berupa
Lembar Data Keselamatan Bahan (LDKB) daripemasok
ø Memuat daftar material impor yang akan digunakan pada pelaksanaan pekerjaan konstruksi
sekurang-kurangya terdiri dari jenis material, jumlah material, negara asal, dan jadwal
pengiriman barang. Daftar material impor ditandatangani oleh Kepala Pelaksana Pekerjaan
Konstruksi.
C.2 Kompetensi Tenaga Kerja
Memuat daftar personil yang ikut dalam Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi. Kebutuhan
personil disesuaikan dengan ketentuan yang sebagai berikut:
1. Ahli K3 Konstruksi/Petugas Keselamatan Konstruksi:
÷ Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi memiliki sertifikat: Ahli Utama K3 Konstruksi
untuk Pelaksanaan Pekerjaan sesuai dengan ketentuan batang tubuh; - Ahli Madya K3
Konstruksi untuk Pelaksanaan Pekerjaan sesuai dengan ketentuan batang tubuh; - Ahli
Muda K3 Konstruksi untuk Pelaksanaan Pekerjaan sesuai dengan ketentuan batang
tubuh; - Petugas Keselamatan Konstruksi untuk Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi risiko
kecil.
÷ Jumlah Anggota Unit Keselamatan Konstruksi berdasarkan tingkat risiko Keselamatan
Konstruksi.
2. Petugas Medis Dibutuhkan petugas medis untuk pekerjaan konstruksi yang memiliki risiko
besar dan akses terbatas menuju fasilitas kesehatan.
3. Petugas P3K bersertifikat sesuai dengan peraturan yang berlaku.
4. Petugas peran kebakaran sesuai dengan peraturan yang berlaku.
5. Pemberi aba-aba (flagman) Setiap melakukan pekerjaan pengangkatan atau pekerjaan yang
berhubungan dengan lalu lintas dibutuhkan 1 orang personil pemberi aba-aba (flagman)
6. Petugas Keamanan (security) sesuai dengan kebutuhan pengendalian risiko keamanan.
7. Operator Terdapat bukti Surat Izin Operator (SIO) berdasarkan peralatan yang dioperasikan.
8. Kepala tukang (mandor) Terdapat bukti sertifikat kepala tukang (mandor) sesuai jenis
pekerjaan dan kebutuhan

C.3 Kepedulian Organisasi


Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja peningkatan kepedulian Keselamatan Konstruksi
berdasarkan tingkat risiko yang ditandatangani oleh Kepala Pelaksana Pekerjaan Konstruksi dan
Ahli Teknik terkait. Prosedur dan/atau petunjuk kerja peningkatan kepedulian Keselamatan
Konstruksi sekurang-kurangnya berisi:
a. Terdapat jadwal pelatihan dan sosialisasi SMKK kepada para pekerja yang ditandatangani oleh
Kepala Pelaksana Pekerjaan Konstruksi dan Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi.
b. Terdapat komitmen untuk mencegah perilaku tidak selamat dalam rangka pencegahan
kecelakaan.
c. Terdapat program pembinaan budaya Keselamatan Konstruksi yang ditandatangani oleh
Kepala Pelaksana Pekerjaan Konstruksi dan Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi
untuk seluruh tingkatan termasuk pekerja.
C.4 Manajemen Komunikasi
a. Prosedur dan/ atau petunjuk kerja induksi keselamatan konstruksi (safety induction)
1. memuat prosedur dan / atau petunjuk kerja induksi keselamatan knstruksi yang ditandatangani
oleh penanggung jawab keselamatan konstruksi dan kepala pelaksana pekerjaan konstruksi.
2. induksi keselamatan konstruksi dilakukan untuk pekerja baru/ pekerja yang dipindah tugaskan,
tamu, pemasok, dan pihak pihak terkait pada pelaksanaan pekerjaanyang akan masuk ke
dalam area pelaksanaan pekerjaan konstruksi.

b. Prosedur dan/ atau petunjuk kerja pertemuan pagi hari (safety morning)
1. Memuat prosedur dan / atau petunjuk kerja pertemuan pagi hari (safety morning) yang
ditandatangani oleh Penanggung Jawab keselamatan konstruksi dan kepala pelaksanaan
pekerjaan konstruksi
2. Pertemuan pagi hari (safety morning) diikuti oleh seluruh pekerja setiap pagi sebelum
pekerjaan dimulai.

Tabel pengisian prosedur/petunjuk kerja pertemuan pagi hari (safety morning):

No Jenis Komunikasi Penanggung Keterangan


Jawab
1 Pertemuan pagi keselamatan Ahli keselamatan Anggota
konstruksi, dilaksanakan secara konstruksi/Ahli K3 pertemuan pagi
periodik minimum sekali dalam Konstruksi/Petugas keselamatan
satu minggu dengan adwal yang Keselamatan konstruksi adalah:
ditetapkan oleh Kepala Konstruksi semua anggota
proyek/plant/kawasan kelompok
pekerja/karyaw
an/pekerja baru
2 Semua pelaksana/supervisor harus yang terlibat dalam
membantu menetapkantopik 3 topic proses produksi
keselamatan yang berbasis pekerjaan secara
identifikasi potensi sumber bahaya langsung di
dalamlingkaran kegiatannya lapangan
dan/atau terhadap kejadian/peristiwa
yang cenderung mengarah ke kondisi
kecelakaan kerja dan/atau telah
terjadi kecelakaan kerja, sesuai
dengan jenis pekerjaan yang
Dikerjakannya

Dst &&&&&&&&&&&.
&.
c. prosedur dan/ atau petunjuk kerja pertemuan kelompok kerja (toolbox meeting)
1. Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja pertemuan kelompok kerja (toollbox meeting)
yang ditandatangani oleh penanggung jawab keselamatan konstruksi dan kepala
pelaksana pekerjaan konstruksi.
2. Pertemuan kelompok kerja (toolbox meeting) diikuti oleh kelompok pekerja sebelum
pekerjaan dimulai.

C.5 Informasi Terdokumentasi


a. Seluruh pekerjaan harus memiliki informasi terkait dengan pengendalian pekerjaan baik berupa
prosedur, petunjuk kerja, petunjuk teknis operasi, dan lain-lain yang terdokumentasi.
b. Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja pengendalian dokumen atas semua dokumen yang
dimiliki dan ditandatangani oleh Kepala PelaksanaPekerjaan Konstruksi.

D. OPERASI KESELAMATAN KONSTRUKSI


D.1 Perencanaan Implementasi RKK
1. Struktur Organisasi Pelaksana Pekerjaan Konstruksi
a. Struktur Organisasi Pelaksana Pekerjaan Konstruksi Memuat bagan struktur organisasi
Pelaksana Pekerjaan Konstruksi beserta tugas dan tanggung jawabnya. Dalam struktur
organisasi Pelaksana Pekerjaan Konstruksi harus memiliki Unit Keselamatan Konstruksi yang
berada langsung di bawah Kepala Pelaksana Pekerjaan Konstruksi.
2. Daftar Induk Prosedur dan/atau Instruksi Kerja
Memuat daftar induk prosedur dan/atau instruksi kerja yang ditandatangani oleh ahli teknik
terkait dan kepala pelaksana pekerjaan konstruksi/wakil manajemen. Seluruh pekerjaan
konstruksi dan penerapan SMKK pada pelaksanaan pekerjaan konstruksi harus memiliki
prosedur atau petunjuk kerja yang telah ditandatangani.

D.2 Pengendalian Operasi


1. Analisis keselamatan konstruksi (construction safety analysis)
2. Pengelolaan keamanan lingkungan kerja
3. Pengelolaan keselamatan kerja
4. Pengelolaan kesehatan kerja
5. Pengelolaan lingkungan kerja

D.3 Kesiapan dan Tanggapan Terhadap Kondisi Darurat


a. Prosedur dan/atau petunjuk kerja tanggap darurat
Memuat prosedur dan atau petunjuk kerja tanggap darurat sesuai dengansifat dan
klasifikasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang dikerjakan yang ditandatangani oleh ahli
teknik terkait dan penanggung jawab keselamatan konstruksi.
b. Prosedur dan atau petunjuk kerja penyelidikan insiden memuat prosedur dan atau petunjuk
kerja penyelidikan insiden (kecelakaan, kejadian berbahaya, dan penyakit akibat kerja) yang
ditandatangani oleh penanggung jawab keselamatan dan konstruksi kepala pelaksana
pekerjaan konstruksi.

E. EVALUASI KINERJA PENERAPAN SMKK


E.1 Pemantauan dan Inspeksi

ø Prosedur dan/atau petunjuk kerja inspeksi


Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja inspeksi yang ditandatangani oleh ahli
teknik terkait atau Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi dan Wakil Manajemen.
ø Lembar Periksa memuat format lembar periksa lingkup pekerjaan, pesawat angkat &
angkut (alat berat), perkakas, bahan/material, lingkungan, kesehatan, keamanan dll.
Lembar periksa ditandatangani pada satu periode waktu tertentu (harian, mingguan,
bulanan)
ø Patroli Keselamatan Konstruksi
Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja Patroli Keselamatan Konstruksi yang
disusun oleh Penyedia Jasa ditandatangani oleh ahli terkait atau Penanggung Jawab
Keselamatan Konstruksi dan Wakil Manajemen.Patroli Keselamatan Konstruksi
dilakukan oleh seluruh Pimpinan Perusahaan (Penyedia Jasa, Pengawas Pekerjaan,
Sub Kontraktor) dan Pengguna Jasa.

E.2 Audit
Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja audit internal yang ditandatangani oleh ahli terkait atau
Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi dan Wakil Manajemen. Audit internal dilakukan dan
ditetapkan secara berkala oleh Pelaksana Pekerjaan Konstruksi dengan melibatkan auditor
independen.Audit internal dilakukan sekurang-kurangnya 1 kali dalam 1 Pelaksanaan
Pekerjaan

Konstruksi dan/atau untuk pekerjaan konstruksi tahun jamak mengikuti peraturan perundangan
yang berlaku.

E.3 Evaluasi
Evaluasi dilakukan dengan evaluasi kepatuhan dibuktikan dengan checklist dan dokumen dan
dokumentasi hasil kegiatan.
Pemenuhan kepatuhan SMKK berupa checklist laporan harian/mingguan/bulanan dalam RKK
sebagaimana dalam lampiran laporan penerapan RKK.
E.4 Tinjauan Manajemen
Memuat prosedur dan atau petunjuk kerja terkait pelaksanaan tinjauan manajemen yang
ditandatangani oleh ahli teknik terkait atau penaggung jawab keselamatan konstruksi dan wakil
manajemen. Prosedur dan atau petunjuk kerja terkait pelaksanaan tinjauan manajemen memuat
program yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi.

E.5 Peningkatan Kinerja Keselamatan Konstruksi


Memuat format tindakan perbaikan untuk pelaksanaan pekerjaan konstruksi pada kontrak tahun
jamak. Penyedia Jasa memastikan program peningkatan kinerja keselamatan konstruksi
berdasarkan hasil Tinjauan Manajemen ditindaklanjuti pada pekerjaan konstruksi yang akan
datang.

[Contoh Tabel Peningkatan Kinerja Keselamatan Konstruksi]

Skala Penilaian
Saran dan
No Uraian B C Catatan Tindak
A D
(79 (59 Lanjut
(100 (39
3 3
3 80) 3 0)
60) 40)
1. Upaya Ada upaya Frekuensi
Meningkatkan untuk pelatihan
Kinerja meningkatka perlu
n kinerja, ditingkatka
adanya bukti n, karena
melaksanaka masih
n pelatihan terdapat
terkait tenaga
Keselamatan kerja yang
Konstruksi. terkena
Namun laporan penyakit
mingguan tidak akibat kerja
dapat dari laporan
disampaikan bulanan.
2. Promosi Budaya dst Dst dst dst dst dst
SMKK
3. Partisipasi dst Dst dst dst dst Dst
Pekerja
4. Komunikasi dst Dst dst dst dst Dst
SMKK
SPESIFIKASI ALAT DAN BAHAN
Pekerjaan : Pembangunan Jembatan Sei. Bukit Juragan Pada Ruas Jalan Kota Lama - Muara Dilam

NO PEKERJAAN BAHAN ALAT SPESIFIKASI


1 DIVISI 1 UMUM
1. Mobilisasi Dump Truck 10 Ton
Dump Truck 4 Ton
Excavator Sesuai Spesifikasi Umum 2018
Motor Grader
Vibratory Roller
Jack Hammer
Concrete Pump
Pile Driver + Hammer
Crane On Track 35 Ton
Welding Set
2. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sosialisasi dan Promosi K3
APD Sesuai Spesifikasi Umum 2018
Rambu 3 Rambu
Peralatan P3K
2 DIVISI 3 PEKERJAAN TANAH DAN GEOSINTETIK

1. Galian Biasa Excavator Sesuai Spesifikasi Umum 2018

2. Galian Struktur dengan kedalaman 0 - 2 meter Excavator Sesuai Spesifikasi Umum 2018

3. Timbunan Biasa Dari Sumber Galian Bahan Timbunan Biasa Dump Truck
Motor Grader Sesuai Spesifikasi Umum 2018
Vibrator Roller
3 DIVISI 5 PERKERASAN BERBUTIR
1. Lapis Fondasi Agregat Kelas B Agregat B Dump Truck
Motor Grader Sesuai Spesifikasi Umum 2018
Vibratory Roller
4 DIVISI 7 STRUKTUR
1. Beton Struktur Fc 30 Mpa Beton Struktur Fc930 Mpa Concrete Pump
Kayu Bekisting
Multipleks 12 mm
Paku
2.Beton Struktur Fc920 Mpa Beton Struktur Fc920
Mpa
Kayu Perancah
Paku
Multipleks 12 mm
NO PEKERJAAN BAHAN ALAT SPESIFIKASI
3.Beton, Fc915 Mpa Beton Struktur Fc9 15 Mpa Sesuai Spesifikasi Umum 2018
Kayu Perancah
Paku
Multipleks 12 mm
4.Penyediaan dan Pemasangan Unit Pracetak Gelagar Tipe I Penyediaan dan Sesuai Spesifikasi Umum 2018
Bentang 25 Meter Pemasangan Unit Pracetak
Gelagar Tipe I Bentang 25
meter
Pemasangan
5.Beton Pratekan untuk Diafragma fc9 45 MPa termasuk Diafragma prategang Sesuai Spesifikasi Umum 2018
pekerjaan pasca - tarik (Post tension) pracetak Fc945 Mpa (tepi)
Diafragma prategang
pracetak Fc945 Mpa
(tengah)
Pemasangan
6.Penyediaan dan Pemasangan Panel Full Depth Slab Plat Deck fc. 25 mpa Sesuai Spesifikasi Umum 2018
Pemasangan
7.Baja Tulangan Sirip BjTS 420 B Baja Tulangan Sirip BjTS Alat Bantu Sesuai Spesifikasi Umum 2018
420 B
Kawat Beton
8.Penyediaan dan Pemasangan Baja Struktur Grade 250 (Kuat Baja Siku 15 x150x12 mm Welding Set Sesuai Spesifikasi Umum 2018
Leleh 250 MPa) Expansion Joint Tipe Baja Sudut Besi Tulangan Dia. 12 mm
Kawat Las
9.Penyediaan dan Pemasangan Baja Struktur Grade 250 (Kuat Baja Siku 60 x 60x 6 mm Welding Set Sesuai Spesifikasi Umum 2018
Leleh 250 MPa) Pengaman Trotoar Baja Sudut Besi Tulangan Dia. 12 mm
Kawat Las
10 .Penyediaan Tiang Pancang Beton Pratekan Pracetak Tiang Pancang Beton Sesuai Spesifikasi Umum 2018
Diameter 400 mm Bertulang Pracetak Ukuran
Diameter,
Crane On Track,Pile Driver
Hammer
11.Pemancangan Tiang Pancang Beton Pratekan Pracetak Crane On Track Sesuai Spesifikasi Umum 2018
Diameter 400 mm Pile Driver Hammer
Alat Bantu
12.Bronjong dengan kawat yang dilapisi galvanis Bronjong dengan kawat Alat Bantu Sesuai Spesifikasi Umum 2018
dilapisi Galvani (1x2x0,5)
Kawat 2,7 mm
Batu Gunung
13. Landasan Elastomerik Karet Sintetis Berlapis Baja ukuran 600 Elastomer sintetis : (600 x Sesuai Spesifikasi Umum 2018
mm x 600 mm x 73 mm 600 x 73) mm3
Pemasangan
14.Papan Nama Jembatan Marmer Sesuai Spesifikasi Umum 2018
Adukan Semen
15. Pembongkaran Beton Jack Hammer Sesuai Spesifikasi Umum 2018
Excavator
Alat Bantu
16. Pipa Penyalur PVC 4 Inch Pipa PVC 100 mm (4 Inch) Alat Bantu Sesuai Spesifikasi Umum 2018
IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RESIKO, PENETAPAN PENGENDALIAN RESIKO
Pekerjaan : Pembangunan Jembatan Sei. Bukit Juragan Pada Ruas Jalan Kota Lama - Muara Dilam
DESKRIPSI RESIKO PERS PENILAIAN TINGKAT RESIKO PENILAIAN SISA RESIKO
JENIS YARA
TAN PENG
BAHA PENG TINGK TINGK
PEME KEMU NILAI ENDA KEMU NILAI
YA ENDA KEPA AT KEPA AT
NO IDENTIFIKASI BAHAYA ( NUHA NGKI RESIK LIAN NGKI RESIK KETERANGAN
URAIAN PEKERJAAN (TIPE LIAN RAHA RESIK RAHA RESIK
SKENARIO BAHAYA) N NAN O LANJ NAN O
KECE AWAL N (A) O (TR) N (A) O (TR)
PERA (F) (FXA) UTAN (F) (FXA)
LAKA
TURA
AN)
N
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Mobilisasi 1. Kecelakaan saat diperjalanan

2. Alat Berat Terguling dari


Tronton
2 Galian Biasa 1. Tertimbun Bahan Galian
2. Terbentur Alat Berat
3 Galian Struktur dengan kedalaman 0- 1. Tertimbun Bahan Galian
2 meter 2. Terbentur Alat Berat
4 Timbunan Biasa Dari Sumber 1. Tertimbun bahan material dari
Galian Dump Truck
5 Lapis Fondasi Agregat Kelas B 1. Tertimbun bahan material dari
Dump Truck
2. Terbentur alat berat

6 Beton Struktur Fc9 30, Fc' 20,Fc' 15 1. Mata terkenan cipratanadukan


Mpa beton
2. Kecelakaan Lalu Lintas

7 Penyediaan dan Pemasangan Unit 1. Tertimpa material


Pracetak Gelagar Tipe I Bentang 25 2. Terjatuh ketika pemasangan
Meter
8 Beton Pratekan Untuk Diafragma fc9 1. Tertimpa material
45 Mpa termasuk pekerjaan pasca 3 2. Terjatuh ketika pemasangan
Tarik (post 3 tension)
9 Penyediaan dan Pemasangan 1, Tertimpa material
Panel Full Dept slab 2. Terjatuh ketika pemasangan
10 Baja Tulangan Sirip BjTS 420B 1. Terjepit saat pemasangan
2. Terkena serpihan besi

11 Penyediaan dan Pemasangan Baja 1. Baja Struktur terjatuh dari crane dan
Struktur Grade 250 (Kuat Leleh tali crane putus
250 Mpa 2. Terjepit saat pemasangan baja
struktur
3. Terkena peralatan kerja crane
12 Penyediaan Tiang Pancang Beton 1. Rangka baja terjatuh dari crane dan
Pratekan Pracetak Diameter 400 tali crane putus
mm
2. Terjepit saat pemasangan

3, Terkena peralatan kerja crane


12

Pemancangan Tiang Pancang Beton 1. Rangka baja terjatuh dari crane


13 Pratekan Pracetak Diameter 400 mm dan tali crane putus
2. Terjepit saat pemasangan

3. Terkena peralatan kerja crane

Anda mungkin juga menyukai