mAKALAH sOSIOLOGI
mAKALAH sOSIOLOGI
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
dalam kelas-kelas secara bertingkat. Kelas sosial tersebut dibagi dalam tiga kelas
yaitu kelas atas (upper class), kelas menengah (middle class) dan kelas bawah
(lower class).
tiga unsur yaitu mereka yang kaya sekali, yang melarat dan yang berada di
tingkat dari bawah ke atas. Barang siapa yang mempunyai sesuatu yang berharga
atas. Mereka yang hanya sedikit sekali atau tidak memiliki sesuatu berharga
Lapisan masyarakat sudah ada sejak dulu, dimulai sejak manusia itu
pemimpin dan yang dipimpin, golongan budak dan bukan budak, pembagian kerja
bahkan pada pembedaan kekayaan. Semakin maju dan rumit teknologi suatu
diklasifikasikan ke dalam tiga kelas yaitu ekonomi, politis, dan didasarkan pada
keterkaitan yang erat satu sama lainnya, dimana ketiganya saling mempengaruhi.
kita maka di dalam makalah ini penulis akan mencoba menguraikan bentuk
B. RUMUSAN MASALAH
Dari uraian latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam makalah ini
C. TUJUAN
BAB II
PEMBAHASAN
A. STRATIFIKASI SOSIOLOGI
proses pertumbuhan masyarakat itu. Tetapi adapula yang dengan sengaja disusun
untuk mengejar suatu tujuan bersama. Faktor yang menyebabkan stratifikasi sosial
dapat tumbuh dengan sendirinya adalah kepandaian, usia, sistem kekerabatan, dan
2
Abdulsyani : Sosiologi Skematika, Teori dan Terapan, Bumi Aksara,
Jakarta Anggota IKAPI, 1994, hal: 83
harta dalam batas-batas tertentu.
Hal yang mewujudkan unsur dalam teori sosiologi tentang sistem lapisan
sosial masyarakat adalah kedudukan (status) dan peranan (role). Kedudukan dan
peranan merupakan dua unsur baku dalam lapisan sosial dan mempunyai arti
penting dalam bagi sistem sosial. Yang diartikan sebagai sistem sosial adalah
1. Pemilikan atas kekayaan yang bernilai ekonomis dalam berbagai bentuk dan
ukuran; artinya strata dalam kehidupan masyarakat dapat dilihat dari nilai
kekayaan srrorang dalam masyarakat.
2. Status atas dasar fungsi dalam pekerjaan, misalnya sebagai Dokter, Dosen,
buruh atau pekerja teknis dan sebagainya; semuanya ini sangat mentukan
status seseorang dalam masyarakat.
3. Kesalahan seseoran dalam beragama; jika seseorang sungguh-sungguh penuh
dengan ketulusan dalam menjalankan agamanya , maka status seseorang tadi
akan dipandang lebih tinggi oleh masyarakat.
4. Status atas dasar keturunan, artinya keturunan dari orang yang dianggap
terhormat ( ningrat ) merupakan ciri seseoarang yang memiliki status tinggi
dalam masyarakat.
5. Status atas dasar jenis kelamin dan umur seseorang. Pada umumnya
seseorang yang lebih tua umurnya lebih dihormati dan dipandang tinggi
statusnya dalam masyarakat. Begitu juga jenis kelamin; laki-laki pada
umumnya dianggap lebih tinggi statusnya dalam keluarga dan masyarakat.
Secara teoritis, semua manusia dapat dianggap sederajat. Akan tetapi sesuai
dengan kenyataan hidup kelompok-kelompok sosial, halnya tidaklah demkian.3
Pembedaan atas lapisan merupakan gejala universal yang merupakan bagian
sistem sosial setiap masyarakat. Untuk meneliti terjadinya proses-proses lapisan
masyarakat, dapatlah pokok-pokok sebagai berikut:4
1. Sistem stratifikasi sosial mungkin berpokok pada sistem pertengahan dalam
masyarakat. Sistem demikian hanya mempuyai arti yang khusus bagi
masyarakat tertentu yang menjadi obyek penyelidikan.
2. Sistem stratifikasi sosial dapat dianalisis dalam rung lingkup unsur-unsur
sebagai brikut:
a) Distribusi hak-hak istimewa yang obyektif seperti misalnya penghasilan,
kekayaan, keselamatan, wewenang dan sebagainya:
b) Sistem pertentangan yang diciptakan warga-warga masyarakat (prestise
dan penghargaan)
c) Kriteria sistem pertentangan, yaitu apakah didapatkan berdasarkan
kualitas pribadi, keanggotaan kelompok kerabat tertentu, milik,
wewenang atau kekuasaan
d) Lambang-lambang status, seperti misalnya tingkah laku hidup, cara
berpakaian, perumahan, keanggotaan pada suatu organisasi dan
sebagainya
e) Mudah atau sukarnya bertukar status
f) Solidaritas diantara individu-individu atau kelompok-kelompok sosial
yang menduduki status yang sama dalam sistem sosial masyarakat:
i. Pola-pola interaksi (struktur cliqe, keanggotaan organisasi
perkawinan dan sebagainya);
ii. Kesamaan atau perbedaan sistem kepercayaan, sikap dan nilai-
nilai;
iii. Kesadaran akan status masing-masing;
iv. Aktivitas sebagai oprgan kolektif.5
3
Robin Willams Jr.,American Society, edisdi baru ke-2, A Fred A Knop.
New York, 1960, hal 88,89
4
Ibid., hal 89
5
Abdulsyani : Sosiologi Skematika, Teori dan Terapan, Bumi Aksara,
Jakarta Anggota IKAPI, 1994, hal 85
C. BENTUK-BENTUK STRATIFIKASI SOSIOLOGI
Sistem stratifikasi sosial dalam masyrakat ada yang bersifat terbuka dan ada yang
bersifat tertutup. Stratifikasi sosial yang terbuka ada kemungkinan anggota masyarakat
dapat berpindah dari status satu ke status yang lainnya berdasarkan usaha-usaha tertentu.
Misalnya seorang yang berkerja sebagai petani mempunyai kemungkinan dapat menjadi
tokoh agama jika ia mampu meningkatkan kesalehannya dalam menjalankan agamanya.
Seorang anak buruh tani dapat mengubah statusnya menjadi seorang dokter atau menjadi
presiden sekalipun, apabila ia rajin belajar, berpolitik dan bercita-cita untuk itu.
Sebaliknya seorang anak presiden belum tentu dapat mencapai status presiden.
Dengan demikian berarti dalam sistem Sistem stratifikasi terbuka, setiap anggota
masyarakat berhak dan mempunyai kesempatan untuk berusaha dengan kemampuan
sendiri untuk naik status, atau mungkin juga justru stabil atau turun status sesuai dengan
kualitas dan kuantitas usahanya sendiri. Dalam Sistem stratifikasi ini biasanya terdapat
motivasi yang kuat pada setiap anggota masyarakat untuk berusaha memperbaiki status
dan kesejahteraan hidupnya. Sistem stratifikasi terbuka lebih dinamis dan anggota-
anggotanya cenderung mempunyai cita-cita yang tinggi.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Stratifikasi sosiologi adalah ilmu yang membahas tentang tingatan-tingkatan
yang terjadi dalam masyarakat. Selama dalam satu masyarakat ada sesuatu yang
dihargai, dan setiap masyarakat pasti mempunyai sesuatu itu yang akan menjadi
bibit untuk menumbuhkan sistem lapisan dalam masyarakat. Sistem lapisan dalam
masyarakat dalam sosiologi dikenal dengan istilah socil stratification yang
merupakan pembedaan penduduk atau nasyarakat ke dalam kelas-kelas secara
bertingkat (secara hirarkis).
B. SARAN
dalam melakukan gerak sosial agar tercipta kehidupan sosial yang selaras tanpa
adanya diskriminasi.
DAFTAR PUSTAKA