Anda di halaman 1dari 47

AKUNTANSI BELANJA DAN BEBAN

KEMENTERIAN/LEMBAGA

PERTEMUAN KE-3
• PENGERTIAN
• KLASIFIKASI
• PENGAKUAN, PENGUKURAN, PENYAJIAN DAN
PENGUNGKAPAN
• PERLAKUAN KHUSUS OUTLINE


BELANJA EXPENDABLE VS NON EXPENDABLE
TRANSAKSI UANG PERSEDIAAN BEBAN-BELANJA
• BELANJA DARI HIBAH LANGSUNG UANG
• JURNAL TRANSAKSI DAN ILUSTRASI SOAL
Referensi Referensi
• PP 71/2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan
• PMK No. 85/PMK.05/2022 tentang Perubahan
atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
22/PMK.05/2022 tentang Kebijakan Akuntansi
Pemerintah Pusat
• PMK Nomor 22/PMK.05/2022 tentang Kebijakan
Akuntansi Pemerintah Pusat
• PMK 212/2019 ttg Jurnal Akuntansi Pemerintah
pada Pemerintah Pusat
• KEP-211/PB/2018 tentang Kodefikasi Segmen
Akun pada BAS
LINK VIDEO
• https://klc2.kemenkeu.go.id/kms/knowledge/akun-beban-
belanja-entitas-akuntansi-pelaporan-pemerintah-
10e215fe/detail/

• https://www.youtube.com/watch?v=IVEYw5HQXVQ
• https://klc2.kemenkeu.go.id/kms/knowledge/klc1-pusap-
metode-pembayaran-tagihan-melalui-uang-
persediaan/detail/
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi
jasa atau biaya yang timbul akibat transaksi tersebut
dalam periode laporan yang berdampak pada penurunan
ekuitas, baik berupa pengeluaran, konsumsi aset atau
timbulnya kewajiban
Definisi
Belanja adalah semua pengeluaran dari rekening kas
umum negara (RKUN) yang mengurangi saldo anggaran
lebih (SAL) dalam periode tahun anggaran bersangkutan
yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh
pemerintah

PMK 22 Tahun 2022


Klasifikasi
BEBAN
BELANJA 1. Beban Pegawai;
2. Beban Persediaan;
(KLASIFIKASI 2. Beban Persediaan
EKONOMI) 3.
3. Beban
Beban Barang
Barang dan
dan Jasa;
Jasa;
1. Belanja Pegawai; 4.
4. Beban Pemeliharaan;
Beban Pemeliharaan;
5. Beban Perjalanan Dinas;
Aset Lainnya

2. Belanja Barang; 5. Beban Perjalanan Dinas;


Aset tetap

6. Beban Barang untuk Diserahkan


3. Belanja Modal; 6. BebanMasyarakat;
kepada Barang untuk Diserahkan
kepada Masyarakat;
4. Belanja Bunga 7. Beban Bunga;
Utang;
8. Beban Subsidi;
5. Belanja Subsidi;
9. Beban Hibah;
6. Belanja Hibah;
10. Beban Bantuan Sosial;
7. Belanja Bantuan
Sosial; 11. Beban Transf er;
12. Beban Lain-lain;
8. Belanja Lain-lain
13. Beban Penyusutan dan
Amortisasi;
14. Beban Penyisihan Piutang Tidak
Tertagih
Belanja Barang
vs
Belanja Modal
Pengakuan belanja
Belanja diakui pada saat terjadinya
SP2D-LS pengeluaran dari Rekening Kas Umum
Negara
atau

Pengesahan dari Bendahara Umum


Negara/Kuasa Bendahara Umum Negara

UANG PERSEDIAAN
SP2D-GU
Pengakuan beban
Terjadinya Penurunan Manfaat Terjadinya Konsumsi
Ekonomi/Jasa Aset Timbulnya Kewajiban
1. Pengeluaran Kas Penerimaan manfaat
Terdapat Penurunan Nilai Kepada Pihak Lain Yang ekonomi dari pihak lain
Aset Sehubungan Dengan Tidak Didahului yang belum dibayarkan
Penggunaan Aset Timbulnya Kewajiban; atau akibat perjanjian
Bersangkutan/Berlalunya dan/ atau dengan pihak lain, atau
Waktu 2. Konsumsi Aset Nonkas karena ketentuan peraturan
Dalam Kegiatan perundang undangan
Operasional Pemerintah

Penyisihan piutang, Pembayaran gaji pembayaran


penyusutan aset tetap, dan perjalanan dinas, pembayaran Tagihan rekening telepon dan
pembayaran subsidi, dan rekening listrik yang belum
amortisasi aset tidak
penggunaan persediaan dibayar pemerintah
berwujud
PENGUKURAN BEBAN
PENGUKURAN

BEBAN PEGAWAI
Dicatat sebesar resume tagihan belanja pegawai dan/atau tagihan kewajiban
pembayaran belanja pegawai berdasarkan dokumen kepegawaian, daftar gaji,
peraturan perundang-undangan, dan dokumen lain yang menjadi dasar pengeluaran
negara kepada pegawai dimaksud yang telah disetujui KPA/ PPK

BEBAN PERSEDIAAN
Dicatat sebesar pemakaian persediaan berdasarkan transaksi mutasi keluar
penggunaan persediaan, dan pada akhir tahun beban persediaan dilakukan
penyesuaian dalam hal berdasarkan hasil inventarisasi fisik terdapat perhitungan
perbedaan pencatatan persediaan
PENGUKURAN

BEBAN PEMELIHARAAN
BEBAN BARANG DAN JASA
Dicatat Sebesar Resume
Dicatat Sebesar Resume
Tagihan Belanja Pemeliharaan,
Tagihan Belanja Barang Dan
Tagihan Kewajiban Pembayaran
Jasa, Tagihan Kewajiban
Belanja Pemeliharaan Oleh
Pembayaran Belanja Barang
Pihak Ketiga Yang Telah
Dan Jasa Oleh Pihak Ketiga
Disetujui KPA/PPK Dan/ Atau
Yang Telah Disetujui KPA/PPK
Pemakaian Persediaan Untuk
Dan/Atau Perhitungan
Pemeliharaan Berdasarkan
Akuntansi Belanja Modal Yang
Transaksi Mutasi Keluar
Tidak Memenuhi Kapitalisasi
Penggunaan Persediaan Untuk
Aset
Pemeliharaan
PENGUKURAN
BEBAN PERJALANAN BEBAN BARANG UNTUK BEBAN BANSOS
DISERAHKAN KEPADA
DINAS MASYARAKAT

• Dicatat sebesar •Dicatat sebesar resume • Dicatat sebesar


tagihan belanja barang
resume tagihan untuk diserahkan kepada
resume tagihan
belanja perjalanan masyarakat, tagihan belanja bantuan
dinas dan/atau kewajiban pembayaran sosial dan/ atau
tagihan kewajiban belanja barang diserahkan tagihan kewajiban
pembayaran belanja kepada masyarakat yang pembayaran belanja
telah disetujui KPA/PPK
perjalanan dinas oleh dan/ atau pemakaian
bantuan sosial oleh
pihak ketiga yang persediaan untuk barang pihak ketiga yang
telah disetujui yang diserahkan kepada disetujui KPA/PPK
KPA/PPK. masyarakat berdasarkan
transaksi mutasi keluar
penggunaan persediaan
yang diserahkan kepada
masyarakat
Pengukuran

BEBAN PENYUSUTAN DAN AMORTISASI


Dicatat sebesar perhitungan akuntansi atas
perlakuan penyusutan masing-masing jenis aset
tetap dalam operasional dan tidak dalam
operasional (kecuali tanah) dan amortisasi aset
tidak berwujud

BEBAN PENYISIHAN PIUTANG TIDAK TERTAGIH


Dicatat sebesar perhitungan akuntansi atas
perlakuan penyisihan piutang tidak tertagih dengan
memperhatikan masing-masing kualitas piutang

14
PERLAKUAN KHUSUS
• Beban persediaan tidak memperhitungkan
persediaan yang diperoleh dari belanja
barang yang akan diserahkan kepada
masyarakat/ PEMDA dan persediaan yang
diperoleh dari belanja bantuan sosial
berbentuk barang.
• Hibah aset tetap yang dimiliki pemerintah
yang sebelumnya dibeli dengan jenis belanja
modal, maka ketika aset tetap tersebut
diserahkan kepada masyarakat/pemda tidak
dicatat sebagai belanja/beban hibah,
melainkan dicatat sebagai beban dari
kegiatan non operasional
PENGUKURAN BELANJA

Belanja diukur berdasarkan azas bruto


dari nilai nominal sesuai dengan
SPM/SP2D atau dokumen pengeluaran
negara yang dipersamakan dan/atau
dokumen pengesahan belanja yang
diterbitkan oleh bendahara umum
negara/kuasa bendahara umum negara
PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN
BELANJA
• Laporan Realisasi Anggaran
(LRA) sebagai pengeluaran
negara;
• Laporan Arus Kas Keluar
kategori Aktivitas Operasi;
• Laporan Arus Kas Keluar
kategori Aktivitas Investasi; dan
• CaLK untuk memudahkan
pengguna mendapatkan
informasi.
PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN
BELANJA PADA LRA
Pengembalian beban/belanja pegawai,beban/belanja
barang, dan beban/belanja bansos yang tidak
Pengembalian menghasilkan persediaan, dibukukan sebagai berikut:
beBAN/BElanja • Pengembalian beban/belanja padaTahun Anggaran
Berjalan (TAB) >>>diakui sebagai pengurang beban/
belanja TAB.
• Pengembalian beban/belanja Tahun Anggaran Yang
Lalu (TAYL)>>>diakui sebagai pendapatan lain-lain.
• Bersifat expendable (tidak menambah aset BMN
intrakomtabel)
JENIS BELANJA terdiri dari Belanja Pegawai, Belanja Barang yang tidak
PEMERINTAH menghasilkan BMN, Belanja Bunga, Belanja Subsidi, Belanja
Hibah, Belanja Bantuan Sosial yang tidak menghasilkan BMN,
dan Transfer ke Daerah dan Dana Desa.

• Bersifat intrakomtabel (menambah aset BMN intrakomtabel) terdiri dari


Belanja Modal, Belanja Barang Persediaan, dan Belanja Bantuan Sosial yang
menghasilkan BMN.
Ayat jurnal transaksi
Beban / belanja

Beban / belanja
Operasional Belanja Modal

Tidak
Menghasilkan
Menghasilkan
Persediaan
Persediaan

PMK 212Tahun 2019


1. Beban/belanja BARANG yang
tidak menghasilkan
persediaan
Resume tagihan belanja/SPP
Buku Besar Akrual Buku Besar Kas
Uraian Dr Cr Uraian Dr Cr
Beban xxx -
Belanja ymh dibayar xxx

Realisasi pembayaran belanja (SP2D)


Buku Besar Akrual Buku Besar Kas
Uraian Dr Cr Uraian Dr Cr
Belanja ymh dibayar xxx Belanja ….. xxx
Ditagihkan ke entitas lain xxx Ditagihkan ke entitas lain xxx
Contoh

Dibayar belanja pegawai sebesar Rp750.000 dengan menerbitkan


SPM dan SP2D. Berdasarkan SPM/SP2D satuan kerja memproses
dokumen tersebut sehingga terbentuk jurnal sebagai berikut

Jurnal
Resume tagihan (SPP/SPM)

Tgl Kas Akrual


xxxxx Beban pegawai 750.000

Belanja ymh dibayar 750.000

SP2D
Tgl Kas Akrual
xxxxx Belanja pegawai 750.000 Belanja ymh dibayar 750.000

Ditagihkan ke entitas lain 750.000 Ditagihkan ke entitas lain 750.000


Dibayar belanja pemeliharaan kendaraan operasional sebesar Rp200.000
dengan menerbitkan SPM dan oleh KPPN diterbitkan SP2D. Berdasarkan
SPM/SP2D maka satuan kerja memproses dokumen tersebut

Jurnal
Resume tagihan (SPP/SPM)

Tgl Kas Akrual


xxxxx Beban Pemeliharaan 200.000

Belanja ymh dibayar 200.000

SP2D
Tgl Kas Akrual

xxxxx Belanja Barang 200.000 Belanja ymh dibayar 200.000

DKEL 200.000 DKEL 200.000


Klasifikasi akun belanja yang menghasilkan persediaan

• Belanja Persediaan Bahan untuk Operasional


2. Beban/belanja • Belanja Persediaan Bahan untuk Proses Produksi
• Belanja Persediaan Bahan Lainnya
BARANG yang • Belanja Barang Persediaan Pemeliharaan
menghasilkan • Belanja Persediaan untuk Dijual/Diserahkan Kepada Masyarakat
• Belanja Persediaan untuk Diserahkan kepada Mantan Presiden dan/
persediaan atau Mantan Wakil Presiden
• Belanja Persediaan dalam rangka bantuan sosial
AYAT JURNAL TRANSAKSI

Persediaan diterima dan belum verifikasi barang/resume tagihan

Tgl Kas Akrual


xxxxx Persediaan yg belum diregister xxxxxx

Utang yang belum diterima xxxxxx


tagihannya

Resume tagihan (SPP/SPM)

Tgl Kas Akrual


xxxxx Utang yang belum diterima xxxxxx
tagihannya
Belanja ymh dibayar xxxxxx
AYAT JURNAL TRANSAKSI

SP2D

Tgl Kas Akrual


xxxxx Belanja barang persediaan xxxxxx Belanja ymh dibayar xxxxxx

DKEL xxxxxx DKEL xxxxxx

Verifikasi kondisi persediaan

Tgl Kas Akrual


xxxxx Persediaan xxxxxx
Persediaan yg belum xxxxxx
diregister
Contoh
Tgl 1/4 Satuan kerja ABC membeli barang persediaan berupa kertas A4
sebanyak 100 rim seharga Rp4.000.000. Barang diterima di hari yang
sama. Tgl 3/4 dibuat SPP dan diajukan SPM. Keesokan harinya SP2D
diterbitkan oleh KPPN dan persediaan direkam pada aplikasi persediaan.
Berdasarkan transaksi tersebut, maka Satuan kerja akan membuat jurnal
sbb:

Jurnal

Persediaan diterima dan belum verifikasi barang/resume tagihan


Tgl Kas Akrual
1/4 Persediaan yg belum diregister 4.000.000

Utang yang belum diterima 4.000.000


tagihannya
Resume tagihan (SPP/SPM)

Tgl29 Kas Akrual


3/4 Utang yang belum diterima 4.000.000
tagihannya
Belanja ymh dibayar 4.000.000

SP2D

Tgl Kas Akrual


4/4 Belanja barang persediaan 4.000.000 Belanja ymh dibayar 4.000.000

DKEL 4.000.000 DKEL 4.000.000

Verifikasi kondisi persediaan/perekaman aset pada aplikasi persediaan

Tgl Kas Akrual


4/4 Persediaan 4.000.000
Persediaan yg belum 4.000.000
diregister
3. BELANJA MODAL
Transaksi Belanja Modal terjadi dengan adanya pengadaan Aset Non
Lancar dan diikuti dengan penerbitan SPM dan SP2D
Jurnal

Aset diterima dan belum verifikasi barang/resume tagihan

Tgl Kas Akrual


xxxxx Aset yg belum diregister xxxxxx
Utang yang belum diterima xxxxxx
tagihannya

Resume tagihan (SPP/SPM)

Tgl Kas Akrual


xxxxx Utang yang belum diterima xxxxxx
tagihannya
Belanja ymh dibayar xxxxxx
3. BELANJA MODAL
SP2D

Tgl Kas Akrual


xxxxx Belanja Modal xxxxxx Belanja ymh dibayar xxxxxx

DKEL xxxxxx DKEL xxxxxx

Verifikasi kondisi aset/perekaman aset pada SIMAK BMN

Tgl Kas Akrual


xxxxx Aset xxxxxx
Aset yg belum diregister xxxxxx
Contoh Tgl 1/5 Satuan kerja B membeli peralatan dan mesin berupa printer sebanyak 1 unit seharga
Rp6.000.000. Barang sudah diterima di hari yang sama. SPM diajukan ke KPPN pada tanggal
2/5. SP2D diterbitkan oleh KPPN keesokan harinya. Pada hari yang sama printer dicatat pada
aplikasi BMN. Atas transaksi tersebut Satker B akan mencatat jurnal sbb:

Jurnal

Printer diterima dan belum verifikasi barang/resume tagihan

Tgl Kas Akrual


1/5 Peralatan dan Mesin yg belum 6.000.000
diregister
Utang yang belum diterima 6.000.000
tagihannya

Resume tagihan (SPP/SPM)

Tgl Kas Akrual


2/5 Utang yang belum diterima 6.000.000
tagihannya
Belanja ymh dibayar 6.000.000
Contoh

SP2D

Tgl Kas Akrual


3/5 Belanja Modal 6.000.000 Belanja ymh dibayar 6.000.000

DKEL 6.000.000 DKEL 6.000.000

Verifikasi kondisi aset

Tgl Kas Akrual


3/5 Peralatan dan Mesin 6.000.000
PM yg belum diregister 6.000.000
TRANSAKSI UANG PERSEDIAAN
1. TRANSAKSI
PENYEDIAAN UANG PERSEDIAAN/
TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (UP/TUP)

Pengajuan SPM UP/TUP


Buku Besar Akrual Buku Besar Kas
Uraian Dr Cr Uraian Dr Cr
Pengeluaran transito UP/TUP xxx -
Pengeluaran transito UP/TUP ymh xxx
dibayar
xxx
Piutang dari UP yang akan diterima xxx
Pengeluaran transito UP/TUP
TRANSAKSI
PENYEDIAAN UANG PERSEDIAAN /TAMBAHAN
UANG PERSEDIAAN (UP/TUP)

SP2D UP terbit
Buku Besar Akrual Buku Besar Kas
Uraian Dr Cr Uraian Dr Cr
Pengeluaran transito UP/TUP ymh dibayar xxx Pengeluaran xxxxxx
Uang muka dari KPPN xxx transito UP/TUP

Kas di Bendahara Pengeluaran Uang Muka xxxxxx


Piutang dari UP yang akan diterima xxx dari KPPN

xxx
Contoh

Tanggal 2/6 satuan kerja mengajukan SPM Penyediaan Uang Persediaan


sebesar Rp40.000.000 dan diterbitkan SP2D esok hari. Berdasarkan
SPM/ SP2D tersebut, satuan kerja merekam dokumen tersebut dan akan
terbentuk jurnal sebagai berikut

Akrual Kas
Tgl
D K D K
2-Jun Pengeluaran transito UP/TUP 40juta
Pengeluaran transito UP/TUP ymhd 40juta
Piutang dari UP yang akan diterima 40juta
Pengeluaran transito UP/TUP 40juta

Akrual Kas
Tgl
D K D K
3-JunPengeluaran transito UP/TUP ymhd 40juta Pengeluaran transito UP/TUP 40juta
Uang muka dari KPPN 40juta Uang muka dari KPPN 40juta
Kas di Bendahara Pengeluaran 40juta
Piutang dari UP yang akan diterima 40juta
2. Transaksi
BelanjaDenganUang Persediaan
Pembayaran Bendahara (kuitansi) atas belanja expendable
Buku Besar Akrual Buku Besar Kas
Uraian Dr Cr Uraian Dr Cr
- -

Pembayaran Bendahara (kuitansi) atas belanja yang menghasilkan persediaan/aset intrakomptabel

Buku Besar Akrual Buku Besar Kas

Uraian Dr Cr Uraian Dr CrU

Persediaan/asset yg belum diregister xxx -

Utang yg belum diterima tagihannya xxx -


2. Transaksi
belanjadenganuang persediaan
Pengajuan SPP/SPM Penggantian UP (GUP) untuk belanja expendable
Buku Besar Akrual Buku Besar Kas

Uraian Dr Cr Uraian Dr Cr
Beban xxx (berbagai jenis) xxx -
Belanja barang ymh dibayar xxx

Pengajuan SPP/SPM Penggantian UP (GUP) untuk belanja yang menghasilkan persediaan/aset intrakomptabel
Buku Besar Akrual Buku Besar Kas
Uraian Dr Cr Uraian Dr Cr
Utang yang belum diterima xxx -
tagihannya xxx
Belanja barang ymh dibayar
2. Transaksi
belanjadenganuang
persediaan
SP2D GUP terbit
Buku Besar Akrual Buku Besar Kas
Uraian Dr Cr Uraian Dr Cr
Belanja barang ymh dibayar xxx Belanja xxx (berbagai jenis) xxx
Ditagihkan ke Entitas lain xxx Ditagihkan ke Entitas lain xxx
Satuan kerja mengajukan penggantian UP atas belanja barang langganan daya dan jasa
sebesar Rp3.000.000 dengan menerbitkan SPM GU pada tgl 3/7 dan diterbitkan SP2D oleh
KPPN keesokan harinya. Berdasarkan SPM/SP2D tersebut, maka Satuan kerja mencatat
jurnal sebagai berikut:

Pengajuan SPP/SPM Penggantian UP (GUP) untuk belanja barang (3/7)

Buku Besar Akrual Buku Besar Kas


Uraian Dr Cr Uraian Dr Cr
Beban barang dan jasa 3.000.000 -
Belanja barang ymh dibayar 3.000.000

SP2D GUP terbit (4/7)

Buku Besar Akrual Buku Besar Kas


Uraian Dr Cr Uraian Dr Cr
Belanja barang ymh dibayar 3.000.000 Belanja barang 3.000.000
Ditagihkan ke Entitas lain 3.000.000 Ditagihkan ke Entitas lain 3.000.000
Satuan kerja mengajukan penggantian UP atas belanja barang persediaan Rp5.000.000
dengan menerbitkan SPM GU pada tgl 3/7 dan diterbitkan SP2D oleh KPPN keesokan
harinya. Berdasarkan SPM/SP2D tersebut, maka satuan kerja mencatat jurnal sebagai
berikut:

Pengajuan SPP/SPM Penggantian UP (GUP) untuk belanja barang (3/7)

Buku Besar Akrual Buku Besar Kas


Uraian Dr Cr Uraian Dr Cr
Utang ybdt 5.000.000 -
Belanja barang ymh dibayar 5.000.000

SP2D GUP terbit (4/7)

Buku Besar Akrual Buku Besar Kas


Uraian Dr Cr Uraian Dr Cr
Belanja barang ymh dibayar 5.000.000 Belanja barang persediaan 5.000.000
Ditagihkan ke Entitas lain 5.000.000 Ditagihkan ke Entitas lain 5.000.000
3. TRANSAKSI Dengan penerbitan SPM GU
PENGEMBALIAN UANG PERSEDIAAN NIHIL dan PTUP

Transaksi Pengembalian Uang Persediaan terjadi


apabila satuan kerja mengajukan SPM GU Nihil dan
Pertanggung Jawaban Tambahan Uang Persediaan
(PTUP) atau menyetor kembali sisa UP /TUP ke Kas
Negara. Atas transaksi ini akan mengurangi jumlah kas
yang ada di Bendahara Pengeluaran
• Satuan kerja mengajukan penggantian belanja
Contoh pemeliharaan kendaraan operasional sebesar Rp350.000
dengan menerbitkan SPM GU Nihil dan KPPN
Pengembalian UP dengan menerbitkan SP2D GU Nihil. Berdasarkan SPM/SP2D
GU Nihil Nihil maka Satuan kerja memproses dokumen tersebut
dan terbentuk jurnal sebagai berikut:

Resume tagihan (SPP/SPM)


Buku Besar Akrual Buku Besar Kas
Uraian Dr Cr Uraian Dr Cr
Beban…… 350.000
Belanja ymh dibayar 350.000
Utang kepada Pihak Ketiga Lainnya 350.000
Penerimaan Pengembalian UP Dana Rupiah 350.000
Penerimaan Pengembalian UPDana Rupiah 350.000
Pengeluaran transito yang masih harus dibayar
350.000
Terbit SP2D GU-Nihil
Buku Besar Akrual Buku Besar Kas
Uraian Dr Cr Uraian Dr Cr
Belanja ymh dibayar 350.000 Belanja….. 350.000
DKEL 350.000 DKEL 350.000
Penerimaan Pengembalian UP Dana
Uang muka dari KPPN
Rupiah 350.000 350.000
Penerimaan Pengembalian
Utang kepada Pihak Ketiga
350.000 UP/TUP 350.000
Lainnya
Pengeluaran transito yang masih 350.000
harus dibayar
350.000
Kas di Bendahara Pengeluaran
Uang Muka dari KPPN 350.000
Penerimaan Pengembalian UP
350.000
Dana Rupiah
3. TRANSAKSI PENGEMBALIAN
UANG PERSEDIAAN Dengan penyetoran
langsung ke Kas Negara
Satuan kerja melakukan penyetoran sisa uang
persediaan dengan BPN sebesar Rp50.000. Atas
perekaman transaksi tersebut dihasilkan jurnal sebagai
berikut

Pengembalian UP melalui setoran ke kas negara


Buku Besar Akrual Buku Besar Kas
Uraian Dr Cr Uraian Dr Cr

Uang Muka dari KPPN 50.000 Uang Muka dari KPPN 50.000
Kas di Bendahara Pengeluaran 50.000 Penerimaan pengembalian UP 50.000

Anda mungkin juga menyukai