Anda di halaman 1dari 4

Nama : Tanty Arimbie

Kelas : 2023J

NIM : 23040704211

Mata Kuliah : Antopologi dan Sosiologi

Pertanyaan dan jawaban !

1. Jelaskan perbedaan mendasar antara Sejarah Sosiologi Perintis dan Sosiologi Masa Kini?
Jawaban :

Sejarah Sosiologi Perintis Sosiologi lahir pada abad ke-19 di Eropa, sebagai tanggapan atas
perubahan sosial yang terjadi pada saat itu, yaitu revolusi industri dan urbanisasi. Sosiologi
pertama kali dipelopori oleh Auguste Comte, yang dikenal sebagai "Bapak Sosiologi". Comte
berpendapat bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari masyarakat secara ilmiah.

Sosiologi pada masa awal perkembangannya, lebih menekankan pada aspek struktural
masyarakat. Sosiolog-sosiolog pada masa ini, seperti Comte, Herbert Spencer, dan Émile
Durkheim, melihat masyarakat sebagai sistem yang terdiri dari berbagai elemen, seperti
ekonomi, politik, dan budaya. Sosiologi pada masa ini juga lebih menekankan pada aspek
makro, yaitu mempelajari masyarakat secara keseluruhan.

Sosiologi Masa Kini Sosiologi masa kini telah berkembang pesat, tidak hanya dalam hal
teori, tetapi juga dalam hal metode penelitian. Sosiologi masa kini tidak hanya mempelajari
masyarakat secara struktural, tetapi juga mempelajari masyarakat secara fungsional, yaitu
mempelajari bagaimana masyarakat berfungsi untuk memenuhi kebutuhan anggotanya.
Sosiologi masa kini juga tidak hanya mempelajari masyarakat secara makro, tetapi juga
mempelajari masyarakat secara mikro, yaitu mempelajari masyarakat secara mendalam dari
sudut pandang individu atau kelompok kecil.

Berikut beberapa perbedaannya :

Aspek Sosiologi perintis Sosiologi masa kini

Objek kajian masyarakat secara keseluruhan. lebih beragam dan tidak hanya
Para sosiolog perintis percaya terbatas pada masyarakat secara
bahwa masyarakat adalah unit yang keseluruhan. Sosiologi masa kini
kompleks dan dapat dipelajari juga mempelajari berbagai aspek
sebagai suatu kesatuan. kehidupan sosial, seperti kelompok,
organisasi, dan institusi.
Metode Kualitataif dan kuantitatif Kualitatif, kuantitatif, dan campuran
penelitian

Teori Strukturalisme, fungsionalisme, dan Strukturalisme,


konflik fungsionalisme,konflik,
interaksionisme simbolik, feminis,
postmodernisasi

Peran Menjelaskan dan memahami Menjelaskan , meahami , dan


masyarakat mengubah masyarakat

2. Jelaskan Sosialisasi menurut Berger (1978), Mead (1972) dan Coolen (1984)?
Jawaban :

Sosialisasi menurut Berger (1978), Mead (1972), dan Coolen (1984)


1. Berger (1978): Menurut Peter L. Berger, sosialisasi adalah proses di mana individu belajar
dan menginternalisasi norma-norma, nilai-nilai, dan pola-pola perilaku yang ada dalam
masyarakat tempat mereka tinggal. Berger menekankan bahwa sosialisasi melibatkan
interaksi sosial dan proses pembelajaran yang terjadi melalui komunikasi antara individu
dengan lingkungannya. Sosialisasi membantu individu untuk memahami peran mereka dalam
masyarakat dan mengembangkan identitas sosial mereka.
2. Mead (1972): Menurut George Herbert Mead, sosialisasi adalah proses di mana individu
memperoleh kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain dan memahami dunia sosial di
sekitar mereka. Mead mengemukakan bahwa sosialisasi terjadi melalui peran permainan dan
peran simbolik. Peran permainan melibatkan pemahaman individu terhadap peran orang lain
dalam suatu situasi, sedangkan peran simbolik melibatkan kemampuan individu untuk
menggunakan bahasa dan simbol-simbol dalam berinteraksi dengan orang lain.
3. Coolen (1984): Menurut Coolen, sosialisasi adalah proses di mana individu mempelajari
dan menginternalisasi nilai-nilai, norma-norma, dan aturan-aturan sosial yang ada dalam
masyarakat. Coolen menekankan bahwa sosialisasi melibatkan pembentukan kepribadian dan
pembentukan identitas sosial individu. Proses sosialisasi terjadi melalui interaksi dengan
keluarga, teman sebaya, sekolah, dan lingkungan sosial lainnya.
Dalam kesimpulannya, Berger (1978) menggambarkan sosialisasi sebagai proses
pembelajaran norma-norma dan nilai-nilai sosial melalui interaksi sosial, seperti contohnya
proses di mana seorang anak belajar menjadi seorang anggota yang berpartisipasi dalam
masyarakat. Mead (1972) menekankan pentingnya peran permainan dan peran simbolik
dalam sosialisasi , bahwa sosialisasi melalui beberapa tahap, seperti tahap persiapan
(Preparatory Stage), di mana seseorang belajar memahami peran-peran dalam masyarakat
melalui interaksi dengan orang lain, sedangkan Coolen (1984) menyoroti pembentukan
kepribadian dan identitas sosial melalui interaksi dengan lingkungan sosial.

3. Agents of socialization are the people, groups, and social institutions that affect one’s
selfconcept, attitudes, and behaviors. Agents of socialization teach people what society
expects of them. They tell them what is right and wrong, and they give them the skills they
need to function as members of their culture. What are the agents of socialization? Which
agents of socialization are most important?
Jawaban :

Agents of Socialization
Agents of socialization are the social groups and institutions that play a significant role in the
socialization process, shaping an individual's beliefs, values, attitudes, and behaviors. The
most commonly recognized agents of socialization include:
1. Family: The family is widely considered the most important agent of socialization.
Family members, particularly parents, are the first and primary socializing agents for
children. They teach children basic skills, values, norms, and social roles. Family
socialization profoundly influences a person's views, attitudes, and behaviors.

2. Schools and Daycares: Schools and daycares provide formal education and
socialization experiences. They teach academic knowledge, social skills, and cultural
values. Schools and daycares expose individuals to a diverse range of peers and
authority figures, contributing to their social development.

3. Peers: Peer groups, consisting of individuals of similar age and social status, have a
significant influence on socialization. Peers provide opportunities for social
interaction, friendship, and the development of social skills. They can shape an
individual's attitudes, behaviors, and preferences.

4. Media: Media, including television, movies, music, and the internet, plays a crucial
role in socialization. Media influences individuals' beliefs, values, attitudes, and
behaviors by providing information, shaping opinions, and presenting social norms
and cultural ideals.

5. Religion: Religion and religious institutions contribute to socialization by teaching


moral values, ethical principles, and religious beliefs. They provide a framework for
understanding the world, shaping individuals' identities, and guiding their behaviors.

6. Workplace: The workplace is an important agent of socialization for adults. It


introduces individuals to work-related norms, values, and expectations. The
workplace also provides opportunities for social interaction, skill development, and
the acquisition of occupational roles.
7. Government: Government and political institutions play a role in socialization through
laws, regulations, and policies that shape societal norms and values. They also
provide opportunities for civic engagement and political socialization.

It is important to note that the relative importance of these agents of socialization may vary
depending on cultural, social, and individual factors. However, the family is generally
considered the most influential agent of socialization, as it is the primary source of early
socialization experiences and the foundation for an individual's development.
In conclusion, the agents of socialization include the family, schools and daycares, peers,
media, religion, workplace, and government. While the family is often considered the most
important agent of socialization, each agent plays a unique role in shaping an individual's
social development and integration into society.

Anda mungkin juga menyukai