Sharing: Mynotes
Sharing: Mynotes
Tujuan negara merupakan cita-cita yang disepakati bersama oleh para pendiri bangsa untuk
generasi yang akan melanjutkan dan mengisi kemerdekaan negara ini. Dalam Pembukaan
UUD NRI Tahun 1945 disebutkan empat tujuan kemerdekaan Indonesia. Di antara tujuan
kemerdekaan itu adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, serta mencerdaskan kehidupan bangsa, serta
tujuan yang terkait dengan peran Indonesia di dunia, yakni “ikut melaksanakan ketertiban
dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.” Peran
Indonesia ada dalam tiga hal, yaitu:
Menurut Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (2020), jalinan hubungan kerja
sama bilateral saat ini di berbagai bidang sebanyak 2671. Tata cara membangun perjanjian
internasional tersebut, diatur berdasarkan UU No. 24 Tahun 2000, dengan mengikuti
beberapa tahapan:
a) Pengajakan, merupakan tahap awal yang dilakukan oleh kedua belah pihak yang
berunding mengenai kemungkinan dibuatnya suatu perjanjian internasional.
b) Perundingan, merupakan tahap kedua untuk membahas substansi dan masalah-masalah
teknis yang akan disepakati dalam perjanjian internasional.
c) Penerimaan, merupakan tahap menerima naskah perjanjian yang telah dirumuskan dan
disepakati oleh para pihak.
d) Penandatanganan, merupakan tahap akhir dalam perundingan bilateral untuk
mendelegasi suatu naskah perjanjian internasional yang telah disepakati oleh kedua belah
pihak.
Beberapa contoh kerja sama bilateral yang dilakukan oleh Indonesia, yaitu:
a. kerja sama ekonomi antara Indonesia dengan Jepang
b. kerja sama kesehatan antara Indonesia dengan Singapura
c. kerja sama pertahanan antara Indonesia dengan Amerika Serikat
d. kerja sama perdagangan antar Indonesia dengan Cina
e. kerja sama pendidikan, kebudayaan, dan ilmu pengetahuan antara Indonesia dengan
Belanda.
f. kerja sama dengan Malaysia untuk perlindungan tenaga kerja berdasarkan Memorandum
of Understanding atau Nota Kesepahaman antara Pemerintah Republik Indonesia dan
Pemerintah Malaysia.
Tercatat pada tahun 2020, terdapat lima negara yang membuat Nota Kesepahaman
terbanyak untuk kerja sama bilateral dengan Indonesia, yakni Amerika Serikat, Jerman,
China, Perancis, dan Korea Selatan.
3) Manfaat kerja sama bilateral bagi Indonesia
Secara umum, manfaat kerja sama bilateral adalah sebagai berikut:
a. perlindungan warga negara
b. perundingan perbatasan
c. peningkatan ekonomi
d. pertukaran pelajar dan mahasiswa
e. daya saing bangsa
f. peningkatan hubungan antar negara
Bagi indonesia, Visi Komunitas ASEAN 2025 yang terdiri atas tiga pilar kerja sama
ASEAN, dapat dimanfaatkan untuk kepentingan nasional sekaligus kepentingan regional,
diantaranya yaitu:
1. Komunitas Keamanan Politik ASEAN. Indonesia memiliki posisi yang strategis di Asia
Tenggara. Posisi strategis tersebut perlu dimanfaatkan secara optimal untuk
mewujudkan keamanan baik untuk kepentingan Indonesia sendiri maupun untuk
kepentingan kawasan ASEAN.
2. Komunitas Ekonomi ASEAN. Dengan berlimpahnya sumber daya alam menjadikan
Indonesia menjadi salah satu kekuatan ekonomi di Asia Tenggara.
3. Komunitas Sosial Budaya ASEAN. Indonesia memiliki lebih dari 300 kelompok etnik
atau lebih dari 1.340 suku bangsa di Tanah Air menurut sensus BPS tahun 2010.
Untuk mencapai “Bogor Goals”, kerjasama APEC didasarkan pada tiga pilar, yaitu:
a. perdagangan dan investasi yang lebih terbuka;
b. fasilitasi perdagangan dan investasi;
c. kerjasama ekonomi dan teknik (ECOTECH).
Anggota dari CTI-CFF terdiri dari Filipina, Indonesia, Malaysia, Papua Nugini, Kepulauan
Solomon, Timor-Leste. CTI-CFF saat ini diketuai Kepulauan Solomon untuk periode
2018–2020, dengan Timor Leste sebagai wakil ketua yang akan menjadi ketua pada
periode berikutnya.
Bagi pelaksanaan keanggotaan tidak tetap Indonesia periode 2019–2020, Indonesia telah
menetapkan 4 Isu Prioritas dan 1 Isu Perhatian Khusus yaitu:
1. Melanjutkan kontribusi Pemerintah RI dalam upayanya mewujudkan perdamaian dunia
2. Membangun sinergi antara organisasi-organisasi regional untuk menjaga perdamaian
dan stabilitas di kawasan
3. Meningkatkan kerjasama antara negara-negara dan DK-PBB untuk me- merangi
terorisme, ekstremismene dan radikalisme
4. Pemerintah RI juga akan mencoba untuk mensinergikan upaya penciptaan perdamaian
dengan upaya pembangunan yang berkelanjutan.
KAA menyepakati ‘Dasasila Bandung’ yang dirumuskan sebagai prinsip- prinsip dasar
bagi penyelenggaraan hubungan dan kerja sama antara bangsa- bangsa. Kelima tokoh
dunia
yang dikenal sebagai para pendiri GNB adalah:
• Presiden Mesir Gamal Abdel Nasser
• Presiden Ghana Kwame Nkrumah
• Perdana Menteri India Jawaharlal Nehru
• Presiden Indonesia Sukarno
• Presiden Yugoslavia Josip Broz Tito.
c) Organisasi Kerja Sama Islam (OKI)
Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dibentuk setelah para pemimpin sejumlah negara
Islam mengadakan Konferensi di Rabat, Maroko, pada tanggal 22– 25 September 1969,
dan menyepakati Deklarasi Rabat yang menegaskan keyakinan atas agama Islam,
penghormatan pada Piagam PBB dan hak asasi manusia.
e) G-20
Pemerintah AS berinisiatif menyelenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi (G-20
Summit) bagi para pemimpin/kepala negara G-20 yang diadakan di Washington DC
tanggal 15 November 2008. Peran Indonesia dalam setiap KTT G-20 senantiasa
memajukan kepentingan negara berkembang dan menjaga terciptanya sistem
perekonomian global yang inklusif dan berkelanjutan.
3) Manfaat kerja sama multilateral bagi Indonesia
Indonesia dapat memperoleh berbagai manfaat, di antaranya adalah:
1. mewujudkan amanat Pembukaan UUD NRI Tahun 1945,
2. meningkatkan peran kepemimpinan internasional Indonesia,
3. meningkatkan peranan dan kontribusi Indonesia pada misi pemeliharaan perdamaian,
4. dapat mendorong kerja sama dalam penyelesaian konflik, terorisme, dan juga pandemi
global,
5. mendorong pertumbuhan ekonomi, dan pengentasan kemiskinan.
Dalam bidang ekonomi, kerja sama multilateral akan dapat meningkatkan investasi serta
dukungan teknologi mutakhir untuk lebih mendayagunakan sumber daya alam yang ada.
Selain itu juga akan memudahkan untuk melakukan ekspor produk-produk Indonesia ke
pasar mancanegara.
Dalam bidang pertahanan dan keamanan, kerja sama multilateral juga membantu
mewujudkan situasi yang aman di Tanah Air. Selain itu, Indonesia juga akan lebih mampu
mempertahankan kedaulatan bangsa, seperti di saat ada klaim wilayah kelautan Indonesia
oleh negara lain maka akan ada pembelaan dari negara- negara lain di dunia.
Dalam bidang sosial dan budaya, kerja sama multilateral juga mengantarkan budaya
Indonesia untuk lebih dikenal.