Anda di halaman 1dari 17

KERTAS KERJA UJIAN

Semester : Ganji / Genap / Pendek*) Tahun akademik : 2019/2020

Nomor Induk Mahasiswa 5719010009 Nomor Ujian : 09 Paraf Mahasiswa

Nama KARTIKA SRI RAHAYU

Fakultas / Program Studi TEKNIK SIPIL Paraf Pengawas

Mata Kuliah MANAJEMN KUALITAS DAN KUALITAS RISIKO

Dosen HUMIRAN HADI PURBA Nilai Ujian (00-100)

Waktu Hari Tanggal Jam Ruang

Pelaksanaan Ujian SENIN 06 JULI 2020 07.30-10.00 AT HOME

SOAL UJIAN (UAS)

1. Pada sebuah proyek konstruksi, terdapat banyak stakeholder yang terlibat baik
secara langsung maupun tidak langsung. Banyak penelitian yang mongkonfirmasi,
misalnya riset Pialles (2017), salah satunya adalah risiko manajemen dari aspek
kesuksesan finansial kontraktor (seperti terlihat pada Gambar 1).

Gambar 1. Focus Manajemen Risiko pada kesusksesan finansial kontraktor (Pialles,


2017)
Saudara diminta untuk menjabarkan mapping tersebut di atas pada sebuah proyek
konstruksi, dengan menjabarkan secara detail setiap item: Deadlines met; Budget
followed; Safety ensured; dan Quality satisfied pada proyek yang Anda ilustrasikan.

 Deadlines met adalahketepatan waktu eksekusi pekerjaan sesuai dengan jadwal yang
telah direncanakan. Sebelum dimulainya proyek, perlu dibuat Milestone proyek
tersebut sebagai acuan penjadwalan secara global yang pada akhirnya akan
menghasilkan Master Schedule, kemudian menjadi acuan waktu dimulainya
pekerjaan dan target waktu pekerjaan selesai. Apabila pekerjaan tersebut sesuai
dengan waktu yang ditentukan atau lebih cepat, maka dapat dikatakan deadlines met.
 Budget Followed adalah biaya-biaya yang dikeluarkan sesuai atau tidak melebihi dan
rencana anggaran. Saat mulai proyek, akan terlahir rencana anggaran biaya yang
menjadi nilai proyek tersebut, kemudian oleh kontraktor dari rencana anggaran biaya
akan ada rencana anggaran proyek yang menjadi jatah biaya yang akan digunakan
untuk melaksanakan proyek diluar keuntungan. Setelah itu nantinya akan dibuat
cashflow dengan maksud untuk pemantauan pemakaian anggaran biaya proyek.
Dengan beberapa step pengendalian biaya diharapkan dapat mengkontrol penggunaan
dana yang tersedia sehingga mengikuti rencana anggaran (Budget Followed).
 Safety Ensured merupakan keamanan yang dipastikan. Dengan berbagai aturan
keselamatan, kesehatan dan keamanan yang menjadi standar proyek diterapkan di
area proyek, seperti: terdapat rambu-rambu K3 di area proyek
 Quality Satiesfied adalah Pengecekan secara menyeluruh agar tidak terjadi kesalahan

2. Tools yang dituliskan di bawah ini adalah merupakan tools pengendalian kualitas
yang sering digunakan di industri dalam memperbaiki kualitas pada industri
manufaktur ataupun pelayanan (jasa) yaitu (Rumane, 2011): (1) Cause-and-effect
diagram; (2) Check sheet; (3) Control chart; (4) Data collection; (5) Flow chart; (6)
Histogram; (7) Pareto analysis; (8) Pie chart; (9) Run chart; dan (10) Scatter
diagram. Saudara diminta menjabarkan pengertian dan contoh aplikasi dari
minimal 5 (lima) tools kualitas tersebut.

 Fishbone Diagram atau Cause and Effect Diagram

Merupakan salah satu alat (tools) dari QC 7 tools yang dipergunakan untuk meng-identifikasikan
dan menunjukkan hubungan antara sebab dan akibat agar dapat menemukan akar penyebab dari
suatu permasalahan. Fishbone Diagram dipergunakan untuk menunjukkan Faktor-faktor
penyebab dan akibat kualitas yang disebabkan oleh Faktor-faktor penyebab tersebut.

Fishbone Diagram (Diagram Tulang Ikan) ini juga dikenal sebagai Cause and Effect Diagram
(Diagram Sebab Akibat), dikatakan Fishbone Diagram karena bentuknya menyerupai kerangka
tulang ikan. Ada juga yang menyebutkan Cause and Effect Diagram ini sebagai Ishikawa
Diagram karena yang pertama memperkenalkan Cause and Effect Chart ini adalah Prof. Kaoru
Ishikawa dari Universitas Tokyo di tahun 1953.

Fishbone Diagram atau Cause and Effect Diagram ini dipergunakan untuk :

1. Meng-identifikasikan akar penyebab dari suatu permasalahan


2. Mendapatkan ide-ide yang dapat memberikan solusi untuk pemecahaan suatu masalah
3. Membantu dalam pencarian dan penyelidikan fakta lebih lanjut
 Check Sheet

Check Sheet adalah satu dari tujuh alat kualitas dasar (7 basic quality tools). Dulu, saya tidak
begitu peduli dengan check sheet ini, tapi berdasarkan pengalaman saya di atas ternyata alat ini
cukup bermanfaat untuk kerja di lapangan. Dengan check sheet, saya mempunyai cara yang
terstruktur untuk mengumpulkan data sebagai bahan untuk menilai proses atau sebagai masukan
untuk analisis lain.

Dari deskripsi di atas, check sheet dapat didefiniskan sebagai lembar yang dirancang sederhana
berisi daftar hal-hal yang perlukan untuk tujuan perekaman data sehingga pengguna dapat
mengumpulkan data dengan mudah, sistematis, dan teratur pada saat data itu muncul di lokasi
kejadian. Data dalam check sheet baik berbentuk data kuantitatif maupun kualitatif dapat
dianalisis secara cepat (langsung) atau menjadi masukan data untuk peralatan kualitas lain, misal
untuk masukan data Pareto chart. Kapan kita menggunakan check sheet? Menurut Tague (2005)
adalah sebagai berikut:

 Ketika data dapat diamati dan dikumpulkan berulang kali oleh orang yang sama atau di
lokasi yang sama

 Ketika mengumpulkan data mengenai frekuensi atau pola kejadian, masalah, cacat, lokasi
cacat, penyebab cacat, dan sebagainya.

 Ketika mengumpulkan data proses produksi.


 Control chart atau Peta Kendali

Control chart atau Peta Kendali merupakan salah satu dari alat QC 7 tools (7 alat pengendalian
Kualitas) yang berbentuk grafik dan dipergunakan untuk memonitor atau memantau stabilitas
dari suatu proses serta mempelajari perubahan proses dari waktu ke waktu.

Control Chart memiliki Upper Line (garis atas) untuk Upper Control Limit (Batas Kontrol
tertinggi), Lower Line (garis bawah) untuk Lower control limit (Batas control terendah) dan
Central Line (garis tengah) untuk Rata-rata (Average).

Data yang dimasukkan berupa titik-titik yang kemudian digambarkan garis untuk
memperlihatkan grafiknya.
Kapan kita akan gunakan Control Chart?

 Saat kita ingin mengontrol proses yang sedang berlangsung dengan menemukan dan
memperbaiki masalah yang terjadi
 Saat kita ingin memprediksi atau mendapatkan kisaran (range) dari hasil suatu proses
 Saat kita ingin mengetahui apakah proses yang kita pelajari tersebut stabil (dalam
Statistik control atau Kendali Statistik)
 Saat kita ingin menganalisis pola variasi proses apakah dari penyebab khusus (penyebab
yang tidak sering terjadi atau tidak rutin terjadi) atau penyebab umum yang sering terjadi
diproses.
 Saat kita ingin menentukan apakah proyek peningkatan kualitas harus membidik kepada
pencegahan pada masalah tertentu atau harus melakukan perubahan yang mendasar pada
proses.
Tujuan utama dari penggunaan Control Chart adalah untuk mengendalikan proses produksi
sehingga dapat menghasilkan kualitas yang unggul dengan cara mendeteksi penyebab variasi
yang tidak alami (Penyebab Spesial, Penyebab yang tidak Natural) atau disebut dengan process
shift (terjadinya penggeseran proses) serta untuk mengurangi variasi yang terdapat dalam proses
sehingga menghasilkan proses yang stabil. Yang dimaksud dengan Proses Stabil adalah Proses
yang memiliki Distribusi Normal yang sama pada setiap saatnya. Perlu diketahui, bahwa proses
stabil yang dimaksud disini tetap memiliki variasi, tetapi variasinya sangat kecil dan dapat
dikendalikan.
 Data Collection

Data collection atau pengumpulan data adalah proses mengumpulkan dan memastikan informasi
pada variable of interest (subjek yang akan dilakukan uji coba), dengan cara yang sistematis
yang memungkinkan seseorang dapat menjawab pertanyaan dari uji coba yang dilakukan, uji
hipotesis, dan mengevaluasi hasil.

 Flow Chart
Flow Chart merupakan gambaran atau bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan antar
proses berserta instansinya. Gambaran ini dinyatakan dengan simbol. Dengan demikian setiap
simbol menggambarkan proses tertentu, sedangkan hubungan antara proses digambarkan dengan
garis pendukung. Flow Chart juga didefinisikan sebagai penyajian yang sistematis tentang
proses dan logika dari kegiatan penanganan informasi atau penggambaran secara grafik dari
langkah-langkah dan urut-urutan prosedur. Flow Chart menolong untuk memecahkan masalah
kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif
lain dalam pengoperasian. Ada lima jenis Flow Chart yaitu Bagan Alir Sistem, Bagan Alir
dokumen, Bagan Alir Skematik, Bagan Alir Program, dan Bagan Alir Proses.
 Histogram
Histogram adalah tampilan grafis dari tabulasi frekuensi yang digambarkan dengan grafis
batangan sebagai manifestasi data binning. Tiap tampilan batang menunjukkan proporsi
frekuensi pada masing-masing deret kategori yang berdampingan dengan interval yang tidak
tumpang tindih. Dalam konteks manajemen kualitas, histogram adalah perangkat grafis yang
menunjukkan distribusi, sebaran, dan bentuk pola data dari proses. Jika data yang terkumpul
menunjukkan bahwa proses tersebut stabil dan dapat diprediksi, kemudian histogram dapat pula
digunakan untuk menunjukkan kemampuan batasan proses. Histogram diagram sangat tepat
digunakan pada saat kita ingin menetapkan apakah proses berjalan dengan stabil atau tidak, ingin
mendapatkan informasi tentang performance sekarang atau variasi proses, ingin menguji dan
mengevaluasi perbaikan proses untuk peningkatan, ingin mengembangkan pengukuran dan
memonitor peningkatan proses.
 Poreto

Diagram Pareto merupakan salah satu tools (alat) dari QC 7 Tools yang sering digunakan dalam
hal pengendalian Mutu. Pada dasarnya, Diagram Pareto adalah grafik batang yang menunjukkan
masalah berdasarkan urutan banyaknya jumlah kejadian. Urutannya mulai dari jumlah
permasalahan yang paling banyak terjadi sampai yang paling sedikit terjadi. Dalam Grafik,
ditunjukkan dengan batang grafik tertinggi (paling kiri) hingga grafik terendah (paling kanan).

Dalam aplikasinya, Diagram Pareto atau sering disebut juga dengan Pareto Chart ini sangat
bermanfaat dalam menentukan dan mengidentifikasikan prioritas permasalahan yang akan
diselesaikan. Permasalahan yang paling banyak dan sering terjadi adalah prioritas utama kita
untuk melakukan tindakan.

Sebelum membuat sebuah Diagram Pareto, data yang berhubungan dengan masalah atau
kejadian yang ingin kita analisis harus dikumpulkan terlebih dahulu. Pada umumnya, alat yang
sering digunakan untuk pengumpulan data adalah dengan menggunakan Check Sheet atau
Lembaran Periksa.

Langkah-langkah dalam membuat Diagram Pareto adalah sebagai berikut :

1. Mengidentifikasikan permasalahan yang akan diteliti dan penyebab-penyebab kejadian.


(Contoh Permasalahan : Tingginya tingkat Cacat di Produksi Perakitan
PCB, Penyebabnya : Solder Short, No Solder, Missing, Solder Ball dan Solder Crack)
2. Menentukan Periode waktu yang diperlukan untuk analisis (misalnya per Bulanan,
Mingguan atau per harian)
3. Membuat catatan frekuensi kejadian pada lembaran periksa (check sheet)
4. Membuat daftar masalah sesuai dengan urutan frekuensi kejadian (dari tertinggi sampai
terendah).
5. Menghitung Frekuensi kumulatif dan Persentase kumulatif
6. Gambarkan Frekuensi dalam bentuk grafik batang
7. Gambarkan kumulatif Persentase dalam bentuk grafik garis
8. Intepretasikan (terjemahkan) Pareto Chart tersebut
9. Mengambil tindakan berdasarkan prioritas kejadian / permasalahan
10. Ulangi lagi langkah-langkah diatas meng-implementasikan tindakan improvement
(tindakan peningkatan) untuk melakukan perbandingan hasil.

 Pie Chart
Pie chart atau diagram lingkaran merupakan grafik statistik berbentuk lingkaran yang dibagi
menjadi beberapa irisan dan luasnya bergantung kepada proporsi numerik atau kuantitas dari
data yang dimiliki. Satu lingkaran menunjukkan bagian utuh atau seratus persen. Setengah
lingkaran menunjukkan proporsi setengah dari total atau lima puluh persennya, dan seterusnya.
Pie chart 3-D adalah gaya grafik sederhana yang berguna untuk menggambarkan bagian-bagian
dari keseluruhan. Sebuah grafik pie adalah bagan berdasarkan data numerik yang memungkinkan
Anda untuk menunjukkan proporsi dalam persentase. Setelah menciptakan serangkaian data
sederhana di worksheet Excel, Anda dapat menyoroti data dan menggunakannya untuk membuat
grafik Anda. Anda dapat belajar bagaimana membuat pie chart menggunakan Microsoft Excel
untuk meningkatkan presentasi dan proyek-proyek pribadi atau bisnis.
 Run Chart
Run chart menggunakan dua buah variable yang menunjukkan dinamika proses yang
berlangsung, dimana variasi yang terjadi dimonitor sedemikian rupa sehingga nampak jelas
perubahan hasil yang diamati. Biasanya digunakan variable waktu sebagai sumbu horisontal
(berdasarkan periodisasi) sebagai acuan terjadinya perubahan. Dalam diagram ini titik-titik data
dihubungkan dengan garis, dan bilamana perlu dilengkapi dengan garis nilai rata-rata dari data
tersebut. Tujuan Run Chart untuk memonitor aktivitas tertentu yang sedang beralngsung dalam
organisasi dengan harapan aktivitas tersebut dapat berlangsung dengan baik dan
berkesinambungan. Misalnya, dalam aktivitas Bimbingan kehadiran guru juga perlu dimonitor,
agar efektifitas pengajaran yang dilakukan dapat berlangsung dengan baik. Sedang, manfaat
yang bisa diperoleh dari penggunaan Run Chart antara lain, pertama, untuk mengumpulkan dan
menganalisa data. Kedua, Memberikan gambaran situasi yang sedang terjadi dalam aktivitas dan
ketiga, untuk membandingkan data berdasarkan periode tertentu guna melakukan pemeriksaan
dan pengendalian.
 Scatter Diagram
Diagram Scatter atau diagram pencar atau juga disebut diagram sebar adalah gambaran yang
menunjukkan kemungkinan hubungan (korelasi) antara pasangan dua macam variabel dan
menunjukkan keeratan hubungan antara dua variabel tersebut yang sering diwujudkan sebagai
koefisien korelasi. Scatter diagram juga dapat digunakan untuk mengecek apakah suatu variabel
dapat digunakan untuk mengganti variabel yang lain. Dikatakan juga bahwa Scatter diagram
menunjukan hubungan antara dua variabel. Scatter diagram sering digunakan sebagai analisis
tindak lanjut untuk menentukan apakah penyebab yang ada benar-benar memberikan dampak
kepada karakteristik kualitas. Pada umumnya, bila kita berbicara tentang hubungan antara dua
macam data, kita sesungguhnya membicarakan tentang Hubungan penyebab dan akibatnya,
Hubungan antara satu penyebab dengan penyebab lainnya, Hubungan antara satu penyebab
dengan dua penyebab. Secara grafis, jika kita menggambarkan "akibat pada sumbu vertikal dan
"penyebab" pada sumbu horisontal, maka kita akan mendapatkan sebuah peta yang disebut
dengan scatter diagram.

Contoh Aplikasi Dari Minimal 5 (Lima) Tools Kualitas Tersebut adalah :


1. Microsoft Office
2. Statistical Process Control
3. SPSS
4. Xmind untuk membuat Fishbone Diagram
5. QC7
3. Uraikan tahapan/fase penerapan metode Six Sigma yang baku pada tahapan:
Define, Measure, Analyze, Improve, dan Control, yang dikenal dengan D-M-A-I-C. C.

Proses DMAIC
1. menentukan masalah, peningkatan aktivitas, kesempatan untuk perbaikan, tujuan
proyek, dan pelanggan (internal dan eksternal) persyaratan.
-Piagam proyek untuk menentukan fokus, Ruang lingkup, arah, dan motivasi untuk
tim perbaikan
-Suara pelanggan untuk memahami umpan balik dari pelanggan saat ini dan masa
depan yang menunjukkan persembahan yang memuaskan, menyenangkan, dan tidak
memuaskan mereka
-Nilai peta aliran untuk memberikan gambaran dari seluruh proses, mulai dan
finishing pada pelanggan, dan menganalisis apa yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan pelanggan
2. mengukur kinerja proses.
Peta proses untuk merekam kegiatan yang dilakukan sebagai bagian dari proses
-Analisis kemampuan untuk menilai kemampuan proses untuk memenuhi spesifikasi
-Pareto bagan untuk menganalisis frekuensi masalah atau menyebabkan
3. menganalisis proses untuk menentukan akar penyebab variasi dan kinerja yang buruk
(cacat).
-Akar penyebab analisis (RCA) untuk mengungkap penyebab
-Modus kegagalan dan analisis efek (FMEA) untuk mengidentifikasi kemungkinan
produk, Layanan, dan kegagalan proses
-Bagan multi-Vari untuk mendeteksi berbagai jenis variasi dalam proses
4. meningkatkan kinerja proses dengan mengatasi dan menghilangkan akar penyebab.
-Desain eksperimen (DOE) untuk memecahkan masalah dari proses kompleks atau
sistem di mana ada banyak faktor yang mempengaruhi hasil dan di mana tidak
mungkin untuk mengisolasi satu faktor atau variabel dari yang lain
-Kaizen acara untuk memperkenalkan perubahan yang cepat dengan berfokus pada
sebuah proyek yang sempit dan menggunakan ide dan motivasi dari orang yang
melakukan pekerjaan
5. kontrol proses ditingkatkan dan kinerja proses masa depan.
-Rencana kontrol kualitas untuk mendokumentasikan apa yang diperlukan untuk
menjaga proses ditingkatkan pada tingkat saat ini
-Kontrol proses Statistik (SPC) untuk pemantauan perilaku proses
-5S untuk membuat tempat kerja yang cocok untuk kontrol visual
B) Kesalahan pemeriksaan (Poka-Yoke) untuk membuat kesalahan yang mustahil
atau segera terdeteks. iTuliskan dalam bentuk tabel yang berisi aktivitas, tools yang
digunakan, serta output setiap fase D-M-A-I-C tersebut.
Actifivity Tujuan Step Output Tools

Menentukan - Definisikan - SIPOC,


permasalahan VOC/VOB Process
yang berasal  Memilih - Definisikan Mapping
DEFINE dari Kebutuhan Project Big Y - Logic Tree,
Customer yang  Memilih - Memilih Little Fish-bone
dilanjutkan Project Y melalui Big Y Diagram
dengan  Entry the - Menganalisis - QFD, FMEA,
menentukan Project proses secara Pareto Analysis
target dari detail
improvement - Memilih CTQ
yang akan dan Project Y
dilakukan. - Setting Target
dan Project
Registrasi

Mengklarifikasi  Setup - Klarifikasi - Sampling


dan menentukan Rencana terhadap Y - Gage R&R
Y baseline Pengumpulan - Pengumpulan - Capability
dengan Data data yang tepat analysis - 4
MEASUREMENT mengukur  Memeriksa - Validasi sistem Blok diagram
capability proses Kondisi Saat pengukuran
saat ini yang Ini - Mengetahui
berguna untuk kapabilitas
menentukan proses saat ini
arahan dan - Menentukan
target arah perbaikan
improvement.

Memilih Vital  Menyeleksi - Menentukan - Brain


faktor dengan Vital Faktor Possible X’s Storming
cara menyeleksi  Pengujian - Klarifikasi - Logic tree
dari semua X’s Faktor Vital Factor Diagram
ANALYSIS yang mungkin Penyebab - Evaluasi - Fish Bone
untuk terhadap vital Diagram
memperbaiki faktor apakah - Statistical
project Y yang benar-benar Inference
telah di extract merupakan (Hypothesis
pada tahapan penyebab utama Testing)
measurement dari
Tujuan permasalahan Y

Menentukan  Optimal plan - Design dari - DOE


object yang Selection Improvement - RSM
akan diperbaiki  Melaksanakan Plan. -dsb
yang dihasilkan dan Verifikasi - Memilih Nilai
IMPROVEMENT dari proses Optimal dari
analisis. permasalahan
( Improve Vital - Result
few Factor yang analysis :
merupakan Menentukan
penyebab utama Benefit dari
dari masalah) Improvement

Memberikan  Standarisasi - Work Standard SPC (X-bar-R


suatu  Monitoring & - Setup Rencana Chart, P, NP,
standarisasi Kontrol - Penyelesaian dsb)
untuk  Spread/Share Report Project
menstabilisasi Outcome
CONTROL hasil
improvement
yang optimal,
serta
merencanakan
suatu aktivitas
pengontrolan.

Menurut Saudara, apa yang menjadi penyebab kegagalan penerapan metode Six
Sigma pada proyek konstruksi megalami kegagalan dan tidak berhasil
menurunkan tingkat defect seperti yang diharapkan?

1. Data yang terkumpul tidaklah konsisten atau bias.


Untuk menghindari hal ini proses verifikasi harus benar-benar dilakukan oleh orang
yang memahami teori Six Sigma dan Ilmu Statistik serta menguasai latar belakang ilmu
dalam proyek perbaikan tersebut. Tidak hanya dilakukan oleh manajemen, tetapi harus
melibatkan orang yang mempunyai sertifikat greenbelt atau blackbelt.
2. Membuat alternatif untuk solusi.
Sebagai contoh saat team mulai mendefinisikan masalah muncul pernyataan masalah
dengan menyertakan solusi. Hal ini akan menghambat team mengenali akar masalah
yang sebenarnya dihadapi dan menstigma team pada satu alternatif solusi. Padahal
dalam fase define yang terpenting adalah identifikasi problem.

3. Ketiga adanya perbedaan scoping masalah antara Top Management dengan Project
Leader.
Biasanya, Top Management memberikan keputusan untuk melaksanakan suatu proyek
berdasarkan perhitungan keuntungan finansial, sedangkan Project Leader menilai
proyek sebagai perbaikan yang harus dilakukan untuk menyelesaikan masalah yang ada.

Anda mungkin juga menyukai