Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH STRATEGI PERTUMBUHAN

DAN PERKEMBANGAN PASAR

DISUSUN OLEH :
ANNISA SAFERA NAZARINA
NIM 2205006

DOSEN PEMBIMBING :
ABDUL HAMID, M. Ag

STKOM Sapta Computer


Yayasan Sapta Balangan Persada
KABUPATEN BALANGAN
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya saya
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan dengan judul “Strategi Pertumbuhan dan Perkembangan Pasar”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua yang telah membimbing dalam
menulis makalah ini. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Balangan, November 2023

Annisa Safera Nazarina


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i
KATA PENGANTAR....................................................................................... ii
DAFTAR ISI....................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................... 3
1.3 Tujuan.............................................................................................................. 3
1.4 Manfaat........................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................... 5
2.1 Pemasaran dan Konsep Pemasaran................................................................. 5
2.2 Kemampuan Bertahan Usaha.......................................................................... 6
2.3 Strategi Pasar................................................................................................... 8
2.4 Strategi Pengembangan Pasar......................................................................... 9
2.5 Strategi Pelanggan........................................................................................... 10
2.6 Konsep Strategi............................................................................................... 13
2.7 Hubungan Strategi Penetrasi Pasar dengan Kemapuan bertahan Usaha........ 14
2.8 Hubungan Pengembangan Pasar Dengan Kemampuan Bertahan Usaha........ 14
2.9 Hubungan Strategi Pelangan Dengan Kempuan Bertahan Usaha.................. 15

BAB III PENUTUP............................................................................................ 16


3.1 Kesimpulan...................................................................................................... 16
3.2 Saran................................................................................................................ 16

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 17
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengaruh krisi ekonomi yang terjadi di Indonesia memberikan dampak yang sangat tersa
bagi kalangan dunia industri. Puncak krisis yang terjadi antara tahun 1997-1998 memaksa
Dunia industri berusaha keras untuk mempertahankan usahanya. Diantara pengaruh yang
sangat terlihat jelas adalah banyaknya jumlah industri yang gulung tikar atau bangkrut dalam
menjalakan usahanya.Damapak yang cukup beasar ini juga mempengaruhi keadaan iklim
usaha perekonomian di Indonesia hal ini dapat di liahat dari kurangnya gairah dalam mejalakan
usaha sehinga dunia indutri saat ini mengalami kelesuan. Kenyataan tersebut meberikan sinyal
bahwa semua sektor industry saat ini mengalami kesuliatan dalam menjalakana usahanya.
Industri tingakat atas maupun industri tingkat kecil menegah mengalami hal yang serupa
akibat pengaruh krisis ekonomi. Namun di bandingkan dengan industri tingkat atas ternyata
industri tingakat menegah mampu menyikapi keadaan tersebut, industri kecil menegah jusrtu
mampu bertahan dalam menjalakan usaha meski tidak menutup kemungkinan ada juga
sebagian industri kecil yang gulung tikar atau bangkrut. Startegi untuk bertahan yang di
terapkan oleh perusahaan terkait erat dengan kemapuan bertahan atau bertahan perusahaan.
Kemampuan yang bertahan yang di milki oleh industri kecil menegah kerena memilki sifat
bisnis itu sendiri yang langsung di manjemeni oleh para pemilik sehinga fleksibel dalam
berdaptasi terhadap perubahan lingkungan yang terjadi di dan mempuyai kecepatan dan tekad.
Pada hakikatnya keberadaan industri kecil menegah (IKM) tidak sterpuruk industri
tingkat atas, alasanya adalah : pertama, mayoritas dari industri kecil menegah lebih
mengadalkan pada non-bankin financing dalam aspek pendanaan usaha. Hal ini terjdai karena
akses industri kecil pada fasilitas perbankan sangat terbatas. Kedua, pada umumnya industri
kecil melakukan spesialisasi produksi yang ketat dalam antrian hanya memproduksi barang tau
jasa tertentu saja. Modal yang terbatas menjadi salah satu faktor yang mebelakanginaya. Di
lain pihak, mengigat struktur pasar yang di hadapi IKM mengarah pada persaingan sempurna(
banyak produsen dan banyak konsumen), tingakat persaingan sangatlah ketat, Aibatnya yang
bangkrut atau keluar dari area usaha relative banyak, namun pemain baru yang masuk pun
cukup banyak pula, sehinga secara ril jumlah pelaku tidak mengalami pengurangan ataupun
penabahan yang berarti. Sepelisai dan struktur pasar persainagan sempurna inilah yang
membuat industri kecil cenderung fleksibel dalam memiih dan bergati jenis usaha,apalagi
mengingat bahwa industri kecil menegah tidak membutuhkan kecagihan teknologi dan kulitas
sumeber daya manusia yang tinggi. Ketiga, terbentuknya industri kecil baru, terutama di sektor
informal,sebagi akibat dari banyaknya pemutusan hubungan kerja di sektor informal karna
krisis ekonomi yang berkepanjagan. Banyak unit usaha baru di sektor informal ini pada ahirnya
membuat tidak terjadi penuirunan jumlah IKM dan koperasi, bahkan dalam kenyatanya
mengalami kenaikan lebih dari satu juata unit. Bukti-Bukti nyata menujukan bahwa pada saat
krisis ekonomi, sektor industri kecil menegah telah berprestasi lebih baik dari pada industri
besar. Strategi yang di gunakan oleh unit usaha bisnis kencil mempuyai beberapa karateristik
berbeda yaitu tanpa adanya perencanaan yang formal perencanaan yang bersifat individual
ketimbang kolektif dan fokus strategi benar-benar untuk bertahan ketimbang strategi yang di
arahkan untuk persaingan di pasar. Dalam perencanaan strategi pengusaha industri kecil
menegah sangat fleksibel dan adaptif dengan situasi dan kondisi yang diharpakan oleh mereka.
Penerapan perencanaan strategi yang di gunakan oleh pengusaha industri ini secara
menyeluruh mengunakan beberapa faktor strategi pemasaran diantaranya adalah penerapan
strategi terhadap Penetrasi Pasar, Pengembangan Pasar dan Pelanggan. Keamapuan dalam
menetukan harga jumlah dan kulaitas barang serta bagimana mendistribusikan hasil produksi
ke pelanggan hinga tercipata kepusan menjadikan alasan untuk mengatur strategi.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalh maka dapat disusun rumusan maslah sebagi berikut:
1. Apakah beberapa faktor strategi (Penetrasi Pasar, Pengembangan Pasar, Pelanggan) secaras
simultan mempuyai pengaruh signifikan terhadap kemampuan bertahan usaha.
2. Apakah beberapa faktor startegi (Penetrasi pasar, Pengemabangan Pasar, Pelanggan) secara
parsial mempuyai pengaruh signifikan terhaap kemampuan bertahan usaha.
3. Manakah diantara beberapa faktor strategi (Penetrasi pasar, Pengemabangan Pasar, Pelangan)
yang mempuyai pengaruh dominan terhadap kemampuan bertaha usaha Industri.

1.3 Tujuan
Penetapan tujuan dalam suatu kegiatan penelitian merupakan suatu langkah sangat
penting, karena dengan penetapan tujuan penelitian, penelititahu dan mengerti ke arah
mana penelitian itu dilakukan. Secara garis besar tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini
adalah :
1. Untuk mengetahui apakah beberapa faktor strategi (Penetrasi pasar, Pengemabangan
Pasar,Pelangan) secara simultan mempuyai pengaruh signifikan terhaap kemampuan bertahan
usaha.
2. Untuk mengetahui apakah beberapa faktor strategi (Penetrasi pasar, Pengemabangan Pasar,
Pelangan) secara parsial mempuyai pengaruh signifikan terhadap kemampuan bertahan usaha.
3. Untuk mengetahui Manakah diantara beberap faktor strategi (Penetrasi pasar, Pengemabangan
Pasar, Pelangan) yang mempuyai pengaruh dominan terhadp kempuan bertahan usaha.

1.4 Manfaat
Adapun Manfaat Penelitian adalah sebagai berikut:
1. Bagi Peneliti
Merupakan kesempatan untuk menerapkan disiplin ilmu yang diperoleh dibangku perkulihan
serta menambah wawasan tentang strategi yang secara nyata digunkan untuk kemampuan
bertahan usaha.
2. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini berguna untuk menjadi bahan pertimbangan secara ilmiah yang dapat
dimanfaatkan oleh manajemen untuk mengambil keputusan yang bermanfaat bagi perusahaan
terutama untuk meningkatkan keunggulan bersaing diantara perusahaan lain yang
sejenis.dalam strategi untuk kemampuan bertahan usaha.
3. Bagi Universitas & Pembaca
Dapat menambah perbendaharaan perpustakaan Universitas Jambi khususnya dalam bidang
Ekonomi dan Bisnis serta sebagai bahan referensi dan pengembangan bagi mahasiswa dalam
penelitian selanjutnya.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pemasaran dan konsep Pemasaran


Pengertian pemasaran sering di artikan dengan penjualan. Sebenarnya penegrtian
pemasaran lebih luas dari kegiatan penjualan bahkan sebaliknya penjulan sebagi pemasaran.
Menurut kolter (2002:9), dalam bukunya manejmen pemasaran edisi millennium adalah
sebagi berikut: Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan klompok,
mendapatkan apa yang mereka butuhkan serta dengan menciptakan, menawarkan dan secara
bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
Menurut kolter ( 2007:6) menyatahan pemasaran berhubungan dengan pengidentifikasian
dan pertemuan kebutuha social dan individu, atau secara singkat pemasaran merupakan
pemenuhan kebutuhan konsumen yang akan menguntungan. Konsep pemasaran ini merupakan
kunci untuk mencapai tujuan organisasi yaitu perusahaan lebih efektif dari pesaing dalam
menciptakan, menyapaikan, dan mengkomunikasikan nilai lebih konsumen pada pasar sasaran.
Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika ( kolter,2007:5) yang menyatakan bahwa
pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dengan sperangakat proses untuk menciptakan,
mengkominikasikan , dan menyerahkan nilai bagi pelagan serta membina baik dengan
pelangan dengan cara mengutungkan organisasi dan pihak-pihak yang berkepentingan.
Dari definisi di atas dapat di disimpulkan bahwa pemasaran adalah suatau proses dimana
dalam memenuhi keingginan manusia perlu melakukan suatu proses sosial anatara sesama.
Sebagaimana suatu proses dapat berhasil, perlu melakukan suatu tujuan yang di harapkan oleh
masing-masing individu atau kelompok yang saling berinteraksi satu sama lain untuk
melaksanakan pertukaran suatu barang.

2.2 Kemampuan Bertahan Usaha


Kemampuan bertahan usaha merupakan kemampuan yang dimiliki oleh menejerial untuk
mempertahankan usaha. Kemampuan manejerial adalah kemampuan untuk menglola usaha
seperti perencanaan, pengorgnaisasian, pemberian motivasi, pengawasan penilaian ( Siagian,
1997:107).
Dari penegertian diatas dapat disimpulkan bahwa kemapuan untuk bertahan usaha adalah
kemampuan yang dilakukan oleh manjemen dalam hal perencanaan,
pengorganisasian,pemberian motivasi,pengawasan dan penelitian keperubahan yang mengarah
kebertaan usaha.
Staretegi bertahan usaha tentu saja merupakan strategi yang dilakukan oleh perusahaan
yang menduduki posisi bisnis yang cukup tinggi yang berusaha untuk mempertahankan
posisinya dari gempuran atau pun serangan dari para pelaku bisnis yang lain yang berada pada
posisi bawahanya, atau pun yang berada pada posisi yang sama atau sejajar dengannya (
Drs.H.Indrianyono Gitosudarmo, M.Com,2001:97)
Strategi ini dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, melalui dari cara yang
tradisional yang berupa upaya untuk mempertahankan apa yang sudah dimilikinya, yang mana
cara ini sering disebut sebagai strategi’’ sataus Quo’’, sampai dengan berbagai cara yang lebih
bersifat pengembangan pikiran lebih dinamis. Adapun berbagai bentuk cara yang dapat
dilakukan dalam staretegi bertahan ini yaitu:
1. Strategi Quo
Strategi ini merupakan suatu yang bersifat alamiah sebenarnya yaitu bahwa setiap insane
pasti akan secara insting selalu berusahauntuk mempertahankan apa yang telah di kuasainya.
Strategi ini sering pula disebut sebagai strategi mempertahankan posisi disebut demikian
memang karena strategi ini bersifat mempertahankan posisi yang telah diraih.
2. Strategi Mengampit
Strategi ini dilakukan untuk menujukan kepada penatangnya bahwa dia cukup kuat untuk
menandinginya, oleh karena itu strategi ini selalu berusha untuk mendapinginya. Hal ini di
karenakan pengusaha telah yakin bahwa konsumen telah memiliki loyalitas yang tinggi
terhadap produknya.
3. Strategi Kuasisi Dulu
Strategi ini merupakan strategi yang bertumpu pada suatu konsep bisnis yang biasanya
diungkapkn dalam sebuah ungkapan’’ Frist Come First Conquered’’ yang artinya siapa yang
dating terlebih dahulu dialah yang akan menguasainya. Ungkapan ini banyak mengilhami para
pelaku bisnis tertentu untuk secara lebih awal dari pada orang lain untuk kemudian
menguasainya terlebih dahulu.
4. Strategi Serangan Balik
Strategi ini merupakan suatu gambaran yang sangat menakutkan bagi para pesaing yang
berada pada posisi yang belum kuat dan masih berada dibawahnya, yaitu dia akan memaerkan
segenap kekuatan atau kemapuan yang dimilikinya untuk menghacurkan lawan-lawan yang
belum berpengalaman.
5. Strategi Berkelit
Perusahaan yang memilkiki bentuk atau struktur organisai yang ramping akan mempuyai
kemampuan gesit untuk berkelit dari serangan pesaing-pesaingnya.
6. Strategi Tinggalkan Saja
Strategi merupakan suatu strategi yang bersifat sangat posistif yaitu bersifat berusaha
untuk mencari terobisan baru, pradigma baru yang tentu saja sulit bagi penatangnya untuk
mengikuti jejaknya.

Dari definisi tentang bertahan di atas bertahan diatas yang mempuyai arti yaitu cara atau
perencanaan yang bersifat mempertahankan posisi yang telah dicapai selama ini mempuyai arti
penting terhadap kempuan bertahan usaha.
2.3 Strategi Pemasaran
Strategi adalah tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan, serta pendayagunaan dan
alokasi semua sumberdaya yang penting untuk mencapai tujuan tersebut, pemahaman yang
baik mengenai konsep strategi dan konsepkonsep lain yang berkaitan, sangat menentukan
suksesnya strategi yang disusun(Chandler dalam Rangkuti 2006).
Kotler dan Amstrong (2008) mendefinisikan pemasaran secara luas adalah proses sosial
dan manajerial dimana pribadi atau organisasi memperoleh apa yang mereka butuhkan dan
inginkan melalui penciptaan dan pertukaran nilai denganyang lain. Konsep yang mendasari
definisi pemasaran diantaranya: kebutuhan (needs), keinginan (want), dan permintaan
(demands).
Menurut Kotler (1993), dalam mengembangkan pemasaran pihak perusahaan haruslah
mempertimbangkan apakah perusahaan dapatmendapatkan Lebih banyak pangsa pasar dengan
produknya yang ada dalam pasar mereka sekarang (penetrasi pasar). Berikutnya perusahaan
harus mempertimbangkan apakah pasar-pasar baru dapat dikembangkan bagi produk yang ada
sekarang (pengembangan pasar), kemudian perusahaan perusahaan mempertimbangkan
apakah dapat mengembangkan produk-produk baru yang mungkin menarik bagi pasar yang
ada sekarang (pengembangan produk).
Penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk terkadang disebut juga
strategi intensif (intensive strategies) kerena strategi membutuhkan usaha intensif jika posisi
kompetitif perusahaan dengan produk yang ada saat ini akan membaik (David 2008).
Penetrasi pasar (market penetration) adalah strategi pertumbuhan perusahaan dengan
meningkatkan penjualan produk-produk terkini pada segmen pasar saat ini tanpa mengubah
produk. Strategi penetrasi pasar berusaha meningkatkan pangsa pasar untuk produk/ jasa saat
ini melalui upaya pemasaran yang lebih besar, strategi ini secara luas digunakan baik sendirian
maupun kombinasi dengan strategi lain. Penetrasi pasar mencakup meningkatkan jumlah
tenaga penjual, meningkatkan jumlah belanja iklan, menawarkan promosi penjualan ekstensi,
atau meningkatkan usaha publisitas.
2.4 Strategi Pengembangan Pasar
Strategi pengembangan pasar melibatkan perkenalan produk yang ada saat ini ke are
geografi yang baru (David 2006, p234). Strategi pengembangan pasar adalah menemukan atau
mengembangkan pasar baru bagi produk yang sekarang (Kotler 2005, p111). Strategi
pengembangan pasar berupa memasarkan produk lama, seringkali dengan hanya sedikit
modifikasi, kepada pelanggan di wilayah-wilayah pasar terkait dengan menambah saluran
distribusi atau dengan mengubah isi iklan atau promosi (Pearce/Robinson 2005, p257). Sebagai
contoh adalah pada saat Mercedes Benz mengambil keputusan untuk memasuki pasar mobil
angkutan umum dengan menjual produknya sebagai taksi.Strategi pengembangan pasar dapat
dilakukan dengan cara(Pearce/Robinson 2005, p258):
1. Perluasan geografis:
a. Ekspansi regional.
b. Ekspansi nasional.
c. Ekspansi internasional.
2. Perluasan segmen baru:
a. Mengembangkan versi produk untuk memikat segmen lain.
b. Menggunakan saluran distribusi lain.
c. Beriklan di media lain.
Berikut adalah lima panduan mengenai kapan pengembangan pasar bisa menjadi strategi
yang efektif (David 2006, p234):
1. Ketika tersedia jaringan distribusi baru yang dapat diandalkan, murah, dan berkualitas bagus.
2. Ketika perusahaan sangat berhasil dengan apa yang dilakukannya.
3. Ketika ada pasar yang belum tersentuh atau jenuh.
4. Ketika perusahaan memiliki kebutuhan modal dan sumber daya untuk mengelola operasi yang
berkembang.
5. Ketika perusahaan memiliki kelebihan kapasitas produksi.
6. Ketika ruang lingkup industri dasar perusahaan menjadi global dengan cepat.
Dapat disimpulkan bahwa pengembangan pasar adalah strategi yang dilakuakn untuk
memasarkan produk ke pasar yang baru, yang dapat dilakukan melalui perluasan dari sisi
geografis maupun segmen yang baru.

2.5 Strategi Pelangan


1. Pelangan
Arti Pelanggan menurut Dharmmesta dan Handoko (1997:12) yaitu individu-individu
yang melakukan pembelian untuk memenuhi kebutuhan pribadinya atau konsumsi rumah
tangga. Seiring dengan pernyataan Pamitra (2001:11) bahwa pelanggan adalah individu
pembuatan keputusan yang menyebabkan seseorang harus terlibat atau tidak dalam pembelian
suatu produk.
Menurut Supranto (2001:21) pelanggan adalah setiap individu yang menerima suatu jenis
barang atau jasa dari beberapa orang lain atau kelompok orang.
Lupiyoadi (2001:134) mendefinisikan Pelanggan adalah seorang individu yang
secara continue dan berulang kali datang ke tempat yang sama untuk memuaskan keinginannya
dengan memiliki suatu produk atau mendapatkan suatu jasa dan memuaskan produk atau jasa
tersebut.
Menurut Gasperz dalam (Nasution, 2004:101) pelanggan adalah semua orang yang
menuntut perusahaan untuk memenuhi suatu standar kualitas tertentu yang akan memberikan
pengaruh pada performansi perusahaan dan manajemen perusahaan. Dari semua pendapat para
ahli diatas dapat disimpukan bahwa pelanggan adalah individu yang melakukan pembelian
kebutuhan yang bisa membuat puas dengan membandingkan beberapa aspek seperti harga,
standar kualitas barang atau jasa dalam rangka memenuhi kebutuhan pribadi dan rumah tangga.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pelangan adalah mereka yang benar –
benar menggunakan produk,sering disebut juga pelangan langsung adalah pemblei atau
pembuat keputusan dan dapat pula pelngan mungkin juga sebagai konsumen tetapai dapat pula
sebagi agen,distributor,atau pengecer yang menujual kembali produk yang dibelinya.
2. Strategi Pelangan
Strategi pelangan merumuskan tentang kebutuhan pelanggan dari sudut pandang
pelanggan, apa yang diperlukan, apa yang sebelumnya mereka ingginkan sehinga terjadi suatu
keputusan terhadap pelayanan produk yang dihasilkan.
3. Persepsi Pelangan
Persepsi pelangan merupakan suatu proses memperhatikan dan menyeleksi,
mengordinasikan dan menafsirkan stimulus lingkungan melalui panca indra. Meskipun
demikian, maka dari proses persepsi tersebut juga dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu
idividu yang bersangkutan.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap pelanggan adalah harga, citra,
terhadap pelayanan dan momen pelayanan. Persepsi pelanggan adalah terhadap produk atau
jasa berpengaruh terhadp tingkat pelanggan, kepuasan pelanggan dan nilai pelanggan
(Rangkuti, 2003).
4. Tingkat Kepentingan Pelangggan
Tingkat kepntingan pelanggan didefinisikan sebagai keyainan pelanggan sebelum
mencoba atau membeli sutu produk jasa yang akan dijadikan standar acuan dalam memilih
produk jasa tersebut ( Rangkuti,2003).
Menurut Lovelock dan Wringht (2005;53) menyatakan bahwa ada dua tingkatan
kempentingan pelanggan, yaitu:
1. Adequate service adalah tingkat kinerja jasa minimal yang akan diterima pelanggan tanpa
merasa tidak puas.
2. Desire service adalah tingkat kulitas jasa yang diidam-idamkan,yakni pelanggan dapat dan
seharusnya diberikan.
Dianatara Adequate service dengan desire service terdapat Zone Of tolerance, yaitu rentang
dimana variasi pelayanan yang masih dapat diterima oleh pelanggan ( lovelock dan
Wringht,2005:53).
5. Tingkat Kepuasan Pelanggan
Menurut Gerson (2002:15), kepuasan pelanggan adalah’’Persepsi pelangan bahwa
harapanya telah terpenuhi atau terlapaui’’ . kepuasan pelanggan berkaitan erat dengan mutu
suatu produk. Suatu produk dikatakan bermutu bagi sesorang bila produk tersebut dapat
memenuhi kebutuhan pelanggan.
Kepuasan pelanggan secara umum dapat pula di bagi menjadi tiga tingkatan, yaitu:
1. Menemukan kebutuhan pokok pelanggan (the basic needs of the customers) Mencari apa
sebenarnya yang menjadi harapan dari pelanggan sehinga mereka inggin kembali memakai jasa
pelayanan ini. Selalu mempertahankan apa yang menjadi harapn pelanggan dan melakukan
lebih dari apa yang diharpkan pelanggan.
Giese dan Cote dalam Markenisme (2009) menyatakan bahwa perspektif ini tanpak panda
sejumlah definisi , diantaranya: Situasi kognitif yang merasa diharapkan setara atau tidak
setara dengan pengorbanan yang telah dilakukanya.Respon emosional terhadap pelngalaman
berkaitan dengan produk atu jasa tertentu yang dibeli, gerai ritel, atau pola prilaku berbelanja
dan prilaku pembeli, serta psar secara keseluruhan. Kondisi psikologis yang di alami konsumen
manakala emosi seputar ekspektasi yang tidak terkomuniasi berpadu denganperasananya
sebelum mengkomunikasikan barang atau jasa dibeli.
Menurut Oliver dalamMarknesis (2009), kepuasan pelanggan adalah perasaan senag atau
kecewa yang di dapatkan seseorang dari membandingkan antara kinerja ( atau hasil ) produk
yang dipersepsikan dengan ekspektasinya.
Kepuasan pelanggan mencangkup perbedaan anatara harapan dan kinerja atau hasil yang
dirasakan( Fandy Tjiptono,2001).

2.6 Konsep Strategi


Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep
mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditunjukan dengan adanya perbedaan
konsep mengenai straregi selama beberapa tahun terakhir. Pengertian strategi yang
dikemukakan Chandler yang dialih bahasakan oleh Freddy Rangkuti adalah sebagai berikut
:
“Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan
jangka panjang, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya” (2001; 13).
Sedangkan menurut Michael E. Porter adalah : “Strategi merupakan alat yang sangat
penting untuk mencapai keunggulan bersaing” (1994;3).
Philip Kotler mengemukakan tentang pengertian strategi yaitu : “Suatu rencana
permainan untuk mencapai sasaran yang dinginkan dari suatu unit bisnis” (2000;91).
Porter menawarkan kerangka analisis intensitas persaingan yang meliputi lima kekuatan
pokok (Five Forces Model): persaingan dalam industri bersangkutan, bargaining
power pemasok, bargaining power pelanggan, ancaman pendatang baru potensial, dan
ancaman produk substansial. (Tjiptono, 2008:331).
Dalam hal strategi bersaing, Porter memperluas gagasan Boston Consulting Group tentang
biaya rendah sebagai kunci sukses bisnis. Porter menambahkan diferensiasi (disebut juga
keunggulan kualitas) dan fokus sebagai alternatif strategi generik lainnya. Menurutnya, di satu
pihak ada perusahaan yang sukses dengan menekan biaya dan harga jual. Di lain pihak, ada
pula perusahaan yang berhasil dengan menjual produk berkualitas superior dengan harga
premium.

2.7 Hubungan Strategi Penetrasi Pasar dengan Kemapuan bertahan Usaha.


Pertumbuhan perusahaan tidak saja memiliki potensi pangsa pasar untuk meningkatkan
profitabilitas perusahaan, tetapi juga mampu meningkatkan vitalitas perusahaan dengan
menghadirkan tantangan dan imbalan. Perbedaan yang ada dalam strategi pertumbuhan
tersebut akan menentukan terhadap langkah-langkah yang diambil. Keputusan yang tepat
dalam strategi pertumbuhan akan berpengaruh terhadap keseluruhan langkah yang ada,
sehingga perbedaan kategori yang ada harus dapat dengan jelas teridentifikasi. Perbedaan
diantara keempat kategori di bawah ini tidak terlalujelas, namun cukup membantu di dalam
menyusun strategi (Aaker 2001,p213).
Keempat kategori di bawah memiliki kekuatan dan kelemahannya masing-masing.
Kegagalan maupun keberhasilan strategi tergantung dari langkah-langkah yang diambil oleh
perusahaan. Sebagai contoh, strategi yang dilakukan oleh Unilever dengan memodifikasi
produk agar tampil lebih baru seperti pada produk Pepsodent yang biasanya terus menerus
mengganti isi, kemasan, maupun ukurannya.
Dapat di jelaskan bahwa hubugan startegi penetrasi pasar dengan kempaun bertahan usaha
di antaranya yaitu memformulasikan sebuah strategi untuk meningkatkan penjualan produk
yang telah ada ke pasar yang telah ada pula guna untuk mepertahankan usha yang ada. Penetrasi
pasar ini dapat diimplementasikan dengan berbagai cara seperti memodifikasi produk,
meningkatkan kualitas dan mempromosikan cara baru untuk menggunakan produk.
2.8 Hubungan Pengembangan Pasar Dengan Kemampuan Bertahan Usaha
Strategi pengembangan pasar melibatkan perkenalan produk yang ada saat ini ke are
geografi yang baru (David 2006, p234).Strategi pengembangan pasar adalah menemukan atau
mengembangkan pasar baru bagi produk yang sekarang (Kotler 2005, p111).Strategi
pengembangan pasar berupa memasarkan produk lama,seringkali dengan hanya sedikit
modifikasi, kepada pelanggan di wilayah-wilayah pasar terkait dengan menambah saluran
distribusi atau dengan mengubah isi iklan atau promosi (Pearce/Robinson 2005, p257).
Dapat disimpulkan bahwa pengembangan pasar adalah strategi yang dilakuakn untuk
memasarkan produk ke pasar yang baru, yang dapat dilakukan melalui perluasan dari sisi
geografis maupun segmen yang baru. Untuk kempauan bertahan usaha.

2.9 Hubungan Strategi Pelangan Dengan Kempuan Bertahan Usaha


Strategi pelanggan merupakan salah satu bentuk strategi yang berkaitan dengan tingkat
kepusan pelanggan merumuskan tentang kebutuhan pelanggan dari sudut padandang
pelanggan, apa yang di butuhkan, apa yang sebetulnya mereka ingginkan sehinga terjadi suatu
kepuasan terhadap pelayanan produk yang dipakai.
Asosiasi Pemasaran Amerika (KOlter,2007:5) yang menyatakn bahwa pemasaran adalah
suatu fungsi organisasi dengan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan,
dan menyerahkan nilai bagi pelanggan serta membina hubungan baik dengan pelanggan
dengan cara mengutungkan organisasi dan pihak yang berkepentingan.
Peter dan Olson (2003:3) konsep pemasaran menyatakan bahwa suatu organisasi harus
memuaskan kebutuhan dan keingginan konsumen agra dapat mengguntungkan. Untuk
menerapkan konsep pemaaran,perusahaan harus memahami dan tetap dekat dengan konsumen
dalam menyajikan suatu produk dan layanan yang baik, yang akan dibeli dan digunakan
konsumen.
Dari urain di atas dapat di jelaskan hubungan antara pelanggan dengan kepampuan
bertahan usaha erat yaitu mulai dari bagimana menjaga komnikasi baik dengn pelanggan,
bagaimana harus memuaskan kebutuhan dan keingginan konsumen agar dapat
menguntungkan, untuk itu perusahaan harus memahami dan tetap dekat dengan pelanggan
dalam menyajikan suatu produk dan layanan yang baik, yang akan di beli dan digunakan
pelanggan.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Seiring dengan perkembangan era globaliai dan perkembangan serta pertumbuhan
ekonomi yang semakin menigkat dan ketat. Kemampuan perencananan dan strategi yang tepat
diharapkan di setiap kegiatan usha bisnis. Strategi pemasaran yang menjadi salah satu
jenis strategi yang banyak digunakan oleh pengusaha industry sebagai acaun untuk suatu
strategi dalam kemampuan bertahan usha. Penggunaan varibel yang berdasarkan dari Strategi
pentrasi Pasar, Pengambangan Pasar, dan Pelanggan yaitu Pentrasi pasar (X 1), pengemagan
pasar (X2), Pelanggan (X3).
Dalam hal ini peneliti bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh varibel
peneliti pentrasi Pasar, Pengambangan Pasar, dan Pelanggan yaitu Pentrasi pasar (X 1),
pengemagan pasar (X2), Pelanggan (X3) terhadap kemapuan bertahan usaha.

3.2 Saran
Sebagai pemilik usaha, keberhasilan tergantung pada bagaimana menjalankan bisnis
sesuai dengan aturan dan memperhatikan perubahan-perubahan yang terjadi.
Tentunya diperlukan kemampuan-kemampuan manajemen yang baik dalam mengelola
sebuah bisnis. Selain itu, juga harus mempunyai beberapa faktor seperti:
1. Strategi Pentrasi Pasar, Pengembagan Pasar, dan Pelanggan dalam mentukan kebijakan
perusahaan.
2. Varibel pelanggan merupakan pengaruh dominan terhadap kemampuan bertahan usaha,
sebaiknya para pengusaha harus lebih memperhatikan hal tersebut sehinga dapat menginkatkan
existensinya dalam menjalankan usahany.
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad Lincolin. 2010. Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN


Rowland Bismark.F.Pasaribu. 2013. Startegi Pertumbuhan dan
Pembangunan Ekonomi.http://rowlandpasaribu.files.wordpress.com/2013/02/05-strategi-
pertumbuhan-dan-pembangunan-ekonomi.pdf. Diakses 20 Maret 2013
(SETNEG) Sekertariat Negara. 2013. Prospek Perekonomian Indonesia Tahun 2013

Anda mungkin juga menyukai