Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

EKONOMI PUBLIK
“KEUANGAN PEMERINTAH”

Dosen pengampu :

DR. S U G I T O. MM

Disusun oleh :

1. AHMAD HIDAYAT
2. ANDI SAPUTRA
3. ANDRI FAJARUDIN
4. WIDYA ZAHRA, MA
5. RODIYAH
6. ERMARIKA HANDAYANI
7. SUGIATI

JURUSAN EKONOMI DAN BISNIS ISLAM


PROGRAM STUDI EKONOMI SYARI’AH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
YAYASAN PEMBANGUNAN KALIANDA
2023/ 2024
KATA PENGANTAR

Seiring dengan dinamika kemajuan zaman, pemahaman terhadap aspek-aspek


ekonomi negara menjadi semakin penting bagi setiap individu, khususnya bagi
mahasiswa dan masyarakat umum. Dalam konteks ini, penyusunan makalah ini
bertujuan untuk memberikan wawasan mendalam mengenai "Pendapatan dan
Pengeluaran Negara" sebagai elemen kunci dalam pembangunan dan kesejahteraan
masyarakat.

Makalah ini membahas konsep dasar pendapatan negara, sumber-sumber pendapatan


baik dari segi pajak maupun non-pajak, hingga peran hibah sebagai kontributor
pendapatan negara. Selain itu, kami juga menguraikan teori pengeluaran pemerintah
yang memainkan peran penting dalam menentukan arah kebijakan ekonomi suatu
negara.

Saran yang diajukan dalam makalah ini dirancang agar mahasiswa dan masyarakat
umum dapat memahami peran mereka dalam mendukung pembangunan ekonomi
negara. Pemahaman akan kewajiban pajak, partisipasi dalam proses anggaran, dan
kritis terhadap kebijakan pemerintah diharapkan dapat menjadi landasan untuk
berkontribusi secara positif dalam pembangunan negara.

Semoga makalah ini memberikan kontribusi bermanfaat dan mampu membuka


wawasan baru mengenai peran pendapatan dan pengeluaran negara dalam konteks
pembangunan ekonomi. Terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
dukungan dan inspirasi dalam penyusunan makalah ini.

Lampung Selatan, Desember


2023

Penyusun,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I. PENDAHULUAN.........................................................................................................1

A. Latar Belakang...........................................................................................................1

B. Rumusan Masalah......................................................................................................2

C. Tujuan Makalah.........................................................................................................2

BAB II. PEMBAHASAN..........................................................................................................3

A. Pendapatan Negara....................................................................................................3

C. Hibah...........................................................................................................................5

D. Teori Pengeluaran Pemerintah.................................................................................6

BAB III. PENUTUP..................................................................................................................8

A. Kesimpulan.................................................................................................................8

B. Saran............................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................10

ii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perekonomian suatu negara merupakan cerminan dari dinamika pendapatan dan
pengeluaran yang terjadi. Pendapatan negara menjadi fondasi utama bagi berbagai
kebijakan pembangunan yang dilaksanakan pemerintah, sementara pengeluaran negara
menjadi instrumen utama dalam menjalankan berbagai program dan proyek
pembangunan. Keterkaitan erat antara pendapatan dan pengeluaran negara menjadi
sebuah fokus penting dalam menjaga stabilitas dan kemajuan ekonomi suatu bangsa.

Dalam konteks inilah, makalah ini hadir untuk membahas secara komprehensif
mengenai "Pendapatan dan Pengeluaran Negara". Latar belakang penyusunan makalah
ini dipicu oleh pentingnya pemahaman masyarakat, terutama mahasiswa, akan peran
vital pendapatan dan pengeluaran negara dalam menggerakkan roda pembangunan.

Pentingnya pendapatan negara sebagai sumber dana untuk membiayai berbagai


kegiatan pemerintah, baik infrastruktur maupun layanan publik, membuat penelitian
ini menjadi semakin relevan. Di sisi lain, pengeluaran negara yang cermat dan efisien
diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan
kesejahteraan masyarakat.

Makalah ini juga lahir sebagai upaya untuk mengedukasi mahasiswa dan masyarakat
umum mengenai peran mereka dalam proses ekonomi nasional. Dengan memahami
konsep pendapatan dan pengeluaran negara, diharapkan mereka dapat lebih aktif dan
kritis dalam mengikuti serta mendukung berbagai kebijakan pemerintah yang
mengarah pada pembangunan berkelanjutan.

Semoga makalah ini dapat memberikan sumbangan pemikiran yang berharga dan
memberikan kontribusi positif terhadap pemahaman bersama akan peran vital
pendapatan dan pengeluaran negara dalam membangun sebuah masyarakat yang
sejahtera. Terima kasih atas perhatian dan dukungan semua pihak yang telah terlibat
dalam proses penyusunan makalah ini.

1
B. Rumusan Masalah
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk menjawab sejumlah permasalahan yang
muncul terkait dengan "Pendapatan dan Pengeluaran Negara". Berdasarkan tinjauan
literatur dan fakta empiris, rumusan masalah dalam makalah ini dapat dirinci sebagai
berikut:
1. Bagaimana konsep dasar pendapatan negara dan apa saja sumber-sumber
pendapatan tersebut?
2. Apakah peran pajak, baik langsung maupun tidak langsung, dalam membentuk
pendapatan negara?
3. Bagaimana hibah menjadi faktor kontributor dalam pendapatan negara dan dari
sumber mana hibah tersebut biasanya diperoleh?
4. Bagaimana teori pengeluaran pemerintah dapat diterapkan untuk memahami
kebijakan ekonomi suatu negara?
5. Apa saja jenis pengeluaran pemerintah dan bagaimana dampaknya terhadap
perekonomian makro?
6. Bagaimana masyarakat umum dapat berperan aktif dalam mendukung
keberlanjutan pendapatan dan pengeluaran negara?
7. Apa dampak dari kebijakan pengeluaran pemerintah terhadap pertumbuhan
ekonomi dan kesejahteraan masyarakat?

C. Tujuan Makalah
1. Menjelaskan konsep pendapatan negara dan sumber-sumbernya.
2. Memahamkan peran pajak dan hibah dalam pembentukan pendapatan negara.
3. Menganalisis Teori Pengeluaran Pemerintah:
4. Memahami Jenis Pengeluaran Pemerintah
5. Meningkatkan Kesadaran Masyarakat
6. Memberikan Kontribusi Pemikiran

2
BAB II. PEMBAHASAN

A. Pendapatan Negara
A. Pengertian Pendapatan Negara

Pendapatan negara adalah pemasukan negara yang digunakan sebagai sumber


pendanaan kegiatan dan kebutuhan negara dalam rangka pembangunan negara. Yang
dimaksud dengan pendapatan negara atau penerimaan uang negara atau
penerimaan pemerintah yakni meliputi pajak, retribusi, keuntungan perusahaan

negara, denda, sumbangan masyarakat, dll. Dalam hal ini pendapatan negara yaitu
berasal dari pajak maupun non pajak. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara
berdasarkan undang-undang yang dapat dipaksakan dengan tiada mendapat jasa
timbal (kontraprestasi) yang lansung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk
2
membayar pengeluaran umum. Pajak yang diterima pemerintah akan
digunakan untuk membiayai berbagai kegiatan pemerintah. Di negara-negara yang
sudah sangat maju pajak adalah sumber utama dari pembelanjaan pemerintah,
sebagian dari pengeluaran pemerintah adalah untuk membiayai administrasi
pemerintahan dan sebagian lainnya adalah untuk membiayai kegiatan-kegiatan
pembangunan. Membayar gaji pegawai-pegawai pemerintah, membiayai sistem
pendidikan dan kesehatan rakyat, membiayai pembelanjaan untuk angkatan
bersenjata, dan membiayai berbagai jenis infrastruktur yang penting yang akan
dibiayai pemerintah. Perbelanjaan-perbelanjaan tersebut akan meningkatkan
pengeluaran agregat dan mempertinggi tingkat kegiatan ekonomi negara.
B. Sumber-Sumber Pendapatan Negara
Sumber-sumber pendapatan negara secara umum dibagi menjadi dua sumber yaitu
pendapatan pajak dan pendapatan non pajak.

a. Pendapatan pajak.
Pendapatan pajak adalah pembayaran iuran oleh rakyat kepada pemerintah
yang diatur dalam undang-undang tanpa balas jasa secara
langsung.Pendapatan negara berasal dari pajak. Secara garis besar
berbagai jenis pajak yang dipungut pemerintah dapat dibedakan kepada
dua golongan yaitu pajak langsung dan pajak tak langsung.Pajak langsung
berarti jenis pungutan pemerintah yang secara langsung dikumpulkan
3
dari pihak yang wajib membayar pajak. Setiap individu yang bekerja dan
perusahaan yang menjalankan kegiatan dan memperoleh keuntungan wajib
membayar pajak. Sedangkan, Pajak tak langsung adalah pajak yang bebannya
dapat dipindah- pindahkan kepada pihak lain. Diantara jenis pajak tak
langsung yang penting adalah pajak impor dan pajak penjualan. Pendapatan
pajak berasal dari pajak pusat dan pajak daerah:

1) Pajak Pusat (wewenang pemajakan berada di tangan pemerintah pusat)


a) Pajak penghasilan (PPh)
b) Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
c) Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM)
d) Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
e) Bea Materai
f) Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)
g) Bea Masuk
h) Cukai Tembakau dan Ethil Alkohol beserta Hasil Olahannya

2) Pajak Daerah (wewenang pemajakannya berada di tangan pemerintah


daerah)
a) Pajak daerah propinsi
1) Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Kendaraan di Atas Air;
2) Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB);
3) Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) dan Kendaraan
di Atas Air,
4) Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan
Air Permukaan.

b) Pajak Daerah Kabupaten/Kota


1) Pajak Hotel dan Restaurant (PHR)
2) Pajak Restoran
3) Pajak Hiburan
4) Pajak Reklame
5) Pajak Penerangan Jalan
6) Pajak Pengambilan dan Pengolahan Bahan Galian Golongan
C

4
b. Pendapatan non pajak
Pendapatan non pajak adalah pendapatan negara selain dari pajak.
Pendapatan non pajak berasal dari:

1. Penerimaan yang bersumber dari pengelolaan dana pemerintah, (antara


lain penerimaan jasa giro, sisa anggaran pembangunan, sisa anggaran rutin)
2. Penerimaan dari pemanfaatansumber daya alam (segala kekayaan alam
yang terdapat diatas, permukaandan di dalam bumi yang dikuasai negara,
antara lain royalti di bidang pertambangan)
3. Penerimaan dari hasil-hasil pengelolaan kekayaan negara yang
dipisahkan (antara lain dividen atau bagian laba pemerintah dari BUMN,
dana pembangunan semesta, dan hasil penjualan saham pemerintah
dalam BUMN)
4. Penerimaan dari kegiatan pelayanan yang dilaksanakan pemerintah
(antara lain pelayanan pendidikan, pelayanan kesehatan, pelayanan
pelatihan, pemberian hak paten, merek, hak cipta, pemberian visa dan
paspor, serta pengelolaan kekayaan negara yang tidak dipisahkan)
5. Penerimaan berdasarakan putusan pengadilan dan yang berasal dari
pengenaan denda administrasi (antara lain lelang barang rampasan negara
dan denda)
6. Penerimaan yang berupa hibah yang merupakan hak pemerintah (adalah
penerimaan negara berupa bantuanhibah dan atau sumbangan dari dalam
dan luar negri baik swasta maupun pemerintah yang menjadi hak
pemerintah, kecuali hibah dalam bentuk natura yang secara langsung
untuk mengatasi keadaan darurat seperti bencana alam atau wabah penyakit
yang tidak dicatat dalam APBN)
7. Penerimaan lainnya yang diatur dalam UU tersendiri.

C. Hibah
Hibah merupakan sumber pendapatan negara yang diterima dari pihak lain secara sukarela
tanpa ada kewajiban apapun. Karena tidak menimbulkan kewajiban apapun, pendapatan ini
murni sebagai bantuan, bukan pinjaman maupun semacam kontrak khusus.

5
Hibah bisa berasal dari pihak manapun, baik dalam negeri maupun luar negeri. Tapi
biasanya dari lembaga luar negeri maupun negara lain.Beberapa lembaga yang pernah
memberikan bantuan dana kepada Indonesia misalnya World Bank, Asean Development
Bank (ADB), dan International Monetary Fund (IMF).

D. Teori Pengeluaran Pemerintah


Pengeluaran pemerintah mencerminkan kebijakan pemerintah. Apabila pemerintah
telah menetapkan suatu kebijakan untuk membeli barang dan jasa,
pengeluaran pemerintah mencerminkan biaya yang harus dikeluarkan oleh
pemerintah untuk melaksanakan kebijakan tersebut (Mangkoesoebroto, 2002).
Pengeluaran pemerintah mempunyai dasar teori yang dapat dilihat dari
identitas keseimbangan pendapatan nasional yaitu Y = C + I + G + (X-M) yang
merupakan sumber legitimasi pandangan kaum Keynesian akan relevansi
campur tangan pemerintah dalam perekonomian. Dari persamaan diatas dapat
ditelaah bahwa kenaikan atau penurunan pengeluaran pemerintah akan
menaikan atau menurunkan pendapatan nasional. Banyak pertimbangan yang
mendasari pengambilan keputusan pemerintah dalam mengatur
pengeluarannya(Dumairy, 2006).
Teori mengenai pengeluaran pemerintah juga dapat dikelompokan menjadi 2 bagian
yaitu teori makro dan teori mikro. (Mangkoesoebroto, 2002). Dalam teori ekonomi
makro, pengeluaran pemerintah terdiri dari tiga pos utama yang dapat digolongkan
menjadi (Boediono,1998) :
a. Pengeluaran pemerintah untuk pembelian barang dan jasa;
b. Pengeluaran pemerintah untuk gaji pegawai;
c. Pengeluaran pemerintah untuk transfer payment.
Transfer payment bukan pembelian barang atau jasa oleh pemerintah di pasar
barang melainkan mencatat pembayaran atau pemberian langsung kepada
warganya yang meliputi misalnya pembayaran subsidi atau bantuan
langsung kepada berbagai golongan masyarakat, pembayaran
pensiun, pembayaran bunga untuk pinjaman pemerintah kepada
masyarakat. Secara ekonomis transfer payment mempunyai status dan
pengaruh yang sama dengan pos gaji pegawai meskipun secara administrasi
keduanya berbeda.

Sedangkan dalam tinjauan mikro, perkembangan pengeluaran pemerintah adalah


untuk menganalisis faktor-faktor yang menimbulkan permintaan akan barang
publik dan faktor- faktor yang mempengaruhi tersedianya barang publik.
Interaksi antara permintaan dan penawaran akan barang publik menentukan
6
jumlah barang publik yang akan disediakan melalui anggaran belanja. Jumlah
barang publik yang akan disediakan tersebut, selanjutnya akan menimbulkan
permintaan akan barang lain (Basri, 2005). Terkait dengan perkembangan
pengeluaran pemerintah, hal ini dapat dipengaruhi oelh beberapa faktor, yaitu
(Mangkoesoebroto, 2002):
a. Perubahan permintaan akan barang publik;
b. Perubahan dari aktivitas pemerintah dalam menghasilkan barang
publik dan juga perubahan dari kombinasi faktor produksi yang digunakan
dalam proses produksi;
c. Perubahan kualitas barang publik;
d. Perubahan harga faktor produksi;

Dalam konteks ekonomi makro, government expenditure (pengeluaran


pemerintah) adalah salah satu variabel pembentuk Produk Domestik Bruto (PDB)
selain dari permintaan sektor rumah tangga untuk barang-barang konsumsi dan
jasa-jasa (C), permintaan sektor bisnis untuk barang-barang investasi (I),
pengeluaran pemerintah untuk barang dan jasa (G) dan pengeluaran sektor luar negeri
untuk ekspor dan impor (X-M). Secara matematis dapat dirumuskan: Y = C + I + G +
(X-M) (Dumairy, 2006).
Secara teori, kebijakan pengeluaran pemerintah ini merupakan bagian dari
kebijakan fiskal sebagai salah satu wujud intervensi pemerintah di dalam
perekonomian. Fungsi-fungsi yang diemban pemerintah dapat dilakukan dengan
kebijakan fiskal (dengan salah satu penekanannya) melalui kebijakan
pengeluaran atau belanja pemerintah. Dari sini, pemerintah melalui kebijakannya
dapat melakukan belanja dalam rangka memperoleh barang dan jasa untuk
memenuhi kebutuhan publik melalui mekanisme pengadaan barang/jasa pemerintah.
Pengadaan barang/jasa pemerintah memiliki peran yang sangat penting
dalam pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Hampir sebagian besar belanja pemerintah yang dialokasikan dalam APBN
dilaksanakan melalui proses pengadaan barang/jasa, seperti belanja barang, belanja
modal, sebagian belanja bantuan sosial dan belanja hibah. Belanja barang yang
dialokasikan merupakan pengeluaran pemerintah dalam rangka pengadaan
barang/jasa non investasi guna mendukung kegiatan operasional pemerintah.
Sedangkan belanja modal adalah belanja pemerintah pusat yang dilakukan dalam
rangka pembentukan modal/investasi dalam bentuk tanah, peralatan dan
mesin, gedung dan bangunan, jaringan, serta dalam bentuk fisik lainnya.
Belanja modal dialokasikan untuk mendukung pembiayaan bagi kegiatan-
7
kegiatan pembangunan infrastruktur yang dapat meningkatkan pertumbuhan
ekonomi, menciptakan kesempatan kerja, dan mengentaskan kemiskinan.

BAB III. PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Pendapatan Negara
Pendapatan negara merupakan sumber dana untuk membiayai kegiatan dan
kebutuhan negara dalam pembangunan. Pendapatan ini dapat berasal dari pajak
dan non-pajak. Pajak, baik langsung maupun tidak langsung, menjadi kontributor
utama pendapatan negara.
2. Sumber-Sumber Pendapatan Negara
Pendapatan negara dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu pendapatan pajak dan
pendapatan non-pajak. Pajak melibatkan berbagai jenis, baik dari pemerintah pusat
maupun daerah. Pendapatan non-pajak melibatkan sumber daya alam, pengelolaan
dana pemerintah, hasil pengelolaan kekayaan negara, layanan pemerintah, denda,
hibah, dan sumber-sumber lain yang diatur dalam peraturan.
3. Hibah
Hibah menjadi salah satu sumber pendapatan negara yang diterima secara sukarela
tanpa kewajiban pengembalian. Bantuan ini dapat berasal dari berbagai pihak, baik
dalam negeri maupun luar negeri, seperti lembaga internasional atau negara lain.
4. Teori Pengeluaran Pemerintah
Pengeluaran pemerintah mencerminkan kebijakan pemerintah dan memiliki
dampak signifikan pada perekonomian. Teori ini dapat dikelompokkan menjadi
teori makro dan mikro. Pengeluaran pemerintah melibatkan pembelian barang dan
jasa, gaji pegawai, dan transfer payment.
5. Peran Pengeluaran Pemerintah dalam APBN
Pengeluaran pemerintah, terutama melalui proses pengadaan barang/jasa, memiliki
peran penting dalam pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN). Belanja pemerintah mencakup belanja barang, belanja modal, belanja
bantuan sosial, dan belanja hibah, yang semuanya berkontribusi pada
pembangunan infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi.

Makalah ini memberikan pemahaman yang komprehensif tentang pendapatan dan


pengeluaran negara, serta menggambarkan peran penting pengeluaran pemerintah
dalam konteks kebijakan fiskal dan pembangunan nasional.
B. Saran
1. Saran untuk Mahasiswa:
a. Pahami Pendapatan Negara
Tingkatkan pemahamanmu tentang pendapatan negara, termasuk sumber-
sumbernya seperti pajak dan non-pajak.
8
b. Partisipasi dalam Pajak
Sadari pentingnya membayar pajak sebagai kontribusi kepada negara. Pahami
jenis-jenis pajak dan dampaknya pada pembangunan.
c. Kenali Hibah dan Bantuan
Vertikkan pengetahuanmu tentang hibah sebagai sumber pendapatan negara,
terutama yang berasal dari lembaga internasional.
d. Analisis Kritis terhadap Kebijakan Pengeluaran
Kembangkan kemampuan analisismu terhadap kebijakan pengeluaran pemerintah.
Ikut serta dalam pemantauan proses Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN).
e. Pahami Ekonomi Makro
Tingkatkan pemahaman tentang ekonomi makro, khususnya terkait pengeluaran
pemerintah dan dampaknya pada pertumbuhan ekonomi.

2. Saran untuk Masyarakat Umum:


1. Pahami Pendapatan Negara
Tingkatkan pemahamanmu tentang pendapatan negara, termasuk sumber-
sumbernya seperti pajak dan non-pajak.
2. Partisipasi dalam Pajak
Sadari pentingnya membayar pajak sebagai kontribusi kepada negara. Pahami
jenis-jenis pajak dan dampaknya pada pembangunan.
3. Kenali Hibah dan Bantuan
Vertikkan pengetahuanmu tentang hibah sebagai sumber pendapatan negara,
terutama yang berasal dari lembaga internasional.
4. Ikuti Kebijakan Pengeluaran Pemerintah
Tetap update dengan kebijakan pengeluaran pemerintah untuk memahami
dampaknya pada ekonomi dan pembangunan nasional.
5. Pahami Proses Anggaran
Ikuti dan pahami proses Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk
mengetahui alokasi dana publik.
6. Tingkatkan Kesadaran Ekonomi
Terus tingkatkan kesadaranmu akan ekonomi, termasuk bagaimana kebijakan
pemerintah mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Ini akan membantu
partisipasimu dalam pembangunan ekonomi.

9
DAFTAR PUSTAKA

Alfirman dan Sutriono. (2006). Analisis Hubungan Pengeluaran Pemerintah dan


Produk Domestik Bruto di Indonesia Dengan Menggunakan Pendekatan Granger
Causality dan Vector Autoregression. Jurnal Keuangan Publik Volume 4 Nomor 1,
2006.
Boediono. (1998). Teori Pertumbuhan Ekonomi. BPFE Yogyakarta
Damodar, N. Gujarati dan Dawn C Porter. (2009). Basic Econometrics, Fifth Edition.
New York: McGraw-Hill Irwin.
Dumairy. (2006). Perekonomian Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Enders, Walter. (2004). Applied Econometric Time Series. 2nd Edition, New York:
John Wiley and Sons, Inc.
Hadisaputra, M. Trisno. (2012). Porsi Anggaran Pengadaan Barang dan Jasa pada
APBN. Jurnal Pengadaan Volume 2 Nomor 2 November 2012: LKPP.
Jiranyakul, Komain. 2007. The Relation Between Government Expenditure and
Economic Growth in Thailand. Journal of Economics and Economic Education
Research Volume 8 Number 1
Nachrowi, Djalal dan Hardius Usman. (2006). Pendekatan Populer dan Praktis
Ekonometrika untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan. Jakarta: Lembaga Penerbit
Fakultas Ekonomi
Pascual, M. & Álvarez-García, S. (2006). Government Spending and Economic
Growth in the European Union Countries: an empirical Approach. JEL,
http:/ssrn.org.
Ramayandi, Arief. (2003). Economic Growth and Government Size in Indonesia:
Some Lessons for The Local Authorities Department of Economics. Working Paper in
Economics and Development Studies No. 200302.
Sukirno, Sadono. (2006). Ekonomi Pembangunan: Proses, Masalah, dan Dasar
Kebijakan. Jakarta: Kencana.
https://www.kemenkeu.go.id/
https://www.lkpp.go.id/
https://anggaran.kemenkeu.go.id/in/home
https://www.bps.go.id/id
10
11

Anda mungkin juga menyukai