Anda di halaman 1dari 2

TIDAK DIKENAL DI BUMI DIKENAL DI LANGIT (Masythurun fil Ardi Wa

Masyhurun fis Sama’) “UWAIS AL QORNI”

Sejarah merupakan salah satu gudang ilmu yang memiliki banyak pelajaran yang
berharga. Sebagai seorang muslim, patut bagi kita untuk sekiranya mengambil ‘ibrah dari kisah
orang-orang shaleh dizaman Rasulullah SAW.

Rasulullah SAW pernah bercerita kepada Umar bin Khattab dan ‘Ail bin Abi Thalib
mengenai Uwais Al Qarni yang Rasulullah sendiri pun belum pernah berjumpa dengannya.
Rasulullah seraya berpesan kepada mereka “Jika kamu bisa meminta kepadanya untuk
memohonkan ampun (kepada Allah) untukmu, maka lakukanlah!”.

Lantas, apa istimewanya seorang Uwais Al Qarni ini? Apa yang menyebabkan do’a
Uwais begitu spesial dimata Allah dan RasulNya? Uwais Al Qarni adalah seorang pemuda asal
Yaman yang mempunyai seorang ibu yang sudah tua dan renta yang juga ditimpa sakit lumpuh
dan buta, dan Uwais juga dilanda penyakit kusta yang amat menyakitkan, ayahnya pun telah
lama meniggal dunia.Uwais bukan hanya seorang pemuda yang taat beribadah, namun juga
seorang yang taat kepada Ibunya.

Uwais Al Qarni adalah orang yang miskin, yang pekerjaannya hanya mengembala ternak
milik penduduk sekitar demi memdapat sedikit upah yang bisa ia gunakan untuk membantu dan
merawat ibunya. Selain miskin, banyak orang yang suka menertawakan, mengolok-olok, dan
menuduhnya sebagai tukang membujuk, tukang mencuri serta berbagai macam umpatan dan
penghinaan lainnya.

Saking miskinnya, ketika ada seorang fuqoha’ Kuffah yang ingin duduk dengannya, lalu
memberinya hadiah dua helai pakaian, tetapi tak berhasil dengan baik, karena hadiah pakaian
tadi diterima lalu dikembalikan lagi olehnya seraya berkata, "Aku khawatir, nanti sebagian orang
menuduh aku, dari mana kamu dapatkan pakaian itu, kalau tidak dari membujuk pasti dari
mencuri".

Uwais Al Qarni adalah anak yang sangat sayang kepada Ibunya, sampai suatu ketika sang
ibu ingin pergi haji ke Mekah, namun Uwais tau keadaan ibundanya. Sampai suatu ketika Uwais
membeli seekor keledai kecil. Setiap hari Uwais menggendong keledai itu ke kandangnya diatas
bukit, sampai orang-orang mengangap dia gila. Setelah sekian lama, keledai itu pun mulai besar,
begitu pula dengan bertambahnya kekuatan Uwais.

Ketika musim haji tiba, Uwais pun menggendong ibunya dari Yaman menuju ke Mekah
untuk berhaji, maka dari situlah orang-orang faham, kenapa Uwais bolak-balik menggendong
keledai peliharaannya keatas bukit, semata-mata hanya untuk menambah kekuatannya, supaya ia
mampu menggendong ibunya dari Yaman menuju ke Mekah.
Tidak hanya itu kisah dari seorang Uwais Al Qarni, masih banyak lagi kemuliaan-
kemuliaan dibalik kisahnya yang sangat mengharukan. Maka dari itu, mari kita cintai dan kita
telaah sejarah islam, yang didalamnya peuh akan Hikmah.

Anda mungkin juga menyukai