Anda di halaman 1dari 5

PRAKTIKUM 2

NON INVERTING AMPLIFIER


PRAKTIKUM ELEKTRONIKA 3

Dosen: Drs. Wisnu Djatmiko, M.T.

Disusun oleh:

1. Difa Rizq Adiyatma 1513621041


2. Abdul Nizar Fazari 1513621073
3. Nandita Syafitri 1513621026
4. Serlina Fitri Aziyati 1513621055
5. Syuhada Alfarizi 1513621046
6. Steviany Ayu Pramesti 1513621012

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA


PENDIDIKAN VOKASIONAL TEKNIK ELEKTRONIKA
2023
A. Teori
1. Pengertian IC OpAmp
Integrated Circuit Operational Amplifier (IC Op-Amp) adalah komponen
elektronik yang memegang peran krusial dalam berbagai aplikasi. Dirancang untuk
memberikan penguatan sinyal yang tinggi, IC Op-Amp umumnya memiliki dua
input (inverting dan non-inverting) serta satu output. Di model ideal, IC Op-Amp
memiliki karakteristik penguatan tak terbatas, impedansi input tak terbatas, dan
impedansi output nol. Dalam berbagai konfigurasi, Op-Amp dapat digunakan
sebagai penguat sinyal, filter, pembanding tegangan, integrator, diferensiator, dan
masih banyak lagi. Notasi simbolik umum untuk Op-Amp adalah segitiga,
mencerminkan struktur internalnya dengan input inverting dan non-inverting serta
output. Poin kunci IC Op-Amp mencakup aplikasi yang luas, fleksibilitas dalam
desain rangkaian elektronika, dan peran utamanya dalam melakukan operasi
penguatan sinyal dan operasi matematika dasar..

2. Non-Inverting Amplifier OpAmp


Rangkaian Non-Inverting Amplifier Op-Amp adalah sebuah konfigurasi umum
yang memanfaatkan Operational Amplifier (Op-Amp) untuk memberikan
penguatan sinyal tanpa membalikkan fase sinyal input. Dalam konfigurasi ini, Op-
Amp dihubungkan dengan dua resistor, yaitu resistor umpan balik (Rf) dan resistor
input (Rin). Sinyal input diterapkan pada terminal non-inverting (+) Op-Amp,
sementara terminal inverting (-) terhubung ke ground (GND). Rumus penguatan
(voltage gain) untuk rangkaian non-inverting amplifier dinyatakan sebagai \(A_v =
1 + \frac{R_f}{R_{in}}\), di mana \(A_v\) adalah penguatan, \(R_f\) adalah
resistor umpan balik, dan \(R_{in}\) adalah resistor input. Keunggulan utama dari
konfigurasi ini adalah tidak adanya perubahan fase pada sinyal output dibandingkan
dengan sinyal input, sehingga output tetap positif terhadap input. Rangkaian ini
juga memiliki impedansi input yang tinggi, meminimalkan arus input ke sumber
sinyal, serta impedansi output yang rendah, memungkinkan efisiensi daya yang
baik. Rangkaian Non-Inverting Amplifier banyak diterapkan dalam penguatan
sinyal audio, pemrosesan sinyal, dan berbagai aplikasi penguat lainnya. Sebagai
contoh, struktur rangkaian termasuk Op-Amp, resistor umpan balik (Rf), dan
resistor input (Rin), dengan penguatan diatur sesuai dengan nilai resistor yang
digunakan..

B. Alat dan Bahan


Tidak membutuhkan alat dan bahan karena kita akan menggunakan simulasi
C. Langkah Kerja

• Buka aplikasi proteus dan buatlah rangkaian Non-Inverting OpAmp.

1. Membuktikan Vout Non-Inverting OpAmp


a. Pertama Tentukan jenis IC OpAmp yang akan digunakan lalu gunakan
datasheet nya untuk melihat GainOL dari IC tersebut (Kami menggunakan
IC LM 741 dengan GainOL= 200.000 V/V)

𝑽𝒐𝒖𝒕 𝑹𝒇 𝟏
=( + 𝟏)
𝑽𝒊𝒏 𝑹𝟐 𝑹𝒇
(
𝑹𝟐 + 𝟏)
( )
𝑮𝒂𝒊𝒏𝑶𝑳 + 𝟏

b. Selanjutnya Untuk membuktikan Vout = 2Vin, menggunakan rumus:

𝑽𝒐𝒖𝒕 𝑹𝒇 𝟏
=( + 𝟏)
𝑽𝒊𝒏 𝑹𝟐 𝑹𝒇
(
𝑹𝟐 + 𝟏)
( )
𝑮𝒂𝒊𝒏𝑶𝑳 + 𝟏

c. Masukkan nilai GainOL dan Vout untuk mencari nilai Rf dan R2

𝑹𝒇 𝟏
𝟐=( + 𝟏)
𝑹𝟐 𝑹𝒇
(
𝑹𝟐 + 𝟏)
( )
𝟐𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎 + 𝟏

𝟏𝟎𝟎𝟎𝟏 𝑹𝒇
=( )
𝟗𝟗𝟗𝟗 𝑹𝟐
Atau Rf =R2

d. Kemudian Masukkan nilai yang sudah didapatkan ke dalam rangkaian


selanjutnya pasang DC voltmeter pada V-in dan V-out
e. Untuk menggunakan tegangan referensi yang harus lebih besar dari V-out
yang akan dihasilkan, terbukti pada proteus bahwa V-out=2Vin.
f.

2. Membuktikan Non-Inverting OpAmp sebagai penguat sinyal


a) Masih menggunakan rangkaian yang sama akan tetapi Vin rangkaian
diganti dengan pulsa generator [amplitudo = 1000mV dan Frekuensi =
1KHz]
b) Kemudian masukkan channel A dari osiloscope ke V-in dan channel B ke
V-out agar dapat membandingkan pulsa yang dihasilkan

c) Terlihat bahwa pulsa yang dihasilkan 2 kali lipat dari V-in juga dan
membuktikan bahwa perhitungan rumus teori sudah benar.

D. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang sudah dilakukan bahwa benar rumus teori untuk menentukan
nilai RF dan R2 agar dapat menghasilkan Vout yang diinginkan, itu juga berlaku pada
sinyal sehingga rangkaian non-inverting OpAmp bisa digunakan sebagai penguat sinyal.

Keunggulan utama dari konfigurasi ini adalah tidak adanya perubahan fase pada sinyal
output dibandingkan dengan sinyal input, sehingga output tetap positif terhadap input.
Rangkaian ini juga memiliki impedansi input yang tinggi, meminimalkan arus input ke
sumber sinyal,

Anda mungkin juga menyukai