Intergrasi Ekonomi Regional Kel 7 (Bisnis Internasional) Putri
Intergrasi Ekonomi Regional Kel 7 (Bisnis Internasional) Putri
DISUSUN OLEH:
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala Rahmat dan
Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul “Integrasi Ekonomi Regional” untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Bisnis
Internasional. Semoga dengan tersusunnya makalah ini diharapkan bisa menjadi
pedoman bagi yang membaca
Dalam penyusunan makalah ini penulis telah berusaha dengan segenap
kemampuan, sebagai pemula tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh
karena itu, kritik dan saran-saran anda kami butuhkan agar makalah ini menjadi lebih
baik dan digunakan sebagaimana fungsinya.
Melalui kesempatan yang sangat berharga ini kami menyampaikan ucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
penyelesaian makalah ini, terutama kepada yang terhormat ibu Putri Ridhotul Uliyah,
S.E., M.SM. selaku dosen pengampu mata kuliah Bisnis Internasional. Serta semua
pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu dalam kesempatan ini, yang telah
memberikan bantuan moral dan materiil dalam proses penyelesaian makalah ini.
Semoga Tuhan, memberikan balasan atas kebaikan yang telah diberikan kepada penulis.
Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya
Penulis
12 November 2023
i
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1. Latar Belakang........................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...................................................................................2
1.3. Tujuan Penulisan.....................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
2.1. Integrasi Ekonomi Regional....................................................................3
2.2. Tingkat Integrasi Ekonomi......................................................................5
2.3. Alasan Untuk Integrasi Regional............................................................6
2.4. Alasan Penolakan Terhadap Integrasi Ekonomi Regional......................7
2.5. Integrasi Regional di Asia.......................................................................7
2.6. Studi Kasus G20....................................................................................10
BAB III PENUTUP..............................................................................................11
3.1. Kesimpulan............................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Oleh sebab itu, keikutsertaan suatu negara ke dalam bentuk Integrasi Regional
ini sangatlah pneting karena akan sangat mempengaruhi perekonomian suatu negara
khusunya negara-negara angggota yang tergabung dalam Integrasi Regional tersebut.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2. Kesamaan nilai (values similarity)
Di antara negara-negara yang berinteraksi harus terdapat persamaan
nilai atau kesamaan perspektif dalam melihat masalah ekonomi. Kerja sama
Growth Triangle ASEAN terbentuk karena adanya kepentingan yang sama
yaitu bertujuan untuk meningkatkan perekonomian dengan membuka peluang
investasi. Sehingga, dengan adanya wadah untuk berinvestasi dapat membuka
peluang dalam membangkitkan perekonomian setiap wilayah.
3. Keuntungan bersama (mutual benefits)
Keuntungan yang diharapkan oleh suatu negara dengan memasuki
integrasi ekonomi harus mencerminkan harapan semua rakyatnya.
Keuntungan yang diperoleh dari kerja sama Growth Triangle ASEAN lewat
terbukanya peluang investasi selama tahun 2010-2015 adalah memberi
kesejahteraan kepada masyarakat. Dengan terbukanya pembangunan Iskandar
Malaysia, maka salah satu keuntungan yang di dapat adalah terbukanya
lapangan kerja bagi warga Malaysia-Indonesia. Serta keuntungan dalam
perolehan tenaga kerja terbaik bagi negara Singapura.
4. Biaya relatif rendah (relatively low cost)
Pembentukan integrasi ekonomi harus didasarkan pada perhitungan
keuntungan sehingga ada jaminan bahwa keuntungan yang akan diperoleh
lebih banyak daripada yang dikeluarkan. Kerja sama Growth Triangle ASEAN
terbentuk karena kedekatan antara ketiga wilayah negara, didukung dengan
kedekatan ketiga wilayah ini maka jaringan logistik berkembang pesat dan
rantai produksi yang menghubungkan setiap perusahaan dapat berada dalam
satu lokasi dengan afiliasi atau fasilitas transportasi yang sangat mendukung.
Hubungan lintas batas ini yang menjadikan biaya pengeluaran dapat
diperkecil dan dapat memaksimalkan biaya produksi.
5. Kedekatan di masa lalu (proximity relationship in the past)
Kedekatan hubungan antar-negara anggota integrasi juga merupakan
produksi yang harus dipertimbangkan. Singapura-Malaysia-Indonesia pada
dasarnya memiliki sejarah dan budaya yang hampir sama. Pengaruh budaya
antara Singapura-Malaysia-Indonesia lebih banyak di dominasi oleh bahasa
Melayu Polinesia sehingga kesamaan bahasa ketiga negara ini tidak jauh
berbeda. Ditunjang dengan perpolitikan nasional yang berasal dari warisan
kolonial, menjadi sebuah pondasi penting bagi kinerja pemerintahan yang
berorientasi pada perluasan kerja sama.
4
6. Pengaruh-pengaruh eksternal (external influences)
Kebersamaan yang telah terjalin dalam sebuah integasi dapat menjadi
sebuah kekuatan jika terdapat ancaman eksternal yang sama. Terbentuknya
Growth Triangle ASEAN didorong dengan pengaruh internal dan eksternal.
Bagi kawasan Asia Tenggara, di masa globalisasi ekonomi telah membuat
negara-negara kawasan semakin rentan terhadap kekuatan eksternal dan
gejolak pasar internasional. Sehingga, dengan melihat hal tersebut, salah satu
anggota ASEAN yaitu Singapura menyadari bahwa butuh kerja sama yang
lebih dekat dalam menghadapi krisis kedepannya. Lewat terbentuknya
Growth Triangle ASEAN maka pengaruh-pengaruh eksternal dapat
dikesampingkan.
5
anggota, termasuk kebijakan eksternal umum perdagangan dan
memungkinkan faktor produksi bergerak bebas antar anggota.
b. Segi Politis
Dalam membangun perekonomian dari suatu pengintegrasian regional,
sangat membutuhkan sebuah fondasi yang dapat mengatur dan penengah, yakni
politik. Hal ini dilakukan dengan dua cara berikut:
Menghubungkan ekonomi tetangga dan membuat mereka saling
mutualisme dalam menciptakan inisiatif kerja sama politik sehingga
mengurangi potensi konflik kekerasan.
6
Mengelompokkan ekonomi negara anggota maka dapat meningkatkan
ketahanan politis negara-negara tersebut di dunia.
7
1. Association Of Southeast Asian Nation (ASEAN)
ASEAN didirikan pada tahun 1987 di Bangkok, Thailand, dengan
penandatanganan Deklarasi ASEAN (dikenal juga sebagai Deklarasi Bangkok)
oleh Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Sekarang
keanggotaannya diperluas mencangkup Brunei Darussalam, Kamboja, Laos,
Myanmar, dan Vietnam. Tujuan dasar dibentuknya ASEAN adalah untuk
mendorong perdagangan bebas antara negara anggota dan untuk meningkatkan
kerja sama dalam kebijakan industri mereka, dengan tujuan untuk mencapai
pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan kebudayaan. Tidak
hanya itu, tujuan lain ASEAN adalah untuk mempromosikan perdamaian dan
stabilitas regional.
Pada tahun 2003, Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN (ASEAN Free
Trade Area / AFTA) di antara enam anggota asli ASEAN (Brunei Darussalam,
Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand) mulai berlaku penuh.
AFTA telah memotong tarif pada manufakturing dan produk pertanian menjadi
sebesar kurang 5 persen. Namun ada beberapa pengecualian yang signifikan
untuk penurunan tarif ini. Malaysia misalnya, menolak untuk menurunkan tarif
impor mobil hingga 2005 dan kemudian sepakat menurunkan tarif sebesar hingga
dua puluh persen, bukan lima persen yang diserukan oleh AFTA. Malaysia ingin
melindungi produksi dalam negeri, Proton, dibuat oleh pembuat mobil lokal yang
tidak efisien, dari persaingan asing. Demikian pula Filipina telah menolak untuk
menurunkan tingkat tarif pada petrokimia, dan beras, produk pertanian terbesar
di wilayah ini, yang akan tetap dikenakan tarif yang lebih tinggi sampai dengan
2020.
Komunitas ASEAN adalah langkah terbesar menuju integrasi ekonomi
regional antara negara-negara anggota ASEAN. Para pemimpin ASEAN
membuat resolusi untuk membentuk suatu Komunitas ASEAN. Komunitas asean
terdiri dari tiga pilar, yaitu Komunitas Politik Keamanan ASEAN, Komunitas
Ekonomi ASEAN, dan Komunitas Budaya ASEAN. Penandatanganan deklarasi
Cebu tentang Percepatan Pembangunan Komunitas ASEAN menjelang 2015,
pada KTT ASEAN ke 12 pada Januatri 2007 menunjukkan komitmen pemimpin
ASEAN untuk mempercepat proses ini dan memastikan bahwa Komunitas
ASEAN mulai berlaku menjelang 2015.
Pada Desember tahun 2008 Piagam ASEAN mulai berlaku. Piagam ini
merupakan kesepakatan yang mengikat secara hukum di antara 10 anggota
8
ASEAN dan berfungsi sebagai dasar yang kuat dalam mencapai Komunitas
ASEAN dengan memberikan status hukum dan kerangka pengembangan bagi
ASEAN, termasuk sistem yang digunakan untuk akuntabilitas dan kepatuhan.
Berdasarkan Piagam ASEAN selanjutnya aakan beroperasi di bawah kerangka
hukum yang baru dan mendirikan sejumlah badan baru untuk meningkatkan
proses komunitas pembangunan.
9
populasi 1,6 miliar jiwa, SAARC adalah kelompok regional terbesar di dunia,
dalam hal jumlah masyarakatnya.
Selama bertahun-tahun, negara-negara SAARC telah berubah dari
beberapa hubungan bilateral, menuju terciptanya kesepakatan seluruh wilayah
yang menyakup banyak isu yang erat hubunganya dengan integrasi ekonomi
regional termasuk pajak berganda, standar produk, pabean dan abitrase sengketa
perdagangan
10
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Terbentuknya integrasi ekonomi tidak disangkal akan menciptakan sejumlah
manfaat dan kerugian antara lain :
Integrasi ekonomi internasional membatasi kewenangan suatu negara untuk
menggunakan kebijakan fiskal, keuangan dan moneter untuk mempengaruhi kinerja
ekonomi dalam negeri. Hilangnya kedaulatan Negara merupakan biaya atau
pengorbanan terbesar yang ”diberikan” oleh masing-masing negara yang berintegrasi
dalam satu kawasan. Diperlukan kesadaran politik yang tinggi dari suatu negara
dalam menentukan apakah bersedia untuk “melepas” sebagian kedaulatan negaranya
kepada badan supranasional di kawasan.
Kerugian lain adalah adanya kemungkinan hilangnya pekerjaan dan potensi
menjadi pasar bagi Negara yang tidak mampu bersaing. Tenaga kerja dan produksi
dari Negara lain dalam suatu kawasan akan masuk dengan hambatan yang lebih
ringan. Hal ini berpotensi menimbulkan pengangguran di dalam negeri dan
ketergantungan akan produk impor yang lebih murah dan efisien.
Manfaat yang berkaitan integrasi ekonomi secara signifikan adalah
menjanjikan manfaat ekonomi baik dari sudut pandang pelaku ekonomi maupun dari
manfaaat bagi perekonomian kawasan. Hal mendasar dalam proses integrasi ekonomi
adalah meningkatnya kompetisi aktual dan potensial diantara pelaku pasar, baik
pelaku pasar yang berasal dari suatu negara, dalam sekelompok negara, maupun
pelaku pasar diluar kedua kelompok tersebut. Kompetisi diantara pelaku pasar
tersebut diharapkan akan mendorong harga barang dan jasa yang sama lebih rendah,
meningkatkan variasi kualitas dan pilihan yang lebih luas bagi kawasan yang
terintegrasi. Selain itu, desain produk, metode pelayanan, sistem produksi dan
distribusi serta aspek lain menjadi tantangan bagi pelaku pasar saat ini dan dimasa
depan. Hal ini akan mendorong perubahan arah dan intensitas dalam inovasi dan
kebiasaan kerja dalam suatu perusahaan. Selain kompetisi yang meningkat, integrasi
ekonomi juga meberikan manfaat lain yaitu tercapainya ekonomi melalui pasar yang
lebih luas yang akan mendorong peningkatan efisiensi perusahaan melalui
berkurangnya biaya produksi.
Sementara dilihat dari sudut pandang kawasan, integrasi ekonomi akan
menstimulasi aliran dan perdagangan intraregional yang lebih tinggi serta munculnya
perusahaan-perusahaan yang mampu berkonpetisi secara global. Selain itu
11
mendorong pertumbuhan ekonomi yang berujung pada peningkatan kesejahteraan
diseluruh kawasan.
DAFTAR PUSTAKA
Hill, Charles W.L, dkk. Bisnis Internasional Perspektif Asia, Jakarta, Salemba Empat
Cateora & Graham. 2007. Pemasaran Internasional: Wilayah Pasar dan Kelompok
Pasar Multinasional. Jakarta: Penerbit Salemba 4.
Mark Weisbrot. Focus on the Global South, Focus on the Global South/
PROTEKSIONISME BERKEDOK PERDAGANGAN BEBAS DI WTO
(http://focusweb.org/node/425 diakses pada: 22 Oktober 2014).
Wild, Chow, Krisna. 2014. Bisnis Internasional: Perspektif ASIA. Jakarta: Salemba
Empat
12