Anda di halaman 1dari 4

PENDIDIKAN PROFESI GURU PRAJABATAN

DEPARTEMEN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


FAKULTAS ILMU SOSIAL HUKUM DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Jl. Colombo Yogyakarta No.1, Karang Malang, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman,
Daerah Istimewa Yogyakarta 55281 Telp : 0274-586168. Email : humas@uny.ac.id.

FILOSOFI PENDIDIKAN NASIONAL


Nama : Maria Getriana Ensi
Nim : 23102460697
Kelas : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial A
Program : Pendidikan Profesi Guru Prajabatan

JURNAL REFLEKSI !
AKSI NYATA
REFLEKSI KONTRIBUSI NYATA PENERAPAN PEMIKIRAN KI HADJAR
DEWANTARA DI KELAS DAN SEKOLAH SEBAGAI PUSAT PENGEMBANGAN
KARAKTER
PENDIDIKAN PROFESI GURU PRAJABATAN
DEPARTEMEN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL HUKUM DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Jl. Colombo Yogyakarta No.1, Karang Malang, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman,
Daerah Istimewa Yogyakarta 55281 Telp : 0274-586168. Email : humas@uny.ac.id.

Penerapan pemikiran Ki Hadjar Dewantara di kelas dan sekolah sebagai pusat pengembangan
karakter :

Ki Hadjar Dewantara, atau lebih dikenal sebagai Bapak Pendidikan Indonesia, memiliki
pemikiran dan konsep pendidikan yang sangat berpengaruh. Penerapan pemikiran Ki Hadjar
Dewantara di kelas dan sekolah dapat menjadi landasan untuk membangun karakter siswa.
Berikut beberapa cara penerapan pemikiran Ki Hadjar Dewantara dalam konteks Kurikulum
Merdeka:

1. Pendidikan Karakter sebagai Fokus Utama:


 Pemikiran Ki Hadjar Dewantara menekankan pentingnya pendidikan karakter.
Implementasikan nilai-nilai moral, etika, dan sikap positif dalam kurikulum.
 Bentuk lingkungan belajar yang mendukung pengembangan karakter, seperti
pembentukan kelompok kecil, kegiatan ekstrakurikuler, dan proyek sosial.
2. Keterlibatan Siswa dalam Proses Pembelajaran:
 Terapkan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa, di mana mereka terlibat
PENDIDIKAN PROFESI GURU PRAJABATAN
DEPARTEMEN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL HUKUM DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Jl. Colombo Yogyakarta No.1, Karang Malang, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman,
Daerah Istimewa Yogyakarta 55281 Telp : 0274-586168. Email : humas@uny.ac.id.

aktif dalam proses pembelajaran.


 Dukung partisipasi siswa dalam pengambilan keputusan terkait pembelajaran dan
kegiatan sekolah.
3. Pengembangan Potensi Individual:
 Implementasikan konsep "ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri
handayani" yang diterapkan oleh Ki Hadjar Dewantara untuk membantu siswa
mengembangkan potensi mereka secara maksimal.
 Sediakan berbagai kesempatan bagi siswa untuk mengeksplorasi minat, bakat, dan
kemampuan mereka.
4. Pendidikan Holistik:
 Perhatikan aspek-aspek fisik, emosional, sosial, dan spiritual dalam proses
pembelajaran.
 Sertakan kegiatan-kegiatan yang mendukung perkembangan holistik siswa, termasuk
olahraga, seni, dan kegiatan kesehatan mental.
5. Pendidikan Inklusif:
 Pastikan bahwa pendidikan dapat diakses oleh semua siswa, tanpa memandang latar
belakang, kemampuan, atau perbedaan lainnya.
 Fasilitasi suasana kelas yang ramah dan mendukung untuk semua siswa.
6. Pemberdayaan Guru:
 Berikan pelatihan kepada guru agar mereka dapat memahami dan
mengimplementasikan pemikiran Ki Hadjar Dewantara dalam praktik sehari-hari.
 Dukung guru untuk menjadi fasilitator pembelajaran yang mampu membimbing dan
menginspirasi siswa.
7. Kurikulum Merdeka:
 Sesuaikan kurikulum dengan kebutuhan dan perkembangan siswa. Kurikulum Merdeka
memberikan fleksibilitas untuk menyesuaikan pembelajaran dengan konteks lokal dan
karakteristik siswa.
8. Pentingnya Pendidikan Karakter dalam Evaluasi:
 Pertimbangkan penilaian karakter dalam proses evaluasi siswa, bukan hanya fokus
pada prestasi akademis.
 Berikan penghargaan dan pengakuan untuk prestasi karakter positif siswa.

Penerapan pemikiran Ki Hadjar Dewantara dalam konteks Kurikulum Merdeka harus menjadi
upaya yang berkelanjutan dan melibatkan semua pihak terkait, termasuk guru, siswa, orang
tua, dan masyarakat sekolah. Dengan demikian, dapat diciptakan lingkungan pembelajaran
yang holistik, inklusif, dan mampu mengembangkan karakter siswa sesuai dengan visi
pendidikan Ki Hadjar Dewantara.
PENDIDIKAN PROFESI GURU PRAJABATAN
DEPARTEMEN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL HUKUM DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Jl. Colombo Yogyakarta No.1, Karang Malang, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman,
Daerah Istimewa Yogyakarta 55281 Telp : 0274-586168. Email : humas@uny.ac.id.

1. Perasaan selama melakukan perubahan 2. Ide atau gagasan yang timbul


di kelas : sepanjang proses perubahan :

Melibatkan diri dalam perubahan kelas Dalam proses perubahan penerapan


dengan penerapan Kurikulum Merdeka Kurikulum Merdeka di kelas, muncul
berdasarkan pemikiran Ki Hadjar berbagai ide dan pemikiran yang
Dewantara menghadirkan perpaduan antara
menginspirasi perbaikan dan inovasi.
perasaan senang dan tantangan.
Kebahagiaan muncul dari kesadaran akan Pertama, adanya peluang untuk
kontribusi positif terhadap pengembangan mengeksplorasi lebih jauh pendekatan
karakter siswa, sesuai dengan nilai-nilai pembelajaran berbasis proyek, dimana siswa
yang ditanamkan Ki Hadjar Dewantara. dapat terlibat aktif dalam eksplorasi dan
Sehinga siswa belajar mandiri dan penerapan pengetahuan. Ide-ide untuk
kolaborasi mengintegrasikan teknologi secara lebih luas
juga bermunculan, memungkinkan
penggunaan sumber daya digital untuk
mendukung pembelajaran interaktif.

3. Pembelajaran dan pengalaman dalam 4. Anda juga dapat memasukkan


bentuk catatan praktik baik : ‘testimoni’ dari rekan guru dan peserta
didik yang terlibat dalam proses
Penerapan Kurikulum Merdeka menunjukkan perubahan yang Anda lakukan :
bahwa pembelajaran lebih berpusat pada
siswa, mendorong kreativitas, dan partisipasi Rekan-rekan guru menyambut positif
aktif. Melibatkan siswa dalam pengambilan perubahan Kurikulum Mandiri.
keputusan meningkatkan motivasi, sementara “Pembelajaran menjadi lebih hidup dan
adaptasi terhadap kebutuhan individual kolaboratif,” ujar salah satu rekannya.
memperkuat pembelajaran inklusif yang Sedangkan testimoni dari siswa menonjolkan
mandiri dan kolaborasi. rasa kebebasan dan kegembiraan belajar.
“Kami merasa lebih dihargai dan berperan
dalam pembelajaran kami,” kata salah satu
siswa. Kesaksian ini mencerminkan
transformasi positif dalam dinamika kelas dan
motivasi belajar siswa.

Anda mungkin juga menyukai