Makalah LIMFOMA PDF
Makalah LIMFOMA PDF
Informasi Dokumen
ffggg
Unduh
Data diunggah
Nov 09, 2019
Judul Asli
makalah LIMFOMA
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
“ ”
LIMFOMA
Format Tersedia
DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Facebook
Twitter
Disusun oleh:
Nama :
Email
Kelas :
Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul
“LIMFOMA ”. Dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan dan saran dari
pihak-pihak lain, untuk itu secara umum saya mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah memberikan masukan dalam pengoreksian dan tuntunan pembuatan
makalah ini.
Saya menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna, karena itu saya sangat
membutuhkan kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan makalah ini ke
depan agar menjadi bekal pengetahuan khususnya tentang pemberian asuhan keperawatan
pada pasien/klien penderita Limfoma
DAFTAR ISI
Halaman
A. Kesimpulan ............................................................................... 19
B. Saran ........................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring perkembangan era yang semakin maju dimana perkembangan tersebut
mencakup seluruh aspek manusia, secara otomatis terjadi pergeseran pola
keoendudukan terutama pola penyakit di masyarakat. Semula penyakit terbanyak
yang ditemukan adalah penyakit infeksi baik infeksi saluran nafas maupun gastro
intestinal kepada penyakit-penyakit degeneratif seperti penyakit jantung dan
pembuluh darah, penyakit kanker dan lain sebagainya.
Penyakit lymfoma non hodgkin adalah salah satu penyakit yang tergolong dalam
kasus interne/kasus penyakit dalam pada penyakit ini terjadi proliferasi abnormal
sistem lymfoid dan struktur yang membentuknya terutama menyerang kelenjar getah
bening. LNH belum diketahui secara pasti penyebabnya oleh karena itu penelitian
terus dilakukan untuk mengembangkan kasus ini.
Berbagai permasalahan dapat timbul karena kasus ini yang mana permsalahan
tersebut dapat menyangkut seluruh aspek kehidupan dari manusia baik secara fisik,
psikis, sosial maupun spiritual, secara fisik dapat menimbulkan tergangguanya pola
nafas karena ada penekanan atau kesulitan dalam menelan makana sehingga
mengakibatkan kurangbnya asupan nutrisi. Secara psikis penyakit ini dapat
menimbulkan gangguan konsep diri terutama mengenai body image, ataupun bahkan
bisa mengakibatkan perilaku menarik diri, secara sosial bi sa mengakibatkan
kerusakan interaksi sosial karena perilaku menarik diri atau kurang percaya diri dan
secara spiritual bisa menyalahkan Tuhan atas penyakit yang diberikan atau mungkin
sebaliknya justru lebih tekun beribadah karena ingin cepat sembuh.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam
makalah ini adalah :
1. Bagaimana klasifikasi dari penyakit Limfoma ?
2. Bagaimana kasus epidemiologi dari Limfoma ?
3. Apa etiologi dari penyakit Limfoma ?
4. Bagaimana stadium dari penyakit Limfoma ?
5. Bagaimana tanda dan gejala dari penyakitLimfoma?
6. Bagaimana perjalanan patofisiologi dari Limfoma?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Medik Dari Limfoma
A.I. Pengertian dan Klasifikasi Limfoma
Limfoma (kanker kelenjar getah bening) merupakan bentuk keganasan dari
sistem limfatik yaitu sel-sel limforetikular seperti sel B, sel T dan histiosit
sehingga muncul istilah limfoma malignum (maligna = ganas). Dalam kondisi
normal, sel limfosit merupakan salah satu sistem pertahanan tubuh. Sementara
sel limfosit yang tidak normal (limfoma) bisa berkumpul di kelenjar getah
bening dan menyebabkan pembengkakan. Sel limfosit ternyata tak cuma beredar
di dalam pembuluh limfe, sel ini juga beredar ke seluruh tubuh di dalam
pembuluh darah karena itulah limfoma bisa juga timbul di luar kelenjar getah
bening. Dalam hal ini, yang tersering adalah di limpa dan sumsum tulang. Selain
itu, bisa juga timbul di organ lain seperti perut, hati, dan otak.
Pengertian tentang limfoma maligna antara lain menurut Danielle, (1999)
bahwa limfoma adalah malignansi yang timbul dari sistem limfatik. Pengertian
lain tentang limfoma maligna menurut Susan Martin Tucker, (1998) adalah
suatu kelompok neoplasma yang berasal dari jaringan limfoid. Sedangkan
menurut Suzanne C. Smeltzer, ( 2001), mengemukakan bahwa limfoma maligna
adalah keganasan sel yang berasal dari sel limfoid. Pengertian lain tentang
limfoma maligna menurut Doenges, (1999) adalah kanker kelenjar limfoid.
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa limfoma maligna
adalah suatu jaringan tumor padat yang berasal dari sel limfoid dan bersifat
ganas.
Berdasarkan gambaran histopatologisnya, limfoma dibedakan menjadi dua
jenis, yaitu :
a. Limfoma Hodgkin (LH)
Limfoma jenis ini memiliki dua tipe. yaitu tipe klasik dan tipe nodular
predominan limfosit, di mana limfoma hodgkin tipe klasik memiliki empat
subtipe menurut Rye, antara lain : Nodular Sclerosis, Lymphocyte
Predominance, Lymphocyte Depletion, Mixed Cellularity
b. Limfoma Non-Hodgkin (LNH)
Formulasi Kerja (Working Formulation) membagi limfoma non-hodgkin
menjadi tiga kelompok utama, antara lain :
Berbeda dengan LH, LNH lima kali lipat lebih sering terjadi dan
menempati urutan ke-7 dari seluruh kasus penyakit kanker di seluruh dunia.
Secara keseluruhan, LNH sedikit lebih banyak terjadi pada pria daripada wanita.
Rata-rata untuk semua tipe LNH terjadi pada usia di atas 50 tahun.
Di Indonesia sendiri, LNH bersama-sama dengan LH dan leukemia
menduduki urutan ke-6 tersering. Sampai saat ini belum diketahui sepenuhnya
mengapa angka kejadian penyakit ini terus meningkat. Adanya hubungan yang
erat antara penyakit AIDS dan penyakit ini memperkuat dugaan adanya
hubungan antara kejadian limfoma dengan kejadian infeksi sebelumnya.
A.III. Etiologi Limfoma
Penyebab dari penyakit limfoma maligna masih belum diketahui dengan
pasti. Ada 4 kemungkinan penyebabnya, yaitu : faktor keturunan, kelainan
sistem kekebalan, infeksi virus (HIV) atau bakteria (Helicobacter Pilori), virus
human T-cell leukemia/lymphoma (HTLV), Epstein-Barr virus (EBV), dan
toksin lingkungan (herbisida, pengawet dan pewarna kimia).
Dari keempat faktor diatas, terdapat faktor predisposisi yang memicu
munculnya limfoma pada seseorang, yaitu sebagai berikut :
1. Usia. Penyakit limfoma maligna banyak ditemukan pada usia dewasa muda
yaitu antara 18 – 35 tahun dan pada orang diatas 50 tahun
2. Jenis kelamin. Penyakit limfoma maligna lebih banyak diderita oleh pria
dibandingkan wanita
3. Gaya hidup yang tidak sehat. Risiko Limfoma Maligna meningkat pada
orang yang mengkonsumsi makanan tinggi lemak hewani, merokok, dan
yang terkena paparan UV
4. Pekerjaan. Beberapa pekerjaan yang sering dihubugkan dengan resiko tinggi
terkena limfoma maligna adalah peternak serta pekerja hutan dan pertanian.
Hal ini disebabkan adanya paparan herbisida dan pelarut organik.
A.IV. Stadium Limfoma
Penyebaran Limfoma dapat dikelompokkan dalam 4 stadium. Stadium I dan II
sering dikelompokkan bersama sebagai stadium awal penyakit, sementara
stadium III dan IV dikelompokkan bersama sebagai stadium lanjut.
1. Stadium I : Penyebaran Limfoma hanya terdapat pada satu kelompok
yaitu kelenjar getah bening
2. Stadium II : Penyebaran Limfoma menyerang dua atau lebih kelompok
Iklan
PC GAMING RYZEN 3
3200G VGA RADEON...
Rp 3,9 JT Processor: Ryzen 3 3200G
Motherboard: A320M AM4 APU: Radeon
Graphics RX VEGA 8...
Shopee
Buka
dapat menekan proliferasi sel (antionkogen). Normalnya, kedua gen ini bekerja secara
sinergis sehingga proses terjadinya keganasan dapat dicegah. Namun, jika terjadi
aktivasi proto-onkogen menjadi onkogen serta terjadi inaktivasi gen supresor tumor,
maka suatu sel akan terus melakukan proliferasi tanpa henti.
Gen lain yang berperan dalam terjadinya kanker yaitu gen yang mengatur
apoptosis dan gen yang mengatur perbaikan DNA jika terjadi kerusakan. Gen yang
mengatur apoptosis membuat suatu sel mengalami kematian yang terprogram, sehingga
sel tidak dapat melakukan fungsinya lagi termasuk fungsi regenerasi. Jika gen ini
mengalami inaktivasi, maka sel-sel yang sudah tua dan seharusnya sudah mati menjadi
tetap hidup dan tetap bisa melaksanakan fungsi regenerasinya, sehingga proliferasi sel
menjadi berlebihan. Selain itu, gagalnya gen yang mengatur perbaikan DNA dalam
memperbaiki kerusakan DNA akan menginduksi terjadinya mutasi sel normal menjadi
sel kanker.