Laporan Praktikum Hukum Kirchhoff
Laporan Praktikum Hukum Kirchhoff
RANGKAIAN LISTRIK
DISUSUN OLEH:
ATTAYA NASWA SHABILLA (562020122005)
(KELOMPOK 4)
ROMBEL A
Jika berbicara tentang rangkaian listrik, hukum Ohm saja tidak cukup untuk
menganalisis dan memecahkan masalah-masalah pada rangkaian. Apabila hukum
Ohm digandeng dengan kedua hukum Kirchhoff maka masalah-masalah rangkain
listrik dapat dipecahkan. Hukum Kirchhoff pertama kali diperkenalkan pada tahun
1847 oleh fisikawan Jerman, Gustav Robert Kirchhoff (1824 - 1887). Hukum-
hukum tersebut dikenal dengan hukum tegangan Kirchhoff (KVL) dan hukum arus
Kirchhoff (KCL).
Hukum pertama Kirchhoff mengacu pada kelestarian muatan, hal ini
mensyaratkan bahwa penjumlahan aljabar dari muatan dalam suatu sistem tidak
berubah, artinya penjumlahan aljabar dari arus yang memasuki dan keluar dari
suatu simpul adalah nol. Pernyataan ini disebut sebagai hukum arus Kirchhoff
(KCL). Secara matematis dapat ditulis:
𝑁
∑ 𝑖𝑛 = 0
𝑛=1
N adalah jumlah cabang yang terhubung dengan simpul dan 𝑖𝑛 adalah arus ke-
n yang memasuki atau meninggalkan simpul. Dari pernyataan ini dapat juga
disimpulkan bahwa KCL menyatakan “arus masuk adalah sama besarnya dengan
arus keluar”, secara matematis:
Σ𝑖𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 = Σ𝑖𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟
Hukum kedua Kirchhoff berdasarkan pada prinsip kelestarian energi, hukum
ini menyatakan bahwa penjumlahan aljabar dari tegangan pada sebuah loop adalah
nol. Secara matematis dapat ditulis:
𝑀
∑ 𝑣𝑚 = 0
𝑚=1
M adalah jumlah tegangan pada suatu loop dan 𝑣𝑚 adalah tegangan ke-m dari
loop tersebut. Loop bisa dibuat searah jarum jam atau berlawanan arah jarum jam,
yang paling penting adalah penentuan tanda positif atau negatif tegangan-tegangan
yang ada di dalamnya. Jika yang pertama dilalui loop adalah sumbu negatif maka
tanda pada tegangan adalah negatif begitu juga sebaliknya.
BAB III
METODE PERCOBAAN
Nilai terukur
4. Atur catu daya pada 9V, sakelar pada posisi “on”, hubungkan multimeter
paralel dengan tiap resistor dan catu daya. Ukur tegangan yang melalui tiap
resistor dan catu daya. Catat hasilnya pada tabel 2.
5. Gunakan metode langsung atau tak langsung untuk mengukur arus
rangkaian. Catat hasilnya pada tabel 2.
➢ Metode lansung: hubungkan multimeter secara seri dengan komponen-
komponen rangkaian. Tekan sakelar pada posisi “on” kemudian ukur arus
rangkaian secara langsung.
➢ Metode tak langsung: gunakan hukum Ohm untuk menghitung arus dari
tegangan dan resistansi yang diukur.
6. Gunakan hasil pengukuran untuk membuat grafik karakteristik I – V untuk
resistor 220 Ω.
7. Substitusi nilai tegangan terukur dari tabel 2 ke persamaan Hukum
Tegangan Kirchhoff untuk menguji Σ𝑉 = 0 dan Σ𝑉 = Σ𝐸.
Nilai terukur
3. Atur catu daya pada 10 V. sakelar pada posisi “on”. Ukur arus tiap cabang
dan arus total pada rangkaian dengan menggunakan metode langsung
maupun tak langsung. Catat hasilnya pada tabel 3.
4. Substitusi nilai arus terukur dari tabel 3 ke persamaan Arus Kirchhoff untuk
menguji Σ𝑖 = 0 dan Σ𝐼𝑖𝑛 = Σ𝐼𝑜𝑢𝑡 .
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
• Mencari 𝐼
𝑅𝑇 = 𝑅1 + 𝑅2 + 𝑅3 = 988 + 663 + 103 = 1754 Ω
𝑉 6
𝐼 = 𝑅𝑆 = 1754 = 0,0034 A
𝑇
• Mencari 𝑉 pada setiap resistor dan 𝑉𝑇
𝑉𝑅1 = 𝐼 ⋅ 𝑅1 = 0,0034 ⋅ 988 = 3,36 V
𝑉𝑅2 = 𝐼 ⋅ 𝑅2 = 0,0034 ⋅ 663 = 2,25 V
𝑉𝑅3 = 𝐼 ⋅ 𝑅3 = 0,0034 ⋅ 103 = 0,35 V
𝑉𝑇 = 𝐼 ⋅ 𝑅𝑇 = 0,0034 ⋅ 1754 = 5,96 V
• Persamaan Hukum Tegangan Kirchhoff
Σ𝑉 = 0
−6 + 𝑉𝑅1 + 𝑉𝑅2 + 𝑉𝑅3 = 0
−6 + 3,29 + 2,25 + 0,32 = 0
−0,14 = 0
Σ𝑉 = Σ𝐸
3,29 + 2,25 + 0,32 = 6
5,86 = 6
Hasil arus terukur dengan arus terhitung sangat berbeda jauh. Arus terukur
memiliki nilai sangat besar. Dari resistor yang diukur, rata-rata menunjukkan
bahwa nilai resistansi sebenarnya lebih kecil dari pada nilai yang tertulis dalam
gelangnya. Kita ketahui dari Hukum Ohm bahwa jika resistansi kecil maka arus
yang mengalir akan bertambah besar.
• Mencari 𝐼
𝑉 6
𝐼1 = 𝑅𝑆 = 988 = 0,006 A
1
𝑉𝑆 6
𝐼2 = 𝑅 = 663 = 0,009 A
2
𝑉𝑆 6
𝐼3 = 𝑅 = 103 = 0,058 A
3
𝐼𝑇 = 0,006 + 0,009 + 0,058 = 0,073 A
• Persamaan Hukum Arus Kirchhoff
Σ𝐼 = 0
𝐼𝑇 − 𝐼1 − 𝐼2 − 𝐼3 = 0
492,1 − 160,3 − 160,9 − 170,9 = 0
0=0
Σ𝐼𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 = Σ𝐼𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟
𝐼𝑇 = 𝐼1 + 𝐼2
Dari percobaan ini dapat disimpulkan bahwa sangat penting untuk memahami
Hukum Kirchhoff. Pada percobaan rangkaian seri, didapatkan hasil yang cukup
baik untuk pengukuran tegangan karena hasil dari pengukuran tersebut mendekati
dari hasil perhitungan tegangannya. Namun, pada percobaan rangkaian paralel
kurang begitu baik dikarenakan hasil pengukuran berbeda dengan hasil perhitungan
arus. Perbedaan ini dikarenakan kemungkinan kerusakan dalam amperemeter pada
multimeter atau kesalahan cara pengukuran arus.
LAPORAN SEMENTARA HUKUM KIRCHHOFF
DAFTAR PUSTAKA