Sekarang coba bandingkan temuan kelompok anda dengan hasil telaah pustaka.

pemahaman baru apa yang anda dapatkan tentang peluang tantangan penerapan design
thinking di sekolah?

Thinking and Feeling:

- Guru mungkin berpikir tentang bagaimana desain thinking dapat meningkatkan kreativitas
dan efektivitas pembelajaran.
- Kekhawatiran mereka mungkin termasuk ketidakpastian dalam mengimplementasikan
metode baru dan perubahan yang terkait.
- Harapan mereka mungkin mencakup pengakuan atas usaha keras mereka dan perbaikan
hasil belajar siswa.

Hearing:
- Informasi yang mereka terima mungkin berasal dari rekan guru, seminar, atau pelatihan
yang mereka ikuti, dan ini dapat mempengaruhi sikap mereka terhadap design thinking.

Gains:
- Guru mungkin merasa terbantu jika ada dukungan dari pihak sekolah, waktu yang
memadai, dan sumber daya yang mencukupi.
- Manfaat bagi mereka mungkin melibatkan peningkatan keterlibatan siswa, pengembangan
keterampilan kritis, dan penerimaan positif dari pihak sekolah.

Pains:
- Kendala yang mungkin dihadapi guru termasuk kurangnya waktu, resistensi kolega, dan
kurangnya dukungan administratif.
- Kerugian bagi mereka mungkin melibatkan beban kerja tambahan dan potensi kegagalan
dalam mencapai hasil yang diinginkan.

Seeing:
- Pandangan guru terhadap peran dan kemampuan mereka dalam menerapkan inovasi
seperti design thinking dapat bervariasi, mungkin dari keyakinan diri hingga rasa tidak
percaya diri.
Dalam melakukan perbandingan antara temuan kelompok dan telaah pustaka, penting untuk
secara cermat menilai kesamaan, perbedaan, dan tren umum. Apakah ada pola tertentu
yang mendukung atau menantang temuan kelompok? Melalui pemahaman yang mendalam
terhadap literatur, dapat diidentifikasi apakah temuan kelompok sejalan dengan temuan
yang telah diungkapkan dalam penelitian atau teori lain. Informasi dari literatur dapat
memberikan wawasan tambahan tentang peluang konkret dalam menerapkan design
thinking di sekolah, sekaligus menggambarkan tantangan-tantangan yang mungkin timbul
berdasarkan pengalaman yang telah dijelaskan dalam konteks pendidikan. Dengan merinci
persamaan dan perbedaan ini, dapat dibangun pemahaman yang lebih holistik tentang
potensi serta kompleksitas penerapan konsep design thinking dalam lingkungan pendidikan.

Sampaikan hasil diskusi kelompok Anda pada rekan sekelas, dan simak hasil diskusi
kelompok-kelompok lain kesimpulan apa yang dapat anda tarik tentang peluang dan
tantangan penerapan design thinking di sekolah?
Dalam diskusi kelompok kami, kami menemukan sejumlah temuan menarik yang
mencerminkan pemahaman empatik guru terhadap penerapan design thinking di sekolah.
Thinking and Feeling:
Kami menyadari bahwa banyak guru merasa antusias dan percaya diri terkait potensi positif
desain thinking dalam meningkatkan proses pembelajaran. Namun, ada juga kekhawatiran
tentang resistensi kolega dan bagaimana mengatasi perubahan kurikulum yang mungkin
timbul.

Hearing:
Informasi yang diterima guru umumnya berasal dari workshop dan pelatihan. Beberapa guru
menyebutkan bahwa ada kebutuhan untuk pertukaran lebih lanjut dengan rekan sejawat
untuk mendengar pengalaman langsung.

Gains:
Sebagian besar guru melihat manfaat potensial dalam hal peningkatan keterlibatan siswa,
perkembangan keterampilan kritis, dan kemampuan siswa untuk memecahkan masalah.
Mereka juga menyoroti pentingnya dukungan administratif dan sumber daya yang memadai.

Pains:
Beberapa guru mengemukakan tantangan terkait waktu yang terbatas, ketersediaan sumber
daya, dan ketidakpastian seputar dukungan administratif. Ketidakpastian ini dapat
menciptakan keraguan dan kecemasan.
Seeing:
Pandangan tentang peran dan kemampuan variatif. Beberapa guru yakin bahwa mereka
memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan desain thinking, sementara yang lain merasa
perlu pembimbingan lebih lanjut.
Dalam merangkum diskusi kelompok kami dengan kelompok-kelompok lain, terdapat
kesamaan dalam tantangan umum seperti resistensi kolega dan ketidakpastian administratif.
Namun, kami juga menyadari variasi dalam perspektif guru tentang kemampuan dan peran
mereka dalam mengimplementasikan desain thinking. Kesimpulan yang dapat diambil
adalah perlunya pendekatan yang holistik, termasuk dukungan kolegial, pelatihan yang
tepat, dan dukungan administratif yang kuat, untuk mengatasi tantangan dan memanfaatkan
peluang penuh dari penerapan design thinking di sekolah.