1 Beita Negara 45 2008 Akta Rapi
1 Beita Negara 45 2008 Akta Rapi
PERKUMPULAN
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
PERTAMA : Memberikan Pengesahan Akta Pendirian : P e r k u m-
p u l a n R a d i o A n t a r P e n d u d u k Indo-
JZ 09 HOX 1 JZ 10 HMI
45 PERKUMPULAN
JZ 09 HOX 2 JZ 10 HMI
PERKUMPULAN 45
AKTA PENDIRIAN
PERKUMPULAN RADIO ANTAR PENDUDUK INDONESIA
Nomor: 1
Pada hari ini Kamis Tanggal 2 (Dua) Agustus Tahun 2007 (Dua Ribu
Tujuh) Pada Pukul 10.00 (Sepuluh kosong kosong) Wib (Waktu Indonesia
bagian barat).
Menghadap kepada saya, Eduard Avianta, Sarjana Hukum, Spesialis
Notariat, Notaris Di Kabupaten Serang Propinsi Banten, dengan dihadiri
oleh saksi-saksi yang saya, Notaris kenal, dan akan disebutkan pada
bagian akhir akta ini :
1. Tuan Haji Dharma Udaya Nasution, Lahir Di Medan Pada tanggal 20 (Dua
Puluh) September tahun 1953 (Seribu Sembilan Ratus Lima Puluh Tiga),
Karyawan Bertempat tinggal Di Jalan Cakrawijaya Jaya V Blk S/7 Rukun
tangga 005 Rukun Warga 012, Kelurahan Cipinang muara, Kecamatan
Jatinegara, Kotamadya Jakarta Timur, Pemegang Kartu Tanda Penduduk
Nomor 09.5404.200953.0035, Warga Negara Indonesia.
Menurut keterangannya bertindak didalam akta ini adalah sebagai
Ketua Umum Yang terpilih Dari Musyawarah Nasional yang kelima
Radio Antar Penduduk Indonesia yang diadakan pada tanggal 22
(Dua Puluh Dua) Mei Tahun 2005 (Dua Ribu Lima).
Demikian Berdasarkan Surat Keputusan Musyawarah Nasional
kelima Radio Antar Penduduk Indonesia No 11.09.MUNAS-
V.0505 tanggal 22 (Dua Puluh Dua) Mei Tahun 2005 (Dua Ribu Lima)
yang mana satu salinannya diperlihatkan kepada saya, Notaris dan
dilekatkan didalam Minuta Akta ini.
2. Tuan Sakti Siahaan, Lahir Di Gunung Sitoli Pada tanggal 22 (Dua Puluh
Dua) Januari Tahun 1950 (Seribu Sembilan Ratus Lima Puluh), Swasta,
Bertempat tinggal Di Karang Tengah Raya, Rukun Tangga 007, Rukun
Warga 004, Kelurahan Lebak Bulus, Kecamatan Cilandak, Kotamadya
Jakarta Selatan Pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor 09.5306.22.
0150.0027, Warga Negara Indonesia.
JZ 09 HOX 3 JZ 10 HMI
45 PERKUMPULAN
JZ 09 HOX 4 JZ 10 HMI
PERKUMPULAN 45
Pasal 1
JZ 09 HOX 5 JZ 10 HMI
45 PERKUMPULAN
S i f a t.
1. Perkumpulan Radio Antar Penduduk Indonesia Adalah organisasi
Radio Antar Penduduk Indonesia yang diakui dan disahkan oleh Pemerintah
Republik Indonesia Sebagai satu satunya wadah resmi bagi pemilik izin
Komunikasi Radio Antar Penduduk.
2. Perkumpulan Radio Antar Penduduk Indonesia Merupakan Organisasi
kemasyarakatan yang didasari atas kesamaan kegemaran untuk ber
komunikasi Radio Antar Penduduk dan tidak memihak kepada salah satu
organisasi partai politik.
Jangka Waktu
Pasal 3
A s a s.
Pasal 4.
JZ 09 HOX 6 JZ 10 HMI
PERKUMPULAN 45
Kekayaan
Pasal 5.
Keanggotaan.
Pasal 6.
Persyaratan Anggota.
Pasal 7
Pasal 8
Kartu Tanda Anggota disingkat K.T.A Diterbitkan dan ditandatangani
oleh Ketua Umum Berdasarkan usul Ketua Daerah.
JZ 09 HOX 7 JZ 10 HMI
45 PERKUMPULAN
Pasal 9
Pasal 10.
Perpanjangan Izin Dan Kartu Tanda Anggota
Gugurnya Keanggotaan
Pasal 11
1. Meninggal dunia.
2. Mengundurkan diri.
3. Mas berlakunya IKRAP (Izin Komunikasi Radio Antara Penduduk) telah
habis dan tidak diperpanjang lagi.
4. Diberhentikan.
Pemberhentian A n g g o t a
Pasal 12
JZ 09 HOX 8 JZ 10 HMI
PERKUMPULAN 45
JZ 09 HOX 9 JZ 10 HMI
45 PERKUMPULAN
JZ 09 HOX 10 JZ 10 HMI
PERKUMPULAN 45
JZ 09 HOX 11 JZ 10 HMI
45 PERKUMPULAN
garan yang dituduhkan atau diduga dilakukan oleh anggota dan atau
institusi.
4. Setiap pemberian kesempatan pembelaan diri oleh institusi harus
segera dilaporkan kepada jenjang organisasi setingkat diatasnya selambat
lambatnya 1 (Satu) bulan setelah rapat paripurna dengan melampirkan
resume rapat serta daftar hadir rapat pemberian sanksi organisasi.
5. Rapat Paripurna dan atau rapat khusus pembelaan diri terhadap
anggota dilakukan pada tingkat lokal dan atau tingkat wilayah.
a. Pengurus wilayah dan atau pengurus lokal setelah menerima pernyataan
keberatan diri anggota yang terkena sanksi organisasi, wajib mem-
berikan kesempatan pembelaan diri kepada anggota tersebut dengan
menyelenggarakan rapat paripurna dan atau rapat khusus.
b. Dalam rapat paripurna dan atau rapat khusus tersebut institusi organisasi
penerbit keputusan pemberi sanksi organisasi dapat diundang.
c. Dalam rapat paripurna dan atau rapat khusus tersebut 5.a pihak pemberi
sanksi dan pihak yang terkena sanksi diberi kesempatan yang seimbang
menjelaskan alasan pemberian sanksi organisasi dan sanggahan pihak
yang terkena sanksi.
d. Hasil rapat Paripurna dan atau rapat khusus :
1. Apabila hasil rapat paripurna dan atau rapat khusus tersebut ayat
5.c menyatakan pembelaan diri anggota tidak dapat diterima, maka
pengurus wilayah atau pengurus lokal dapat menerapkan sanksi
organisasi terhadap anggota yang bersangkutan.
2. Apabila hasil rapat paripurna dan atau rapat khusus tersebut ayat
5.c menyatakan anggota tersebut dapat diterima, maka pengurus
wilayah dan atau pengurus lokal wajib merehabilitasikan nama baik
dan hak anggota yang bersangkutan
3. Apabila hasil rapat paripurna dan atau rapat khusus tersebut ayat
5.f tidak dapat menyatakan pembelaan diri anggota tersebut dapat
diterima atau tidak dapat diterima, maka pengurus wilayah dan atau
pengurus lokal dapat meminta pertimbangan dan keputusan pengurus
daerah atas pembelaan diri anggota tersebut.
4. Pertimbangan dan keputusan pengurus Daerah atas sanksi organisasi
terhadap anggota yang bersangkutan sebagaimana dimaksud dalam
ayat 5.d.3) bersifat final dan mengikat.
JZ 09 HOX 12 JZ 10 HMI
PERKUMPULAN 45
JZ 09 HOX 13 JZ 10 HMI
45 PERKUMPULAN
JZ 09 HOX 14 JZ 10 HMI
PERKUMPULAN 45
Kepengurusan Organisasi.
Pasal 17
Atribut Organisasi.
Pasal 18
JZ 09 HOX 15 JZ 10 HMI
45 PERKUMPULAN
Rapat Kerja
Pasal 20
JZ 09 HOX 16 JZ 10 HMI
PERKUMPULAN 45
RapatParipurna
Pasal 24
JZ 09 HOX 17 JZ 10 HMI
45 PERKUMPULAN
Rapat Koordinasi.
Pasal 25
Kode Etik
Pasal 27
s
Anggota Perkumpulan Radio Antar Penduduk Indonesia berjiwa Patuh,
Jujur, Santun, Tenggang rasa, Tanggung Jawab.
JZ 09 HOX 18 JZ 10 HMI
PERKUMPULAN 45
Dengan penjelasan:
- Anggota Perkumpulan Radio Antar Penduduk Indonesia berjiwa patuh
bahwa anggota Perkumpulan Radio Antar Penduduk Indonesia harus
patuh pada perundang undangan yang berlaku.
- Anggota Perkumpulan Radio Antar Penduduk Indonesia berjiwa jujur
bahwa anggota Perkumpulan Radio Antar Penduduk Indonesia harus
berprilaku jujur.
- Anggota Perkumpulan Radio Antar Penduduk Indonesia berjiwa santun
bahwa anggota Perkumpulan Radio Antar Penduduk Indonesia harus
santun dalam berkomunikasi.
- Anggota Perkumpulan Radio Antar Penduduk Indonesia berjiwa tenggang
rasa bahwa anggota Perkumpulan Radio Antar Penduduk Indonesia
harus memiliki tenggang rasa terhadap sesama.
- Anggota Perkumpulan Radio Antar Penduduk Indonesia berjiwa tanggung
jawab bahwa anggota Perkumpulan Radio Antar Penduduk Indonesia
harus memiliki rasa tanggung jawab.
Pengurus.
Pasal 28
Pasal 29
1. Yang dapat diangkat sebagai anggota pengurus adalah orang per-
serorangan yang mampu melaksanakan perbuatan Hukum dan tidak
JZ 09 HOX 19 JZ 10 HMI
45 PERKUMPULAN
JZ 09 HOX 20 JZ 10 HMI
PERKUMPULAN 45
JZ 09 HOX 21 JZ 10 HMI
45 PERKUMPULAN
4. Sekretaris. ?
-
5. Wakil Sekretaris.
6. Bendahara.
Biro biro. <
• Biro organisasi dan kordinasi antar wiiayah
• Biro pendidikan dan kaderisasi.
• Biro program kerja, hubungan antar lembaga dan humas.
Susunan tersebut diatas dapat disesuaikan dengan kondisi anggota
Daerah Masing masing.
a. Ketua I
b. Wakil ketua 1
c. Wakil Ketua II
d. Sekretaris.
JZ 09 HOX 22 JZ 10 HMI
PERKUMPULAN 45
e. Wakil sekretaris.
f. Bendahara
g. Bagian : Organisasi dan koordinasi antar lokal.
h. Bagian : Pendidikan dan Kaderisasi. ~
i. Bagian Program kerja, Hubungan antar lembaga dan Humas.
Susunan pengurus tersebut diatas dapat disesuaikan dengan kondisi
anggota di wilayah masing masing.
Kriteria Pengurus.
Pasal 34
JZ 09 HOX 23 JZ 10 HMI
45 PERKUMPULAN
JZ 09 HOX 24 JZ 10 HMI
PERKUMPULAN 45
Pengurus atau anggota penggurus wajib dengan itikad baik dan penuh
tanggung jawab melaksanakan tugasnya dengan mengindahkan pera-
turan atau perundang undangan yang berlaku.
Pengurus berwenang untuk melakukan pembinaan kepada pengurus
pada tingkat bawahnya, kecuali pengurus lokal yang langsung mem-
bina para anggotanya.
Pengurus berhak untuk mewakili perkumpulan baik didalam maupun
diluar Pengadilan tentang segala hal mengikat perkumpulan dengan
fihak lain, dan fihak lain dengan perkumpulan, serta menjalankan
tindakan mengenai kepengurusan akan tetapi dengan pembatasan
untuk:
a. Meminjam atau meminjamkan uang untuk dan atas nama per
kumpulan (tidak termasuk mengambil uang dari bank)
b. Menjual, melepaskan atau menjaminkan harta benda milik per
kumpulan baik sebagian atau semuanya
c. Membuat usaha usaha yang berhubungan dengan perkumpulan.
d. Mengikat perkumpulan sebagai penanggung
Perbuatan pengurus tersebut dalam ayat 4 Huruf a,b.c.d. harus
mendapat persetujuan dari Rapat Anggota yang paling sedikit dihadiri oleh
3/4 (tiga perempat) dari semua anggota. Perbuatan Pengurus tersebut
dalam ayat 4 Huruf c tersebut diatas harus dipertanggung jawaban secara
berjenjang, dalam arti Pengurus Pusat bertanggung jawab sepenuhnya pada
tingkat Pusat, Pengurus Daerah bertanggung jawab sepenuhnya pada
tingkat Daerahnya, Pengurus Wilayah bertanggung jawab sepenuhnya
pada tingkat Wilayahnya, Pengurus lokal bertanggung jawab sepenuhnya
pada tingkat lokalnya.
Pengurus wajib memberikan penjelasan tentang segala hal yang
ditanyakan oleh Pengawas.
Pengurus wajib menyusun program kerja dan rancangan anggaran
tahunan perkumpulan untuk disahkan didalam Rapat Anggota Ketua
Umum bersama sama dengan salah seorang pengurus lainnya berwenang
untuk dan atas nama pengurus serta mewakili perkumpulan. Dalam hal hanya
ada seorang ketua maka segala tugas dan wewenang yang diberikan
JZ 09 HOX 25 JZ 10 HMI
45 PERKUMPULAN
Rapat Pengurus.
Pasal 37
JZ 09 HOX 26 JZ 10 HMI
PERKUMPULAN 45
mewakili pengurus.
5. Pangilan Rapat Pengurus harus disampaikan kepada setiap Anggota
Pengurus secara langsung dan atau melalui surat, Email, Short Message
Pasal 38
1. Rapat Pengurus dipimpin oleh Ketua perkumpulan pada semua
tingkatan.
2. Dalam hal Ketua perkumpulan tidak dapat hadir atau berhalangan,
maka rapat pengurus akan dipimpin oleh seorang anggota Pengurus yang
dipilih oleh Pengurus yang lain yang hadir.
3. Satu orang Pengurus hanya dapat diwakili oleh Pengurus yang lain
dalam rapat Pengurus berdasarkan surat kuasa.
4. Rapat Pengurus sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat
apabila:
a. Dihadiri paling sedikit 2/3 (Dua Pertiga) jumlah Pengurus.
b. Dalam hal korum sebagaimana dimaksud dalam ayat 4 (empat) huruf a
tidak tercapai, maka dapat diadakan pemanggilan rapat Pengurus yang
kedua.
c. Pemangilan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 4 (empat) huruf b,
harus dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum rapat diseleng-
garakan, dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal
rapat.
d. Rapat Pengurus yang kedua diselenggarakan paling cepat 30 (tiga puluh)
hari dan paling lama 60 (enam puluh) hari terhitung sejak rapat pengurus
yang pertama.
JZ 09 HOX 27 JZ 10 HMI
45 PERKUMPULAN
Pasal 39
1. Keputusan Rapat Pengurus harus diambil berdasarkan Musyawarah
untuk Mufakat.
2. Dalam hal keputusan berdasarkan Musyawarah untuk Mufakat tidak
tercapai, maka keputusan diambil berdasarkan suara setuju lebih dari
1/2 (satu perdua) jumlah suara yang sah.
3. Dalam hal suara setuju dan tidak setuju sama banyaknya, maka
usul ditolak
4. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suara
tertutup tanpa tanda tangan, sedangkan pemungutan suara mengenai hal
hal lain dilakukan secara terbuka kecuali ketua rapat menentukan lain
dan tidak ada keberatan dari yang hadir.
5. Suara abstain dan suara yang tidak sah tidak dihitung dalam menen
tukan jumlah suara yang dikeluarkan.
6. Setiap Rapat Pengurus dibuat berita acara rapat yang ditanda tangani
oleh Ketua Rapat dan 1 (satu) orang pengurus lainnya yang ditunjuk oleh
rapat sebagai sekretaris rapat.
7. Penandatanganan yang dimaksud dalam ayat 6 (enam) tidak diisya-
ratkan apabila berita acara tersebut dibuat dengan akta Notaris.
8. Pengurus dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa menga-
dakan rapat pengurus dengan ketentuan semua anggota pengurus telah
diberitahukan secara tertulis dan semua anggota pengurus memberikan
persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis serta menanda-
tangani persetujuan tersebut.
9. Keputusan yang diambil sebagaimana yang dimaksud dalam ayat
8 (delapan) mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang
diambil dengan sah dalam Rapat Pengurus.
JZ 09 HOX 28 JZ 10 HMI
PERKUMPULAN 45
Pasal 40
1. Pembentukan Pengurus dilakukan secara bertingkat, kecuali dalam
hal hal khusus dan mendesak dapat ditetapkan oleh Pengurus yang
setingkat diatasnya.
Pembinaan Pengurus
Pasal 41
JZ 09 HOX 29 JZ 10 HMI
45 PERKUMPULAN
4. Tata cara pengantian pengurus antar waktu diatur lebih lanjut dengan
peraturan organisasi.
JZ 09 HOX 30 JZ 10 HMI
PERKUMPULAN 45
JZ 09 HOX 31 JZ 10 HMI
45 PERKUMPULAN
JZ 09 HOX 32 JZ 10 HMI
PERKUMPULAN 45
JZ 09 HOX 33 JZ 10 HMI
45 PERKUMPULAN
JZ 09 HOX 34 JZ 10 HMI
PERKUMPULAN 45
Pengawas
Pasal 48
Pasal 49
(1) Yang dapat diangkat sebagai anggota Pengawas adalah orang
perseorangan yang mampu melakukan perbuatan Hukum dan tidak dinya-
takan bersalah dalam melakukan pengawasan perkumpulan yang menye-
babkan kerugian bagi perkumpulan, masyarakatatau Negara berdasarkan
keputusan Pengadilan, dalam jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak
JZ 09 HOX 35 JZ 10 HMI
45 PERKUMPULAN
(5) Dalam hal jabatan Pengawas kosong, maka dalam jangka waktu
paling lambat 60 (enam puluh) hari sejak terjadinya kekosongan, Pengurus
harus menyelenggarakan Rapat Anggota untuk mengisi kekosongan itu.
(6) Dalam hal semua jabatan Pengawas kosong, maka dalam jangka
waktu paling lama 90 (sembilan puluh) hari sejak terjadinya kekosongan
tersebut Pengurus harus menyelenggarakan Rapat Anggota untuk
mengangkat Pengawas yang baru, dan untuk sementara perkumpulan
diurus oleh Pengurus.
(7) Pengawas berhak mengundurkan diri dari jabatannya, dengan
memberitahukan secara tertulis mengenai maksudnya tersebut kepada
Rapat Anggota paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal pengun-
duran dirinya.
(8) Dalam hal terdapat penggantianh Pengawasa perkumpulan Tingkat
Pusat maka dalam jangka waktu paling lambat 60 (enam puluh) hari
terhitung sejak tanggal dilakukan penggantian Pengawas perkumpulan
tingkat pusat, Pengurus Pusat wajib menyampaikan pemberitahuan secara
tertulis kepada Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indo
nesia dan instansi terkait.
(9) Pengawas tidak dapat merangkap sebagai Pengurus.
Pasal 50
JZ 09 HOX 36 JZ 10 HMI
PERKUMPULAN 45
JZ 09 HOX 37 JZ 10 HMI
45 PERKUMPULAN
(7) Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal laporan
diterima oleh Rapat Anggota sebagaimana dimaksud dalam ayat (6), maka
Rapat Anggota wajib memanggil anggota Pengurus yang bersangkutan
untuk diberi kesempatan membela diri.
(8) Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal pembelaan
diri sebagaimana dimaksud dalam ayat (7), Rapat Anggota dengan kepu-
tusan Rapat Anggota wajib :
a. Mencabut keputusan pemberhentian sementara; atau
b. Memberhentikan anggota Pengurus yang bersangkutan.
(9) Dalam hal Rapat Anggota tidak melaksanakan ketentuan seba
gaimana dimaksud dalam ayat (7) dan ayat (8), maka pemberhentian
sementara batal Demi Hukum, dan yang bersangkutan menjabat kembali
jabatannya semula.
(10) Pengawas Tingkat Pusat, Tingkat Daerah, Tingkat Wilayah, mem-
punyai wewenang memberikan nasehatdan pertimbangan yang berkaitan
Rapat Pengawas
Pasal 52
(1) Rapat Pengawas dapat diadakan setiap waktu bilamana dianggap
perlu atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Pengawas.
(2) Panggilan Rapat Pengawas dilakukan oleh anggota Pengawas yang
berhak mewakili Pengawas.
(3) Panggilan Rapat Pengawas disampaikan kepada setiap anggota
Pengawas secara langsung, atau melalui surat, email, short message ser
vice, dengan mendapat tanda terima, paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum
JZ 09 HOX 38 JZ 10 HMI
PERKUMPULAN 45
a. Dihadiri paling sedikit 2/3 (dua pertiga) dari jumlah anggota Pengawas.
b. Dalam hal korum sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (4) huruf a
tidak tercapai, maka dapat diadakan pemanggilan Rapat Pengawas
kedua.
c. Pemanggilan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (4) huruf b, harus
dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum rapat diselenggarakan,
dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal rapat.
d. Rapat Pengawas kedua diselenggarakan paling cepat 30 (tiga puluh)
hari dan paling lambat 60 (enam puluh) hari terhitung sejak Rapat
Pengawas pertama.
e. Rapat Pengawas kedua adalah sah dan berhak mengambil keputusan
yang mengikat, apabila dihadiri oleh paling sedikit 1/2 (satu perdua)
jumlah Anggota Pengawas.
Pasal 54
(1) Keputusan Rapat Pengawas harus diambil berdasarkan Musyawarah
untuk Mufakat.
JZ 09 HOX 39 JZ 10 HMI
45 PERKUMPULAN
(8) Pengawas dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa menga-
dakan Rapat Pengawas, dengan ketentuan semua anggota Pengawas telah
diberitahu secara tertulis dan semua anggota Pengawas memberikan
persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis dengan menan-
datangani usul tersebut.
(9) Keputusan yang diambil sebagaimana dimaksud dalam ayat (8),
mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan
sah dalam Rapat Pengawas.
TahunBuku
Pasal 55
JZ 09 HOX 40 JZ 10 HMI
PERKUMPULAN 45
(5) Laporan tahunan disahkan oleh Rapat Anggota dalam Rapat Tahunan.
(6) Ikhtisar laporan tahunan Perkumpulan disusun sesuai dengan standar
akutansi keuangan yang berlaku dan diumumkan pada papan pengu-
muman di kantor Perkumpulan.
JZ 09 HOX 41 JZ 10 HMI
45 PERKUMPULAN
diwakili.
(4) Dalam hal korum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tidak
tercapai, maka diadakan pemanggilan Rapat Anggota yang kedua paling
cepat 3 (tiga) hari terhitung sejak tanggal Rapat Anggota yang pertama.
(5) Rapat Anggota tingkat Nasional kedua tersebut sah apabila dihadiri
oleh lebih dari 1/2 (satu perdua) dari seluruh anggota.
(6) Keputusan Rapat Anggota tingkat Nasional kedua sah apabila diambil
berdasarkan persetujuan suara terbanyak dari jumlah anggota yang hadir
atau yang diwakili.
Pasal 58
(1) Perubahan Anggaran Dasar dilakukan dengan akta Notaris dan dibuat
dalam Bahasa Indonesia.
(2) Perubahan Anggaran Dasar tidak dapat dilakukan terhadap maksud
dan tujuan Perkumpulan.
(3) Perubahan Anggaran Dasar yang menyangkut perubahan Nama
dan kegiatan Perkumpulan, harus mendapat persetujuan dari Menteri
Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
Pembubaran
Pasal 59
JZ 09 HOX 42 JZ 10 HMI
PERKUMPULAN 45
Pasal 60
(1) Dalam hal Perkumpulan bubar, perkumpulan tidak dapat melakukan
perbuatan Hukum, kecuali untuk membereskan kekayaannya dalam proses
likuidasi.
(2) Dalam hal Perkumpulan sedang dalam proses likuidasi, untuk semua
suarat keluar dicantumkan frasa "Dalam Likuidasi" dibelakang nama
perkumpulan.
(3) Dalam hal perkumpulan bubar karena putusan Pengadilan, maka
Pengadilan juga menunjuk likuidator.
(4) Dalam hal pembubaran Perkumpulan karena pailit, berlaku pera-turan
Perundang-Undangan dibidang kepailitan.
(5) Ketentuan mengenai penunjukkan, pengangkatan, pemberhentian
JZ 09 HOX 43 JZ 10 HMI
45 PERKUMPULAN
(2) Dalam hal kekayaan sisa hasil likuidasi tidak diserahkan kepada
perkumpulan lain atau kepada badan Hukum sosial lain sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) kekayaan tersebut diserahkan kepada Negara
dan penggunaannya dilakukan sesuai dengan maksud dan tujuan per-
kumpulan yang bubar.
Pasal 62
Mengenai akta ini dan segala akibatnya para penghadap memilih tempat
Kedudukan Hukum Pada Pengadilan Negeri Jakarta Timur.
Peraturan Penutup
Pasal 63
(1) Hal-hal yang tidak diatur atau belum cukup diatur dalam Anggaran
JZ 09 HOX 44 JZ 10 HMI
PERKUMPULAN 45
JZ 09 HOX 45 JZ 10 HMI
45 PERKUMPULAN
di jalan swadaya Nomor 3B, Rukun Tangga 09, Rukun Warga 05,
Kelurahan Duren Tiga kecamatan Pancoran Jakarta Selatan.
3. Tuan Haji Kaspul Anwar, Warga Negara Indonesia, Lahir di Padang
Panjang tanggal 11-9-1932 (Sebelas September Seribu Sembilan
Ratus Tiga Puluh Dua) Wiraswasta, Bertempat tinggal Di Komplek
IAIN Curug Raya Rukun tangga 24, Rukun Warga 9 Sawangan Depok
4. Tuan Haji Ujang Tarwi Warga Negara Indonesia Lahir Di Cirebon
Tanggal 25-12-1928 (Dua Puluh Lima Desember Seribu Sembilan
Ratus Dua Puluh Delapan) Purnawirawan, Bertempattinggal Di Jalan
Kolonel Masturi Nomor 106 Kelurahan Citereup, Kota Cimahi kabu-
paten Bandung.
Pengangkatan, anggota Pengurus perkumpulan dan anggota Pengawas
perkumpulan tersebut telah diterima oleh masing masing yang bersang-
kutan dan harus disahkan dalam Rapat Anggota pertama kali diadakan,
setelah akta pendirian ini mendapat pengesahan atau didaftarkan pada
instansi yang berwenang.
Selanjutnya didalam Akta ini para penghadap tersebut diatas mene-
rangkan bahwa berdasarkan Keputusan Musyawarah Nasional ke 5 (lima)
Dari Radio Antar Penduduk Indonesia Nomor : 07.09.MUNAS-V 0505
tanggal 22 (Dua Puluh Dua) Mei Tahun 2005 (Dua Ribu Lima) telah Mene-
tapkan Bapak Mayor Jenderal Tentara Nasional Indonesia Purnawirawan
JZ 09 HOX 46 JZ 10 HMI
PERKUMPULAN 45
D e m i k i a n A k t a Ini
Dibuat dan diselesaikan tepat jam 11.45 Wib (Sebelas Empat Puluh
lima) Waktu Indonesia Bagian Barat pada hari dan tanggal tersebut diatas
pada awal akta ini.
Dengan dihadiri oleh Tuan Rofik bertempat tinggal di jalan Ahmad Yani
nomor 132 Serang Banten dan Nyonya Meta Afriyani bertempat tinggal di
Lontar Jiwantakan Serang Banten keduanya karyawan Notaris sebagai
Saksi saksi.
Setelah saya, Notaris membacakan isi akta ini kepada para penghadap
dan para saksi maka pada saat ini juga para penghadap, saksi saksi dan
saya, Notaris menandatangani akta ini.
Dibuattanpa ada coretan, gantian dan perubahan.
Minuta ini telah ditandatangani dengan sempurna,
JZ 09 HOX 47 JZ 10 HMI
45 PERKUMPULAN
JZ 09 HOX 48 JZ 10 HMI