Anda di halaman 1dari 75

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

PERANCANGAN HOTEL RESORT DI BOGOR

SKRIPSI/TUGAS AKHIR

DIAJUKAN OLEH

NAMA : SORAYA SALSABILA

NPM : 17550014

PROGRAM STUDI : ARSITEKTUR

GUNA MEMENUHI SALAH SATU SYARAT

UNTUK MENEMPUH UJIAN AKHIR SARJANA STRATA SATU (S-1)

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS TAMA JAGAKARSA

JAKARTA

2021
FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS TAMA JAGAKARSA

JAKARTA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

NAMA : SORAYA SALSABILA

NOMOR POKOK MAHASISWA : 17550014

PROGRAM STUDI : TEKNIK ARSITEKTUR

JUDUL SKRIPSI : PERANCANGAN HOTEL RESORT DI

BOGOR

Telah disetujui dan disyahkan untuk diterima guna memenuhi sebagian

persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Teknik Universitas Tama Jagakarsa

Program Studi Teknik Arsitektur.

Jakarta, ……… 2021

Penguji I Penguji II

( ……………………. ) ( …………………….. )

Mengesahkan,

Dekan

( …………………………….. )

i
FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS TAMA JAGAKARSA

JAKARTA

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

NAMA : SORAYA SALSABILA

NOMOR POKOK MAHASISWA : 17550014

PROGRAM STUDI : TEKNIK ARSITEKTUR

JUDUL SKRIPSI : PERANCANGAN HOTEL RESORT DI

BOGOR

Telah disetujui untuk dihadapkan pada ujian komprehensif Sarjana Teknik

Universitas Tama Jagakarsa Program Studi Teknik Arsitektur.

Jakarta, ………….. 2021

Pembimbing Materi Pembimbing Teknis

( ……………………... ) ( ……………………. )

Menyetujui,

Dekan

( ……………………... )

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan pada ke Khadirat Allah SWT

yang telah memberikan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga skripsi yang

merupakan salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program pendidikan

Strata Satu (S1) pada Jurusan Arsitektur Universitas Tama Jagakarsa ini dapat

tersusun dan terselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang ditentukan.

Dalam penyusunan skripsi yang berjudul “Perancangan Hotel Resort di

Bogor” penulis berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan yang terbaik

pada semua pihak khusus nya Universitas Tama Jagakarsa. Skripsi ini ditulis

berdasarkan data yang sesungguhnya yang didapatkan selama penyusunan skripsi

ini.

Tersusunnya skripsi ini juga berkat adanya bimbingan, dukungan dan

bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini, dengan hormat saya

selaku penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada :

1. Prof. Drs. H. Tama Sembiring, S.H., M.M., selaku Pembina Yayasan

Pendidikan Tama Jagakarsa.

2. Dr. H. M. R. Ulung Sembiring, S.E., M.M., selaku Ketua Yayasan

Pendidikan Tama Jagakarsa.

3. Prof. Dr. H. M. Noor Sembiring, S.E., M.M., selaku Rektor Universitas

Tama Jagakarsa.

iii
4. Dr. Mardiaman, S.T., M.T., selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas

Tama Jagakarsa.

5. Chairita, S.T., M.T., selaku Ketua Program Studi Arsitektur Universitas

Tama Jagakarsa.

6. Rohima, S.E., selaku Sekretaris Program Studi Arsitektur Universitas

Tama Jagakarsa.

7. Ir. Diyotra Tori, M.T., selaku Dosen Pembimbing Akademis yang selama

ini telah membimbing, memberikan arahan dan saran kepada penulis.

8. Ariyanto Purnomosidhi, S.T., M.T., selaku Dosen Pembimbing Materi

yang telah memberikan masukan koreksi dan arahan kepada penulis.

9. Ir. Rafnaldi, M.T., selaku Dosen Pembimbing Teknis yang telah

memberikan masukan koreksi dan arahan kepada Penulis.

10. Seluruh Dosen/Asisten yang ada di Program Studi Arsitektur Fakultas

Teknik Universitas Tama Jagakarsa yang telah memberikan ilmu kepada

Penulis selama mengikuti perkuliahan.

11. Kepada kedua Orang Tua saya Bapak Romdhoni dan Ibu Siti Asiyah yang

sangat saya hormati dan cintai yang selalu memberi motivasi dan support,

baik moral, material, maupun doa yang tiada henti sampai Skripsi ini

selesai.

12. Kepada adik kandung saya Amelia Nur Sabila yang telah mengerti dan

membantu memberikan support, baik moral, material, maupun doa kepada

saya selama masa perkuliahan.

iv
13. Kepada orang tua kedua saya Bapak Taskam Tekom dan Ibu Sumiati yang

juga sangat membantu dan memberikan dukungan kepada saya sampai

skripsi ini selesai.

14. Dion Median Raga yang telah sangat mengerti, selalu menemani, dan

selalu memberikan semangat kepada saya baik suka maupun duka dalam

masa perkuliahan sampai dengan skripsi ini selesai.

15. Defi Rara Anggun Tias, Julian Aroby S.T., dan Martin Richardo yang

telah menemani dan menghibur saat mulai suntuk mengerjakan skripsi di

malam hari melalui video call.

16. Rekan-rekan mahasiswa Universitas Tama Jagakarsa angkatan 2017/2018

yang selalu bersama-sama dalam beberapa tahun ini.

17. Seluruh Staf Karyawan/Karyawati yang ada di Universitas Tama

Jagakarsa yang telah memberi pelayanan sebaik-baiknya selama penulis

mengikuti proses perkuliahan.

Penulis sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh

karena itu, penulis meminta maaf jika masih terdapat kesalahan kata atau kalimat

penulisan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan memberikan nilai positif bagi

pembaca maupun penulis.

Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan – kebaikan tersebut

dengan ganjaran yang berlipat ganda. Amin ya Robbal Alamin.

v
Jakata, ................ 2021

Penulis,

Soraya Salsabila

vi
ABSTRAK

Kabupaten Bogor terletak di provinsi Jawa Barat bagian utara yang

letaknya diantara tiga provinsi, yaitu provinsi DKI Jakarta, provinsi Banten, dan

provinsi Jawa Barat itu sendiri . Kabupaten Bogor saat ini masuk ke daftar daerah

pilihan untuk berlibur. Tak hanya di kunjungi oleh wisatawan lokal, Kabupaten

Bogor juga dikunjungi oleh wisatawan asing. Setiap tahun nya perkembangan

kunjungan wisata di Kabupaten Bogor mengalami peningkatan yang signifikan.

Hal ini memiliki prospek yang cukup menguntungkan untuk membantu

meningkatkan pendapatan ekonomi pemerintah ataupun masyarakat Kabupaten

Bogor.

Dari fenomena tersebut, maka perlu diperhatikan juga kebutuhan sarana

lainnnya termasuk kebutuhan akomodasi untuk menunjang wisatawan dalam

perjalanan liburan nya. Agar dapat menambah nilai jual daerah wisata serta

menambah kenyamanan wisatawan. Maka dari itu perlu adanya sarana

penginapan berupa hotel. Dimana hotel resort merupakan pilihan yang tepat

sebagai sarana akomodasi penginapan.

Dalam perancangan hotel resort ini, perancang melakukan beberapa

tahapan metode. Tahapan tersebut dimulai dari identifikasi masalah, penetapan

tema perancangan, pengumpulan data-data dan teori, analisis permasalahan dan

data-data, konsep, gambar skematik desain, pengujian desain, dan yang terakhir

yaitu penyempurnaan desain.

vii
Setelah melakukan beberapa tahapan metode perancangan, dihasilkan rancangan

bangunan hotel yang dapat menampung wisatawan untuk bermalam serta bermain

dan menghabiskan waktu liburannya dalam satu tempat yang memiliki banyak

fasilitas dengan tetap menerapkan prinsip – prinsip arsitektur tropis.

Kata kunci : Hotel Resort di daerah Bogor, Konsep arsitektur Tropis

viii
DAFTAR ISI

ix
DAFTAR GAMBAR

x
DAFTAR TABEL

xi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Kabupaten Bogor terletak di provinsi Jawa Barat bagian utara yang

letaknya diantara tiga provinsi, yaitu provinsi DKI Jakarta, pr ovinsi Banten,

dan provinsi Jawa Barat itu sendiri. Memiliki luas wilayah ± 2.664 km², secara

geografis terletak di antara 6°19'0"–6°47'10" Lintang Selatan dan 16°21'0"–

107°13'30" Bujur Timur, dengan tipe morfologi wilayah yang bervariasi, dari

dataran yang relative rendah di bagian utara hingga dataran tinggi di bagian

selatan.

Selain DKI Jakarta, Bali, Yogyakarta. Kabupaten Bogor saat ini

masuk ke daftar daerah pilihan untuk berlibur. Tak hanya di kunjungi oleh

wisatawan lokal, Kabupaten Bogor juga dikunjungi oleh wisatawan asing.

Setiap tahun nya perkembangan kunjungan wisata di Kabupaten Bogor

mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini memiliki prospek yang cukup

menguntungkan untuk membantu meningkatkan pendapatan ekonomi

pemerintah ataupun masyarakat Kabupaten Bogor.

Di Kabupaten Bogor itu sendiri terdapat banyak tempat – tempat

rekomendasi untuk berwisata. Berikut merupakan daftar tempat wisata di

Kabupaten Bogor beserta data kunjungan wisatawan pada tahun 2018.

1
2

Tabel 1.1. Potensi Daya Tarik Wisata Kabupaten Bogor Berdasarkan

Jumlah Kunjungan Wisatawan Tahun 2018

Kunjungan Wisatawan
No Pengelola/Objek Wisata
WISNUS WISMAN JUMLAH

1 2 3 4 5

A Kecamatan Caringin

Resort Pengelolaan Taman

Nasional (RPTN) 730 - 730

Bodogol/TNGGP

Konservasi Alam Bodogol


1 - - -
Caringin

2 Curug Cisuren - - -

3 Curug Cipadaranten - - -

4 Curug Cikaweni - - -

5 Curug Santa Monika - - -

6 Wisata Arum Jeram 17.563 1.432 18.995

RPTN Cimande (TNGGP) 291 - 291

7 Curug Cikaracak - - -

B kecamatan Megamendung

RPTN Tapos - - -

8 Curug Naga - - -

9 Wana Wisata Curug Panjang 37.295 211 37.506


3

Taman Wisata Matahari


10 1.170.441 24.635 1.195.076
(Swasta)

C Kecamatan Cisarua

RPTN Cisarua 893 - 893

11 Curug Beret - - -

12 Boru Bolang - - -

13 Baru Jeruk 979 - 979

14 Bumi Perkemahan Citamiang 1.141 - 1.141

Curug Kembar Batu Layang


15 587 - 587
(Perhutani)

Trek Sepeda Puncak


16 1740 - 1740
Kondang (Perhutani)

17 Taman Safari Indonesia 1.740.861 151.259 1.892.120

18 Telaga Warna 48.784 3.412 52.196

19 Wisata Agro Gunung Mas 441.568 - 441.568

20 Taman Wisata Riung Gunung - - -

21 Curug Cilember 235.224 41.947 277.171

22 Taman Melrimba 30,6 12,3 42,9

Wisata Alam Gunung


23 6,77 - 6,77
Kencana (Perhutani)

Kecamatan Babakan
D
Madang
4

Curug Barong Lewihejo


24 25.786 41 25.827
(Perhutani dan LMDH)

Curug Putri Kencana


25 6.838 5 6.843
(Perhutani dan LMDH)

26 Sirkuit Sentul - - -

27 TWA Gunung Pancar 78,37 82 78.452

Sentul Eco Edu Tourism


28 16.758 - 16.758
Forest

29 Alam Fantasi/ Taman Budaya 46.641 - 46.641

30 JungleLand 498.319 7,52 505.839

31 Agrowisata Bukit Hambalang 80.816 - 80.816

E Kecamatan Sukamakmur

32 Curug Arca - - -

33 Curug Ciherang 58.857 26.892 85.749

34 Curug Cipamingkis 30.415 403 30.818

35 Curug Cibereum 508 - 508

F Kecamatan Tenjolaya

36 Aldepos 18.749 - 18.749

G Kecamatan Tamansari

37 Curug Luhur - - -

38 Curug Nangka - - -

H Kecamatan Pamijahan
5

39 Pemandiaan Air Panas GSE 29.506 18 29.524

40 Curug Cigamea 15.934 9 15.943

41 Curug Seribu 12.068 225 12.293

42 Curug Ngumpet 22.601 59 22,66

Wana Wisata Buper Gunung


43 196 - 196
Bunder

44 Ekowisata Kawah Ratu - - -

45 Curug Batu ampar - - -

46 Curug Ciparay - - -

47 Wisata Alam Mustika Manik 20,41 19 20.429

48 Curug Cihurang - - -

49 Curug Pangeran 82.558 123 82.681

50 Wisata Alam Ranggon Hills 35.926 38 35.964

51 Cipanas Karang Endah 4 - 4

52 Curug Gua Lumut 6,66 - 6,66

53 Curug Balong Endah 11.718 5 11.723

I Kecamatan Ciampea

54 Kampung wisata Cinangneng - - -

55 Gunung Kapur Ciampea 4 4

Kampung Wisata Rumah


56 - - -
Joglo

J Kecamatan Cigudeg
6

57 Goa Gudawang 7,1 7,1

K Kecamatan Leuwiliang

58 Panorama Pabangbon 95.494 - 95.494

59 Curug Cikuluwung 500 - 500

60 Bukit Bintang 28.661 - 28.661

61 Bakukung 775.495 - 775.495

L Kecamatan Cibungbulang

62 Curug Lembah Pelangi - - -

Taman Air Gunung


63 - - -
Handeleum

M Kecamatan Rumpin

64 Gunung Munara 500 20 520

N Kecamatan Parung

65 Pemandian Air Tirta Sayaga 142.415 936 143.351

O Kecamatan Cileungsi

66 Taman Wisata Mekarsari 206.352 15.016 221.368

P Kecamatan Cijeruk

67 Cibalung Happyland 75.651 - 75.651

68 Warso Farm - - -

Q Kecamatan Cigombong

69 Telaga Malimping 667 - 667


7

Taman Teknologi Pertanian


70 1.151 - 1.151
(TTP)

71 Rekreasi Lido - - -

R Kecamatan Citeureup

72 Kebun Wisata Pasir Mukti 44.244 - 44.244

73 Goa Garunggang 20 - 20

74 Goa cikekenceng 324 - 324

S Kecamatan Klapanunggal

75 Goa Cidomba 94 - 94

76 Goa Ciasem 87 - 87

77 Goa Cikarae 141 - 141

T Kecamatan Tanjungsari

Penangkaran Rusa/ WW Giri


78 819 - 819
Jaya

U Kecamatan Cariu

79 Curug Green Canyon Cariu 10 60 10,06

80 Curug Cilalay 3,5 20 3,52

RHU (REKREASI
V
HIBURAN UMUM)

81 Gunung Geulis Golf 11.291 22.123 33.414

82 PSP Golf 46.04 4.596 50.636

83 Palm Hills Golf 35.486 19.325 54.811


8

84 Lido Golf (renovasi rumput) - - -

85 Water Kingdom 141.142 - 141.142

86 Villa Khayangan 237.071 - 237.071

Gelanggang Olah raga


87 134.168 640 134.808
(Kolam Renang)

Gelanggang Olah raga (Arena


88 38.098 - 38.098
Futsal)

Gelanggang Olah raga


89 7.076 - 7.076
(Fitness)

90 Arena Bernyanyi (Karaoke) 5,73 - 5,73

91 Refleksi 170.711 2 172.711

92 Desa Wisata (25 Desa wisata) 110.149 4.56 114.709

TOTAL 7.173.278 339.931 7.513.209

Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor, tahun 2018

Dari data yang telah diuraikan sebelumnya, pada tahun 2018 terdapat

total 7.513.209 wisatawan yang memilih berlibur ke Kabupaten Bogor. Dari

fenomena tersebut, maka perlu diperhatikan juga kebutuhan sarana lainnnya

termasuk kebutuhan akomodasi untuk menunjang wisatawan dalam perjalanan

liburan nya. Agar dapat menambah nilai jual daerah wisata serta menambah

kenyamanan wisatawan. Maka dari itu perlu adanya sarana penginapan berupa
9

hotel. Dimana hotel resort merupakan pilihan yang tepat sebagai sarana

akomodasi penginapan.

Daerah yang akan dipilih untuk lokasi perancangan hotel resort ini

adalah daerah Gunung Pancar yang berada di Kecamatan Babakan Madang.

Daerah tersebut dipilih dikarenakan daerah tersebut merupakan daerah dataran

tinggi yang memiliki pemandangan alam yang indah dengan adanya hutan

pinus. Hal ini sejalan dengan pemilihan hotel resort yang pada umumnya

berada di tempat-tempat dengan pemandangan yang indah yang tidak dirusak

oleh keramaian kota. Selain dari aspek lingkungan nya, aspek kunjungan

wisatawan ke daerah Gunung Pancar juga di nilai cukup tinggi yaitu mencapai

78.452 wisatawan pada tahun 2018. Sehingga hal ini yang melatarbelakangi

perancangan hotel resort di daerah Gunung Pancar.

1.2. TUJUAN DAN SASARAN

1.2.1. Tujuan

Tujuan yang hendak dicapai dalam perancangan Hotel Resort yang

berlokasi di Bogor ini adalah menyediakan sebuah akomodasi hotel berupa

Hotel Resort yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat penginapan, namun

juga berfungsi sebagai tempat rekreasi dengan adanya fasilitas-fasilitas

hiburan yang disediakan oleh hotel resort untuk membuat pengunjung yang
10

datang merasa nyaman dan bahagia, sehingga pengunjung menjadikan hotel

ini sebagai destinasi penginapan favorite.

1.2.2. Sasaran

Sasaran yang di maksud dalam perancangan hotel ini adalah :

a. Seluruh wisatawan lokal yang sedang melakukan perjalanan

liburan nya terutama ke daerah Gunung Pancar.

b. Wisatawan asing/mancanegara yang sedang melakukan

perjalanan liburan nya ke daerah Gunung Pancar.

c. Ataupun wisatawan yang hanya sekedar bermalam untuk mencari

suasana baru.

1.3. IDENTIFIKASI MASALAH

1.3.1. Tapak

a. Bagaimana keadaan kontur tanah di sekitar tapak ?

b. Bagaimana keadaan iklim di sekitar tapak ?

c. Bagaimana keadaan ruang terbuka hijau di sekitar tapak ?

1.3.2. Bangunan

a. Bagaimana kondisi existing bangunan sebelumnya ?

b. Bagaimana sirkulasi antar bangunan pada tapak ?

c. Bagaimana letak arah bangunan yang akan dirancang ?

1.3.3. Ruang
11

a. Ruang apa saja yang dibutuhkan dalam perancangan hotel resort ?

b. Berapa kapasitas standar ruangan ?

c. Untuk siapa ruangan di bangun ?

1.4. PERMASALAHAN

Dapat di identifikasikan beberapa permasalahan yang perlu

diperhatikan dalam perancangan Hotel Resort di Kabupaten Bogor, guna

mendapatkan jalan keluar sehingga perancangan dapat berjalan lancar dan

baik sesuai dengan tujuannya. beberapa permasalahan tersebut adalah :

a. Bagaimana merancang sebuah Hotel Resort yang dapat menarik

wisatawan local maupun mancanegara ?

b. Bagaimana merancang sebuah bangunan dengan kontur tanah

yang tidak rata?

c. Bagaimana merencanakan sirkulasi, peletakkan massa bangunan,

pengolahan ruang luar dan zonasi yang sesuai agar tercipta

perencanaan tapak yang baik.

1.5. BATASAN MASALAH

a. Aspek Manusia

a. Bagaimana merancang sebuah Hotel Resort yang dapat

memberikan kenyamanan bagi pengunjung?

b. Aspek Lingkungan Pada Tapak


12

a. Bagaimana cara perancang memanfaatkan kodisi alam di

sekitar lokasi?

b. Bagaimana cara perancang menyesuaikan rancangan

bangunan nya dengan kondisi ikim di Kabupaten Bogor?

1.6. METODE PENGUMPULAN DATA

Metode pengumpulan data yang dilakukan melalui metode deduktif,

dimana melalui:

a. Studi Literatur

a. Pustaka

Mendapatkan data-data yang mendukung proyek melalui

Pustaka seperti buku, Jurnal, Majalah, dan sebagainya.

b. Internet

Menambah dan melengkapi data-data literatur yang tidak

didapatkan melalui studi pustaka.

c. Survei ( Pengamatan Langsung )

Menganalisis secara langsung ke lokasi perancangan.

1.7. SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan ini akan dibagi menjadi 5 bab agar lebih mudah

dipahami, antara lain sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
13

Mengungkapkan Judul, Membahas latar belakang, tujuan,

sasaran, identifikasi masalah, Batasan masalah dan metode

pengumpulan, dan sistematika pembahasan.

BAB II TINJAUAN TEORI

Membahas beberapa pengertian yang berkaitan dengan

judul, karakteristik hotel resort, teori yang relevan dengan konsep

perancangan, membahas ciri-ciri dari konsep yang dipilih, serta

membahas tentang studi preseden yang sesuai dengan pembahasan

yang dibuat.

BAB III DATA DAN LOKASI TAPAK

Membahas tentang data-data tapak yang berada di Bogor

sebagai lokasi tapak yang dipilih.

BAB IV ANALISA

Membahas mengenai studi analisa yang meliputi

pembahasan analisa pelaku kegiatan, analisa program ruang,

analisa pada bangunan dan tapak.

BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGNAN

Berisikan mengenai konsep akhir dari perencanaan dan

perancangan yang sebelumnya telah di analisa.


14
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. TINJAUAN UMUM

2.1.1. Pengertian Umum

Judul yang saya ajukan dalam kesempatan ini adalah Perancangan

Hotel Resort di Bogor. Untuk dapat mengetahui pengertian judul tersebut,

maka diuraikan terlebih dahulu pengertian atau definisi dari masing-masing

kata yang digunakan dalam menyusun judul tersebut :

a. Perancangan

Definisi perancangan adalah Proses, cara, perbuatan, merancang

segala sesuatu

b. Hotel

Definisi hotel adalah sebuah bangunan berkamar banyak yang

disewakan sebagai tempat untuk menginap dan tempat makan

orang yang sedang dalam perjalanan; bentuk akomodasi yang

dikelola secara komersial, disediakan bagi setiap orang untuk

memperoleh pelayanan, penginapan, makan dan minum.

c. Resort

Definisi resort menurut (Chuck,1988) adalah sebuah kawasan

yang terencana, tidak hanya sekedar untuk menginap tetapi juga

untuk istirahat dan rekreasi.

15
16

d. Bogor

Sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat. Pusat pemerintahannya

adalah Kecamatan Cibinong. Kabupaten Bogor berbatasan

dengan Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan, Kota

Depok, Kota Bekasi, dan Kabupaten Bekasi di utara; Kabupaten

Karawang di timur, Kabupaten Cianjur di tenggara, Kabupaten

Sukabumi di selatan dan mengelilingi wilayah Kota Bogor.

Kabupaten Bogor terdiri atas 40 kecamatan, yang dibagi atas

sejumlah desa dan kelurahan. Pusat pemerintahan Kabupaten

Bogor terletak di Kecamatan Cibinong, yang berada di sebelah

utara Kota Bogor.

Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa yang

dimaksud dengan perancangan Hotel Resort Bogor adalah proses merancang

sebuah fasilitas akomodasi hotel berupa hotel resort yang berlokasi di Bogor

sebagai tempat penginapan sekaligus tempat hiburan atau rekreasi dengan

suasana yang berbeda.

2.1.2. Karakteristik Hotel

Terdapat beberapa karakteristik hotel, diantara nya adalah :

a. Perhotelan adalah industri padat modal di mana membutuhkan

modal besar dan banyak pekerja.

b. Memiliki jam operasi 24 jam per harinya tanpa ada hari libur

untuk memberikan pelayanan kepada pengguna atau tamu hotel.


17

c. Memperlakukan pelanggan dengan baik sebagai mitra bisnis

karena layanan hotel tergantung pada jumlah pengguna yang

menggunakan fasilitas.

2.1.3. Jenis – Jenis Hotel

Menurut Sulastiyono (2006), berdasarkan durasi lamanya waktu

menginap, hotel dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu:

a. Residential Hotel

Residential hotel yaitu hotel yang disediakan bagi para

pengunjung yang menginap dalam jangka waktu yang cukup

lama. Tetapi tidak bermaksud menginap. Umumnya terletak di

kota, baik pusat maupun pinggir kota dan berfungsi sebagai

penginapan bagi orang-orang yang belum mendapatkan

perumahan di kota tersebut.

b. Transietal Hotel

Transietal hotel yaitu hotel yang diperuntukkan bagi tamu yang

mengadakan perjalanan dalam waktu relatif singkat. Pada

umumnya jenis hotel ini terletak pada jalan jalan utama antar kota

dan berfungsi sebagai terminal point. Tamu yang menginap

umumnya sebentar saja, hanya sebagai persinggahan.


18

c. Resort Hotel

Resort hotel yaitu hotel yang diperuntukkan bagi tamu yang

sedang mengadakan wisata dan liburan. Hotel ini umumnya

terletak di daerah rekreasi/wisata. Hotel jenis ini pada umumnya

mengandalkan potensi alam berupa view yang indah untuk

menarik pengunjung.

Menurut Surat Keputusan Menteri Perhubungan No.PM10/PW.301

/phb-77, berdasarkan tujuan dan tuntutan tamu yang ingin menginap, hotel

dibagi menjadi empat jenis, yaitu:

a. Bussiness hotel

Yaitu hotel yang bertujuan untuk melayani tamu yang memiliki

kepentingan bisnis.

b. Tourist hotel

Yaitu hotel yang bertujuan melayani para tamu yang akan

mengunjungi objek objek wisata.

c. Sport hotel

Yaitu hotel khusus bagi para tamu yang bertujuan untuk olahraga

atau sport.
19

d. Research hotel

Yaitu hotel yang memiliki fasilitas akomodasi yang disediakan

bagi tamu yang bertujuan melakukan riset.

Menurut Al Bataafi (2005), berdasarkan lokasinya, hotel dibagi

menjadi empat jenis, yaitu:

a. City Hotel

Yaitu hotel yang lokasinya terletak di kawasan perkotaan.

b. Residential Hotel

Yaitu hotel yang terletak di pinggir atau berdekatan dengan kota

besar.

c. Motel

Yaitu hotel yang berlokasi di pinggir atau di sepanjang jalan raya

yang berhubungan antar kota besar dan memiliki penyediaan

fasilitas parkir terpisah.

d. Resort hotel

Yaitu hotel yang terletak di daerah wisata, baik pegunungan atau

pantai. Jenis hotel ini umumnya dimanfaatkan oleh para

wisatawan yang datang untuk wisata atau rekreasi.

e. Beach Hotel

Yaitu hotel yang berada di tepi pantai.

2.1.4. Kategori Hotel


20

Berdasarkan kategori Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi

Kreatif (PAREKRAF) nomor PM.53/HM.001/MPEK/2013 tentang standar

usaha hotel, Pemerintah Indonesia mengkategorikan usaha hotel menjadi

beberapa baigian, yaitu :

a. Hotel Berbintang

Hotel berbintang adalah hotel yang telah memenuhi kriteria

penilaian standar penggolongan kelas hotel bintang satu, dua,

tiga, empat dan bintang lima.

a. Hotel Bintang I

Hotel bintang I dikelola langsung oleh pemilik dan

memiliki ukuran yang relatif lebih kecil, memilik kamar

standar dengan jumlah minimal 15 kamar, kamar mandi

dalam dan luas kamar minimal 20 meter persegi.

b. Hotel Bintang II

Hotel berbintang II biasannya memiliki lokasi yang mudah

dicapai, berlokasi dilingkungan yang aman dan bebas

polusi, gedung yang terawat kriteriannya seperti; Jumlah 8

kamar minimal 20, memiliki kamar suite minimal 1, kamar

mandi dalam, kamar dilengkapi TV dan telepon, luas

minimal kamar 22 meter persegi, luas kamar suite minimal

44 meter persegi, terdapat lobi, bar dan sarana olahraga dan

rekreasi.

c. Hotel Bintang III


21

Hotel bintang III lebih memiliki akses mudah untuk menuju

ketempat wisata, pusat belanja, tol dan pusat bisnis. Kriteria

hotel bintang III ; Jumlah kamar minimal 30 kamar,

memiliki kamar suite minimal 2, luas kamar minimal 24

meter persegi dan kamar suite 48 meter persegi.

d. Hotel Bintang IV

Hotel bintang IV memiliki karyawan yang lebih profesional

dengan jumlah kamar standar minimal 50 unit dengan luas

24 meter persegi, memiliki minimal 3 kamar suite dengan

luas 48 meter persegi, luas lobi minimal 100 meter persegi,

memiliki minimarket dan apotik.

e. Hotel Bintang V

Hotel bintang V merupakan hotel mewah yang memiliki

pelayanan multibahasa, memiliki kamar standar minimal

100 dengan luas 26 meter persegi, memiliki kamar suite

minimal 4 kamar dengan luas 52 meter persegi, fasilitas

restoran selama 24 jam, tersedia fasilitas seperti pusat

kebugaran dan valet parking.

b. Hotel Nonbintang

Hotel nonbintang adalah hotel yang tidak memenuhi kriteria

penilaian atau penggolongan kelas hotel.


22

2.1.5. Kategori Hotel Resort

Ada 4 karakteristik Hotel Resort, yaitu :

a. Lokasi

Hotel resort umumnya berlokasi di tempat-tempat berpemandangan

indah, pegunungan, tepi pantai dan sebagainya, yang tidak dirusak oleh

keramaian kota, lalu lintas yang padat dan bising. Pada Hotel Resort,

kedekatan dengan atraksi utama dan berhubungan dengan kegiatan rekreasi

merupakan tuntutan utama pasar dan akan berpengaruh pada harganya.

b. Fasilitas

Motivasi pengunjung untuk bersenang-senang dengan mengisi

waktu luang menuntut ketersedianya fasilitas pokok serta fasilitas rekreatif

indoor dan outdoor. Fasilitas pokok adalah ruang tidur sebagai area privasi.

Fasilitas rekreasi outdoor meliputi kolam renang, lapangan tennis dan

penataan lanskap.

c. Segmen pasar

Sasaran yang ingin dijangkau adalah wisatawan atau pengunjung

yang ingin berlibur, bersenang-senang, menikmati pemandangan alam, pantai,

gunung dan tempat-tempat lainnya yang memiliki panorama yang indah.

d. Arsitektur dan Suasana


23

Wisatawan yang berkunjung ke Hotel Resort cenderung mencari

akomodasi dengan arsitektur dan suasana yang khusus dan berbeda dengan

jenis hotel lainnya. Wisatawan pengguna hotel resort cenderung memilih

suasana yang nyaman dengan arsitektur yang mendukung tingkat

kenyamanan.

2.1.6. Klasifikasi Hotel Resort

Hotel Resort memiliki karakteristik yang membedakan dengan hotel

jenis lainnya, yaitu dengan mengamati dari segi segmen pasar, lokasi, fasilitas

dan suasana. Berdasarkan letak dan fasilitas, Resort hotel dapat

diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Beach Resort Hotel

Beach resort terletak di daerah pantai. Mengutamakan potensi

alam dan laut sebagai daya tariknya. Pemandangan yang lepas ke

arah laut, keindahan pantai, dan fasilitas olahraga air sering kali

dimanfaatkan sebagai pertimbangan utama dalam perancangan.

2. Marina Resort Hotel

Marina resort terletak di kawasan marina (Pelabuhan laut). Oleh

karena letak nya yang berada di kawasan marina, Resort ini

memanfaatkan potensi utama kawasan tersebut sebagai kawasan

perairan. Biasanya resort rancangan ini diwujudkan dengan

melengkapi fasilitas dermaga serta mengutamakan penyediaan


24

fasilitas yang berhubungan dengan aktivitas yang biasanya

berhubungan dengan air.

3. Mountain Resort Hotel

Mountain resort terletak di daerah pegunungan. Pemandangan

daerah pegunungan yang indah merupakan kekuatan lokasi yang

dimanfaatkan sebagai ciri resort ini. Fasilitas yang disediakan

lebih ditekankan pada hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan

alam dan rekreasi yang bersifat kultural dan natural seperti

mendaki gunung, hiking, dan aktivitas lainnya.

4. Health Resort and Spa Resort hotel

Resort ini dibangun di daerah dengan potensi alam yang dapat

dimanfaatkan sebagai sarana penyehatan, Misalnya melalui

aktivitas spa. Rancangan resort semacam ini dilengkapi dengan

fasilitas untuk memulihkan kesegaran jasmani, rohani, maupun

mental serta kegiatan yang berhubungan dengan kebugaran.

2.1.7. Kriteria Hotel Resort

Berdasarkan keputusan dirjen pariwisata No.14/U/11/88 tentang

pelaksanaan ketentuan usaha dan penggolongan resort. klasifikasi hotel resort

berdasarkan bintang nya antara lain :

a. Resort bintang satu minimal 20 kamar.

b. Resort bintang dua minimal 20 kamar.


25

c. Resort bintang tiga minimal 30 kamar.

d. Resort bintang empat minimal 50 kamar.

e. Resort bintang lima minimal 100 kamar.

f. Resort bintang lima+diamond. Resort dengan kualitas lebih baik.

Berikut adalah beberapa fasilitas yang ada dalam sebuah hotel

berbintang :

a. Area parkir

Area parkir yang berlokasi di depan pintu masuk lobi resort. Area

ini harus mampu menampung kendaraan tamu sesuai kebutuhan.

Para pengunjung yang datang. Pada umumnya menggunakan

beberapa macam jenis kendaraan diantaranya kendaraan umum

maupun pribadi. Standar ukuran yang digunakan akan dijelaskan

pada tabel dibawah.

Table 2.1 Standar Ukuran Area Parkir

JENIS PANJANG LEBAR TINGGI RADIUS

KENDARAA (m) (m) (m)

SEPEDA 2,20 0,70 1,00 1,00

MOTOR

MOBIL 4,70 1,70 1,50 5,75

PRIBADI

MOBIL 5,00 1,80 2,00 6,00

PRIBADI
26

UKURAN

BESAR

BUS 11,00 2,50 3,95 10,25

Sumber : Data Arsitektur, Neufert

b. Lobby resort,

Lobby resort merupakan sebuah area dimana tamu yang datang

akan melakukan registrasi, sebuah area dimana tamu resort satu

bertemu dengan tamu hotel yang lainnya, dan dimana tamu

melakukan proses kedatangan (check-in) keberangkatan (check-

out) dari hotel. Lobby resort juga bisa digunakan 14 seperti area

baca pada umumnya. Berikut ini merupakan standar ruang lobby

sebagai ruang utama.

Table 2.2 Standar Ukuran Ruang Lobby

RUANG STANDAR SUMBER

UKURAN

Main Lobby 0,63-0,9m²/orang BPAS

Lounge Area 2,5m²/orang NAD

Receptionist 10m²/unit BPAS

Cashier 2,75m²/orang NAD

Customer service 12m²/unit NMH

lavatory 3,6m²/orang NAD

Sumber : Building Planning And Design Standards ; Data

Arsitektur, Neufert ; New Metric Handbook


27

c. Kamar resort

Kamar resort merupakan fasilitas utama dalam hotel. Terdapat

berbagai tipe kamar dan fasilitas yang ada didalamnya. Contoh

kamar sesuai klasifikasinya menurut Agustinus Darsono

(2011:52) adalah sebagai berikut:

a. Single room

Jenis kamar tamu standar ekonomi yang dilengkapi satu

tempat tidur untuk satu orang tamu.

b. Twin room

Jenis kamar tamu standar ekonomi yang dilengkapi dua

tempat tidur untuk dua orang tamu.

c. Triple room

Jenis kamar tamu standar ekonomi yang dilengkapi dua

tempat tidur atau satu tempat tidur double bed. Tempat tidur

jenis queen bed digunakan untuk dua orang tamu.

d. Suite room

Jenis kamar tamu mewah yang memiliki banyak fasilitas

seperti ruang dan fasilitas lainnya.

e. President suite room

Kamar resort yang terdapat fasilitas dengan selera

manajemen masing-masing.

d. Meeting room atau function room


28

Adalah tempat yang disewakan untuk berbagai macam kebutuhan

seperti meeting, rapat, seminar dan lain sebagainya. Ruang ini

juga disebut sebagai banquet room. Standar ruang meeting atau

function room ini adalah sebagai berikut:

Table 2.3 Standar Ukuran Meeting Room Dan Function Room

RUANG STANDAR SUMBER

UKURAN

Meeting room 1,1 - 1,3m²/orang

Function room 1,8m²/orang

Sumber :

e. Fasilitas Entertaiment atau Olahraga

Merupakan fasilitas yang ditawarkan kepada tamu yang ingin

mendapat hiburan dan pelatihan kebugaran. Untuk standar kolam

renang terbuka yang bukan digunakan oleh perenang.

f. Restaurant

Berbagai macam jenis restaurant digunakan untuk memenuhi

kebutuhan tamu seperti coffe shop, restaurant dan lainnya. Biasa

Nya semakin banyak kamar resort. Semakin banyak fasilitas yang

tersedia. Untuk standar acuan yang dipakai seperti :

Table 2.4 Standar Ukuran Restaurant

RUANG STANDAR SUMBER


29

UKURAN

Restaurant 2,5m²/orang NAD

Cafe 2,5m²/orang NAD

Sumber : Data Arsitektur, Neufert

g. Laundry and Dry Cleaning

Merupakan fasilitas untuk mencuci, pengeringan dan

penyetrikaan pakaian tamu. Fasilitas ini merupakan penunjang

untuk mendapatkan keuntungan tambahan.

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa operasional resort harus

didukung dengan berbagai fasilitas yang dapat mendukung kelancaran

aktivitas penjualan. Kelengkapan fasilitas yang tersedia memberi dampak

selama masa tinggal tamu dan uang yang akan dikeluarkan oleh tamu.

Semakin menambah pemasukan resort tersebut. Dengan demikian telah

memenuhi standar yang harus dimiliki sebagai industri jasa akomodasi.

2.1.8. Tinjauan Sirkulasi

Sirkulasi merupakan salah satu faktor penting dalam sebuah

perancangan. Sirkulasi sering terkait dengan aktivitas dan perilaku manusia,

sehingga perancangan sirkulasi terlebih dahulu mempertimbangkan aspek

perilaku manusia. Adapun pola sirkulasi pada resort, juga beberapa bangunan
30

yang memiliki fungsi yang sama. Beberapa faktor penting yang perlu

diperhatikan dalam perancangan sirkulasi yaitu kenyamanan yang meliputi

pencahayaan, kelembaban relatif dan suhu. Selain kenyamanan faktor lain

yang penting yaitu aksesibilitas (kemudahan akses) untuk menuju objek.

Menurut francis D.K Ching (2001) dalam bukunya disebut beberapa faktor

yang berpengaruh dalam sirkulasi yaitu pencapaian, akses pintu masuk,

konfigurasi jalur, hubungan jalur ruang, dan bentuk ruang sirkulasi.

Table 2.5 Bentuk Ruang Sirkulasi

Tertutup

Membentuk galeri umum atau koridor

pribadi yang berkaitan dengan ruang-ruang

yang dihubungan melalui pintu-pintu

masuk pada bidang dinding.

Terbuka pada Salah Satu Sisinya

Membentuk baIkon atau galeri yang

memberikan kontinuitas visual dan

kontinuitas ruang dengan ruang-ruang yang

dihubungkannya.
31

Terbuka pada Kedua Sisinya

Membentuk deretan kolom untuk jalan

lintas yang menjadi sebuah perluasan fisik

dari ruang yang ditembusnya.

sumber : FRANCIS D.K., CHING (2008) Arsitek: bentuk, ruang, dan

tatanan.

2.2. PENGERTIAN UMUM ARSITEKTUR TROPIS MODERN

Konsep yang dipilih untuk perancangan Hotel Resort di bogor

menggunakan konsep arsitektur tropical modern dimana konsep ini

merupakan penggabungan antara Arsitektur Modern dengan Arsitektur

Tropis.

Arsitektur Modern

Menurut Rayner Banham pada bukunya yang berjudul “Age of the

Master : A Personal view of Modern Architecture”, tahun 1978,

perkembangan arsitektur modern menekankan pada kesederhanaan suatu

desain dengan menganut Form Follows Function (bentuk mengikuti fungsi)

Arsitektur modern timbul karena adanya kemajuan dalam bidang teknologi

yang membuat manusia cenderung untuk sesuatu yang ekonomis

Arsitektur Tropis
32

Arsitektur tropis adalah jenis arsitektur yang memberikan jawaban

atau adaptasi bentuk bangunan terhadap pengaruh iklim tropis, dimana iklim

tropis memiliki karakter tertentu yang disebabkan oleh panas matahari,

kelembapan yang cukup tinggi, curah hujan, pergerakan angin, dan

sebagainya. Pengaruhnya otomatis terhadap suhu, kelembapan, kesehatan

udara yang harus di antisipasi oleh arsitektur yang tanggap terhadap hal-hal

tersebut.

Sehingga dapat disimpulkan gaya arsitektur Tropical Modern ini

adalah menciptakan desain bangunan yang memperhatikan kondisi iklim atau

dengan kata lain menyatu pada alam, namun tetap fungsional, mengutamakan

kenyamanan dan mengikuti kebutuhan perkembangan zaman.

2.2.1. Ciri-Ciri Arsitektur Tropical Modern

a. Peka, Terbuka, Dan Menyatu Dengan Alam

Keindahan alam tropis dengan kehangatan sinar matahari

dan sejuknya angin, menjadi elemen positif yang harus

diikutsertakan dalam arsitektur tropis modern.

b. Perpaduan Bahan Alami dan Bahan Modern

Bahan-bahan alami yang didapat dari lingkungan sekitar

memiliki berbagai nilai tambah. Mudah didapat, harganya relatif

lebih murah, sudah teruji ketahanannya terhadap iklim setempat,

dan biaya pengerjaannya lebih murah karena lebih mudah

mendapatkan ahli yang sudah paham proses konstruksinya. Kayu,


33

bambu, dan batu alam sangat lekat dengan arsitektur tropis.

Sedangkan, beton, aluminium, dan kaca identik dengan arsitektur

modern. Perpaduan keduanya, menampilkan desain yang menyatu

dengan lingkungan, kokoh, dan nyaman.

c. Perpaduan Warna Alam dan Warna Buatan

Kejujuran pemanfaatan elemen, bahan, dan warna yang

fungsional menciptakan karya arsitektur yang bukan sekedar

hiasan dan kepura-puraan. Malainkan akan tercipta sebuah

karya cantik yang hemat biaya dan minim perawatan.

2.3. STUDI PRESEDEN

Four Season Hotel Resort berlokasi di Jimbaran, Kecamatan. Kuta

Selatan, Kabupaten Badung, Bali. Memiliki luas 2,125m² dengan mengambil

inspirasi dari arsitektur Bali Tradisional, 256 villa di Four Season Resort Bali

di Jimbaran Bay mengunakan atap jerami. Dikelilingi oleh taman yang

rimbun, masing-masing vila memiliki halaman sendiri dan luas ruang indoor

dan outdoor area, termasuk pluge pool pribadi sehingga tamu dapat

menikmati pemandangan yang luas dan pohon kelapa di Jimbaran Bay.


34

Gambar 2.1 Hotel Resort Four Season

Sumber : Galeri fourseasons.com


BAB III

DATA TAPAK

3.1. KRITERIA PEMILIHAN TAPAK

Dalam menentukan pemilihan tapak terdapat beberapa hal yang perlu

dipertibangkan, antara lain :

a. Tapak berada di daerah yang jauh dari ramai hiruk pikuk dan

kebisingan kota.

b. Tapak berada dekat dengan lokasi wisata lainnya.

c. Akses menuju lokasi tapak harus strategis agar mudah di jangkau.

3.2. PEMILIHAN TAPAK

Dalam perencanaan hotel resort ini, terdapat beberapa alternatif

pemilihan tapak. Hal ini dapat di lihat dari beberapa bahan pertimbangan dalam

pemilihan tapak seperti lokasi tapak, keadaan lingkungan di sekitar tapak, luas

tapak, akses menuju tapak, dan peraturan peruntukan lahan dan bangunan yang

telah di tetapkan oleh pemerintah daerah.

Table 3.1 Alternatif Tapak

Kriteria Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3

35
36

Jalan Babakan Jalan Gunung


Tumas No.16 Pancar, Karang
Jalan UI,Karang
Desa Cikeas, Tengah, Kec.
Tengah, Kec.
Cadas Ngampar, Babakan
Lokasi Babakan Madang,
Kec. Sukaraja, Madang,
Kabupaten Bogor,
Kabupaten Kabupaten
Jawa Barat 16810
Bogor, Jawa Bogor, Jawa
Barat 16167 Barat 16810

bentuk lahan

luas ± 5.500,22 m² ± 8.196,90 m² ± 10.114,10 m²

Zona
Peruntukan

KDB 40%
KLB
Ketinggian
Max
Jalan Desa Jalan Gunung Jalan Gunung
Akses
Cijulang Pancar Pancar
Sumber : Hasil Analisa Penulis, 2021

Dari data di atas, tapak yang dipilih adalah alternatif 3 ( tiga ). Hal ini

karena tapak pada alternatif 3 ( tiga ) yang paling memenuhi pertimbangan –

pertimbangan kriteria yang diinginkan.


37

3.3. DESKRIPSI PROYEK

3.3.1. Lokasi Tapak

Lokasi : Jalan Ui, Karang Tengah

Kecamatan : Babakan Madang

Kabupaten : Bogor

Provinsi : Jawa Barat

Kode Pos : 16810.

Gambar 3.1 Peta Lokasi (Jalan Ui, Karang Tengah, Kecamatan Babakan

Madang, Bogor)

Sumber : Street View Google Maps

3.3.2. PERATURAN

Luas Tapak : 10.114.10 m²


38

KDB : 40 % : 404.564 m²

KDH : 60 % : 606.846 m²

GSB : 10 meter

3.3.3. BATAS TAPAK

Batas – Batas Lokasi :

Utara : Kedai Markisa

Selatan : Perkebunan

Barat : Jalan Ui

Timur : Hutan Pinus

Batas Utara – Kedai Markisa


39

Gambar 3.2 Kedai Markisa ( Batas Utara )

Sumber : Street View Google Maps

Batas Selatan – Perkebunan

Gambar 3.3 Perkebunan ( Batas Selatan )

Sumber : Street View Google Maps

Batas Barat – Jalan Ui


40

Gambar 3.4 Jalan Ui ( Batas Barat )

Sumber : Street View Google Maps

Batas Timur – Hutan Pinus

Gambar 3.5 Hutan Pinus

Sumber : Street View Google Maps


BAB IV

ANALISA

d.1. ANALISA ALUR KEGIATAN PENGGUNA HOTEL RESORT

4.1.1. Alur Kegiatan Pengguna Hotel Resort

Kegiatan utama dalam Hotel Resort terdapat 4 jenis pelaku kegiatan

yaitu :

a. Tamu Hotel

Tamu Hotel adalah seseorang atau sekelompok orang yang datang

ke hotel untuk melakukan aktivitas menginap.

b. Pengunjung

Pengunjung adalah orang yang datang ke hotel resort untuk

menggunakan fasilitas rekreasi dan fasilitas publik lain yang

tersedia pada hotel resort, tanpa melakukan aktivitas menginap.

c. Pegawai Hotel

adalah orang yang datang ke hotel resort untuk bekerja dengan

memberikan pelayanan kepada tamu hotel dan pengunjung.

d. Pengelola

Pengelola adalah orang secara umum kegiatan pengelola adalah

mengatur dan mengelola berjalannya hotel resort.

41
42

Tabel 4.1

Alur Kegiatan Pengguna Hotel Resort

PELAKU KEGIATAN UTAMA

Tamu Menginap, menikmati fasilitas rekreasi, menikmati fasilitas

Hotel penunjang hotel resort

Pengunjun melakukan kegiatan pertemuan atau menikmati fasilitas

g yang ada di hotel ressort

Pegawai memberikan pelayanan kepada tamu hotel dan pengunjung

Pengelola adalah mengatur dan mengelola berjalannya hotel resort.

Sumber : Hasil Analisa Penulis, 2021

4.2. ANALISA RUANG

Tabel 4.2 Analisa Kebutuhan Ruang

STAND

JENIS AR KAPASIT PERHITUN


LUASAN
RUANG BESAR AS GAN LUAS

AN

KELOMPOK KEGIATAN PUBLIK

m/Radius 0,8
Drop off 8 1 unit 8 m² x 1
putar m²

oran 0,8 m² x 160


Hall 0,8 m²/orang 200
g 200 m²
43

kam 1 m² x 150
Lobby 1 m²/ kamar 150
ar 150 m²

Front 23,3 m² x 23,2


23,2 m²/unit 1 unit
Office 1 m²

60 m²/unit 1 unit 60
ATM 60
m²/unit x
Centre m²
1

Lavatory

Wanita

Toilet oran 13,6


1,7 m²/orang 8 1,7 m² x 8
Wanita g m²

5,2
Wastafel 1,3 m²/unit 4 unit 1,3 m² x 4

Lavatory

Pria

oran 10,2
Toilet Pria 1,7 m²/orang 6 1,7 m² x 6
g m²

3,5
Urinoir 0,7 m²/orang 5 unit 0,7 m² x 5

2,6
Wastafel 1,3 m²/unit 2 unit 1,3 m² x 2

JUMLAH 429,
44

85,8
SIRKUL
2
ASI 20 %

514,

TOTAL 9

STAND

JENIS AR KAPASIT PERHITUN


LUASAN
RUANG BESAR AS GAN LUAS

AN

KELOMPOK KEGIATAN PENUNJANG

Restaurant

Main
kam 1,5 m² x
Dining 1,5 m²/ kamar 150 225
ar 150
Room

Dapur % x ruang 60% x225


60 1 unit 135
Utama makan x1

Mini bar &

Coffee

shop
45

Lounge kam 1,4m² x


1,4 m²/ kamar 150 210
bar ar 150

%x 40% x
Dapur 40 1 unit 84
lounge 210m² x 1

R. oran
5 m²/ orang 5 5x5 25
Bartender g

Lavatory

Wanita

Toilet oran
1,7 m²/orang 8 1,7 m² x 8 13,6
Wanita g

Wastafel 1,3 m²/unit 4 unit 1,3 m² x 4 5,2

Lavatory

Pria

oran
Toilet Pria 1,7 m²/orang 6 1,7 m² x 6 10,2
g

Urinoir 0,7 m²/orang 5 unit 0,7 m² x 5 3,5

Wastafel 1,3 m²/unit 2 unit 1,3 m² x 2 2,6

714,
JUMLAH
1

SIRKUL 20

ASI %

TOTAL 856,
46

Meeting

Room

kursi
oran 0,2475 x 24,7
(0,45 m x 0,2475 m²/orang 100
g 100 5
0,55m)

Meja kecil
1,125 x 56,2
(1,5 m x 1,125 m²/orang 50 unit
50 5
0,75m)

Meja

Besar 2,0625 x 4,12


2,0625 m²/orang 2 unit
(2,75 m x 2 5

0,75 m)

85,1
JUMLAH
3

SIRKUL 20

ASI %

102,
TOTAL
2

Sport Area

Swimming

Pool

Pool (15 m 450 m² 1 unit 15 m x 30 450


47

x 30 m) m

Kid's Pool
7,5 m x 112,
( 7,5 m x 112,5 m² 1 unit
15 m 5
15 m)

0,1 m x
Ruang 56,2
0,1 m² 1 unit luas
Ganti 5
kolom

Fitness

Club

Ruang

Gym

Treadmill
1,35 m² x
(1,5 m x 1,35 m² 4 unit 5,4
4
0,90 m)

Gym

Station
1,5 m² 2 unit 1,5 m² x 2 3
(1,5 m x

1,00 m

Sepeda

statis (1,2 0,72 m² x


0,72 m² 5 unit 3,6
m x 0,60 5

m)

Angkat 0,75 m² 5 unit 0,75 m² x 3,75


48

Barbel (1,5

m x 0,50 5

m)

Angkat

beban (2,0
1,8 m² 2 unit 1,8 m² x 2 3,6
m x 0,90

Ruang oran 0,6 m² x


0,6 m² 20 12
Ganti g 20

Musholla

Ruang oran
1 m² 50 1 x 50 50
Shalat g

Ruang
0,8 m² 10 unit 0,8 x 10 8
Wudhu

708,
JUMLAH
1

SIRKUL 20

ASI %

849,
TOTAL
7

JENIS STAND KAPASIT PERHITUN LUASAN

RUANG AR AS GAN LUAS


49

BESAR

AN

KELOMPOK KEGIATAN PRIVAT

Standart 24 m² x 192
24 m² 80 unit
Room 80 0

Suite 48 m² x 192
48 m² 40 unit
Room 40 0

Deluxe 56 m² x 168
56 m² 30 unit
Room 30 0

552
JUMLAH
0

SIRKUL 20

ASI %

662
TOTAL
4

STAND

JENIS AR KAPASIT PERHITUN


LUASAN
RUANG BESAR AS GAN LUAS

AN

KELOMPOK KEGIATAN PENGELOLA

Ruang 0,4 x
0,4 m² 1 unit 60
General Jumlah
50

Manager Kamar

Ruang 0,4 x

Asisten 0,4 m² 1 unit Jumlah 60

Manager Kamar

0,4 x
Division
0,4 m² 1 unit Jumlah 60
Room
Kamar

0,7 x
Housekeep
0,7 m² 1 unit Jumlah 105
ing Office
Kamar

Laundry 0,63 x

dan dry 0,63 m² 1 unit Jumlah 94,5

cleaning Kamar

Ruang

Keamanan

Pos Jaga 10 m² 1 unit 10 m² x 1 10

Ruang
10 m² 1 unit 10 m² x 1 10
CCTV

Ruang

Engineerin

Ruang
25 m² 1 unit 25 m² x 1 25
Genset
51

Ruang

Panel 16 m² 1 unit 16 m² x 1 16

Listrik

R. Pompa 25 m² 1 unit 25 m² x 1 25

R. AHU 20 m² 1 unit 20 m² x 1 20

R. Shaft 3 m² 1 unit 3 m² x 1 3

Lift 20 m² 1 unit 20 m² x 1 20

Lift
9 m² 1 unit 9 m² x 1 9
Barang

Tangga
24 m² 1 unit 24 m² x 1 24
Darurat

541,
JUMLAH
5

SIRKUL 20

ASI %

649,
TOTAL
8

Sumber : Analisa Penulis, 2021

4.3. ANALISA TAPAK

4.3.1. Analisa pencapaian tapak

Pencapaian ke tapak adalah pencapaian melalui jalan yang terdapat di sisi

tapak. Adapun Transportasi yang harus digunakan untuk mencapai lokasi antara
52

lain dengan kendaraan pribadi. Untuk mencapai lokasi memang masih belum ada

akses berupa kendaraan umum, karena lahan yang masih terbuka, alami, dan jauh

dari keramaian kota. Akses jalan di sisi tapak hanya memiliki lebar jalan 6 meter,

sehingga di perlukan perhatian terhadap sistem pengaturan sirkulasi kendaraan

dalam perancangan nya sehingga nantinya tidak akan muncul masalah baru seperti

kendaraan yang saling bertabrakan. Dalam perancangan nya, sirkulasi kendaraan

pada enterance utama ke dalam tapak akan dipisahkan dengan sirkulasi kendaraan

yang keluar. Hal ini berdasarkan pada pertimbangan untuk memberikan ruang

yang cukup terhadap sirkulasi kendaraan keluar-masuk tapak.

4.3.2. Analisa entrance

Gambar 4.1 Lokasi Tapak

Sumber : Street View Google Maps

Berdasarkan gambar dapat diketahui bahwa akses masuk ke tapak hanya

melalui Jalan Ui yang berada di sebelah barat dari tapak. Jalan Ui sendiri

merupakan Jalan kolektor sekunder yang terdiri dari 2 jalur. Maka dari itu, untuk
53

memudahkan akses ke tapak dapat ditentukan oleh pola sirkulasi dalam tapak dan

sirkulasi di sekitar tapak. Berdasarkan fungsinya, pencapaian ke tapak dibagi

menjadi dua jenis (Setiono, 2004), yaitu main enterance, yang merupakan

pencapaian utama dan pintu keluar utama. Sedangkan yang kedua adalah side

enterance, yaitu pencapaian kedua yang bersifat service serta dapat digunakan

sebagai pintu keluar.

Sebagai tanggapan terhadap kondisi tapak yang sudah di jelaskan di atas,

terdapat beberapa alternatif penyelesaian pencapaian. Di antara model alternatif

pencapaian tersebut adalah akses linier dan akses circle.

1. Pola Pencapaian Linier

Gambar 4.2 Analisa Entrance Dengan Pola Pencapaian Linier

Sumber : Hasil Analisa Penulis, 2022

Model akses linier, yaitu akses masuk dan keluar tapak berupa garis lurus.

Model akses ini kelebihannya adalah untuk masuk ke tapak lebih mudah dari arah
54

utara, namun menjadi masalah Ketika keluar tapak. Permasalahan itu adalah

pandangan yang terbatas terhadap arus kendaraan yang melintas arah utara.

2. Pola Pencapaian Circle (Melingkar)

Gambar 4.3 Analisa Entrance Dengan Pola Pencapaian Linier

Sumber : Hasil Analisa Penulis, 2022

Model akses circle dilakukan untuk mengantisipasi cross secara langsung

dengan kendaraan yang berlalu-lalang, Namun kelemehan dari sistem sirkulasi ini

adalah efektivitas waktu tempuh yang relative lebih lama karena harus melewati

Sebagian luas tapak untuk memasuki tapak.

4.3.3. Analisa sirkulasi


55

Kepadatan kendaraan yang berada di sekitar tapak tidak terlalu padat,

namun akses jalan di sekitar tapak hanya memiliki lebar 6 m. hal ini turut

memberikan pengaruh terhadap pola sirkulasi yang ada untuk mencegah terjadi

nya cross antar kendaraan. Sehingga sikulasi menjadi sangat penting dalam

perancangan.

1. Sirkulasi pejalan kaki

Sirkulasi pejalan kaki pada perancangan ini adalah sama seperi sirkulasi

pejalan kaki pada umumnya, karena mengingat pereancangan ini merupakan

fasilitas akomodasi yang di mana pejalan kaki memang harus mendapatkan

perhatian yang lebih, oleh karena itu sirkulasi pejalan kaki harus di rancang

dengan baik untuk kenyamanan pejalan kaki.

Skema 4.1 Sirkulasi Pejalan Kaki

Sumber : Hasil Analisa Penulis, 2022

1. Sirkulasi Kendaraan

Sirkulasi kendaraan tidak di perbolehkan berada dalam lingkungan tapak,

hanya di perbolehkan melalui area entrance utama untuk dropping area,

kemudian sirkulasi di arahkan pada pintu keluar atau masuk ke area parkir.
56

Entrance kendaraan terbagi menjadi 2, yaitu mobil dan sepeda motor yang

terpisah, hal ini dimaksudkan agar keduanya tidak saling mengganggu dan

memakan sirkulasi kendaraan yang lain sehingga lebih teratur. Pintu masuk

dan pintu keluar kendaraan tidak diletakkan dalam satu area, hal ini bertujuan

untuk menghindari kepadatan kendaraan yang akan masuk dan keluar dari

tapak, untuk menghindari terjadinya crossing. Lebar jalan yang disediakan

untuk sirkulasi kendaraan disesuaikan dengan kebutuhan untuk satu mobil dan

satu arah selebar 6 m, kecuali pada dropping area di rancang lebih lebar, hal

ini untuk mengantisipasi penumpukan mobil pada area ini saat menurunkan

tamu hotel resort.

Skema 4.2 Sirkulasi Kendaraan

Sumber : Hasil Analisa Penulis, 2022

2. Sirkulasi parkir

Perencangan area parkir merupakan kegiatan untuk menopang

perencanaan ruang luar dari perancangan Hotel Resort Bogor sehingga

kegiatan-kegiatan di dalam bangunan tidak terganggu.


57

Adapun model sirkulasi parkir pada perencangan Hotel Resort Bogor

ini yaitu sistem parkir 90 derajat. Kemudian di bedakan lagi menjadi dua jenis

peruntukan lahan parkir, yang pertama parkir untuk pengelola dan yang kedua

adalah parkir untuk tamu hotel resort.

Gambar 4.4 Standar Ukuran Parkir Sistem 90°

Sumber : Data Arsitek , Neufert

4.4. ANALISA BANGUNAN

4.1.4 Arah Angin


58

Berdasarkan hasil observasi langsung pada lokasi perancangan, pada saat

dilakukan observasi diperoleh data bahwa angin paling banyak berasal dari arah

utara.

Gambar 4.5 Analisa Arah Datangnya Angin

Sumber : Hasil Analisa Penulis. 2022

Maka dari itu, perlu sebuah upaya penanggulangan angin supaya angin tidak

masuk secara drastic ke bangunan, salah satu upaya adalah dengan memecah

angin keluar dan sebagaian ke dalam lokasi, Hal ini dilakukan karena angin

merupakan bagian penting penyelesaian arsitektur secara alami untuk masalah

pendinginan ruang.

4.1.5. Kebisingan
59

Letak tapak yang berada jauh dari pusat keramian dan di kelilingi dengan lahan

terbuka ataupun hutan pinus menyebabkan kebisingan yang terjadi di sekitar tapak

memiliki intensitas yang tidak terlalu bising dan mengganggu.

Gambar 4.6 Analisa Kebisingan

Sumber : Hasil Analisa Penulis, 2022

Sumber kebisingan hanya terdapat pada arah barat seperti pada gambar , dimana

arah barat dari tapak merupakan akses jalan utama dimana sumber kebisingan

disebabkan dari kendaraan yang lalu-lalang melewati tapak. Penanganan dari

kondisi tersebut adalah dengan meletakkan ruang-ruang yang membutuhkan

ketenangan lebih, seperti kamar hotel resort menjauh dari sumber bising.

4.1.6 Pandagan (View)

View dalam perencangan sangat penting mengingat dalam sebuah perancangan

adalah upaya menghadirkan objek visual yang disebut dengan nilai arsitektural,

Meskipun demikian, bukan berarti aspek di sekitar perancangan tidak mejadi daya
60

tarik visual, Maka dari itu dalam perancangan Hotel Resort Bogor ini objek view

dibagi menjadi dua yaitu view ke dalam tapak dan view ke luar tapak.

4.1.6.1 View Ke Dalam Tapak

Gambar 4.7 Analisa View Ke Dalam Tapak

Sumber : Hasil Analisa Penulis, 2022

Sebagai objek visual, tentunya hasil perancangan adalah dibuat semenarik

mungkin apalagi bangunan yang dirancang adalah bangunan hotel resort dimana

harus menjual daya tarik dengan tujuan wisatawan yang hendak menginap tertarik

dan memilih untuk menghabiskan malam nya di hotel resort ini.

4.1.6.2 View Ke Luar Tapak


61

1 2

3 4

Gambar 4.8 Analisa View Ke Luar Tapak

Sumber : Hasil Analisa Penulis, 2022

View di sekitar tapak merupakan pemandangan alam yang dapat memanjakan

mata pengunjung resort. Di bagian utara tapak view nya adalah pegunungan, view

dari arah timur adalah hutan pinus. Pemilihan tapak dengan view yang indah

dalam perencanaan hotel resort ini sangat penting untuk menjadi daya tarik resort

ini.
62

4.4.1. Analisa orientasi bangunan

N
Kriteria Alternatif A Alternatif B Alternatif C Alternatif D
o
1 Orientasi Menghadap Menghadap Menghadap Menghadap
Ke Jalan Perkebunan Hutan Pinus Kedai
Utama ( Jalan Markisa
Ui )

2 Intensitas Intensitas Tidak ada Tidak ada Tidak ada


Kendaraan Kendaran Jalur Jalur Jalur
Ramai Kendaraan Kendaraan Kendaraan

3 Titik Baik Kurang Kurang Kurang


Tangkap
4 Klimatolog Menghadap Menghadap Menghadap Menghadap
i ke arah barat ke arah ke arah timur ke arah utara
dan selatan dan dan dan terhindar
mendapatkan terhindar dari mendapatkan dari matahari
matahari sore matahari pagi matahari pagi pagi dan sore
dan sore

4.4.2. Analisa bentuk dasar bangunan

No Bentuk Dasar Kelebihan Kekurangan


1 Persegi Memberi kesan Merupakan bentuk yang
statis dan stabil monoton dan masif.
Biasanya mencerminkan
ruang- ruang yang formal

2 Lingkaran Memberi kesan Dalam pengaturan ruang


dinamis, pandangan memiliki tingkat
kesegala arah kesulitan menengah
karena bentuknya yang
melingkar
63

3 Segitiga Memberi kesan Kurang safety karena


aktif, energik, serta terkesan tajam dan sulit
mengarah dalam pengaturan ruang
karena bentuknya yang
memiliki sudut-sudut
runcing

4.4.3. Analisa gubahan massa

4.4.4. Analisa zoning bangunan

4.4.5. Analisa struktur bangunan

Anda mungkin juga menyukai