Bab 1 - 4 Soraya Salsabila
Bab 1 - 4 Soraya Salsabila
SKRIPSI/TUGAS AKHIR
DIAJUKAN OLEH
NPM : 17550014
FAKULTAS TEKNIK
JAKARTA
2021
FAKULTAS TEKNIK
JAKARTA
BOGOR
Penguji I Penguji II
( ……………………. ) ( …………………….. )
Mengesahkan,
Dekan
( …………………………….. )
i
FAKULTAS TEKNIK
JAKARTA
BOGOR
( ……………………... ) ( ……………………. )
Menyetujui,
Dekan
( ……………………... )
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan pada ke Khadirat Allah SWT
yang telah memberikan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga skripsi yang
Strata Satu (S1) pada Jurusan Arsitektur Universitas Tama Jagakarsa ini dapat
tersusun dan terselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang ditentukan.
pada semua pihak khusus nya Universitas Tama Jagakarsa. Skripsi ini ditulis
ini.
bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini, dengan hormat saya
kepada :
Tama Jagakarsa.
iii
4. Dr. Mardiaman, S.T., M.T., selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Tama Jagakarsa.
Tama Jagakarsa.
Tama Jagakarsa.
7. Ir. Diyotra Tori, M.T., selaku Dosen Pembimbing Akademis yang selama
11. Kepada kedua Orang Tua saya Bapak Romdhoni dan Ibu Siti Asiyah yang
sangat saya hormati dan cintai yang selalu memberi motivasi dan support,
baik moral, material, maupun doa yang tiada henti sampai Skripsi ini
selesai.
12. Kepada adik kandung saya Amelia Nur Sabila yang telah mengerti dan
iv
13. Kepada orang tua kedua saya Bapak Taskam Tekom dan Ibu Sumiati yang
14. Dion Median Raga yang telah sangat mengerti, selalu menemani, dan
selalu memberikan semangat kepada saya baik suka maupun duka dalam
15. Defi Rara Anggun Tias, Julian Aroby S.T., dan Martin Richardo yang
Penulis sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, penulis meminta maaf jika masih terdapat kesalahan kata atau kalimat
penulisan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan memberikan nilai positif bagi
v
Jakata, ................ 2021
Penulis,
Soraya Salsabila
vi
ABSTRAK
letaknya diantara tiga provinsi, yaitu provinsi DKI Jakarta, provinsi Banten, dan
provinsi Jawa Barat itu sendiri . Kabupaten Bogor saat ini masuk ke daftar daerah
pilihan untuk berlibur. Tak hanya di kunjungi oleh wisatawan lokal, Kabupaten
Bogor juga dikunjungi oleh wisatawan asing. Setiap tahun nya perkembangan
Bogor.
perjalanan liburan nya. Agar dapat menambah nilai jual daerah wisata serta
penginapan berupa hotel. Dimana hotel resort merupakan pilihan yang tepat
data-data, konsep, gambar skematik desain, pengujian desain, dan yang terakhir
vii
Setelah melakukan beberapa tahapan metode perancangan, dihasilkan rancangan
bangunan hotel yang dapat menampung wisatawan untuk bermalam serta bermain
dan menghabiskan waktu liburannya dalam satu tempat yang memiliki banyak
viii
DAFTAR ISI
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR TABEL
xi
BAB I
PENDAHULUAN
letaknya diantara tiga provinsi, yaitu provinsi DKI Jakarta, pr ovinsi Banten,
dan provinsi Jawa Barat itu sendiri. Memiliki luas wilayah ± 2.664 km², secara
107°13'30" Bujur Timur, dengan tipe morfologi wilayah yang bervariasi, dari
dataran yang relative rendah di bagian utara hingga dataran tinggi di bagian
selatan.
masuk ke daftar daerah pilihan untuk berlibur. Tak hanya di kunjungi oleh
mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini memiliki prospek yang cukup
1
2
Kunjungan Wisatawan
No Pengelola/Objek Wisata
WISNUS WISMAN JUMLAH
1 2 3 4 5
A Kecamatan Caringin
Bodogol/TNGGP
2 Curug Cisuren - - -
3 Curug Cipadaranten - - -
4 Curug Cikaweni - - -
7 Curug Cikaracak - - -
B kecamatan Megamendung
RPTN Tapos - - -
8 Curug Naga - - -
C Kecamatan Cisarua
11 Curug Beret - - -
12 Boru Bolang - - -
Kecamatan Babakan
D
Madang
4
26 Sirkuit Sentul - - -
E Kecamatan Sukamakmur
32 Curug Arca - - -
F Kecamatan Tenjolaya
G Kecamatan Tamansari
37 Curug Luhur - - -
38 Curug Nangka - - -
H Kecamatan Pamijahan
5
46 Curug Ciparay - - -
48 Curug Cihurang - - -
I Kecamatan Ciampea
J Kecamatan Cigudeg
6
K Kecamatan Leuwiliang
L Kecamatan Cibungbulang
M Kecamatan Rumpin
N Kecamatan Parung
O Kecamatan Cileungsi
P Kecamatan Cijeruk
68 Warso Farm - - -
Q Kecamatan Cigombong
71 Rekreasi Lido - - -
R Kecamatan Citeureup
73 Goa Garunggang 20 - 20
S Kecamatan Klapanunggal
75 Goa Cidomba 94 - 94
76 Goa Ciasem 87 - 87
T Kecamatan Tanjungsari
U Kecamatan Cariu
RHU (REKREASI
V
HIBURAN UMUM)
Dari data yang telah diuraikan sebelumnya, pada tahun 2018 terdapat
liburan nya. Agar dapat menambah nilai jual daerah wisata serta menambah
kenyamanan wisatawan. Maka dari itu perlu adanya sarana penginapan berupa
9
hotel. Dimana hotel resort merupakan pilihan yang tepat sebagai sarana
akomodasi penginapan.
Daerah yang akan dipilih untuk lokasi perancangan hotel resort ini
tinggi yang memiliki pemandangan alam yang indah dengan adanya hutan
pinus. Hal ini sejalan dengan pemilihan hotel resort yang pada umumnya
oleh keramaian kota. Selain dari aspek lingkungan nya, aspek kunjungan
wisatawan ke daerah Gunung Pancar juga di nilai cukup tinggi yaitu mencapai
78.452 wisatawan pada tahun 2018. Sehingga hal ini yang melatarbelakangi
1.2.1. Tujuan
Hotel Resort yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat penginapan, namun
hiburan yang disediakan oleh hotel resort untuk membuat pengunjung yang
10
1.2.2. Sasaran
suasana baru.
1.3.1. Tapak
1.3.2. Bangunan
1.3.3. Ruang
11
1.4. PERMASALAHAN
a. Aspek Manusia
sekitar lokasi?
dimana melalui:
a. Studi Literatur
a. Pustaka
b. Internet
Sistematika penulisan ini akan dibagi menjadi 5 bab agar lebih mudah
BAB I PENDAHULUAN
13
yang dibuat.
BAB IV ANALISA
TINJAUAN PUSTAKA
a. Perancangan
segala sesuatu
b. Hotel
c. Resort
15
16
d. Bogor
sebuah fasilitas akomodasi hotel berupa hotel resort yang berlokasi di Bogor
b. Memiliki jam operasi 24 jam per harinya tanpa ada hari libur
menggunakan fasilitas.
a. Residential Hotel
b. Transietal Hotel
umumnya jenis hotel ini terletak pada jalan jalan utama antar kota
c. Resort Hotel
menarik pengunjung.
/phb-77, berdasarkan tujuan dan tuntutan tamu yang ingin menginap, hotel
a. Bussiness hotel
kepentingan bisnis.
b. Tourist hotel
c. Sport hotel
Yaitu hotel khusus bagi para tamu yang bertujuan untuk olahraga
atau sport.
19
d. Research hotel
a. City Hotel
b. Residential Hotel
besar.
c. Motel
d. Resort hotel
e. Beach Hotel
a. Hotel Berbintang
a. Hotel Bintang I
b. Hotel Bintang II
rekreasi.
d. Hotel Bintang IV
e. Hotel Bintang V
b. Hotel Nonbintang
a. Lokasi
indah, pegunungan, tepi pantai dan sebagainya, yang tidak dirusak oleh
keramaian kota, lalu lintas yang padat dan bising. Pada Hotel Resort,
b. Fasilitas
indoor dan outdoor. Fasilitas pokok adalah ruang tidur sebagai area privasi.
penataan lanskap.
c. Segmen pasar
akomodasi dengan arsitektur dan suasana yang khusus dan berbeda dengan
kenyamanan.
jenis lainnya, yaitu dengan mengamati dari segi segmen pasar, lokasi, fasilitas
arah laut, keindahan pantai, dan fasilitas olahraga air sering kali
berbintang :
a. Area parkir
Area parkir yang berlokasi di depan pintu masuk lobi resort. Area
MOTOR
PRIBADI
PRIBADI
26
UKURAN
BESAR
b. Lobby resort,
out) dari hotel. Lobby resort juga bisa digunakan 14 seperti area
UKURAN
c. Kamar resort
a. Single room
b. Twin room
c. Triple room
tempat tidur atau satu tempat tidur double bed. Tempat tidur
d. Suite room
manajemen masing-masing.
UKURAN
Sumber :
f. Restaurant
UKURAN
selama masa tinggal tamu dan uang yang akan dikeluarkan oleh tamu.
perilaku manusia. Adapun pola sirkulasi pada resort, juga beberapa bangunan
30
yang memiliki fungsi yang sama. Beberapa faktor penting yang perlu
Menurut francis D.K Ching (2001) dalam bukunya disebut beberapa faktor
Tertutup
dihubungkannya.
31
tatanan.
Tropis.
Arsitektur Modern
Arsitektur Tropis
32
atau adaptasi bentuk bangunan terhadap pengaruh iklim tropis, dimana iklim
udara yang harus di antisipasi oleh arsitektur yang tanggap terhadap hal-hal
tersebut.
dengan kata lain menyatu pada alam, namun tetap fungsional, mengutamakan
inspirasi dari arsitektur Bali Tradisional, 256 villa di Four Season Resort Bali
rimbun, masing-masing vila memiliki halaman sendiri dan luas ruang indoor
dan outdoor area, termasuk pluge pool pribadi sehingga tamu dapat
DATA TAPAK
a. Tapak berada di daerah yang jauh dari ramai hiruk pikuk dan
kebisingan kota.
pemilihan tapak. Hal ini dapat di lihat dari beberapa bahan pertimbangan dalam
pemilihan tapak seperti lokasi tapak, keadaan lingkungan di sekitar tapak, luas
tapak, akses menuju tapak, dan peraturan peruntukan lahan dan bangunan yang
35
36
bentuk lahan
Zona
Peruntukan
KDB 40%
KLB
Ketinggian
Max
Jalan Desa Jalan Gunung Jalan Gunung
Akses
Cijulang Pancar Pancar
Sumber : Hasil Analisa Penulis, 2021
Dari data di atas, tapak yang dipilih adalah alternatif 3 ( tiga ). Hal ini
Kabupaten : Bogor
Gambar 3.1 Peta Lokasi (Jalan Ui, Karang Tengah, Kecamatan Babakan
Madang, Bogor)
3.3.2. PERATURAN
KDB : 40 % : 404.564 m²
KDH : 60 % : 606.846 m²
GSB : 10 meter
Selatan : Perkebunan
Barat : Jalan Ui
ANALISA
yaitu :
a. Tamu Hotel
b. Pengunjung
c. Pegawai Hotel
d. Pengelola
41
42
Tabel 4.1
STAND
AN
m/Radius 0,8
Drop off 8 1 unit 8 m² x 1
putar m²
kam 1 m² x 150
Lobby 1 m²/ kamar 150
ar 150 m²
60 m²/unit 1 unit 60
ATM 60
m²/unit x
Centre m²
1
Lavatory
Wanita
5,2
Wastafel 1,3 m²/unit 4 unit 1,3 m² x 4
m²
Lavatory
Pria
oran 10,2
Toilet Pria 1,7 m²/orang 6 1,7 m² x 6
g m²
3,5
Urinoir 0,7 m²/orang 5 unit 0,7 m² x 5
m²
2,6
Wastafel 1,3 m²/unit 2 unit 1,3 m² x 2
m²
JUMLAH 429,
44
m²
85,8
SIRKUL
2
ASI 20 %
m²
514,
TOTAL 9
m²
STAND
AN
Restaurant
Main
kam 1,5 m² x
Dining 1,5 m²/ kamar 150 225
ar 150
Room
Coffee
shop
45
%x 40% x
Dapur 40 1 unit 84
lounge 210m² x 1
R. oran
5 m²/ orang 5 5x5 25
Bartender g
Lavatory
Wanita
Toilet oran
1,7 m²/orang 8 1,7 m² x 8 13,6
Wanita g
Lavatory
Pria
oran
Toilet Pria 1,7 m²/orang 6 1,7 m² x 6 10,2
g
714,
JUMLAH
1
SIRKUL 20
ASI %
TOTAL 856,
46
Meeting
Room
kursi
oran 0,2475 x 24,7
(0,45 m x 0,2475 m²/orang 100
g 100 5
0,55m)
Meja kecil
1,125 x 56,2
(1,5 m x 1,125 m²/orang 50 unit
50 5
0,75m)
Meja
0,75 m)
85,1
JUMLAH
3
SIRKUL 20
ASI %
102,
TOTAL
2
Sport Area
Swimming
Pool
x 30 m) m
Kid's Pool
7,5 m x 112,
( 7,5 m x 112,5 m² 1 unit
15 m 5
15 m)
0,1 m x
Ruang 56,2
0,1 m² 1 unit luas
Ganti 5
kolom
Fitness
Club
Ruang
Gym
Treadmill
1,35 m² x
(1,5 m x 1,35 m² 4 unit 5,4
4
0,90 m)
Gym
Station
1,5 m² 2 unit 1,5 m² x 2 3
(1,5 m x
1,00 m
Sepeda
m)
Barbel (1,5
m x 0,50 5
m)
Angkat
beban (2,0
1,8 m² 2 unit 1,8 m² x 2 3,6
m x 0,90
Musholla
Ruang oran
1 m² 50 1 x 50 50
Shalat g
Ruang
0,8 m² 10 unit 0,8 x 10 8
Wudhu
708,
JUMLAH
1
SIRKUL 20
ASI %
849,
TOTAL
7
BESAR
AN
Standart 24 m² x 192
24 m² 80 unit
Room 80 0
Suite 48 m² x 192
48 m² 40 unit
Room 40 0
Deluxe 56 m² x 168
56 m² 30 unit
Room 30 0
552
JUMLAH
0
SIRKUL 20
ASI %
662
TOTAL
4
STAND
AN
Ruang 0,4 x
0,4 m² 1 unit 60
General Jumlah
50
Manager Kamar
Ruang 0,4 x
Manager Kamar
0,4 x
Division
0,4 m² 1 unit Jumlah 60
Room
Kamar
0,7 x
Housekeep
0,7 m² 1 unit Jumlah 105
ing Office
Kamar
Laundry 0,63 x
cleaning Kamar
Ruang
Keamanan
Ruang
10 m² 1 unit 10 m² x 1 10
CCTV
Ruang
Engineerin
Ruang
25 m² 1 unit 25 m² x 1 25
Genset
51
Ruang
Panel 16 m² 1 unit 16 m² x 1 16
Listrik
R. Pompa 25 m² 1 unit 25 m² x 1 25
R. AHU 20 m² 1 unit 20 m² x 1 20
R. Shaft 3 m² 1 unit 3 m² x 1 3
Lift 20 m² 1 unit 20 m² x 1 20
Lift
9 m² 1 unit 9 m² x 1 9
Barang
Tangga
24 m² 1 unit 24 m² x 1 24
Darurat
541,
JUMLAH
5
SIRKUL 20
ASI %
649,
TOTAL
8
tapak. Adapun Transportasi yang harus digunakan untuk mencapai lokasi antara
52
lain dengan kendaraan pribadi. Untuk mencapai lokasi memang masih belum ada
akses berupa kendaraan umum, karena lahan yang masih terbuka, alami, dan jauh
dari keramaian kota. Akses jalan di sisi tapak hanya memiliki lebar jalan 6 meter,
dalam perancangan nya sehingga nantinya tidak akan muncul masalah baru seperti
pada enterance utama ke dalam tapak akan dipisahkan dengan sirkulasi kendaraan
yang keluar. Hal ini berdasarkan pada pertimbangan untuk memberikan ruang
melalui Jalan Ui yang berada di sebelah barat dari tapak. Jalan Ui sendiri
merupakan Jalan kolektor sekunder yang terdiri dari 2 jalur. Maka dari itu, untuk
53
memudahkan akses ke tapak dapat ditentukan oleh pola sirkulasi dalam tapak dan
menjadi dua jenis (Setiono, 2004), yaitu main enterance, yang merupakan
pencapaian utama dan pintu keluar utama. Sedangkan yang kedua adalah side
enterance, yaitu pencapaian kedua yang bersifat service serta dapat digunakan
Model akses linier, yaitu akses masuk dan keluar tapak berupa garis lurus.
Model akses ini kelebihannya adalah untuk masuk ke tapak lebih mudah dari arah
54
utara, namun menjadi masalah Ketika keluar tapak. Permasalahan itu adalah
pandangan yang terbatas terhadap arus kendaraan yang melintas arah utara.
dengan kendaraan yang berlalu-lalang, Namun kelemehan dari sistem sirkulasi ini
adalah efektivitas waktu tempuh yang relative lebih lama karena harus melewati
namun akses jalan di sekitar tapak hanya memiliki lebar 6 m. hal ini turut
memberikan pengaruh terhadap pola sirkulasi yang ada untuk mencegah terjadi
nya cross antar kendaraan. Sehingga sikulasi menjadi sangat penting dalam
perancangan.
Sirkulasi pejalan kaki pada perancangan ini adalah sama seperi sirkulasi
perhatian yang lebih, oleh karena itu sirkulasi pejalan kaki harus di rancang
1. Sirkulasi Kendaraan
kemudian sirkulasi di arahkan pada pintu keluar atau masuk ke area parkir.
56
Entrance kendaraan terbagi menjadi 2, yaitu mobil dan sepeda motor yang
terpisah, hal ini dimaksudkan agar keduanya tidak saling mengganggu dan
memakan sirkulasi kendaraan yang lain sehingga lebih teratur. Pintu masuk
dan pintu keluar kendaraan tidak diletakkan dalam satu area, hal ini bertujuan
untuk menghindari kepadatan kendaraan yang akan masuk dan keluar dari
untuk sirkulasi kendaraan disesuaikan dengan kebutuhan untuk satu mobil dan
satu arah selebar 6 m, kecuali pada dropping area di rancang lebih lebar, hal
ini untuk mengantisipasi penumpukan mobil pada area ini saat menurunkan
2. Sirkulasi parkir
ini yaitu sistem parkir 90 derajat. Kemudian di bedakan lagi menjadi dua jenis
peruntukan lahan parkir, yang pertama parkir untuk pengelola dan yang kedua
dilakukan observasi diperoleh data bahwa angin paling banyak berasal dari arah
utara.
Maka dari itu, perlu sebuah upaya penanggulangan angin supaya angin tidak
masuk secara drastic ke bangunan, salah satu upaya adalah dengan memecah
angin keluar dan sebagaian ke dalam lokasi, Hal ini dilakukan karena angin
pendinginan ruang.
4.1.5. Kebisingan
59
Letak tapak yang berada jauh dari pusat keramian dan di kelilingi dengan lahan
terbuka ataupun hutan pinus menyebabkan kebisingan yang terjadi di sekitar tapak
Sumber kebisingan hanya terdapat pada arah barat seperti pada gambar , dimana
arah barat dari tapak merupakan akses jalan utama dimana sumber kebisingan
ketenangan lebih, seperti kamar hotel resort menjauh dari sumber bising.
adalah upaya menghadirkan objek visual yang disebut dengan nilai arsitektural,
Meskipun demikian, bukan berarti aspek di sekitar perancangan tidak mejadi daya
60
tarik visual, Maka dari itu dalam perancangan Hotel Resort Bogor ini objek view
dibagi menjadi dua yaitu view ke dalam tapak dan view ke luar tapak.
mungkin apalagi bangunan yang dirancang adalah bangunan hotel resort dimana
harus menjual daya tarik dengan tujuan wisatawan yang hendak menginap tertarik
1 2
3 4
mata pengunjung resort. Di bagian utara tapak view nya adalah pegunungan, view
dari arah timur adalah hutan pinus. Pemilihan tapak dengan view yang indah
dalam perencanaan hotel resort ini sangat penting untuk menjadi daya tarik resort
ini.
62
N
Kriteria Alternatif A Alternatif B Alternatif C Alternatif D
o
1 Orientasi Menghadap Menghadap Menghadap Menghadap
Ke Jalan Perkebunan Hutan Pinus Kedai
Utama ( Jalan Markisa
Ui )