Anda di halaman 1dari 9

Pelita Informatika Budi Darma, Volume : IV, Nomor: 3, Agustus 2013 ISSN : 2301-9425

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT GAGAL


GINJAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE BAYES
Sri Rahayu (0911441)

Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, STMIK Budidarma Medan


Jl. Sisimangaraja No.338 Simpang Limun Medan
www.stmik-budidarma.ac.id //Email: Srirahayu034@gmail.com

ABSTRAK

Penyakit gagal ginjal adalah suatu penyakit dimana fungsi organ ginjal mengalami penurunan hingga pada
akhirnya tidak mampu lagi bekerja sama sekali dalam hal penyaringan pembuangan elektrolit tubuh,
dalam menjaga keseimbangan cairan zat kimia tubuh seperti sodium dan kalium didalam darah atau produksi
urine.
Sistem Pakar adalah suatu program komputer yang dirancang untuk mengambil keputusan seperti keputusan
yang diambil oleh seseorang atau beberapa orang pakar. Menurut Marimin (1992), Sistem Pakar adalah sistem
perangkat lunak komputer yang menggunakan ilmu, fakta dan teknik berpikir dalam pengambilan keputusan
untuk menyelesaikan masalah-masalah yang biasanya hanya dapat diselesaikan oleh tenaga ahli dalam bidang
yang bersangkutan.
Adapun tujuan yang akan dicapai adalah untuk membuat aplikasi sistem pakar yang berguna sebagai alat
bantu untuk mendapatkan informasi dan dugaan awal dalam mendiagnosa penyakit gagal ginjal. Hasil dalam
penelitian ini adalah sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit gagal ginjal dengan menggunakan metode bayes
dapat menyelesaikan masalah diagnosis penyakit gagal ginjal, karena dapat memberikan hasil diagnosis
dengan nilai probabilitas kemunculan setiap jenis penyakit.

Kata kunci : Gagal Ginjal, Sistem Pakar, Metode Bayes

1. Pendahuluan menggunakan ilmu, fakta dan teknik berpikir dalam


1.1 Latar Belakang pengambilan keputusan untuk menyelesaikan
Penyakit gagal ginjal adalah suatu penyakit masalah-masalah yang biasanya hanya dapat
dimana fungsi organ ginjal mengalami penurunan diselesaikan oleh tenaga ahli dalam bidang yang
hingga pada akhirnya tidak mampu lagi bekerja sama bersangkutan.
sekali dalam hal penyaringan pembuangan elektrolit Metode Bayes merupakan metode yang baik
tubuh, dalam menjaga keseimbangan cairan zat kimia didalam mesin pembelajaran berdasarkan data
tubuh seperti sodium dan kalium didalam darah atau training, dengan menggunakan probabilitas bersyarat
produksi urine. Penyakit gagal ginjal ini dapat sebagai dasarnya. Metode Bayes juga merupakan
menyerang siapa saja yang menderita penyakit serius suatu metode untuk menghasilkan estimasi parameter
atau terluka dimana hal itu berdampak langsung pada dengan menggabungkan informasi dari sampel dan
ginjal itu sendiri. Penyakit gagal ginjal lebih sering informasi lain yang telah tersedia sebelumnya.
dialami mereka yang berusia dewasa, terlebih pada Keunggulan utama dalam penggunaan Metode Bayes
kaum lanjut usia. adalah penyederhanaan dari cara klasik yang penuh
Gagal ginjal akut jika dilakukan pengobatan yang dengan integral untuk memperoleh model marginal.
tepat, akan dapat disembuhkan. Sedangkan gagal Disamping itu, Metode Bayes memberikan hasil
ginjal kronik tidak dapat disembuhkan, dan harus pendugaan yang lebih baik daripada pendugaan dalam
menjalani pengobatan seumur hidup. Penyebab gagal metode klasik. Karena dalam didalam metode klasik
ginjal akut dapat disebabkan oleh peristiwa yang dalam pendugaan parameternya hanya berdasarkan
terjadi secara akut, seperti penyumbatan total saluran informasi dari data sampel, dimana ukuran sampel
ginjal oleh batu, kekurangan cairan pada diare yang sangat berpengaruh terhadap hasil pendugaan. Dalam
tidak segera diatasi dan kekurangan darah pada luka Metode Bayes selain menggunakan informasi dari
dan operasi, infeksi berat serta keracunan obat dan zat data sampel juga di pertimbangkan informasi dari
kimia tertentu. Bila tidak ditangani dengan baik gagal sebaran prior untuk mendapatkan sebaran posterior,
ginjal akut ini akan berubah menjadi gagal ginjal sehingga hasil pendugaan dalam Metode Bayes akan
kronik permanen. jauh lebih baik.
Sistem Pakar adalah suatu program komputer
yang dirancang untuk mengambil keputusan seperti 1.2 Perumusan Masalah
keputusan yang diambil oleh seseorang atau beberapa Dari uraian-uraian di atas, maka dapat
orang pakar. Menurut Marimin (1992), Sistem Pakar dirumuskan masalah-masalah sebagai berikut :
adalah sistem perangkat lunak komputer yang
Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Gagal Ginjal Dengan Menggunakan Metode Bayes. 129
Oleh : Sri Rahayu
1. Bagaimana mengetahui jenis penyakit gagal 2. Berdasarkan pada kaidah/rule tertentu.
ginjal yang diderita berdasarkan gejala dari 3. Dapat digunakan dalam berbagai jenis komputer.
penyakit gagal ginjal? 4. Mudah dimodifikasi, yaitu dengan menambah atau
2. Bagaimana menerapkan metode bayes untuk menghapus suatu kemampuan dari basis
mendiagnosa penyakit gagal ginjal? pengetahuannya.
3. Bagaimana merancang program aplikasi sistem 5. Sistem dapat mengaktifkan kaidah secara searah
pakar untuk mendiagnosa penyakit gagal ginjal yang sesuai, dituntun oleh dialog dengan
dengan menerapkan metode Bayes ? pemakai.
(Arhami, 2005: 23)
2. Landasan Teori
2.1 Kecerdasan Buatan 2.3 Penyakit Gagal Ginjal
Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) adalah Penyakit gagal ginjal disebabkan oleh fungsi
suatu bidang ilmu komputer yang mendayagunakan organ ginjal yang mengalami penurunan, sehingga
komputer sehingga dapat berprilaku cerdas (T.Sutojo, tidak dapat menyaring pembuangan elektrolit tubuh.
Vincent Suhartono 2011: 1). Kecerdasan buatan Selain itu, organ ini juga tidak dapat menjaga
meyelesaikan permasalahan dengan mendayagunakan keseimbangan antara cairan dan zat kimia tubuh,
komputer untuk memecahkan masalah yang kompleks seperti sodium dan kalium didalam darah atau
dengan cara mengikuti proses penalaran manusia. produksi urine.
Kecerdasan buatan memiliki tujuan untuk
menciptakan komputer yang lebih cerdas, mengerti 2.3.1 Gagal Ginjal
tentang kecerdasan, dan membuat mesin yang lebih Ginjal (renal) adalah organ tubuh yang memiliki
berguna. Dorongan utama dari kecerdasan buatan fungsi utama untuk menyaring dan membuang zat-zat
adalah mengembangkan fungsi normal komputer yang sisa metabolisme tubuh dari darah dan menjaga
digabungkan dengan kecerdasan manusia, seperti keseimbangan cairan serta elektrolit (misalnya
member alasan, menarik kesimpulan, belajar dan kalsium, natrium, dan kalium) dalam darah. Ginjal
memecahkan masalah. Teknologi kecerdasan buatan juga memproduksi bentuk aktif dari vitamin D yang
dipelajari dalam beberapa bidang, seperti : Robotika mengatur penyerapan kalsium dan fosfor dari
dan Sistem Sensor, Penglihatan Komputer (Computer makanan sehingga membuat tulang menjadi kuat.
Vision), Sistem Saraf Tiruan (Artificial Neural Selain itu ginjal memproduksi hormon eritropoietin
System), Agen Cerdas (Intelligent Agent), Pengenalan yang merangsang sumsum tulang untuk memproduksi
Suara (Speech Recognition), permainan (Game sel darah merah, serta renin yang berfungsi mengatur
Playing) dan Sistem Pakar (Expert System). volume darah dan tekanan darah.

2.2 Sistem Pakar


Menurut Arhami (2005: 3) Salah satu teknik
kecerdasan buatan yang menirukan proses penalaran
manusia adalah Sistem Pakar. Secara umum, Sistem
Pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha
mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar
komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang
biasa dilakukan oleh para ahli Sistem Pakar yang baik Gambar 1 : Penyakit Gagal Ginjal
dirancang agar dapat menyelesaikan suatu
permasalahan tertentu dengan meniru kerja para ahli. 2.3.2 Penyebab Penyakit Gagal Ginjal
Dengan Sistem Pakar ini, orang awam juga dapat Selain hal-hal yang telah disebutkan sebelumnya,
menyelesaikan masalah yang cukup rumit yang masih ada banyak faktor penyebab penyakit gagal
sebenarnya hanya dapat diselesaikan dengan bantuan ginjal. Berikut beberapa penyebab penyakit gagal
para ahli. Bagi para ahli, Sistem Pakar ini juga akan ginjal secara umum, antara lain :
membantu aktivitasnya sebagai asisten yang sangat 1. Infeksi saluran kemih (pielonefritis kronis)
berpengalaman. 2. Penyakit peradangan (glomerulonefritis)
3. Penyakit vaskuler hipertensif (nefrosklerosis,
2.2.1 Ciri – Ciri Sistem Pakar stenosis arteri renalis)
Sistem pakar merupakan program-program 4. Gangguan jaringan penyambung (SLE,
praktis yang menggunakan strategi heuristik yang poliarteritis nodusa, sklerosis sitemik)
dikembangkan oleh manusia untuk menyelesaikan 5. Penyakit kongenital dan herediter (penyakit ginjal
permasalahan-permasalahan yang spesifik (khusus), polikistik, asidosis tubulus ginjal)
disebabkan oleh keheuristikannya dan sifatnya yang 6. Penyakit metabolik (DM, gout,
berdasarkan pada pengetahuan sehingga umumnya hiperparatiroidisme)
sistem pakar mempunyai ciri-ciri sebagai berikut (E. 7. Nefropati toksik
Turban, 1995): 8. Nefropati obstruktif (batu saluran kemih).
1. Terbatas pada domain keahlian tertentu. (As’adi Muhammad, 2012: 18)
Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Gagal Ginjal Dengan Menggunakan Metode Bayes. 130
Oleh : Sri Rahayu
Keterangan :
e : evidence lama
2.4 Metode Bayes E : evidence baru
Metode Bayes merupakan metode yang baik P(H | E,e) : probabilitas hipotesis H benar jika
didalam mesin pembelajaran berdasarkan data muncul evidence baru E dari
training, dengan menggunakan probabilitas bersyarat evidence baru E dari evidence lama
sebagai dasarnya. Metode Bayes juga merupakan e.
suatu metode untuk menghasilkan estimasi parameter P(H | E) : probabilitas hipotesis H benar jika
dengan menggabungkan informasi dari sampel dan diberikan evidence E.
informasi lain yang telah tersedia sebelumnya. P(e | E,H) : kaitan antar e dan E jika hipotesis H
Keunggulan utama dalam penggunaan Metode Bayes benar.
adalah penyederhanaan dari cara klasik yang penuh P(e | E) : kaitan antara e dan E tanpa
dengan integral untuk memperoleh model marginal memandang hipotesis apapun.
(Arhami, 2005: 142). Berikut ini adalah contoh penghitungan probabilita
s menggunakan probabilitas Bayes :
2.4.1 Probabilitas dan Metode Bayes Probabilitas terkena penyakit bronkhitis khronika
Probabilitas Bayes merupakan salah satu cara apabila mengalami batuk lebih dari 4 minggu.
yang baik untuk mengatasi ketidakpastian data dengan P(bronchitis khronika | batuk lebih dari 4 minggu) =
menggunakan formula bayes yang dinyatakan dengan 0,13
rumus : Terdapat gejala baru, yaitu batuk berdarah dalam 3
P(E| bulan terkahir, probabilitas terkena penyakit bronchitis
P(H | E) 
H).P(H) khronika apabila mengalami batuk berdarah dalam 3
P(E) bulan terakhir. P(bronchitis khronika | batuk darah
Keterangan : dalam 3 bulan terakhir) = 0,4
P(H | E) : probabilitas hipotesis H jika diberikan Keterkaitan antara adanya gejala batuk lebih dari
evidence E 4 minggu dan batuk darah dalam 3 bulan terkahir
P(E | H) : probabilitas munculnya evidence apapun apabila seseorang menderita bronchitis khronika
P(E) : probabilitas evidence E adalah 0,33. Keterkaitan antara adanya gejala batuk
Dalam bidang kedokteran teorema Bayes sudah lebih dari 3 minggu dan batuk darah dalam 3 bulan
dikenal tapi teorema ini lebih banyak diterapkan terakhir tanpa memperhatikan penyakit yang diderita
dalam logika kedokteran modern (Cutler: adalah 0,15, maka:
1991).Teorema ini lebih banyak diterapkan pada hal- A = batuk darah dalam 3 bulan terakhir
hal yang berkenaan dengan probabilitas serta B = batuk lebih dari 4 minggu
kemungkinan dari penyakit dan gejala-gejala yang H = bronchitis khronika
berkaitan.

3. Analisa P(H |A,B) = P(H | A) x P (B | A, H)


3.1 Perhitungan Dengan Teorema Bayes P(B, A)
Secara umum teorema Bayes dengan E kejadian = 0,4 x
dan Hipotesis H dapat dituliskan dalam bentuk :
0,33
P(EH)i 0,88
P(Hi| E) 0,15
.

 P(EHj
(Arhami, 2005: 144)

)
j
Dalam hal ini maka persamaan nya akan
P (E | Hi) P (Hi) menjadi:

 P (E | Hj) P(Hj)
j

P (E | Hi) P (Hi)

P(E)

Teorema Bayes dapat dikembangkan jika


setelah dilakukan pengujian terhadap hipotesis
kemudian muncul lebih daris satu evidence.
Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Gagal Ginjal Dengan Menggunakan Metode Bayes. 131
Oleh : Sri Rahayu
Contoh kasus penyakit gagal ginjal akut 0.6 = P(E|H4) G5 =
: 0.2 = P(E|H5) G6 =
Aulia melakukan diagnosa dengan 0.2 = P(E|H6) G7 =
menjawab pertanyaan sesuai dengan gejala 0.2 = P(E|H7) G8 =
berikut : 0.4 = P(E|H8) G9 =
G1 = 0.4 = P(E| 0.4 = P(E|H9)
H1) G2 = 0.2 =
P(E|H2) G3 = 0.4 Kemudian mencari nilai semesta dengan
= P(E|H3) G4 = menjumlahkan dari hipotesa di atas :
9
∑ k=1 = G1 + G2 + G3 + G4 + G5 + G6 + G7 + G8 +
P (H |E,e) = P(H | E) P (e | E, H)
G9
P(e | E)

Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Gagal Ginjal Dengan Menggunakan Metode Bayes. 131
Oleh : Sri Rahayu
= 0.4+ 0.2 + 0.6 + 0.8 + 0.2 + 0.4 + 0.2 + 0.6 + 0.2 * 0.05263
0.4 P( H 2 | E )  0.02702
= 3.8  0.38942
0.4 * 0.15789
  0.16217
Setelah hasil penjumlahan di atas diketahui, maka 0.38942
didapatlah rumus untuk menghitung nilai semesta P(H 3 | E)
0.6 * 0.21052
adalah sabagai berikut : P( H 4 | E )  0.32435

H1 0 .4 0.38942
P ( H 1)    0.10526

9
3 .8 0.2 * 0.05263
k1 P(H 5 | E )   0.02702
P(H 2)
H2 0 . 2 0.05263 0.38942
 
 
9
3.8 0.2 * 0.10526
k1 P( H 6 | E   0.05405
H3 0.6 0.15789 ) 0.38942
 
9
P(H 3) 
 k1
3.8
P( H 7 | E ) 
0.2 * 0.05263
 0.02702
P(H 4) 
H4

0 .8 0.21052

0.38942
 0.4 * 0.15789
9
3 .8
k1
P(H 8 | E)   0.16217
P(H5) H5 
0 . 2 0.05263

0.38942
3.8 0.4 * 0.10526

9

k1 P( H 9 | E )   0.10811
P(H 6)  H 6 0 . 4 0.10526 0.38942
 

9
3.8 Setelah seluruh nilai P(Hi|E) diketahui, maka
k1

0 .2 jumlahkan seluruh nilai bayesnya dengan rumus


P(H7) H7
  0.05263 sebagai berikut :

 3 .8
9 n

k 1  Bayes  Bayes1  Bayes2  Bayes3  Bayes4  Bayes5  Bayes6  Bayes7 


P ( H 8)  H 8 0 .6 0.15789 k 1

 

9
3 .8 Bayes8 + Bayes9
k 1
0.4 = (0.4 * 0.10811) + (0.2 * 0.02702) + (0.6
P ( H 9) H9   0.10526 * 0.16217) + (0.8 * 0.32435) + (0.2 *
 3.8

9
0.02702) + (0.4 * 0.05405) + (0.2 *
k 1
0.02702) + (0.4 * 0.16217) + (0.6 *
Setelah nilai P(Hi) diketahui, probabilitas 0.4 * 0.10526
hipotesis H tanpa memandang evidence apapun, maka P( H1 | E )   0.10811
langkah selanjutnya adalah : 0.38942
9

  P(Hi) * P(E | Hi  n)
k 1
= P(H1) * P(E|H1) + P(H2) * P(E|H2) + P(H3)
* P(E|H3) + P(H4) * P(E|H4) + P(H5) *
P(E|H5) + P(H6) * P(E|H6) + P(H7) * P(E|
H7) + P(H8) * P(E|H8) + P(H9) * P(E|H9)
= (0.10526 * 0.4) + (0.05263 * 0.2) + (0.15789
* 0.4) + (0.21052 * 0.6) + (0.05263 * 0.2) +
(0.10526 * 0.2) + (0.05263 * 0.2) + (0.15789
* 0.4) + (0.10526 * 0.4)
= 0.04210 + 0.01052 + 0.06315 + 0.12631 +
0.01052 + 0.02105 + 0.01052 +0.06315 +
0.04210
= 0.38942
Langkah selanjutnya ialah mencari nilai
P(Hi|E) atau probabilitas hipotesis Hi benar jika
diberikan evidence E

Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Gagal Ginjal Dengan Menggunakan Metode Bayes. 132
Oleh : Sri Rahayu
0.10811)
= 0.04324 + 0. 00544 + 0.09730 +
0.25948 + 0.00544 + 0.02162 +
0.00544 + 0.06486 + 0.06486
= 0.56768 * 100%
= 56.7678%
Contoh kasus penyakit gagal ginjal kronis
Aulia melakukan diagnosa dengan
menjawab pertanyaan sesuai dengan gejala
berikut :
G3 = 0.4 = P(E|H3)
G4 = 0.6 = P(E|H4)
G5 = 0.2 = P(E|H5)
G6 = 0.2 = P(E|H6)
G10 = 0.2 = P(E|
H10) G11 = 0.4 =
P(E|H11) G12 = 0.4
= P(E|H12) G13 =
0.8 = P(E|H13) G14
= 0.2 = P(E|H14)
G15 = 0.6 = P(E|
H15) G16 = 0.4 =
P(E|H16)
Jumlahkan Hipotesa diatas untuk mencari
nilai semestanya :
1

 k 1
 G3  G4  G5  G6  G10  G11  G12  G13  G14  G15 
G16

= 0.6 + 0.8 + 0.2 + 0.4 + 0.2 + 0.4 + 0.6 + 0.8 +


0.2 + 0.6 + 0.4
= 5.2

Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Gagal Ginjal Dengan Menggunakan Metode Bayes. 133
Oleh : Sri Rahayu
Setelah hasil penjumlahan diatas diketahui, maka = 0.47686
didapatlah rumus untuk menghitung nilai semesta
adalah sebagai berikut : Langkah selanjutnya adalah mencari nilai P(Hi|E) atau
H3 0.6 probabilitas Hipotesis Hi benar jika diberikan nilai
P(H 3)    0.11538 evidence E :

11
5.2
k 1 0.4 * 0.11538
P(H 3 | E)   0.09678
H4 0.8 0.47686
P(H 4)    0.15384
 0.6 * 0.15384
11
5.2
k 1 P( H 4 | E )  0.19356
H5 0.2  0.47686
P(H 5)    0.03846 0.2 * 0.03846
 0.01613

11
5.2
k 1
P( H 5 | E ) 0.47686

H6 0.4 0.2 * 0.07692
P(H 6)    0.07692 P( H 6 | E )   0.03226

11
5.2 0.47686
k 1
0.2 0.2 * 0.03846
P(H10) 
H10 P(H10 | E)   0.01613
  0.03846 0.47686

11
5.2
k 1 0.4 * 0.07692
0.4 P( H11 | E )  0.06452
H11 0.47686
P(H11)    0.07692 

11
5.2 0.4 * 0.11538
k 1 P(H12 | E)   0.09678
H12 0.6 0.47686
P(H12)    0.11538 0.8 * 0.15384
  0.25808
11
5.2 P( H13 | E )
k 1
 0.47686
H13 0.8 0.2 * 0.03846
P( H13)    0.15384 P(H14 | E)   0.01613

11
5.2 0.47686
k 1

H14 0.2 0.6 * 0.11538


P( H14)    0.03846
P( H15 | E )  0.14517
 0.47686

11
5.2
k 1 0.4 * 0.07692
H15 0.6  0.06452
P(H15)    0.11583 P(H16 | E)  0.47686

11
5.2 Setelah seluruh nilai P(Hi|E) diketahui, maka
k 1 jumlahkan seluruh nilai bayesnya dengan rumus
H16 0.4 sebagai berikut :
P(H16)    0.07692

n
11
5.2  Bayes  Bayes1  Bayes2  Bayes3  Bayes4  Bayes5  Bayes6  Bayes7 
k 1 k 1

Setelah hasil P(Hi) diketahui, probabilitas hipotesis H


tanpa memandang evidence apapun. Maka langkah Bayes8 + Bayes9 + Bayes10 + Bayes11
selanjutnya adalah : = (0.6 * 0.09678) + (0.8 * 0.19356) + (0.2
11 * 0.01613) + (0.4 * 0.03226)
  P ( Hi ) * P ( E | Hi  n ) + (0.2 * 0.01613) + (0.4 * 0.06452) + (0.6
k 1 * 0.09678) + (0.8 * 0.25808)
= P(H3) * P(E|H3) + P(H4) * P(E|H4) + P(H5) * + (0.2 * 0.01613) + (0.6 * 0.14517) + (0.4
P(E|H5) + P(H6) * P(E|H6) * 0.06452)
+ P(H10) * P(E|H10) + P(H11) * P(E|H11) + = 0.05806 + 0.15484 + 0.00322 + 0.01290
P(H12) * P(E|H12) + P(H13) * (0.03846 * 0.2) + (0.11538 * 0.6) + (0.07692 *
P(E|H13) + P(H14) * P(E|H14) + P(H15) * 0.4)
P(E|H15) + P(H16) * P(E|H16) = 0.04615 + 0.09230 + 0.00769 + 0.01538 +
= (0.011538 * 0.4) + (0.15384 * 0.6) + (0.03846 0.00769 + 0.03076 + 0.04615 +
* 0.2) + (0.07692 * 0.2) + 0.12307 + 0.00769 + 0.06922 + 0.03076
(0.03846 * 0.2) + (0.07692 * 0.4) + (0.11538 *
0.4) + (0.15384 * 0.8) +
+ 0.00322 + 0.02580 +
0.05860 + 0.20646 + 0.00322 + 0.08710
+ 0.02580
= 0.63922 * 100 %
= 63.922 %
Dari kesimpulan perhitungan di atas, maka dapat
dipastikan Aulia menderita penyakit gagal ginjal
kronis dengan nilai 63.922 %.
Form ini digunakan untuk mengetahui tentang
profil penulis.

4. Penutup
4.1 Kesimpulan [8]. Hendrayudi, Dasar-Dasar Pemrograman
Berdasarkan pengembangan yang telah dilakukan Microsoft Visual Basic 2008, Penerbit PT. Sarana
selama proses perancangan hingga implementasi Tutorial Nurani Sejahtera, 2011
sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit gagal ginjal [9]. As’adi Muhammad, Serba-Serbi Gagal Ginjal,
dengan menggunakan Metode Bayes, maka dapat Penerbit Diva Press
diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Aplikasi sistem pakar ini memudahkan user
dalam proses melakukan konsultasi, karena dalam
rekam medis rumah sakit cocok dengan
perhitungan sistem. Pengembangan sistem pakar
untuk mendiagnosa penyakit gagal ginjal dapat
berhasil dengan baik, yaitu mampu menghasilkan
jawaban yang dibutuhkan oleh pengguna umum
(pasien).
2. Sistem dapat mengeluarkan hasil perhitungan
valid yang sama dengan perhitungan manual,
sehingga proses diagnosa penyakit gagal ginjal
dapat dilakukan dengan cepat dan akurat.
3. Sistem pakar memiliki tampilan (interface) yang
menarik dan mudah digunakan, karena banyak
pengguna yang menilai baik dan sangat setuju
dengan tampilan (interface) sistem, sehingga
masyarakat awam dapat memanfaatkan aplikasi
ini dengan mudah untuk mengetahui jenis
penyakit gagal ginjal yang diderita.

4.2 Saran
Penelitian yang dilakukan tentunya tidak terlepas
dari kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu,
untuk kebaikan pengembangan sistem lebih lanjut,
maka penulis menyarankan beberapa hal diantaranya :
1. Dikarenakan ilmu pengetahuan terus berkembang
dan ditemukannya hal-hal baru maka basis
pengetahuan dan basis aturan sistem pakar ini
perlu di-update atau ditambah, sehingga data-data
yang ada menjadi lebih lengkap dan kompleks.
2. Interface (tampilan) sistem pakar yang dibangun
masih tampak sederhana, sehingga dapat
dikembangkan lebih menarik dengan dilengkapi
multimedia (suara dan gambar) maupun animasi.

Daftar Pustaka

[1]. Rosa A.S-M.Salahuddin, Modul Pembelajaran


Rekayasa Perangkat Lunak (Terstruktur dan
Berorientasi Objek), Penerbit Modula, Bandung,
2011
[2]. Muhammad Arhami, Konsep Dasar Sistem Pakar,
Penerbit Andi, Yogyakarta, 2005
[3]. Kusrini, Aplikasi Sistem Pakar, Penerbit Andi,
Yogyakarta, 2008
[4]. T.Sutojo, Vincent Suhartono, Kecerdasan Buatan,
Penerbit Andi, Yogyakarta, 2011
[5]. http://www.scribd.com/doc/89963317/Pengertian-
Diagnosis/
[6]. http://www.scribd.com/doc/89963317/Pengertian-
Diagnosis/
[7]. http://artikesehatan.wordpress.com/gagal-ginjal/

Anda mungkin juga menyukai