Anda di halaman 1dari 10

Langkah Kedepan

Daftar Isi

Pengantar.....................................................................................2
Asal Mula Sebuah Nama...............................................................2
Masa Kecil.....................................................................................2
Luka Bakar....................................................................................2
Sepeda Pemberian........................................................................2
Sahabat Sekolah Dasar.................................................................2
Study Tour Pertama......................................................................2
Kucing Pintar.................................................................................2
Pergi Tanpa Pamit.........................................................................2
Lingkungan baru...........................................................................2
Perkenalan....................................................................................2
Teman Baru..................................................................................2
Burung Dara..................................................................................2
Pohon cherry................................................................................2
Pengantar
Asal Mula Sebuah Nama
Masa Kecil
Luka Bakar
Sepeda Pemberian

Sahabat Sekolah Dasar


Study Tour Pertama
Kucing Pintar

Pergi Tanpa Pamit


Lingkungan baru
Perkenalan
Teman Baru
Burung Dara
Pohon cherry
Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan


rahmat, taufik dan hidayahnya sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas novel sejarah tentang perjalanan
hidup saya yang berjudul “Langkah Kedepan”.

Novel ini saya buat untuk menyelesaikan tugas Bahasa


Indonesia pada K.D 3.3, yang mana pada novel ini bercerita
tentang perjalanan hidup saya mulai cerita dari saya lahir
yang mengalami liku-liku, tantangan hidup, rasa senang dan
sedih, pengalaman yang berarti, dan lain sebagainya.

Saya berterima kasih kepada bu yardhina selaku guru


Bahasa Indonesia dan pembimbing dalam membantu saya
membuat novel ini sehingga saya dapat menyelesaikan
novel ini dengan baik.

Saya berharap novel yang saya buat dapat bermanfaat bagi


pembaca sehingga bisa
Asal Mula Sebuah Nama
Namaku Wildan Asrofi, lahir di Jakarta pada tanggal
3 September tahun 2004. Aku merupakan anak terakhir dari
2 bersaudara, Kata mama, namaku bukan pemberian dari
ayah ataupun mama. Namaku pemberian dari suster yang
saat itu sedang merawatku yang baru saja lahir di dunia ini.
Suster itu berkata kepada mamaku dengan senyuman.

“Ibu anaknya lucu dan sehat, boleh saya yang


memberikan nama bu?”, tanya suster sambil
menggendongku.

“Memang suster mau beri nama apa?” tanya balik


mama.

“Kalau boleh, saya mau berikan nama anak ibu


Wildan Asrofi, menurut ibu gimana? Kata suster.

Karena mama dan ayahku belum memikirkan nama


yang cocok untukku, akhirnya orang tuaku setuju untuk
memberikan nama dari pemberian suster itu.

Berbeda dengan nama saudara pertamaku yang


bernama Okky Hariyanto, sebuah nama yang diartikan dari
kepanjangan nama kedua orang tuaku.

Ya kata orang orang nama adalah

Tapi bagiku nama bukanlah sebuah permasalahan


yang aku pikirkan, asalkan orang tuaku setuju itu bukanlah
sebuah masalah.
Masa Kecil
Masa kecil Menurutku adalah masa yang paling
indah, masa dimana mempunyai banyak teman dan
sahabat. Masa dimana belum tau itu masalah, yang
dipikiran hanya bermain, bermain, dan bermain.

Sebelum aku bertempat tinggal yang sekarang, dulu


aku bertempat di duren tiga, tempat dimana sebagian
kenangan masa kecil dibuat.

Pada saat itu dan tempat itu aku masuk masa TK


sampai Sekolah Dasar kelas 3.

Aku memulai pendidikan di taman kanak kanak Al-


Ikhlas yang tempatnya dekat dengan sekolah dasarku yaitu
SDN 03. Aku hanya bersekolah dasar di tempat tersebut
sampai kelas 3 hingga akhirnya pindah ke tempatku yang
sekarang.

Pada saat aku kelas satu, aku diajarkan oleh ibu


guru endang, sosok guru paruh baya yang baik dan sabar
dalam mengajar aku dan teman temanku. Mulai dari
mengajari menulis, membaca, dan mengeja.

Pada saat itu bu endang mengadakan kompetisi


menulis dikelas, masing masing menuliskan 1 kata dengan
huruf yang rapi. Aku menulis kata ’kucing’ dengan pelan
dan hati hati. Saat itu merupakan kata pertama yang aku
tulis dengan rapi, dan tulisan aku pun terpilih menjadi
tulisan paling rapi di kelasku.
Masuk masa sekolah dasar kelas dua masa dimana
aku mengenal permainan komputer atau orang orang
menyebutnya warung internet (warnet).

Pada saat itu aku tergila gila oleh permainan


komputer, karena memang masa kecil merupakan masa
yang hanya suka bermain, awalnya aku hanya mengunjungi
warnet untuk melihat dan menonton orang orang bermain,
tetapi karena rasa ingin bermain yang tinggi, akhirnya aku
mencoba untuk bermain dan saat itulah aku menjadi
pecandu game komputer, menghabiskan uang untuk
bermain komputer.

Ada masa dimana aku tidak masuk sekolah hanya


untuk pergi ke warnet untuk bermain komputer, saat itu
aku membuat alasan terhadap orang tuaku karena aku
tidak ingin sekolah tetapi aku pergi ke warung internet
untuk bermain komputer.

Aku sering meminta uang nenek hanya untuk


bermain komputer, sampai nenekku memarahiku karna
sering meminta uangnya. Sampai dimana ada perkataan
yang menjadikanku tidak pernah meminta uang lagi kepada
nenek.

Semenjak kejadian nenek memarahiku, aku menjadi


jarang bermain komputer, hal itu juga bermanfaat untuk
diriku, ternyata marahnya nenekku tidak seburuk itu juga.
Aku berfikir untuk mengurangi bermain komputer
karena aku juga mempunyai teman. Akhirnya aku lebih
banyak bermain bersama temanku.

Waktu SD aku pulang bersama teman, bagiku itu


adalah masa yang paling indah, karena aku pulang sambil
bermain.

Aku pulang dengan 3 orang temanku, dika, amanda,


dan bara. Kami pulang sambil bercanda canda dan bermain,
melewati pepohonan sambil mencari cari hewan.
Terkadang kami juga bermain bola sebelum pulang.

Bara merupakan seorang yang sangat menyukai


sepak bola, ia juga ahli dalam bermain bola. Ia merupakan
teman yang menurutku sangat keren, karena ia serba bisa.
Kami berdua sering pulang berdua disaat dika dan amanda
tidak bisa pulang bersama.

Bara bukan kuanggap sebagai teman lagi tetapi


sudah kuanggap sebagai sahabat, karena kami sering
bermain dan bercanda bersama.
Study Tour Pertama

Saat aku masih sekolah dasar di tempatku yang


sebelumnya, aku memiliki kenangan yang tak terlupakan
yaitu study tour. Aku dan teman temanku sangat senang
karena sekolahku mengadakan study tour.

Kami melakukan perjalanan ke museum museum


dan ditutup dengan tempat kreasi. Pada saat perjalanan
kami bernyanyi bersama dengan riang, ada guruku juga
yang menjadi pendamping aku dan teman temanku.

Pada museum pertama kami mengunjungi museum


satria mandala, museum tersebut merupakan museum
terdekat dari sekolahku.

Kami melihat lihat kendaraan kendaraan perang


seperti tank, pesawat tempur dan lain sebagainya. Kami
juga belajar disana dengan dipandu oleh guruku.

Setelah mengunjungi museum satria mandala,


selanjutnya kami melanjutkan ke daerah bogor.

Kami mengunjungi museum zoologi di bogor, disana


kami dilihatkan fosil fosil hewan, ada serangga juga seperti
kupu-kupu, lalu banyak jenis ikan lainnya.

Walaupun terlihat seram tetapi dengan ada teman


temanku, aku tidak merasa ketakutan. Kami juga
dikagetkan dengan fosil hewan yang sangat besar.
Kami kemudian melanjutkan perjalanan ke tempat
makan untuk beristirahat. Disana kami berhenti untuk
makan dengan dipandu orang tua.

Setelah mengunjungi beberapa museum, kami


melanjutkan perjalanan ke tempat rekreasi. Ini merupakan
tempat yang aku dan teman-temanku tunggu.

Tempat rekreasi yang kami kunjungi adalah the


jungle waterpark. Tempat ini merupakan wahana bermain
air yang sangat seru.

Aku dan teman temanku berenang sambil bermain,


melakukan permainan bola di kolam renang. Kami juga
bermain seluncuran yang panjang, dan kami bermain di
bawah ember besar yang menghujani aku dan teman
temanku.

Ibu beserta keluargaku juga ikut ke tempat rekreasi


untuk liburan.

Sesudah menikmati tempat rekreasi kami pun


pulang. Aku sedih karena pulang tidak bersama teman
temanku. Aku pulang bersama orang tuaku dengan mobil
pribadi.

Perjalanan dan momen yang bahagia membuatku


merasa lelah sehingga akhirnya aku pun terlelap tidur
dimobil.

Anda mungkin juga menyukai