Laporan Hasil Survei
Laporan Hasil Survei
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Posisi dan orientasi bangunan gedung ............................................... 5
Gambar 2.2. Aksesibilitas dan sirkulasi .................................................................. 6
Gambar 2.3. Pintu masuk kawasan ......................................................................... 6
Gambar 2.4. Ruang Terbuka Hijau Kawasan.......................................................... 7
Gambar 2.5. RTH sekitar kawasan ........................................................................ 7
Gambar 2.6. Rangka atap ........................................................................................ 8
Gambar 2.7. Plafon ................................................................................................ 9
Gambar 2.8. Dinding batu bata ............................................................................... 9
Gambar 2.9. Dinding triplek ................................................................................... 9
Gambar 2.10. Bukaan bangunan gedung .............................................................. 10
Gambar 2.11. Kipas angin .................................................................................... 11
Gambar 2.12. Bukaan alami .................................................................................. 11
Gambar 2.13. Lampu sorot ................................................................................... 12
Gambar 2.14. Lampu gantung .............................................................................. 12
Gambar 2.15. Kampu LED ................................................................................... 13
Gambar 2.16. Panel listrik..................................................................................... 13
Gambar 2.17. Meteran air ..................................................................................... 14
Gambar 2.18. Filter air ......................................................................................... 15
Gambar 2.19. Grond Water Tank .......................................................................... 15
Gambar 2.20. Kloset duduk ................................................................................. 16
Gambar 2.21. Jet shower ....................................................................................... 16
Gambar 2.22. Urinoir ............................................................................................ 17
Gambar 2.23. Kran air ........................................................................................... 17
Gambar 2.24. ruang terbuka hijau ......................................................................... 18
Gambar 2.25. Bukaan dalam ruang ...................................................................... 18
Gambar 2.26. Dinding batu bata merah ............................................................... 19
Gambar 2.27. Dinding triplek ............................................................................... 19
Gambar 2.28. Penutup atap genteng metal............................................................ 19
Gambar 2.29. Tong sampah .................................................................................. 20
Gambar 2.30. Skema pembuangan sampah .......................................................... 20
Gambar 2.31. Skema air bekas dan kotor ............................................................. 22
iii
Gambar 2.32. Skema air hujan .............................................................................. 22
Gambar 2.33. Pesebaran vegetasi dalam site ........................................................ 25
iv
DAFTAR TABEL
v
BAB 1
GAMBARAN UMUM LOKASI
1
1.2. Kondisi Umum Terhadap Lokasi
Pada lokasi Masjid Cheng – Hoo Samarinda terdapat penjelasan dasar
mengenai keadaan site, letak dan beberapa keterangan yang diperlukan. Dalam
peninjauan lokasi terdapat beberapa hasil pengamatan diantaranya adalah sebagai
berikut:
1.2.1. Integritas Lahan Terhadap Kawasan
Masjid Cheng – Hoo Samarinda berada di kawasan dengan
peruntukan sebagai area pemukiman, pendidikan, dan kesehatan. Terkait
integrasi lahan terhadap kawasan, jarak antara lokasi Masjid dengan Hotel
Puri Samarinda ±150m, SMP dan SMA Tunas Kelapa ±220m, Asrama
Bakom ±125m, Pengadilan Negeri Samarinda ±250m, Universitas
Mulawarman ±330m, Mall Lembuswana ±430m, serta jarak dengan Taman
Cerdas Samarinda ±445m.
2
Gambar 1.3. Aksesibilitas
Sumber: Perencana, 2023
Kategori jalan Ruhui Rahayu cukup dilewati oleh 1 mobil dan 1
motor serta perkerasan jalan menggunakan aspal. Pejalan kaki, tidak
memiliki akses khusus berupa trotoar namun masih adanya bahu jalan dan
drainase, sehingga bisa digunakan oleh pejalan kaki.
Gambar 1.4. Jalan Ruhui Rahayu (atas) dan Jalan Kihajar Dewantara (bawah)
Sumber: Perencana, 2023
3
1.2.3. Kelengkapan sarana, prasarana dan utilitas
Kelengkapan diantaranya adalah tersedianya fasilitas yang memadai
guna memudahkan pengguna untuk memanfaatkan fasilitas melalui Permen
PU Nomor 12 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Sistem Drainase
Perkotaan.
4
BAB 2
PEMBAHASAN
5
harus memberikan pencapaian mudah dan jelas, bersifat pelayanan publik
maupun pribadi.
6
Secara ekologis dimaksudkan sebagai upaya konservasi air tanah, paru-paru
kota, dan dapat menjadi tempat hidup dan berkembangnya plasma nutfah
(flora fauna dan ekosistemnya). Berdasarka Permen PU Nomor 5 Tahun
2008.
Ruang Terbuka Hijau (RTH) pada kawasan Masjid Cheng – Hoo ini
tersebar mengeliling bangunan dengan berbagai jenis tumbuhan yang hidup.
7
Pemanfaatan RTH pada kawasan ini juga digunakan sebagai
lapangan bola yang dimanfaatkan oleh warga sekitar sebagai sarana
olahraga.
2.2 Efisiensi Penggunaan Energi
Efisiensi penggunaan energy merupakan salah satu upaya sistematis yang
terencana dan terpadu guna melestarikan sumber daya energy yang ada. Efisiensi
penggunaan energi pada bangunan dapat di wujudkan dengan memanfaatkan atau
merencanakan suatu bangunan yang dapat menghemat energi. Seperti penerapan
penghematan penggunaan air, pemanfaatan penghawaan dan pencahayaan alami.
2.2.1. Selubung Bangunan
Selubung bangunan merupakan bagian dari elemen bangunan yang
menyelimuti bangunan. Terdiri dari komponen yang tidak tembus cahaya
seperti dinding dan atap atau komponen tembus cahaya seperti jendela yang
memisahkan interior bangunan dengan lingkungan luar.
A. Atap
Material penutup atap pada bangunan ini adalah genteng metal dengan
rangka baja dan plafond yang terbuat dari gypsum. Plafond gypsum
bersifat sebagai peredam panas matahari agar tidak langsung masuk ke
dalam bangunan.
8
Gambar 2.7. Plafon
Sumber : Dokumentasi, 2023
B. Dinding
Terdapat dua jenis dinding yang digunakan pada bangunan Masjid ini.
Dinding bagian bawah bangunan menggunakan material bata merah
dengan finishing keramik, sedangkan dinding bagian atas menggunakan
material triplek dengan finishing cat putih.
9
Dinding bagian atas ini menggunakan material triplek karena sifatnya
yang ringan sehingga tidak terlalu membebani kolom baja sebagai
pengikatnya.
2.2.2. Sistem Ventilasi dan Pengkondisian Udara
Sistem penghawaan pada bangunan Masjid ini di bagi menjadi dua,
yaitu penghawaan alami dan penghawaan buatan.
A. Ventilasi Alami
Ventilasi alami dan/atau mekanis Penghawaan alami atau ventilasi alami
proses pertukaran udara di dalam bangunan. Sirkulasi udara yang baik
pada bangunan. dapat memberikan kenyamanan pengguna bangunan,
Sirkulasi pertukaran udara pada bangunan memanfaatkan sirkulasi silang.
10
Gambar 2.11. Kipas angin
Sumber : Dokumentasi, 2023
11
Pemanfaatan bukaan-bukaan yang terdapat pada sisi-sisi bangunan
sebagai akses cahaya alami masuk ke dalam bangunan.
B. Sistem Pencahayaan Buatan
Sistem pencahayaan buatan (artificial lighting) sistem pencahayaan yang
menggunakan sumber cahaya buatan, seperti lampu, armature dan
peralatan yang memendarkan cahaya. Sifat dari cahaya buatan juga
sementara, karena dipergunakan waktu malam hari sebagai sinar
tambahan untuk menerangi suatu ruangan / bangunan.
12
Gambar 2.15. Kampu LED
Sumber : Dokumentasi, 2023
Lampu LED digunakan di area luar bangunan selain itu juga di bagian
mimbar sebagai penerangan utama di area mimbar selain lampu gantung
hias.
2.2.4. Sistem Kelistrikan
Instalasi listrik adalah sambungan atau hubungan suatu peralatan
listrik terhadap peralatan listrik lainnya secara listrik yang harus memenuhi
standar yang sudah ditentukan oleh PUIL tahun 2000.
A. Sumber listrik
Sumber Listrik pada bangunan Masjid Cheng – Hoo Samarinda
memanfaatkan tenaga dari PLN di Samarinda sebagai penerangan
bangunan. Sumber listrik untuk jalan memanfaatkan PJU yang juga
memanfaatkan tenaga dari PLN
Sumber listrik yang berasal dari PLN disalurkan melalui jaringan listrik
kawasan dan kemudian didistribusikan pada panel listrik yang berada di
13
bangunan gedung utilitas yang kemudian di salurkan menuju titik-titik
listrik pada bangunan dan kawasan.
B. Instalasi listrik
Instalasi listrik memiliki pengertian sebagai sebuah perangkat yang
dipergunakan untuk mengalirkan energi listrik dari sumber listrik ke
berbagai alat elektronik yang memerlukan listrik. Kemudian, terdapat
berbagai macam jenis sumber listrik. Sebut saja aki, genset, baterai, solar
cell, dan lainnya.
2.3 Efisiensi Penggunaan Air
2.3.1 Sumber Air
Sumber air bersih yang digunakan berasal dari jaringan PDAM yang
ditampung di dalam tabung/tendon penyimpanan air sebagai cadangan air
bersih, yang kemudian akan dialirkan menggunakan pipa-pipa khusus air
bersih menuju titik-titik kran air yang ada pada bangunan masjid dan
bangunan pendukun sekitar masjid.
14
Gambar 2.18. Filter air
Sumber : Dokumentasi, 2023
15
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih bangunan maka penyimpanan
air bersih juga memanfaatkan ground water tank yang diletakkan di atas
bangunan gedung utilitas.
2.3.2 Penggunaan Saniter Hemat Energi
Penggunaan peralatan saniter hemat energy merupakan salah satu
upaya dalam meningkatkan efisiensi penggunaan air pada bangunan gedung.
Biasanya sering disebut dengan water fixture. Water fixture pada bangunan
gedung Masjid ini meliputi kloset duduk, kran air, dan urinal.
Penggunaan kloset duduk ini pada setiap kamar mandi yang ada,
selain itu sudah dilengkapi dengan tombol dual flush yang akan membantu
dalam penghematan air.
16
Gambar 2.22. Urinoir
Sumber : Dokumentasi, 2023
17
Gambar 2.24. ruang terbuka hijau
Sumber : Dokumentasi, 2023
18
Gambar 2.26. Dinding batu bata merah
Sumber : Dokumentasi, 2023
Bata merah yang terbuat dari tanah liat menjadikan material ini bersifat
ramah lingkungan, aman dan tidak menimbulkan dampak negatif. Penggunaan
material ini pada dinding bagian bawah bangunan gedung.
19
Material penutup atap adalah genteng metal yang tergolong dalam material
ramah lingkungan karena sifatnya yang kuat, tahan lama dan terjangkau sehingga
dapat di gunakan dalam jangka waktu yang lama.
Kawasan Masjid Cheng – Hoo ini tidak memiliki pengolahan sampah secara
khusus, dan tidak memiliki TPS sendiri dalam kawasan. Sehingga sampah yang di
hasilkan akan dibuang dalam tok sampah yang kemudian akan di angkut oleh
petugaas masjid menuju TPS terdekat dan akan berakhir di TPA setempat.
20
2.7 Pengolahan Air Limbah
Sistem pembuangan untuk air kotor berupa limbah padat manusia (black
water). Peralatan saniter dan instalasi saluran masuk (inlet) atau saluran keluar
(outlet).
Tabel 2.2. Peralatan Saniter dan Instalasi Masuk (Inlet)atau Saluran Keluar (Outlet)
Peralatan
Fungsi Jumlah Type
No. Saniter
Tempat
1 Kloset Dudukpembuangan air 5 Unit Closet Duduk
besar
Untuk membuka
2 Keran Air dan menutup aliran 16 Unit Stainless
air dalam pipa
Saringan dalam
3 saluran
Floor Drain pembuangan air 9 Unit Stainless
bekas di kamar
mandi
Tempat
6 pengecekan apabila
Clean out 1 Unit Stainless
saluran air bekas
mampet
Sumber: Perencana, 2023
Setiap bangunan pasti memerlukan air bersih dan menghasilkan limbah air
kotor. Air kotor (black water) berasal dari buangan kamar mandi/WC. Volumenya
dapat cair atau padat, umumnya seorang dewasa menghasilkan 1,5 L air tinja/hari.
Buangan dari kloset termasuk dalam golongan limbah padat organik yang dapat
membusuk sehingga harus diolah secara benar. Hasil limbah air kotor disalurkan
melalui saluran penutup ke arah pengolahan/penampungan.
21
Gambar 2.31. Skema air bekas dan kotor
Sumber : Dokumentasi, 2023
Sistem Pembuangan Air bekas, limbah cair yang berasal dari floor drain,
wastafel dan tempat cuci piring (sink), dan air hujan. Dibuat resapan untuk
menampung air bekas berupa drainase kawasan sebelum dialirkan menuju saluran
permukiman.
22
Grey water adalah limbah cair yang berasal dari floor drain, wastafel dan
tempat cuci piring (sink). Grey water ini termasuk air kotor tetapi bukan berasal
dari manusia.
2.8 Pesebaran Vegetasi
Tata Tanaman Pemilihan dan penggunaan tanaman harus memperhitungkan
karakter tanaman sampai pertumbuhannya optimal yang berkaitan dengan bahaya
yang mungkin ditimbulkan. Potensi bahaya terdapat pada jenis-jenis tertentu yang
sistem perakarannya destruktif, batang dan cabangnya rapuh, mudah terbakar serta
bagian-bagian lain yang berbahaya bagi kesehatan manusia
Tabel 2.3. Vegetasi
Nama
Jenis Fungsi Dimensi
No Tanama Jumlah Gambar
Tanaman Tanaman Tajuk
n
Penahan
longsor,
memperbai
Pohon Tanaman
1. ki 8 5m
Akasia Peneduh
kesuburan
dan kualitas
tanah
Sebagai
Bunga Tanaman
2. obat 2 1m
Coleus Hias
tradisional
Rumput
Penutup Perkuatan
3. Gajah - -
Tanah Tanah
Mini
23
Menyegark
Palem Tanaman an udara,
4. Ekor Hias, Menangkal 6 1,8 m
Tupai Peneduh polusi
udara
Menyerap
Tanaman Karbon
Pucuk Peneduh, dioksida,
5. 22 1,2 m
Merah Tanaman Menyimpan
Pagar cadangan
Air hujan.
Menyerap
polutan
udara,
Bougen Tanaman menciptaka
6. 4 2m
file Hias n
lingkungan
yang segar
dan sehat
Mereduksi
Ti Plant polutan
/ Tanaman dengan
7. 10 50 cm
Hanjua Hias menyerap
ng timbal,
logam Pb.
24
Gambar 2.33. Pesebaran vegetasi dalam site
Sumber : Perencana, 2023
25