Makalah Final
Makalah Final
ISBD
Oleh
Kelompok 4:
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas
limpahan anugerahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah
ISBD tentang Manusia, Sains, Teknologi dan Seni.
Harapan kami, semoga makalah ini dapat membantu menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat
memperbaiki bentuk maupun isi makalah sehingga kedepannya dapat lebih baik
lagi.
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua dan penulis
selaku penyusun dan bagi pembaca penulis minta maaf jika terjadi kesalahan.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.
Kelompok 4
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
BAB II PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................... 30
B. Saran....................................................................................................... 31
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada hakikatnya manusia telah diberi rahmat dan berkah oleh Allah
SWT berupa akal dan nafsu, akal dan nafsu inilah yang mendorong manusia
untuk menciptakan sesuatu yang dapat mewujudkan cita-cita atau
penghargaannya. Dalam mewujudkan cita-cita tersebut manusia telah
menciptakan sains, teknologi dan seni sebagai salah satu sarana sehingga
sejak saat itu kehidupan manusia mulai berubah. Selain itu sains, teknologi,
dan seni juga telah mempengaruhi peradaban manusia dalam kehidupannya
terutama dalam bidang budaya.
Banyak sekali pengertian tentang manusia maupun penggolongannya.
Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani
dan istilah kebudayaan atau secara campuran. Pada satu sisi, perkembangan
dunia IPTEK yang demikian mengagumkan itu memang telah membawa
manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-jenis
pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik yang cukup besar,
kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis,
Demikian juga ditemukannya formulasi-formulasi baru kapasitas komputer,
seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam
berbagai bidang ilmu dan aktifitas manusia. Ringkas kata kemajuan IPTEK
yang telah kita capai sekarang benar-benar telah diakui dan dirasakan
memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat
manusia. Sumbangan IPTEK terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia
tidaklah dapat dipungkiri. Namun manusia tidak bisa pula menipu diri sendiri
akan kenyataan bahwa IPTEK mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan
bagi manusia. Kalaupun teknologi mampu mengungkap semua tabir rahasia
alam dan kehidupan, tidak berarti teknologi sinonim dengan kebenaran.
Sebab IPTEK hanya mampu menampilkan kenyataan.
1
Seiring dengan perkembangan sains, teknologi dan seni diharapkan
dapat memberikan pengaruh yang positif dan negatif terhadap bidang-bidang
lain, khususnya budaya yang menjadi kebanggaan bangsa Indonesia.
Pemanfaatan kemajuan sains, teknologi, dan seni secara baik haruslah
diterapkan, sehingga dapat menjaga kelestarian budaya bangsa.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan manusia, sains, teknologi dan seni ?
2. Apa pengaruh sains, teknologi dan seni bagi kehidupan manusia ?
3. Bagaimana makna sains, teknologi, dan seni bagi kehidupan manusia?
4. Apa yang dimaksud dengan manusia sebagai subyek dan obyek IPTEK?
5. Apa saja dampak dari penyalahgunaan IPTEK ?
6. Bagaimana problematika IPTEKS di Indonesia ?
7. Apa akibat bila bangsa Indonesia tidak mampu mengoptimalkan
kemampuan sains, teknologi, dan seni ?
8. Upaya apa yang harus dilakukan bangsa Indonesia untuk mengoptimalkan
sains, teknologi, dan seni ?
2
C. TUJUAN
1. Mengetahui arti manusia, sains, teknologi, dan seni.
2. Mengetahui pengaruh dari sains, teknologi, dan seni bagi kehidupan
manusia.
3. Mengetahui makna sains, teknologi, dan seni bagi kehidupan manusia.
4. Mengetahui apa yang dimaksud dengan manusia sebagai subyek dan
obyek IPTEK.
5. Mengetahui dampak dari penyalahgunaan IPTEK
6. Mengetahui problematika IPTEKS di Indonesia.
7. Mengetahui akibat bila bangsa Indonesia tidak mampu mengoptimalkan
kemampuan sains, teknologi, dan seni.
8. Mengetahui upaya yang harus dilakukan bangsa Indonesia untuk
mengoptimalkan sains, teknologi, dan seni.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
2) Makhluk sosial
Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial karena manusia tidak
dapat hidup sendiri. Setiap manusia saling membutuhkan untuk
dapat melangsungkan hidupnya.
c. Kedudukan kodrat
Dalam kodratnya manusia memiliki kedudukan sebagai:
1) Makhluk pribadi
Sebagai makhluk pribadi manusia mempunyai hak dan
kewajiban. Dalam menjalankan hak dan kewajiban ini haruslah
berlandaskan moral dan tanggung jawab sehingga dapat berjalan
seimbang sebagaimana mestinya.
2) Makhluk Tuhan
Sebagai makhluk tuhan manusia memiliki kewajiban
beribadah kepada Allah SWT serta segala sesuatu tindakan
manusia akan diminta pertanggung jawaban oleh Allah. Selain
mempunyai hakekat hidup, manusia juga memiliki sifat-sifat,
diantaranya yaitu:
• Sebagai makhluk yang berakal
• Sebagai makhluk yang berbahasa
• Sebagai makhluk yang beragama
2. Sains
Sains berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam semesta
secara sistematis, dan bukan hanya kumpulan berupa fakta-fakta, konsep-
konsep, prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses
penemuan.
5
Menurut Medawar (1984) Sains (dari istilah Inggris Science)
berasal dari kata: sienz, cience, syence, scyence, scyense, scyens, scienc,
sciens, scians. Kata dasar yang diambil dari kata scientia yang berarti
knowledge (ilmu). Tetapi, tidak semua ilmu itu boleh dianggap sains.
Yang dimaksud ilmu sains adalah: ilmu yang dapat diuji (hasil dari
pengamatan yang sesungguhnya) kebenarannya yang dikembangkan
secara bersistem dengan kaidah-kaidah tertentu berdasarkan kebenaran
atau kenyataan semata sehingga pengetahuan yang dipedomani tersebut
boleh dipercayai, melalui eksperimen secara teori.
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, sains adalah: “Ilmu
yang teratur (sistematik) yang dapat diuji atau dibuktikan kebenarannya,
berdasarkan kebenaran atau kenyataan semata (misalnya : fisika, kimia,
biologi)”. Pendidikan sains menekankan pada pengalaman secara
langsung. Sains yang diartikan sebagai salah satu cabang ilmu yang
mengkaji tentang sekumpulan pernyataan atau fakta-fakta dengan cara
yang sistematik dan serasi dengan hukum-hukum umum yang melandasi
peradaban dunia modern. Sains merupakan satu proses untuk mencari dan
menemui sesuatu kebenaran melalui pengetahuan (ilmu) dengan
memahami hakikat makhluk, untuk menerangkan hukum-hukum
alam. Proses mencari kebenaran secara mencari jawaban kepada
persoalan-persoalan secara sistematik yang dinamakan pendekatan
saintifik dan ia menjadi landasan perkemabangan teknologi yang menjadi
salah satu unsur terpenting peradaban manusia. Sains sangat penting
untuk perkembangan dan kemajuan kemanusiaan dan teknologi.
3. Teknologi
Istilah teknologi barasal dari kata techne dan logia. Kata Yunani
kuno techne berarti seni kerajinan. Dari techne kemudian lahirlah
technikos yang berarti seseorang yang memilki keterampilan
tertentu. Dengan berkembangnya keterampilan seseorang yang menjadi
semakin tetap karena menunjukkan suatu pola, langkah dan metode yang
pasti, keterampilan itu lalu menjadi teknik. Istilah “teknologi” berasal dari
6
“techne “ atau cara dan “logos” atau pengetahuan. Jadi secara harfiah
teknologi dapat diartikan pengetahuan tentang cara. Pengertian teknologi
sendiri menurutnya adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi
kebutuhan manusia dengan bantuan akal dan alat, sehingga seakan-akan
memperpanjang, memperkuat atau membuat lebih ampuh anggota tubuh,
pancaindra dan otak manusia.
Menurut Jaques Ellul (1967: 1967 xxv) memberi arti teknologi
sebagai ”keseluruhan metode yang secara rasional mengarah dan
memiliki ciri efisiensi dalam setiap bidang kegiatan manusia.” Pengertian
teknologi secara umum adalah:
• Proses yang meningkatkan nilai tambah
• Produk yang digunakan dan dihasilkan untuk memudahkan
dan meningkatkan kinerja
• Struktur atau sistem di mana proses dan produk itu dikembangkan dan
digunakan
7
1) Teknologi Modern
Jenis teknologi modern ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
a) Padat modal
b) Mekanis elektris
c) Menggunakan bahan impor
d. Berdasarkan penelitian mutakhir dan lain-lain
2) Teknologi Madya
Jenis teknologi madya ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
a) Padat karya
b) Dapat dikerjakan oleh keterampilan setempat
c) Menggunakan alat setempat
d) Berdasarkan alat penelitian
3) Teknologi Tradisional
Teknologi ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
a) Bersifat padat karya (banyak menyerap tenaga kerja)
b) Menggunakan keterampilan setempat
c) Menggunakan alat setempat
d) Menggunakan bahan setempat
e) Berdasarkan kebiasaan atau pengamatan
8
Contoh-contoh teknologi:
1) Teknologi komunikasi
Yaitu suatu sistem yang memungkinkan kita
dapat berkomunikasi dengan siapapun, kapanpun, dan dimanapun
tidak terbatas pada tempat, jarak dan waktu. Misal: internet,
handphone, bairless, dll.
2) Teknologi informasi
Yaitu suatu sistem yang memudahkan kita untuk
memperoleh berbagai macam info yang dibutuhkan secara praktis dan
dalam waktu yang relative singkat. Misal: internet, tv.
3) BioteknologiYaitu suatu teknologi yang mampu memanipulasi proses
alami secara dramatis. Misal: cloning pada hewan dan tumbuhan.
Dampak negatif :
9
a) Pemanfaatan jasa komunikasi oleh jaringan penipu, atau yang
lainnya.
b) Penyalahgunaan informasi di internet oleh pihak tertentu dan
untuk tujuan tertentu.
c) Kerahasiaan suatu hal yang dipandang penting semakin terancam.
d) Munculnya kecemasan terhadap teknologi itu snediri.
e) Terjadinya perubahan perilaku sosial.
2) Bidang Ekonomi dan Industri
Dampak positif :
a) Pertumbuhan ekonomi menjadi semakin tinggi.
b) Terjadi proses industrialisasi yang mempermudah pengolahan.
c) Produktivitas dunia industri semain meningkat, sehingga
kemungkinan petumbuhan ekonomi juga meningkat.
Dampak negatif :
Dampak negatif :
10
b) Kompetisi yang sangat ketat melahirkan pola pikir untuk
menempuh jalan pintas dan mental “instan” juga menjadi hal yang
dominan dalam kehidupan masyarakat modern.
c) Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat.
Dampak negatif :
11
teknologi komunikasi telah menghasilkan kesadaran regionalisme.
Ditambah dengan kemajuan di bidang teknologi transportasi telah
menyebabkan meningkatnya kesadaran tersebut. Kesadaran
itu akan terwujud dalam bidang kerjasama ekonomi, sehingga
regionalisme akan melahirkan kekuatan ekonomi baru.
4. Seni
Janet Woll mengatakan bahwa seni adalah produk social.
Sedangkan menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, seni adalah
keahlian yang membuat karya yang bermutu (dilihat dari segi
kehalusannya, keindahannya, dll), seperti tari, lukis, ukir, dll.
Maka konsep pendidikan yang memerlukan ilmu dan seni adalah
proses atau upaya sadar antara manusia dengan sesama secara beradab, di
mana pihak kesatu secara terarah membimbing perkembangan
kemampuan dan kepribadian pihak kedua secara manusiawi yaitu orang
perorang. Oleh karena itu, budi bahasapun adalah suatu seni.
Menurut bahasa ”seni” berarti indah, tetapi menurut istilah
”seni” merupakan suatu manisfestasi dan pancaran rasa keindahan,
pemikiran, kesenangan yang lahir dari dalam diri seseorang untuk
menghasilkan suatu activity. Wujud dari lahirnya suatu karya seni adalah
hasil dari ide-ide para seniman yang berlandaskan daya imajinasi,
pengetahuan, pendidikan dan inspirasi serta tenaga seniman itu sendiri.
Karya seni dapat dituangkan dalam bentuk garis, warna, gerak, bunyi,
kata-kata, bahasa dan rupa bentuk yang bersifat kreatif dan imajinatif dari
suatu kemahiran. Namun dijaman sekarang ini kita sering melihat
ketidaksenonohan mengenai suatu karya yang lahir dari diri seseorang
dan di atas namakan sebagai satu karya seni. Sebagai contoh:
a. Body painting (suatu lukisan yang berkanfaskan tubuh manusia
hingga kebagian yang tabu untuk diperlihatkan kepada orang lain)
b. Lukisan telanjang yang mengekspose bagian-bagian dan lekuk tubuh
manusia, yang umumnya adalah pada kaum wanita.
12
c. Goyang-goyang erotis yang sekarang ini sedang marak dikalangan
para penyanyi dangdut wanita.
1) Fungsi Seni
Adapun fungsi seni yang dilihat dari aspek kepentingannya
maka dapat digolongkan sebagai berikut :
a) Fungsi Komersial, karya seni yang esensi penciptaannya
berorientasi pada upaya bisnis sehingga tetap memprioritaskan
pada segi hiburannya. Contoh karya seni yang seperti ini diantara
lain dapat berupa musik, lukisan, film, tari, dll.
b) Fungsi Individual, karya seni yang esensi penciptaannya
berorientasi untuk memenuhi asas manfaat dan kepuasan pada
kepentingan pribadi atau privasi. Contoh hasil karya seni semacam
ini dapat beragam tergantung dari kepentingan pribadi-pribadi
yang bersangkutan, misalnya karya sastra pada zaman dulu sering
kali dibuat atas pesanan kerajaan sehingga memiliki nilai
pemitosan terhadap tokoh raja.
c) Fungsi Sosial, karya seni yang esensi penciptaannya lebih
mengutamakan untuk kepentingan masyarakat sehingga banyak
melontarkan pandangan-pandangannya yang bernilai sosial atau
kritik sosial. Contoh : karya sastra, film, musik, dll.
d) Fungsi Ritual, karya seni yang esensi penciptaannya lebih
mengutamakan untuk kepentingan yang dianggap sakral atau
13
ritual. Karya seni yang demikian biasanya diciptakan oleh
komunitas masyarakat yang memiliki ideologi yang sama,
sehingga keberadaan karya seni ini lebih ditujukan untuk
kepentingan ritual atau pun sesuatu yang dianggap sakral,
misalnya dalam rangka peringatan hari-hari besar keagamaan,
maupun hajatan, kematian, atau pun hal-hal lain yang
dikeramatkan oleh komunitasnya. Adapaun bentuk seninya juga
beragam, seperti seni tari, musik, drama, lukis, dll.
2) Prinsip Seni
Secara teoritis suatu keindahan dalam karya seni memiliki
prinsip-prinsip dasar untuk pencapaian keindahan, yang antara lain
meliputi ciri sebagai berikut :
a) Adanya kesatuan (unity), yaitu adanya unsur-unsur yang terpadu
dan saling bekerja sama yang diekspresikan dalam suatu karya
seni. Dengan kata lain ada suatu keterpaduan antara unsur-unsur
yang membentuk terciptanya karya seni tersebut.
b) Adanya keselarasan (harmoni), yaitu adanya unsur-unsur yang
diekspresikan dalam karya seni secara beragam serta mewujudkan
suatu hasil karya yang memiliki nilai-nilai keselarasan tentang
jenis, bentuk, dan volumenya, sehingga mencerminkan suatu
esensi keindahan yang berupa dulce et utile (berguna dan
menyenangkan).
c) Keseimbangan (balance), yaitu ekspresi yang mewujudkan
terbentuknya keseimbangan antara unsur-usnsur yang membentuk
karya seni dengan substansi yang dimaksud. Aspek keseimbangan
dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
1. Keseimbangan nyata, yang didasarkan keseimbangan bobot
masa suatu benda
2. Keseimbangan semu, yang mencerminkan ekspresi
keseimbangan berdsarkan perasaan.
14
d) Irama (ritme), aspek keindahan yang dikaitkan dengan irama
sering kali dihhubungkan dengan seni musik atau seni suara
meskipun untuk seni yang lain juga terdapat irama, tentu saja
dalam arti yang semu. Pada seni bangunan, ritme bisa berarti
seberapa panjang rentang bidang horisontal yang diharmonikan
dengan bidang vertikal maupun ketinggiannya.
e) Empasis/ empasisi/ dominasi, dalam karya seni sering kali ada
suatu komposisi yang memperlihatkan bentuk-bentuk dominasi
dari salah satu aspek unsur yang membangunnya, sehingga akan
memberikan kesan khas dari dominasi tersebut, misalnya untuk
seni suara ritme memiliki nilai dominan dalam musik dst.
Ketiadaan dominasi ini akan memperlihatkan kesan hambar,
bahkan tidak jelas karena tidak ada yang menjadi pusat perhatian.
15
Selain untuk memberikan pengaruh positif sains, teknologi dan
seni juga dapat memberikan pengaruh yang negatif bagi perubahan
peradapan manusia dan budaya terutama bagi generasi muda. Selain itu
sains, teknologi dan seni telah melunturkan nilai-nilai luhur kepribadian
bangsa dan tata krama sosial yang selama ini menjadi ciri khas dan
kebanggaan. Serta yang terakhir pemanfaatan dari sains, teknologi, dan
seni sering kali menimbulkan masalah baru dalam kehidupan manusia
terutama dalam hal kerusakan lingkungan, mental dan budaya bangsa,
seperti:
• Menipisnya lapisan ozon
• Terjadi polusi udara, air dan tanah
• Terjadi pemanasan global
• Rusaknya ekosistem laut
• Pergaulan dan seks bebas dan penyakit moral.
16
tulang yang digunakan untuk mencari makanan (berburu, meramu
makanan, atau bercocok tanam secara sederhana atau berladang).
17
2. Penggunaan teknologi hutan, seperti kita ketahui, hutan mempunyai
banyak fungsi seperti untuk industri kayu lapis/bahan bangunan, produk
kertas, dan berfungsi pula untuk tempat penyimpanan air, objek
pariwisata, dll.
18
dan peraasaan manusia. Sejalan dengan dampak pisitif perkembangan seni
bagi kehidupan manusia, dunia seni juga dapat berdampak negatif bagi pola
perilaku manusia itu sendiri.
19
a. Mampu menciptakan alat pertanian yang maju seperti, traktor, alat
pemotong, dan penanam, alat pengolah hasil pertanian, dan alat
penyemprot hama. Dengan alat-alat tersebut diharapkan manusia
dapat menggunakan waktu dan tenaga lebih efektif dan efisien.
b. Produksi pupuk buatan dapat membantu menyuburkan tanah,
demikian juga dengan produksi pestisida dapat memungkinkan
pemberantasan hama lebih berhasil, sehingga produksi pangan dapat
ditingkatkan.
c. Tenik-teknik pemuliaan dapat meningkatkan produksi pangan.
Dengan teknik pemuliaan yang semakin canggih dapat ditemukan
bibit unggul jenis padi VUTW (Variates Unggul Tahan Wereng),
kelapa hibrida, ayam ras, ayam broiler, sapi perah dan bermacam-
macam jenis unggul lainnya.
d. Teknik mutasi buatan dapat menghasilkan buah-buahan
besar dan tidak berbiji.
e. Teknologi pengolahan pascapanen, seperti pengalengan ikan, buah-
buahan, daging, dan teknik pengolahan lainnya.
f. Budi daya hewan dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan
manusia.
2. Dalam bidang kedokteran dan kesehatan
Dengan hasilnya manusia menciptakan alat-alat operasi mutakhir,
bermacam-macam obat, penggunaan benda radioaktif untuk pengobatan
dan mendiagnosis berbagai penyakit, sehingga berbagai penyakit dapat
dengan segera disembuhkan. Dan dapat menurunkan angka kematian dan
moralitas. Contoh obat yang mengandung unsur radioaktif adalah
isoniazid yang mengandung c radioaktif, sangat efektif dan
menyembuhkan penyakit TBC.
3. Dalam bidang telekomunikasi
Manusia telah menbuat televisi, radio, telepon yang dapat
digunakan untuk berkomunikasi dengan cepat dalam waktu yang singkat
20
manusia dapat memperoleh informasi dari daerah yang sangat jauh,
sehingga penggunaan waktu sangat efisien.
4. Dalam bidang pertahanan dan keamanan
Manusia telah mampu menciptakan alat atau persenjataan yang
sangat canggih, sehingga dapat mempertahankan keamanan wilayahnya
dengan baik.
21
Perkembangan IPTEKS yang demikian pesat mampu menciptakan
perubahan-perubahan yang berpengaruh langsung pada kehidupan
masyarakat, khususnya dalam elemen-elemen sebagai berikut:
1. Perubahan di bidang intelektual.
Masyarakat meninggalkan kebiasaan lama atau kepercayaan tradisional,
mereka mulai mengambil kebiasaan serta kepercayaan baru, setidaknya
mereka telah melakukan reaktualisasi.
2. Perubahan dalam organisasi sosial yang mengarah pada kehidupan politik.
3. Perubahan dan benturan-benturan terhadap tata nilai dan tata
lingkungannya.
4. Perubahan di bidang industri dan kemampuan di medan perang.
Adanya sisi positif dan negatif dari IPTEKS maka sering dikatakan
bahwa kemajuan IPTEKS bermata dua atau bersifat dilematis. Di satu
sisi, IPTEKS secara positif telah mendatangkan rahmat, dalam arti dapat
meningkatkan kesejahteraan hidup manusia. Oleh karena itu, ada pihak
yang menyatakan bahwa IPTEKS menjadi ”tulang punggung kesejahteraan”.
Namun di sisi lain, seperti dapat kita amati dalam kehidupan, penerapan, dan
pemanfaatan IPTEKS itu juga telah membawa dampak negatif atau membawa
laknat dalam bentuk munculnya masalah lingkungan, seperti pencemaran,
kekeringan, banjir, tanah longsor, dan kenaikan suhu udara global.
Oleh karena itu, kita sebagai umat manusia tentunya harus penuh
kewaspadaan dan kehati-hatian dalam menerapkan dan memanfaatkan
IPTEKS, yakni yang sesuai dengan asas-asas keserasian, keseimbangan,
maupun kelestarian. Dengan demikian, kehidupan di bumi ini akan
tetap berjalan secara seimbang dan lestari.
a. Nuklir
22
Meledaknya bom di Hirosima dan Nagasari mengakhiri Perang
Dunia II. Akhirnya perang untuk menghentikan kekejaman,
penghancuran, dan perusakan. Pada waktu itu banyak korban berjatuhan,
tetapi kejadian tidak berhenti di situ, karena radiasi akibat senjata nuklir
masih dapat dirasakan sampai sekarang. Penyebabnya adalah debu-debu
radioaktif yang berasal dari bom nuklir serta reaktor-reaktor atom. Bahaya
yang ditimbulkan adalah radiasi yang ditimbulkan oleh sinar alpha, beta,
dan gamma, serta partikel neutron kainnya hasil pembelahan inti. Efek
yang di timbulkan oleh radioaktif adalah terjadinya perubahan struktur zat
serta pola reaksi kimianya, sehingga merusak sel tubuh. Bila hal ini terjadi
pada gen maka akan menyebabkan terjadinya mutasi gen yang
berakibatkan kanker.
b. Polusi
Adanya bahan polusi atau polutan dapat merusak lingkungan.
Timbulnya pencemaran erat kaitannya atau disebabkan oleh berbagai
aktivitas manusia antara lain:
1) Kegiatan-kegiatan industri, dalam bentuk limbah, zat-zat buangan
berbahaya seperti logam-logam berat, zat radioaktif, air buangan
panas, juga dalam bentuk kepulan asap dan kebisingan suara.
2) Kegiatan pertambangan, berupa terjadinya kerusakan instalasi,
kebocoran, pencemaran buangan-buangan penambangan, pencemaran
udara, dan rusaknya lahan-lahan akibat pertambangan.
3) Kegiatan transportasi, berupa kepulan asap, naiknya suhu udara kota,
kebisingan dari kendaraan bermotor, tumpuhan-tumpahan bahan bakar
kendaraan bermotor terutama minyak bumi dari kapal tanker.
4) Kegiatan pertanian, terutama akibat dari residu pemakaian zat-zat
kimia yang memberantas hama seperti insektisida, pertisida, herbisida,
demikian pula dengan pupuk organik.
c. Klonasi/Kloning
23
Dengan kemajuan dalam bidang genetika dan biologi reproduksi,
maka dimungkinkan rekayasa duplikasi atau multiplikasi manusia secara
seksual dengan klonasi. Tujuan klonasi dapat dirangkum seperi berikut :
1) Memberi anak yang baik bagi pasangan yang tidak mempunyai anak.
2) Menyediakan jaringan atau organ fetus untuk transplantasi.
3) Mengganti anak yang mati muda dengan anak yang sama ciri-cirinya.
4) Sebagai bagian dari eugenetika positif dengan membuat genotipus
yang dianggap unggul sebanyak-sebanyaknya.
5) Merealisasi teori dan memuaskan rasa ingin tahu ilmiah.
6) Memperoleh sampel dengan genotipus yang sama untuk penelitan,
misalnya tentang peran relatif pengaruh lingkungan dan genetika pada
genotipus manusia.
7) Memperoleh orang dalam jumlah banyak untuk pekerjaan yang sama
dengan ciri-ciri tertentu.
Namun ada pula dampak yang kurang baik yaitu dengan karena
hal-hal tersebut banyak yang belum menyetujui dan banyak yang
menentang akan adanya kloning tersebut, selain itu pada segi agama pun
sudah tentu bertentangan, karena kita menantang akan kodrat kita sendiri,
bagaimanapun manusia sebagai makluk ciptaan-Nya tidak mampu
menandingi Sang Penciptanya. Jika wewenang kloning jatuh ke tangan
diktaktor, ia dapat berbuat macam-macam yang merugikan spesies
manusia dalam jangka panjang.
24
F. PROBLEMATIKA IPTEKS DI INDONESIA
IPTEKS dimanfaatkan oleh manusia terutama dalam memudahkan
pemenuhan kubutuhan hidup. Contoh sederhana adalah dengan
dikembangkan sarana transportasi, manusia bisa bergerak dan melakukan
mobilisasi dengan cepat. Kemajuan yang di capai manusia melalui Ipteks
telah memberikan dampak positif dalam kehidupannya. Ipteks memberi
rahmat dalam arti memicu kemajuan dan kesejahteraan. Namun demikian,
pemanfaatan Ipteks oleh manusia dapat pula berdampak buruk bagi
kehidupan dan lingkungan hidup manusia itu sendiri. Gejala negatif itu
sebagai akibat dari penyalahgunaan dalam hal pemanfaatannya,
berlebihan dalam penggunaannya, ataupun tidak mempunyai manusia
dalam mengendalikan kekuatan teknologi itu sendiri.
Bangsa Indonesia dari dulu sudah menyadari akan pentingnya
peranan ilmu pengetahuan teknologi dalam pembangunan. Faktor penting
yang menentukan dalam hal penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
adalah manusia, yaitu para pelaku yang menggeluti bidang penelitian dan
pengembangan serta rancang bangun dan perekayasaan. Pembinaan
terhadap para pelaku seperti penguruan tinggi dan lembaga penelitian,
bahkan pembinaan kemampuan di sektor industri mulai dilakukan.
Misalnya dengan terbentuknya berbagai wadah seperti Kantor Menteri
Negara Riset dan Teknologi, Dewan Riset Nasional, Dewan Sandarisasi
Nasional, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dan Akademi Ilmu
Pengetahuan Indonesia.
Di era sekarang ini, perhatian terhadap pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi tampak pada dokumen Rencana Pembangunan
Jangka Menenangah Nasional (RPJMN) 2004-2009, khususnya pada
bidang Ilmu Pengetahuan Teknologi. Masalah yang dihadapi bangsa
Indonesia terkait dengan pemanfaatan Ipteks ini dapat diidentifikasi
sebagai berikut (RPJMN 2004-2009):
25
a. Rendahnya kemampuan Iptek nasional dalam menghadapi
perkembangan global.
Hal ini ditunjukkan dengan Indeks Pencapaian Teknologi
(IPT) dalam lapaoran UNDP tahun 2001 menunjukkan tingkat
pencapaian teknologi Indonesia masih berada pada urutan ke-60 dari
72 negara.
b. Rendahnya kontribusi Ipteks nasional di sector produksi.
Hal ini antara lain ditunjukkan oleh kurangnya efisiensi dan
rendahnya produktivitas, serta minimnya kandungan teknologi dalam
kegiatan ekspor.
c. Belum optimalnya mekanisme intermediasi Iptek yang menjembatani
interaksi antara kapasitas penyedia Iptek dengan kebutuhan pengguna,
Masalah ini dapat dilihat dari belum tertatanya infrastruktur Iptek,
antara lain institusi yang menngolah dan menerjemahkan hasil
pengembangan Iptek menjadi preskripsi teknologi yang siap pakai
untuk difungsikan dalam sistem produksi.
d. Lemahnya sinergi kebijakan Iptek, sehingga kegiatan Iptek belum
sanggup memberikan hasil yang signifikan.
e. Masih terbatasnya sumber daya Iptek, yang tercermin dari rendahnya
kualitas SDM dan kesenjangan pendidikan di bidang Iptek.
Rasio tenaga peneliti Indonesia pada tahun 2001 adalah 4,7 peneliti
per 10.000 penduduk, jauh lebih kecil dibandingkan Jepang sebesar
70,7.
f. Belum berkembangnya budaya Iptek di kalangan masyarakat. Budaya
bangsa secara umum masih belum mencerminkan nilai-nilai Iptek
yang mempunyai penalaran objektif, rasional, maju, unggul, dan
mandiri. Pola pikir masyarakat belum berkembang ke arah yang lebih
suka menciptakan daripada sekedar memakai, lebih suka membuat
dari sekadar membeli, serta lebih suka belajar dan berkreasi daripada
sekedar menggunakan teknologi yang ada.
26
g. Belum optimalnya peran Iptek dalam mengatasi degradasi fungsi
lingkungan hidup. Kemajuan Iptek berakibat pula pada
munculnya permasalahan lingkungan. Hal tersebut antara lain
disebabkan oleh belum berkembangnya sistem manajemen dan
teknologi pelestarian fungsi lingkungan hidup.
h. Masih lemahnya peran Iptek dalam mengantisipasi dan
menanggulangi bencana alam. Wilayah Indonesia dalam konteks
ilmu kebumian global merupakan wilayah yang rawan bencana.
Banyaknya korban akibat bencana alam merupakan indikator
bahwa pembangunan Indonesia belum berwawasan bencana.
Kemampuan Iptek nasional belum optimal dalam memberiakn
antisipasi dan solusi strategis terhadap berbagai
permasalahan bencana alam, seperti pemanasan global, anomali iklim,
kebakaran hutan, banjir, longsor, gempa bumi, dan tsunami.
27
dan dalam kecepatan yang makin tinggi, teknologi telah menjadi pengarah
hidup manusia.
28
G. AKIBATNYA BILA BANGSA INDONESIA TIDAK MAMPU
MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN SAINS, TEKNOLOGI, DAN
SENI
1. Sains
• Akan tertinggal jauh dengan bangsa lain
• Hanya memiliki teori-teori lama yang tidak sesuai dengan
perkembangan zaman
• Hanya memiliki penemuan lama
• Tidak mampu menciptakan penemuan-penemuan baru
2. Teknologi
• Tidak mampu menciptakan alat-alat baru
• Teknologi yang sudah ada mengalami penurunan, karena tersaingi
oleh bangsa lain
• Banyak mengimpor alat-alat teknologi dari Luar Negeri
• Tidak ada pemasukan untuk Negara karena mengimpor teknologi
dari luar. Itu justru menyebabkan berkurangnya anggaran Negara.
Contohnya : B.J. Habibie adalah orang yang pandai membuat
pesawat, tapi kita malah membeli pesawat dari Rusia.
3. Seni
• Di klaimnya seni budaya Indonesia oleh Negara lain. Contoh :
Reog Ponorogo yang di klaim menjadi milik Malaysia.
• Punahnya kebudayaan khas Indonesia.
• Kaum muda mudah melupakan akan kebudayaannya sendiri.
• Budaya yang ada sudah mulai tergantikan oleh budaya luar,
seperti budaya Barat, Korea, dll.
• Menurunnya kreativitas anak bangsa.
29
H. UPAYA BANGSA INDONESIA DALAM MENGOPTIMALKAN
SAINS, TEKNOLOGI, DAN SENI
1. Sains
Menggunakan sains dengan baik dan benar. Tidak
menggunakan secara berlebihan. Menggunakan untuk hal-hal yang
penting dan positif. Tidak untuk merusak lingkungan. Menciptakan
ide-ide baru untuk mengatasi perubahan dalam masyarakat.
2. Teknologi
Tidak menggunakan teknologi untuk hal-hal yang negatif.
Teknologi digunakan untuk hal-hal yang positif yang bisa membantu
membangun bangsa.
3. Seni
Terus melestarikan seni yang berkembang dalam masyarakat.
Tidak melupakan seni dan budaya yang berkembang.
30
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sains, teknologi, dan seni dapat memberikan pengaruh yang besar
bagi kehidupan umat manusia, tidak hanya dalam bidang ekonomi, sosial, dan
budaya tetapi juga pengaruh positif dan negatif terhadap peradapan umat
manusia. Pengaruh tersebut diantaranya sebagai berikut:
1. Pengaruh positif
a. Meningkatkan kesejahteraan hidup manusia
b. Pemanfaatan yang tepat dan lebih mudah dalam memecahkan masalah
yang sedang dihadapi manusi
c. Dapat memberikan pelayanan pada masyarakat
d. Dapat memudahkan pekerjaan manusia.
2. Pengaruh negatif
a. Dapat merusak mental manusia khususnya generasi muda
b. Dapat merubah gaya hidup manusia dalam hal berfikir, berpakaian,
dan bergaul
c. Dapat menimbulkan kerusakan hidup seperti: pemanasan global,
polusi udara, air, dan tanah.
Oleh karena itu dalam pemanfaatan sains, teknologi, dan seni haruslah
di dasari dengan sikap tanggung jawab dan moral yang tinggi supaya dapat
menetralkan pengaruh negatif dan meningkatkan pengaruh positif dari
dampak sains, teknologi dan seni itu sendiri. Dengan cara mengkolaborasikan
antara yang empiris dengan nilai-nilai keagamaan.
31
B. SARAN
Sebaiknya umat manusia tidak hanya mendalami pengetahuannya
tentang sains, teknologi dan seni saja, tetapi juga harus mendalami nilai-nilai
religius, keagamaan untuk menetralisir pengaruh buruk dari sains, teknologi,
dan seni untuk mendapatkan kesejahteraan hidup yang lebih baik lagi.
32
DAFTAR PUSTAKA
Setiadi, Elly M. dkk., 2006. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana
Predana
http://krisnafara.blogspot.com/2016/12/manusia-sains-teknologi-dan-seni.html
https://nurhibatullah.blogspot.com/2021/01/manusia-sains-teknologi-dan-
seni.html
33