00 KURSUS Pengendalian Hama
00 KURSUS Pengendalian Hama
DISUSUN OLEH :
BASO PASENNANGI.A,SP
NIP. 19741231200801 1 031
I. PENDAHULUAN
Selama ini produksi padi nasional masih mengendalikan sawah irigasi, namun ke depan bila hanya
mengandalkan padi sawah irigasi akan menghadapi banyak kendala. Hal tersebut disebabkan banyaknya
lahan sawah irigasi subur yang beralih fungsi ke penggunaan lahan non pertanian, tingginya biaya
pencetakan lahan sawah baru dan berkurangnya debit air. Dilain pihak lahan kering tersedia cukup luas
dan pemanfaatannya untuk pertanaman padi gogo belum optimal, sehingga ke depan produksi padi
gogo juga dapat dijadikan andalan produksi padi nasional.
I.2. Tujuan
1. Untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan petani dalam mengendalikan
hama dan penyakit secara terpadu
2. Untuk meningkatkan keterampilan dan wawasan petani dalam melakukan dan
mengelola usaha-usaha terutama dalam berusaha tani yang lebih menguntungkan
dengan cara melakukan pengendalian hama.
I.3. Sasaran
Anggota Kelompok Tani Sehatai Desa Bilalang Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa.
I.4. Hasil yang ingin dicapai (output)
1. Untuk meningkatkan pengetahuan keterampilan sikap petani dalam berusaha tani
yang lebih baik dan menguntungkan
2. Peningkatan sumberdaya manusia khususnya petani dalam rangka untuk
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani beserta keluarganya.
3. Supaya ada hubungan timbal balik antara petani, penyuluh pertanian demi
kelancaran usaha taninya sehingga produksi yang ingin dicapai terlaksana.
I.5. Benefit
1. Meningkatnya produksi dan produktivitas padi dengan melakukan pengendalian
hama dan penyakit tanaman padi
2. Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan petani dalam berusaha tani yang
lebih baik dan menguntungkan agar produksi tercapai sehingga pendapatan petani
meningkat dan kesejahteraannya lebih baik.
I.6. Impact
1. Dalam meningkatkan produksi dan produktivitas padi maka kursus tani dalam
pengendalian hama dan penyakit padi perlu dikembangkan untuk mencapai sasaran
produksi yang diinginkan tercapai.
2. Petani selaku pelaku utama dalam berusaha tani yang lebih baik maka teknologi
yang dikembangkan dapat dilakukan dengan baik pula sehingga produksi dan
produktivitas meningkat sehingga pendapatan kesejahteraan petani lebih baik.
II.2. Narasumber
Narasumber atau fasilitator dalam kegiatan kursus ini adalah Penyulu Pertanian Desa
Tanah Karaeng dan Pengamat Hama penyakit tanaman Kecamatan Manuju Kabupaten
Gowa
II.3. Peserta
Jumlah peserta yang hadir dalam kegiatan ini sebanyak 23 (Dua puluh tiga orang).
Gulma dikendalikan dengan cara pengolahan tanah sempurna, mengatur air dipetakan sawah,
menggunakan benih padi bersertifkat, hanya menggunakan kompos sisa tanaman dan kompos pupuk
kandang, dan menggunakan herbisida apabila infestasi gulma sudah tinggi.
Pengendalian guma secara manual dengan menggunakan kosrok (landak) sangat dianjurkan, karena cara
ini sinergis dengan pengelolaan lainnya. Pengendalian gulma secara manual hanya efektif dilakukan
apabila kondisi air di petakan sawah macak-macak atau tanah jenuh air.
Pengendalian hama dan penyakit terpadu (PHT) merupakan pendekatan pengendalian yang
memperhitungkan faktor ekologi sehingga pengendalian dilakukan agar tidak terlalu mengganggu
keseimbangan alami dan tidak menimbulkan kerugian besar. PHT merupakan paduan berbagai cara
pengendalian hama dan penyakit, diantaranya melakukan monitoring populasi hama dan kerusakan
tanaman sehingga penggunaan teknologi pengendalian dapat lebih tepat.
Keong Mas
PHT pada keong mas dilakukan sepanjang pertanaman dengan rincian sebagai berikut :
Wareng Coklat
Gunakan varietas tahan wereng coklat, seperti: Ciherang, Kalimas, Bondoyudo, Sintanur dan
Batang Gadis.
Berikan pupuk K untuk mengurangi
Monitor pertanaman paling lambat 2 minggu
Bila populasi hama di bawah ambang ekonomi gunakan insektisida botani atau jamur ento-
mopatogenik.
Bila populasi hama di atas ambang ekonomi gunakan insektisida kimiawi yang
direkomendasi.
Penggerek Batang
Bila populasi tinggi (di atas ambang ekonomi) aplikasikan insektisida. Bila genangan air dangkal
aplikasikan insektisida butiran seperti karbofuran dan fipronil, dan bila genangan air tinggi aplikasikan
insektsida cair seperti dimehipo, bensultap, amitraz dan fipronil.
Tikus
Pengendalian hama tikus terpadu (PHTT) didasarkan pada pemahaman ekologi jenis tikus, dilakukan
secara dini, intensif dan terus menerus dengan memanfaatkan teknologi pengendalian yang sesuai dan
tepat waktu. Pengendalian tikus ditekankan pada awal musim tanam untuk menekan populasi awal
tikus sejak awal pertanaman sebelum tikus memasuki masa reproduksi. Kegiatan tersebut meliputi
gropyok masal, sanitasi habitat, pemasangan TBS (Trap Barrier System) dan LTBS (Linier Trap Barrier
System).
Walang Sangit
Penyakit Blast
A. Kesimpulan
Setelah selesai mengikuti kursus, peserta merespon positif semua materi yang diberikan.
Setelah selesai mengikuti kursus, peserta kursus mengetahui secara teknis cara
B. Saran
Adapun saran yaitu kursus yang sejenisnya masih perlu dilanjutkan dalam rangka
peningkatan kapasitas sumber daya manusia pertanian bagi masyarakat petani dan
keluarganya.
III. LAMPIRAN