Proses Rooting Ponsel Dilakukan Dengan Dua Tools
Proses Rooting Ponsel Dilakukan Dengan Dua Tools
flash ROM khusus, kernel, dan modifikasi lainnya ke perangkat lunak smartphone. Kedua adalah Tools
Magisk digunakan untuk proses rooting perangkat Android yang bertujuan untuk mendapatkan akses
root saat masih melewati pemeriksaan SafetyNet. Berikut adalah langkah-langkah untuk me-root
smartphone menggunakan TWRP dan Magisk:
Objek penelitian ini adalah aplikasi Tiktok yang berjalan pada smartphone berbasis Android. Penelitian
ini menggunakan metode Association of Chief Police Officers (ACPO) yang mempunyai empat tahap
penelitian yaitu plan, capture, analysis, dan Present. Plan merupakan perencanaan perlengkapan yang
akan dibawa. Capture adalah tahapan menyimpan, menangkap, dan mengumpulkan seluruh barang
bukti yang diperoleh. Analisis adalah proses menganalisis bukti-bukti yang ditemukan dari proses
penangkapan. Hadir menyajikan temuan-temuan yang dapat dipertanggungjawabkan. Tools yang
digunakan dalam penelitian ini adalah MOBILedit Forensic Express, Magnet AXIOM, dan DB Browser for
SQLite.
Hasil invetigasi penelitian bahwa proses pencitraan bukti digital pada aplikasi TikTok dapat dilakukan
menggunakan MOBILedit Forensic Express, DB Browser for SQLite, dan Magnet AXIOM. Ada beberapa
bukti digital yang dapat dijadikan kata kunci berindikasi kasus cyberbullying antara lain “gendut”, “tolol”,
“jelek”, dan “item”. Pengguna dengan ID 7234482622893163525 merupakan pengguna yang paling
sering mengucapkan kata beridikasi cyberbullying sebanyak 28 kali. Disusul oleh user dengan ID
7234506693526045702 yang mengucapkan kata berindikasi cyberbullying sebanyak 6 kali, dan user ID
7276858073703597062 yang mengucapkan total sebanyak 5 kali kata berindikasi cyberbullying.
The popular application TikTok in Indonesia is ranked second with the most users in the world. As the
number of social media users increases, people are increasingly free to exchange information in
cyberspace. The positive impact is that people can train their skills to create creative, interesting, and
entertaining content. Meanwhile, the negative impact is that cybercrime activities occur, one of which is
cyberbullying involving TikTok users. The aim of this research is to obtain digital evidence on TikTok
application in cases of cyberbullying.
The object of this research is Tiktok application, which runs on Android-based smartphones. This
research uses Association of Chief Police Officers (ACPO) method, which has four research stages: plan,
capture, analysis, and present. A plan is a plan for equipment that will be brought. Capture is stage of
storing and collecting all evidence obtained. Analysis is process of analyzing evidence found during the
capture process. Present is process of presenting the results of evidence that will be accounted for. The
tools used in this research are MOBILedit Forensic Express, Magnet AXIOM, and DB Browser for SQLite.
The research findings demonstrate that MOBILedit Forensic Express, DB Browser for SQLite, and Magnet
AXIOM can be used for the process of imaging digital evidence on TikTok application. There is several
digital evidence that can be used as keywords indicating cases of cyberbullying, including "fat", "stupid",
"ugly", and "item". The user with ID 7234482622893163525 is the user who most often shares words
indicating cyberbullying 28 times. Followed by user with ID 7234506693526045702 who said words
indicating cyberbullying 6 times, and user ID 7276858073703597062 who said a total of 5 times words
indicating cyberbullying.