Screenshot 2023-11-07 at 22.40.01
Screenshot 2023-11-07 at 22.40.01
Pertemuan 2
Biomakromolekul Penyusun
Tubuh Makhluk Hidup
Prodi S1 Fisioterapi-Fakultas Fisioterapi
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
Asam
Karbohidrat
Nukleat
Protein
Lipid
Karbohidrat
R bersifat :
a. Hidrofobik → punya rantai hidrokabron
b. Hidfrofilik → punya gugus yang dapat membentu ikatan hidrogen
Sifat: terpolarisasi dan terionisasi
Struktur Protein
Asam amino alifatik Asam amino dikarboksilat Amida
sederhana (asam) Asparagina (Asn, N)
Glisina (Gly, G) Asam aspartat (Asp, D) Glutamina (Gln, Q)
Alanina (Ala, A) Asam glutamat (Glu, E)
Valina (Val, V)
Leusina (Leu, L)
Isoleusina (Ile, I)
Secondary
Tertiary
Quaternary
STRUKTUR PRIMER
Struktur primer
suatu protein
adalah urutan
uniknya yang
terdiri dari asam
amino.
STRUKTUR SEKUNDER
Sebagian besar protein memiliki segmen
segmen dalam rantai polipeptidanya yang
terlilit dan terlipat secara berulang dalam pola
yang membentuk protein secara keseluruhan.
Lilitan dan lipatan ini yang secara keseluruhan
disebut sebagai struktur sekunder.
Heliks α
- Atom hidrogen bermuatan
positif lemah yang berikatan
dengan atom nitrogen
memiliki afinitas terhadap
atom oksigen pada ikatan
peptida di dekatnya.
- Struktur sekunder seperti
itu adalah heliks α, suatu
lilitan rumit yang disatukan
oleh ikatan hidrogen
diantara setiap empat asam
amino
- Contohnya pada protein
serat, keratin-α, kuku
manusia
Pleated Sheet/ lembaran β
- lembaran berlipat-lipat,
dimana dua daerah
rantai polipeptida
terletak sejajar (paralel)
satu sama lain.
- Contohnya: pada paruh
burung, kuku burung,
bulu, rambut sisik dan
lisozim
Struktur Tersier
- Lapisan yang tumpang tindih di atas pola struktur
sekunder
- Terjadi pemutarbalikan tak beraturan dari ikatan antara
rantai samping (gugus R) berbagai asam amino
- Salah satu jenis ikatan yang berperan dalam struktur
tersier disebut interaksi hidrofobik
- Ketika polipeptida melipat membentuk konformasi
fungsionalnya, asam amino dengan rantai samping
hidrofobik (nonpolar) umunya mengumpul membentuk
kumpulan pada bagian inti protein itu, menjauhi kontak
dengan air.
STRUKTUR TERSIER
R1,R2 dan R3: rantai hidrokarbon dengan jumlah atom karbon 3 sampai 23,
tetapi yang paling umum adalah 15 atau 17.
Klasifikasi Lipid
Lipid Derivat
Sederhana Lipid
Lipid
Kompleks
Klasifikasi Lipid
1. Lipid Sederhana (Simple Lipids)
Segala macam senyawa organik yang jika dihidrolisis
menghasilkan alkohol dan asam lemak rantai panjang.
Reaksi Esterifikasi
Contoh:
- Gliserol (C=3) dengan asam lemak rantai
panjang (triasilgliserol/ trigliserida). Fungsi:
bahan bakar untuk sel
- WAX (lapisan lilin). Fungsi: mencegah
penguapan, memberi aroma tertentu
- MALAM, produk dari lebah → sarang lebah
2. Lipid Majemuk/ Lipid kompleks
Segala macam senyawa organik yang jika dihidrolisis
menghasilkan alkohol dan asam lemak dan senyawa lain
yang bukan asam lemak (karbohidrat, protein/ fosfat).
Contoh:
- Glikolipid
- Lipoprotein
- Fosfolipid
Fungsi:
- struktural membentuk menbran sel
- second messanger dalam transduksi sinyal
Pada Membran
Sel →
3. Turunan Lipid/ Derived lipids
Segala macam senyawa hidrofobik yang tidak dapat
dihidrolisis menjadi senyawa yang lebih sederhana.
Contoh:
- Kolesterol
- Vitamin A, D, E, K
- PG, tromboxone, leukotrien
- Juvenil hormon
- Asam lemak
- Gliserol
- dll
Asam Lemak
Asam lemak merupakan asam karboksilat yang dihasilkan dari
hidrolisis ester terutama gliserol dan kolesterol, terbagi 2:
1. Asam Lemak Jenuh
- tidak memiliki ikatan rangkap
- ditemukan pada lemak hewani
- contoh: asam palmitat, asam stearat
2. Asam Lemak Tidak Jenuh
- memiliki satu atau lebih ikatan rangkap
- ditemukan pada biji-bijian/ kacang”an (minyak nabati)
- contoh: asam oleat, asam linoleat, asam linolenat
Contoh
1. Asam lemak jenuh
Contoh :
Asam butirat C3H7COOH (C=4)
Asam valerat C4H9COOH (C=5)
Asam laurat CH3 (CH2)10COOH (C=12)
Asam palmitat C15H31COOH (C=16)