Anda di halaman 1dari 49

Biomedik Dasar

Trisia Lusiana Amir, S.Pd.,


M. Biomed

Pertemuan 2

Biomakromolekul Penyusun
Tubuh Makhluk Hidup
Prodi S1 Fisioterapi-Fakultas Fisioterapi
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

Mahasiswa mampu menyebutkan dan menjelaskan


karakteristik biomakromolekul penyusun tubuh
makhluk hidup dengan benar dan tepat
Biomakromolekul

Asam
Karbohidrat
Nukleat

Protein
Lipid
Karbohidrat

Polihidroksi aldehida atau polihidroksi


keton yang mengandung unsur-unsur C, H,
O dengan rumus empiris (CH2O)n
CONTOH MAKANAN YANG MENGANDUNG
KARBOHIDRAT
Fungsi Karbohidrat
• Sumber energi utama. Pada proses respirasi, 1 gram glukosa
menghasilkan 4,1 kalori.
• Merupakan bahan pembentuk senyawa kimia lain, misalnya
asam lemak sebagai penyusun lemak dan asam amino sebagai
penyusun protein.
• Merupakan komponen penyusun gen dalam inti sel yang amat
penting dalam pewarisan sifat. Gen terdiri dari asam
deoksiribonukleat (DNA) dan asam ribonukleat (RNA) yang
merupakan karbohidrat beratom C lima.
• Membantu proses buang air besar. Selulosa merupakan
polisakarida berserat yang sulit dicerna, tetapi dalam sisa
pencernaan dapat mencegah konstipasi (sembelit).
Struktur Karbohidrat/ Sakarida
Aldose; -CHO (aldehid)
Ketose; C=O (keton)
Klasifikasi Karbohidrat:
1. Monosakarida:
glukosa, galaktosa dan fruktosa
2. Disakarida:
maltosa, laktosa, sukrosa
3. Polisakarida:
amilum, selulosa, glikogen
Struktur Monosakarida
Struktur
Disakarida
Struktur Polisakarida
Protein

Heteropolimer dari asam-asam amino yang


terikat satu sama lain oleh ikatan peptida
dan secara keseluruhan mengungkapkan
informasi genetik yang terkandung di
dalam gen
Protein
- Komponen utama dalam semua sel → zat
pembangun atau pembentuk struktur sel
- Protein adalah senyawa organik komplek yang terdiri
atas unsur C, H, O dan N
- Protein merupakan senyawa polimer yang tersusun
atas satuan asam-asam amino sebagai monomernya
melalui ikatan peptida
- Ikatan peptida → ikatan antara gugus karboksil
(-COOH) asam amino yang satu dengan gugus amina
(-NH2) dari asam amino lain dengan melepaskan satu
molekul air
Struktur Asam Amino

R bersifat :
a. Hidrofobik → punya rantai hidrokabron
b. Hidfrofilik → punya gugus yang dapat membentu ikatan hidrogen
Sifat: terpolarisasi dan terionisasi
Struktur Protein
Asam amino alifatik Asam amino dikarboksilat Amida
sederhana (asam) Asparagina (Asn, N)
Glisina (Gly, G) Asam aspartat (Asp, D) Glutamina (Gln, Q)
Alanina (Ala, A) Asam glutamat (Glu, E)
Valina (Val, V)
Leusina (Leu, L)
Isoleusina (Ile, I)

Asam amino basa Prolin


Lisina (Lys, K) Prolina (Pro, P)
Asam amino hidroksi-alifatik
Arginina (Arg, R) (memiliki gugus
Serina (Ser, S)
Histidina (His, H) siklik)
Treonina (Thr, T)
(memiliki gugus
siklik)

Asam amino dengan Asam amino aromatik


sulfur Fenilalanina (Phe, F)
Sisteina (Cys, C) Tirosina (Tyr, Y)
Metionina (Met, M) Triptofan (Trp, W)
Kelompok ini memiliki cincin benzena dan menjadi bahan
baku metabolit sekunder aromatik.
Struktur Protein
• Struktur primer: urutan asam amino, ditentukan oleh
gen
• Struktur sekunder: polimerisasi asam amino membentuk
struktur geometri. Co: helix α/ lembaran β, struktur
loop/simpai, hairpin/binding, helix sebaran/ random coil
• Struktur tersier: polimerarisasi asam amino yang
memiliki struktur sekunder. Co: struktur globuler,
fibriler, albumin
• Struktur quatener: interaksi antara rantai polipeptida
yang berbeda untuk menghasilkan suatu struktur
oligomerik, distabilkan hanya dengan ikatan
noncovalent.Co: Hb, insulin, imunoglobulin
STRUKTUR PROTEIN
Primary

Secondary

Tertiary

Quaternary
STRUKTUR PRIMER

Struktur primer
suatu protein
adalah urutan
uniknya yang
terdiri dari asam
amino.
STRUKTUR SEKUNDER
Sebagian besar protein memiliki segmen
segmen dalam rantai polipeptidanya yang
terlilit dan terlipat secara berulang dalam pola
yang membentuk protein secara keseluruhan.
Lilitan dan lipatan ini yang secara keseluruhan
disebut sebagai struktur sekunder.
Heliks α
- Atom hidrogen bermuatan
positif lemah yang berikatan
dengan atom nitrogen
memiliki afinitas terhadap
atom oksigen pada ikatan
peptida di dekatnya.
- Struktur sekunder seperti
itu adalah heliks α, suatu
lilitan rumit yang disatukan
oleh ikatan hidrogen
diantara setiap empat asam
amino
- Contohnya pada protein
serat, keratin-α, kuku
manusia
Pleated Sheet/ lembaran β
- lembaran berlipat-lipat,
dimana dua daerah
rantai polipeptida
terletak sejajar (paralel)
satu sama lain.
- Contohnya: pada paruh
burung, kuku burung,
bulu, rambut sisik dan
lisozim
Struktur Tersier
- Lapisan yang tumpang tindih di atas pola struktur
sekunder
- Terjadi pemutarbalikan tak beraturan dari ikatan antara
rantai samping (gugus R) berbagai asam amino
- Salah satu jenis ikatan yang berperan dalam struktur
tersier disebut interaksi hidrofobik
- Ketika polipeptida melipat membentuk konformasi
fungsionalnya, asam amino dengan rantai samping
hidrofobik (nonpolar) umunya mengumpul membentuk
kumpulan pada bagian inti protein itu, menjauhi kontak
dengan air.
STRUKTUR TERSIER

➢ > 1 struktur sekunder →


struktur globuler, berperan
sebagai regulator (enzim,
mediator, reseptor, protein
transporter, albumin,
globulin, protamin, enzim
dan antibodi)
➢ > 10 struktur sekunder →
struktur fibriler berperan
sebagai protein struktural
(pada membran sel,
kolagen)
STRUKTUR KUARTENER
- Beberapa protein terdiri
atas dua atau lebih rantai
polipeptida yang
mengumpul menjadi satu
makromolekul fungsional.
- Struktur kuartener adalah
keseluruhan struktur
protein yang dihasilkan dari
penggabungan semua
subunit polipeptida ini.

Note: BM >> belum tentu strukturnya kompleks


Struktur 3 Dimensi Protein

1.Urutan asam amino


2.Rantai samping (R)
3.Gugus NH dan COOH (imino dan
karboksil)
4.Faktor luar/ lingkungan (ph dan suhu)
Klasifikasi Protein:
1. Protein globuler
Berbentuk bulat/ elips dengan rantai
polipeptida yang berlipat
Co: albumin, globulin, protamin, enzim dan
antibodi
2. Protein fiber
berbentuk serat/ serabut dengan rantai
polipeptida memanjang pada satu sumbu
Co: keratin, kolagen, fibrin
Lipid

Senyawa organik yang tidak larut dalam air


dan larut dalam pelarut organik non polar
(eter, kloroform, aseton dan benzene) serta
dapat diekstraksi dari makhluk hidup
(tumbuhan, hewan atau manusia)
Dalam bahasa Inggris, istilah lipid disebut “lipids”,
sedangkan lemak disebut “fats”

• Lemak (fats) dalam bentuk padat (solid) pada


suhu kamar, disebut “LEMAK (FATS)”
• Lemak (fats) dalam bentuk cair (liquid) pada suhu
kamar, disebut “MINYAK (OILS)”

• Jadi, sebenarnya lemak (padat) dan minyak (cair)


merupakan “lemak”, namun yang membedakan
hanya wujudnya saja.
Lipid

- Tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut


organik non polar (eter, kloroform, aseton dan
benzena)
- Dapat melarutkan vitamin A,D,E dan K
- Konponen penting dalam membran sel: fosfolipid,
glikolipid dan kolesterol
- Lemak dan minyak → trigliserida yang merupakan
ester dari gliserol dan asam lemak rantai panjang
- Senyawa terbentuk dari satu moleku gliserol dengan
tiga molekul asam lemak
Struktur Lipid

R1,R2 dan R3: rantai hidrokarbon dengan jumlah atom karbon 3 sampai 23,
tetapi yang paling umum adalah 15 atau 17.
Klasifikasi Lipid

Lipid Derivat
Sederhana Lipid

Lipid
Kompleks
Klasifikasi Lipid
1. Lipid Sederhana (Simple Lipids)
Segala macam senyawa organik yang jika dihidrolisis
menghasilkan alkohol dan asam lemak rantai panjang.

Reaksi Esterifikasi
Contoh:
- Gliserol (C=3) dengan asam lemak rantai
panjang (triasilgliserol/ trigliserida). Fungsi:
bahan bakar untuk sel
- WAX (lapisan lilin). Fungsi: mencegah
penguapan, memberi aroma tertentu
- MALAM, produk dari lebah → sarang lebah
2. Lipid Majemuk/ Lipid kompleks
Segala macam senyawa organik yang jika dihidrolisis
menghasilkan alkohol dan asam lemak dan senyawa lain
yang bukan asam lemak (karbohidrat, protein/ fosfat).
Contoh:
- Glikolipid
- Lipoprotein
- Fosfolipid
Fungsi:
- struktural membentuk menbran sel
- second messanger dalam transduksi sinyal
Pada Membran
Sel →
3. Turunan Lipid/ Derived lipids
Segala macam senyawa hidrofobik yang tidak dapat
dihidrolisis menjadi senyawa yang lebih sederhana.
Contoh:
- Kolesterol
- Vitamin A, D, E, K
- PG, tromboxone, leukotrien
- Juvenil hormon
- Asam lemak
- Gliserol
- dll
Asam Lemak
Asam lemak merupakan asam karboksilat yang dihasilkan dari
hidrolisis ester terutama gliserol dan kolesterol, terbagi 2:
1. Asam Lemak Jenuh
- tidak memiliki ikatan rangkap
- ditemukan pada lemak hewani
- contoh: asam palmitat, asam stearat
2. Asam Lemak Tidak Jenuh
- memiliki satu atau lebih ikatan rangkap
- ditemukan pada biji-bijian/ kacang”an (minyak nabati)
- contoh: asam oleat, asam linoleat, asam linolenat
Contoh
1. Asam lemak jenuh
Contoh :
Asam butirat C3H7COOH (C=4)
Asam valerat C4H9COOH (C=5)
Asam laurat CH3 (CH2)10COOH (C=12)
Asam palmitat C15H31COOH (C=16)

2. Asam lemak tidak jenuh


Contoh
Asam oleat : satu ikatan ganda → CnH2n-1COOH
Asam linoleat : dua ikatan ganda →CnH2n-3COOH
Asam linolenat : tiga ikatan ganda → CnH2n-5COOH
Contoh :
- Asam palmitoleat →
CH3(CH2)5CH=CH(CH2)7CO2H
- Asam oleat →
CH3(CH2)7CH=CH(CH2) 7CO2H
- Asam linoleat →
CH3(CH2)4CH=CHCH2CH=CH(CH2)7CO2H
Ketengikan (rancidity)
• Terjadi akibat hidrolisis dan oksidasi lemak, apabila
dibiarkan terlalu lama kontak dengan udara
• Proses hidrolisis → lemak/ minyak diubah jadi asam
lemak bebas dan gliserol, dikatalisis oleh asam, basa
atau enzim lipase
• Proses oksidasi → membentuk peroksida dan
hidroperoksida yang dapat terurai menjadi aldehid,
keton dan asam lemak bebas, dikatalisis oleh cahaya,
pemanasan, logam (Cu, Fe, Co, Mn)
• Pencegahan: zat antioksidan
Reaksi Saponifikasi
• Disebut juga sebagai reaksi penyabunan
• Reaksi antara gliserida yang khususnya lemak
dengan basa kuat sehingga membentuk garam
karboksilat dan gliserol
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai