Anda di halaman 1dari 14

PENGARUH MOTIVASI WISATAWAN, KUALITAS LAYANAN DAN

PERSEPSI NILAI TERHADAP KEPUASAN WISATAWAN


(Studi Pada Wisatawan Domestik Di Kota Palembang)

Ummasyroh, Jusmawi Bustan & Abd. Hamid

Jurusan Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Sriwijaya

E-mail: : imashusaini@gmail.com

Info Artikel : ABSTRACT

Diterima 16 Oktober 2017 This study aims to examine the causality relationship between the
Direview 30 Oktober 2017 motivation of tourists, the quality of service and the perception of
Disetujui 3 November 2017 value to the satisfaction of tourists. The population in this study are
tourists who have visited in 4 attractions in the city of Palembang
namely: Jaka Baring Sport City, Kemaro Island, Kuto Besak Fort
and Kambang Iwak Park. The method of analysis used in this study
is path analysis, To meet the minimum requirements of path
analysis tool, the sample of the research is 180 respondents. The
type of sampling used is purposive sampling. The results showed
Keywords : that there was no significant influence on the motivation of tourists
Tourist motivation to satisfy tourists. There is a significant influence on the quality of
service quality service to the satisfaction of tourists. There is a significant influence
perceived value on the perception of value to the satisfaction of tourists.
tourist satisfaction

PENDAHULUAN pengiriman bahan berasal dari sektor


pariwisata. Pariwisata menjadi
Kegiatan pariwisata menjadi
pendukung terbesar dari
kebutuhan bagi manusia untuk
perdagangan internasional yang
penyegaran kembali fisik dan mental
diperkirakan sebesar 37% dan
setelah mereka melakukan aktivitas
termasuk kategori 5 besar ekspor dan
rutin. Pariwisata, berdasarkan WHO
83% berasal dari anggota WTO
seperti yang dikutip oleh Harian
(World Trade Organization).
Indonesia (19 Juni 2013)
Di sisi lain, adanya perubahan
dikategorikan ke dalam industri
dan inovasi teknologi, demografis,
terbesar di dunia. Hal ini terlihat
sosio-ekonomi menimbulkan tingkat
bahwa sekitar 8% dari ekspor dan
Ummasyroh, Jusmawi & Abd.Hamid 251

persaingan yang siginifikan di antara dengan baik. Indonesia yang memiliki


daerah tujuan wisata selama sumber daya alam yang beraneka
beberapa tahun terakhir. Dalam ragam seperti pemandangan alam
konteks ini, persepsi citra dari daerah (landscape), pegunungan (mountain),
tujuan wisata memegang peranan laut dan sungai yang indah sangat
penting dalam hal persaingan di mendukung bagi berkembangnya
pasar (Martin & del Bosque, 2008). sektor industri pariwisata di
Setiap negara berusaha untuk Indonesia. Sebagai negara
mengembangkan citra dari daerah kepulauan, potensi Indonesia untuk
tujuan wisata agar mampu bersaing mengembangkan industri pariwisata
dengan negara lain dan telah menjadi sangatlah besar dan mampu untuk
subjek penting dalam penelitian pasar bersaing dengan negara lain
dari sektor pariwisata (Castro et al., (Setiawan dkk, 2016).
2007). Palembang merupakan ibukota
Salah satu elemen yang paling Provinsi Sumatera Selatan, secara
penting untuk menjadi perhatian bagi geografis Kota Palembang dibelah
pengelola pariwisata adalah oleh sungai Musi menjadi dua bagian
bagaimana memahami perilaku yaitu Ilir dan Ulu. Kota Palembang
wisatawan. Apabila wisatawan dapat merupakan salah satu daerah tujuan
dibujuk untuk datang ke daerah wisata di Sumatera Selatan karena
tujuan wisata secara berulang, maka mempunyai berbagai potensi wisata
lebih banyak pendapatan yang yang menarik wisatawan untuk
diperoleh oleh masyarakat di daerah berkunjung. Terdapat berbagai objek
tujuan wisata dan kesempatan lebih wisata baik sejarah, budaya, olahraga
dekat untuk membangun hubungan dan kuliner yang ada di Kota
dengan wisatawan (Petrick, 2004). Palembang diantaranya yaitu:
Kemajuan industri pariwisata Benteng Kuto Besak, Bukit
suatu daerah sangat bergantung Siguntang, Museum Sultan Mahmud
pada jumlah wisatawan yang datang, Badaruddin II, Kawah Tengkurep,
karena itu harus ditunjang dengan Hutan wisata Punti Kayu, Sungai
peningkatan pemanfaatan Daerah Musi, Jembatan Ampera, Pulau
Tujuan Wisata (DTW) sehingga Kemaro, Kampung Kapiten dan Jaka
industri pariwisata akan berkembang
Ummasyroh, Jusmawi & Abd.Hamid 252

Baring Sport City (Setiawan dkk, yang tertarik dalam perjalanan


2016). wisata.
Wisatawan memiliki alasan Penelitian yang berkaitan
internal dan eksternal untuk dengan alasan wisatawan datang ke
bepergian (McGehee et al., 1996 daerah tujuan wisata di Kota
dalam Setiawan dkk, 2016). Namun, Palembang masih relatif sangat
hanya satu kekuatan motivasi yang sedikit. Oleh karena itu, penelitian ini
memiliki hubungan positif atau negatif dilaksanakan untuk memberikan
dengan kepuasan wisatawan. Hal ini konstribusi ilmiah dan berusaha untuk
menarik untuk dibahas jika sumber mengkaji secara teoritis dan empiris
motivasi eksternal memiliki efek yang hubungan kausalitas antara citra
lebih pada tingkat kepuasan daripada destinasi, motivasi wisatawan,
sumber-sumber internal. Kepuasan kualitas layanan dan persepsi nilai
wisatawan telah umum digunakan terhadap kepuasan dan loyalitas
sebagai alat penilaian untuk evaluasi wisatawan berdasarkan pendekatan
pengalaman perjalanan (Ross & Iso- pemasaran destinasi.
Ahola, 1991). Ketika menafsirkan perilaku
Pengalaman positif wisatawan wisata, motivasi wisatawan dapat
dari layanan, produk, dan sumber dianggap sebagai pendorong utama
daya lain yang disediakan oleh (Fodness, 1994). Kajian yang
destinasi wisata bisa menghasilkan dilakukan dari penelitian terdahulu
kunjungan berulang serta sebagai menunjukkan bahwa kebutuhan
efek promosi untuk wisatawan wisatawan dan motivasi saling terkait
potensial (Oppermann, 2000 dalam (Charters & Ali-Knight, 2002).
Setiawan dkk, 2016). Rekomendasi Menurut model yang dikembangkan
dari kunjungan sebelumnya dapat oleh Crompton (1979), kekuatan
diambil sebagai sumber informasi dorongan menyebabkan wisatawan
yang paling dapat diandalkan untuk meninggalkan rumah dan mencari
calon wisatawan. Rekomendasi beberapa destinasi wisata,
kepada orang lain adalah salah satu sementara daya tarik memaksa
jenis informasi yang paling sering seorang wisatawan menuju destinasi
digunakan bagi pengelola daerah tertentu yang dianggap menarik
tujuan wisata kepada orang-orang karena atribut mereka (Kozak, 2002).
Ummasyroh, Jusmawi & Abd.Hamid 253

McIntosch & Gupta (1977) kepemilikan sesuatu (Kotler &


mengusulkan empat konstruk Armstrong, 2009). Menurut Lovelock
motivasi: budaya, status fisik, & Wirtz (2007) kualitas pelayanan
interpersonal dan gengsi. Fodness dapat berpengaruh pada kepuasan
(1994) menyatakan bahwa motivasi pelanggan dan kepercayaan
pariwisata dapat diukur dengan lima pelanggan secara langsung,
segmen fungsional yaitu: ego sedangkan kepuasan pelanggan
tambahan, pengetahuan, minimisasi akan dapat membuat pelanggan
hukuman, harga diri dan setia.
penghargaan yang maksimal. Selain Izogo & Ogba (2015)
itu, banyak peneliti menggunakan mengemukakan bahwa kualitas
konstruksi motivasi penarik dan pelayanan mengarah kepada
pendorong untuk menilai motivasi peningkatan kepuasan dan loyalitas
wisata di bidang pariwisata yang pelanggan sebagai akibat dari
berbeda (Correia et al., 2007; Jang & beberapa faktor. Santouridis &
Wu, 2006; Yoon & Uysal, 2005). Trivellas (2010) menyatakan bahwa
Mehmetoglu (2007) melaporkan kualitas layanan dapat diukur dengan
komponen motivasi berupa sumber menggunakan suatu pendekatan
daya alam, fisik, kebaruan/ untuk mengetahui kesenjangan
pembelajaran, kebiasaan sehari-hari, antara harapan dan persepsi
kontak sosial dan ego/status. Selain pelanggan, ditandai dengan lima
itu, motivasi pariwisata umumnya dimensi: tangibles, reliability,
mencakup konstruksi eksplorasi responsiveness, assurance dan
budaya, regresi kebaruan, pemulihan empathy. Hui & Zheng (2010)
keseimbangan, sosialisasi kelompok, berpendapat bahwa SERVQUAL
interaksi eksternal dan acara-acara adalah salah satu yang model yang
festival (Chang, 2006; Crompton & paling efektif dan stabil untuk
McKay, 1997; Lee, 2000). mengukur kualitas layanan.
Layanan dapat didefinisikan Dalam beberapa tahun terakhir,
sebagai setiap kegiatan atau manfaat persepsi nilai pelanggan tentang
yang ditawarkan oleh suatu pihak ke suatu obyek telah menarik banyak
pihak lain yang pada dasarnya tidak peneliti di industri perhotelan dan
berwujud dan tidak mengakibatkan pariwisata. Berbagai kajian
Ummasyroh, Jusmawi & Abd.Hamid 254

menganggap persepsi nilai sebagai uang), nilai fungsional (kinerja/


dua hal penting dari dimensi perilaku kualitas) dan fungsional nilai
konsumen yaitu: fungsional (nilai (fleksibilitas).
yang terkait dengan persepsi harga Kwun (2004) menganggap
melalui apa yang dikenal sebagai merek, harga dan resiko sebagai
nilai transaksi (Grewal et al., 1998; pembentukan nilai dalam industri
Cronin et al., 2000). Dalam kegiatan restoran. Petrick (2002) menjelaskan
perhotelan dan pariwisata perlu skala yang digunakan untuk
adanya tempat untuk fantasi, mengukur persepsi nilai terdiri dari
perasaan dan emosi untuk lima komponen yaitu: harga perilaku,
menjelaskan keputusan kunjungan ke harga moneter, emosional respon,
destinasi wisata. kualitas dan reputasi. Pengalaman
Sebagian besar produk memiliki dari kegiatan pariwisata merupakan
makna simbolik di luar atribut yang sesuatu yang kompleks dan
nyata, persepsi kualitas atau harga sementara waktu (Kane & Zink, 2004;
(Havlena & Holbrook, 1986). Havlena Lee et al., 1994; Mannell & Iso-Ahola,
& Holbrook (1986) telah menunjukkan 1987). Jika atribut pariwisata dapat
pentingnya komponen afektif dalam memuaskan kebutuhan pengunjung,
pengalaman membeli dan maka wisatawan akan memiliki
mengkonsumsi di waktu luang, pengalaman yang positif.
estetika, kreatif dan kegiatan Kepuasan merupakan indikator
keagamaan (Havlena & Holbrook, yang valid dari kualitas pengalaman
1986). Oleh karena itu, banyak studi di suatu destinasi (Lee, 2007;
mengadopsi pandangan yang lebih Mannell & Iso-Ahola, 1987; Yu & Lee,
luas yang memperlakukan konsep 2001). Kepuasan wisata merupakan
persepsi nilai pelanggan sebagai persepsi atau perasaan positif
kajian multi dimensi (De Ruyter et al., wisatawan yang di kembangkan atau
1997; De Ruyter et al., 1998; mengakuisisi dengan terlibat dalam
Sweeney et al., 1999; Sweeney & kegiatan rekreasi dan dinyatakan
Soutar, 2001). Sweeney et al., (1999) sebagai tingkat kesenangan yang
mengidentifikasi lima dimensi: nilai berasal dari pengalaman tersebut
sosial (penerimaan), nilai emosional, (Beard & Ragheb, 1980). Kepuasan
nilai fungsional (harga/nilai untuk wisata juga penting untuk manajemen
Ummasyroh, Jusmawi & Abd.Hamid 255

pariwisata karena mempengaruhi METODE PENELITIAN


pilihan tujuan (Cole & Crompton, Objek penelitian adalah
2003; Kozak & Rimmington, 2000) wisatawan yang berkunjung ke objek
dan perilaku di masa depan (Bign'e et wisata yang ada di Kota Palembang
al., 2001;. Cole et al., 2002; Cole & terutama wisatawan yang berkunjung
Scott, 2004; Lee et al., 2007; Lee, Jaka Baring Sport City, Pulau
2007; Yoon & Uysal, 2005). Kemaro, Benteng Kuto Besak dan
Dalam kajian terhadap Kambang Iwak Park. Populasi dalam
wisatawan yang berkunjung ke penelitian ini adalah wisatawan lokal
wilayah demiliterisasi Korea, Lee et yang pernah berkunjung di 4 objek
al., (2007) membandingkan kepuasan wisata di Kota Palembang yaitu: Jaka
wisatawan secara keseluruhan Baring Sport City, Pulau Kemaro,
dengan harapan dari kegiatan wisata, Benteng Kuto Besak dan Kambang
mempertimbangkan waktu dan usaha Iwak Park. Penentuan ukuran sampel
yang diinvestasikan oleh para dari populasi, berdasar jumlah
wisatawan. Metode alternatif yang sampel minimum yang diisyaratkan
digunakan oleh banyak peneliti oleh alat analisis yang digunakan.
melibatkan berbagai ukuran Metode analisis yang
kepuasan secara keseluruhan, yang digunakan dalam penelitian ini adalah
telah diterapkan dalam studi tentang analisis regresi berganda. Untuk
wisata arung jeram (Whisman & memenuhi syarat minimum alat
Hollenhorst, 1998) dan wisata pantai analisis regresi berganda, maka
(Bign'e et al., 2001) serta kunjungan diambil sampel penelitian sebanyak
ke kebun binatang (Tomas et al., 180 responden. Jenis sampling yang
2002), hutan hujan (Cole Scott & digunakan adalah purposive
2004) dan tempat rekreasi hutan sampling. Adapun kerangka
nasional (Lee, 2007). konseptual penelitian dapat
digambarkan pada gambar berikut ini.
Ummasyroh, Jusmawi & Abd.Hamid 256

Motivasi WIsatawan

Kualitas Layanan Kepuasan Wisatawan

Persepsi
Nilai

Gambar 1. Kerangka Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN kunjungan ke obyek wisata, obyek


Karakteristik responden wisata yang dikunjungi dapat
berdasarkan jenis kelamin, usia, dijelaskan dalam tabel 1 berikut ini
pekerjaan, pendidikan, frekuensi

.
Tabel 1. Karakteristik Responden
Karakteristik Responden Jumlah (n = 180) %
Jenis Kelamin
Laki-laki 65 36.1
Perempuan 115 63.9
Usia
18 – 25 tahun 127 70.6
26 – 33 tahun 25 13.9
34 – 41 tahun 16 8.9
> 41 tahun 12 6.7
Pekerjaan
PNS 14 7.8
Pegawai Swasta 33 18.3
Wirausaha 32 17.8
Mahasiswa 71 39.4
Lainnya 30 16.7
Pendidikan
SMA 75 41.7
D3 40 22.2
S1 59 32.8
S2 6 3.3
Frekuensi kunjungan obyek wisata
Satu kali 11 6.1
Tiga kali 12 6.7
> tiga kali 157 87.2
Obyek wisata yang dikunjungi
Jakabaring Sportcity 29 16.1
Pulau Kemaro 9 2.8
Taman Wisata Punti Kayu 19 10.6
Benteng Kuto Besak 66 36.7
Lainnya 61 33.9
Sumber: Data diolah, 2017
Ummasyroh, Jusmawi & Abd.Hamid 257

Responden yang berjenis yang berkunjung lebih dari 3 kali


kelamin perempuan yaitu sebesar sebanyak 157 orang atau sebesar
115 orang atau 63.9 persen 87.2 persen sedangkan yang
sedangkan jenis kelamin laki-laki terendah adalah responden yang
adalah 65 orang atau 36.1 persen. berkunjung lebih dari 1 kali sebanyak
Responden yang berusia antara 18- 11 orang atau 6.1 persen.
25 tahun sebanyak 127 orang atau Responden yang berkunjung ke
sebesar 70.6 persen sedangkan yang obyek wisata Benteng Kuto Besak
terendah adalah berusia > 41 tahun sebanyak 66 orang atau sebesar 36.7
yaitu sebanyak 12 orang atau 6.7 persen sedangkan yang terendah
persen. Responden yang memiliki adalah responden yang berkunjungke
pekerjaan mahasiswa sebanyak 71 obyek wisata Pulau Kemaro
orang atau sebesar 39.4 persen sebanyak 5 orang atau 2.8 persen.
sedangkan yang terendah adalah Uji validitas digunakan untuk
PNS yaitu sebanyak 14 orang atau mengetahui layak dan tidaknya
7.8 persen. Responden yang pertanyaan. Kriteria keputusan
berpendidikan SMA sebanyak 75 adalah dengan membandingkan nilai
orang atau sebesar 41.7 persen corrected item total correlation
sedangkan yang terendah responden dibandingkan dengan nilai r tabel
yang berpendidikan S2 sebanyak 6 dengan tingkat (α) 0.05 yaitu sebesar
orang atau 3.3 persen. responden 0,1463.
Tabel 2. Hasil Uji Validitas Variabel Penelitian
Motivasi Kualitas Persepsi Kepuasan
Wisatawan Layanan Nilai Wisatawan
Motivasi 1.000 .640** .604** .497**
Wisatawan
Kualitas Layanan .640** 1.000 .799** .711**
Persepsi Nilai .604** .799** 1.000 .728**
Kepuasan .497** .711** .728** 1.000
Wisatawan
**
Correlation is significant at p ≤ 0,01
Sumber: Data olahan, 2017

Hasil perhitungan r hitung motivasi bahwa data pada motivasi wisatawan,


wisatawan, kualitas layanan, persepsi kualitas layanan, persepsi nilai dan
nilai, dan kepuasan wisatawan nilai r kepuasan wisatawan secara umum
hitung lebih besar dari r tabel, ini berarti valid dan handal.

Tabel 3. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian


Variabel N of Item Item Deleted Alpha
Motivasi Wisatawan 9 - 0.9109
Kualitas Layanan 7 - 0.9147
Persepsi Nilai 10 - 0.9082
Kepuasan Wisatawan 9 - 0.9361
Sumber: Data olahan, 2017

Hasil pada tabel 3 menunjukkan r tabel 0,1463. Pembuktian ini


bahwa semua indikator (observed) menunjukkan bahwa semua indikator
adalah valid, hal ini ditandai dengan (observed) layak digunakan sebagai
nilai corrected item total correlation >
Ummasyroh, Jusmawi & Abd.Hamid 258

indikator dari konstruk (laten variabel).

Tabel 4. Analisis Regresi Berganda


Variabel Independen Variabel Dependen β t- value Sig.
Motivasi Wisatawan Kepuasan wisatawan 0.002 0.029 0.977
Kualitas Layanan Kepuasan wisatawan 0.418 4.104 0.000
Persepsi Nilai Kepuasan wisatawan 0.406 5.323 0.000
Constant = 9.296
R Square = 0,576
Adj R Square = 0,569
F Stat = 79.756
Sig F = 0,0000
Sumber: Data olahan, 2017

1. Pengaruh Motivasi Wisatawan sebesar 0,418 atau 41.8%.


terhadap Kepuasan Wisatawan Penelitian ini mendukung penelitian
Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan oleh Izogo &
diperoleh angka t hitung sebesar 0,029 Ogba (2015); Santouridis & Trivellas
< t tabel sebesar 1,463 maka H0 (2010); Hui & Zheng (2010) dimana
diterima dan H1 ditolak. Artinya, tidak hasil penelitiannya adalah ada
ada hubungan linier antara motivasi hubungan linier antara kualitas
wisatawan dengan kepuasan layanan dengan kepuasan
wisatawan. Besarnya pengaruh wisatawan.
motivasi wisatawan secara parsial
terhadap kepuasan wisatawan 3. Pengaruh Persepsi Nilai dengan
sebesar 0,002 atau 2%. Penelitian ini Kepuasan Wisatawan
berbeda dengan penelitian yang telah Berdasarkan hasil perhitungan
dilakukan oleh Correia et al., (2007); diperoleh angka t hitung sebesar 5.323
Jang & Wu (2006); Yoon & Uysal > t tabel sebesar 1,463 maka H0
(2005) dimana hasil penelitiannya ditolak dan H1 diterima. Artinya, ada
adalah ada hubungan linier antara hubungan linier antara persepsi nilai
motivasi wisatawan dengan dengan kepuasan wisatawan.
kepuasan wisatawan sedangkan Besarnya pengaruh persepsi nilai
pada penelitian ini tidak ada secara parsial terhadap kepuasan
hubungan linier antara motivasi wisatawan sebesar 0,406 atau
wisatawan dengan kepuasan 40.6%. Penelitian ini mendukung
wisatawan. penelitian yang telah dilakukan oleh
Grewal et al., (1998); Cronin et al.,
2. Pengaruh Kualitas Layanan (2000); Sweeney & Soutar (2001);
terhadap Kepuasan Wisatawan Benkenstein et al., (2003); Bajs
Berdasarkan hasil perhitungan (2015) dimana hasil penelitiannya
diperoleh angka t hitung sebesar 4,104 adalah ada hubungan linier antara
> t tabel sebesar 1,463 maka H0 persepsi nilai dengan kepuasan
ditolak dan H1 diterima. Artinya, ada wisatawan.
hubungan linier antara kualitas
layanan dengan kepuasan
wisatawan. Besarnya pengaruh
kualitas layanan secara parsial
terhadap kepuasan wisatawan
Ummasyroh, Jusmawi & Abd.Hamid 259

SIMPULAN Daftar Pustaka


Berdasarkan hasil analisis dan
pembahasan pada bab sebelumnya, Alqurneh, Majid., Md Isa, Filzah &
maka dapat ditarik beberapa Othman, Abdul Rahim. 2010.
kesimpulan ada hubungan linier “Tourism destination image,
antara motivasi wisatawan, kualitas satisfaction and loyalty: A study
layanan dan persepsi nilai secara of the Dead Sea in Jordanian
simultan terhadap kepuasan curative tourism”. Paper
wisatawan. Tidak ada hubungan linier presented at The Third
antara motivasi wisatawan dengan International Conference on
kepuasan wisatawan. Ada hubungan International Studies (ICIS
linier antara kualitas layanan dengan 2010), Hotel Istana Kuala
kepuasan wisatawan. Ada hubungan Lumpur. College of Law,
linier antara persepsi nilai dengan Government and International
kepuasan wisatawan. Hasil penelitian Studies, University Utara
tentang pengaruh motivasi Malaysia. Sintok, pp. 1-10.
wisatawan, kualitas layanan dan Artuğer, S., Cetinsoz, B., C., & Kılıc,
persepsi nilai terhadap kepuasan I. 2013. The Effect of
dapat dikembangkan menjadi sebuah Destination Image on
strategi pemasaran destinasi wisata Destination Loyalty: An
di Kota Palembang. Application In Alanya //
Penelitian ini memberikan European Journal of Business
kontribusi kepada berbagai pihak and Management. 5 (13); pp.
yang kompeten (stakeholders) 124–136.
dengan kegiatan pariwisata di Kota Bajs, I.P. 2015. Tourist Perecieved
Palembang untuk saling bersinergi Value, Relationship to
untuk mengembangkan berbagai Satisfcation, and Behavior
obyek wisata menjadi lebih menarik Intention, The example of the
bagi para wisatawan baik lokal Croatian Tourist Destination
maupun dari berbagai daerah di Dubrovnik, Journal of Travel
Indonesia maupun wisatawan manca Research, 54, pp. 122-134.
negara. Penelitian ini juga memiliki Beard, J. G., & Ragheb, M. G. 1980.
keterbatasan dari segi jumlah Measuring leisure satisfaction.
responden yang digunakan yaitu Journal of Leisure Research,
wisatawan lokal dan jumlah obyek 12, pp. 20-33.
wisata yang dijadikan obyek Chang, C. 2006. Segmenting tourists
penelitian. Oleh karena itu, to aboriginal cultural festivals:
diharapkan bagi penelitian An example in the Rukai tribal
selanjutnya dapat menggunakan area, Taiwan. Tourism
responden yang lebih banyak bukan Management, 27 (1), pp. 1224-
saja wisatawan local tapi juga 1234.
wisatawan dari luar Palembang dan Charters, S., & Ali-Knight, J. 2002.
wisatawan asing. Selain itu, obyek Who is the wine tourist?
penelitian dapat lebih diperbanyak Tourism Management, 23, pp.
buykan hanya 4 obyek tapi seluruh 311-319.
obyek wisata yang ada di Kota
Palembang. Coban, S. 2012. “The Effects of the
Image of Destination on Tourist
Satisfaction and Loyalty: The
Ummasyroh, Jusmawi & Abd.Hamid 260

Case of Cappadocia”. European Satisfaction on Consumer


Journal of Social Science, 29 Behavioral Intentions in Service
(2): pp.222-232. Environments, Journal of
Cole, S. T., & Crompton, J. L. 2003. A Retailing 76: 193-218.
conceptualization of the De Ruyter, Ko., Bloemer, José., &
relationships between service Peeters, Pascal. 1997. Merging
quality and visitor satisfaction, Service Quality and Service
and their links to destination Satisfaction. An Empirical Test
selection. Leisure Studies, 22 of an Integrative Model. Journal
(1), pp. 65-80. of Economic Psychology, 18,
Cole, S. T., Crompton, J. L., & pp. 387- 406.
Willson, V. L. 2002. An empirical De Ruyter, Ko., Bloemer, Josee., &
investigation of the relationships Wetzels, Martin. 1998.
between service quality, "Customer Loyalty in a Service
satisfaction and behavioral Setting", European Advances in
intentions among visitors to a Consumer Research, 3, pp.
wild life refuge. Journal of 162-169.
Leisure Research, 34 (1), pp. 1- Fodness, D. 1994. Measuring tourist
24. motivation. Annals of Tourism
Cole, S. T., & Scott, D. 2004. Research, 21 (3), pp. 555-581.
Examining the mediating role of Grewal, Dhruv., Krishnan, Ram.,
experience quality in a model of Baker, Julie., & Borin, Norm.
tourist experiences. Journal of 1998. The Effect of Store Name,
Travel and Tourism Marketing, Brand Name and Price
16, pp. 79-90. Discounts on Consumers'
Correia, A., Valle, P. O., & Moco, C. Evaluations and Purchase
2007. Modeling motivations and Intentions, Journal of Retailing,
perceptions of Portuguese 74, pp. 331-352.
tourists. Journal of Business Gumussoy, Cigdem Altin &
Research, 60, pp. 76-80. Koseoglu, Berkehan. 2016. The
Crompton, J. L. 1979. An assessment Effects of Service Quality,
of the image of Mexico as a Perceived Value and Price
vacation destination and the Fairness on Hotel Customer s’
influence of geographical Satisfaction and Loyalty, Journal
location upon that image. of Economics, Business and
Journal of Travel Research, 17 Management, 4 (90), pp. 523-
(4), pp. 18-24. 527.
Crompton, J. L., & McKay, S. L. 1997. Havlena, William J. & Morris B.
Motives of visitors attending Holbrook. 1986. "The Varieties
festival events. Annals of of Consumption Experience:
Tourism Research, 24 (2), pp. Comparing Two Typologies of
425-439. Emotion in Consumer
Behavior," Journal of Consumer
Research, 13, pp. 394-404.
Homburg, C., Jensen, O., & Krohmer,
H., 2008. Configurations of
Cronin J., Brady, & M., Hult, T., 2000.
marketing and sales: taxonomy.
Assessing the Effects of Quality,
Value, and Customer
Ummasyroh, Jusmawi & Abd.Hamid 261

Journal of Marketing, 72 , pp. value perceptions and behavior


133-154. intentions in restaurant industry.
Hui, Eddie C.M. & Zheng, Xian. 2010. Journal of Hospitality & Leisure
Measuring customer satisfaction Marketing, 11 (1), pp. 31-49.
of FM service in housing sector Lee, C. K. 2000. A comparative study
A structural equation model of Caucasian and Asian visitors
approach, Facilities, 28 (5/6), to a cultural expo in an Asian
pp. 306-320. setting. Tourism Management,
Iso-Ahola, S. E., & Allen, J. R. 1982. 21 (2), pp. 169-176.
The dynamics of leisure Lee, T. H. 2007. Ecotourism
motivation: The effects of behavioral model of national
outcome on leisure needs. forest recreation areas in
Research Quarterly for Exercise Taiwan. International Forestry
and Sport, 53 (2), pp. 141-149. Review, 9 (3), pp. 771-785.
Izogo, Ernest Emeka & Ogba, Ike-
Elechi. 2015. Service quality, Lee, C. K., Yoon, Y. S., & Lee, S. K.
customer satisfaction and 2007. Investigating the
loyalty in automobile repair relationships among perceived
services sector", International value, satisfaction, and
Journal of Quality & Reliability recommendations: The case of
Management, 32 (3). the Korean DMZ. Tourism
Jang, S. C.,&Wu, C.M. 2006. Seniors’ Management, 28, pp. 204-214.
travel motivation and the Lee, Y., Dattilo, J., & Howard, D.
influential factors: An 1994. The complex and
examination of Taiwanese dynamic nature of leisure
seniors. Tourism Management, experience. Journal of Leisure
27, pp. 306-316. Research, 26 (3), pp. 195-211.
Kane, M. J., & Zink, B. 2004. Lertputtarak, S. 2012. The
Package adventure tours: relationship between destination
Makers in serious leisure image, food image, and
careers. Leisure Studies, 23, pp. revisiting Pattaya, Thailand.
329-345. International Journal of
Kotler, Philip dan Gary armstrong, Business and Management, 7
2009, Prinsip-Prinsip (5), pp. 111–122.
Pemasaran, Edisi 12, jilid 2, Liang, D. 2008. The Determining
Jakarta: Erlangga. Factors of Customer Loyalty for
Kozak, M. 2002. Comparative Luxury Hotels in US. The
analysis of tourist motivations by Journal of International
nationality and destinations. Management Studies, 3 (2), pp.
Tourism Management, 23, pp. 167-175.
221-232. Lin, H. C., Morais, B. D., Kerstetter, L.
Kozak, M., & Rimmington, M. 2000. D., & Hou , S. J. 2007.
Tourist satisfaction with Examining the role of cognitive
Mallorca Spain as an off-season and affective image in predicting
holiday destination. Journal of choice across natural,
Travel Research, 38, pp. 260- developed, and theme park
269. destinations. Journal of Travel
Kwun, J. W. 2004. Effects of brand, Research, 46 (2), 183–194.
price and risk on customers’
Ummasyroh, Jusmawi & Abd.Hamid 262

Lovelock, C. & Wirtz, J. 2007. Loyalty: The Case of Film


Services Marketing: People, Festival Branding in Zanzibar.
Technology, Strategy, 6th International Journal of
international ed. Upper Saddle Business and Management
River: Pearson Prentice Hall. Invention, 5 (10); pp. 18-28.
Mannell, R. C., & Iso-Ahola, S. E. Santouridis, I, & Trivellas, P. 2010.
1987. Psychological nature of Investigating the impact of
leisure and tourism experience. service quality and customer
Annals of Tourism Research, 14 satisfaction on customer loyalty
(3), pp. 314-331. in mobile telephony in greece.
McGehee, N.G., Loker-Murphy, L. & The TQM Journal, 22 (3), pp.
Uysal, M. 1996. The Ausltralian 330-343.
international pleasure travel Sato, Shintaro; Gipson, Christina;
market: Motivation from a Todd, Samuel & Harada,
gendered perspective, Journal Munehiko. 2017. The
of Tourism Studies, 7 (1), pp. relationship between sport
45-57. tourists’ perceived value and
McIntosh, R., & Gupta, W. S. 1977. destination loyalty: an
Tourism: Principles, practices, experience-use history
philosophies (3rd ed), Columbus, segmentation approach, Journal
OH: Grid Inc. of Sport & Tourism, pp. 1-14.
Mehmetoglu, M. 2007. Typologising Setiawan, Heri., Sayuti, Jalaluddin &
nature-based tourists by Lestari, Sari. 2016. Pengaruh
activities—theoretical and Motivasi dan Atribut Destinasi
practical implications. Tourism terhadap Kepuasan dan
Management, 28, pp. 651-660. Loyalitas Wisatawan
Oppermann, M. 2000. Tourism Berkunjung ke Jaka Baring
destination loyalty. Journal of Sportcity Palembang. Laporan
Travel Research, 39 (1),pp. 78- Penelitian Kerjasama Dosen-
84. Mahasiswa, Politeknik Negeri
Petrick, J. F. 2004. Are loyal visitors Sriwijaya.
desired visitors. Tourism Sweeny, J.C., Soutar, G.N. &
Management, 25 (5), pp. 463- Johnson, L.W. 1999. The role of
470. perceived risk in the quality–
Prayag, Girish. 2008. “Image, value relationship: a study in a
Satisfaction and Loyalty – The retail environment. Journal of
Case of Cape Town”. Anatolia: Retailing, 75, pp. 77-105.
An International Journal of Sweeney, Jillian C. & Geoffrey N.
Tourism and Hospitality Soutar. 2001. “Consumer-
Research, 19 (2): pp. 205-224. Perceived Value: The
Development of a Multiple Item
Ross, E. L. D., & Iso-Ahola, S. E. Scale, Journal of Retailing, 77
1991. Sightseeing tourists’ (2), pp. 203-220.
motivation and satisfaction. Taylor, S., Celuch, K., & Goodwin, S.
Annals of Tourism Research, 18 2004. The importance of brand
(2), pp. 226-237. equity to customer loyalty.
Salim, Issa Seif. 2016. The Link Journal of Product & Brand
between Tourists’ Motivation, Management, 13 (4), pp. 217-
Perceived Value and Consumer 227.
Ummasyroh, Jusmawi & Abd.Hamid 263

Tomas, S. R., Scott, D., & Crompton,


J. L. 2002. An investigation of
the relationships between
quality of service performance,
benefits sought, satisfaction and
future intention to visit among
visitor to zoo. Managing Leisure,
7, pp. 239-250.
Wang, X. & Leou, C. H. 2015. A study
of tourism motivation, perceived
value and destination loyalty for
Macao cultural and heritage
tourists. International journal of
marketing studies. 7 (6), pp. 83-
91.
Whisman, S. A., & Hollenhorst, S. J.
1998. A path model of
whitewater boating satisfaction
on the Cheat River of West
Virginia. Environmental
Management, 22, pp. 109-117.
Yoon, Y., & Uysal, M. 2005. An
examination of the effects of
motivation and satisfaction on
destination loyalty: A structural
model. Tourism Management,
26, pp. 45-56.
Yu, T. K., & Lee, N. H. 2001. The
constructionalisation and
verification of traveling
satisfaction model: The case of
northern Taiwan people
traveling to Kinmen. Journal of
Outdoor Recreation Study, 14
(4), pp. 51-76.

Anda mungkin juga menyukai