Anda di halaman 1dari 2

1.

Definisi ART (Atraumatic Restorative Treatment)

Atraumatic Restorative Treatment (ART) adalah prosedur pembuangan jaringan karies gigi
dengan hanya menggunakan instrument tangan. Tindakan berupa eksavasi jaringan - jaringan
karies gigi secara manual dan restorasi kavitas gigi dengan bahan tumpatan adhesive glass ionomer
cement (GIC).

Bahan GIC diindikasikan untuk ART dikarenakan kemampuan adhesinya dan sifat melepas
fluoride sama baiknya seperti mekanisme setting kimiawinya, sehingga perawatan ini dianjurkan
untuk daerah-daerah yang kurang memadai infrastrukturnya.

Teknik ini merupakan teknik inovatif, karena cara kerjanya dalam merestorasi suatu
tumpatan dapat dilakukan dengan tanpa anastesi dan pengeboran. ART merupakan bagian dari
minimal interversi meliputi komponen restoratif dan preventif yang terdiri dari pembersihan kavitas
gigi secara manual dengan instrumen tangan dan merestorasinya dengan bahan adhesif yang
mampu melepaskan fluoride seperti GIC. Teknik ART ini diaplikasikan dengan bahan dan alat yang
cocok dengan keadaan biologis gigi manusia. Semen yang digunakan mengandung 28% fluoride,
dan beraksi baik secara kimia dengan dentin dan enamel pada gigi. Kandungan fluoride yang sesuai
dengan kebutuhan gigi akan menstimulasi proses remineralisasi.

2. Indikasi ART (Atraumatic Restorative Treatment)

a. Kavitas tersebut memungkinkan untuk dirawat dengan hand instrumen


b. Kavitas yang hanya melibatkan email dan dentin, meliputi:
1) Kavitas satu permukaan
a) Pada pit dan fitsure dipermukaan oklusal premolar dan molar
b) Pada pit dipermukaan lingual insisivus atas
c) Pada grove bukal dan lingual dari premolar dan molar
d) Pada permukaan bukal dan lingual tepat diatas gingiva semua gigi

2) Kavitas lebih dari satu permukaan


a) Pada permukaan proksimal dan oklusal dari premolar dan molar
b) Pada permukaan bukal, lingual, dan oklusal dari premolar dan molar
c) Pada incisal edge dan permukaan proksimal
3. Kontraindikasi ART (Atraumatic Restorative Treatment)

a. Kavitas tidak dapat dicapai dengan instrument tangan


b. Terdapat kavitas karies yang tersembunyi yang tidak dapat di akses oleh instrumen
tangan.
c. Pulpa gigi terbuka.
d. Adanya rasa sakit yang lama dan mungkin terjadi inflamasi pulpa.
e. Terjadi pembengkakan (abses) atau fistel

Sumber

Annusavice, K. J. 2004. Philips Buku Ajar Ilmu Kedokteran Gigi Edisi 10. EGC: Jakarta
Davidovich, E, dkk. 2007. Surface antibacterial properties of glass ionomer cements used in
atraumatic restorative treatment. JADA (138) : 1347-1352

Anda mungkin juga menyukai