Anda di halaman 1dari 11

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Industri kimia unit reaksi dan pemisahan merupakan 2 hal yang penting.

Kedua unit tersebut berperan dalam menentukan kapasitas pabrik sebagai

penghasil produk yang memenuhi spesifikasi produk. Persaingan yang ketat

menyebabkan industri mulai mencari cara untuk mendapatkan proses reaksi dan

pemisahan yang mampu member perolehan maksimal dengan kebutuhan energi

dan biaya yang sedikit mungkin.

Saat ini banyak sekali bermunculan industri-industri penyulingan

minyak atsiri yang menggunakan teknologi distilasi baik yang untuk skala

besar maupun skala kecil di Indonesia. Industri-industri ini jumlahnya

didominasi oleh industri-industri skala rakyat yang menggunakan teknologi

distilasi. Industri skala rakyat ini biasanya memerlukan waktu distilasi yang

cukup lama. Waktu yang lama ini mengakibatkan konsumsi energi untuk

distilasi menjadi sangat besar yang mengakibatkan keuntungan penyuling

menjadi berkurang.

Biasanya destilasi sederhana digunakan untuk memisahkan zat cair yang

titik didih nya rendah, atau memisahkan zat cair dengan zat padat atau miniyak.

Proses ini dilakukan dengan mengalirkan uap zat cair tersebut melalui kondensor

lalu hasilnya ditampung dalam suatu wadah, namun hasilnya tidak benar-benar

murni atau bias dikatakan tidak murni karena hanya bersifat memisahkan zat cair

yang titik didih rendah atau zat cair dengan zat padat atau minyak. Berdasarkan
latar belakang diatas, maka dilakukanlah percobaan pemisahan dan pemurnian

destilasi dan titik didih yang bertujuan untuk memahami prinsip-prinsip destilasi,

untuk melakukan destilasi untuk pemisahan dan pemurnian dan untuk

membedakan senyawa-senyawa berdasarkan sifat reaksi kimianya.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada percobaan ini adalah bagaimana mengetahui

prinsip dasar destilasi sederhana ?

C. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam percobaan ini adalah untuk mengetahui

prinsip dasar proses destilasi sederhana.

D. Manfaat

Manfaat yang diharapkan dari percobaan ini adalah dapat mengetahui

prinsip dasar proses destilasi sederhana.


II. TINJAUAN PUSTAKA

Destilasi merupakan proses gabungan antara pemanasan dan pendinginan

uap yang terbentuk sehingga diperoleh cairan kembali yang murni.pemanasan

cairan biasanya di tambahkan batu didih (boiling chips) untuk mencegah

pendidihan yang mendadak (bumping). Batu didih yang berpori perlu diganti

setiap kali akan melakukan destilasi kembali. Untuk destilasi hampa udara (vacum

destilation), aliran udara melalui kapiler ke dalam bagian bawah labu merupakan

pengganti batu didih (Basset, 1983).

Destilasi adalah proses yang digunakan untuk memisahkan campuran

fluida berdasarkan titik didih yang diikuti oleh kondensasi. Data yang diperlukan

dalam penyelesaian persoalan destilasi adalah data kesetimbangan antar fasa

liquid dan fasa gas diantaranya dapat digambarkan dalam bentuk kurva

kesetimbangan yang diperoleh dengan cara eksperimen (Sari, 2010).

Secara umum, prinsip destilasi merupakan cara untuk mendapatkan air

bersih melalui proses penyulingan air kotor. Pada proses penyulingan tersebut

terdapat proses perpindahan panas, penguapan dan pengembunan. Perpindahan

terjadi dari sumber panas menuju air kotor. Jika air terus-menerus dipanaskan

maka akan terjadi proses penguapan. Uap ini jika bersentuhan dengan permukaan

yang dingin maka akan terjadi proses kondensasi pada permukaan dingin tersebut.

Proses destilasi yang diambil hanyalah air kondensatnya, kuman dan bakteri akan

mati oleh proses pemanasan dan kotoran akan mengendap (Astawa, 2011).

Prinsip destilasi adalah penguapan cairan dan pengembunan kembali uap

tersebut pada suhu titik didih. Titik didih suatu cairan adalah suhu dimana tekanan
uapnya sama dengan tekanan atmosfer. Cairan yang diembunkan kembali disebut

destilat. Tujuan destilasi adalah pemurnian zat cair pada titik didihnya, dan

memisahkan cairan tersebut dari zat padat yang terlarut atau dari zat cair lainnya

yang mempunyai perbedaan titik didih cairan murni. Pada destilasi biasa, tekanan

uap di atas cairan adalah tekanan atmosfer (titik didih normal). Untuk senyawa

murni, suhu yang tercatat pada termometer yang ditempatkan pada tempat

terjadinya proses destilasi adalah sama dengan titik didih destilat (Sahidin, 2008).

Destilasi sederhana atau destilasi biasa adalah teknik pemisahan kimia

untuk memisahkan dua atau lebih komponen yang memiliki perbedaan titik didih

yang jauh. Suatu campuran dapat dipisahkan dengan destilasi biasa ini untuk

memperoleh senyawa murni. Senyawa yang terdapat dalam campuran akan

menguap saat mencapai titik didih masing-masing (Walangare, 2013).


III. METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 05 April, 2016 pukul

11.00-12.30 WITA di Laboratorium Riset Terpadu, Fakultas Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara.

B. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu seperangkat alat

destilasi, batu didih, electromantle, thermometer, lap halus, pompa air, statif dan

klem.

2. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu etanol dan

aquades.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Pengamatan

1. Gambar rangkaian alat destilasi

B. Pembahasan

Destilasi adalah suatu proses pemurnian yang didahului dengan penguapan

senyawa cair dengan cara memanaskannya, kemudian mengembunkan uap yang

terbentuk. Destilasi merupakan suatu proses pemisahan dua atau lebih komponen

zat cair berdasarkan pada titik didih. Secara sederhana destisi dilakukan dengan

memanaskan/menguapkan zat cair lalu uap tersebut didinginkan kembali supaya

jadi cair dengan bantuan kondensor. Prinsip dasar dari destilasi adalah perbedaan

titik didih dari zat-zat cair dalam campuran zat cair tersebut sehingga zat

(senyawa) yang memiliki titik didih terendah akan menguap lebih dahulu,

kemudian apabila didinginkan akan mengembun dan menetes sebagai zat murni

(destilat). Destilasi digunakan untuk memurnikan zat cair, yang didasarkan atas

perbedaan titik didih cairan. Pada proses ini cairan berubah menjadi uap.

Percobaan kali ini menggunakan destilasi sederhana. Destilasi sederhana

adalah salah satu cara pemurnian zat cair yang tercemar oleh zat padat/zat cair lain

dengan perbedaan titik didih cukup besar, sehingga zat pencemar/pengotor akan

tertinggal sebagai residu. Destilasi ini digunakan untuk memisahkan campuran

cair-cair. Biasanya destilasi sederhana digunakan untuk memisahkan zat cair yang

titik didih nya rendah, atau memisahkan zat cair dengan zat padat atau minyak.

Proses ini dilakukan dengan mengalirkan uap zat cair tersebut melalui kondensor

lalu hasilnya ditampung dalam suatu wadah, namun hasilnya tidak benar-benar

murni atau bias dikatakan tidak murni karena hanya bersifat memisahkan zat cair
yang titik didih rendah atau zat cair dengan zat padat atau minyak. Terdapat

beberapa teknik pemisahan dengan menggunakan destilasi, salah satunya adalah

destilasi sederhana. Set alat destilasi sederhana adalah terdiri atas labu alas bulat,

kondensor (pendingin), termometer, erlenmeyer, pemanas. Peralatan lainnya

sebagai penunjang adalah statif dan klem, adaptor (penghubung), selang yang

dihubungkan pada kondensor tempat air masuk dan air keluar, batu didih.

Bagian-bagian destilasi sederhana memiliki fungsi masing-masing yaitu

labu alas bulat sebagai wadah untuk penyimpanan sampel yang akan didestilasi.

Kondensor atau pendingin yang berguna untuk mendinginkan uap destilat yang

melewati kondensor sehingga menjadi cair. Kondensor atau pendingin yang

digunakan menggunakan pendingin air dimana air yang masuk berasal dari bawah

dan keluar di atas, karena jika airnya berasal (masuk) dari atas maka air dalam

pendingin atau kondensor tidak akan memenuhi isi pendingin sehingga tidak

dapat digunakan untuk mendinginkan uap yang mengalir lewat kondensor

tersebut. Oleh karena itu pendingin atau kondensor air masuknya harus dari

bawah sehingga pendingin atau kondensor akan terisi dengan air maka dapat

digunakan untuk mendinginkan komponen zat yang melewati kondensor tersebut

dari berwujud uap menjadi berwujud cair. Termometer digunakan untuk

mengamati suhu dalam proses destuilasi sehingga suhu dapat dikontrol sesuai

dengan suhu yang diinginkan untuk memperoleh destilat murni. Erlenmeyer

sebagai wadah untuk menampung destilat yang diperoleh dari proses destilasi.

Pipa penghubung (adaptor) untuk menghubungkan antara kondensor dan wadah

penampung destilat (Erlenmeyer) sehingga cairan destilat yang mudah menguap


akan tertampung dalam erlenmeyer dan tidak akan menguap keluar selama proses

destilasi berlangsung. Pemanas berguna untuk memanaskan sampel yang terdapat

pada labu alas bulat. Penggunaan batu didih pada proses destilasi dimaksudkan

untuk mempercepat proses pendidihan sampel dengan menahan tekanan atau

menekan gelembung panas pada sampel serta menyebarkan panas yang ada ke

seluruh bagian sampel. Sedangkan statif dan klem berguna untuk menyangga

bagian-bagian dari peralatan destilasi sederhana sehingga tidak jatuh atau goyang .

Prinsip destilasi adalah penguapan cairan dan pengembunan kembali uap

tersebut pada suhu titik didih. Titik didih suatu cairan adalah suhu dimana tekanan

uapnya sama dengan tekanan atmosfer. Cairan yang diembunkan kembali disebut

destilat. Hukum Raoult digunakan untuk menjelaskan fenomena yang terjadi pada

proses pemisahan yang menggunakan metode destilasi, menjelaskan bahwa

tekanan uap suatu komponen yang menguap dalam larutan sama dengan tekanan

uap komponen murni dikalikan fraksimol komponen yang menguap dalam larutan

pada suhu yang sama.

V. KESIMPULAN
Berdasarkan tujuan dan hasil pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan

bahwa destilasi sederhana adalah destilasi sederhana adalah salah satu cara

pemurnian zat cair yang tercemar oleh zat padat/zat cair lain dengan perbedaan

titik didih cukup besar, sehingga zat pencemar/pengotor akan tertinggal sebagai

residu. Destilasi ini digunakan untuk memisahkan campuran cair-cair. Biasanya

destilasi sederhana digunakan untuk memisahkan zat cair yang titik didih nya

rendah, atau memisahkan zat cair dengan zat padat atau minyak. Prinsip destilasi

adalah penguapan cairan dan pengembunan kembali uap tersebut pada suhu titik

didih. Titik didih suatu cairan adalah suhu dimana tekanan uapnya sama dengan

tekanan atmosfer. Cairan yang diembunkan kembali disebut destilat. Hukum

Raoult digunakan untuk menjelaskan fenomena yang terjadi pada proses

pemisahan yang menggunakan metode destilasi, menjelaskan bahwa tekanan uap

suatu komponen yang menguap dalam larutan sama dengan tekanan uap

komponen murni dikalikan fraksimol komponen yang menguap dalam larutan

pada suhu yang sama. Terdapat bagian-bagian dari destilasi sederhana yaitu labu

alas bulat, kondensor (pendingin), termometer, erlenmeyer, pemanas. Peralatan

lainnya sebagai penunjang adalah statif dan klem, adaptor (penghubung), selang

yang dihubungkan pada kondensor tempat air masuk dan keluar dan batu didih.

DAFTAR PUSTAKA
Astawa, K., Made, S., dan I Putu, G. A. N., 2011, Analisa Performansi Destilasi
Air Laut Tenaga Surya Menggunakan Penyerap Radiasi Surya Tipe
Bergelombang Berbahan Beton, Jurnal Ilmiah Teknik Mesin, 5 (1).

Basset, 1983, Vogel’s Text Book Of Quantitative Inorganic Analysis 4 th ed,


Longman Inc, London.

Sahidin., 2008, Penuntun Praktikum Kimia Organik I, Universitas Halu Oleo,


Kendari.

Sari, N. K., 2010, Vapor-Liquid Equilibrium (VLE) Water-Ethanol From Bulrush


Fermentantion, Jurnal Teknik Kimia, 5 (1).

Walangare, K. B. A., A. S. M. Lumenta., J. O. Wuwung., dan B. A. Sugiarso.,


2013, Rancang Bangun Alat Konversi Air Laut Menjadi Air Minum Dengan
Proses Destilasi Sederhana Menggunakan Pemanas Elektrik, e-Journal
Teknik Elektro Dan Komputer,1 (1).

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA METODE PEMISAHAN

PERCOBAAN I
DESTILASI SEDERHANA

OLEH :

NAMA : NISMA NIAR

NIM : F1C1 14 014

KELOMPOK : VIII (DELAPAN)

ASISTEN : SARJUNA

LABORATORIUM KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2016

Anda mungkin juga menyukai