Anda di halaman 1dari 67

PERMINTAAN PEMERIKSAAN

No. Dokumen : 440/228/PKMSAKO/SOP/I/2023

No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 17 Januari 2023

Halaman : 1/2

drg. Desty Hernita


PUSKESMAS SAKO NIP 197112122006042011

1. Pengertian Permintaan pemeriksaan adalah semua kegiatan yang dilakukan dalam rangka
permintaan pemeriksaan laboratorium

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam penerimaan spesimen

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No.440/062/PKMSAKO/SK/I/2023 Tentang


Pelayanan Laboratorium di Puskesmas Sako
4. Referensi R. Gandasoebrata. Penuntun Laboratorum Klinik. Jakarta : 2004

5. Langkah-langka Alat dan bahan : Form permintaan pemeriksaan laboratorium dan Informen
h concent
Langkah-langkah :
1. Pasien dari ruangan poli membawa formulir permintaan pemeriksaan yang beris
ikan data pasien dengan identitas lengkap dan pemeriksaan laboratorium yang
diminta oleh dokter / bidan.
2. Petugas laboratorium menerima formulir permintaan pemeriksaan, mencatat di
buku register pasien dan mencocokan apakah identitas sudah benar.
3. Petugas laboratorium menjelaskan pemeriksaan apa yang akan dilakukan sesu
ai dengan permintaan pemeriksaan.
4. Petugas laboratorium mengambil spesimen pada pasien sesuai dengan prosedu
r sesuai dengan formulir permintaan pemeriksaan atau menjelaskan cara meng
ambil spesimen yang benar jika pasien harus mengambil spesimen sendiri sepe
rti (Urine, dahak, dan feaces)
5. Petugas laboratorium menginformasikan lamanya waktu yang diperlukan dalam
pemeriksaan
6. Petugas laboratorium sesuai dengan formulir permintaan dan menganalisis Spe
simen
6. Bagan alir
Pasien dari ruangan poli membawa formulir permintaan

Petugas laboratorium menerima formulir permintaan pemeriksaan, m


encatat di buku register pasien dan mencocokan apakah identitas su
dah benar.

Petugas laboratorium menjelaskan pemeriksaan apa yang akan


dilakukan sesuai dengan permintaan pemeriksaan

Petugas laboratorium mengambil spesimen pada pasien sesuai


dengan prosedur sesuai dengan formulir permintaan pemeriksaan
7. Hal-hal yang 1. Petugas harus mengisi formulir permintaan
perlu 2. Petugas menanyakan kesediaan pasien untuk melakukan pemeriksaan
diperhatikan
8. Unit Terkait 1. Ruang pemeriksaan Umum
2. Ruang tindakan
3. Ruang KIA dan KB
4. Ruang kesehatan gigi dan mulut
5. Ruang ISPA dan TB
6. Ruang pendaftaran
7. Ruang MTBS
9. Dokumen terkait 1. Form permintaan pemeriksaan Laboratorium
2. Buku Register Pemeriksaan
11. Rekaman Historis NO Yang dirubah Isi perubahan Tanggal mulai
Perubahan diberlakukan
PENERIMAAN SPESIMEN

No. Dokumen : 440/229/PKMSAKO/SOP/I/2023

No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 17 Januari 2023

Halaman : 1/2

PUSKESMAS
drg. Desty Hernita
SAKO
NIP 197112122006042011
1. Pengertian Penerimaan specimen adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk menerima
specimen agar memperoleh bahan pemeriksaan yang sesuai dengan kebutuhan
pemeriksaan.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langah untuk penerimaan specimen agar
mendapatkan/ memperoleh bahan pemeriksaan yang sesuai dengan kebutuhan
pemeriksaan
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No.440/062/PKMSAKO/SK/I/2023 Tentang
Pelayanan Laboratorium di Puskesmas Sako

4. Referensi Buku penuntun laboratorium klinik karangan R.Gandasoebrata.2004

5. Alat dan Bahan Wadah specimen yang telah diberi identitas


6. Langkah-langkah Alat dan Bahan : Wadah specimen yang telah diberi identitas
Langkah-langkah :
1. Petugas Mengenakan A.P.D (Alat Pelindung Diri).
2. Petugas mempersilahkan Pasien masuk ke ruang laboratorium dan meminta p
asien menyerahkan specimen yang telah di ambil
3. Petugas mengecek kembali identitas pada wadah specimen, keadaan specim
en bila tidak sesuai dengan persyaratan pemeriksaan, petugas meminta pasie
n untuk mengulangi pengambilan specimen
4. Petugas meletakan specimen di meja specimen
5. Petugas memberitahukan kepada pasien waktu tunggu pemeriksaan dan me
minta pasien untuk menunggu di luar laboratorium.
7. Bagan alir
Petugas Mengenakan A.P.D

Pasien masuk dan meminta pasien menyerahkan specimen ya


ng telah di ambil

Petugas mengecek kembali identitas pada wadah specimen

Specimen di letakkan di meja specimen

Petugas memberitahukan kepada pasien waktu tunggu pemeriksaan


dan meminta pasien untuk menunggu di luar laboratorium.

8. Hal-hal yang perlu 1. mengecek identitas pada wadah specimen


diperhatikan 2. mengecek keadaan specimen bila tidak sesuai dengan persyaratan pemeriks
aan, petugas meminta pasien untuk mengulangi pengambilan specimen
9. Unit Terkait 1. Ruang pemeriksaan Umum
2. Ruang tindakan
3. Ruang KIA dan KB
4. Ruang kesehatan gigi dan mulut
5. Ruang ISPA dan TB
6. Ruang MTBS
10. Dokumen terkait Prosedur laboratorium

11. Rekaman historis NO Yang dirubah Isi perubahan Tanggal mulai


perubahan diberlakukan
PENGAMBILAN DARAH KAPILER

No. Dokumen : 440/232/PKM.SAKO/SOP/I/2023

No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 17 Januari 2023

Halaman : 1/2

PUSKESMAS
drg. Desty Hernita
SAKO NIP 197112122006042011

1. Pengertian Pengambilan darah kapiler adalah suatu usaha atau tindakan untuk memperoleh
bahan/ sample dalam rangka pemeriksaan laboratorium.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langah untuk pengambilan darah kapiler agar
pengambilan specimen dapat dilakukan dengan baik dan memperoleh specimen
yang benar untuk pemeriksaan laboratorium.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No.440/062/PKMSAKO/SK/I/2023 Tentang
Pelayanan Laboratorium di Puskesmas Sako

4. Referensi Buku penuntun laboratorium klinik karangan R.Gandasoebrata.2004

5. Langkah-langkah Alat dan bahan :


1. Blangko Informed Consent
2. Bood lancet
3. Autoclick
4. Kapas alkohol 70%
5. Kapas kering / tissue

Langkah-langkah :
1. Petugas Mengenakan A.P.D (Alat Pelindung Diri).
2. Petugas membersihkan area yang akan ditusuk yaitu salah satu ujung jari manis, t
engah, telunjuk (tumit/ ibu jari kaki pada bayi) dengan kapas alkohol 70% dan biar
kan sampai kering.
3. Petugas memegang bagian jari yang akan di tusuk dengan sedikit menekan.
4. Petugas menusuk dengan lancet steril sekitar 2-5 mm, sampai darah keluar.
5. Petugas menghapus tetes darah petama dengan tissu /kapas kering.
6. Petugas menggunakan tetesan berikutnya untuk pemeriksaan.
6. Petugas menutup bekas tusukan dengan kapas kering dan meminta pasien menek
an beberapa saat.
6. Bagan alir
Petugas Mengenakan A.P.D

Bersihkan area yang akan ditusuk dengan kapas alkohol 70% dan
biarkan sampai kering

Petugas memegang bagian jari yang akan di tusuk dengan sedikit


menekan

Tusuk dengan lancet steril

hapus tetes darah petama


Gunakan tetesan darah berikutnya untuk pemeriksaan

tutup bekas tusukan dengan kapas kering dan meminta


pasien menekan beberapa saat

7. Hal-hal yang perlu Sebaiknya tetes darah petama di hapus dengan tissu /kapas kering,Dan untuk
diperhatikan tetesan berikutnya bisa digunakan untuk pemeriksaan
8. Unit Terkait 1. Ruang pemeriksaan Umum
2. Ruang tindakan
3. Ruang KIA dan KB
4. Ruang kesehatan gigi dan mulut
5. Ruang ISPA dan TB
6. Ruang MTBS
9. Dokumen terkait 1. Form permintaan pemeriksaan Laboratorium
2. Buku Register Pemeriksaan
10. Rekaman Historis NO Yang dirubah Isi perubahan Tanggal mulai
aperubahan diberlakukan
PENGAMBILAN DARAH VENA

No. Dokumen : 440/234 /PKMSAKO/SOP/I/2023

No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 17 Januari 2023

Halaman : 1/3

PUSKESMAS
drg. Desty Hernita
SAKO NIP 197112122006042011

1. Pengertian Pengambilan darah vena adalah suatu tindakan atau usaha untuk memperoleh
bahan /sample untuk pemeriksaan laboratorium.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pengambilan spesimen agar
pengambilan spesimen dapat dilakukan dengan baik dan memperoleh specimen
yang benar untuk pemeriksaan laboratorium.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No.440/062/PKMSAKO/SK/I/2023 Tentang
Pelayanan Laboratorium di Puskesmas Sako

4. Referensi Buku penuntun laboratorium klinik karangan R.Gandasoebrata.2004

5. Langkah-langkah Alat dan Bahan :


1. Blangko Informed Consent
2. Spuit
3. Kapas alkohol 70%
4. Torniquit
5. Kapas kering
6. Botol sample ( tabung vacuum ) yang telah diberi identitas
7. Plester

Langkah-langkah:
1. Petugas Menggunakan A.P.D (Alat Pelindung Diri).
2. Petugas meminta pasien meletakkan lengan dalam posisi lurus dengan telapak t
angan menghadap keatas dan meminta pasien untuk mengepal.
3. Petugas memasang torniquit pada lengan diatas lipatan siku.
4. Petugas memilih pembuluh darah vena pada lipatan siku yang paling jelas dan b
esar.
5. Petugas membersihkan bagian vena yang akan ditusuk dengan kapas alkohol 7
0%.
6. Petugas menusukan jarum spuit pada lokasi (vena) dengan lubang jarum meng
hadap ke atas.
7. Petugas menarik spuit perlahan-lahan sampai mendapatkan volume darah yang
diinginkan sambil pasien membuka kepalan tangan secara perlahan.
8. Petugas melepaskan torniquit setelah volume sample didapatkan.
9. Petugas meletakkan kapas kering pada tempat tusukan dan menarik spuit
10. Petugas menekan bekas tusukan lalu di plester bekas tusukan dengan handy pl
ash plester.
11. Petugas mengalirkan darah dari spuit ke dalam wadah (tabung vacum) melalui d
inding tabung atau langsung menusukkan jarum kedalam tabung vakum, maka
darah akan mengalir dengan sendirinya.
6. Bagan alir
Petugas Menggunakan A.P.D

Petugas meminta pasien meletakkan lengan dalam posisi lurus


dengan telapak tangan menghadap keatas dan meminta pasie
n untuk mengepal.
Petugas memasang torniquit

Petugas memilih pembuluh darah vena pada lipatan siku yang


paling jelas dan besar.

Petugas membersihkan bagian vena yang akan ditusuk dengan


kapas alkohol

Petugas menusukan jarum spuit pada lokasi (vena) dengan lub


ang jarum menghadap ke atas.

Petugas menarik spuit perlahan-lahan sampai mendapatkan vo


lume darah yang diinginkan

Petugas melepaskan torniquit

Petugas meletakkan kapas kering pada tempat tusukan dan


menarik spuit

Petugas menekan bekas tusukan lalu di plester bekas tusukan


dengan handy plash plester.

Petugas mengalirkan darah dari spuit ke wadah (tabung va


cum)

7. Hal-hal yang perlu Pengambilan darah vena harus dilakukan sesuai dengan SOP
diperhatikan
8. Unit Terkait 1. Ruang pemeriksaan Umum
2. Ruang tindakan
3. Ruang KIA dan KB
4. Ruang MTBS
5. Ruang kesehatan gigi dan mulut
6. Ruang ISPA dan TB
9. Dokumen terkait 1. Form permintaan pemeriksaan Laboratorium
2. Buku Register Pemeriksaan
10. Rekaman Historis NO Yang dirubah Isi perubahan Tanggal mulai
Perubahan diberlakukan
PENGAMBILAN SPESIMEN SPUTUM BTA
: 440/ 220/PKMSAKO/SOP/I/2023
No. Dokumen
: 00
No. Revisi
SOP
: 17 Januari 2023
Tanggal Terbit
: 1/2
Halaman
PUSKESMAS drg. Desty Hernita
SAKO NIP 197112122006042011

Pengambilan specimen sputum BTA adalah tujuan utama untuk membantu pemeriksaan
1. Pengertian laboratorium dan untuk membantu diagnosa penyakit.

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk spesimen agar dapat di ambil secara baik
2. Tujuan dan benar sehingga memenuhi syarat pemeriksaan.

Surat Keputusan Kepala Puskesmas No.440/062/PKMSAKO/SK/I/2023 Tentang Pelayanan


3. Kebijakan Laboratorium di Puskesmas Sako

4. Referensi Buku penuntun laboratorium klinik karangan R.Gandasoebrata.

5. Langkah-langkah Alat dan bahan : Pot dahak, ATK, sample dahak


Langkah-langkah :
1. Petugas menyiapkan pot sputum bermulut lebar ,bersih dan steril.
2. Petugas menyiapkan spidol.
3. Petugas memberi pot sputum yang telah diberi label nama, dan waktu pengambilan
sampel kepada pasien.
4. Petugas memberi informasi pada pasien cara pengambilan sampel sputum yang benar
( pasien diarahkan keluar halaman yang luas dan terang, pasien disuruh berdiri
dengan posisi punggung agak condong kedepan dan menarik napas dalam – dalam,
kemudian keluarkan nafas bersamaan batuk yang kuat, sampai keluar dahak yang
kental).
5. Petugas menyuruh pasien untuk menampung sampel dalam pot sputum dengan cara
mendekatkan pot sputum kemulut.
6. Petugas menutup pot sputum sampai rapat.
7. Petugas memberi pot sputum kepada pasien untuk dibawa pulang untuk pengambilan
dahak pagi.
8. Petugas menganjurkan pasien untuk datang pada hari berikutnya untuk menyerahkan
dahak pagi.
9. Petugas mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

6. Bagan Alir Petugas menyiapkan pot sputum bermulut lebar ,bersih


dan steril

Petugas menyiapkan spidol

Petugas memberi pot sputum yang telah diberi label nama,


umur,alamat dan waktu pengambilan sampel kepada
pasien

Petugas memberiin formasi pada pasien cara


pengambilan sampel sputum yang benar ( pasien
diarahkan keluar halaman yang luas dan terang,

Petugas menyuruh pasien untuk menampung sampel


dalam pot sputum dengan cara mendekatkan pot sputum
kemulut
Petugas mencuci tangan
dengan sabun dan air mengalir

7. Hal-hal yang Tetap menjaga pot sputum pasien tertutup rapat, dan dikasihkan ke lubang dinding tempat
perlu diperhatikan buang dahak luar laboratorium. Pot dahak sekali pakai, bersih dan kering dan label dibuat
pada dinding pot, jangan pada tutupnya
8. Unit terkait 1. Ruang pemeriksaan Umum
2. Ruang TB dan ISPA
9. Dokumen Terkait Prosedur laboratorium.

10. Rekaman NO Yang dirubah Isi perubahan Tanggal mulai


Historis Perubahan diberlakukan

PENGAMBILAN SPESIMEN LABORATORIUM

No. Dokumen : 440/320/PKMSAKO/SOP/I/2023

No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 17 Januari 2023

Halaman : 1/2

PUSKESMAS
drg. Desty Hernita
SAKO NIP 197112122006042011

1. 2. Pengertian Pengambilan specimen laboratorium adalah suatu proses pengambilan sampel


(darah,urine dan sputum BTA,) yang di lakukan petugas unit laboratorium
berdasarkan permintaan pemeriksaan laboratorium oleh Dokter dan unit terkait
sehingga didapatkan sampel yang benar dan pasien mendapatkan hasil yang
maksimal.
3. 4. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan pengambilan
spesimen / sampel yang baik dan benar agar didapatkan hasil yang maksimal.

5. 6. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No.440/062/PKMSAKO/SK/I/2023 Tentang


Pelayanan Laboratorium di Puskesmas Sako
7. 8. Referensi Buku penuntun laboratorium klinik karangan R.Gandasoebrata.2004

9. 10. Langkah-langkah Alat dan bahan :


1. Alat Tulis
2. Blanko Pemeriksaan
3. Buku Register
4. Pot Dahak

Langkah-langkah :
1. Pasien Datang.
2. Pasien meletakkan Blangko Pemeriksaan dimeja.
3. Petugas memanggil pasien sesuai urutan.
4. Petugas mempersilahkan duduk dan menanyakan identitas dan tanggal lahir
pasien
5. Petugas menulis identitas dan jenis pemeriksaan dibuku register.
6. Petugas menjelaskan pada pasien tentang pemeriksaan yang akan dilakukan.
7. Petugas menjelaskan bagaimana cara pengambilan sampel.
8. Petugas akan mengambil darah pasien jika sampel yang di butuhkan darah.
9. Petugas akan memberikan pot sputum pada pasien bila sampel yang di
butuhkan dahak.
10. Petugas akan memberikan pot urine dan menyuruh pasien menampung
urinnya di pot yang telah di sediakan
11. 12. Bagan alir
Pasien meletakkan
Pasien Petugas memanggil
blangko
datang pasien sesuai urutan
pemeriksaan dimeja

Petugas Petugas menulis


Petugas
menjelaskan identitas dan jenis
mempersilahkan
sampel yang akan pemeriksaan dibuku
duduk
dibutuhkan register

Petugas menjelaskan cara Petugas melakukan tindakan


pengambilan sampel pengambilan sampel

Petugas memberikan
wadah untuk menampung
sampel (sputum BTA,urine)

13. 14. Hal-hal yang 1. Pot dahak sekali pakai, bersih dan kering
perlu 2. Label dibuat pada dinding pot, jangan pada tutupnya
diperhatikan
15. 16. Unit Terkait 1. Ruang pemeriksaan Umum
2. Ruang tindakan
3. Ruang KIA dan KB
4. Ruang kesehatan gigi dan mulut
5. Ruang TB dan ISPA
6. Ruang MTBS
17. 18. Dokumen terkait 1. Blangko Pemeriksaan Laboratorium.
2. Buku Register Pasien.

19. 20. Rekaman Historis NO Yang dirubah Isi perubahan Tanggal mulai
Perubahan diberlakukan
PENGAMBILAN SAMPEL NASOFARING & OROFARING UNT
UK PEMERIKSAAN COVID-19

No. Dokumen : 440/ 296/PKMSAKO/SOP/I/2023


No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 17 Januari 2023
Halaman : 1/2
drg. Desty Hernita
PUSKESMAS
NIP 197112122006042011
SAKO
Pengambilan sampel nasofaring dan orofaring (spesimen saluran pernapasan bagian
1. Pengertian bawah) untuk pemeriksaan covid-19 sangat direkomendasikan pada pasien untuk
pemeriksaan covid 19 dengan metode real time polymerase chain reaction (RT-PCR)
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan pengambilan sampel
2. Tujuan nasofaring dan orofaring untuk pemeriksaan covid-19

Surat Keputusan Kepala Puskesmas No.440/062/PKMSAKO/SK/I/2023 Tentang


3. Kebijakan Pelayanan Laboratorium di Puskesmas Sako

1. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease (Covid-19) Direktorat


4. Referensi Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit revisi 05
2. Penatalaksanaan dan Pemeriksaan Spesimen Covid-19 oleh BBLK Palembang
5. Langkah- Alat :
langkah 1. Swab dacron atau Flocked swab
2. Virus transport media (VTM)
3. Tongue Spatel
4. Parafilm plastik klip
5. Plastik klip
6. Tisue
Bahan : Swab Orofaring dan Nasofaring

PENGAMBILAN SAMPEL NASOFARING


1. Petugas menyiapkan cryotube VTM dan bahan yang lainnya
2. Petugas memberi label identitas pada wadah VTM
3. Petugas memastikan tidak ada obstruksi (hambatan pad lubang hidung)
4. Petugas memasukkan secara perlahan dacron/swab kedalam hidung, pastikan posisi
dacron/swab pada septum bawah hidung
5. Petugas memasukkan swab secara pelahan-lahan kebagian nasofaring
6. Dacron/swab kemudian dilakukan gerak memutar secara perlahan
7. Petugas memasukkan sesegera mungkin ke dalam cryotube berisi VTM
8. Petugas memutuskan tangkai plastik di daerah mulut cryotube agar cryotube dapat
ditutup dengan rapat

PENGAMBILAN SAMPEL OROFARING


1. Petugas menyiapkan cryotube VTM dan bahan yang lainnya
2. Petugas memberi label identitas pada wadah VTM
3. Petugas menggunakan tongue spatel untuk menekan lidah
4. Petugas melakukan usap pada lokasi yang diduga terdapat koplik spot/bercak koplik
(biasanya belakang pharynx) dan hindarkan menyentuh bagian lidah
5. Petugas memasukkan swab tenggorok sesegera mungkin ke dalam cyrotube yang
berisi VTM
6. Putuskan tangkai plastik di daerah mulut cyrotube agar dapat ditutp dengan rapat
7. Cryotube kemudian dililit dengan parafilm
8. Cryotube yang sudah berisi swab dibungkus dalam tissue bersih lalu dimaskukkan ke
dalam plastik klip
9. Petugas menyimpan VTM pada suhu 4-8o C sebelum dikirim.

6. 7. Bagan alir Swab Nasofaring


Menyiapkan Memberikan Memastikan tidak ada
cryotube VTM & label identitas hambatan pada hidung
alat yang lain

Putuskan tangkai Memasukkan swab


plastikdi daerah
ke dalam hidung
mulut cryotube
agar dapat ditutup secara perlahn dan
lakukan gerakkan
memutar secara
perlahan
Swab Orofaring

Menyiaplan Memberikan Gunakan tongue spatel


cryotube VTM & label identitas untuk menekan lidah
alat yang lain

Putuskan tangkai Lakukan usap pada


Cryotube dililit plastikdi daerah mulut lokasi yang diduga
dengan parafilm cryotube agar dapat terdapat koplik
ditutup

Dibungkus dalam tissue


bersih dan dimaskkan Simpan VTM pada
dkedalam plastik suhu 4-8o C
sebelum dikirim

7. Hal-hal yang 1. Usahakan untuk pengambil swab nasofaring dan orofaring dan diletakkan di wadah
perlu diperhatikan VTM yang sama agar meningkatkan viral load
2. Jangan membekukan VTM dalam freezer
3. Jika lebih dari 1 pasien, maka plastik klip dibedakan/terpisah, untuk menghindari
kontaminasi silang
4. Urutan pengambilan swab nasofaring dan orofaring tidak baku, bisa menyesuaikan
keadaan

8. Unit terkait Satgas Covid-19, Semua Unit Pelayanan

9. Dokumen
Formulir Pengambilan Spesimen
Terkait

10. Rekaman Tanggal mulai


No Yang diubah Isi perubahan
historis diberlakukan
perubahan

PENYIMPANAN SPESIMEN
No. Dokumen : 440/ 296/PKMSAKO/SOP/I/2023

S No. Revisi : 00
O
P Tanggal Terbit : 17 Januari2023

Halaman : 1/2

PUSKESMAS
drg. Desty Hernita
SAKO NIP 197112122006042011

1. Pengertian Penyimpanan Specimen adalah tindakan yang dilakukan untuk mempertahankan stabilitas
specimen bila ada penundaan pemeriksaan.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah untuk penyimpanan Spesimen agar
stabilitas spesimen tidak berubah jika terjadi penundaan pemeriksaan.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No.440/062/PKMSAKO/SK/I/2023 Tentang
Pelayanan Laboratorium di Puskesmas Sako
4. Referensi Depkes RI Tahun 2004 Pedoman Praktek Labortorium Puskesmas
5. Langkah-lan Alat dan Bahan :
gkah 1. Lemari Es
2. Wadah Spesimen yang telah berisi sample dan telah diberi label identitas

Langkah-langkah :
1. Petugas Mengenakan APD
2. Petugas menyimpan spesimen (sample) yang tidak langsung diperiksa sesuai dengan p
ersyaratan penyimpanan spesimen dengan wadah tertutup rapat dan diberi label identit
as serta tanggal pengambilan specimen
a. Darah EDTA untuk pemeriksaan Hematologi dapat disimpan padasuhu kamar (stabil
dalam 2 jam)
b. Serum dapat disimpan pada suhu 2-8°c selama 7 hari dibekukan pada suhu -20-70°c
lamanya tergantung jenis pemeriksaannya dan tidak boleh terjadi beku ulang
c. Urine dapat disimpan disuhu kamar (1 jam) atau pada suhu 4-8°c (1 hari)
3. Petugas pemeriksa memastikan bahan pemeriksaan sesuai suhu pada saat melakukan
pemeriksaan
6. Bagan alir
Petugas Mengenakan APD

Petugas menyimpan spesimen (sample) yang tidak


langsung diperiksa sesuai dengan persyaratan
penyimpanan spesimen

Petugas pemeriksa memastikan bahan pemeriksaan sesuai suhu


pada saat melakukan pemeriksaan

7. Hal-hal yang Perhatikan suhu lemari es pada saat penyimpanan spesimen


perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait 1. Ruang pemeriksaan Umum
2. Ruang tindakan
3. Ruang KIA dan KB
4. Ruang kesehatan gigi dan mulut
5. Ruang TB dan Ispa
6. Ruang MTBS
9. Dokumen t Form suhu lemari es
erkait
10. Rekaman NO Yang dirubah Isi perubahan Tanggal mulai
Historis diberlakukan
Perubahan

.
PENYERAHAN HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM

No. Dokumen : 440/ 250/PKMSAKO/SOP/I/2023

No. Revisi :00


SOP
Tanggal Terbit : 17 Januari 2023

Halaman : 1/2

PUSKESMAS
drg. Desty Hernita
SAKO NIP 197112122006042011

1. Pengertian Penyerahan hasil pemeriksaan laboratorium adalah suatu kegiatan memberikan


hasil pemeriksaan laboratorium kepada pelanggan atau petugas
perujuk.Penyampaian hasil pemeriksaan laboratorium dilakukan oleh petugas
laboratorium.
2. Tujuan Sebagai acuan untuk memberikan hasil pemeriksaan laboratorium kepada
pelanggan atau petugas perujuk.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No.440/062/PKMSAKO/SK/I/2023 Tentang
Pelayanan Laboratorium di Puskesmas Sako

4. Referensi Penuntun Laboratorium Klinik, R.Gandasoebrata, Dian Rakyat, 2007.

5. Langkah-langkah 1. Petugas Laboratorium memeriksa kembali formulir hasil pemeriksaan pelangg


an apakah telah sesuai dengan formulir permintaan pemeriksaan laboratorium
yang dibawa oleh pelanggan.
2. Petugas laboratorium memanggil nama pelanggan yang tercantum pada form
ulir hasil pemeriksaan laboratorium.
3. Petugas laboratorium menanyakan ulang kesesuaian data pengambil dengan
formulir hasil pemeriksaan laboratorium.
4. Jika sudah sesuai maka petugas laboratorium menyerahkan formulir hasil pe
meriksaan laboratorium kepada pelanggan dan memerintahkan untuk kembali
keruang pelayanan yang merujuk.
6. Bagan alir

Petugas Laboratorium memeriksa kembali formulir hasil


pemeriksaan pelanggan apakah telah sesuai dengan
formulir permintaan pemeriksaan laboratorium yang
dibawa oleh pelanggan

Petugas laboratorium memanggil nama pelanggan yang


tercantum pada formulir hasil pemeriksaan laboratorium

Petugas laboratorium menanyakan ulang kesesuaian data


pengambil dengan formulir hasil pemeriksaan laboratorium

Jika sudah sesuai maka petugas laboratorium


menyerahkan formulir hasil pemeriksaan laboratorium
kepada pelanggan dan memerintahkan untuk kembali
keruang pelayanan yang merujuk
7. Hal-hal yang perlu 1. mengecek identitas pada wadah specimen
diperhatikan 2. mengecek keadaan specimen bila tidak sesuai dengan persyaratan pemeriksa
an, petugas meminta pasien untuk mengulangi pengambilan specimen
8. Unit Terkait 1. Ruang pemeriksaan Umum
2. Ruang tindakan
3. Ruang KIA dan KB
4. Ruang kesehatan gigi dan mulut
5. Ruang TB dan ISPA
6. Ruang MTBS
9. Dokumen terkait Prosedur laboratorium

10. Rekaman historis NO Yang dirubah Isi perubahan Tanggal mulai


perubahan diberlakukan
PENGELOLAAN LIMBAH HASIL PEMERIKSAAN
LABORATORIUM

No. Dokumen : 440/ 251/PKMSAKO/SOP/I/2023

No. Revisi : 00
SOP
TanggalTerbit : 17 Januari 2023

Halaman : 1/2

PUSKESMAS drg. Desty Hernita


SAKO NIP 197112122006042011
1. Pengertian Pengelolaan Limbah Hasil Pemeriksaan Laboratorium adalah pengelolaan sampah
dan limbah medis ini adalah bagi sampah dan limbah medis yang di hasilkan dari
kegiatan laboratorium.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk sampah dan limbah medis agar tidak
menjadi sumber penularan penyakit di lingkungan puskesmas Sako.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No.440/062/PKMSAKO/SK/I/2023 Tentang
Pelayanan Laboratorium di Puskesmas Sako
4. Referensi Pedoman Good laboratory practice
5. Langkah-langkah Alat dan Bahan :
1. Tempat sampah
2. Kantong plastik
3. Safety box
4. Box container
5. Lisol/klorin 10%
6. Hands coon

Langkah-langkah:
1. Petugas menempatkan sampah padat pada suatu tempat sampah khusus untu
k sampah medis yang sudah di beri tanda dan di lapisi kantong plastik( warna
kuning), sampah non mediskntong plastic ( warna hitam dan Sapety box untuk
benda tajam
2. Petugas cleaning servis / kesling melepaskan kantong plastik dari tempat sam
pah apabila sudah penuh.
3. Petugas memasukan lisol/ klorin kedalam sisa sample sputum pemeriksaan B
TA dan menutupnya kembali dan memasukan ketempat sampah medis yang t
elah dilapisi plastic warna kuning dan di isi lisol/klorin
4. Petugas cleaning servis / kesling melepaskan Plastic dari tempat sampah setel
ah terkumpul kemudian
5. Petugas membuang sisa sample urine kedalam wastapel yang sudah di
alirkanke IPAL dan merendam wadah urine bekas sample dalam bok container
dan di isi dengan lisol/ klorin selama 24 jam,kemudian di cuci dan di keringkan
untuk dapat di pakai kembali
6. Hasil limbah yang di hasilkan dari pemeriksaan darah dengan alat Analizer lan
gsung di alirkan ke IPAL
6. Baganalir

Petugas menempatkan sampah padat pada suatu tempat sampah


khusus

Bila sudah penuh petugas cleaning servis / kesling melepaskan


kantong plastik dari tempat sampah

Petugas memasukan lisol/ klorin kedalam sisa sample sputum pe


meriksaan BTA dan menutupnya kembali dan memasukan ketem
pat sampah medis yang telah dilapisi plastic warna kuning dan di
isi lisol/klorin

Setelah terkumpul kemudian petugas cleaning servis /


kesling melepaskan plastik dari tempat sampah

Petugas membuang sisa sample urine kedalam wastapel yang


sudah di alirkanke IPAL dan merendam wadah urine bekas sample
dalam bok container dan di isi dengan lisol/ klorin selama 24 jam

Hasil limbah yang di hasilkan dari pemeriksaan darah dengan alat


Analizer langsung di alirkan ke IPAL

7. Unit Terkait Petugas kesling dan petugas Cleaning servise


8. Dokumen terkait

9. Rekaman Histori NO Yang dirubah Isi perubahan Tanggal mulai


s perubahan diberlakukan

PEMERIKSAAN Rapid COVID-19 Antigen Test


No. Dokumen 4
: 440/ 297/PKMSAKO/SOP/I/2023
No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 17 Januari 2023
SOP

Halaman : 1/3

drg. Desty Hernita


PUSKESMAS
NIP197112122006042011
SAKO
1. Pengertian Pemeriksaan antigen rapid test (Tes cepat antigen) yang direkomendasikan untuk
fase akut sebagai alternatif RT-PCR, dengan sensitivitas bervariasi dan uji validasi
masih terbatas, dengan sensitivitas 30 – 84% dan spesifisitas 100%
2. Tujuan Sebagai acuan untuk melakukan pemeriksaan covid antigen

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No.440/062/PKMSAKO/SK/I/2023 Tentang


Pelayanan Laboratorium di Puskesmas Sako

4. Referensi Petunjuk praktis penggunaan Panbio Covid-19 Ag Rapid Test Device


(Nasopharyngeal)
5. 6. Langkah-langkah Alat- alat:
1. APD level 3
a. Pelindung sepatu (shoe cover)
b. Sarung tangan dalam
c. Jubah (gown) lengan panjang dan sekali pakai
d. Respirator partikulat seperti n95 sertifikasi niosh, eu ffp2 atau setara
e. Pelindung mata (yaitu kacamata google)
f. Headcap (pelindung kepala)
g. Face shield
h. Sarung tangan luar, diusahakan menutupi lengan gaun
2. Formulir pengambilan spesimen
3. Swab dacron atau flocked swab, viscous, rayon
4. Marker atau label
5. Tempat sampah infeksius
Bahan: Swab nasofaring

Langkah-langkah :
A. Prosedur pemeriksaan menyesuaikan dengan insert kit yang digunakan
1. Petugas memegang botol buffer secara vertikal dan meneteskan cairan
sampai ke garis batas yang terdapat ditabung ekstraksi (300µl).
Petugas mLetakkan tabung ekstraksi di rak tabung
2. Petugas miringkan kepala pasien kebelakang, masukkan dacron kedalam
lubang hidung sampai kebagian nasofaring, kemudian putar dcron secara
perlahan sebanyak 3-4 kali biark an dacron ditempatnya selama beberapa
detik, kemudian tarik secara perlahan.
3. Petugas Masukkan dacron specimen kedalam tabung ekstraksi dan diputar
5-10 kali, kemudian peras dacron dengan meremas tabung ekstraksi dengan
jari anda
4. Petugas Patahkan tangkai dacron pada tanda batas yang ada tangkai
dacron dan tutup tabung ekstraksi
5. Petugas Buka tutup nozzle yang ada dibagian bawah tabung ekstraksi
6. Petugas teteskan 5 tetes specimen yang sudah di ekstraksi secara vertical
kedalam well (lubang) specimen pada kit rapid antigen. Jangan pegang atau
pindahkan kit uji sampai pengujian selesai dan siap untuk dibaca
7. Petugas Tutup nozzle dan buang tabung ekstraksi yang berisi dacron bekas
ke tempat sampah infeksius ( limbah biohazard)
8. Petugas mengatur waktu, baca hasil dalam 15 menit. Jangan membaca hasil
setelah 20 menit.
9. Petgas membuuang kit rapid antigen bekas ke tempat sampah infeksius ( lim
bah biohazard)
B. INTEPRETASI HASIL
Negatif : Garis hanya muncul di garis C
Positif : Garis muncul di garis C dan T
Invalid : Garis tidak muncul atau garis C tidak muncul tapi garis test muncul

6. Bagan Alir Petugas memegang botol buffer secara vertikal dan meneteskan
cairan sampai ke garis batas yang terdapat ditabung ekstraksi (300µl).

Letakkan tabung ekstraksi di rak tabung

Miringkan kepala pasien kebelakang, masukkan dacron kedalam


lubang hidung sampai kebagian nasofaring, kemudian putar dcron
secara perlahan sebanyak 3-4 kali biarkan dacron ditempatnya
selama beberapa detik, kemudian tarik secara perlahan

Masukkan dacron specimen kedalam tabung ekstraksi dan diputar 5-10 kali,
kemudian peras dacron dengan meremas tabung ekstraksi dengan jari
anda

Patahkan tangkai dacron pada tanda batas yang ada tangkai dacron
dan tutup tabung ekstraksi

Buka tutup nozzle yang ada dibagian bawah tabung ekstraksi

Teteskan 5 tetes specimen yang sudah di ekstraksi secara vertical kedalam


well (lubang) specimen pada kit rapid antigen. Jangan pegang atau
pindahkan kit uji sampai pengujian selesai dan siap untuk dibaca

Tutup nozzle dan buang tabung ekstraksi yang berisi dacron bekas ke
tempat sampah infeksius ( limbah biohazard)

Atur waktu, baca hasil dalam 15 menit. Jangan membaca hasil setelah 20
menit.

Buang kit rapid antigen bekas ke tempat sampah infeksius


( limbah biohazard)

8. - Jangan membaca hasil setelah 20 menit


9. Hal yang perlu - Menggunakan APD lengkap selama pemeriksaan
diperhatikan - Perlakukan seluruh spesimen bagaikan zat yang berbahaya dan mengandung age
n penginfeksi
9. Unit terkait Satgas Covid-19, Semua Unit Pelayanan

10. Dokumen Terkait Formulir Pengambilan Spesimen

Tanggal mulai
No Yang diubah Isi perubahan
diberlakukan
11. Rekaman historis
perubahan
PEMERIKSAAN CEPAT (RAPID TEST) ANTIBODI COVID-1
9
No. Dokumen : 440/ 298/PKMSAKO/SOP/I/2023
No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit : 17 Januari 2023

Halaman : 1/2

drg. Desty Hernita


PUSKESMAS
NIP.197112122006042011
SAKO

Pemeriksaan cepat (rapid test) antibody covid-a9 adalah pemeriksaan yang


1. Pengertian menangkap antibodi untuk deteksi simultan dan diferensial antibodi IgG dan IgM
menjadi virus COVID-19 pada serum, plasma dan darah lengkap pada manusia
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan pemeriksaan Covid-19
2. Tujuan dengan metode imunokromatografi (Rapid Test) antibody covid-19

Surat Keputusan Kepala Puskesmas No.440/062/PKMSAKO/SK/I/2023 Tentang


3. Kebijakan
Pelayanan Laboratorium di Puskesmas Sako

4. Referensi Insert Kit Reagen STAR

5. Langkah-langka Alat
h  Cassette tes
 Timer / Stopwacth
 Blood collection device / Pipet
Bahan
Serum / Plasma / Darah

1. Petugas mengeluarkan perangkat pengujian dari kantong foil dengan merobek


pingginya lalu letakkan alat tes di permukaan yang rata dan datar
2. Petugas menambahkan 10 µl serum/plasma atau 20 µl darah ke area lubang
sampel
3. Petugas menunggu 20-30 detik, kemudian petugas menambahkan 2 tetes buffer
ke dalam area lubang sampel yang sama
4. Petugas membaca hasil dalam waktu 15 menit. Hasil positi kuat akan muncul
dalam waktu kurang dari 1 menit
INTEPRETASI HASIL
Negatif : Garis hanya muncul di garis C
Positif IgG : Garis muncul di garis C dan T1
Positif IgM : Garis muncul di garis C dan T2
Positif IgG dan IgM : Garis muncul di C, T1 dan T2
Invalid : Garis tidak muncul atau garis C tidak muncul tapi garis test muncul

Tambahkan 10 µl
6. Bagan Alir Keluarkan
perangkat pengujian serum/plasma atau 20
µlr darrah ke lubang Tunggu 20-30 detik ,
& letakkan di tempat
sampel tambahkan 2 tetes
rata dan datar
buffer ke area lubang
yang sama
Baca hasil dalam
waktu 15 menit

- Jangan membaca hasil lebih dari 30 menit


7. Hal yang perlu - Menggunakan APD lengkap selama pemeriksaan
diperhatikan - Perlakukan seluruh spesimen bagaikan zat yang berbahaya dan mengandung agen
penginfeksi
8. Unit terkait Satgas Covid-19, Semua Unit Pelayanan
9. Dokumen Terkait Formulir Pengambilan Spesimen

10. Rekaman Tanggal mulai


No Yang diubah Isi perubahan
historis perubahan diberlakukan
PEMERIKSAAN COVID-19 METODE IMMUNOKROMATO
GRAFI (RAPID TEST) MERK STAR

No. Dokumen : 440/ 248/PKMSAKO/SOP/I/2023


No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 17 Januari 2023
Halaman : 1/2
drg. Desty Hernita
PUSKESMAS
NIP 197112122006042011
SAKO
Pemerikasaan covid-19 metode test immunochromatographic (rapid test) merk star
merupakan tes yang menangkap antibodi untuk deteksi simultan dan diferensial antibodi
1. Pengertian
IgG dan IgM menjadi virus COVID-19 pada serum, plasma dan darah lengkap pada
manusia
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan pemeriksaan Covid-19
2. Tujuan dengan metode imunokromatografi (Rapid Test) merk STAR

Surat Keputusan Kepala Puskesmas No.440/062/PKMSAKO/SK/I/2023 Tentang


3. Kebijakan
Pelayanan Laboratorium di Puskesmas Sako

4. Referensi Insert Kit Reagen STAR

5. Langkah-langka Alat
h  Cassette tes
 Timer / Stopwacth
 Blood collection device / Pipet
Bahan
Serum / Plasma / Darah

Langkah-langkah :
1. Petugas mengeluarkan perangkat pengujian dari kantong foil dengan merobek
pingginya lalu letakkan alat tes di permukaan yang rata dan datar
2. Petugas menambahkan 10 µl serum/plasma atau 20 µl darah ke area lubang
sampel
3. Petugas menunggu 20-30 detik, kemudian petugas menambahkan 2 tetes buffer ke
dalam area lubang sampel yang sama
4. Petugas membaca hasil dalam waktu 15 menit. Hasil positi kuat akan muncul dalam
waktu kurang dari 1 menit
INTEPRETASI HASIL
Negatif : Garis hanya muncul di garis C
Positif IgG : Garis muncul di garis C dan T1
Positif IgM : Garis muncul di garis C dan T2
Positif IgG dan IgM : Garis muncul di C, T1 dan T2
Invalid : Garis tidak muncul atau garis C tidak muncul tapi garis test muncul

Tambahkan 10 µl
6. Bagan Alir Keluarkan
perangkat pengujian serum/plasma atau 20
& letakkan di tempat µlr darrah ke lubang
rata dan datar sampel
Tunggu 20-30 detik ,
tambahkan 2 tetes buffer
Baca hasil dalam ke area lubang yang
waktu 15 menit sama

- Jangan membaca hasil lebih dari 30 menit


7. Hal yang perl - Menggunakan APD lengkap selama pemeriksaan
u diperhatikan - Perlakukan seluruh spesimen bagaikan zat yang berbahaya dan mengandung agen p
enginfeksi
8. Unit terkait Satgas Covid-19, Semua Unit Pelayanan
9. Dokumen Ter
Formulir Pengambilan Spesimen
kait
Tanggal mulai
No Yang diubah Isi perubahan
10. Rekaman hist diberlakukan
oris perubaha
n
PEMERIKSAAN WIDAL

No. Dokumen : 440/ 249/PKMSAKO/SOP/I/2023

No. Revisi : 00

Tanggal Terbit : 17 Januari 2023

SOP Halaman : 1/2

PUSKESMAS drg. Desty Hernita


SAKO NIP. 197112122006042011

1. Pengertian Pemeriksaan Widal adalah pemeriksaan yang dilakukan terhadap darah pasien untuk
mengetahui tingkatan titer terhadap penyakit demam typhoid pada pasien.

2. Tujuan Sebagai pedoman bagi petugas laboratorium dalam melakukan pemeriksaan Widal.

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No.440/062/PKMSAKO/SK/I/2023 Tentang


Pelayanan Laboratorium di Puskesmas Sako

4. Referensi Penuntun laboratorium klinik R.Gandasubrata.

5. Langkah -  Alat :
langkah - Plate.
- Mikropipet.
- Yellow Tip.
- Pengaduk.
- Sentrifuge
 Bahan :
- Sampel Serum.
- ReagenWidal (Salmonela Typhi H dan O, Salmonella Paratyphi AH,AO dan BO )

 Langkah-langkah :
1. Petugas menyiapkan alat dan bahan
2. Petugas meneteskan 1 tetes reagen Typhi H dan O, Paratyphi AH,AO dan BO, pada
plate dan tambah 50 ul serum pada masing-masing reagen dengan mikropipet.
3. Petugas mencapur reagen dan serum dengan pengaduk kemudian di goyang selam
a 2 menit.
4. Petugas melihat adanya aglutinasi.
Negatif : Tidak terjadi aglutinasi
Positif : Terjadi aglutinasi pelaporan positif berdasarkan tingkat kekasaran aglutinasi
yang terbentuk yaitu (+) 1/80, (+) 1/160, (+) 1/320,(+) 1/640.
5. Petugas mencatat hasil pemeriksaan pada buku register dan Blanko hasil
pemeriksaan.
6. Bagan Alir

Petugas menyiapkan alat dan bahan

Petugas meneteskan 1 tetes reagen Typhi H dan O, Paratyphi AH, AO dan


BO, pada plate dan tambah 50 ul serum pada masing-masing reagen
dengan mikropipet.

Petugas mencapur reagen dan serum dengan pengaduk kemudian di


goyang selama 2 menit.

Petugas melihat adanya aglutinasi.


Petugas mencatat hasil pemeriksaan pada buku
register dan Blanko hasil pemeriksaan.

7. Hal-hal yang Pembacaan hasil dilakukan dengan latar belakang putih agar aglutinasi yang terbentuk
perlu dapat terlihat jelas.
diperhatikan

8. Unit Terkait 1. Ruang pemeriksaan Umum

2. Ruang tindakan

3. Ruang KIA dan KB

4. Ruang kesehatan gigi dan mulut

5. Ruang MTBS

9. Dokumen Terkait  Lembar hasil pemeriksaan laboratorium


 Lembar permintaan pemeriksaan laboratorium
 Buku Register Pasien
10. Rekaman Tanggal Mulai
No Yang diubah Isi Perubahan
Historis Diberlakukan
Perubahan
PENGEMASAN SPUTUM TES CEPAT MOLEKULER

No. Dokumen : 440/ 261/PKMSAKO/SOP/I/2023

No. Revisi : 00

Tanggal Terbit : 17 Januari 2023

SOP Halaman : 1/2

PUSKESMAS SAKO drg. Desty Hernita


NIP 197112122006042011

1. Pengertian Pengemasan Sputum Tes Cepat Molekuler adalah mengemas sputum terduga TB atau
TB MDR kepada Laboratorium Rujukan untuk dilakukan pemeriksaan Tes Cepat
Molekuler

2. Tujuan Sebagai acuan dalam mengemas sputum untuk Pemeriksaan Tes Cepat Molekuler
dan sebagi pencegahan rantai penularan pasien TB MDR selama perjalanan
pemeriksaan ke Laboratorium Rujukan
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No.440/062/PKMSAKO/SK/I/2023 Tentang
Pelayanan Laboratorium di Puskesmas Sako

4. Referensi Kementrian Kesehatan RI, Petunjuk Teknis Pemeriksaan Tes Cepat TB Mengunakan
Tes Cepat Molekuler, 2017

P[p[ppp Alat :

1. Pot Sputum

2. Kotak Plastik

3. Parafilm

4. Plastik Klip

5. Lakban

6. Alkohol Swab

7. Kertas sampul

8. Ice pack gel

9. Karet Gelang

10. Amplop

11. Handphone Android

Bahan : sputum

Langkah-langkah :
1. Petugas mengisi lembar TB05 terduga yang akan dikirim
2. Petugas mengisi aplikasi SITRUST pad handphone Android
3. Petugas membersihkan pot sputum dengan alkohol swab
4. Petugas menutup rapat botol dan disegel dengan parafilm
5. Petugas memasukkan pot sputum ke dalam kantong plastik klip berisi 1 lembar
tisu, pastikan klip tertutup sempurna, rapikan dan ikat dengan karet gelang
6. Petugas memasukkan kantong plastik yang telah berisi pot terduga TB ke dalam
kotak plastik
7. Petugas memasukkan ice pack gel beku untuk menjaga suhu tetap dingin
8. Petugas mengisi ruang kosong pada kotak plastik dengan rapat, rekatkan lakban
bening di sekeliling tutupnya
9. Petugas membungkus kotak dengan kertas sampul
10. Petugas mempelkan stiker atau kertas arah panah sesuai arah atas pot dan label
pada dinding kotak plastik
11. Petugas memasukkan lembar TB 05 dan fotokopi Kartu Keluarga terduga ke dalam
amplop yang bertuliskan alamat laboratorium rujuan dan pengirim ke puskesmas
sematang borang
12. Petugas memasukkan amplop ke dalam plastik klip
13. Petugas menempelkan amplop pada bagian atas kotak plastik, rekatkan dengan
lakban bening
14. Petugas memberikan kotak yang sudah dikemas kepada kurir
6. Bagan Alir
Petugas mengisi Petugas mengisi aplikasi SITRUST
lembar TB05 terduga pad handphone Android
yang akan dikirim

Petugas membersihkan pot sputum


Petugas menutup rapat botol dan dengan alkohol swab
disegel dengan parafilm

Petugas memasukkan pot sputum Petugas memasukkan kantong


ke dalam kantong plastik klip plastik yang telah berisi pot terduga
berisi 1 lembar tisu, pastikan klip TB ke dalam kotak plastik
tertutup sempurna, rapikan dan
ikat dengan karet gelang

Petugas memasukkan ice pack gel


Petugas mengisi ruang kosong beku untuk menjaga suhu tetap
pada kotak plastik dengan rapat, dingin
rekatkan lakban bening di
sekeliling tutupnya
Petugas mempelkan stiker atau
kertas arah panah sesuai arah atas
Petugas membungkus kotak pot dan label pada dinding kotak
dengan kertas sampul plastik

Petugas memasukkan amplop ke


Petugas memasukkan lembar TB 05 dan
dalam plastik klip
fotokopi Kartu Keluarga terduga ke dalam
amplop yang bertuliskan alamat
laboratorium rujuan dan pengirim ke
puskesmas sematang borang
Petugas menempelkan amplop
pada bagian atas kotak plastik,
rekatkan dengan lakban bening
Petugas
memberikan kotak
yang sudah dikemas
kepada kurir

8. Hal-hal yang perlu


diperhatikan

9. Unit Terkait Unit Pelayanan TB

10. Dokumen Terkait Lembar TB 05

11. Rekaman NO Yang dirubah Isi perubahan Tanggal mulai


Historis Perubahan diberlakukan
PEMERIKSAAN SYPHILIS DENGAN RAPID TEST
:440/ 248/PKMSAKO/SOP/I/2023
No. Dokumen
: 00
No. Revisi
SOP
: 17 Januari 2023
Tanggal Terbit
: 1/2
Halaman

drg. Desty Hernita


PUSKESMAS SAKO
NIP 197112122006042011

Pemeriksaan Syphilis dengan rapid test adalah tes darah yang berguna untuk
1. Pengertian menyaring penyakit kelamin. Cara kerjanya dengan mendeteksi antibodi non-spesifik yang
diproduksi tubuh saat melawan infeksi yang menyerang.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah bagian untuk mendeteksi secara kualitatif
2. Tujuan Treponemapallidum IgG, IgA dalam serum,plasma atau whole blood manusia, plasma
atau darah
Surat Keputusan Kepala Puskesmas No.440/062/PKMSAKO/SK/I/2023 Tentang
3. Kebijakan
Pelayanan Laboratorium di Puskesmas Sako
4. Referensi User manual Human Syphilis.
5. Langkah-langkah Alat
1. Spuit
2. Kapas alkohol
3. Tabung reaksi
4. Torniquet
5. Rapid Syphilis
Bahan : Whole blood (darah kapiler), Serum atau Plasma

1. Petugas mempersiapkan alat dan bahan


2. Petugas mengambil sampel darah
3. Petugas mengeluarkan Card/kartu reagen syphilis dari bungkusnya dan menuliskan I
D Pasien.
4. Petugas memipet sampel 10ul serum/plasma atau 20ul untuk whole blood (darah kap
iler) jendela atau tempat Sampel (S).
5. Petugas menambahkan 3 tetes diluents setara dengan 100ul.
6. Petugas menunggu sampai garis ungu merah pada membrane muncul.
7. Petugas membaca hasil dalam 5-20 menit. Jangan menginterprestasikan hasil setela
h 20 menit.
8. Petugas mencatat hasil di buku register dan buku permintaan pemeriksaan laboratori
um.

7. Bagan Alir
Petugas men Petugas mengeluarkan
Petugas memp gambil sampe Card/kartu reagen
syphilis dari
ersiapkan alat d l darah vena bungkusnya dan
an bahan menuliskan ID Pasien

Petugas menambahkan Petugas memipet samp


3 tetes diluents setara d el 10ul serum/plasma a
engan 100ul. tau 20ul untuk whole b
Petugas mencatat h lood (darah kapiler) jen
asil di buku register dela atau tempat Samp
dan buku permintaa el (S).
n pemeriksaan labor
atorium.
Petugas membaca hasil dal Petugas menunggu
am 5-20 menit.Jangan men sampai garis ungu
merah pada
ginterprestasikan hasil sete
membrane muncul
lah 20 menit.

7. Hal-hal yang Jangan baca hasil setelah 20 menit


perlu
Diperhatikan
 Ruang KIA, KB
8. Ruang Terkait
 RuangTindakan
 Buku register laboratorium
9. Dokumen Terkai
 Lembar permintaan pemeriksaan laboratorium
PEMERIKSAAN RPR

: 440/
No. Dokumen
247/PKMSAKO/SOP/I/2023

No. Revisi :00


SOP
Tanggal
: 17 Januari 2023
Terbit

Halaman : 1/3

PUSKESMAS drg. Desty Hernita


SAKO NIP 197112122006042011
Pemeriksaan RPR adalah pemeriksaan untuk mengidentifikasi adanya antibodi yang
1. Pengertian terdapat didalam serum atau plasma penderita syphilis atau dengan penyakit
Treponema lain.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam mengerjakan pemeriksaan RPR.

Surat Keputusan Kepala Puskesmas No.440/062/PKMSAKO/SK/I/2023 Tentang


3. Kebijakan
Pelayanan Laboratorium di Puskesmas Sako

4. Referensi PT. Focus Diagnostic.Pemeriksaan RPR Antigen. Canada

5. Langkah - Alat :
langkah
 Botol tetes dan jarum
 Disposible Pipet
 Test card
 Rotator
Reagen : Reagent RPR Antigen

Sampel : Serum dan plasma EDTA

Uji Kualitatif

1. Petugas menyiapkan reagen dan sampel.


2. Petugas meneteskan 1 tetes sampel dengan pipet yang sediakan kedalam lingkaran
test card.
3. Petugas meratakan serum keseluruh permukaan lingkaran dengan ujung pipet yang
disediakan.
4. Petugas menghomogenkan antigen carbon dalam botol dan masukkan kedalam
botol tetes yang disediakan secukupnya.
5. Petugas membuang tetesan pertama yang keluar dari botol tetes, kemudian teteskan
1 tetes (16 – 18 µl) Antigen carbon kedalam sampel. Jangan campur/aduk antigen
carbon dengan sampel.
6. Petugas meletakkan test card pada rotator dan atur pada 100 rpm selama 8 menit lal
u baca hasil.

Uji Semi Kuantitatif

Dilakukan dengan cara membuat seri pengenceran (serialdilution) terhadap spesimen


yang akan diuji.

1. Petugas meneteskan 1 sampeld engan pipet yang disediakan kedalam lingkaran


pertama.
2. Petugas memipet 50µl larutan saline kedalam lingkaran pengetesan ke 2-5. Jangan
disemprot.
3. Petugas meneteskan 50µl sampel denganujung pipet, pindahkan 50µl kelingkaran
berikutnya. Ulangi prosedur ini sampai ke lingkaran yang ke-5. Buang 50µl dari
lingkaran ke-5. Lingkaran 1-5 menggambarkan seri pengenceran seperti dibawah ini:
Lingkaran 1 2 3 4 5

Pengenceran 1:1 1:2 1:4 1:8 1 : 16

4. Petugas meratakan sampel hasil pengenceran keseluruh bagian lingkaran pada test
card.
5. Petugas meneteskan 1 tetes (16-18µl) Antigen carbon dari botol tetes kesetiap
lingkaran. Jangan dicampur. Letakkan kartu pada rotator yang diset pada 100rpm
selama 8 menit.
6. Petugas membaca hasil secara mikroskopis dibawah cahaya terang.
7. Petugas melakukan pengenceran jika hasil reaktif terjadi pada pengenceran 1 : 16,
seperti dibawah ini:
1. Siapkan 1:50 larutan serum non-reaktif dalam 0,9% saline. Untuk mendapatkan
pengenceran 1 : 32 dan pengenceran yang lebih tinggi untuk di tes. Teteskan
50µl dari larutan pengencer ini kedalam lingkaran nomor 2-5.
2. Siapkan 1 : 16 larutan dari spesimen uji dengan menambahkan 100µl serum
kedalam 1,5 ml larutan 0,9% larutan saline. Homogenkan kemudian pipet 50µl
kelubang 1 dan 2.
3. Pada lingkaran nomor 2 campurkan larutan kemudian pipet 50µl dan masukkan
kedalam lingkaran berikutnya. Ulangi prosedur ini sampai lingkaran ke-5 dan
buang 50µl dari lingkaran yang terakhir. Lingkaran 1-5 menunjukkan seri
pengenceran seperti dibawah ini:
Lingkaran 1 2 3 4 5

Pengenceran 1:16 1:32 1:64 1:128 1:256

4. Analis melakukan proses sesuai prosedur yang dijelaskan pada poin 4-5.
8. Petugas membaca hasil : Pengenceran terakhir/terbesar yang masih menunjukkan
adanya flokulasi menunjukkan titer dari pada spesimen yang diuji.

6. Bagan Alir Uji Kualitatif

Petugas meneteskan Petugas meratakan


Petugas 1 tetes sampel serum keseluruh
menyiapkan dengan pipet yang permukaan
reagen dan sediakan kedalam lingkaran dengan
sampel. lingkaran test card ujung pipet yang
disediakan.

Petugas membuang Petugas


Petugas
tetesan pertama, menghomogenk
meletakkan
kemudian teteskan 1 an antigen
test card
tetes (16 – 18µl) carbon dalam
pada
Antigen carbon botol dan
rotator dan
kedalam masukkan
atur pada
sampel.Jangan kedalam botol
100 rpm
campur/aduk antigen tetes yang
selama 8
carbon dengan sampel. disediakan
menit
secukupnya.

7. Hal-hal yang
perlu
Diperhatikan

8. RuangTerkait  Ruang Pendaftaran dan Rekam Medik


 Ruang Pemeriksaan Umum
 Ruang KIA, KB
9. Dokumen  Buku Register Pasien
Terkait  Lembar Hasil Pemeriksaan Laboratorium

10. Rekaman NO Yang dirubah Isi perubahan Tanggal mulai


Historis diberlakukan
Perubahan
PEMERIKSAAN PH, PROTEIN ,REDUKSI URINE

No.Dokumen : 440/ 246/PKMSAKO/SOP/I/2023

No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 17 Januari 2023

Halaman : 1/3

PUSKESMAS SAKO drg. Desty Hernita


NIP197112122006042011

Pemeriksaan PH,Protein,Reduksi Urine digunakan sebagai penunjang diagnosis suatu


penyakit seperti kelainan di dalam ginjal yang ditandai dengan pendarahan (sel darah
1. Pengertian
merah), peradangan (Sel Darah putih), atau protein urine yang menetap dan Untuk
mengetahui Glukosa dalam Urine dan PH dalam Urine.

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mengetahui kadar PH,Protein


2. Tujuan
urine,Reduksi Urine pada pasien ibu hamil atau pasien umum secara semi kuantitatif.

Surat Keputusan Kepala Puskesmas No.440/062/PKMSAKO/SK/I/2023 Tentang


3. Kebijakan
Pelayanan Laboratorium di Puskesmas Sako

1. Petunjuk pemeriksaan laboartorium puskesmas , departemen kesehatan RI, th.1991


4. Referensi 2. Pedoman penyelenggaraan praktek laboratorium Pus Lab Kes Dep Kes RI, Jakarta .
Tahun 1991

5. Langkah - langkah 1. Petugas menyimpan stick pada suhu ruangan antara 15 -300 sebelum melakukan p
emeriksaan
2. Petugas mencelupkan keseluruhan area uji pada strip kedalam sampel urine segar,
(tidak lebih dari 1 detik) dan keluarkan segera
3. Petugas membandingkan area uji strip dengan standar warna yang tersedia pada t
empat strip
4. Petugas membandingkan uji hasil warna setelah 60 detik pasca pencelupan, perub
ahan warna yang terjadi pada area uji yang timbul
6. Bagan Alir
Petugas menyimpan reagen pada suhu ruangan
antara 15 -300 sebelum melakukan pemeriksaan

Petugas mencelupkan keseluruhan area uji pada strip kedalam sampel urine
segar, (tidak lebih dari 1 detik) dan keluarkan segera untuk menghindari
larutnya stick pada strip

Petugas membandingkan area uji strip dengan standar warna yang tersedia
pada tempat strip

Petugas membanding kan uji hasil warna setelah 60


detik pasca pencelupan, perubahan warna yang
terjadi pada area uji yang timbul

7. Hal yang Perlu Di


perhatikan
8. Ruang Terkait 1. Ruang BP
2. Ruang Tindakan
3. Ruang KIA
9. Dokumen terkait 1. Rekam medis
2. Informed consent

10. Rekam Historis NO Yang dirubah Isi perubahan Tanggal mulai


Perubahan diberlakukan
PEMERIKSAAN REDUKSI URINE

No.Dokumen : 440/ 245/PKMSAKO/SOP/I/2023

No. Revisi :00


SOP
Tanggal Terbit : 17 Januari 2023

Halaman : 1/2

PUSKESMAS drg. Desty Hernita


NIP 197112122006042011
SAKO

Pemeriksaan reduksi urine adalah pemeriksaan uji Laboratorium untuk mengetahui


1. Pengertian kadar gula pada pasien

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mengetahui terjadinya reduksi pada


2. Tujuan urine pasien, guna mengetahui ada tidaknya gula (glukosa) pada urine

Surat Keputusan Kepala Puskesmas No.440/062/PKMSAKO/SK/I/2023 Tentang


3. Kebijakan Pelayanan Laboratorium di Puskesmas Sako

1. Petunjuk pemeriksaan laboratorium puskesmas , departemen kesehatan RI, th.199


1
4. Referensi
2. Pedoman penyelenggaraan praktek laboratorium Pus Lab Kes Dep Kes RI, Jakarta
. Tahun 1991
5. Langkah - 1. Petugas menyimpan reagen pada suhu ruangan antara 15 -30 0 sebelum melakuka
langkah n pemeriksaan
2. Petugas mencelupkan keseluruhan area uji pada strip kedalam sampel urine sega
r, (tidak lebih dari 1 detik) dan keluarkan segera untuk menghindari larutnya reage
nsia pada strip
3. Petugas membandingkan area uji strip dengan standar warna yang tersedia pada t
empat strip
4. Petugas membandingkan uji hasil warna setelah 30 detik pasca pencelupan, perub
ahan warna yang terjadi pada area uji yang timbul
7. Bagan Alir
Petugas menyimpan reagen pada suhu ruangan
antara 15 -300 sebelum melakukan pemeriksaan

Petugas mencelupkan keseluruhan area uji pada strip kedalam sampel


urine segar, (tidak lebih dari 1 detik) dan keluarkan segera untuk
menghindari larutnya reagensia pada strip

Petugas membandingkan area uji strip dengan standar warna yang


tersedia pada tempat strip

Petugas membanding kan uji hasil warna setelah 30 detik


pasca pencelupan, perubahan warna yang terjadi pada
area uji yang timbul

7. Hal yang Perlu


Diperhatikan

8. Ruang Terkait 1. Ruang BP


2. Ruang Tindakan
3. Ruang KIA
9. Dokumen 1. Rekam medis
terkait 2. Informed consep

10. Rekam Historis NO Yang dirubah Isi perubahan Tanggal mulai


Perubahan diberlakukan
PEMERIKSAAN BAKTERI TAHAN ASAM (SPUTUM )

No. Dokumen : 440/ 244/PKMSAKO/SOP/I/2023

No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 17 Januari 2023

Halaman : 1/3

PUSKESMAS drg. Desty Hernita


NIP 197112122006042011
SAKO

1. Pengertian Pemeriksaan bakteri tahan asam (sputum) adalah pemeriksaan untuk mengetahui
adanya kuman bakteri tahan asam pada bahan sputum

2. Tujuan Untuk menjadi acuan dalam penetapan langkah pemeriksaan bakteri tahan asam agar
di dapatkan hasil pemeriksaan yang bermutu untuk menegakkan diagnosis TB paru

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No.440/062/PKMSAKO/SK/I/2023 Tentang


Pelayanan Laboratorium di Puskesmas Sako

4. Referensi Modul penyelenggara laboratorium mikroskopis ( PPM )

5. Langkah-langka 1. Peralatan :
h a. Objek gelas
b. Ose/lidi yang dipipihkan
c. Lampu spritus
d. Rak pengecetan
e. Pinset
f. Kotak sediaan
2. Reagensia
a. Carbol fucshin 1 % (ziehl Neelsen A)
b. Asam alkohol 3 % HCL dalam etanol (ziehl Neelsen B)
c. Methylene Blue 0,1 % (ziehl Neelsen C)
d. Minyak Imersi
3. Sample
a. Sample untuk penegakan diagnosis adalah dahak S-P ( sewaktu Pertama (A),
dahak pagi (B)
b. Sample untuk follow up (FU) adalah dahak S-P (sewaktu dan pagi) pemberian
identitas dahak sesuai dengan waktu pengumpulan Sbb:
c. FU akhir fase intensif (D,E) FU bila 1 Bulan sebelum pengobatan (F,G), FFU a
khir pengobatan (H,I) dan pemeriksaan setelah pemberian sisipan (J,K)

1. Pembuatan Sediaan Apus


a. Petugas menulis nomor identitas pasien pada bagian ujung kaca.bila menggu
nakan kaca fronted,tulis dengan pencil 2B pada bagian yang buram/frosted. N
omor identitas pasien meliputi kode kab/Kode UPK/nomor sediaan/waktu pen
gumpulan dahak.
b. Petugas memilih dan mengambil bagian dahak yang purulent menggunakan li
di yang dipipihkan ujungnya
c. Petugas mmembuat apusan pada kaca objek dengan diameter 2x3 cm ( tida
k boleh terlalu tipis agar tidak terlalu cepat kering)
d. Petugas membuang lidi yang telah di gunakan ke wadah berisi desinfektan
e. Petugas membiarkan apusan kering udara
f. Petugas menuangi sisa specimen pada pot dahak dengan larutan desinfekt
an (Lysol consentrate)minimal sama banyak
Petugas memfiksasi apusan dengan melewatkan api 3 kali,pastikan apusa
n menhadap ke atas
2. Pewarnaan Metode Ziehl-Neelsen
a. Petugas meletakkan sediaan dengan bagian apusan menghadap ke atas p
adajarak yang ditempatkan di bak cuci, atur jarak antar sediaan minimal 1 j
ari.
b. Petugas menuang carbol fuchsin 1 % hingga menutupi seluruh permukaan
sediaan
c. Petugas memanasi dari bawah dengan menggunakan api spritus setiap se
diaan sampai keluar uap (tidak boleh sampai mendidih)
d. Petugas mediinginkan selama 10 menit
e. Petugas membuang carbol fuchsin perlahan satu per satu Bilas dengan air
mengalir mulai dari frosted
f. Petugas menuuangi sediaan dengan asam alcohol 3 % sampai tidak
tampak warna merah
g. Petugas membiilas sediaan dengan air yang mengalir
h. Petugas menuangkan Methylene blue 0,1 %hingga menutupi seluruh sedia
an dan biarkan 1 menit
i. Petugas membuang Methylene blue perlahan satu per satu Bilas dengan
air mengalir
j. Petugas mengeringkan sediaan pad arak pengering,jangan keringkan deng
an kertas tissue
3. Pembacaan Sediaan Apus
a. Petugas mengunakan lensa objektif 10x untuk menetapkan focus dan men
entukan lapangan pandang
b. Petugas meneteskan minyak imersi putar lensa objektif 100x, fokuskan sa
mpai sel-sel terlihat jelas
c. Petugas melakukan pembacaan dimulai dari ujung kiri ke ujung kanan pad
a diameter terpanjang (100lP) dan dihitung BTA yang ditemukan
d. Petugas setelah selesai pembacaan, membersihkan lensa dengan kertas ti
ssue
e. Petugas menyimpan sediaan dikotak sediaan
4. Pelaporan
Pelaporan mengacu pada skala international union against tuberculosis and lun
g diseasses (IUATLUD) dan word health organization (WHO)
a. Tidak ditemukan BTA dalam 100LP : BTA Negatif
b. 1-9 BTA dalam 100 LP : scanty dan jumlah BTA yang ditemukan
c. 10-99 BTA dalam 100LP : 1+
d. 1-10 BTA dalam 1 LP : 2+(periksa minimal 50 LP)
e. Lebih dari 10 BTA dalam 1 LP : 3+ (periksa minimal 25 LP)
Pencatatan Dan Pelaporan Hasil
a. Hasil pemeriksaan ditulis di formulir hasil pemeriksaana
b. Hasil pemeriksaan yang sudah divalidasi diserahkan kepada pasien

6. Bagan alir
Pembuatan Sediaan Apus

Pewarnaan Metode Ziehl-Neelsen

Pembacaan Sediaan Apus

Pelaporan

7. Hal-hal yang Melakukan pemantapan mutu internal dengan cara menilai kualitas sediaan yakni :
perlu  Kualitas dahak
diperhatikan  Ukuran sediaan apus : 2x3 cm
 Kerataan sediaan apus
 Ketebalan sediaan apus
 Pewarnaan sediaan apus
 Kebersihan sediaan apus
8. Unit Terkait 1. Ruang pemeriksaan Umum
2. Ruang tindakan
3. Ruang KIA dan KB
4. Ruang kesehatan gigi dan mulut
5. Ruang TB dan Ispa
9. Dokumen terkai TB 05,TB 06,TB 04
t Buku bantu TB

10. Rekam Historis NO Yang dirubah Isi perubahan Tanggal mulai


Perubahan diberlakukan
PEMERIKSAAN HIV
: 440/ 243/PKMSAKO/SOP/I/2023
No. Dokumen
: 00
No. Revisi
SOP
: 17 Januari 2023
Tanggal Terbit
: 1/2
Halaman

PUSKESMAS drg. Desty Hernita


SAKO NIP197112122006042011

1. Pengertian Pemeriksaan HIV adalah suatu pemeriksaan darah yang digunakan untuk mendeteksi a
danya virus HIV.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pedoman bagi pelaksana
laboratorium dalam melaksanakan pemeriksaan HIV.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No.440/062/PKMSAKO/SK/I/2023 Tentang
Pelayanan Laboratorium di Puskesmas Sako
4. Referensi Petunjuk penggunan Pemeriksaan HIV.
5. Langkah-langka Alat dan Bahan :
h 1. Pipet tetes
2. Rapid test HIV
3. Buffer
4. Sampel : darah segar atau serum

Langkah-langkah :
1. Petugas menyiapkan rapid test HIV.
2. Petugas menusuk ujung jari pasien dengan lanset.
3. Petugas meneteskan 20 ul darah segar atau 10 ul serum
4. Petugas memasukkan ke dalam lubang di rapid test.
5. Petugas menambahkan 4 tetes buffer.
6. Petugas menunggu 10 – 20 menit dan Baca hasilnya
6 Bagan alir
Siapkan rapid Teteskan 20 ul darah se Masukkan ke
test HIV dalam lubang di
gar atau 10 ul serum
rapid test

menusuk
ujung jari
Tunggu 10 – 20 Tambahkan 4
pasien dengan
menit dan Baca tetes buffer
lanset.
hasilnya

7.Hal-hal yang Pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan beresiko tinggi (untuk pemeriksaan yang me
perlu mpunyai gejala klinis) makan petugas harus mengganti sarung tangan sebelum berganti
diperhatikan ke pasien selanjutnya

8. Unit Terkait 1. Ruang pemeriksaan Umum


2. Ruang Tindakan
3. Ruang KIA dan KB
4. Ruang kesehatan gigi dan mulut
5. Ruang TB
9. Dokumen terkait 1.Form permintaan pemeriksaan Laboratorium
2. Buku Register Pemeriksaan
10. Rekam Historis NO Yang dirubah Isi perubahan Tanggal mulai
Perubahan diberlakukan
PEMERIKSAAN HBsAg

No. Dokumen : 440/ 248/PKMSAKO/SOP/I/2023

No. Revisi :00


SOP
Tanggal Terbit : 17 Januari 2023

Halaman : 1/2

drg. Desty Hernita


PUSKESMAS
NIP.197112122006042011
SAKO

1. Pengertian Pemerikasaan HbSAg adalah pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui adanya


antigen hepatitis B pada Sampel

2. Tujuan Untuk menjadi acuan dalam penetapan langkah dalam melakukan pemeriksaan HBsAg
agar di dapatkan hasil pemeriksaan yang bermutu

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No.440/062/PKMSAKO/SK/I/2023 Tentang


Pelayanan Laboratorium di Puskesmas Sako

4. Referensi Petunjuk penggunaan pemeriksaan HBsAg

5. Langkah-langka 1. Peralatan :
h a. Centripuge
b. Tabung vacum
c. Pipet tetes
d. Spuit dan nail
2. Regaensia
a. Tes Card/Devide HbsAg
b. Sample Serum stabil < 3 hari pada suhu 2-8”c />3 hari suhu beku

Langkah-langkah:
1. Petugas menyiapkan alat dan bahan
2. Petugas menusuk ujung jari pasien dengan lanset
3. Petugas meneteskan tiga tetes serum menggunakan pipet tetes ke dalam sumu
r test card HBsAg
4. Petugas mendiamkan hingga campuran sample merambat ke area baca
5. Petugas membaca hasil selama 10-30 detik dan mencatat hasil pemeriksaan

6. Bagan alir

Siapkan alat dan bahan

menusuk ujung jari pasien dengan


lanset

Teteskan 3 tetes serum pada tes card


HbsAG

Diamkan hingga campuran merambat ke


area baca

Baca hasil setelah10-30 dan mencatat hasil pemeriksaan


7. Hal-hal yang Pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan beresiko tinggi (untuk pemeriksaan yang mem
perlu punyai gejala klinis) makan petugas harus mengganti sarung tangan sebelum berganti k
diperhatikan e pasien selanjutnya

8. Unit Terkait 1. Ruang pemeriksaan Umum


2. Ruang tindakan
3. Ruang KIA dan KB
4. Ruang kesehatan gigi dan mulut
5. Ruang TB
9. Dokumen terkai 1.Form permintaan pemeriksaan Laboratorium
t 2. Buku Register Pemeriksaan

10. Rekam Historis NO Yang dirubah Isi perubahan Tanggal mulai


Perubahan diberlakukan
PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH

No. Dokumen : 440/ 241/PKMSAKO/SOP/I/2023

No. Revisi : 00
SOP
Tanggal terbit : 17 Januari 2023

Halaman : 1/2

drg. Desty Hernita


PUSKESMAS
NIP 197112122006042011
SAKO

1. Pengertian Pemeriksaan golongan darah adalah pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui


golongan darah seseorang menurut system ABO (golongan darah A,B,AB,dan O)

2. Tujuan Untuk menjadi acuan dalam penetapan langkah pemeriksaan golongan darah
system ABO agar di dapatkan hasil pemeriksaan yang bermutu

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No.440/062/PKMSAKO/SK/I/2023 Tentang


Pelayanan Laboratorium di Puskesmas Sako

4. Referensi R. Gandasoebrata, Penuntun Laboratorum Klinik.Jakarta : 2004.

5. Langkah-langkah 1. Petugas menyiapkan alat dan bahan


Peralatan :
a. Kartu golongan darah
b. Pengaduk ( tabung reaksi )
c. Autoclik
d. Kapas alkohol 70 % dan kapas kering
Reagensia :
a. Anti serum A
b. Anti serum B
c. Anti serum AB
d. Anti D lgM/lgG
Sampel :Darah Kapiler
2. Petugas menusuk ujung jari pasien dengan lanset
3. Petugas meneteskan secara terpisah masing-masing 1 tetes darah sampel
pada kartu golongan darah
4. Petugas menambahkan 1 tetes anti serum A pada tetesan darah pertama,
1 tetes anti serum B pada tetesan darah kedua, 1 tetes anti serum AB pada
tetesan darah ketiga dan 1 tetes anti D pada tetesan darah keempat
5. Petugas mencampur masing-masing dengan pengaduk
6. Petugas menggoyang-goyangkan perlahan selama kurang lebih 1 menit, dil
ihat aglutinasi yang terjadi dan baca hasilnya

6. Bagan alir
menusuk ujung jari pasien dengan
Siapkan alat
lanset
dan bahan

Tetes sampel darah pada kartu


golongan darah

Tambahkan masing-masing anti serum

Amati terjadinya
aglutinasi dan Campur dengan pengaduk,
Baca hasilnya goyangkan
7. Hal-hal yang perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait 1. Ruang pemeriksaan Umum
2. Ruang tindakan
3. Ruang KIA dan KB
4. Ruang kesehatan gigi dan mulut
5. Ruang TB
9. Dokumen terkait 1.Form permintaan pemeriksaan Laboratorium
2. Buku Register Pemeriksaan
10. Rekam Historis P NO Yang dirubah Isi perubahan Tanggal mulai
erubahan diberlakukan
PEMERIKSAAN TES KEHAMILAN

No. Dokumen : 440/ 240/PKMSAKO/SOP/I/2023

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :

Halaman : 1/2

drg. Desty Hernita


PUSKESMAS
NIP 197112122006042011
SAKO

1. Pengertian Pemeriksaan Tes Kehamilan adalah pemeriksaan urine untuk mengetahui adanya k
ehamilan pada seorang pasien.
2. Tujuan Untuk menjadi acuan dalam penetapan langkah dalam melakukan pemeriksaan
Plano test agar di dapatkan hasil pemeriksaan yang bermutu

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No.440/062/PKMSAKO/SK/I/2023 Tentang


Pelayanan Laboratorium di Puskesmas Sako

4. Referensi Petunjuk Penggunaan Strip Tes Kehamilan.


5. Langkah-langka 1. Petugas menyiapkan alat dan bahan
h a. Wadah urine
b. HCG strip
c. Urine segar, segera di periksa
2. Petugas Mencelupkan strip HCG dalam sample urine sampai batas maks
3. Menahan sampai urine mulai naik ke area baca (muncul warna merah ) dian
gkat dan diletakkan
4. Menunggu dan membaca hasilnya setelah tiga menit
Interpretasi hasil :
5. Positif : Muncul dua garis merah ( pada area T dan area C)
6. Negative : muncul satu garis merah ( pada Area C)
7. Invalid : tidak muncul garis pada area C tes dinyatakan gagal. Ulangi tes de
ngan alat baru

6. Bagan alir
Siapkan strip HCG
Masukkan strip HCG ke
dalam urine

Tahan sampai muncul warna


merah pada area baca

Tunggu dan baca hasil


setelah 3 menit

7. Hal-hal yang sampel urine pagi atau urine segar


perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait 1. Ruang pemeriksaan Umum
2. Ruang tindakan
3. Ruang KIA dan KB
4. Ruang kesehatan gigi dan mulut
9. Dokumen terkai 1. Form permintaan pemeriksaan Laboratorium
t 2. Buku Register Pemeriksaan
10. Rekam Historis NO Yang dirubah Isi perubahan Tanggal mulai
Perubahan diberlakukan
PEMERIKSAAN URIN MULTISTIK

No. Dokumen : 440/ 239/PKMSAKO/SOP/I/2023

No. Revisi : 00
SOP
Tanggal terbit : 17 Januari 2023

Halaman :1/2

PUSKESMAS drg. Desty Hernita


SAKO NIP 197112122006042011
1. Pengertian Pemeriksaan urin multistik adalah pemeriksaan yang meliputi; Reduksi, protein,
PH, urobillin, bilirubin, Berat jenis
2. Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan pemeriksaan urin multistik
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No.440/062/PKMSAKO/SK/I/2023 Tentang
Pelayanan Laboratorium di Puskesmas Sako
4. Referensi 1. R. Gandasoebrata, Penuntun Laboratorium Klinik, Jakarta : 2004.
2. Petunjuk Praktis Penggunaan Strip Urine.

5. Langkah-langkah 1. Petugas menyiapkan alat dan bahan yang akan di periksa


a. Pot Urin
b. Stik urine
c. Bahan : urine
2. Petugas mencelupkan stik urin
3. Petugas mengangkat stik lihat perubahan warna dan cocokan dengan warna
Standar
4. Petugas membaca dan mencatat hasil pemeriksaan

6. Bagan alir
petugas menyiapkan alat dan bahan yang akan di periksa

Petugas mencelupkan stik urin

Petugas mengangkat stik lihat perubahan warna dan cocokan


dengan warna standar

petugas membaca dan mencatat hasil pemeriksaan

7. Hal-hal yang 1.Form permintaan pemeriksaan Laboratorium


perlu diperhatikan 2. Buku Register Pemeriksaan
8. Unit Terkait 1. Ruang pemeriksaan Umum
2. Ruang tindakan
3. Ruang KIA dan KB
4. Ruang kesehatan gigi dan mulut
9. Dokumen terkait 1.Form permintaan pemeriksaan Laboratorium
2. Buku Register Pemeriksaan
10. Rekam Historis P NO Yang dirubah Isi perubahan Tanggal mulai
erubahan diberlakukan
PEMERIKSAAN CHOLESTEROL

No.
: 440/ 238/PKMSAKO/SOP/I/2023
Dokumen

No. Revisi : 00
SOP
Tanggal
: 17 Januari 2023
Terbit

Halaman : 1/2

drg. Desty Hernita


PUSKESMAS
NIP 197112122006042011
SAKO
1. Pengertian Pemeriksaan cholesterol Adalah pemeriksaan kadar cholesterol total dalam
darah/specimen dan dinyatakan dalam mg/dl

2. Tujuan Untuk menjadi acuan dalam penetapan langkah pemeriksaan cholesterol agar
di dapatkan hasil pemeriksaan yang bermutu

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No.440/062/PKMSAKO/SK/I/2023


Tentang Pelayanan Laboratorium di Puskesmas Sako

4. Referensi Petunjuk praktis pemeriksaan Easy Touch dan Autochek

5. Langkah-langkah 1. Petugas menyiapkan alat dan bahan


a. Alat Easy Touch dan Autochek
b. Autoclik.
c. Strip Easy Touch dan Autochek
d. Sampel : darah
2. Petugas Menusuk ujung jari ipasin dengan lanset
3. Petugas Memasukkan stik cholesterol kedalam slot strip test
4. Petugas Petugas menunggu hingga pada layer muncul tanda pada
gambar tetesan darah , kemudian teteskan darah kapiler pada stick
yang sudah di pasang pada alat
5. Petugas menunggu beberapa detik sampai keluar angka pada monitor
alat
6. Petugas membaca dan mencatat hasil pemeriksaan

6. Bagan alir
Pasang chips kode pada alat
Menyiapkan
alat

masukkan stik cholesterol kedalam slot


strip test.
Menusuk ujung
jari ipasin dengan
lanset teteskan darah kapiler pada stick yang
sudah dipasang pada alat

Pembacaan Menunggu beberapa detik sampai


hasil keluar angka pada monitor alat

7. Hal-hal yang 1.Form permintaan pemeriksaan Laboratorium


perlu diperhatikan 2. Buku Register Pemeriksaan
8. Unit Terkait 1. Ruang pemeriksaan Umum
2. Ruang tindakan
3. Ruang KIA dan KB
4. Ruang kesehatan gigi dan mulut
9. Dokumen terkait 1.Form permintaan pemeriksaan Laboratorium
2. Buku Register Pemeriksaan
10. Rekam Historis P NO Yang dirubah Isi perubahan Tanggal mulai
erubahan diberlakukan
PENGELOLAAN LIMBAH HASIL PEMERIKSAAN
LABORATORIUM

No. Dokumen : 440/ 251/PKMSAKO/SOP/I/2023

No. Revisi : 00
SOP
TanggalTerbit : 17 Januari 2023

Halaman : 1/2

PUSKESMAS drg. Desty Hernita


SAKO NIP 197112122006042011

1. Pengertian Pengelolaan limbah hasil pemeriksaan laborarorium adalah pengelolaan sampah


dan limbah medis ini adalah bagi sampah dan limbah medis yang di hasilkan dari
kegiatan laboratorium.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk sampah dan limbah medis agar
tidak menjadi sumber penularan penyakit di lingkungan puskesmas Bukit Sangkal
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No.440/062/PKMSAKO/SK/I/2023 Tentang
Pelayanan Laboratorium di Puskesmas Sako
4. Referensi Pedoman Good laboratory practice
5. Langkah-lang Alat dan bahan :
kah 1. Tempat sampah
2. Kantong plastik
3. Sapety box
4. Bok container
5. Lisol/klorin 10%
6. Hands coon
Langkah-langkah :
1. Petugas menempatkan sampah padat pada suatu tempat sampah khusus u
ntuk sampah medis yang sudah di beri tanda dan di lapisi kantong plastik(
warna kuning), sampah non mediskntong plastic ( warna hitam dan Sapety
box untuk benda tajam
2. Petugas cleaning servis / kesling melepaskan kantong plastik dari tempat s
ampah bila sudah penuh
3. Petugas memasukan lisol/ klorin kedalam sisa sample sputum pemeriksaan
BTA dan menutupnya kembali dan memasukan ketempat sampah medis ya
ng telah dilapisi plastic warna kuning dan di isi lisol/klorin
4. Setelah terkumpul kemudian petugas cleaning servis / kesling melepaskan
plastic dari tempat sampah
5. Petugas membuang sisa sample urine kedalam wastapel yang sudah di
alirkanke IPAL dan merendam wadah urine bekas sample dalam bok
container dan di isi dengan lisol/ klorin selama 24 jam,kemudian di cuci dan
di keringkan untuk dapat di pakai kembali
6. Hasil limbah yang di hasilkan dari pemeriksaan darah dengan alat Analizer l
angsung di alirka ke IPAL

6. Bagan Alir

Petugas menempatkan sampah padat pada suatu tempat

sampah khusus

Bila sudah penuh petugas cleaning servis / kesling melep

askan kantong plastik dari tempat sampah


Petugas memasukan lisol/ klorin kedalam sisa sample sp

utum pemeriksaan BTA dan menutupnya kembali dan m

emasukan ketempat sampah medis yang telah dilapisi pla

stic warna kuning dan di isi lisol/klorin

Setelah terkumpul kemudian petugas cleaning servis /

kesling melepaskan plastik dari tempat sampah

Petugas membuang sisa sample urine kedalam wastapel

yang sudah di alirkanke SPAL dan merendam wadah urine beka

s sample dalam bok container dan di isi dengan lisol/ klorin sel

ama 24 jam

Hasil limbah yang di hasilkan dari pemeriksaan darah d

engan alat Analizer langsung di alirkan ke SPAL

7. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait Petugas kesling dan petugas Cleaning servise
9. Dokumen ter
kait

10. Rekaman His NO Yang dirubah Isi perubahan Tanggal mulai


toris perubah diberlakukan
an
PEMERIKSAAN ASAM URAT

No. Dokumen : 440/ 300/PKMSAKO/SOP/I/2023

No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 17 Januari 2023

Halaman : 1/2

drg. Desty Hernita


PUSKESMAS
NIP 197112122006042011
SAKO

1. Pengertian Pemerikasaan asam urat Adalah pemeriksaan kadar asam urat dalam
darah/specimen dan dinyatakan dalam mg/dl

2. Tujuan Untuk menjadi acuan dalam penetapan langkah pemeriksaan asam urat agar di
dapatkan hasil pemeriksaan yang bermutu

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No.440/062/PKMSAKO/SK/I/2023 Tentang


Pelayanan Laboratorium di Puskesmas Sako
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2012 tentan
g Laboratorium Puskesmas
2. R Gandasoebrata. Penuntun Laboratorum Klinik. Jakarta : 2004
3. Depkes RI Tahun 2004 Pedoman Praktek Laboratorium (GLP)
4. Manual book alat Autocheck
5. Langkah-langkah 1. Petugas menyiapkan alat dan bahan
2. Petugas menusuk ujung jari pasien dengan lanset
3. Petugas memasang chips kode pada alat
4. Petugas memasukkan stik asam urat ke dalam slot strip test
5. Petugas menunggu hingga pada layer muncul tanda/gambar , kemudian
teteskan darah kapiler pada stic yang sudah di pasang pada alat
6. Petugas Menunggu beberapa detik sampai keluar angka pada monitor alat
7. Petugas membaca dan mencatat hasil pemeriksaan

6. Bagan Alir
Pasang chips kode pada alat
Menyiapkan
alat

masukkan stik asam urat kedalam slot strip


test.
menusuk ujung jari
pasien dengan
lanset teteskan darah kapiler pada stick yang
sudah dipasang pada alat

Menunggu beberapa detik sampai


Pembacaan keluar angka pada monitor alat
hasil

7. Hal-hal yang 1. Form permintaan pemeriksaan Laboratorium


perlu 2. Buku Register Pemeriksaan
diperhatikan
8. Unit Terkait 1. Ruang pemeriksaan Umum
2. Ruang tindakan
3. Ruang KIA dan KB
9. Dokumen terkait 1.Form permintaan pemeriksaan Laboratorium
2.Buku Register Pemeriksaan
10. Rekaman Histori NO Yang dirubah Isi perubahan Tanggal mulai
s perubahan diberlakukan
PEMERIKSAAN GULA DARAH

No.Dokumen : 440/299/PKMSAKO/SOP/I/2023

No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 17 Januari 2023

Halaman : 1/2

PUSKESMAS drg. Desty Hernita


SAKO NIP 197112122006042011

1. Pengertian Pemeriksaan gula darah adalah pemeriksaan kadar gula darah dalam
darah/specimen dan dinyatakan dalam mg/dl

2. Tujuan Untuk menjadi acuan dalam penetapan langkah pemeriksaan gula darah agar di
dapatkan hasil pemeriksaan yang bermutu

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No.440/062/PKMSAKO/SK/I/2023 Tentang


Pelayanan Laboratorium di Puskesmas Sako
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2012 tent
ang Laboratorium Puskesmas
2. R Gandasoebrata. Penuntun Laboratorum Klinik. Jakarta : 2004
3. Depkes RI Tahun 2004 Pedoman Praktek Laboratorium (GLP)
4. Manual book alat Autocheck
5. Langkah-lan 1. Petugas menyiapkan alat dan bahan
gkah 2. Petugas memasang chips kode pada alat
3. Petugas memasukkan stik gula darah kedalam slot strip test
4. Petugas menusuk ujung jari pasien dengan lanset
5. Petugas Menunggu hingga pada layar muncul tanda/gambar tetesan darah,k
emudian teteskan darah kapiler pada stick yang sudah dipasang pada alat
6. Petugas Menunggu beberapa detik sampai keluar angka pada monitor alat
7. Petugas membaca dan mencatat hasil pemeriksaan

6. Bagan Alir
Pasang chips kode pada alat
Menyiapkan
alat

masukkan stik gula darahl kedalam slot


strip test.

menusuk ujung jari pasien dengan lanset

teteskan darah kapiler pada stick yang


sudah dipasang pada alat

Menunggu beberapa detik sampai


Pembacaan keluar angka pada monitor alat
hasil

7. Hal-hal yang 1. Form permintaan pemeriksaan Laboratorium


perlu 2. Buku Register Pemeriksaan
diperhatikan
8. Unit Terkait 1. Ruang pemeriksaan Umum
2. Ruang tindakan
3. Ruang KIA dan KB
4. Ruang kesehatan gigi dan mulut
5. Ruang ISPA dan TB
6. Ruang MTBS
9. Dokumen terkai 1.Form permintaan pemeriksaan Laboratorium
t 2.Buku Register Pemeriksaan
10. Rekam Historis NO Yang dirubah Isi perubahan Tanggal mulai
Perubahan diberlakukan
PENANGANAN TUMPAHAN REAGEN/SPESIMEN
DENGAN SPILL KIT
No. Dokumen : 440/301/PKMSAKO/SOP/I/2023
No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit : 17 Januari 2023
Halaman : 1/2

PUSKESMAS drg. Desty Hernita


SAKO NIP. 197112122006042011

1. Pengertian Penanganan tumpahan reagen/specimen dengan spill kit adalah serangkaian kegiatan
yang dilakukan untuk membersihkan specimen atau tumpahan reagen dari lantai agar
tetap bersih.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pengelolaan limbah B3
3. Kebijakan
Surat Keputusan Kepala Puskesmas Nomor 440/002/PKMSAKO/SK/I/2023 Tentang
jenis-jenis pelayanan Puskesmas Sako
4. Referensi a. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015 tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lingkungan
b. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Limbah Berb
ahaya dan Beracun
5. Langkah- Alat dan Bahan : Spill Kit
langkah Langkah-langkah :
1. Petugas menggunakan alat pelindung diri (sarung tangan, masker, dan Apron)
2. Petugas menggunakan kain/Koran bekas/tisu untuk menyerap dan membersihkan
tumpahan limbah infeksius
3. Petugas memaasukkan kain/Koran bekas/tisu yang telah digunakan ke plastik
kuning
4. Petugas membasahi lantai yang terkena tumpahan dengan desinfektan/larutan
chlorine selama 3 menit
5. Petugas membersihkan lantai yang sudah dibasahi dengan desinfektan/larutan
chlorine sampai kering
6. Petugas melepaskan APD dimulai dari sarung tangan, Apron kemudian masker
dan masukkan ke dalam kantong plastik kuning
7. Petugas memasukkan kantong kuning tersebut ke dalam dust bean/sulo
8. Petugas melakukan cuci tangan dan keringkan
9. Petugas mencatat kejadian tumpahan di formulir pelaporan dan investigasi
6. Bagan Alir
Petugas menggunakan alat Gunakan kain/Koran bekas/tisu
pelindung diri (sarung untuk menyerap dan
tangan, masker, dan Apron) membersihkan tumpahan
limbah infeksius

Masukkan kain/Koran bekas/tisu


yang telah digunakan ke plastik
kuning

Basahi lantai yang terkena tumpahan


dengan desinfektan/larutan chlorine
selama 3 menit

Lepaskan APD dimulai dari sarung tangan, Apron


kemudian masker dan masukkan ke dalam kantong
plastik kuning

Masukkan kantong kuning tersebut


ke dalam dust bean/sulo
Lakukan cuci tangan dan keringkan
Catat kejadian tumpahan di
formulir pelaporan dan
investigasi

7. Hal-hal yang
-
perlu
Diperhatikan
8. Unit Terkait Semua Ruang Pelayanan
9. Dokumen Terkait
Bukti pengambilan limbah medis

10. Rekaman TGL. MULAI


No. YANG DIRUBAH ISI PERUBAHAN
Historis DIBERLAKUKAN
Perubahan
PEMANTAPAN MUTU EKSTERNAL

No. Dokumen : 440/342/PKMSAKO/SOP/I/2023

No. Revisi : 00

SOP TanggalTerbit : 17 Januari 2023

Halaman : 1/2

PUSKESMAS drg. Desty Hernita


NIP. 197112122006042011
SAKO

1. Pengertian Pemantapan mutu eksternal adalah kegiatan yang diselenggarakan secara periodik
oleh pihak lain di luar laboratorium (BBLK) guna memantau dan menilai penampilan
suatu laboratorium dalam bidang pemeriksaan tertentu

2. Tujuan Sebagai acuan Agar kegiatan pemeriksaan yang dilakukan menjamin ketelitian dan
ketepatan hasil pemeriksaan laboratorium.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No.440/062/PKMSAKO/SK/I/2023 Tentang
Pelayanan Laboratorium di Puskesmas Sako

4. Referensi Buku Pedoman Praktik Laboratorium Kesehatan Yang Benar (Good Laboratory Practic
e) DEPKES RI, Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik Tahun 2008
5. Langkah- 1. Petugas menerima slide BTA dari BBLK.
langkah 2. Petugas mencatat tanggal penerimaan slide BTA
3. Petugas menulis tanggal pelaksanaan pemeriksaan slide BTA
4. Petugas mencatat kondisi slide saat menerima.
5. Petugas melakukan pemeriksaan slide BTA sesuai ketentuan pemantapan mutu
eksternal.
6. Petugas menuliskan hasil pemeriksaan dalam formulir hasil PNPME yang telah
disediakan dan ditandatangani oleh kepala puskesmas.
7. Petugas melaporkan hasil pemeriksaan PME kepada dokter penanggung jawab
laboratorium.
8. Petugas mengirim hasil pemeriksaan PME
6. BAGAN ALIR
Petugas menerima slide BTA dari BLK

Petugas
Petugasmencatat
mencatattanggal penerimaan
tanggal slide BTA
penerimaan
slide BTA

Petugas menulis tanggal pelaksanaan


pemeriksaan slide BTA

Petugas mencatat kondisi slide saat menerima.

Petugas melakukan pemeriksaan slide BTA sesuai


ketentuan pemantapan mutu eksternal

Petugas menuliskan hasil pemeriksaan dalam


formulir hasil PNPME yang telah disediakan dan
ditandatangani oleh kepala puskesmas
Petugas melaporkan hasil pemeriksaan PME
kepada dokter penanggung jawab laboratorium

Petugas mengirim hasil pemeriksaan


PME

7. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait Laboratorium

9. Dokumen terkait

10. Rekaman Histori TGL. MULAI


No. YANG DIRUBAH ISI PERUBAHAN
s Perubahan DIBERLAKUKAN
Pemantapan Mutu Internal

No. Dokumen : 440/343/PKMSAKO/SOP/I/2023

No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 17 Januari2023

Halaman : 1/2

PUSKESMAS drg. Desty Hernita


SAKO NIP. 197112122006042011

1. Pengertian Pemantapan mutu internal ( PMI ) adalah kegiatan pencegahan dan


pengawasan yang dilaksanakan oleh setiap laboratorium secara terus
menerus agar tidak terjadi atau mengurangi kejadian kesalahan atau
penyimpangan sehingga diperoleh hasil pemeriksaan yang tepat

2. Tujuan 1. Untuk menjamin ketepatan dan ketelitian hasil pemeriksaan laboratorium


2. Mencegah atau mengurangi kejadian penyimpangan
3. Mencegah pengeluaran hasil yang salah
4. Perbaikan pelayanan kepada pasien

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No.440/062/PKMSAKO/SK/I/2023 Tentang Pelayanan


Laboratorium di Puskesmas Sako

4. Referensi 1. Permenkes RI No. 37 tahun 2012 tentang penyelenggaraan laboratorium pusat


kesehatan masyarakat
2. Permenkes RI No. 43 tahun 2013 tentang cara penyelenggaraan laboratorium klinik
yang baik

5. Langkah- Alat : Alat pemeriksaan laboratorium


langkah
Bahan : Specimen pemeriksaan laboratorium
Langkah-langkah :
1. Petugas laboratorium melaksanakan pemantapan mutu Internal yang cakupannya
meliputi aktivitas tahap pra analitik,analitik, pasca analitik
2. Petugas laboratorium membuat standar operasional ( SOP ) untuk pengambilan
specimen dan setiap jenis pemeriksaan
3. Petugas laboratorium mempersiapkan reagen, mengajukan kalibrasi alat dan
memelihara peralatan laboratorium
4. Petugas laboratorium mempersiapkan pasien,mengambil specimen, menerima
specimen, mengirim specimen rujukan sampai dengan menyimpan specimen, semua
dipastikan sudah dilakukan dengan benar
5. Petugas laboratorium mencatat hasil pemeriksaan, pelaporan hasil, semua dipastikan
sudah dilakukan dengan benar

6. Bagan Alir
Petugas laboratorium melaksanakan pemantapan
mutu Internal yang cakupannya meliputi aktivitas tahap
pra analitik,analitik, pasca analitik

Petugas laboratorium membuat standar operasional


(SOP) untuk pengambilan specimen dan setiap jenis
pemeriksaan
Petugas laboratorium mempersiapkan reagen, mengajukan
kalibrasi alat dan memelihara peralatan laboratorium

Petugas laboratorium mempersiapkan pasien,mengambil


specimen, menerima specimen, mengirim specimen rujukan
sampai dengan menyimpan specimen, semua dipastikan
sudah dilakukan dengan benar

Petugas laboratorium mencatat hasil


pemeriksaan, pelaporan hasil, semua
dipastikan sudah dilakukan dengan benar

7. Hal-hal yang
harus
diperhatikan
8. Unit terkait Laboratorium

9. Dokumen te
rkait
10. Rekaman hi No. Yang diubah Isi Perubahan Tgl. Mulai diberlakukan
storis perub
ahan

Anda mungkin juga menyukai