3.9.1.1.3 Sop Pelayanan Laboratorium
3.9.1.1.3 Sop Pelayanan Laboratorium
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 17 Januari 2023
Halaman : 1/2
1. Pengertian Permintaan pemeriksaan adalah semua kegiatan yang dilakukan dalam rangka
permintaan pemeriksaan laboratorium
5. Langkah-langka Alat dan bahan : Form permintaan pemeriksaan laboratorium dan Informen
h concent
Langkah-langkah :
1. Pasien dari ruangan poli membawa formulir permintaan pemeriksaan yang beris
ikan data pasien dengan identitas lengkap dan pemeriksaan laboratorium yang
diminta oleh dokter / bidan.
2. Petugas laboratorium menerima formulir permintaan pemeriksaan, mencatat di
buku register pasien dan mencocokan apakah identitas sudah benar.
3. Petugas laboratorium menjelaskan pemeriksaan apa yang akan dilakukan sesu
ai dengan permintaan pemeriksaan.
4. Petugas laboratorium mengambil spesimen pada pasien sesuai dengan prosedu
r sesuai dengan formulir permintaan pemeriksaan atau menjelaskan cara meng
ambil spesimen yang benar jika pasien harus mengambil spesimen sendiri sepe
rti (Urine, dahak, dan feaces)
5. Petugas laboratorium menginformasikan lamanya waktu yang diperlukan dalam
pemeriksaan
6. Petugas laboratorium sesuai dengan formulir permintaan dan menganalisis Spe
simen
6. Bagan alir
Pasien dari ruangan poli membawa formulir permintaan
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 17 Januari 2023
Halaman : 1/2
PUSKESMAS
drg. Desty Hernita
SAKO
NIP 197112122006042011
1. Pengertian Penerimaan specimen adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk menerima
specimen agar memperoleh bahan pemeriksaan yang sesuai dengan kebutuhan
pemeriksaan.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langah untuk penerimaan specimen agar
mendapatkan/ memperoleh bahan pemeriksaan yang sesuai dengan kebutuhan
pemeriksaan
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No.440/062/PKMSAKO/SK/I/2023 Tentang
Pelayanan Laboratorium di Puskesmas Sako
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 17 Januari 2023
Halaman : 1/2
PUSKESMAS
drg. Desty Hernita
SAKO NIP 197112122006042011
1. Pengertian Pengambilan darah kapiler adalah suatu usaha atau tindakan untuk memperoleh
bahan/ sample dalam rangka pemeriksaan laboratorium.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langah untuk pengambilan darah kapiler agar
pengambilan specimen dapat dilakukan dengan baik dan memperoleh specimen
yang benar untuk pemeriksaan laboratorium.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No.440/062/PKMSAKO/SK/I/2023 Tentang
Pelayanan Laboratorium di Puskesmas Sako
Langkah-langkah :
1. Petugas Mengenakan A.P.D (Alat Pelindung Diri).
2. Petugas membersihkan area yang akan ditusuk yaitu salah satu ujung jari manis, t
engah, telunjuk (tumit/ ibu jari kaki pada bayi) dengan kapas alkohol 70% dan biar
kan sampai kering.
3. Petugas memegang bagian jari yang akan di tusuk dengan sedikit menekan.
4. Petugas menusuk dengan lancet steril sekitar 2-5 mm, sampai darah keluar.
5. Petugas menghapus tetes darah petama dengan tissu /kapas kering.
6. Petugas menggunakan tetesan berikutnya untuk pemeriksaan.
6. Petugas menutup bekas tusukan dengan kapas kering dan meminta pasien menek
an beberapa saat.
6. Bagan alir
Petugas Mengenakan A.P.D
Bersihkan area yang akan ditusuk dengan kapas alkohol 70% dan
biarkan sampai kering
7. Hal-hal yang perlu Sebaiknya tetes darah petama di hapus dengan tissu /kapas kering,Dan untuk
diperhatikan tetesan berikutnya bisa digunakan untuk pemeriksaan
8. Unit Terkait 1. Ruang pemeriksaan Umum
2. Ruang tindakan
3. Ruang KIA dan KB
4. Ruang kesehatan gigi dan mulut
5. Ruang ISPA dan TB
6. Ruang MTBS
9. Dokumen terkait 1. Form permintaan pemeriksaan Laboratorium
2. Buku Register Pemeriksaan
10. Rekaman Historis NO Yang dirubah Isi perubahan Tanggal mulai
aperubahan diberlakukan
PENGAMBILAN DARAH VENA
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 17 Januari 2023
Halaman : 1/3
PUSKESMAS
drg. Desty Hernita
SAKO NIP 197112122006042011
1. Pengertian Pengambilan darah vena adalah suatu tindakan atau usaha untuk memperoleh
bahan /sample untuk pemeriksaan laboratorium.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pengambilan spesimen agar
pengambilan spesimen dapat dilakukan dengan baik dan memperoleh specimen
yang benar untuk pemeriksaan laboratorium.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No.440/062/PKMSAKO/SK/I/2023 Tentang
Pelayanan Laboratorium di Puskesmas Sako
Langkah-langkah:
1. Petugas Menggunakan A.P.D (Alat Pelindung Diri).
2. Petugas meminta pasien meletakkan lengan dalam posisi lurus dengan telapak t
angan menghadap keatas dan meminta pasien untuk mengepal.
3. Petugas memasang torniquit pada lengan diatas lipatan siku.
4. Petugas memilih pembuluh darah vena pada lipatan siku yang paling jelas dan b
esar.
5. Petugas membersihkan bagian vena yang akan ditusuk dengan kapas alkohol 7
0%.
6. Petugas menusukan jarum spuit pada lokasi (vena) dengan lubang jarum meng
hadap ke atas.
7. Petugas menarik spuit perlahan-lahan sampai mendapatkan volume darah yang
diinginkan sambil pasien membuka kepalan tangan secara perlahan.
8. Petugas melepaskan torniquit setelah volume sample didapatkan.
9. Petugas meletakkan kapas kering pada tempat tusukan dan menarik spuit
10. Petugas menekan bekas tusukan lalu di plester bekas tusukan dengan handy pl
ash plester.
11. Petugas mengalirkan darah dari spuit ke dalam wadah (tabung vacum) melalui d
inding tabung atau langsung menusukkan jarum kedalam tabung vakum, maka
darah akan mengalir dengan sendirinya.
6. Bagan alir
Petugas Menggunakan A.P.D
7. Hal-hal yang perlu Pengambilan darah vena harus dilakukan sesuai dengan SOP
diperhatikan
8. Unit Terkait 1. Ruang pemeriksaan Umum
2. Ruang tindakan
3. Ruang KIA dan KB
4. Ruang MTBS
5. Ruang kesehatan gigi dan mulut
6. Ruang ISPA dan TB
9. Dokumen terkait 1. Form permintaan pemeriksaan Laboratorium
2. Buku Register Pemeriksaan
10. Rekaman Historis NO Yang dirubah Isi perubahan Tanggal mulai
Perubahan diberlakukan
PENGAMBILAN SPESIMEN SPUTUM BTA
: 440/ 220/PKMSAKO/SOP/I/2023
No. Dokumen
: 00
No. Revisi
SOP
: 17 Januari 2023
Tanggal Terbit
: 1/2
Halaman
PUSKESMAS drg. Desty Hernita
SAKO NIP 197112122006042011
Pengambilan specimen sputum BTA adalah tujuan utama untuk membantu pemeriksaan
1. Pengertian laboratorium dan untuk membantu diagnosa penyakit.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk spesimen agar dapat di ambil secara baik
2. Tujuan dan benar sehingga memenuhi syarat pemeriksaan.
7. Hal-hal yang Tetap menjaga pot sputum pasien tertutup rapat, dan dikasihkan ke lubang dinding tempat
perlu diperhatikan buang dahak luar laboratorium. Pot dahak sekali pakai, bersih dan kering dan label dibuat
pada dinding pot, jangan pada tutupnya
8. Unit terkait 1. Ruang pemeriksaan Umum
2. Ruang TB dan ISPA
9. Dokumen Terkait Prosedur laboratorium.
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 17 Januari 2023
Halaman : 1/2
PUSKESMAS
drg. Desty Hernita
SAKO NIP 197112122006042011
Langkah-langkah :
1. Pasien Datang.
2. Pasien meletakkan Blangko Pemeriksaan dimeja.
3. Petugas memanggil pasien sesuai urutan.
4. Petugas mempersilahkan duduk dan menanyakan identitas dan tanggal lahir
pasien
5. Petugas menulis identitas dan jenis pemeriksaan dibuku register.
6. Petugas menjelaskan pada pasien tentang pemeriksaan yang akan dilakukan.
7. Petugas menjelaskan bagaimana cara pengambilan sampel.
8. Petugas akan mengambil darah pasien jika sampel yang di butuhkan darah.
9. Petugas akan memberikan pot sputum pada pasien bila sampel yang di
butuhkan dahak.
10. Petugas akan memberikan pot urine dan menyuruh pasien menampung
urinnya di pot yang telah di sediakan
11. 12. Bagan alir
Pasien meletakkan
Pasien Petugas memanggil
blangko
datang pasien sesuai urutan
pemeriksaan dimeja
Petugas memberikan
wadah untuk menampung
sampel (sputum BTA,urine)
13. 14. Hal-hal yang 1. Pot dahak sekali pakai, bersih dan kering
perlu 2. Label dibuat pada dinding pot, jangan pada tutupnya
diperhatikan
15. 16. Unit Terkait 1. Ruang pemeriksaan Umum
2. Ruang tindakan
3. Ruang KIA dan KB
4. Ruang kesehatan gigi dan mulut
5. Ruang TB dan ISPA
6. Ruang MTBS
17. 18. Dokumen terkait 1. Blangko Pemeriksaan Laboratorium.
2. Buku Register Pasien.
19. 20. Rekaman Historis NO Yang dirubah Isi perubahan Tanggal mulai
Perubahan diberlakukan
PENGAMBILAN SAMPEL NASOFARING & OROFARING UNT
UK PEMERIKSAAN COVID-19
7. Hal-hal yang 1. Usahakan untuk pengambil swab nasofaring dan orofaring dan diletakkan di wadah
perlu diperhatikan VTM yang sama agar meningkatkan viral load
2. Jangan membekukan VTM dalam freezer
3. Jika lebih dari 1 pasien, maka plastik klip dibedakan/terpisah, untuk menghindari
kontaminasi silang
4. Urutan pengambilan swab nasofaring dan orofaring tidak baku, bisa menyesuaikan
keadaan
9. Dokumen
Formulir Pengambilan Spesimen
Terkait
PENYIMPANAN SPESIMEN
No. Dokumen : 440/ 296/PKMSAKO/SOP/I/2023
S No. Revisi : 00
O
P Tanggal Terbit : 17 Januari2023
Halaman : 1/2
PUSKESMAS
drg. Desty Hernita
SAKO NIP 197112122006042011
1. Pengertian Penyimpanan Specimen adalah tindakan yang dilakukan untuk mempertahankan stabilitas
specimen bila ada penundaan pemeriksaan.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah untuk penyimpanan Spesimen agar
stabilitas spesimen tidak berubah jika terjadi penundaan pemeriksaan.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No.440/062/PKMSAKO/SK/I/2023 Tentang
Pelayanan Laboratorium di Puskesmas Sako
4. Referensi Depkes RI Tahun 2004 Pedoman Praktek Labortorium Puskesmas
5. Langkah-lan Alat dan Bahan :
gkah 1. Lemari Es
2. Wadah Spesimen yang telah berisi sample dan telah diberi label identitas
Langkah-langkah :
1. Petugas Mengenakan APD
2. Petugas menyimpan spesimen (sample) yang tidak langsung diperiksa sesuai dengan p
ersyaratan penyimpanan spesimen dengan wadah tertutup rapat dan diberi label identit
as serta tanggal pengambilan specimen
a. Darah EDTA untuk pemeriksaan Hematologi dapat disimpan padasuhu kamar (stabil
dalam 2 jam)
b. Serum dapat disimpan pada suhu 2-8°c selama 7 hari dibekukan pada suhu -20-70°c
lamanya tergantung jenis pemeriksaannya dan tidak boleh terjadi beku ulang
c. Urine dapat disimpan disuhu kamar (1 jam) atau pada suhu 4-8°c (1 hari)
3. Petugas pemeriksa memastikan bahan pemeriksaan sesuai suhu pada saat melakukan
pemeriksaan
6. Bagan alir
Petugas Mengenakan APD
.
PENYERAHAN HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Halaman : 1/2
PUSKESMAS
drg. Desty Hernita
SAKO NIP 197112122006042011
No. Revisi : 00
SOP
TanggalTerbit : 17 Januari 2023
Halaman : 1/2
Langkah-langkah:
1. Petugas menempatkan sampah padat pada suatu tempat sampah khusus untu
k sampah medis yang sudah di beri tanda dan di lapisi kantong plastik( warna
kuning), sampah non mediskntong plastic ( warna hitam dan Sapety box untuk
benda tajam
2. Petugas cleaning servis / kesling melepaskan kantong plastik dari tempat sam
pah apabila sudah penuh.
3. Petugas memasukan lisol/ klorin kedalam sisa sample sputum pemeriksaan B
TA dan menutupnya kembali dan memasukan ketempat sampah medis yang t
elah dilapisi plastic warna kuning dan di isi lisol/klorin
4. Petugas cleaning servis / kesling melepaskan Plastic dari tempat sampah setel
ah terkumpul kemudian
5. Petugas membuang sisa sample urine kedalam wastapel yang sudah di
alirkanke IPAL dan merendam wadah urine bekas sample dalam bok container
dan di isi dengan lisol/ klorin selama 24 jam,kemudian di cuci dan di keringkan
untuk dapat di pakai kembali
6. Hasil limbah yang di hasilkan dari pemeriksaan darah dengan alat Analizer lan
gsung di alirkan ke IPAL
6. Baganalir
Halaman : 1/3
Langkah-langkah :
A. Prosedur pemeriksaan menyesuaikan dengan insert kit yang digunakan
1. Petugas memegang botol buffer secara vertikal dan meneteskan cairan
sampai ke garis batas yang terdapat ditabung ekstraksi (300µl).
Petugas mLetakkan tabung ekstraksi di rak tabung
2. Petugas miringkan kepala pasien kebelakang, masukkan dacron kedalam
lubang hidung sampai kebagian nasofaring, kemudian putar dcron secara
perlahan sebanyak 3-4 kali biark an dacron ditempatnya selama beberapa
detik, kemudian tarik secara perlahan.
3. Petugas Masukkan dacron specimen kedalam tabung ekstraksi dan diputar
5-10 kali, kemudian peras dacron dengan meremas tabung ekstraksi dengan
jari anda
4. Petugas Patahkan tangkai dacron pada tanda batas yang ada tangkai
dacron dan tutup tabung ekstraksi
5. Petugas Buka tutup nozzle yang ada dibagian bawah tabung ekstraksi
6. Petugas teteskan 5 tetes specimen yang sudah di ekstraksi secara vertical
kedalam well (lubang) specimen pada kit rapid antigen. Jangan pegang atau
pindahkan kit uji sampai pengujian selesai dan siap untuk dibaca
7. Petugas Tutup nozzle dan buang tabung ekstraksi yang berisi dacron bekas
ke tempat sampah infeksius ( limbah biohazard)
8. Petugas mengatur waktu, baca hasil dalam 15 menit. Jangan membaca hasil
setelah 20 menit.
9. Petgas membuuang kit rapid antigen bekas ke tempat sampah infeksius ( lim
bah biohazard)
B. INTEPRETASI HASIL
Negatif : Garis hanya muncul di garis C
Positif : Garis muncul di garis C dan T
Invalid : Garis tidak muncul atau garis C tidak muncul tapi garis test muncul
6. Bagan Alir Petugas memegang botol buffer secara vertikal dan meneteskan
cairan sampai ke garis batas yang terdapat ditabung ekstraksi (300µl).
Masukkan dacron specimen kedalam tabung ekstraksi dan diputar 5-10 kali,
kemudian peras dacron dengan meremas tabung ekstraksi dengan jari
anda
Patahkan tangkai dacron pada tanda batas yang ada tangkai dacron
dan tutup tabung ekstraksi
Tutup nozzle dan buang tabung ekstraksi yang berisi dacron bekas ke
tempat sampah infeksius ( limbah biohazard)
Atur waktu, baca hasil dalam 15 menit. Jangan membaca hasil setelah 20
menit.
Tanggal mulai
No Yang diubah Isi perubahan
diberlakukan
11. Rekaman historis
perubahan
PEMERIKSAAN CEPAT (RAPID TEST) ANTIBODI COVID-1
9
No. Dokumen : 440/ 298/PKMSAKO/SOP/I/2023
No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit : 17 Januari 2023
Halaman : 1/2
5. Langkah-langka Alat
h Cassette tes
Timer / Stopwacth
Blood collection device / Pipet
Bahan
Serum / Plasma / Darah
Tambahkan 10 µl
6. Bagan Alir Keluarkan
perangkat pengujian serum/plasma atau 20
µlr darrah ke lubang Tunggu 20-30 detik ,
& letakkan di tempat
sampel tambahkan 2 tetes
rata dan datar
buffer ke area lubang
yang sama
Baca hasil dalam
waktu 15 menit
5. Langkah-langka Alat
h Cassette tes
Timer / Stopwacth
Blood collection device / Pipet
Bahan
Serum / Plasma / Darah
Langkah-langkah :
1. Petugas mengeluarkan perangkat pengujian dari kantong foil dengan merobek
pingginya lalu letakkan alat tes di permukaan yang rata dan datar
2. Petugas menambahkan 10 µl serum/plasma atau 20 µl darah ke area lubang
sampel
3. Petugas menunggu 20-30 detik, kemudian petugas menambahkan 2 tetes buffer ke
dalam area lubang sampel yang sama
4. Petugas membaca hasil dalam waktu 15 menit. Hasil positi kuat akan muncul dalam
waktu kurang dari 1 menit
INTEPRETASI HASIL
Negatif : Garis hanya muncul di garis C
Positif IgG : Garis muncul di garis C dan T1
Positif IgM : Garis muncul di garis C dan T2
Positif IgG dan IgM : Garis muncul di C, T1 dan T2
Invalid : Garis tidak muncul atau garis C tidak muncul tapi garis test muncul
Tambahkan 10 µl
6. Bagan Alir Keluarkan
perangkat pengujian serum/plasma atau 20
& letakkan di tempat µlr darrah ke lubang
rata dan datar sampel
Tunggu 20-30 detik ,
tambahkan 2 tetes buffer
Baca hasil dalam ke area lubang yang
waktu 15 menit sama
No. Revisi : 00
1. Pengertian Pemeriksaan Widal adalah pemeriksaan yang dilakukan terhadap darah pasien untuk
mengetahui tingkatan titer terhadap penyakit demam typhoid pada pasien.
2. Tujuan Sebagai pedoman bagi petugas laboratorium dalam melakukan pemeriksaan Widal.
5. Langkah - Alat :
langkah - Plate.
- Mikropipet.
- Yellow Tip.
- Pengaduk.
- Sentrifuge
Bahan :
- Sampel Serum.
- ReagenWidal (Salmonela Typhi H dan O, Salmonella Paratyphi AH,AO dan BO )
Langkah-langkah :
1. Petugas menyiapkan alat dan bahan
2. Petugas meneteskan 1 tetes reagen Typhi H dan O, Paratyphi AH,AO dan BO, pada
plate dan tambah 50 ul serum pada masing-masing reagen dengan mikropipet.
3. Petugas mencapur reagen dan serum dengan pengaduk kemudian di goyang selam
a 2 menit.
4. Petugas melihat adanya aglutinasi.
Negatif : Tidak terjadi aglutinasi
Positif : Terjadi aglutinasi pelaporan positif berdasarkan tingkat kekasaran aglutinasi
yang terbentuk yaitu (+) 1/80, (+) 1/160, (+) 1/320,(+) 1/640.
5. Petugas mencatat hasil pemeriksaan pada buku register dan Blanko hasil
pemeriksaan.
6. Bagan Alir
7. Hal-hal yang Pembacaan hasil dilakukan dengan latar belakang putih agar aglutinasi yang terbentuk
perlu dapat terlihat jelas.
diperhatikan
2. Ruang tindakan
5. Ruang MTBS
No. Revisi : 00
1. Pengertian Pengemasan Sputum Tes Cepat Molekuler adalah mengemas sputum terduga TB atau
TB MDR kepada Laboratorium Rujukan untuk dilakukan pemeriksaan Tes Cepat
Molekuler
2. Tujuan Sebagai acuan dalam mengemas sputum untuk Pemeriksaan Tes Cepat Molekuler
dan sebagi pencegahan rantai penularan pasien TB MDR selama perjalanan
pemeriksaan ke Laboratorium Rujukan
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No.440/062/PKMSAKO/SK/I/2023 Tentang
Pelayanan Laboratorium di Puskesmas Sako
4. Referensi Kementrian Kesehatan RI, Petunjuk Teknis Pemeriksaan Tes Cepat TB Mengunakan
Tes Cepat Molekuler, 2017
P[p[ppp Alat :
1. Pot Sputum
2. Kotak Plastik
3. Parafilm
4. Plastik Klip
5. Lakban
6. Alkohol Swab
7. Kertas sampul
9. Karet Gelang
10. Amplop
Bahan : sputum
Langkah-langkah :
1. Petugas mengisi lembar TB05 terduga yang akan dikirim
2. Petugas mengisi aplikasi SITRUST pad handphone Android
3. Petugas membersihkan pot sputum dengan alkohol swab
4. Petugas menutup rapat botol dan disegel dengan parafilm
5. Petugas memasukkan pot sputum ke dalam kantong plastik klip berisi 1 lembar
tisu, pastikan klip tertutup sempurna, rapikan dan ikat dengan karet gelang
6. Petugas memasukkan kantong plastik yang telah berisi pot terduga TB ke dalam
kotak plastik
7. Petugas memasukkan ice pack gel beku untuk menjaga suhu tetap dingin
8. Petugas mengisi ruang kosong pada kotak plastik dengan rapat, rekatkan lakban
bening di sekeliling tutupnya
9. Petugas membungkus kotak dengan kertas sampul
10. Petugas mempelkan stiker atau kertas arah panah sesuai arah atas pot dan label
pada dinding kotak plastik
11. Petugas memasukkan lembar TB 05 dan fotokopi Kartu Keluarga terduga ke dalam
amplop yang bertuliskan alamat laboratorium rujuan dan pengirim ke puskesmas
sematang borang
12. Petugas memasukkan amplop ke dalam plastik klip
13. Petugas menempelkan amplop pada bagian atas kotak plastik, rekatkan dengan
lakban bening
14. Petugas memberikan kotak yang sudah dikemas kepada kurir
6. Bagan Alir
Petugas mengisi Petugas mengisi aplikasi SITRUST
lembar TB05 terduga pad handphone Android
yang akan dikirim
Pemeriksaan Syphilis dengan rapid test adalah tes darah yang berguna untuk
1. Pengertian menyaring penyakit kelamin. Cara kerjanya dengan mendeteksi antibodi non-spesifik yang
diproduksi tubuh saat melawan infeksi yang menyerang.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah bagian untuk mendeteksi secara kualitatif
2. Tujuan Treponemapallidum IgG, IgA dalam serum,plasma atau whole blood manusia, plasma
atau darah
Surat Keputusan Kepala Puskesmas No.440/062/PKMSAKO/SK/I/2023 Tentang
3. Kebijakan
Pelayanan Laboratorium di Puskesmas Sako
4. Referensi User manual Human Syphilis.
5. Langkah-langkah Alat
1. Spuit
2. Kapas alkohol
3. Tabung reaksi
4. Torniquet
5. Rapid Syphilis
Bahan : Whole blood (darah kapiler), Serum atau Plasma
7. Bagan Alir
Petugas men Petugas mengeluarkan
Petugas memp gambil sampe Card/kartu reagen
syphilis dari
ersiapkan alat d l darah vena bungkusnya dan
an bahan menuliskan ID Pasien
: 440/
No. Dokumen
247/PKMSAKO/SOP/I/2023
Halaman : 1/3
5. Langkah - Alat :
langkah
Botol tetes dan jarum
Disposible Pipet
Test card
Rotator
Reagen : Reagent RPR Antigen
Uji Kualitatif
4. Petugas meratakan sampel hasil pengenceran keseluruh bagian lingkaran pada test
card.
5. Petugas meneteskan 1 tetes (16-18µl) Antigen carbon dari botol tetes kesetiap
lingkaran. Jangan dicampur. Letakkan kartu pada rotator yang diset pada 100rpm
selama 8 menit.
6. Petugas membaca hasil secara mikroskopis dibawah cahaya terang.
7. Petugas melakukan pengenceran jika hasil reaktif terjadi pada pengenceran 1 : 16,
seperti dibawah ini:
1. Siapkan 1:50 larutan serum non-reaktif dalam 0,9% saline. Untuk mendapatkan
pengenceran 1 : 32 dan pengenceran yang lebih tinggi untuk di tes. Teteskan
50µl dari larutan pengencer ini kedalam lingkaran nomor 2-5.
2. Siapkan 1 : 16 larutan dari spesimen uji dengan menambahkan 100µl serum
kedalam 1,5 ml larutan 0,9% larutan saline. Homogenkan kemudian pipet 50µl
kelubang 1 dan 2.
3. Pada lingkaran nomor 2 campurkan larutan kemudian pipet 50µl dan masukkan
kedalam lingkaran berikutnya. Ulangi prosedur ini sampai lingkaran ke-5 dan
buang 50µl dari lingkaran yang terakhir. Lingkaran 1-5 menunjukkan seri
pengenceran seperti dibawah ini:
Lingkaran 1 2 3 4 5
4. Analis melakukan proses sesuai prosedur yang dijelaskan pada poin 4-5.
8. Petugas membaca hasil : Pengenceran terakhir/terbesar yang masih menunjukkan
adanya flokulasi menunjukkan titer dari pada spesimen yang diuji.
7. Hal-hal yang
perlu
Diperhatikan
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 17 Januari 2023
Halaman : 1/3
5. Langkah - langkah 1. Petugas menyimpan stick pada suhu ruangan antara 15 -300 sebelum melakukan p
emeriksaan
2. Petugas mencelupkan keseluruhan area uji pada strip kedalam sampel urine segar,
(tidak lebih dari 1 detik) dan keluarkan segera
3. Petugas membandingkan area uji strip dengan standar warna yang tersedia pada t
empat strip
4. Petugas membandingkan uji hasil warna setelah 60 detik pasca pencelupan, perub
ahan warna yang terjadi pada area uji yang timbul
6. Bagan Alir
Petugas menyimpan reagen pada suhu ruangan
antara 15 -300 sebelum melakukan pemeriksaan
Petugas mencelupkan keseluruhan area uji pada strip kedalam sampel urine
segar, (tidak lebih dari 1 detik) dan keluarkan segera untuk menghindari
larutnya stick pada strip
Petugas membandingkan area uji strip dengan standar warna yang tersedia
pada tempat strip
Halaman : 1/2
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 17 Januari 2023
Halaman : 1/3
1. Pengertian Pemeriksaan bakteri tahan asam (sputum) adalah pemeriksaan untuk mengetahui
adanya kuman bakteri tahan asam pada bahan sputum
2. Tujuan Untuk menjadi acuan dalam penetapan langkah pemeriksaan bakteri tahan asam agar
di dapatkan hasil pemeriksaan yang bermutu untuk menegakkan diagnosis TB paru
5. Langkah-langka 1. Peralatan :
h a. Objek gelas
b. Ose/lidi yang dipipihkan
c. Lampu spritus
d. Rak pengecetan
e. Pinset
f. Kotak sediaan
2. Reagensia
a. Carbol fucshin 1 % (ziehl Neelsen A)
b. Asam alkohol 3 % HCL dalam etanol (ziehl Neelsen B)
c. Methylene Blue 0,1 % (ziehl Neelsen C)
d. Minyak Imersi
3. Sample
a. Sample untuk penegakan diagnosis adalah dahak S-P ( sewaktu Pertama (A),
dahak pagi (B)
b. Sample untuk follow up (FU) adalah dahak S-P (sewaktu dan pagi) pemberian
identitas dahak sesuai dengan waktu pengumpulan Sbb:
c. FU akhir fase intensif (D,E) FU bila 1 Bulan sebelum pengobatan (F,G), FFU a
khir pengobatan (H,I) dan pemeriksaan setelah pemberian sisipan (J,K)
6. Bagan alir
Pembuatan Sediaan Apus
Pelaporan
7. Hal-hal yang Melakukan pemantapan mutu internal dengan cara menilai kualitas sediaan yakni :
perlu Kualitas dahak
diperhatikan Ukuran sediaan apus : 2x3 cm
Kerataan sediaan apus
Ketebalan sediaan apus
Pewarnaan sediaan apus
Kebersihan sediaan apus
8. Unit Terkait 1. Ruang pemeriksaan Umum
2. Ruang tindakan
3. Ruang KIA dan KB
4. Ruang kesehatan gigi dan mulut
5. Ruang TB dan Ispa
9. Dokumen terkai TB 05,TB 06,TB 04
t Buku bantu TB
1. Pengertian Pemeriksaan HIV adalah suatu pemeriksaan darah yang digunakan untuk mendeteksi a
danya virus HIV.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pedoman bagi pelaksana
laboratorium dalam melaksanakan pemeriksaan HIV.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No.440/062/PKMSAKO/SK/I/2023 Tentang
Pelayanan Laboratorium di Puskesmas Sako
4. Referensi Petunjuk penggunan Pemeriksaan HIV.
5. Langkah-langka Alat dan Bahan :
h 1. Pipet tetes
2. Rapid test HIV
3. Buffer
4. Sampel : darah segar atau serum
Langkah-langkah :
1. Petugas menyiapkan rapid test HIV.
2. Petugas menusuk ujung jari pasien dengan lanset.
3. Petugas meneteskan 20 ul darah segar atau 10 ul serum
4. Petugas memasukkan ke dalam lubang di rapid test.
5. Petugas menambahkan 4 tetes buffer.
6. Petugas menunggu 10 – 20 menit dan Baca hasilnya
6 Bagan alir
Siapkan rapid Teteskan 20 ul darah se Masukkan ke
test HIV dalam lubang di
gar atau 10 ul serum
rapid test
menusuk
ujung jari
Tunggu 10 – 20 Tambahkan 4
pasien dengan
menit dan Baca tetes buffer
lanset.
hasilnya
7.Hal-hal yang Pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan beresiko tinggi (untuk pemeriksaan yang me
perlu mpunyai gejala klinis) makan petugas harus mengganti sarung tangan sebelum berganti
diperhatikan ke pasien selanjutnya
Halaman : 1/2
2. Tujuan Untuk menjadi acuan dalam penetapan langkah dalam melakukan pemeriksaan HBsAg
agar di dapatkan hasil pemeriksaan yang bermutu
5. Langkah-langka 1. Peralatan :
h a. Centripuge
b. Tabung vacum
c. Pipet tetes
d. Spuit dan nail
2. Regaensia
a. Tes Card/Devide HbsAg
b. Sample Serum stabil < 3 hari pada suhu 2-8”c />3 hari suhu beku
Langkah-langkah:
1. Petugas menyiapkan alat dan bahan
2. Petugas menusuk ujung jari pasien dengan lanset
3. Petugas meneteskan tiga tetes serum menggunakan pipet tetes ke dalam sumu
r test card HBsAg
4. Petugas mendiamkan hingga campuran sample merambat ke area baca
5. Petugas membaca hasil selama 10-30 detik dan mencatat hasil pemeriksaan
6. Bagan alir
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal terbit : 17 Januari 2023
Halaman : 1/2
2. Tujuan Untuk menjadi acuan dalam penetapan langkah pemeriksaan golongan darah
system ABO agar di dapatkan hasil pemeriksaan yang bermutu
6. Bagan alir
menusuk ujung jari pasien dengan
Siapkan alat
lanset
dan bahan
Amati terjadinya
aglutinasi dan Campur dengan pengaduk,
Baca hasilnya goyangkan
7. Hal-hal yang perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait 1. Ruang pemeriksaan Umum
2. Ruang tindakan
3. Ruang KIA dan KB
4. Ruang kesehatan gigi dan mulut
5. Ruang TB
9. Dokumen terkait 1.Form permintaan pemeriksaan Laboratorium
2. Buku Register Pemeriksaan
10. Rekam Historis P NO Yang dirubah Isi perubahan Tanggal mulai
erubahan diberlakukan
PEMERIKSAAN TES KEHAMILAN
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2
1. Pengertian Pemeriksaan Tes Kehamilan adalah pemeriksaan urine untuk mengetahui adanya k
ehamilan pada seorang pasien.
2. Tujuan Untuk menjadi acuan dalam penetapan langkah dalam melakukan pemeriksaan
Plano test agar di dapatkan hasil pemeriksaan yang bermutu
6. Bagan alir
Siapkan strip HCG
Masukkan strip HCG ke
dalam urine
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal terbit : 17 Januari 2023
Halaman :1/2
6. Bagan alir
petugas menyiapkan alat dan bahan yang akan di periksa
No.
: 440/ 238/PKMSAKO/SOP/I/2023
Dokumen
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal
: 17 Januari 2023
Terbit
Halaman : 1/2
2. Tujuan Untuk menjadi acuan dalam penetapan langkah pemeriksaan cholesterol agar
di dapatkan hasil pemeriksaan yang bermutu
6. Bagan alir
Pasang chips kode pada alat
Menyiapkan
alat
No. Revisi : 00
SOP
TanggalTerbit : 17 Januari 2023
Halaman : 1/2
6. Bagan Alir
sampah khusus
s sample dalam bok container dan di isi dengan lisol/ klorin sel
ama 24 jam
7. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait Petugas kesling dan petugas Cleaning servise
9. Dokumen ter
kait
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 17 Januari 2023
Halaman : 1/2
1. Pengertian Pemerikasaan asam urat Adalah pemeriksaan kadar asam urat dalam
darah/specimen dan dinyatakan dalam mg/dl
2. Tujuan Untuk menjadi acuan dalam penetapan langkah pemeriksaan asam urat agar di
dapatkan hasil pemeriksaan yang bermutu
6. Bagan Alir
Pasang chips kode pada alat
Menyiapkan
alat
No.Dokumen : 440/299/PKMSAKO/SOP/I/2023
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 17 Januari 2023
Halaman : 1/2
1. Pengertian Pemeriksaan gula darah adalah pemeriksaan kadar gula darah dalam
darah/specimen dan dinyatakan dalam mg/dl
2. Tujuan Untuk menjadi acuan dalam penetapan langkah pemeriksaan gula darah agar di
dapatkan hasil pemeriksaan yang bermutu
6. Bagan Alir
Pasang chips kode pada alat
Menyiapkan
alat
1. Pengertian Penanganan tumpahan reagen/specimen dengan spill kit adalah serangkaian kegiatan
yang dilakukan untuk membersihkan specimen atau tumpahan reagen dari lantai agar
tetap bersih.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pengelolaan limbah B3
3. Kebijakan
Surat Keputusan Kepala Puskesmas Nomor 440/002/PKMSAKO/SK/I/2023 Tentang
jenis-jenis pelayanan Puskesmas Sako
4. Referensi a. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015 tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lingkungan
b. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Limbah Berb
ahaya dan Beracun
5. Langkah- Alat dan Bahan : Spill Kit
langkah Langkah-langkah :
1. Petugas menggunakan alat pelindung diri (sarung tangan, masker, dan Apron)
2. Petugas menggunakan kain/Koran bekas/tisu untuk menyerap dan membersihkan
tumpahan limbah infeksius
3. Petugas memaasukkan kain/Koran bekas/tisu yang telah digunakan ke plastik
kuning
4. Petugas membasahi lantai yang terkena tumpahan dengan desinfektan/larutan
chlorine selama 3 menit
5. Petugas membersihkan lantai yang sudah dibasahi dengan desinfektan/larutan
chlorine sampai kering
6. Petugas melepaskan APD dimulai dari sarung tangan, Apron kemudian masker
dan masukkan ke dalam kantong plastik kuning
7. Petugas memasukkan kantong kuning tersebut ke dalam dust bean/sulo
8. Petugas melakukan cuci tangan dan keringkan
9. Petugas mencatat kejadian tumpahan di formulir pelaporan dan investigasi
6. Bagan Alir
Petugas menggunakan alat Gunakan kain/Koran bekas/tisu
pelindung diri (sarung untuk menyerap dan
tangan, masker, dan Apron) membersihkan tumpahan
limbah infeksius
7. Hal-hal yang
-
perlu
Diperhatikan
8. Unit Terkait Semua Ruang Pelayanan
9. Dokumen Terkait
Bukti pengambilan limbah medis
No. Revisi : 00
Halaman : 1/2
1. Pengertian Pemantapan mutu eksternal adalah kegiatan yang diselenggarakan secara periodik
oleh pihak lain di luar laboratorium (BBLK) guna memantau dan menilai penampilan
suatu laboratorium dalam bidang pemeriksaan tertentu
2. Tujuan Sebagai acuan Agar kegiatan pemeriksaan yang dilakukan menjamin ketelitian dan
ketepatan hasil pemeriksaan laboratorium.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No.440/062/PKMSAKO/SK/I/2023 Tentang
Pelayanan Laboratorium di Puskesmas Sako
4. Referensi Buku Pedoman Praktik Laboratorium Kesehatan Yang Benar (Good Laboratory Practic
e) DEPKES RI, Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik Tahun 2008
5. Langkah- 1. Petugas menerima slide BTA dari BBLK.
langkah 2. Petugas mencatat tanggal penerimaan slide BTA
3. Petugas menulis tanggal pelaksanaan pemeriksaan slide BTA
4. Petugas mencatat kondisi slide saat menerima.
5. Petugas melakukan pemeriksaan slide BTA sesuai ketentuan pemantapan mutu
eksternal.
6. Petugas menuliskan hasil pemeriksaan dalam formulir hasil PNPME yang telah
disediakan dan ditandatangani oleh kepala puskesmas.
7. Petugas melaporkan hasil pemeriksaan PME kepada dokter penanggung jawab
laboratorium.
8. Petugas mengirim hasil pemeriksaan PME
6. BAGAN ALIR
Petugas menerima slide BTA dari BLK
Petugas
Petugasmencatat
mencatattanggal penerimaan
tanggal slide BTA
penerimaan
slide BTA
7. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait Laboratorium
9. Dokumen terkait
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 17 Januari2023
Halaman : 1/2
6. Bagan Alir
Petugas laboratorium melaksanakan pemantapan
mutu Internal yang cakupannya meliputi aktivitas tahap
pra analitik,analitik, pasca analitik
7. Hal-hal yang
harus
diperhatikan
8. Unit terkait Laboratorium
9. Dokumen te
rkait
10. Rekaman hi No. Yang diubah Isi Perubahan Tgl. Mulai diberlakukan
storis perub
ahan