Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIKA KOMPUTASI
PRAKTIKUM III – DIFERENSIASI NUMERIK
KELAS F

Disusun Oleh:
Nama : Galih Abil Ilyasa
NIM : 215090301111003
Hari/Tanggal Praktikum : Kamis, 22 November 2023

LABORATORIUM KOMPUTASI
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2023
A. Soal 1
Selesaikan persamaan diferensiasi di bawah ini, jika diketahui f(0) = 1
menggunakan h = 0.05 dan n = 100, dengan menggunakan Metode Euler!
𝑦
𝑓 ′ (𝑥, 𝑦) =
2𝑥 + 1
Jawaban:
Permasalahan Fisika:

Mencari solusi untuk permasalahan diferensiasi numerik dengan metode


euler

Governing Equation:

ⅆ𝑦 𝛥𝑦
= 𝑙𝑖𝑚
ⅆ𝑥 𝛥𝑥→0 𝛥𝑥

Working Equation:

𝑓(𝑥, 𝑦) = 𝑦 ′ (𝑥) = −𝑦𝑥

Persamaan Numerik:

𝑦𝑖+1 = 𝑦𝑖 + 𝑓(𝑥𝑖 , 𝑦𝑖 )𝛥𝑥 → 𝑖 = 1,2, 3⋯ , 𝑛


Kode Program:
Gambar 1.1 Kode Program Metode Euler

Penjelasan:
Program tersebut adalah implementasi Metode Euler untuk menyelesaikan
persamaan diferensial biasa. Program ini menggunakan dua fungsi: 𝑓(𝑥, 𝑦)
𝑦
untuk mendefinisikan persamaan diferensial 𝑓 ′ (𝑥, 𝑦) = 2𝑥+1 dan g(𝑥, 𝑦)
untuk menghitung solusi analitik dari persamaan diferensial tersebut.
Variabel 𝑥 dan 𝑦 adalah nilai awal, ‘xmax’ adalah batas nilai 𝑥, ‘h’ adalah
langkah waktu, dan ‘n’ adalah jumlah iterasi. Program melakukan iterasi
menggunakan Metode Euler untuk menghitung nilai (y) pada setiap langkah
waktu (x), dan menyimpan nilai (x) dan (y) dalam list ‘xg’ dan ‘yg’. Selain
itu, program juga menghitung solusi analitik menggunakan fungsi ‘g(x, y)’
dan menyimpannya dalam list ‘a’. Hasil numerik dan analitik ditampilkan,
dan grafik numerik dan analitik dibuat menggunakan matplotlib. Program
ini membantu memvisualisasikan perbandingan antara solusi numerik dan
analitik dari persamaan diferensial menggunakan Metode Euler.

Hasil:

Gambar 1.2 Hasil Metode Euler

Penjelasan:
Berdasarkan hasil dari program tersebut, nilai differensiasi numerik yang
dihasilkan oleh Metode Euler adalah 3.354511, sementara nilai analitik dari
persamaan diferensial adalah 2.842654. Hasil ini menunjukkan perbedaan
antara solusi numerik dan solusi analitik, yang tercermin dalam nilai error
sebesar 0.51185. Error dihitung sebagai selisih absolut antara hasil numerik
dan hasil analitik. Dalam konteks ini, semakin kecil nilai error, semakin
baik kesesuaian antara solusi numerik dan solusi analitik.

Workspace:

Gambar 1.3 Workspace


B. Soal 2

Selesaikan persamaan diferensiasi pada no 1 dengan Metode Heun (Runga


Kutta 2)!
Jawaban:

Permasalahan Fisika:
Mencari solusi untuk permasalahan diferensiasi numerik dengan metode
heun

Governing Equation:

ⅆ𝑦 𝛥𝑦
= 𝑙𝑖𝑚
ⅆ𝑥 𝛥𝑥→0 𝛥𝑥

Working Equation:

𝑓(𝑥, 𝑦) = 𝑦 ′ (𝑥) = −𝑦𝑥

Persamaan Numerik:

0
𝑦𝑖+1 = 𝑦𝑖 + 𝑓(𝑥𝑖 , 𝑦𝑖 )ℎ

0
𝑓(𝑥𝑖 , 𝑦𝑖 ) + 𝑓(𝑥𝑖+1 , 𝑦𝑖+1 )
𝑦𝑖+1 = 𝑦𝑖 + ℎ
2
Kode Program:
Gambar 2.1 Kode program Metode Heun

Penjelasan:

Program tersebut adalah implementasi Metode Heun (atau juga dikenal sebagai
Metode Runge-Kutta orde dua) untuk menyelesaikan persamaan diferensial
biasa. Program ini mirip dengan implementasi Metode Euler sebelumnya, tetapi
menggunakan perbaikan dengan memperhitungkan dua slope dalam prediksi
nilai (y). Fungsi-fungsi 𝑓(𝑥, 𝑦) dan 𝑔(𝑥, 𝑦)digunakan untuk mendefinisikan
persamaan diferensial dan solusi analitik. Dalam setiap iterasi, program
menghitung dua slope: satu menggunakan nilai (y) saat ini, dan yang lainnya
menggunakan prediksi nilai (y) berdasarkan slope pertama. Kemudian, program
menggabungkan kedua slope ini untuk mendapatkan nilai (y) yang lebih akurat.
Hasil differensiasi numerik, hasil analitik, dan error antara keduanya dicetak, dan
grafik numerik dan analitik ditampilkan menggunakan matplotlib.

Hasil:

Gambar 2.2 Hasil Program Metode Heun

Penjelasan:
Berdasarkan hasil program Metode Heun tersebut, nilai differensiasi
numerik yang dihasilkan adalah 3.317626, sementara nilai analitik dari
persamaan diferensial adalah 2.822393. Hasil ini menunjukkan perbedaan
antara solusi numerik dan solusi analitik, dengan nilai error sebesar
0.495234. Error dihitung sebagai selisih absolut antara hasil numerik dan
hasil analitik. Dalam konteks ini, semakin kecil nilai error, semakin baik
kesesuaian antara solusi numerik dan solusi analitik. Program ini
menggunakan Metode Heun, yang memperbaiki perkiraan nilai \(y\) dengan
mempertimbangkan dua slope dalam prediksi. Hasil numerik yang lebih
baik ini dapat diinterpretasikan sebagai hasil dari perbaikan tersebut, dan
meskipun masih ada perbedaan dengan solusi analitik, Metode Heun
memberikan perkiraan yang lebih akurat dibandingkan dengan Metode
Euler.

Workspace:

Gambar 2.3 Workspace.


C. Soal 3
Carilah serta jelaskan metode numerik lainnya untuk menyelesaikan
persamaan diferensiasi!

Jawaban:

Selain Metode Euler, Metode Heun, dan Metode Runge-Kutta, terdapat


beberapa metode numerik lainnya untuk menyelesaikan persamaan
diferensial biasa (ODE). Salah satu metode yang umum digunakan adalah
Metode Verlet. Berikut adalah penjelasan singkat tentang Metode Verlet:
Metode Verlet:
Konsep Dasar:* Metode Verlet umumnya digunakan untuk menyelesaikan
persamaan diferensial pada masalah dinamika molekular dan fisika
molekular. Metode ini dikenal karena khususnya efisien untuk
mengintegrasikan persamaan gerak yang muncul dalam simulasi dinamika
molekular.
Metode Verlet memiliki keunggulan khusus dalam mempertahankan energi
mekanik sistem pada simulasi dinamika molekular, dan sering digunakan
dalam konteks tersebut. Kelemahan utama adalah ketidakcocokannya
dengan persamaan diferensial orde lebih tinggi dan kompleksitasnya untuk
sistem dengan interaksi yang kompleks.

Anda mungkin juga menyukai