Anda di halaman 1dari 99

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG KACANG MERAH TERHADAP

KUALITAS CHOCO CHIPS COOKIES

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar


Sarjana Pendidikan (S1) Universitas Negeri Padang

DHEA MONICA YAHYA


NIM: 18075141/2018

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA


DEPARTEMEN ILMU KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
ABSTRAK

Dhea Monica Yahya. 2023. Pengaruh Substitusi Tepung Kacang Merah


terhadap Kualitas Choco Chips Cookies, Skripsi.
Fakultas Pariwisata dan Perhotelan, Universitas
Negeri Padang.

Choco chips cookies tepung terigu mempunyai beberapa keunggulan, seperti


tinggi kandungan zat energi dan karbohidrat, serta sebagai pengembangan pangan
lokal untuk mengurangi bahan impor. Namun produk cookies yang dihasilkan
terlalu remah, cenderung kasar, seret, dan apek. Untuk mengurangi penggunaan
bahan dasar tepung terigu perlu dilakukan penggantian tepung terigu dengan
menggunakan tepung berbahan alternatif atau bahan lokal yang tidak jauh
memiliki kandungan dan manfaat yaitu tepung kacang merah. Tepung kacang
merah memiliki kandungan zat protein, lemak, dan serat yang lebih dari tepung
terigu, serta tepung kacang merah juga mempunyai aroma yang harum, tekstur
renyah, dan rasa khas yang disukai yang dapat ditambahkan sebagai bahan
pensubstitusi tepung terigu pada pembuatan choco chips cookies.
Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Data dalam penelitian ini
menggunakan data primer. Prosedur penelitian terdiri dari tahap persiapan, tahap
pelaksanaan, dan tahap penilaian. Instrumen dalam penelitian ini adalah uji
organoleptik terhadap produk yang dihasilkan dan dilengkapi dengan kode
sampel. Data di analisis dengan menggunakan analisis varian (ANAVA), Anava
merupakan bagian dari metoda analisis statistika yang tergolong analisis
komparatif lebih dari dua rata-rata karena Fhitung > Ftabel maka dilanjutkan dengan
uji Duncan. Uji Duncan adalah uji lanjutan untuk megetahui nilai tengah mana
saja yang sama dan nilai tengah mana saja yang tidak sama ketika pengujian
kehomogenan beberapa nilai tengah memberikan hasil menolak hipotesis nol dan
menerima hasil hipotesis alternatif.
Hasil penelitian ini adalah terdapat perbedaan yang signifikan dari substitusi
tepung kacang merah terhadap kualitas aroma 4.00% (harum butter), karena Fhitung
> Ftabel. Sedangkan kualitas bentuk sama (bulat pipih dan seragam) tidak terdapat
perbedaan yang signifikan karena Fhitung ≺ Ftabel, warna 4.00% (coklat) karena
Fhitung > Ftabel, tekstur sama (renyah) tidak terdapat perbedaan yang signifikan
karena Fhitung ≺ Ftabel, rasa 3.78% (manis) karena Fhitung > Ftabel.

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

Rahmat dan Karunianya-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Pengaruh Substitusi Tepung Kacang Merah Terhadap Kualitas

Choco Chips Cookies”. Shalawat beserta salam penulis ucapkan kepada

junjungan alam yakni Nabi besar Muhammad SAW yang telah memberikan

perubahan kepada manusia berupa ilmu pengetahuan dan akhlakhul karimah.

Penulis menyadari kelemahan serta keterbatasan yang ada, sehingga dalam

menyelesaikan skripsi ini memperoleh bantuan dari berbagai pihak, baik moral

maupun materil. Untuk itu dalam kesempatan ini, dengan kerendahan hati penulis

ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya serta

memberikan kelancaran dalam penyusunan skripsi ini sehingga skripsi ini

dapat di selesaikan dengan baik.

2. Kedua orang tuaku Mama dan Ayah yang selalu menjadi Penyemangatku,

sebagai sandaran terkuat atas kerasnya dunia, yang tidak henti-hentinya

memberikan kasih sayang dengan penuh cinta dan yang telah

membesarkanku, mendidik, mengajariku arti sebuah kesabaran serta

kejujuran dalam hidup ini dan tidak pernah lelah dalam memberi dukungan,

motivasi dan materi. Karya ini aku persembahkan untuk kalian. Terima kasih

selalu berjuang untuk kehidupanku. Terima kasih untuk semuanya berkat

do’a dan dukungan Mama aku bisa berada di titik ini. Sehat selalu dan

Hiduplah lebih lama lagi Mama Harus selalu ada di setiap perjalanan dan

ii
pencapaian hidupku. I do love you Ma. Semoga kelak cita-citaku ini akan

menjadi persembahan yang mulia untuk kalian, dan semoga Allah SWT

selalu melimpahkan rahmatNya kepada Mama dan Ayah.

3. Terima kasih untuk diri sendiri yang mampu bertahan sampai detik ini, yang

telah berjuang dan berusaha sejauh ini. Terima kasih telah mampu

mengendalikan diri dari berbagai tekanan dan tak pernah memutuskan

menyerah sesulit apapun proses penyusunan skripsi ini. Terima kasih telah

menyelesaikan sebaik dan semaksimal mungkin, selalu ada harga dalam

sebuah proses, nikmati saja lelah-lelah itu, lebarkan lagi sabar itu. Semoga

apa yang telah kau investasikan untuk dirimu serupa apa yang kau impikan.

Mungkin tidak akan selalu berjalan lancar, tapi gelombang-gelombang itu

nanti yang akan bisa kau ceritakan. Terlambat lulus atau lulus tidak tepat

waktu bukanlah sebuah kejahatan, bukan pula sebuah aib. Alangkah kerdilnya

jika mengukur kecerdasan seseorang hanya dari siapa yang paling cepat lulus.

Bukankah sebaik-baiknya skripsi adalah skripsi yang selesai? Karena

mungkin ada suatu hal dibalik terlambatnya skripsi tersebut. Ini merupakan

pencapaian yang patut dibanggakan untuk diriku ini. Terima kasih telah sabar

dan mampu melewati ujian sampai proses ini selesai. You’re great.

4. Terima kasih juga untuk kedua abangku Firdaus Ananda Putra, Rizky

Riandra Yahya dan adikku Humaira Yahya, yang selalu memberikan

dukungan, do’a dan perhatian.

5. Ibu Dra. Ernawati, M.Pd., Ph.D selaku Dekan Fakultas Pariwisata dan

Perhotelan Universitas Negeri Padang.

iii
6. Ibu Sri Zulfia Novrita, S.Pd., M.Si selaku Kepala Departemen Ilmu

Kesejahteraan Keluarga Fakultas Pariwisata dan Perhotelan Universitas

Negeri Padang.

7. Ibu Cici Andriani, M.Pd selaku Sekretaris Departemen Ilmu Kesejahteraan

Keluarga Fakultas Pariwisata dan Perhotelan Universitas Negeri Padang.

8. Ibu Dra. Lucy Fridayati, M.Kes selaku Dosen Penasehat Akademik yang

telah memberikan saran dan motivasi.

9. Ibu Dra. Wirnelis Syarif, M.Pd selaku Dosen Pembimbing yang telah

membimbing penulis dengan sabar dan memberi dukungan kepada penulis

dalam menyusun skripsi ini.

10. Ibu Dra. Kasmita, S.Pd, M.Si selaku Dosen Penguji 1 yang telah memberi

masukan dan saran kepada penulis. Semoga Ibu selalu sehat dan dalam

lindungan Allah SWT.

11. Ibu Juliana Siregar, S.Pd, M.Pd.T selaku Dosen Penguji 2 yang telah

memberi masukan dan saran kepada penulis. Semoga Ibu selalu sehat dan

dalam lindungan Allah SWT.

12. Seluruh staf pengajar, karyawan dan teknisi di Departemen Ilmu

Kesejahteraan Keluarga Fakultas Pariwisata dan Perhotelan Universitas

Negeri Padang.

13. Kepada sahabat-sahabatku tercinta, Dhelsa Arindi Edlin, Nyiayu Amrina

Rosyadah, Melissa Maharani, Hari Akbar, Indah Widia Sari, Idma Fitri

Wedisa, Fitri Mawita, Devi Dianto, M.Irfani Mirzal, Romy Revaldo, Aisyah

Karisma Lestari, Diego Armando Fajri, Harits Madyan Marsa, Putri Syaqhila,

iv
Elfa Syukra, Lia Febriani, Nur Anggi Meliyanti, Syafira Afifah dan Angel

Yolanda Putri terima kasih atas perhatian yang kalian berikan, sesulit apapun

keadaan yang telah aku alami kalian selalu mendampingi dan memberikan

dukungan yang luar biasa. Terima kasih telah mau aku repotkan dalam

kondisi apapun, kalian selalu menjadi penyemangatku dalam menyelesaikan

skripsi ini. Semoga kalian sehat selalu dimanapun kalian berada dan Allah

SWT selalu melindungi kalian.

14. Ucapan terima kasih kepada S1 Tata Boga’18 dan rekan-rekan seperjuangan.

15. Terima kasih kepada pihak-pihak yang tidak dapat aku sebutkan satu persatu,

yang sudah membantu dan memberi masukan selama proses penulisan skripsi

ini hingga selesai.

16. Last but not least, I wanna thank me. I wanna thank me for believing in me, I

wanna thank me for doing all this hard work. I wanna thank me for having no

days off. I wanna thank me for never quitting, I wanna thank me for just being

me all times.

Semoga segala bantuan, dorongan, motivasi, nasehat dan ilmu yang

diberikan mendapat balasan dari Allah SWT serta membawa berkah dan manfaat

bagi kita semua. Akhir kata penulis berharap skripsi ini dapat berguna bagi semua

pihak, khususnya bagi penulis sendiri.

Padang, Juni 2023

Penulis

v
DAFTAR ISI

Halaman
ABSTRAK ........................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................ 3
C. Batasan Masalah ............................................................................... 4
D. Rumusan Masalah ............................................................................ 4
E. Tujuan Penelitian.............................................................................. 5
F. Manfaat Penelitian............................................................................ 6
BAB II KAJIAN TEORI
A. Choco Chips Cookies ....................................................................... 7
1. Pengertian Choco Chips Cookies .............................................. 7
2. Metode Pembuatan .................................................................... 8
3. Resep Standar ........................................................................... 10
4. Bahan yang Digunakan ............................................................. 10
5. Peralatan yang Digunakan ........................................................ 14
B. Kacang Merah .................................................................................. 18
1. Karakteristik Kacang Merah ..................................................... 18
2. Klasifikasi Kacang Merah ......................................................... 20
3. Kandungan Zat Gizi .................................................................. 21
C. Kualitas Choco Chips Cookies ......................................................... 22
D. Kerangka Konseptual ....................................................................... 26
E. Hipotesis Penelitian .......................................................................... 26

vi
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ................................................................................. 27
B. Lokasi dan Jadwal Penelitian ........................................................... 27
C. Objek Penelitian ............................................................................... 27
D. Definisi Operasional dan Variabel ................................................... 28
E. Jenis dan Sumber Data ..................................................................... 29
F. Prosedur Penelitian ........................................................................... 29
G. Rancangan Penelitian ....................................................................... 35
H. Kontrol Validitas .............................................................................. 37
I. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ...................... 37
J. Teknik Analisis Data ........................................................................ 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ................................................................................ 40
1. Penggunaan Tepung Kacang Merah Terhadap Kualitas
Bentuk ....................................................................................... 40
2. Penggunaan Tepung Kacang Merah Terhadap Warna.............. 42
3. Penggunaan Tepung Kacang Merah Terhadap Aroma ............. 43
4. Penggunaan Tepung Kacang Merah Terhadap Tekstur ............ 44
5. Penggunaan Tepung Kacang Merah Terhadap Rasa ................ 46
B. Pembahasan ...................................................................................... 47
1. Pengaruh terhadap Bentuk ........................................................ 47
2. Pengaruh terhadap Warna ......................................................... 48
3. Pengaruh terhadap Aroma ......................................................... 49
4. Pengaruh terhadap Tekstur........................................................ 50
5. Pengaruh terhadap Rasa ............................................................ 51
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan....................................................................................... 53
B. Saran ................................................................................................. 55
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 56
LAMPIRAN ....................................................................................................... 58

vii
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
1. Kandungan Gizi dalam Kacang Merah per 100 g ........................................ 21
2. Perbandingan Nilai Gizi Kacang Merah dengan Tepung Terigu ................. 21
3. Komposisi Bahan Penelitian ....................................................................... 33
4. Rancangan Penelitian ................................................................................... 35
5. Kisi-kisi Instrumen Penelitian...................................................................... 38
6. Daftar Analisis Varian ................................................................................. 39
7. Uji Duncan ................................................................................................... 44

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
1. Choco Chips Cookies ................................................................................... 7
2. Kacang Adzuki ............................................................................................. 19
3. Red Bean ...................................................................................................... 19
4. Kidney bean ................................................................................................. 20
5. Kerangka Konsseptual Choco Chips Cookies.............................................. 25
6. Diagram Alir Pembuatan Choco Chips Cookies .......................................... 34
7. Rata-rata Nilai Kualitas Bentuk Bulat Pipih ................................................ 40
8. Rata-rata Nilai Kualitas Bentuk Seragam .................................................... 41
9. Rata-rata Nilai Kualitas Warna .................................................................... 42
10. Rata-rata Nilai Kualitas Aroma ................................................................... 43
11. Rata-rata Nilai Kualitas Tekstur .................................................................. 45
12. Rata-rata Nilai Kualitas Rasa ....................................................................... 46

ix
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
1. Instrumen Penelitian .................................................................................... 58
2. Tabulasi Hasil Penelitian ............................................................................. 64
3. Uji Varian Anava Kualitas ........................................................................... 67
4. Dokumentasi Penelitian ............................................................................... 73
5. Surat Izin Penelitian ..................................................................................... 79
6. Surat Tugas Seminar .................................................................................... 80
7. Surat Tugas Panelis ...................................................................................... 81
8. Surat Izin Penelitian ..................................................................................... 84
9. Surat Tugas Menguji .................................................................................... 85

x
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia mempunyai beragam makanan, salah satunya yaitu kue

kering dan kue basah. Kue kering banyak diminati oleh masyarakat,

berdasarkan Badan Pusat Statistik (2023) Konsumsi kue kering lebih tinggi

dibandingkan konsumsi kue basah pada tahun 2022 sekitar 1839 dan 1079.

Salah satu kue kering yang banyak diminati adalah cookies. Cookies

merupakan salah satu produk pastry berbahan dasar dari butter, gula, telur,

dan tepung terigu. Sebagai penambah citarasa serta mempercantik tampilan

cookies, dapat diberikan berbagai macam kacang, rempah, cokelat, dan buah-

buahan. Cookies biasanya disajikan pada waktu lebaran dan hari-hari besar

lainnya, namun saat sekarang ini cookies dapat dihidangkan sebagai snack,

oleh-oleh dan makanan yang dapat dibawa kemana saja. Menurut Millah

(2013), pada penelitiannya jenis cookies yang banyak digemari oleh

kalangan masyarakat, salah satunya yaitu choco chips cookies atau dikenal

dengan biskuit bulat dengan taburan butiran cokelat. Cookies choco chips

digemari oleh seluruh kalangan (Cicilia, dkk 2021). Choco chips digemari

masyarakat karena teksturnya yang renyah dan rasa manis dari cokelat.

(Sukriadi & Listiarini, 2021).

Pengolahan choco chips cookies menggunakan metode pembuatan

drop cookies, dimana salah satu teknik yang paling mudah dibuat. Semua

bahan dicampur dan diletakan diatas loyang menggunakan sendok teh dan

1
2

dipanggang. Namun, bahan baku yang digunakan dalam pembuatan choco

chips cookies adalah tepung terigu yang merupakan bahan impor. Tepung

terigu merupakan bahan makanan yang terbuat dari biji gandum. Mengingat

Indonesia bukanlah negara pertanian penghasil gandum, maka harus

melakukan impor gandum dari negara lain untuk pengolahan menjadi tepung

terigu. Berdasarkan Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo)

mencatat, konsumsi gandum industri terigu nasional tahun 2020 adalah 8,6

juta ton atau setara terigu 6,7 juta ton. Tahun 2021, konsumsi gandum naik

jadi 8,9 juta ton atau setara terigu 6,9 juta ton. Pasokan gandum Indonesia

berasal dari impor, terutama Australia dan Ukraina. Tahun 2022, konsumsi

gandum diprediksi akan naik 5% sesuai pertumbuhan ekonomi nasional. Di

sisi lain, data Aptindo menunjukkan, importasi gandum tahun 2020 adalah

10,29 juta ton, dan naik 11,5% pada tahun 2021 menjadi 11,48 juta ton.

Diduga, kelebihan impor tersebut masuk ke industri pakan.

Era zaman yang sudah maju dan semakin canggih ini, banyak gerakan

baru yang dapat dilakukan untuk mengembangkan produk olahan dengan

bahan pangan lokal. Salah satu hasil dari pertanian bahan pangan lokal yang

ada di Indonesia yaitu kacang merah. Menurut Badan Pusat Statistik (2023),

hasil panen kacang merah dari tahun ke tahun mengalami naik turun produksi

dari tahun 2018 sampai 2020. Pada tahun 2018 produksi kacang merah

45.054 Ton, pada tahun 2020 naik menjadi 46.676 Ton, dan menurun pada

tahun 2020 menjadi 37.578 Ton per tahun. Kacang merah di Sumatera Barat

umumnya digunakan sebagai sayuran, campuran dalam pembuatan rendang.


3

Namun kacang merah dapat diolah menjadi tepung untuk bisa

digunakan dalam pengolahan produk makanan lain yang dapat menambah

nilai jual dengan memiliki banyak manfaat gizi. Seperti fosfor dan kalsium

yang tinggi, mengandung protein sebanyak 22,3g, karbohidrat sebanyak 61,2

g, mineral fosfor sebanyak 410 mg, dan kalsium sebanyak 260 mg. Kacang

merah memiliki keunggulan bebas kolesterol, sehingga aman untuk

dikonsumsi oleh semua golongan masyarakat dari berbagai umur (Made

Astawan, MS, 2009).

Teknologi pembuatan tepung merupakan alternatif dalam pemanfaatan

bahan pangan sehingga dapat memperpanjang masa simpan, mempermudah

dalam penggunaannya serta fleksibel dalam pemanfaatannya. Namun pada

saat ini masih sedikitnya pengolahan tepung kacang merah menjadi produk

pastry, salah satunya yaitu choco chips cookies. Tepung kacang merah

diharapkan dapat menggantikan fungsi tepung terigu dan berpotensi menjadi

salah satu sumber pangan yang fungsional.

Berdasarkan penjelasan di atas penulis tertarik melakukan penelitian

menggunakan tepung kacang merah sebanyak 15%, 30% dan 45% dalam

pengolahan choco chips cookies. Karena mempertimbangkan keunggulan

yang dimiliki oleh tepung kacang merah, maka penulis tertarik melakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh Substitusi Tepung Kacang Merah

Terhadap Kualitas Choco Chips Cookies”.


4

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat di identifikasikan

permasalahan sebagai berikut:

1. Choco chips cookies merupakan makanan yang banyak digemari

masyarakat Indonesia, namun masih menggunakan terigu yang merupakan

bahan impor.

2. Kurangnya pemanfaatan tepung kacang merah di kalangan masyarakat

sebagai bahan baku olahan produk makanan.

3. Belum adanya penelitian tentang substitusi tepung kacang merah terhadap

pembuatan choco chips cookies.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang dan identifikasi masalah, maka

penulis membatasi penggunaan tepung kacang merah dalam komposisi yang

bervariasi, yaitu 15%, 30% dan 45% karena untuk menghindari terjadinya

kesalahan dalam pembuatan Choco Chips Cookies substitusi Tepung Kacang

Merah dari jumlah keseluruhan tepung yang digunakan terhadap kualitas

bentuk, warna, aroma, tekstur dan rasa pada choco chips cookies.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang telah dijelaskan diatas, penulis

memberikan rumusan masalah penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh penggunaan tepung kacang merah sebanyak 15%,

30% dan 45% terhadap kualitas bentuk choco chips cookies?


5

2. Bagaimana pengaruh penggunaan tepung kacang merah sebanyak 15%,

30% dan 45% terhadap kualitas warna choco chips cookies?

3. Bagaimana pengaruh penggunaan tepung kacang merah sebanyak 15%,

30% dan 45% terhadap kualitas aroma choco chips cookies?

4. Bagaimana pengaruh penggunaan tepung kacang merah sebanyak 15%,

30% dan 45% terhadap kualitas tekstur choco chips cookies?

5. Bagaimana pengaruh penggunaan tepung kacang merah sebanyak

15%, 30% dan 45% terhadap kualitas rasa choco chips cookies?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Pengaruh penggunaan tepung kacang merah sebanyak 15%, 30% dan

45% terhadap kualitas bentuk choco chips cookies.

2. Pengaruh penggunaan tepung kacang merah sebanyak 15%, 30% dan

45% terhadap kualitas warna choco chips cookies.

3. Pengaruh penggunaan tepung kacang merah sebanyak 15%, 30% dan

45% terhadap kualitas aroma choco chips cookies.

4. Pengaruh penggunaan tepung kacang merah sebanyak 15%, 30% dan

45% terhadap kualitas tekstur choco chips cookies.

5. Pengaruh penggunaan tepung kacang merah sebanyak 15%, 30% dan

45% terhadap kualitas rasa choco chips cookies.


6

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan pemaparan pada tujuan penelitian, maka manfaat dari

penelitian ini adalah

1. Mengurangi ketergantungan terhadap tepung terigu.

2. Dapat meningkatkan penggunaan tepung bahan lokal.

3. Menambah aneka olahan tepung kacang merah menjadi produk makanan,

yaitu choco chips cookies.

4. Menambah wawasan bagi masyarakat maupun industri yang bergerak

dibidang pastry dalam pengolahan choco chips cookies.

5. Sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya.


BAB II
KAJIAN TEORI

A. Choco Chips Cookies

1. Pengertian Choco Chips Cookies

Cookies merupakan kue kering yang memiliki rasa manis dan

memiliki bentuk yang kecil yang terbuat dari bahan dasar butter, gula,

telur, dan terigu (Santoso, dkk 2014). Kata “cookie” berasal dari kata

“keokje” yang diambil dari bahasa Belanda. Cookies merupakan salah

satu jenis jajanan yang diminati oleh semua jenis kalangam, mulai dari

anak kecil hingga orang dewasa (Cicilia, dkk 2021). Banyak ragam jenis

cookies di antaranya adalah nastar, semprit, oatmeal cookies, choco chips

cookies dan masih banyak varian lainnya.

Choco chips cookies dibuat dari adonan cookies yang diberi

taburan berupa cokelat chips. Choco chips cookies merupakan cookies

berbentuk bundar, teksturnya renyah dan rasanya yang manis. kue kering

ini memiliki tekstur yang renyah dan rasa yang lezat dengan aroma butter

(Sukriadi & Listiarini, 2021). Choco chips cookies menggunakan metode

drop cookies yaitu adonan yang dicetak dengan menggunakan sendok teh

kemudian diletakan di atas loyang pembakar.

Gambar 1. Choco chips Cookies


Sumber: Positivelysplendid.com (2022)

7
8

2. Metode Pembuatan Choco Chips Cookies

a) Metode Pembuatan Adonan

Putri Dwi Ningsih dalam Butsainah Putri Bayu (2022: 7)

Metode pembuatan cookies (Kue kering) terdiri dari 3 macam, yaitu:

(1) One Stage Methode

Semua bahan diaduk rata menjadi satu dengan menggunakan

dua pisau sampai adonan tercampur, kemudian adonan berpasir

dan ditambahkan aroma lalu adonan dipipihkan dan dicetak. Hasil

kue kering ini memiliki rasa empuk dan renyah.

(2) Creaming Methode

Kocok margarin dan gula halus hingga tercampur rata (tidak

terlalu lembut). Kemudian tambahkan kuning telur dan kocok

kembali hingga rata. Masukan tepung yang sudah diayak, dan

diaduk menggunakan sendok spatula hingga rata dan siap untuk

dicetak. Hasil kue kering dengan teknik ini lebih renyah dan

empuk.

(3) Sponge Methode

Teknik ini mempunyai ciri khusus yaitu menghasilkan kue

dengan pori-pori seperti busa tapi renyah dan mudah hancur pada

saat di makan di mulut. Gula dan air dipanaskan dengan suhu 430°

Celcius sampai berbentuk sirup, sementara putih telur, garam,

dikocok hingga berbusa. Hasil tersebut dicampurkan dengan sirup

hangat sambil dikocok terus hingga dingin dan bahan bahan


9

lainnya diaduk hingga rata dan dicetak. Bakar dalam oven dengan

suhu 190° Celcius.

b) Metode Pencetakan Adonan

Menurut Anni Faridah, dkk dalam Butsainah Putri Bayu

(2022:8) pengolahan dan pencetakan cookies dapat dibedakan menjadi

enam jenis, yaitu:

(1) Molded Cookies, yaitu adonan yang dibentuk dengan alat atau
dengan tangan.

(2) Pressed Cookies, yaitu adonan yang dimasukkan kedalam cetakan


semprit dan baru setelah itu disemprotkan di atas loyang.

(3) Bar Cookies, yaitu adonan yang dimasukkan kedalam loyang


pembakaran yang sudah dialas kertas roti dengan ketebalan ½ cm,
dimasak setengah matang lalu dipotong bujur sangkar kemudian
dibakar kembali sampai matang.

(4) Drop Cookies, yaitu adonan yang dicetak dengan menggunakan


sendok teh kemudian di drop diatas loyang pembakaran.

(5) Rolled Cookies, yaitu adonan diletakkan di atas papan atau meja
kerja kemudian digiling dengan menggunakan rolling pin lalu
adonan dicetak sesuai dengan selera.

(6) Ice Box/ Refrigerator, yaitu adonan cookies dibungkus dan


disimpan dalam refrigerator yang dibungkus plastik atau kertas
roti. Setelah agak keras dikeluarkan dan dipotong-potong.

c) Pembakaran

Setiap jenis cookies memerlukan suhu dan waktu pembakaran

yang berbeda untuk memperoleh hasil yang maksimal. Semakin besar

cookies yang dicetak semakin lama waktu pembakarannya dan suhu

pembakaran tidak terlalu panas. Suhu pembakaran pada cookies

umumnya 160-200°C dengan lama pembakaran 15 menit. Sebelum


10

pembakaran suhu oven harus diperhatikan, suhu dan lamanya

pembakaran dipengaruhi oven, loyang dan produk yang akan dibakar

(Setyawati, 2020).

Berdasarkan metode pengolahan cookies di atas, penulis

memilih creaming methode. Hal ini dikarenakan metode ini

memberikan udara ke dalam adonan sehingga volume kue akan lebih

tinggi dengan tekstur yang lebih ringan dan warna adonan menjadi

lebih cerah serta gula akan mengemulsi mentega untuk menghasilkan

adonan yang lebih halus. Metode ini dapat digunakan dalam

pengolahan cookies yaitu dengan cara kocok margarin dan gula halus

hingga rata (tidak perlu lembut), kemudian masukan telur telur, kocok

kembali hingga rata. Masukan tepung yang sudah diayak, dan diaduk

menggunakan spatula hingga rata dan siap dicetak. Pencetakan adonan

menggunakan metode drop cookies, yaitu adonan yang dicetak dengan

menggunakan sendok teh kemudian di drop di atas loyang dan

dipanggang dengan suhu 150° Celcius selama 15-20 menit.

(4) Resep Standar Choco Chips Cookies

Resep Choco Chips Cookies diambil dari jobsheet SMKN 9 Padang

produk pastry dan bakery. Bahan yang digunakan sebagai berikut:

a) Butter 200 gr

b) Margarine 600 gr

c) Gula Halus 400 gr

d) Kuning Telur 4 butir


11

e) Tepung Terigu 900 gr

f) Coklat Bubuk 70 gr

g) Choco Chip 275 gr

Cara membuat:

a) Butter, margarine dan gula halus di mixer sampai lembut, kemudian

masukkan kuning telur satu persatu, aduk rata.

b) Dengan sendok kayu aduk tambahlan tepung terigu yang sudah diayak

dengan coklat bubuk.

c) Tambahkan choco chips kedalam adonan.

d) Cetak menggunakan dua sendok di loyang.

(5) Bahan yang Digunakan dalam Pembuatan Choco Chips Cookies

a) Butter

Butter merupakan jenis lemak yang terbuat dari lemak hewani,

mengandung 82% lemak susu dan 16% air (Setyawati, 2020). Butter

merupakan salah satu bahan penting dari pembuatan cookies.

Kandungan lemak dalam adonan cookies merupakan salah satu faktor

yang berkontribusi pada variasi berbagai tipe cookies. Di dalam

adonan, lemak memberikan fungsi shortening dan fungsi tesktur

sehingga cookies/biskuit menjadi lebih lembut.

b) Margarine

Margarine merupakan salah satu bahan penting dalam

pembuatan cookies. Margarin merupakan bahan makanan yang terbuat

dari lemak nabati. “Margarin dibuat dengan kondisi lebih keras


12

mempunyai titik lebur yang tinggi untuk bisa mendekati keadaan

lemak, sebab margarin ini dipakai dalam resep sebagai salah satu

“bahan” dan bukan untuk dimakan langsung seperti halnya margarin

biasa” (Anni Faridah 2008:49).

c) Gula Halus

Gula halus merupakan gula yang terbuat dari cairan sari tebu

setelah melalui proses kristalisasi, gula halus dibuat menjadi kristal

yang lebih kecil berbentuk tepung. Gula halus mengandung senyawa

sukrosa atau senyawa yang dapat memberikan rasa manis pada

makanan. Sufi (2009:10) mengatakan “Selain memberikan rasa pada

kue kering, gula berfungsi sebagai bahan penambah rasa, warna,

membuat cookies menjadi wmpuk dan sesbagai pengaruh hasil bagi

kue tersebut”.

d) Telur

Telur ayam merupakan jenis telur yang sering digunakan untuk

membuat kue. Pilih telur yang masih baru, tidak retak, dan tidak ada

kotoran yang menempel. Telur yang baru ditandai dengan putih telur

yang masih kental dan kuning telur masih bulat utuh (Sutomo Budi,

2012:40). Fungsi telur dalam pembuatan cookies sebagai pengikat

bahan-bahan lain, memberikan kelembapan, menambah nilai gizi,

memberikan rasa gurih, dan membuat aroma cookies lebih harum.

Kuning telur lebih untuk merenyahkan tekstur, sedangkan putiih telur


13

akan mengikat tepung sehingga adonan akan lebih padat dan tidak

renyah (Sutomo Budi, 2012:79).

e) Terigu

Terigu merupakan tepung hasil dari bulir gandum yang telah

melalui proses penggilingan. Tepung terigu merupakan bahan paling

dasar pada pembuatan kue kering. Selain itu ada 3 (tiga) jenis tepung

terigu yakni tepung terigu kadar protein tinggi, sedang dan rendah.

Tepung terigu memiliki banyak zat pati, yaitu karbohidrat kompleks

yang larut dalam air. Selain mengandung banyak karbohidrat, terigu

juga memiliki protein dalam bentuk gluten. Gluten adalah suatu

senyawa pada terigu yang bersifat kenyal dan elastis yang berperan

dalam menentukan kualitas suatu makanan yang dihasilkannya,

semakin tinggi kadar gluten, semakin tinggi kadar protein dalam

terigu tersebut. Penggunaan tepung terigu protein rendah berpengaruh

terhadap kekerasan cookies. Semakin keras jenis tepung maka

penambahan lemak dan gula harus semakin banyak agar cookies

memiliki tekstur yang baik. Fungsi tepung terigu dalam adonan adalah

membentuk kerangka adonan produk, mengikat bahan-bahan seperti

air dan lemak, sebagai sumber karbohidrat utama. Tepung yang

digunakan untuk membuat kue kering adalah tepung dengan protein

rendah (8-9%) (Sukriadi & Listiarini, 2021).


14

f) Coklat Bubuk

Coklat bubuk atau cocoa powder terbuat dari ampas biji coklat

yang telah dipisahkan lemak coklatnya. Ampas biji ini dikeringkan

dan digiling halus sehingga terbentuk tepung coklat. Proses

pembuatan cokelat bubuk yaitu, daging biji kakao dibersihkan dan di

panggang kemudian kulitnya dibuang dan hanya dagingnya yang

diambil. Daging biji kakao kemudian digiling untuk membuat cairan

cokelat, yang merupakan campuran padatan kakao dalam lemak

kakao. Setelah dipisahkan antara lemak kakao dan padatan sisa

tersebut di proses menjadi bubuk kakao (IKAPI, 2008). Cokelat

bubuk berfungsi sebagai pengisi cokelat dan menentukan kualitas

warna pada cookies yang dihasilkan serta citarasa pada pembuatan

cookies.

(6) Peralatan yang Digunakan dalam Pembuatan Choco Chips Cookies

a) Alat Persiapan

(1) Timbangan

Timbangan digunakan untuk mengukur berat bahan yang

akan digunakan sesuai dengan resep. Timbangan merupakan alat

yang digunakan untuk melakukan pengukuran masa suatu benda.

Menurut Elida (2012:48-49) “Timbangan adalah alat yang

digunakan untuk melakukan pengukuran masa suatu benda.

Timbangan ada yang terbuat dari besi, tempa, aluminium, plastik

dan stainless stell. Timbangan dapat digunakan untuk bahan padat


15

maupun cair”. Penimbangan bahan dan adonan secara tepat

menghasilkan produk cookies yang seragam. Timbangan yang

dipakai dalam pembuatan cookies adalah timbangan digital.

(2) Mixing Bowl

Mixing bowl digunakan sebagai wadah tempat meletakan

bahan yang akan digunakan dan meletakan bahan yang sudah

ditimbang untuk mempermudah dalam pengolahan. Mixing bowl

yang digunakan dalam penelitian ini adalah mixing bowl ukuran

10 x 10 cm dan 20 x 20cm. Menurut Faridah dan Pramudia

(2019:66) mangkuk dikategorikan dalam bermacam ukuran dan

14 bahan, seperti kaca, stainless stell, porselen dan plastik.

Mangkuk berfungsi untuk wadah pencampuran bahan – bahan.

(3) Ayakan

Ayakan adalah alat yang digunakan sebagai penyaring bahan

pembuat cookies seperti tepung. Ayakan yang digunakan terbuat

dari stainless steel yang mempunyai kerapatan sangat kecil untuk

menyaring tepung agar menghasilkan bahan yang lebih halus.

Ayakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ayakan

stainless steel.

(4) Lap Kerja

Lap kerja berbentuk segi empat yang terbuat dari bahan yang

dapat menyerap air. Lap kerja berfungsi untuk mengeringkan

peralatan yang telah selesai dicuci, membersihkan meja kerja dan


16

lain sebagainya. Lap kerja yang digunakan dalam penelitian ini

adalah lap kerja dengan bahan katun.

(5) Baking Paper

Baking paper atau disebut dengan kertas roti merupakan jenis

kertas alas untuk pemangganan cookies atau roti agar produk

tidak lengket dan tidak mudah hangus. Baking paper yang

digunakan dalam penelitian ini berdiameter 40 cm x 60 cm.

b) Alat Pengolahan

(1) Mixer

Mixer digunakan sebagai alat untuk pencampuran adonan

makanan. Dari kapasitasnya, kita mengenal jenis mixer rumah

tangga, mixer besar dan mixer untuk industri. Mixer digunakan

dalam penelitian ini untuk mengaduk bahan adonan seperti telur

dan butter. Mixer yang digunakan dalam penelitian ini adalah

mixer rumah tangga yang mempunyai kapasitas mengocok 8 telur

dengan merk Philips.

(2) Loyang

Loyang adalah suatu wadah alas untuk tempat meletakan

adonan yang telah siap atau dicetak untuk di panggang dalam

oven. Loyang digunakan dalam penelitian ini untuk meletakan

adonan choco chips cookies yang sudah dicetak dan siap untuk

dipanggang. Loyang yang digunakan dalam penelitian ini, Loyang


17

pemanggang yang berbentuk persegi panjang ukuran 40cm x

60cm.

(3) Sendok

Sendok digunakan sebagai alat mengambil dan menakar

bahan adonan cookies. Sendok merupakan alat untuk mengambil

makanan dari piring atau mangkok. Sendok digunakan dalam

penelitian ini untuk mengambil dan mencetak adonan choco chips

cookies. Sendok pada pembuatan choco chips cookies ini

digunakan sebagai mencetak adonan dengan menggunakan dua

sendok teh.

(4) Rubber Spatula

Rubber spatula digunakan untuk mengambil sisa adonan.

Alat untuk mengumpulkan adonan lunak, sifatnya yang lentur

membuatnya mudah untuk mengeruk adonan hingga ke dasar

mangkuk. Pada pembuatan choco chips cookies ini rubber spatula

digunakan untuk membersihkan sisa-sisa adonan pada waskom

stainless steel.

(5) Oven

Oven merupakan alat yang digunakan untuk memanggang

kue atau roti dan dapat dioperasikan dengan tenaga listrik atau

gas. Oven digunakan untuk memanggang adonan cookies sehingga

menjadi produk jadi. Oven yang digunakan dalam penelitian ini

adalah oven gas.


18

c) Alat Penyajian

Alat penyajian adalah suatu wadah untuk meletakan makanan

pada panelis yang akan menilai produk yang telah disajikan. Alat

yang digunakan untuk menyajikan choco chips cookies adalah toples

plastik.

B. Kacang Merah

1. Karakteristik Kacang Merah

Kacang merah atau kacang jogo memmiliki nama ilmiah yang

sama dengan kacang buncis (Phaseolus vulgaris L) yang membedakan

hanya tipe pertumbuhan dan kebiasaan panennya saja. Tanaman ini

berasal dari Amerika Selatan, Meksiko Selatan, dan Daratan Cina,

seterusnya tanaman tersebut akhirnya menyebar ke daerah lain seperti

Indonesia. Daerah yang banyak ditanami kacang merah di Indonesia

adalah Lembang (Bandung), Pacet (Cipanas), Kota Bau (Bogor) dan

Pulau Lombok (Astawan, 2009).

Kacang merah adalah salah satu jenis kacang-kacangan yang

mempunyai kandungan pati serta serat yang mudah diperoleh di

Indonesia. Yang biasanya dimanfaatkan dari kacang merah adalah bijinya

(Mayasari, 2015). Kacang merah yang dikonsumsi adalah bijinya yang

telah tua, baik dalam keadaan segar, maupun yang sudah dikeringkan.

Varietas kacang merah yang beredar di pasaran jumlahnya sangat banyak

dan beranekaragam (Rukmana,2009). Beberapa jenis kacang merah

diantaranya yaitu:
19

a) Kacang Adzuki

Kacang yang berasal dari Asia terutama di Jepang dan China ini

memiliki ukuran yang kecil, berwarna merah tua, dan pololongnya

tumbuh 4 sampai 5 inci (10-12,5 cm) dan masa panennya pada bulan

November sampai Desember. Kacang ini memiliki rasa yang manis

sehingga sering dibuat menjadi pasta kacang merah sebagai bahan

isian roti atau kue, sebagai makanan penutup maupun

difermentasikan.

Gambar 2. Kacang Adzuki


(Sumber: Feby, 2016)
b) Red Bean

Berasal dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Memiliki

ukuran sedang dengan bentuk seperti ginjal dan berwarna merah

gelap. Red bean bertekstur lebih halus dibandingkan kidney bean

(Feby, 2016)

Gambar 3. Red Bean


(Sumber: Pngtree, 2021)
20

c) Kidney Bean

Atau Cannellini bean (Kacang merah ukuran besar): kacang

berbentuk seperti ginjal, berukuran lebih besar dan bertekstur lembut,

berwarna merah daging dan memiliki rasa hambar. Biasanya diolah

sebagai salad ataupun sup, direbus, dan biasa ditemukan bersama

rendang. Ketika dimasak, kacang ini akan mempertahankan bentuk

semulanya kecuali jika dihancurkan (Feby, 2016)

Gambar 4. Kidney Bean


(Sumber: Piyaset, 2016)

2. Klasifikasi Kacang Merah

Menurut Rukmana (2009), kedudukan kacang merah dalam tata

nama (sistematika) adalah sebagai berikut:

Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Anglospermae
Kelas : Dicotyledonae
Sub kelas : Calyciflorae
Ordo : Roasales (Leguminales)
Famili : Leguminisae (Papilionaceac)
Sub family : Papilionoideae
Genus : Phaseolus
21

Spesies : Phaaseolus vulgaris L

3. Kandungan Zat Gizi dalam Kacang Merah

Kacang merah ternyata mempunyai kemampuan untuk mengatasi

berbagai penyakit, seperti mampu mengurangi kerusakan pembuluh darah,

menurunkan kadar kolesterol dalam darah, mengurangi konsentrasi gula

darah, serta dapat menurunkan resiko kanker usus besar dan kanker

payudara. Kandungan gizi kacang merah snagat bagus bagi Kesehatan

tubuh manusia (Zulkan, 2014). Berikut ini adalah kandungan gizi per 100g

dalam kacang merah.

Tabel 1. Kandungan Gizi dalam Kacang Merah per 100 g

Kandungan Zat Gizi Komposisi


Energi (kkal) 314
Protein (g) 22,1
Lemak (g) 1,1
Karbohidrat (g) 56,2
Serat pangan (g) 4
Sumber: Tabel komposisi Pangan Indonesia (Tim Update TKPI, 2018)

Berikut ini adalah perbandingan kandungan zat gizi kacang merah

dengan tepung terigu.

Tabel 2. Perbandingan Nilai Gizi Kacang Merah dengan Tepung

Terigu per 100 g

Kandungan Zat Energi Protein Lemak Karbohidrat Serat


Gizi (Kkal) (g) (g) (g) (g)
Kacang merah 314 22,1 1,1 56,2 4
Tepung terigu 333 9 1 77,2 0,3
Sumber: Tabel Komposisi Pangan Indonesia (Tim Update TKPI, 2018)
22

Biji kacang merah adalah bahan makanan yang mempunyai energi

tinggi dan juga sebagai protein nabati potensial, tidak hanya kaya akan

protein yang mencapai 22,1 g/100 g, biji kacang merah juga merupakan

sumber karbohidrat, mineral, vitamin, dan serat pangan. Tepung kacang

merah memiliki kandungan protein yang cukup tinggi. Komposisi zat gizi

tepung kacang merah (dalam 100 g) adalah kalori 314,28 kal, protein

22,14 g, lemak 1,1 g, dan karbohidrat 71,08 g, (Ekawati, 1999). Kacang

merah memiliki banyak manfaat salah satunya tepung kacang merah

memiliki umur simpan yang lama dan dapat diolah sebagai campuran

makanan. Jika dibandingkan dengan tepung terigu, kacang merah

mempunyai kadar protein dan serat yang lebih tinggi, serta kadar

karbohidrat yang lebih rendah.

Tepung kacang merah tidak dapat digunakan sebagai bahan utama

dalam pembuatan cookies karena akan menghasilkan tekstur yang

meremah akibat tidak adanya kandungan protein gluten sebagai

pembentuk tekstur cookies. Cookies dengan tingkat substitusi tepung

kacang merah yang lebih dari 45% akan memiliki warna yang sangat

gelap, tekstur yang sangat meremah, memiliki flavor kacang yang sangat

kuat, dan kurang dapat diterima konsumen.

C. Kualitas Choco Chips Cookies

Menurut Badan Standarisasi Nasional dalam (Nuraini & Yuwono,

2014) Cookies merupakan biskuit yang dibuat dari adonan lunak dan berkadar
23

lemak tinggi dan memiliki rasa manis dan bila dipatahkan penumpang

potongannya bertekstur kurang padat.

1. Bentuk Bulat Pipih

Bentuk merupakan suatu kreatifitas dari pembuatnya. Choco chips

cookies merupakan salah satu jenis cookies yang dibuat dari tepung,

lemak, gula, telur, cokelat bubuk, dan cokelat keping. Secara umum, choco

chips cookies mempunyai ciri berbentuk bundar, berwarna cokelat,

teksturnya yang renyah, dan rasanya yang manis dengan aroma cokelat.

Menurut Brown, choco chips cookies adalah cookies yang dibuat dengan

adonan yang dibentuk dengan alat atau dengan tangan (Anni Faridah dkk,

2008), cookies ini berasal dari Amerika Serikat dan dikombinasikan

dengan chocolate chips/cokelat keping (butiran kecil cokelat yang berasa

manis) sebagai bahan pembedanya. Dalam penelitian ini, choco chips

cookies dibuat dari tepung kacang merah sebagai bahan pensubstitusi

tepung terigu. Bentuk dari choco chips cookies tepung kacang merah yang

diharapkan adalah berbentuk bulat pipih dengan ukuran ±3 cm yang

dicetak menggunakan dua sendok menggunakan metode drop cookies.

2. Warna

Warna merupakan faktor penting dalam menilai suatu makanan.

Makanan akan terlihat bagus apabila warna yang digunakan menarik

perhatian. Warna membangkitkan perasaan yang spontan kepada orang

yang melihatnya. Warna merupakan salah satu aspek yang menjadi daya
24

tarik produk pangan. Warna cookies juga dipengaruhi suhu yang

digunakan selama proses pemanggangan. Menurut Izza Marizalni

(2003:26) “Warna tepung yang agak gelap menghasilkan cookies yang

cenderung gelap, warna ini juga dipengaruhi oleh pemakaian gula halus

serta waktu yang digunakan pada saat pengovenan”. Pada penelitian ini

warna choco chips cookies yang diharapkan adalah warna coklat yang

diperoleh dari pencampuran bahan lain dengan tepung kacang merah.

3. Aroma

Aroma adalah bau harum yang dikeluarkan oleh suatu makanan

yang mepunyai daya tarik yang kuat mampu merangsang indra penciuman

dan membangkitkan selera makan. Menurut Anni Faridah, dkk (2008:499)

“untuk mendapatkan aroma dalam pembuatan cookies mentega dan

margarin dapat dicampur, pergunakan mentega 80% dan margarin 20%,

perbandingan ini akan menghasilkan rasa kue yang gurih dan lezat”.

Choco chips cookies tepung kacang merah pada aspek aroma yang

dihasilkan adalah aroma harum butter.

4. Tekstur

Tekstur merupakan hasil dari perbandingan bahan, pencampuran

bahan, pencampuran adonan dan pembakaran adonan. Tekstur menjadi

salah satu faktor yang mempengaruhi nilai suatu makanan oleh konsumen.

Cookies merupakan jenis biskuit yang terbuat dari adonan lunak, berkadar

lemak tinggi dan bila dipatahkan potongannya bertekstur kurang padat.

Beberapa komponen yang sering digunakan dalam industri pembuatan


25

cookies antara lain, tepung terigu, air, gula, lemak, kuning dan putih telur.

Komponen ini lah yang akan membentuk karakteristik cookies selama

proses pengolahan. Tekstur dari choco chips cookies yang diharapkan

adalah tekstur renyah.

5. Rasa

Rasa merupakan suatu penilaian setelah penampilan makanan. Rasa

adalah kemampuan mendeteksi makanan menggunakan indra pengecap

yaitu rasa manis, asam, asin, dan pahit, yang dapat menjadikan makanan

tersebut lebih menarik dan lezat saat dinikmati (Atmoko, 2017).

Konsumen dapat menilai suatu makanan dari rasanya. Rasa yang

diharapkan dari choco chips cookies kacang merah ini adalah manis.

D. Kerangka Konseptual

Bahan pembuatan choco chips cookies tepung kacang merah adalah

tepung kacang merah, butter, margarin, gula halus, choco chips dan telur dan

bahan tambahan lainnya. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis

pengaruh penggunaan tepung kacang merah sebanyak 15%, 30%, dan 45%

yang dapat mengetahui kualitas choco chips cookies dari segi bentuk, warna,

aroma, tekstur, dan rasa. Hal ini dapat dilihat dari kerangka konseptual

penelitian ini terdapat pada gambar 5 sebagai berikut:


26

Penggunaan Tepung Kacang Merah(X)


15 % (X1)
30% (X2)
45% (X3)

Kualitas Choco Chips Cookies (Y)


• Bentuk (Y1)
• Warna (Y2)
• Aroma (Y3)
• Tekstur (Y4)
• Rasa (Y5)

Gambar 5. Kerangka Konseptual Choco Chips Cookies

E. Hipotesisi Penelitian

Berdasarkan kerangka konseptual diatas maka hipotesis yang akan diuji

didalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Ho = Tidak terdapat pengaruh pada choco chips cookies dengan

pensubstitusian tepung kacang merah sebanyak 15%, 30%, dan

45% terhadap kualitas bentuk, warna, aroma, tekstur dan rasa.

Ha = Terdapat pengaruh pada choco chips cookies dengan

pensubstitusian tepung kacang merah sebanyak 15%, 30% dan 45%

terhadap kualitas bentuk, warna, aroma, tekstur dan rasa.


BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimen, yaitu melakukan

percobaan langsung pada pembuatan choco chips cookies dengan substitusi

tepung kacang merah. Menurut (Sugiyono, 2015) eksperimen yaitu suatu

penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu

terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali. Eksperimen penelitian ini

mempunyai tujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas choco chips cookies

tepung kacang merah terhadap kualitas, bentuk, warna, aroma, tekstur, dan

rasa.

B. Lokasi dan Jadwal Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di workshop Tata boga, Departemen Ilmu

Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Pariwisata dan Perhotelan, Universitas

Negeri Padang. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Maret 2023.

C. Objek Penelitian

Sesuai dengan pembatasan masalah dan tujuan penelitian, maka objek

penelitian adalah choco chips cookies dengan substitusi kacang merah

sebanyak 15%, 30%, dan 45% dari jumlah tepung terigu terhadap kualitas

choco chips cookies yang meliputi kualitas, bentuk, warna, aroma, tekstur,

dan rasa.

27
28

D. Definisi Operasional dan Variabel Penelitian

1. Definisi Operasional

a) Pengaruh

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan pengaruh yaitu

suatu keadaan penyelidikan untuk mengetahui pengaruh kualitas

choco chips cookies dengan substitusi tepung kacang merah

menggunakan indicator seperti bentuk, warna, aroma, tekstur, dan

rasa.

b) Substitusi Tepung Kacang Merah

Substitusi tepung kacang merah adalah pemakaian tepung

kacang merah sebanyak (15%, 30%, dan 45%) sebagai bahan

pengganti dari tepung terigu dalam pembuatan choco chips cookies.

c) Kualitas Choco Chips Cookies

Kualitas choco chips cookies tepung kacang merah adalah mutu

fisik cookies yang dihasilkan dari segi bentuk bulat pipih dan

seragam, warna coklat, aroma khas butter, tekstur renyah saat

dimakan, dan rasa manis dari choco chips cookies.

2. Variabel Penelitian

a) Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah tepung kacang merah

sebanyak: 15% (X1), 30% (X2), dan 45% (X3).

b) Variabel terikat (Y) yaitu kualitas choco chips cookies yang

dihasilkan meliputi: bentuk (Y1), warna (Y2), aroma (Y3), tekstur

(Y4), rasa (Y5).


29

E. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer.

Menurut Sugiyono, (2018) “Data primer adalah sumber data yang

diperoleh dari lapangan atau tempat penelitian tanpa adanya sumber

perantara”. Data primer pada penelitian ini diperoleh dari panelis

penelitian, yang memberikan hasil uji organoleptik dari choco chips

cookies dengan substitusi tepung kacang merah meliputi bentuk, warna,

aroma, tekstur, dan rasa.

2. Sumber Data

Sumber data data dalam penelitian ini berasal dari 3 orang panelis

yaitu orang yang dirujuk untuk melakukan uji organoleptik. Panelis dalam

penellitian ini merupakan dosen Departemen Ilmu Kesejahteraan

Keluarga, Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga,

Konsentrasi Tata Boga. Panelis yang dipilih adalah panelis yang memiliki

fisik sehat dan ahli dalam melakukan uji organoleptik. Nantinya setiap

panelis memberi nilai dari angket yang berisi butiran pertanyaan-

pertanyaan untuk diberikan respon.

F. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian adalah langkah-langkah yang digunakan dalam

melaksankan penelitian. Langkah – langkah dalam pembuatan choco chips

cookies adalah sebagai berikut:


30

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan merupakan langkah pertama dalam proses

pembuatan choco chips cookies dengan substitusi tepung kacang merah.

Tahap- tahap persiapannya adalah:

a) Persiapan Alat

Adapun persiapan alat dalam proses pembuatan choco chips

cookies tepung kacang merah akan digunakan yaitu:

(1) Alat Persiapan

(a) Timbangan 1 buah

(b) Mixing Bowl 7 buah

(c) Ayakan 1 buah

(d) Lap Kerja 1 buah

(e) Baking Paper 3 buah

(2) Alat Pengolahan

(a) Mixer 1 buah

(b) Loyang 3 buah

(c) Sendok 2 buah

(d) Rubber Spatula 1 buah

(e) Oven 1 buah

(3) Alat Penyajian

(a) Toples Plastik 3 buah


31

b) Persiapan Bahan

Pemilihan bahan baku dalam pembuatan choco chips cookies

harus berkualitas baik karena akan berpengaruh pada produk yang

akan dihasilkan. Berikut merupakan bahan-bahan yang akan

digunakan dalam pengolahan choco chips cookies:

(1) Tepung Kacang Merah

Tepung kacang merah yang digunakan pada pembuatan

choco chips cookies yaitu tepung kacang merah yang memiliki

kualitas terbaik dab tidak bau dengan merk Tepung Kacang

Merah Hasil Bumiku.

(2) Butter

Butter yang digunakan dalam penelitian ini adalah merk

Holman Butter.

(3) Margarine

Margarine yang digunakan dalam penelitian ini adalah merk

Blue Band.

(4) Gula Halus

Gula halus yang digunakan dalam penelitian ini adalah merek

Rose Brand.

(5) Telur

Telur yang digunakan dalam penelitian ini adalah telur ayam

negeri dengan berat 60gram.


32

(6) Tepung Terigu

Tepung terigu yang akan digunakan pada pembuatan choco

chips cookies yaitu tepung terigu protein rendah dengan merk

Kunci Biru.

(7) Coklat Bubuk

Coklat bubuk yang akan digunakan dalam pembuatan choco

chips cookies ini adalah coklat bubuk dengan merk Bendico.

(8) Choco Chips

Choco chips yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

choco chips dengan merk Lagie Chips.

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan adalah proses pengolahan bahan yang sudah

dipersiapkan sebelumnya. Bahan selanjutnya diolah sesuai dengan

langkah- langkah kerja yang telah ditentukan bertujuan agar tidak terjadi

kesalahan dalam proses pelaksaan. Bahan dan alat yang dipersiapkan

harus sesuai dengan kebutuhan saat proses pengolahan. Beberapa langkah

kerja dalam proses pengolahan sebagai berikut.

a) Penimbangan Bahan

Bahan yang telah dipersiapkan kemudian ditimbang sesuai

dengan resep standar. Menimbang bahan tentunya harus sesuai,

karena akan berpengaruh pada kualitas produk choco chips cookies

yang akan diolah. Bahan-bahan yang akan ditimbang yaitu: Tepung


33

kacang merah, tepung terigu, coklat bubuk margarin, gula halus, telur,

dan juga butter.

b) Pengolahan

Tahap pengolahan yaitu kegiatan mengolah bahan yang sudah

ditimbang dan diukur. Setelah dilakukan persiapan bahan dan

peralatan, kemudian dilakukan tahap pengolahan sesuai dengan resep

yang telah di tetapkan agar produk memiliki kualitas yang baik dan

tidak terjadi kesalahan pada pembuatan choco chips cookies. Resep

pada pengolahan choco chips cookies dapat diamati pada tabel di

bawah ini:

Tabel 3. Komposisi Bahan Peneliian Choco Chips Cookies dengan


Subtitusi Tepung Kacang Merah

No Komponen Kontrol 15% 30% 45%


(0%)
1 Tepung Kacang - 135 gr 270 gr 405 gr
Merah
2 Tepung Terigu 900 gr 765 gr 630 gr 495 gr
3 Margarin 600 gr 600 gr 600 gr 600 gr
4 Butter 200 gr 200 gr 200 gr 200 gr
5 Gula Halus 400 gr 400 gr 400 gr 200 gr
6 Telur 4 butir 4 butir 4 butir 4 butir
7 Coklat Bubuk 70 gr 70 gr 70 gr 70 gr
8 Choco Chips 275 gr 275 gr 275 gr 275 gr

Proses pembuatan choco chips cookies yang sudah di substitusi

dengan tepung kacang merah:

(1) Siapkan semua bahan dan alat.


(2) Kocok butter, margarin, dan gula halus sampai lembut.
(3) Masukkan kuning telur satu persatu, lalu diaduk dengan rata.
(4) Masukkan tepung terigu dan coklat bubuk yang sudah diayak.
(5) Tambahkan choco chips kedalam adonan.
34

(6) Cetak menggunakan dua sendok teh.


(7) Tata adonan pada Loyang.
(8) Oven pada suhu 150 derajat celcius selama 20 menit hingga
matang, angkat
(9) Keluarkan cookies dari loyang, letakan di rak pendingin
(10) Hidangkan di dalam toples.

Diagram alir pembuatan choco chips cookies dengan

penambahan tepung kacang merah dapat dilihat pada gambar 6.

Butter, margarin, dan


gula halus

Tambahkan Telur Aduk hingga lembut

Tepung kacang merah Aduk hingga rata


+ Tepung Terigu +
coklat bubuk + Choco
Chips Pencetakan adonan

Pemanggangan

Choco chips cookies

Uji Organoleptik

Bentuk Warna Aroma Tekstur Rasa

Gambar 6. Diagram Alir Pembuatan Choco Chips Cookies Tepung


Kacang Merah
35

3. Tahap Penilaian

Choco chips cookies yang sudah siap diolah kemudian dikemas dan

dimasukan ke dalam toples plastik, lalu diberi kode sampel agar terlihat

jelas perbedaannya. Choco chips cookies tersebut diberikan kepada

panelis yang sudah dipilih untuk memberikan nilai dari kualitas, bentuk,

warna, aroma, tekstur, dan rasa pada choco chips cookies dengan

substitusi tepung kacang merah berdasarkan kriteria yang ada pada

kuisioner.

G. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian dapat dilihat Rancangan Eksperimen dilakukan

dalam 4 kali percobaan. Percobaan I dilakukan untuk mengetahui hasil

cookies dengan substitusi tepung kacang merah. Kemudian dilakukan

penelitian II untuk memperbaiki dari penelitian I. Kemudian dari kekurangan

peneltian ke II maka dilakukan penelitian III untuk memenuhi kualitas choco

chips cookies yang baik. Untuk mencari keabsahan validasi penelitian dari

penelitian III maka dilakukan penelitian IV dengan kualitas terbaik.

Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL),

dengan empat kali pengulangan. Rancangan penelitian dapat dilihat pada

pada tabel 4.

Tabel 4. Rancangan Penelitian


Kualitas choco chips cookies
Perlakuan
Bentuk Warna Aroma Tekstur Rasa Panelis Ulangan
(x)
(Y1) (Y2) (Y3) (Y4) (Y5)
X0 X0 Y1 X0 Y2 X0 Y3 X0 Y4 X0 Y5
X1 X1 Y1 X1 Y2 X1 Y3 X1 Y4 X1 Y5
3 4
X2 X2 Y1 X2 Y2 X2 Y3 X2 Y5 X2 Y5
X3 X3 Y1 X3 Y2 X3 Y3 X3 Y5 X3 Y5
36

Keterangan:

X : Perlakuan
Y : Kualitas
X0 : Kontrol
X1 : Substitusi Tepung Kacang Merah 15%
X2 : Substitusi Tepung Kacang Merah 30%
X3 : Substitusi Tepung Kacang Merah 45%
Y1 : Kualitas Bentuk
Y2 : Kualitas Warna
Y3 : Kualitas Aroma
Y4 : Kualitas Tekstur
Y5 : Kualitas Rasa
X0 Y1 : Tanpa tepung kacang merah terhadap kualitas bentuk
choco chips cookies
X0 Y2 : Tanpa tepung kacang merah terhadap kualitas warna
choco chips cookies
X0 Y3 : Tanpa tepung kacang merah terhadap kualitas aroma
choco chips cookies
X0 Y4 : Tanpa tepung kacang merah terhadap kualitas tekstur
choco chips cookies
X0 Y5 : Tanpa tepung kacang merah terhadap kualiats rasa choco
chips cookies
X1 Y1 : Substitusi tepung kacang merah 15% terhadap kualitas
bentuk choco chips cookies
X1 Y2 : Substitusi tepung kacang merah 15% terhadap kualitas
warna choco chips cookies
X1 Y3 : Substitusi tepung kacang merah 15% terhadap kualitas
aroma choco chips cookies
X1 Y4 : Substitusi tepung kacang merah 15% terhadap kualitas
tekstur choco chips cookies
X1 Y5 : Substitusi tepung kacang merah 15% terhadap kualitas
rasa choco chips cookies
X2 Y1 : Substitusi tepung kacang merah 30% terhadap kualitas
bentuk choco chips cookies
X2 Y2 : Substitusi tepung kacang merah 30% terhadap kualitas
warna choco chips cookies
X2 Y3 : Substitusi tepung kacang merah 30% terhadap kualitas
aroma choco chips cookies
X2 Y4 : Substitusi tepung kacang merah 30% terhadap kualitas
tekstur choco chips cookies
X2 Y5 : Substitusi tepung kacang merah 30% terhadap kualitas
rasa choco chips cookies
X3 Y1 : Substitusi tepung kacang merah 45% terhadap kualitas
bentuk choco chips cookies
37

X3 Y2 : Substitusi tepung kacang merah 45% terhadap kualitas


warna choco chips cookies
X3 Y3 : Substitusi tepung kacang merah 45% terhadap kualitas
aroma choco chips cookies
X3 Y4 : Substitusi tepung kacang merah 45% terhadap kualitas
tekstur choco chips cookies
X3 Y5 : Substitusi tepung kacang merah 45% terhadap kualitas
rasa choco chips cookies

H. Kontrol Validitas

Kontrol Validitas pada penelitian ini adalah:

1. Penggunaan bahan yang sama pada setiap perlakuan

2. Penggunaan peralatan yang sama pada setiap perlakuan penelitian.

3. Pelaksanaan prosedur yang sama pada setiap perlakuan penelitian

4. Pelaksanaan uji organoleptik dilakukan oleh panelis yang sama.

I. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

1. Teknik Pengumpulan Data

Choco chips cookies yang sudah siap untuk disajikan, kemudian

dilanjutkan dengan uji organoleptik. Pada choco chips cookies yang sudah

dikemas, diberi kode sampel sesuai dengan perlakuan. Selanjutnya

disajikan kepada panelis yang melakukan uji organoleptik. Respon yang

diberikan dari panelis ditulis dalam format uji organoleptik yaitu meliputi:

bentuk, warna, aroma, tekstur dan rasa.

2. Instrumen Penelitian

a) Jenis Instrumen

Instrumen dalam penelitian ini adalah format uji organoleptik

terhadap produk yang dihasilkan dilengkapi dengan kode sampel.


38

Analisis organoleptik merupakan pernyataan respon setelah panelis

melakukan pengindraan, setiap panelis akan melakukan uji dan

penilaian terhadap sampel dan memberikan jawabannya. Analisis

organoleptik yang dilakukan uji jenjang untuk melihat kualitas

bentuk, warna, aroma tekstur, dan rasa.

b) Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Indikator dalam peneltian ini akan disusun peneliti melalui

beberapa tahap, berikut kisi – kisi instrumen penilaian dapat dilihat

pada tabel 5 dibawah ini:

Tabel 5. Kisi – kisi Instrumen Penelitian


Variabel Indikator Sub Indikator
• Bulat pipih dengan diameter ± 3cm
Bentuk
• Seragam
Kualitas Warna • Coklat
Choco Chips
Aroma • Harum khas butter
Cookies
Tekstur • Renyah
Rasa • Rasa Manis

J. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dari uji organoleptik, selanjutnya ditabulasi dalam

bentuk tabel dan dianalisis sesuai dengan uji masing-masing data. Setelah

data ditabulasi kemudian dilakukan analisis varian, karena data yang

diperoleh berbeda maka dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test

(DMRT). Data yang diperoleh dari uji organoleptik diberikan nilai dan

dianalisis dengan menggunakan Analisis Varian (ANAVA) sebagai berikut.


39

Tabel 6. Daftar Analisi Varian (ANAVA)

Sumber Derajat Jumlah Kuadrat Rata Statistik


Variasi Bebas Kuadrat – rata F
Sampel (S-1) JKS JKS/(S1) KTS/KTG
Panelis (P-1) JKP JKP /P-1) KTP/KTG
Galat (S-1)(P-1) JKG JKG/(S-1)(P-1)
Total (SP-1) JKT

Keterangan:

JKT : Jumlah Kuadrat Total


JKS : Jumlah Kuadrat Sampel
JKP : Jumlah Kuadrat Panelis
KTS : Kuadrat Tengah Sampel
KTP : Kuadrat Tengah Panelis
KTG : Kuadrat Tengah Galat
S : Banyaknya Sampel
P : Banyaknya Panelis

Jika analisis varian menunjukkan pengaruh yang signifikan yaitu Fhitung

> Ftabel, maka dilanjutkan dengan uji duncan multiple range test (DMRT).

Rumus uji Duncan, sebagai berikut:

Keterangan:

SE : Standar Error
qà : Sebaran wilayah (tabel uji Duncan) pada p dan derajat bebas
galat/error
LSR : Least Significant Ranges
Rp : Wilayah nyata terkecil
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Data Penggunaan Tepung Kacang Merah 0%, 15%, 30%


dan 45% terhadap Kualitas Bentuk Choco Chips Cookies

a) Bentuk Bulat Pipih

Berdasarkan hasil uji organoleptik yang dilakukan panelis maka

dapat diketahui nilai rata-rata penelitian kualitas bentuk bulat pipih

pada setiap perlakuan dapat dilihat pada gambar 7 berikut:

Gambar 7. Rata-rata Nilai Kualitas Bentuk Bulat Pipih

Pada gambar 7 dapat dijelaskan bahwa nilai rata-rata bentuk

bulat pipih dengan 4 kali pengulangan untuk uji organoleptik dari

semua perlakuan 0%, 15%, 30% dan 45% secara berurutan dengan nilai

3.56, 3.44, 3.56, 3.67 dengan kategori bulat pipih.

Hasil statistik ANAVA bentuk bulat pipih dapat dilihat pada

tabel di lampiran. Berdasarkan pada uji statistik data dari hasil

penelitian menyatakan bahwa diperoleh nilai Fhitung sampel sebesar

0.23 dan Ftabel pada taraf 5% sebesar 4.76. Dengan demikian tidak

40
41

terdapat pengaruh dari substitusi tepung kacang merah terhadap kualitas

bentuk pipih pada choco chips cookies. Oleh kaena itu, tidak

dilanjutkan dengan uji duncan.

b) Bentuk Seragam

Berdasarkan hasil uji organoleptik yang dilakukan panelis maka

dapat diketahui nilai rata-rata penelitian kualitas bentuk seragam pada

setiap perlakuan dapat dilihat pada gambar 8 berikut:

Gambar 8. Rata-rata Nilai Kualitas Bentuk Seragam

Pada gambar 8 dapat dijelaskan bahwa nilai rata-rata bentuk

seragam dengan 4 kali pengulangan untuk uji organoleptik dari semua

perlakuan 0%, 15%, 30% dan 45% secara berurutan dengan nilai 3.56,

3.67, 3.67, dan 3.78 dengan kategori bentuk (seragam)

Hasil statistik ANAVA bentuk seragam dapat dilihat pada tabel

di lampiran 3. Berdasarkan pada uji statistik data dari hasil penelitian

menyatakan bahwa diperoleh nilai Fhitung sampel sebesar 0,47 dan

Ftabel pada taraf 5% sebesar 4.76. Dengan demikian tidak terdapat

pengaruh dari substitusi tepung kacang merah terhadap kualitas bentuk


42

bulat pipih pada choco chips cookies. Oleh karena itu, tidak dilanjutkan

dengan uji duncan.

2. Deskripsi Data Penggunaan Tepung Kacang Merah 0%, 15%, 30%,


dan 45% terhadap Kualitas Warna Choco Chips Cookies

Berdasarkan hasil uji organoleptik yang dilakukan panelis maka

dapat diketahui nilai rata-rata penelitian kualitas warna choco chips cookies

pada setiap perlakuan dapat dilihat pada gambar 9 berikut:

Gambar 9. Rata-rata Nilai Kualitas Warna Choco Chips Cookies

Pada gambar 9 dapat dijelaskan bahwa nilai rata-rata warna

(coklat) dengan 4 kali pengulangan untuk uji organoleptik dari semua

perlakuan yaitu 0% dengan nilai rata-rata 3.78 memiliki kategori berwarna

coklat, 15% dengan nilai rata-rata 3.89 memiliki kategori berwarna coklat,

dan 30% dengan nilai rata-rata 3.78 memiliki kategori berwarna coklat,

dan 45% dengan nilai rata-rata 4.00 memiliki kategori berwarna coklat.

Hasil statistik ANAVA warna (coklat) choco chips cookies dapat

dilihat pada tabel di lampiran 3. Berdasarkan pada uji statistik data dari

hasil penelitian menyatakan bahwa diperoleh nilai Fhitung sampel sebesar


43

1,00 dan Ftabel pada taraf 5% sebesar 4.76. Dengan demikian tidak

terdapat pengaruh dari substitusi tepung kacang merah terhadap kualitas

warna (coklat) choco chips cookies.

3. Deskripsi Data Penggunaan Tepung Kacang Merah 0%, 15%, 30%,


dan 45% terhadap Kualitas Aroma Choco Chips Cookies

a) Aroma Harum Butter

Berdasarkan hasil uji organoleptik yang dilakukan panelis maka

dapat diketahui nilai rata-rata penelitian kualitas aroma choco chips

cookies pada setiap perlakuan dapat dilihat pada gambar 10 berikut:

Gambar 10. Rata-rata Nilai Kualitas Aroma Choco Chips Cookies


Tepung Kacang Merah

Pada gambar 10 dapat dijelaskan bahwa nilai rata-rata aroma

(harum butter) dengan 4 kali pengulangan untuk uji organoleptik dari

semua perlakuan yaitu 0% dengan nilai rata-rata 3.89 memiliki kategori

harum butter, 15% dengan nilai rata-rata 3.56 memiliki kategori cukup

harum butter, dan 30% dengan nilai rata-rata 3.44 memiliki kategori

cukup harum butter, dan 45% dengan nilai rata-rata 3.33 memiliki

kategori cukup harum butter


44

Hasil statistik ANAVA aroma (harum butter) choco chips

cookies dapat dilihat pada tabel di lampiran 3. Berdasarkan pada uji

statistik data dari hasil penelitian menyatakan bahwa diperoleh nilai

Fhitung sampel sebesar 7.04 dan Ftabel pada taraf 5% sebesar 4.76.

Dengan demikian terdapat pengaruh dari substitusi tepung kacang

merah terhadap kualitas aroma (harum butter) choco chips cookies.

Oleh karena itu, dilanjutkan dengan uji duncan seperti pada tabel 7

berikut ini:

Tabel 7. Uji Duncan Kualitas Aroma (Harum Butter) Choco Chips Cookies

Sampel Rata-Rata Notasi


X3 3,33 A
X2 3,45 A
X1 3,56 A
X0 3,89 B
Ket. Perbedaan pada huruf menyatakan pengaruh perbedaan nyata

Berdasarkan tabel 7 dapat dilihat bahwa setiap perlakuan

pengaruh berbeda nyata, X0 berbeda nyata, X1, X2, dan X3 tidak

berbeda nyata.

4. Deskripsi Data Penggunaan Tepung Kacang Merah 0%, 15%, 30%,


dan 45% terhadap Kualitas Tekstur Choco Chips Cookies

a) Tekstur

Berdasarkan hasil uji organoleptik yang dilakukan panelis maka

dapat diketahui nilai rata-rata penelitian kualitas tekstur (renyah) choco

chips cookies pada setiap perlakuan dapat dilihat pada gambar 11

berikut:
45

Gambar 11. Rata-Rata Nilai Kualitas Tekstur Choco Chips Cookies Tepung
Kacang Merah

Pada gambar 11 dapat dijelaskan bahwa nilai rata-rata tekstur

(renyah) dengan 4 kali pengulangan untuk uji organoleptik dari semua

perlakuan yaitu 0% dengan nilai rata-rata 3.56 memiliki kategori

renyah, 15% dengan nilai rata-rata 3.56 memiliki kategori renyah, dan

30% dengan nilai rata-rata 3.56 memiliki kategori renyah. Dan 45%

dengan nilai rata-rata 3.67 memilki kategori renyah

Hasil statistik ANAVA tekstur choco chips cookies dapat dilihat

pada tabel di lampiran 3. Berdasarkan pada uji statistik data dari hasil

penelitian menyatakan bahwa diperoleh nilai Fhitung sampel sebesar

0.25 dan Ftabel pada taraf 5% sebesar 4.76. Dengan demikian tidak

terdapat pengaruh yang nyata dari substitusi tepung kacang merah

terhadap kualitas tekstur choco chips cookies

.
46

5. Deskripsi Data Penggunaan Tepung Kacang Merah 0%, 15%, 30%,


dan 45% terhadap Kualitas Rasa Choco Chips Cookies

a) Rasa Manis

Berdasarkan hasil uji organoleptik yang dilakukan panelis maka

dapat diketahui nilai rata-rata penelitian kualitas rasa (manis) choco

chips cookies pada setiap perlakuan dapat dilihat pada gambar 12

berikut:

Gambar 12. Rata-Rata Nilai Kualitas Rasa Manis


Choco Chips Cookies Tepung Kacang Merah

Pada gambar 12 dapat dijelaskan bahwa nilai rata-rata rasa

(manis) dengan 4 kali pengulangan untuk uji organoleptik dari semua

perlakuan yaitu 0% dengan nilai rata-rata 3.56 memiliki kategori manis,

15% dengan nilai rata-rata 3.56 memiliki kategori cukup manis, 30%

dengan nilai rata-rata 3.67 memiliki rasa manis dan 45% memiliki

kategori rasa manis.

Hasil statistik ANAVA rasa (manis) choco chips cookies dapat

dilihat pada tabel di lampiran 3. Berdasarkan pada uji statistik data dari

hasil penelitian menyatakan bahwa diperoleh nilai Fhitung sampel


47

sebesar 1,00 dan Ftabel pada taraf 5% sebesar 4.76. Dengan demikian

tidak terdapat pengaruh yang nyata dari substitusi tepung kacang merah

terhadap kualitas rasa manis choco chips cookies. Untuk itu tidak

dilakukan uji Duncan.

B. Pembahasan

Setelah melakukan penelitian dengan empat kali pengulangan dengan

empat kali perlakuan, maka terlihat kualitas choco chips cookies yang meliputi:

bentuk (bulat pipih dan seragam), warna (coklat), aroma (harum butter dan

kacang merah), tekstur (renyah) dan rasa (manis). Berikut pembahasan tentang

kualitas choco chips cookies tepung kacang merah

1. Pengaruh Substirusi Tepung Kacang Merah terhadap Bentuk pada


Pembuatan Choco Chips Cookies 0%, 15%, 30%, dan 45%
Bentuk merupakan unsur pertama yang dapat dilihat langsung oleh

orang yang akan menikmatinya. Makanan disajikan dalam bentuk-bentuk

tertentu agar menarik dan dapat menimbulkan keinginan orang untuuk

mencoba rasanya (Dinda, 2017). Bentuk choco chips cookies pada

penelitian ini yaitu bulat pipih berdiameter 3 cm dan seragam.

a) Bentuk Bulat Pipih

Hasil analisis varian (ANAVA) pada kualitas bentuk bulat pipih

(berdiameter 3 cm) menunjukan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak

yang artinya tidak terdapat pengaruh pada kualitas bentuk. Hal ini

dibuktikan dari Fhitung < Ftabel (0.23 < 4.76) yang artinya hipotesis

diterima. Adapun nilai rata-rata yang diperoleh disetiap perlakuan


48

yaitu nilai (0%) 3.56, (15%) 3.44, (30%) 3.56 dan (45%) 3.67, hasil

terbaik terdapat pada perlakuan 45% dengan kategori bentuk (bulat

pipih). Tidak terdapat pengaruh pada bentuk dikarenakan tepung

kacang merah memiliki karakteristik yang sama dengan tepung terigu

sehingga bentuk yang dihasilkan sama.

b) Bentuk Seragam

Hasil analisis varian (ANAVA) pada kualitas bentuk seragam

menunjukan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak yang artinya tidak

terdapat pengaruh pada kualitas bentuk. Hal ini dibuktikan dari Fhitung

< Ftabel (0.47 < 4.76) yang artinya hipotesis diterima. Adapun nilai

rata-rata yang diperoleh disetiap perlakuan yaitu nilai (0%) 3.56,

(15%) 3.67, (30%) 3.67 dan (45%) 3.78, hasil terbaik terdapat pada

perlakuan 15%, 30% dan 45% dengan kategori bentuk (seragam).

Berdasarkan hasil analisis varian (ANAVA) pada kualitas

bentuk yaitu tidak terdapat pengaruh penggunaan tepung kacang merah

pada kualitas bentuk choco chips cookies. Bentuk seragam dipengaruhi

dari proses pembentukan choco chips cookies sehingga tepung kacang

merah tidak mempengaruhi bentuk seragam choco chips cookies.

2. Pengaruh Substirusi Tepung Kacang Merah terhadap Warna pada


Pembuatan Choco Chips Cookies 0%, 15%, 30%, dan 45%
Warna merupakan corak suatu benda atau kesan yang dipantulkan

mata dari cahaya yang dipantulkan oleh benda. Menurut Nugraheni (2014)

“Warna merupakan salah satu parameter selain cita rasa, tekstur dan nilai

nutrisi yang menentukan persepsi konsumen terhadap suatu bahan


49

pangan”. Warna yang baik akan menarik perhatian seseorang untuk

mencoba makanan tersebut.

Hasil analisis varian (ANAVA) pada kualitas warna (coklat)

menunjukan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya terdapat

perbedaan yang signifikan terhadap kualitas warna (coklat). Hal inni

dibuktikan dari Fhitung < Ftabel (1.00 < 4.76) yang artinya hipotesis tidak

diterima. Adapun nilai rata-rata yang diperoleh disetiap perlakuan yaitu

(0%) 3.78, (15%) 3.89, (30%) 3.78 dan (45%) 4.00, hasil terbaik terdapat

pada perlakuan 45% dengan kategori warna. Warna cookies choco chips

tidak terdapat pengaruh karena warna tepung tepung kacang merah lebih

dibandingkan dengan tepung terigu dikarenakan tepung kacang merah

memiliki karakteristik yang sama dengan tepung terigu sehingga warna

yang dihasilkan sama.

3. Pengaruh Substirusi Tepung Kacang Merah terhadap Aroma pada


Pembuatan Choco Chips Cookies 0%, 15%, 30%, dan 45%
Aroma merupakan salah satu faktor penting bagi konsumen dalam

memilih makanan yang disukai. Kelezatan makanan ditentukan oleh aroma

makanan tersebut (Winarno 2003). Rasa enak dari makanan juga

ditentukan oleh aroma. Industri pangan menganggap sangat penting

melakukan uji bau karena dapat dengan cepat memberikan hasil penilaian

produknya disukai atau tidak disukai.

a) Aroma Harum Butter

Hasil analisis varian (ANAVA) pada kualitas aroma (harum

butter) menunjukan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya


50

terdapat pengaruh pada kualitas aroma (harum butter). Hal ini

dibuktikan dari Fhitung > Ftabel (7.04 > 4.76) yang artinya hipotesis

diterima. Adapun nilai rata-rata yang diperoleh disetiap perlakuan

yaitu (0%) 3.78, (15%) 3.89, (30%) 3.78 dan (45%) 4.00 hasil terbaik

terdapat pada perlakuan 45% dengan kategori aroma (harum butter).

Aroma butter dipengaruhi jika penggunaan tepung kacang merah lebih

sedikit dibandingkan tepung terigu, karena tepung kacang merah

memiliki aroma yang kuat disbanding terigu.

4. Pengaruh Substirusi Tepung Kacang Merah terhadap Tekstur pada


Pembuatan Choco Chips Cookies 0%, 15%, 30%, dan 45%
Tekstur merupakan ciri suatu bahan sebagai akibat perpaduan dari

beberapa sifat fisik yang meliputi ukuran, bentuk, jumlah dan unsur-unsur

pembentuk bahan yang dapat dirasakan oleh indra peraba dan perasa,

termasuk indera mulut dan penglihatan. Menurut Hanjodo (2015) “Ada

banyak macam tekstur makanan yaitu halus atau kasar, keras atau lembut,

cair atau padat, empuk atau tidak”.

a) Tekstur

Hasil analisis varian (ANAVA) pada kualitas tekstur (renyah)

menunjukan bahwa H0 diterima dan Ha ditolak yang artinya tidak

terdapat pengaruh pada kualitas tekstur (renyah). Hal ini dibuktikan

dari Fhitung > Ftabel (0.25 < 4.76) yang artinya hipotesis diterima.

Adapun nilai rata-rata yang diperoleh disetiap perlakuan yaitu (0%)

3.56, (15%) 3.56, (30%) 3.56 dan (45%) 3.67, hasil terbaik terdapat

pada perlakuan 45% dengan kategori tekstur (renyah). Tekstur renyah


51

pada choco chips cookies dihasilkan dari metode pembuatan yang

menggunakan drop cookies, dimana adonan dicetak diatas loyang

pembakar menggunakan sendok teh dan menghasilkan tekstur renyah

pada cookies.

5. Pengaruh Substirusi Tepung Kacang Merah terhadap Rasa pada


Pembuatan Choco Chips Cookies 0%, 15%, 30%, dan 45%
Menurut Winarno (2007) “Penerimaan konsumen terhadap rasa

dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: senyawa kimia, suhu,

konsentrasi dan interaksi dengan kompenan rasa yang lain”. Walaupun

warna dan tekstur makanan baik, jika rasanya tidak baik maka makanan

tersebut tidak akan diterima.

a) Rasa Manis

Hasil analisis varian (ANAVA) pada kualitas rasa (manis)

menunjukan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya tidak

terdapat pengaruh pada kualitas rasa (manis) choco chips cookies. Hal

ini dibuktikan dari Fhitung > Ftabel (1.00 < 4.76) yang artinya

hipotesis diterima. Adapun nilai rata-rata yang diperoleh disetiap

perlakuan yaitu (0%) 3.56, (15%) 3.56, (30%) 3.67 dan (45%) 3.78,

hasil terbaik terdapat pada perlakuan 45% dengan kategori rasa

(manis). Rasa manis choco chips cookies didapatkan dari bahan baku

seperti gula halus dan tepung terigu yang memiliki gluten yang cukup

tinggi. Dalam hal ini penggunaan tepung kacang merah tidak

mempengaruhi rasa manis dari choco chips cookies. Hal tersebut


52

dikarenakan tepung kacang merah sama dengan tepung terigu biasa

tidak memberikan rasa tambahan pada cookies.


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Kualitas Bentuk

a) Bentuk Bulat Pipih

Berdasarkan Hasil analisis varian (ANAVA) pada kualitas

bentuk bulat pipih menunjukan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak yang

artinya tidak terdapat pengaruh pada kualitas bentuk. Hal ini dibuktikan

dari Fhitung < Ftabel (0.23 < 4.76) yang artinya hipotesis diterima.

Adapun hasil terbaik terdapat pada perlakuan 45% dengan kategori

bentuk (bulat pipih). Tidak terdapat pengaruh pada bentuk dikarenakan

tepung kacang merah memiliki karakteristik yang sama dengan tepung

terigu sehingga bentuk yang dihasilkan sama.

b) Bentuk Seragam

Kualitas bentuk seragam menunjukan bahwa Ho diterima dan

Ha ditolak yang artinya tidak terdapat pengaruh pada kualitas bentuk.

Hal ini dibuktikan dari Fhitung < Ftabel (0.47 < 4.76) yang artinya

hipotesis diterima. hasil terbaik terdapat pada perlakuan 15%, 30% dan

45% dengan kategori bentuk (seragam). Tidak terdapat pengaruh

penggunaan tepung kacang merah pada kualitas bentuk choco chips

cookies.

53
54

2. Kualitas Warna

Hasil analisis varian (ANAVA) pada kualitas warna (coklat)

menunjukan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya terdapat

perbedaan yang signifikan terhadap kualitas warna (coklat). Hal inni

dibuktikan dari Fhitung < Ftabel (1.00 < 4.76) yang artinya hipotesis tidak

diterima. hasil terbaik terdapat pada perlakuan 45% dengan kategori warna.

Tidak terdapat pengaruh karena warna tepung tepung kacang merah lebih

dibandingkan dengan tepung terigu dikarenakan tepung kacang merah

memiliki karakteristik yang sama dengan tepung terigu sehingga warna

yang dihasilkan sama.

3. Kualitas Aroma

Hasil analisis varian (ANAVA) pada kualitas aroma (harum butter)

menunjukan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya terdapat

pengaruh pada kualitas aroma (harum butter). Hal ini dibuktikan dari

Fhitung > Ftabel (7.04 > 4.76) yang artinya hipotesis diterima. hasil terbaik

terdapat pada perlakuan 45% dengan kategori aroma (harum butter).

Aroma butter dipengaruhi jika penggunaan tepung kacang merah lebih

sedikit dibandingkan tepung terigu, karena tepung kacang merah memiliki

aroma yang kuat dibanding terigu.

4. Kualitas Tekstur

Hasil analisis varian (ANAVA) pada kualitas tekstur (renyah)

menunjukan bahwa H0 diterima dan Ha ditolak yang artinya tidak terdapat

pengaruh pada kualitas tekstur (renyah). Hal ini dibuktikan dari Fhitung >
55

Ftabel (0.25 < 4.76) yang artinya hipotesis diterima. Hasil terbaik terdapat

pada perlakuan 45% dengan kategori tekstur (renyah). Tekstur renyah pada

choco chips cookies dihasilkan dari metode pembuatan yang menggunakan

drop cookies, dimana adonan dicetak diatas loyang pembakar

menggunakan sendok teh dan menghasilkan tekstur renyah pada cookies.

5. Kualitas Rasa

Hasil analisis varian (ANAVA) pada kualitas rasa (manis)

menunjukan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya tidak terdapat

pengaruh pada kualitas rasa (manis) choco chips cookies. Hal ini

dibuktikan dari Fhitung > Ftabel (1.00 < 4.76) yang artinya hipotesis

diterima. Hasil terbaik terdapat pada perlakuan 45% dengan kategori rasa

(manis). Rasa manis choco chips cookies didapatkan dari bahan baku

seperti gula halus dan tepung terigu yang memiliki gluten yang cukup

tinggi. Dalam hal ini penggunaan tepung kacang merah tidak

mempengaruhi rasa manis dari choco chips cookies.

B. Saran

Setelah dilakukannya penelitian ini maka penulis ingin memberikan

saran sebagai berikut:

1. Sebaiknya tidak menggunakan tepung kacang merah lebih dari 45%

karena akan mempengaruhi tekstur cookies menjadi keras.

2. Sebaiknya tidak menggunakan tepung kacang merah lebih dari 45 %

karena akan mempengaruhi rasa cookies menjadi pahit.


DAFTAR PUSTAKA

Astawan, M. (2010). Sehat Dengan Hidangan Kacang Dan Biji-Bijian. Jakarta:


Penebar Swadaya.

Chrestella, O. Y. (2020). Kualitas Kue Pukis dengan Substitusi Tepung Kacang


Merah (Phaseolus Vulgaris) dan Tepung Buah Sukun (Artocarpus
Communis) sebagai Sumber Serat. Jurnal Gizi dan Pangan Soedirman,
4(2), 131-150.

Dewi, S., Trsinawati, C. Y., & Sutedja, A. M. (2015). Pengaruh Substitusi Terigu
dengan Tepung Kacang Merah Pregelatinisasi terhadap Sifat Fisikokimia
dan Organoleptik Cookies. Jurnal Teknologi Pangan dan Gizi (Journal of
Food Technology and Nutrition), 14(2), 67-71.

Dian, E. (1999). Pembuatan Cookies dari Tepung Kacang Merah (Phaseolus


Vulgaris L) Sebagai Makanan Pendamping ASI (MP-ASI). Bogor: Institut
Pertanian Bogor.

Elida. (2012). Peralatan Pengolahan Makanan. Padang: UNP.

Faridah, A, Asmar Y, Liswarti Y, Kasmita. (2008). Patiseri Jilid 3. Jakarta:


Depdiknas.

Fifin, N. (2013). Addition of Honey And Time Ferment To Quality of Red Bean
Milk Ferment. Riau: Universitas Riau.

Laksmi, H., & Christianaa, R. (2006). Pemanfaatan Tepung Kacang Merah


Sebagai Pengganti Tepung Terigu dalam Pembuatan Roti Tawar : Evaluasi
Sifat Fisiokimia dan Sensoris. Semarang: Universitas Katolik
Soegijapranata.

Loaloka, M. S., Nur, A., da Costa, S. L., Adi, A. A. A. M., & Zogara, A. U.
(2021). Pengaruh Subtitusi Tepung Bayam Merah dan Tepung Kacang
Merah terhadap Uji Organoleptik dan Kandungan Gizi Cookies. Nutriology:
Jurnal Pangan, Gizi, Kesehatan, 2(1), 82-86.

Marlen, H., dan Sarifah, H. (2009). Teknologi Pengolahan Roti dan Kue.
Bandung: Widya Padjajaran.

Misail, M., Ismed, S., & Rona, J. N. (2014). Pengaruh Penambahan Kacang
Merah dan Penstabil Gum Arab Terhadap Mutu Susu Jagung. Jurnal
Rekayasa Pangan dan Pertanian, 2(1), 57-64.

56
57

Nuraini, D. N. (2011). Aneka Manfaat Biji-Bijian. Yogyakarta: Yogyakarta Gava


Media.

Petti, S. F, Ernawati, N., & Evawany, Y.A. (2014). Uji DayaTerima Dan Nilai
Gizi Biskuit Yang Dimodifikasi Dengan Tepung Kacang Merah. Riau:
Universitas Riau.

Ruaida. (2012). Perangkat Perkuliahan Pastry D4 Manajemen Perhotelan.


Padang: Universitas Negeri Padang.

Ruaida, & Syarif, W. (2010). Jobsheet Pastry. Padang: Universitas Negeri


Padang..

Samuel, R., Azni, I. N., & Giyatmi, G. (2019). Pengaruh Substitusi Tepung
Kacang Merah Terhadap Mutu Produk Brownies Kukus. Jurnal Teknologi
Pangan dan Kesehatan (The Journal of Food Technology and Health), 1(2),
113-121.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sukriadi, E. H., & Listiarini, V. D. (2021). Kreasi Choco Chips Cookies Buah
Alpukat. Jurnal Kajian Pariwisata, 3(2), 53-59.

SY, N. M. Z., Faridah, A., & Syarif, W. (2015). Pengaruh Substitusi Tepung
Kacang Merah Terhadap Kualitas Cookies. Journal of Home Economics
and Tourism, 10(3), 1-19.

Tim Ide Masak. (2013). Pie & Quiche. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Verawati, V., Ruaida, R., & Syarif, W. (2015). Pengaruh Substitusi Tepung
Kacang Merah terhadap Kualitas Kulit Pie. Journal of Home Economics
and Tourism, 8(1), 1-18.

Wiwit, E., Herriyenni, & Azizah. (2013). Cookies Dari Tepung Ubi Jalar Merah
dan Tepung Kacang Merah Untuk Makanan Tambahan Anak Balita.
Paadang: Poltekes Padang.

Yeni, I. (2007). Tips Anti Gagal Bikin Kue. Jakarta: PT Kawan Pustaka.

Yustiyani, & Setiawan, B. (2013). Formulasi Bubur Instan Menggunakan


Komposit Tepung Kacang Merah dan Pati Ganyong Sebagai Makanan
Sapihan. Jurnal Gizi dan Pangan, 8(2), 95-10.
Lampiran 1.
INSTRUMEN PENELITIAN

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG KACANG MERAH


TERHADAP KUALITAS CHOCO CHIPS COOKIES

DHEA MONICA YAHYA


NIM. 18075141

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA


DEPARTEMEN ILMU KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023

58
59

PETUNJUK PENGISIAN ANGKET

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG KACANG MERAH


TERHADAP KUALITAS CHOCO CHIPS COOKIES

Pertama peneliti mengucapkan terimakasih kepada panelis yang telah


bersedia memberikan waktu dan jawaban pada pengisian lembaran ini. Tujuan
disusunnya lembaran ini adalah untuk memperoleh informasi yang berkenan
dengan penelitian. Penulis mohon kesediaan panelis untuk memberikan jawaban
atau pendapat yang sesunggguhnya tentang kualitas choco chips cookies dengan
substitusi tepung kacang merah yang panelis rasakan meliputi bentuk, warna,
aroma, tekstur dan rasa.
Panelis dimohon untuk memberi tanda checklist (√) pada lajur jawaban yang
telah disediakan sesuai dengan pendapat panelis yang sebenarnya. Jawablah
pertanyaan pada informasi sesuai dengan urutan pertanyaan yang ada agar
diperoleh informasi yang baik.
Langkah-langkah dan contoh dalam pengisian format uji organoleptik dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Amati produk dengan seksama
2. Berikan jawaban yang sesuai menurut pendapat panelis
3. Istirahatlah sebentar sebelum panelis mulai mengamati produk yang lain
Contoh :
A. Bentuk Choco chips cookies
1. Bentuk choco chips cookies bulat pipih dengan menggunakan teknik
drop cookies, berdiameter ±3cm.
Setelah mengamati produk choco chips cookies maka bentuk yang saya
lihat adalah :
60

Kode Sampel
Deskripsi Bentuk
122 272 372 472
Berbentuk bulat pipih dengan diameter √
±3cm
Cukup berbentuk bulat pipih dengan √
diameter ±3cm
Kurang berbentuk bulat pipih dengan √
diameter ±3cm
Tidak berbentuk bulat pipih dengan √
diameter ±3cm

Padang, Maret 2023


Hormat Saya

DHEA MONICA YAHYA


18075141
61

ANGKET PENELITIAN
PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG KACANG MERAH
TERHADAP KUALITAS CHOCO CHIPS COOKIES

Nama Panelis : ………………………


Hari/Tanggal : ……………………....
Penelitian ke : ………………………

A. Kualitas Bentuk
1. Bentuk choco chips cookies bulat pipih, dengan menggunakan teknik
drop cookies, berdiameter ±3cm.
Setelah mengamati produk choco chips cookies maka bentuk yang saya
lihat adalah :

Kode Sampel
Deskripsi Bentuk
122 272 372 472
Berbentuk bulat pipih dengan diameter
±3cm
Cukup berbentuk bulat pipih dengan
diameter ±3cm
Kurang berbentuk bulat pipih dengan
diameter ±3cm
Tidak bulat bulat pipih dengan diameter
±3cm

2. Keseragaman bentuk choco chips cookies


Setelah mengamati produk choco chips cookies maka bentuk yang saya
lihat adalah :

Kode Sampel
Deskripsi Bentuk
122 272 372 472
Berbentuk seragam
Cukup berbentuk seragam
Kurang berbentuk seragam
Tidak berbentuk seragam
62

B. Kualitas Warna
1. Warna coklat pada semua bagian choco chips cookies
Setelah mengamati choco chip s cooki e s maka warna yang saya lihat
adalah :

Kode Sampel
Deskripsi Bentuk
122 272 372 472
Berwarna coklat
Cukup berwarna coklat
Kurang berwarna coklat
Tidak berwarna coklat

C. Kualitas Aroma
1. Aroma harum butter
Setelah mencium choco chips cookies maka aroma yang tercium adalah :

Kode Sampel
Deskripsi Bentuk
122 272 372 472
Beraroma harum butter
Cukup beraroma harum butter
Kurang beraroma harum butter
Tidak beraroma harum butter

D. Kualitas Tekstur
1. Tekstur (Renyah)
Setelah merasakan produk choco chips cookies maka tekstur yang saya
rasakan adalah :

Kode Sampel
Deskripsi Bentuk
122 272 372 472
Renyah
Cukup Renyah
Kurang Renyah
Tidak Renyah
63

E. Kualitas Rasa
1. Rasa manis pada choco chips cookies
Setelah mencicip rasa choco chips cookies maka yang saya rasakan
adalah:

Kode Sampel
Deskripsi Bentuk
122 272 372 472
Rasa manis
Rasa cukup manis
Rasa kurang manis
Rasa tidak manis

“TERIMA KASIH”
Lampiran 2. Tabulasi Hasil Penelitian

UJI JENJANG KUALITAS BENTUK BULAT PIPIH CHOCO CHIPS COOKIES SUBSTITUSI TEPUNG KACANG MERAH

Xo X1 X2 X3
Panelis
U1 U2 U3 Jumlah Rata2 U1 U2 U3 Jumlah Rata2 U1 U2 U3 Jumlah Rata2 U1 U2 U3 Jumlah Rata2
1 4 4 4 12 4,00 3 3 3 9 3,00 3 4 4 11 3,67 3 4 4 11 3,67
2 3 3 4 10 3,33 3 4 4 11 3,67 3 3 4 10 3,33 3 4 4 11 3,67
3 3 3 4 10 3,33 4 3 4 11 3,67 4 3 4 11 3,67 4 3 4 11 3,67
Jumlah 10 10 12 32 10,67 10 10 11 31 10,33 10 10 12 32 10,67 10 11 12 33 11,00
Rata-Rata 3,33 3,33 4,00 10,67 3,56 3,33 3,33 3,67 10,33 3,44 3,33 3,33 4,00 10,67 3,56 3,33 3,67 4,00 11,00 3,67

UJI JENJANG KUALITAS BENTUK SERAGAM CHOCO CHIPS COOKIES SUBSTITUSI TEPUNG KACANG MERAH

xo X1 X2 X3
Panelis
U1 U2 U3 Jumlah Rata2 U1 U2 U3 Jumlah Rata2 U1 U2 U3 Jumlah Rata2 U1 U2 U3 Jumlah Rata2
1 3 4 4 11 3,67 3 4 4 11 3,67 3 4 4 11 3,67 3 4 4 11 3,67
2 3 4 4 11 3,67 4 4 4 12 4,00 3 4 4 11 3,67 3 4 4 11 3,67
3 4 3 3 10 3,33 4 3 3 10 3,33 4 3 4 11 3,67 4 4 4 12 4,00
Jumlah 10 11 11 32 10,67 11 11 11 33 11,00 10 11 12 33 11,00 10 12 12 34 11,33
Rata-Rata 3,33 3,67 3,67 10,67 3,56 3,67 3,67 3,67 11,00 3,67 3,33 3,67 4,00 11,00 3,67 3,33 4,00 4,00 11,33 3,78

64
UJI JENJANG KUALITAS RASA MANIS CHOCO CHIPS COOKIES SUBSTITUSI TEPUNG KACANG MERAH

xo X1 X2 X3
Panelis
U1 U2 U3 Jumlah Rata2 U1 U2 U3 Jumlah Rata2 U1 U2 U3 Jumlah Rata2 U1 U2 U3 Jumlah Rata2
1 3 4 4 11 3,67 4 4 4 12 4,00 3 4 4 11 3,67 4 4 4 12 4,00
2 4 4 4 12 4,00 3 4 4 11 3,67 4 4 4 12 4,00 4 4 4 12 4,00
3 3 3 3 9 3,00 3 3 3 9 3,00 3 3 4 10 3,33 3 3 4 10 3,33
Jumlah 10 11 11 32 10,67 10 11 11 32 10,67 10 11 12 33 11,00 11 11 12 34 11,33
Rata-Rata 3,33 3,67 3,67 10,67 3,56 3,33 3,67 3,67 10,67 3,56 3,33 3,67 4,00 11,00 3,67 3,67 3,67 4,00 11,33 3,78

UJI JENJANG KUALITAS AROMA CHOCO CHIPS COOKIES SUBSTITUSI TEPUNG KACANG MERAH

xo X1 X2 X3
Panelis
U1 U2 U3 Jumlah Rata2 U1 U2 U3 Jumlah Rata2 U1 U2 U3 Jumlah Rata2 U1 U2 U3 Jumlah Rata2

1 4 4 4 12 4,00 3 4 4 11 3,67 3 4 4 11 3,67 3 4 3 10 3,33


2 4 4 4 12 4,00 3 4 4 11 3,67 3 4 4 11 3,67 3 3 4 10 3,33
4 4 4 3 11 3,67 3 3 4 10 3,33 3 3 3 9 3,00 3 3 4 10 3,33
Jumlah 12 12 11 35 11,67 9 11 12 32 10,67 9 11 11 31 10,33 9 10 11 30 10,00
Rata-Rata 4,00 4,00 3,67 11,67 3,89 3,00 3,67 4,00 10,67 3,56 3,00 3,67 3,67 10,33 3,44 3,00 3,33 3,67 10,00 3,33

65
UJI JENJANG KUALITAS TEKSTUR CHOCO CHIPS COOKIES SUBSTITUSI TEPUNG KACANG MERAH

xo X1 X2 X3
Panelis
U1 U2 U3 Jumlah Rata2 U1 U2 U3 Jumlah Rata2 U1 U2 U3 Jumlah Rata2 U1 U2 U3 Jumlah Rata2

1 4 4 4 12 4,00 3 4 4 11 3,67 4 4 4 12 4,00 4 4 4 12 4,00


2 3 4 4 11 3,67 4 4 4 12 4,00 3 4 4 11 3,67 3 4 4 11 3,67
3 3 3 3 9 3,00 3 3 3 9 3,00 3 3 3 9 3,00 3 3 4 10 3,33
Jumlah 10 11 11 32 10,67 10 11 11 32 10,67 10 11 11 32 10,67 10 11 12 33 11,00
Rata-Rata 3,33 3,67 3,67 10,67 3,56 3,33 3,67 3,67 10,67 3,56 3,33 3,67 3,67 10,67 3,56 3,33 3,67 4,00 11,00 3,67

UJI JENJANG KUALITAS WARNA CHOCO CHIPS COOKIES SUBSTITUSI TEPUNG KACANG MERAH

xo X1 X2 X3
Panelis
U1 U2 U3 Jumlah Rata2 U1 U2 U3 Jumlah Rata2 U1 U2 U3 Jumlah Rata2 U1 U2 U3 Jumlah Rata2

1 4 4 4 12 4,00 3 4 4 11 3,67 4 4 4 12 4,00 4 4 4 12 4,00

2 3 4 4 11 3,67 4 4 4 12 4,00 3 4 4 11 3,67 4 4 4 12 4,00

3 3 4 4 11 3,67 4 4 4 12 4,00 3 4 4 11 3,67 4 4 4 12 4,00

Jumlah 10 12 12 34 11,33 11 12 12 35 11,67 10 12 12 34 11,33 12 12 12 36 12,00

Rata-Rata 3,33 4,00 4,00 11,33 3,78 3,67 4,00 4,00 11,67 3,89 3,33 4,00 4,00 11,33 3,78 4,00 4,00 4,00 12,00 4,00

66
67

Lampiran 3. Uji Varian Anava Kualitas Choco Chips Cookies


A. Bentuk Bulat Pipih

FK = (Total)2 / Jumlah Respon ( 4X3 )


= (42.67)2 / 12
= 1820.44 / 12
= 151,70

JKS = (Jumlah Total Sampel)2 / Jumlah Panelis – FK


= (113,78 + 106,78 + 113,78 + 121,00 ) / 3 – 151,70
= 455.33 / 3 – 151,70
= 0,07

JKP = (Jumlah Total Kuadrat Respon Panelis)/Sampel-FK


= 606,89 / 4 – 151,70
= 151,72 – 151,70
= 0,02

JKT = Jumlah Kuadrat Tiap Respon – FK


= (38,22 + 35,88+ 38 + 40,33) – 151,70
= 152,44 – 151,70
= 0,74

JKG = JKT – JKS – JKP


= 0,74 – 0,07 – 0,02
= 0,65

Tabel. Analisis Varian ANAVA Kualitas Bentuk Bulat Pipih


F F Tabel
Sk Db Jk Kt Ket
Hitung 5% 1%
Sampel 3 0.07 0.02
Panelis 2 0.02 0.01 0.23 4.76 9.78 tn
Galat 6 0.65 0.11
Total 11 0.74

B. Bentuk Seragam

FK = (Total)2 / Jumlah Respon ( 4X3 )


= (44.00)2 / 12
= 1936.00 / 12
= 161.33
68

JKS = (Jumlah Total Sampel)2 / Jumlah Panelis – FK


= (113,78 + 121,00 + 121,00 + 128,44 ) / 3 – 161,33
= 484,22 / 3 – 1611,33
= 0,07

JKP = (Jumlah Total Kuadrat Respon Panelis)/Sampel-FK


= 645,55 / 4 – 161,33
= 161,39 – 161,33
= 0,06

JKT = Jumlah Kuadrat Tiap Respon – FK


= (38,00 + 40,56+ 40,33 + 42,89) – 161,33
= 161,78 – 161,33
= 0,44

JKG = JKT – JKS – JKP


= 0,44 – 0,07 – 0,06
= 0,31
Tabel. Analisis Varian ANAVA Kualitas Bentuk Seragam
F Tabel
Sk Db Jk Kt F Hitung
5% 1%
Sampel 3 0.07 0.02
Panelis 2 0.06 0.03 0.47 4.76 9.78
Galat 6 0.31 0.05
Total 11 0.44

C. Rasa Manis

FK = (Total)2 / Jumlah Respon ( 4X3 )


= (43.67)2 / 12
= 1906,78 / 12
= 158,90

JKS = (Jumlah Total Sampel)2 / Jumlah Panelis – FK


= (113,78 + 113,78 + 121,00 + 128,44 ) / 3 – 158,90
= 477,00 / 3 – 158,90
= 0,10

JKP = (Jumlah Total Kuadrat Respon Panelis)/Sampel-FK


= 641,00 / 4 – 158,90
= 160,25 – 158,90
= 1,35
69

JKT = Jumlah Kuadrat Tiap Respon – FK


= (38,44 + 38,44+ 40,56 + 43,11) – 158,90
= 160,56 – 158,90
= 1,59

JKG = JKT – JKS – JKP


= 1,66– 0,10 – 1,35
= 0,20

Tabel. Analisis Varian ANAVA Kualitas Rasa Manis


F F Tabel
Sk Db Jk Kt Ket
Hitung 5% 1%
Sampel 3 0.10 0.03
Panelis 2 1.35 0.68 1.00 4.76 9.78 tn
Galat 6 0.20 0.03
Total 11 1.66

D. Aroma

FK = (Total)2 / Jumlah Respon ( 4X3 )


= (42.66)2 / 12
= 1820,16 / 12
= 151,68

JKS = (Jumlah Total Sampel)2 / Jumlah Panelis – FK


= (136,19 + 113,77 + 106,84 + 99,80 ) / 3 – 151,68
= 456,61 / 3 – 151,68
= 0,52

JKP = (Jumlah Total Kuadrat Respon Panelis)/ Sampel-FK


= 607,91 / 4 – 151,68
= 151,98 – 151,68
= 0,30

JKT = Jumlah Kuadrat Tiap Respon – FK


= (45,47 + 38,00+ 35,91 + 33,27) – 151,68
= 152,65 – 151,68
= 0,97

JKG = JKT – JKS – JKP


= 0,97– 0,52– 0,30
= 0,15
70

Tabel. Analisis Varian ANAVA Kualitas Aroma


F F Tabel
Sk Db Jk Kt Ket
Hitung 5% 1%
Sampel 3 0.52 0.17
Panelis 2 0.30 0.15 7.04 4.76 9.78 *
Galat 6 0.15 0.02
Total 11 0.97

Uji Duncan Kualitas Aroma


Rata – Rata Nilai Kualitas Aroma
Sampel X0 X1 X2 X3
Rata-Rata 3.89 3.56 3.45 3.33

Urutkan Sampel Berdasarkan Nilai Tinggi Ke Yang Terendah

A B C D
X0 X1 X2 X3
3.89 3.56 3.45 3.33

STANDAR EROR RATA-RATA

√KT Error / Panelis


0,02/3=0,09

P 2 3 4
Range 5% 3.46 3.59 3.65
LSR 0.315 0.326 0.332

A-D = 3.89-3.33 = 0.56 > 3.332 ≠


A-C = 3.89-3.45 = 0.44 < 0.326 ≠
A-B = 3.89-3.56 = 0.33 < 0.315 ≠
B-D = 3.56-3.33 = 0.23 < 0.332 =
B-C = 3.56-3.45 = 0.11 < 0.326 =
C-D = 3.45-3.33 = 0.12 < 0.315 =

Sampel Rata-Rata Notasi


X3 3.33 a
X2 3.45 a
X1 3.56 a
X0 3.89 b
71

Keterangan :
X0 berbeda nyata dengan X3, X2 dan X1
X1 berbeda nyata dengan X0
X1 tidak berbeda nyata dengan X2 dan X3
X2 berbeda nyata dengan X0
X2 tidak berbeda nyata dengan X1 dan X3
X3 tidak berbeda nyata dengan X1 dan X2
X3 berbeda nyata dengan X0

E. Tekstur

FK = (Total)2 / Jumlah Respon ( 4X3 )


= (43,00)2 / 12
= 1849,00 / 12
= 154,08

JKS = (Jumlah Total Sampel)2 / Jumlah Panelis – FK


= (113,78 + 113,78 + 113,78 + 121,00 ) / 3 – 154,08
= 464,21 / 3 – 154,04
= 0,03

JKP = (Jumlah Total Kuadrat Respon Panelis)/ Sampel-FK


= 622,56 / 4 – 154,08
= 155,64 – 154,08
= 1,56

JKT = Jumlah Kuadrat Tiap Respon – FK


= (38,44 + 38,44+ 38,44 + 40,56) – 154,08
= 155,62 – 154,04
= 1,81

JKG = JKT – JKS – JKP


= 1,81– 0,03– 1,56
= 0,22

Tabel. Analisis Varian ANAVA Kualitas Tekstur


F F Tabel
Sk Db Jk Kt Ket
Hitung 5% 1%
Sampel 3 0.03 0.01
Panelis 2 1.56 0.78 0.25 4.76 9.78 tn
Galat 6 0.22 0.04
Total 11 1.81
72

F. Warna

FK = (Total)2 / Jumlah Respon ( 4X3 )


= (46,33)2 / 12
= 2146,78 / 12
= 178,90

JKS = (Jumlah Total Sampel)2 / Jumlah Panelis – FK


= (128,44 + 136,11 + 128,44 + 144,00 ) / 3 – 178,90
= 537,00 / 3 – 178,90
= 0,10

JKP = (Jumlah Total Kuadrat Respon Panelis)/Sampel-FK


= 715,67 / 4 – 178,90
= 178,92 – 178,90
= 0,02

JKT = Jumlah Kuadrat Tiap Respon – FK


= (42,88 + 45,44+ 42,89 + 48,00) – 178,90
= 179,22 – 178,90
= 0,32
JKG = JKT – JKS – JKP
= 0,32– 0,10– 0,02
= 0,20

Tabel. Analisis Varian ANAVA Kualitas Warna


F F Tabel
Sk Db Jk Kt Ket
Hitung 5% 1%
Sampel 3 0.10 0.03
Panelis 2 0.02 0.01 1.00 4.76 9.78 tn
Galat 6 0.20 0.03
Total 11 0.32
73

Lampiran 4. Dokumentasi Penelitian

A. Bahan

No Bahan-Bahan Gambar

1 Butter

2 Margarin

3 Gula Halus

4 Tepung Kacang Merah

4 Tepung Terigu
74

5 Telur

6 Coklat Bubuk

7 Choco Chips

B. Alat Pengolahan

No Nama Alat Gambar

1 Timabangan Digital

2. Mixing Bowl
75

3. Ayakan

4. Lap Kerja

5. Baking Paper

6. Mixer

7. Loyang

8. Sendok Teh
76

9. Rubber Spatula

10. Oven

C. Alat Penyajian

No Nama Alat Gambar

1. Toples Plastik
77

D. Dokumentasi Proses Pengolahan Choco Chips Cookies


78

E. Dokumentasi Hasil Choco Chips Cookies Tepung Kacang Merah

Kontrol (X0) 15%(X1)

30% (X2) 45%(X3)


79

Lampiran 5. Surat Izin Penelitian

Surat Tugas Pembimbing


80

Lampiran 6. Surat Tugas Seminar


81

Lampiran 7. Surat Tugas Panelis


82
83
84

Lampiran 8. Surat Izin Penelitian


85

Lampiran 0. Surat Tugas Menguji

Anda mungkin juga menyukai